Anda di halaman 1dari 84

PROSES PENYUSUNAN DETAIL

ENGINEERING DESIGN (DED) SISTEM


PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)

Oleh:
Monica Dewi, S.T, M.T
LINGKUP PENYUSUNAN
DED (DETAILED
ENGINEERING DESIGN)
PENGEMBANGAN SPAM
DED atau tahapan perencanaan terinci pengembangan SPAM merupakan bagian dari Rencana Induk Pengembangan SPAM
yang seharusnya sudah disusun sebelumnya, sehingga dapat dijadikan sebagai pegangan dalam perencanaan teknis
selanjutnya. Dari hasil pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh Departemen Pekerjaan Umum, banyak infrastruktur
air minum yang sudah dibangun, tidak dapat berfungsi optimal karena tidak berpedoman pada Rencana Induk
Pengembangan SPAM.

Tahapan perencanaan yang tidak berkesinambungan ini menyebabkan timbulnya banyak masalah
diantaranya adalah karena :

• Perencanaan atau desain sistem yang tidak/kurang sesuai dengan kondisi daerah pelayanan

• Konstruksi tidak memenuhi kriteria, sehingga sulit dioperasikan, mudah rusak atau air yang dihasilkan tidak
memenuhi baku mutu.

• Operasi dan pemeliharaan sistem yang tidak sesuai prosedur, karena kurangnya sumber daya baik tenaga
kerja, bahan, peralatan maupun biaya.

• Tidak ada/kurangnya tenaga kerja yang mampu mengelola sistem dengan baik.

• Tidak adanya tahap uji coba, masa pemeliharaan, monitoring dan evaluasi oleh pihak pelaksana pada tahap
awal diserahkannya sistem kepada pemerintah.
MAKSUD DAN TUJUAN

• Memudahkan para perencana didaerah dalam merencanakan dan membuat


Detail Engineering Desain (DED) Sistem Penyediaan Air Minum yang sesuai
dengan kondisi daerah pelayanan dan memenuhi persyaratan teknis.

MUATAN PERENCANAAN DED SPAM

• Perencanaan teknis terinci (DED) pengembangan SPAM yang untuk selanjutnya


disebut sebagai perencanaan teknis adalah suatu rencana rinci pembangunan
sistem penyediaan air minum di suatu kota atau kawasan meliputi unit air baku,
unit produksi, unit distribusi, dan unit pelayanan.

Perencanaan teknis memuat :


• Rancangan detail kegiatan,
• Perhitungan dan gambar teknis,
• Spesifiasi teknis,
• Rencana anggaran biaya,
• Analisis harga satuan, dan
• Tahapan dan jadwal pelaksanaan,
• Dokumen pelaksanaan kegiatan (dokumen lelang, jadwal pelelangan, pemaketan).
ASPEK KEGIATAN DAN BAGIAN KEBUTUHAN TENAGA AHLI
No.
SISTEM DALAM PERENCANAAN PERENCANA
1 Air Baku :  
  1). Kuantitas Ahli teknologi hidrologi atau hidrogeologi
  2). Kualitas Ahli teknik lingkungan
  3). Bangunan Penangkap Air Ahli teknik sipil atau Ahli hidraulik Tabel
2 Perpompaan Ahli teknik elektrikal dan mekanikal
3 Pipa Transmisi Ahli teknik lingkungan/ahli perpipaan
4 Pengolahan Air :  
Kebutuhan
  1). Bangunan Pengolahan Air Ahli teknik lingkungan
  2). Pengadukan mekanis dan pompa pembubuh ahli teknik sipil atau struktur bangunan Tenaga Ahli
5 Reservoir atau bak penampung air Ahli teknik lingkungan
Ahli teknik sipil
6 Perpompaan distribusi, buster, dan pencuci filter Ahli teknik elektrikal dan mekanikal
7 Bangunan Penunjang  
  1). Konstruksi Bangunan Ahli teknik sipil
  2). Estetika tata letak dan lansekap Ali teknik arsitektur
8 Alat ukur, sistem pengoperasian jarak jauh dan kontrol Ahli teknik instrumen
Ahli sistem dan kontrol
9 Survei topografi Ahli geodesi
10 Survei penyelidikan tanah Ahli teknik sipil
11 Penyusunan rencana anggaran biaya atau RAB Ahli estimasi biaya
12 Penyusunan dokumen lelang ahli penyusunan dokumen lelang
13 Kebutuhan air Ahli teknik lingkungan
Ahli sosio ekonomi
14 Kelembagaan administrasi umum dan Keuangan Ahli manajemen
Ahli finansial
15 Kebutuhan pelatihan Ahli pelatihan
TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS PENGEMBANGAN SPAM
Perencanaan Teknis Komponen Unit SPAM

Survey Geomorfologi dan Geohidrologi

Survey Hidrolika Air Permukaan

Survey Topografi
Kriteria survey rancang
Survey Penyelidikan Tanah
teknis sistem penyediaan
air minum
Survey Ketersediaan bahan konstruksi

Survey ketersediaan bahan kimia

Survey ketersediaan bahan elektro


mekanikal

Survey sumber daya energy


Pelaksanaan perencanaan
teknis pengembangan SPAM
harus meliputi komponen-
komponen dari unit-unit
Perencanaan
SPAM, antara lain: teknis unit air
baku

Perencanaan
Perencanaan
teknis rinci
teknis unit
bangunan
produksi
pelengkap

Perencanaan Perencanaan
teknis bangunan teknis unit
penunjang distribusi

Perencanaan
teknis unit
pelayanan
SURVEY SOSIAL
EKONOMI UNTUK
PERHITUNGAN
KEBUTUHAN AIR
SURVEY SOSIAL EKONOMI UNTUK PERHITUNGAN
KEBUTUHAN AIR

Ketentuan Umum

Data Primer (Survey Kebutuhan Nyata/Real Demand Survey)


• Data primer yang dikumpulkan didapat dari jawaban formulir isian hasil pengamatan, pengukuran,
dan perhitungan langsung di lapangan, untuk digunakan sebagai bahan utama dan evaluasi.

Data Sekunder
• Data sekunder didapat dari instansi, badan atau tempat-tempat lain yang menyediakan, untuk
digunakan sebagai bahan tambahan dan pendukung data primer untuk analisis dan evaluasi.

Ketentuan Teknis

Penetapan Penetapan Penentuan Metode Pemakaian Perhitungan


Kualifikasi
Klasifikasi Wilayah Wilayah Penyebaran Formulir Biaya
Surveyor
Wilayah Survey Survey Sampel Isian Survey
SURVEY SOSIAL EKONOMI UNTUK PERHITUNGAN
KEBUTUHAN AIR

Cara Pengerjaan
• Pengolahan Data
• Pembobotan
• Perhitungan Nilai Rata-rata yang Mewakili
• Analisis Wilayah Administrasi
• Rencana Umum Tata Ruang
• Gambaran Umum Tingkatan Ekonomi Wilayah
• Gambaran Umum Tingkat Perekonomian Rakyat
• Kependudukan
• Proyeksi Pertumbuhan Penduduk
• Analisis Tingkat Konsumsi Air Minum Domestik
• Analisis Kemauan dan Kemampuan Berlangganan Sistem Air Minum
• Analisis Tingkat Cakupan Pelayanan
• Tingkat Pelayanan Terhadap Wilayah Administrasi
• Tingkat Pelayanan Terhadap Daerah Pelayanan
PERIODE PERENCANAAN
DAN KAPASITAS
SISTEM PENYEDIAAN AIR
MINUM
PERIODE PERENCANAAN DAN KAPASITAS
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

Penyebab Masalah Jumlah Produksi Air

• Debit air sumber tiba-tiba menurun.


Keadaan yang tidak • Fluktuasi debit air sumber tiba-tiba berubah.
terduga/belum dapat diatasi • Perubahan kualitas air sumber.

• Memperbaiki atau menambah pipa transmisi yang untuk


sementara akan mengakibatkan jumlah produksi air bersih
menjadi berkurang.
Keadaan yang Direncanakan • Merencanakan akan menguras reservoir, yang akan
mengakibatkan jumlah air yang diproduksi menjadi
berkurang.
PERIODE PERENCANAAN DAN KAPASITAS
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

Mengatasi Masalah Jumlah Produksi Air Harian

Mengatasi
Mengatasi Keadaan
Penyebab Masalah
Jumlah Produksi Air
Jumlah Produksi Air
Harian
Harian

Mengatasi penyebab masalah


Mengatasi keadaan jumlah
jumlah produksi air harian,
produksi air harian disini,
adalah
adalah tindakan yang
menyelesaikan/mengatasi
dilakukan pada waktu jumlah
penyebab yang
air yang diproduksi tidak
mengakibatkan terjadinya
mencukupi jumlah pemakaian
masalah jumlah produksi air
air.
harian.
PERIODE PERENCANAAN DAN KAPASITAS
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

Fluktuasi Kebutuhan Air Minum

Pola Fluktuasi Pemakaian Air Identifikasi Pola Pemakaian Air Bersih


• Pemakaian air di sini adalah seluruh pemakaian air, • Untuk mengidentifikasi pola pemakaian air bersih
termasuk pemakaian air oleh konsumen, kebocoran harian, maka dapat dilakukan tahapan pekerjaan
maupun untuk operasi/pemeliharaan sistem distribusi sebagai berikut :
ai bersih, misalnya untuk pencucian filter, larutan • pengumpulan dan pencatatan data pemakaian air
bahan kimia dan sebagainya. • analisa data pemakaian air
• Fluktuasi pemakaian air harian, antara lain • pembuatan grafik pola pemakaian air
dipengaruhi :
• Jumlah dan jenis pemakaian air
• Karakteristik pemakaian air.
SISTEM PENGALIRAN
DALAM SISTEM
PENYEDIAAN AIR
MINUM – PENGANTAR
HIDROLIKA
SISTEM PENGALIRAN DALAM SISTEM PENYEDIAAN AIR
MINUM – PENGANTAR HIDROLIKA

Pengantar Hidrolika

Energi air merupakan salah satu dasar hidrolika perpipaan, dan untuk itu kita harus benar-benar
memahami apa yang dimaksud dengan energi air serta hubungannya dengan pengaliran air di dalam
pipa, dengan demikian kita akan lebih mudah mempelajari hidrolika perpipaan lebih lanjut.

Air dapat mempunyai 3 (tiga) bentuk energi :


• energi kecepatan ;
• energi ketinggian ;
• energi tekanan.
 
Bentuk-bentuk energi ini sangat penting diketahui dalam pengelolaan
air bersih dan kita bisa mengukur energi ini dengan cara yang khusus.
SISTEM PENGALIRAN DALAM SISTEM PENYEDIAAN AIR
MINUM – PENGANTAR HIDROLIKA

 Energi Kecepatan = V2
2g
dimana, V = kecepatan (m/detik)
g = percepatan gravitasi (10 m/detik2)

 Energi Ketinggian =h

dimana h adalah ketinggian (meter).

P
 Energi Tekanan =
W
dimana, P = tekanan (N/m2)
W = berat jenis air (N/m3)
Hukum Kekekalan Energi
Pada dasarnya suatu energi tidak dapat hilang, tapi suatu bentuk energi dapat berubah menjadi
bentuk energi lain, misalnya :
- energi kecepatan dapat berubah menjadi energi ketinggian, dan sebaliknya
- energi tekanan dapat berubah menjadi energi kecepatan, dan sebaliknya.

Energi Total = energi kecepatan + energi


ketinggian + energi tekanan.

Adapun teori kekekalan energi dari Bernoulli :


 
”Jika tidak ada energi yang lolos atau diterima antara dua titik di
dalam suatu sistem tertutup, maka energi totalnya tetap konstan”.

Kekekalan energi dari teori


SURVEY DAN
PERENCANAAN
SUMBER AIR BAKU
SURVEY DAN PERENCANAAN
SUMBER AIR BAKU

Sumber Air Baku

Survey air baku dimaksudkan untuk mendapat informasi mengenai berbagai


alternatif sumber air baku yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat di lokasi yang direncanakan.
Berdasarkan sumbernya air baku terdiri dari :
o Mata air.
o Air tanah.
o Air permukaan.
o Air hujan.
Tabel 1
Data untuk Survey Air Baku
Tatacara Survey Mata Air

Pelaksanaan survey mata air.


• Dapatkan informasi dari masyarakat setempat tentang lokasi sumber, fluktuasi, pemunculan serta pemanfaatan
mata air tersebut.
• Pastikan sumber mata air yang akan disurvey.
• Dengan menggunakan altimeter ukur beda tinggi sumber mata air dari daerah pelayanan.
• Ukur debit mata air.
• Uji kualitas air untuk parameter:
• Ukur jarak sumber mata air ke daerah pelayanan dengan pita ukur atau roda ukur.
• Ambil contoh air untuk diperiksa di laboratorium lengkapi dengan data lokasi. Nomor contoh dan waktu
pengambilan yang ditulis pada label dan ditempel pada tempat contoh air.

Pengkajian hasil survey mata air


• Pengkajian debit mata air.
• Pengkajian lokasi mata air terhadap daerah pelayanan.
• Pengkajian kualitas air.
Tatacara Survey Air Tanah

Air Tanah Dangkal

Pelaksanaan • Lakukan survey pada beberapa


sumur gali yang ada dan mewakili
survey air kondisi air tanah dangkal desa
tersebut.
tanah dangkal • Isi semua data dan kondisi sumur
yang ada

Pengkajian • Pengkajian jarak sumur


hasil survey terhadap pelayanan
• Pengkajian muka air tanah atau
air tanah ketebalan air tanah pada
musim kemarau
dangkal
Tatacara Survey Air Tanah

Air Tanah Dalam

Pelaksanaan survey air tanah dalam.


• Analisa peta geologi dan hidrogeologi, hindari rencana lokasi titik bor pada jalur patahan.
• Identifikasi jenis aquifer yang akan diambil.
• Dapatkan informasi dari penduduk setempat mengenai data sumur dalam pada radius 3 Km dari pusat desa.
• Dapatkan informasi tentang data sumur dalam yang ada mengenai tahun pembuatan, diameter sumur,
kedalaman sumur, kedalaman muka air, kualitas air dan konstruksinya.
• Ambil contoh air untuk diamati dan diukur suhu, pH, daya hantar listrik, warna, kekeruhan, bau dan rasa.
Lengkapi dengan data lokasi, waktu pengambilan dan nomor sample.
Pengkajian hasil survey air tanah dalam.
• Analisa peta hidrologi pada lokasi tersebut dengan ketentuan sebagai berikut :
• Debit air sumur bor sangat kecil dibanding kebutuhan air masyarakat berarti tidak ada potensi air tanah dalam.
• Konfirmasikan besarnya debit dari sumur bor yang sudah ada di sekitar lokasi tersebut.
• Debit air sumur bor lebih besar atau masih dapat mencukupi kebutuhan masyarakat berarti potensi air
tanah dalam baik.
• Debit sumur bor lebih kecil dari kebutuhan air masyarakat berarti potensi air tanah dalam kurang baik.
• Debit air sumur bor sangat kecil dibanding kebutuhan air masyarakat berarti tidak ada potensi air tanah
dalam.
• Pengkajian kualitas untuk air tanah dalam yang paling layak digunakan.
Tatacara Survey Air Permukaan

Air Tanah Dalam


Pelaksanaan survey air sungai.
• Dapatkan informasi masyarakat dan atau pengelola irigasi setempat di lokasi tentang muka air minimum, muka air
maksimum, pemanfaatan, debit aliran dan kualitas air sungai.
• Khusus untuk saluran irigasi, dapatkan informasi tentang jadual dan frekwensi pengeringan saluran.

Pengkajian hasil survey air sungai.


• Kuantitas air.Jika menurut informasi penduduk sungai menjadi kering setelah musim kemarau panjang, maka
sungai tidak dapat digunakan sebagai sumber air.
• Jika menurut informasi penduduk setempat sungai tidak pernah kering dan tersedianya data hasil pengukuran
debit minimum (pada akhir musim kemarau) maka data dapat dipergunakan.
• Kualitas fisik. Bilamana kekeruhan tinggi dalam periode yang lama maka sungai dapat dipakai dengan
memperhitungkan biaya investasi, operasi dan pemeliharaan.
• Jika rasa air payau/asin maka cek hasil laboratorium terhadap kandungan Chlorida. Jika hasil laboratorium tidak
ada, lihat nilai EC. Jika nilai EC menunjukan lebih dari 1.500 micro S/cm, maka ada masalah salinitas maka air
tidak dapat dipergunakan sebagai sumber air minum.
• Jika air ditemukan berbau, maka penyebab timbulnya harus dicek. Untuk menjamin kualitas air tersebut dapat
digunakan sebagai sumber air, harus dilakukan uji bakteriologis di laboratorium.
• Jika jarak sungai ke daerah pelayanan memenuhi ketentuan (kurang dari 6 km) maka sungai dapat dipakai.
• Jika lokasi sungai berada di desa lain atau jalur pipa melalui desa lain, maka sungai belum dapat dipergunakan,
kecuali ada izin dan kesepakatan bersama untuk sungai dan jalur yang akan dilalui pipa.
Tatacara Survey Air Permukaan

Air Danau
Pelaksanaan survey air danau.

• Dapatkan informasi dari penduduk setempat tentang fluktuasi permukaan air, kedalaman, pemanfaatan, pencemaran
terhadap danau.
• Ukur perbedaan tinggi danau dari daerah pelayanan dengan menggunakan theodolit dan rambu ukur.
• Uji kualitas air danau di lokasi untuk parameter :
• Ukur jarak danau ke daerah pelayanan dengan pita ukur atau roda ukur.
• Buat sketsa lokasi daerah bangunan digunakan.

Pengkajian hasil survey air danau.

• Kuantitas air. Jika menurut informasi penduduk air danau menjadi kering setelah musim kemarau panjang, maka
sungai tidak dapat digunakan sebagai sumber air.
• Jika menurut informasi penduduk setempat air danau tidak pernah kering dan tersedianya data hasil pengukuran
debit minimum (pada akhir musim kemarau) maka data dapat dipergunakan.
• Kualitas fisik. Bilamana kekeruhan tinggi dalam periode yang lama maka air danau dapat dipakai dengan
memperhitungkan biaya investasi, operasi dan pemeliharaan.
• Jika rasa air payau/asin maka cek hasil laboratorium terhadap kandungan Chlorida. Jika hasil laboratorium tidak
ada, lihat nilai EC. Jika nilai EC menunjukan lebih dari 1.500 micro S/cm, maka ada masalah salinitas maka air tidak
dapat dipergunakan sebagai sumber air minum.
• Jika air ditemukan berbau, maka penyebab timbulnya harus dicek. Untuk menjamin kualitas air tersebut dapat
digunakan sebagai sumber air, harus dilakukan uji bakteriologis di laboratorium.
• Jika jarak air danau ke daerah pelayanan memenuhi ketentuan (kurang dari 6 km) maka sungai dapat dipakai.
• Jika lokasi air danau berada di desa lain atau jalur pipa melalui desa lain, maka air danau belum dapat
dipergunakan, kecuali ada izin dan kesepakatan bersama untuk air danau dan jalur yang akan dilalui pipa.

Tatacara Survey Air Hujan

• Dilakukan survey pendahuluan untuk luas atap rumah atau bangunan


serta konstruksi talangnya yang mungkin akan digunakan sebagai
bidang tampung untuk memperkirakan debit yang bisa ditampung.

• Tanyakan ke kantor meteorologi dan geofisika besarnya curah hujan di


daerah perencanaan.

• Apabila masyarakat berkeinginan untuk mempergunakan PAH, maka


perlu diperiksa kualitas air hujannya.

• Pengkajian hasil survey air hujan.


Metode Pengukuran Debit Air

Pengukuran Debit Dengan Ember

Pengukuran Debit Dengan Benda Apung

Pengukuran Debit Dengan Current Meter

Pengukuran Debit Dengan Pelimpah Trapesium atau Cipoletti

Pengukuran Debit Dengan Sekat Thompson 90

Pengukuran Debit Dengan Metoda Pembubuhan Garam


Gambar 1
Sekat Ukur Cipoletti

Gambar 1
Sekat Cipoletti

Gambar 1
Sekat Ukur Thompson
SURVEY DAN
PERENCANAAN JALUR
PIPA TRANSMISI
Kriteria Perencanaan
SURVEY DAN PERENCANAAN JALUR PIPA TRANSMISI
Tabel Kriteria Desain Pipa Transmisi
Pipa Transmisi Air Baku adalah saluran yang
mengalirkan air baku dari sumber ke
Instalasi Pengolahan Air minum. Umumnya
merupakan saluran tertutup (pipa) agar tidak
terjadi kontaminasi di perjalanan terhadap air
yang akan diolah; tetapi dapat juga
berbentuk saluran terbuka, bila air baku yang
dialirkan berasal dari sumber air permukaan
yang kualitasnya buruk. Sedangkan jalur
transmisi air minum adalah pipa yang
mengalirkan air dari Instalasi Pangolahan air
minum ke Reservoie Distribusi, atau sampai
pada awal jaringan distribusi.
Survey Jalur Pipa Transmisi

Survey jalur pipa transmisi dimaksudkan untuk mencari jalur pipa transmisi untuk sistem yang
direncanakan, sehingga diperoleh jalur pipa transmisi yang paling ideal baik ditinjau dari faktor teknis
maupun non teknis.

Faktor Teknis
• Jalur pipa sependek mungkin.
• Pengaliran dapat dilakukan dengan cara gravitasi (untuk sistem gravitasi).
• Menghindari perbedaan elevasi yang terlalu besar sehingga tidak diperlukan perbedaan kelas pipa
atau BPT.
• Mudah dalam pelaksanaan.
• Aman terhadap gangguan alam (longsor, banjir, dll) dan manusia.
• Sedapat mungkin menghindari jalur yang mengakibatkan konstruksi mahal.

Faktor Non Teknis


• Lokasi lahan jalur pipa mudah dalam pembebasannya.
• Lokasi lahan jalur pipa murah dalam pembebasannya (sedapat mungkin tidak memerlukan biaya
pembebasan).
Perencanaan Jalur Transmisi
Pipa transmisi direncanakan untuk dapat memenuhi keperluan pengaliran sampai dengan 10 tahun
mendatang. Untuk pendekatan perencanaan, kapasitas sistem direncanakan seperti pada tabel
berikut.

Sistem Pemompaan

Sistem Gravitasi
Desain Untuk Daerah Berbukit

Elevasi sumber lebih tinggi dari Daerah Pelayanan.

Gambar : Posisi Sumber Lebih Gambar : Posisi Sumber Lebih Tinggi


Tinggi Dari Daerah Pelayanan, Dari Daerah Pelayanan, penggunaan,
penggunaan BPT pipa bertekanan tinggi
Sumber berada di bawah daerah pelayanan.

Gambar : Penggunaan
Gambar : Penggunaan Reservoir
Booster aPump, bila posisi
Kecil, bila posisi sumber lebih
sumber lebih rendah dari
daerah Pelayanan rendah daridaerah Pelayanan
Lokasi BPT Dan Booster Pump

Bak Pelepas Tekan (BPT)

• Tempatkan BPT pada posisi yang tepat sehingga dapat


mengurangi tekanan dalam jaringan distribusi tetapi
tidak kurang dari tekanan yang diperlukan (minimum
10 m), juga tidak melebihi tekanan kerja pipa pada
setiap node (80 m untuk PVC dan 100 m untuk DCIP).
• Tempatkan BPT sebelum tempat yang curam sehingga
dapat menjamin operasi hidrolis yang baik (smooth).

Booster pump

• Penempatan booster pump harus sedemikian rupa


sehingga tinggi tekanan pada node paling rendah sama
dengan 10 m
Spesifikasi Teknis

Untuk pipa HDPE


sesuai standar SNI
06–4829–1998–A/ISO
4427.96, kelas pipa
SDR–17 (S–8) dengan
tekanan kerja minimal
8 bar.
Untuk pipa PVC sesuai
Untuk pipa galvanis
standar SNI 03–6419–
(GIP) menggunakan
2000/SUU–1982 kelas
kelas medium dengan
pipa S 12,5 dengan
tekanan kerja minimal
tekanan kerja minimal
8 bar.
8 bar.

Ketentuan
Pipa
SURVEY DAN PERENCANAAN
BANGUNAN INSTALASI
PENGOLAHAN AIR MINUM
(IPAM)
PERLUNYA STANDAR AIR MINUM

Perlunya dibuat standar air minum adalah untuk mencegah terjadinya bahaya bagi kesehatan masyarakat, karena di
dalam air baku kemungkinan terdapat unsur-unsur yang membahayakan bagi manusia bila kadarnya melebihi
standar
Secara garis besar unsur-unsur dalam air yang dapat menyebabkan gangguan terhadap
kesehatan manusia adalah :

Zat-zat terlarut/tidak
Mahluk hidup Keadaan fisik air
terlarut
• micro-organisme, • Logam ; • Warna ;
seperti bakteri, • Garam-garam. • Suhu ;
virus, algae, jamur, • Bau, rasa.
protozoa ;
• kista (cyste) ;
• cacing ;
• dan sebagainya.
STANDAR AIR MINUM

Organisasi dan instansi yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat baik internasional maupun nasional telah
membuat standar tersebut. Standar-standar tersebut dibuat berdasarkan atas beberapa pertimbangan, seperti
ketahanan tubuh manusia, keadaan lingkungan dan sebagainya. Standar-standar yang banyak dikenal di Indonesia
adalah standar WHO dan Dep. Kesehatan RI. Adapun standar yang digunakan di Indonesia adalah standar Dep.
Kes. RI.

KOMPONEN UTAMA STANDAR


Unsur-unsur yang terdapat di dalam air yang membahayakan bagi kesehatan manusia bila kadarnya melebihi
standar dapat dikelompokan ke dalam 4 komponen utama, yaitu :
 komponen fisik
 komponen kimia
 komponen bakteriologis
 komponen radioaktif.
Tabel Standar air minum Dep. Kes RI
Syarat – syarat

No Unsur-unsur Satuan Min. yang Max. yang Max. yang Keterangan


diperbolehkan dianjurkan diperbolehkan

a. FISIKA        
  - Suhu   - - Suhu udara  
  - Warna Unit* - 5 50 *Skala Pt. Co
  - Bau - - - - tidak berbau
  - Rasa - - - - tidak berasa
  - Kekeruhan Unit** - 5 25 **skala silien
           
b. KIMIA        
  - Derajat Keasaman (pH) -  6,5 8,5 9,2
  - Zat padat (jumlah) mg/L - 500 1.500
  - Zat organik mg/L  - - 10
  (sbg KmnO4)
  - Karbondioksida agresif mg/L  - - 0,0
  (sbg CO2)      
  - Kesadahan jumlah mg/L  5 - 10
  - Kalsium (sbg Ca) mg/L  -  75 200
  - Magnesium (sbg Mg) mg/L  -  30 150
  - Besi (jumlah), (sbg Fe) mg/L - 0,1 1,0
  - Mangan (sbg Mn) mg/L - 0,05 0,5
  - Tembaga (sbg Cu) mg/L - 0,05 1,5 
  - Zink (sbg Zn) mg/L - 1,00 15
   - Chlorida (sbg Cl) mg/L - 200 600
Syarat-syarat
No Unsur-unsur Satuan Min. yang Max. yang Max. yang Keterangan
diperbolehkan dianjurkan diperbolehkan
  - Sulfat (sbg SO4) mg/L - 200 400  
  - Sulfida (sbg H2S) mg/L  - - 0,0  
  - Fluorida (sbg F) mg/L 1,0 - 2,0  
  - Ammonia (sbg NH4) mg/L - - 0,0  
  Nitrat (sbg NO3) mg/L - - 20,0  
-
  mg/L - - 0,0  
- Nitrit*** (sbg NO2)
  mg/L - 0,001 0,002  
  - Phenolik*** (sbg mg/L - - 0,05 *** zat bersifat
  Phenol) mg/L - - 0,10 racun
  - Arsen*** (sbg As) mg/L - - 0,01  
  - Timbal*** (sbg Pb) mg/L - - 0,05  
  - Selenium*** (sbg Se) mg/L - - 0,05  
  - Chronium*** (sbg Cr) mg/L - - 0,01  
  - Cyanida*** (sbg Cn) mg/L - - 0,001  
- Cadmium*** (sbg Cd)          
- Air raksa*** (sbg Hg)        
c.   uc/ml - - 10-9  
  RADIOAKTIVITAS uc/ml - - 10-8 Martabat 6
  - Sinar alfa        
  - Sinar beta - - 0,0
d.   - - - 0,0
MIKROBIOLOGI - - - 0,0
- Kuman-kuman parasitik -
- Kuman-kuman
pathogenik
- Perkiraan ter –
dekat jumlah bakteri
golongan Coli dalam
100 ml contoh air
URAIAN KOMPONEN/PARAMETER DAN AKIBAT TIDAK MEMENUHI STANDAR
Parameter-parameter fisik seperti kekeruhan, warna, bau dan sebagainya dibatasi atas dasar estetika.
Sedangkan parameter kimia, biologis dan radioaktif dibatasi atas dasar kesehatan manusia. Untuk mencapai
standar kualitas air bersih tersebut seringkali perlu dilakukan pengolahan air.

Parameter Fisik Parameter Kimia Parameter Biologis Parameter


Radioaktif

• Warna • Total Solida • Pencemaran • Radioaktivitas


• Temperatur • Sulfat lingkungan oleh yang terdapat
• Bau • Chlorida kontaminan- dalam suatu air
• Rasa • Fluorida kontaminan dapat berasal dari
• Kekeruhan • Magnesium biologis harus kebocoran dari
dicegah karena industri-industri
• Besi dan Mangan menimbulkan nuklir, pusat-pusat
• Timah Putih bahaya bagi pembangkit
• Copper kesehatan tenaga nuklir dan
• Hydrogen masyarakat. dari sampah-
Sulfida Dalam pengolahan sampah radioaktif
• Karbondioksida air, disinfeksi lainnya. Zat-zat
(seperti chlorinasi radioaktif dapat
dan lain-lain) bersatu dengan
bertujuan pasir atau lumpur
mencegah dalam kehidupan
kehadiran biologis atau
organisme- terlarut dalam air.
organisme
tersebut dalam air.
Pengolahan Air

 Aerasi
Proses aerasi/degafikasi adalah proses untuk menambahkan dengan oksigen dan atau mengurangi kandungan zat terlarut
(seperti CO2). Proses ini dilakukan dengan memperbesar kemungkinan terjadi hubungan (kontak) antara air dan udara.

 Koagulasi / Flokulasi
Proses koagulasi/flokulasi diarahkan untuk menghilangkan zat koloid dengan cara penggumpalan dan pengendapan.
Tujuan koagulasi/flokulasi adalah agar dengan cara buatan zat-zat yang halus dapat mengelompok, dan zat-zat yang
berukuran besar bisa dipisahkan dari air dengan mudah dengan cara pengendapan.

 Pengendapan
Tujuan dari proses pengendapan adalah untuk memisahkan zat-zat padat yang melayang dalam air, dengan jalan
pengendapan.
Pengolahan Air

 Penyaringan Dengan Saringan Pasir Lambat


Tujuan dari penyaringan dengan saringan pasir lambat adalah untuk menghilangkan kontaminasi bakteriologis
dan zat padat yang melayang dalam air dan koloid.

 Penyaringan Dengan Saringan Pasir Cepat


Proses penyaringan dengan saringan pasir cepat diarahkan untuk menghilangkan bahan melayang.

 Disinfeksi
Tujuan daripada disinfeksi adalah untuk menghilangkan mikroorganisme pathogen yang mungkin ada di dalam
air.
SURVEY DAN PERENCANAAN
RESERVOIR DISTRIBUSI
KLASIFIKASI RESERVOIR

Klasifikasi berdasarkan konstruksi, :


Berdasarkan konstruksi bangunannya, reservoir dapat dibagi 2 yaitu :
 Ground Reservoir, dibangun dalam bentuk reservoir yang ditanam
sebagian atau seluruhnya di permukaan tanah. Ground reservoir umumnya
dibangun dari konstruksi beton.
 Menara air , atau elevated reservoir, yaitu reservoir yang terletak jauh di
atas permukaan tanah dengan disangga oleh tiang/kaki. Menara air
umumnya dibuat untuk mengantisipasi kebutuhan puncak di daerah
distribusi. Reservoir air dibangun baik dengan konstruksi baja maupun
konstruksi beton bertulang.
KLASIFIKASI RESERVOIR

Klasifikasi berdasarkan fungsi :


Berdasarkan fungsinya, reservoir dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
 Clear Well  
 Reservoir Distribusi
 Reservoir servis
 Reservoir Penyeimbang
METODE PERHITUNGAN VOLUME EFEKTIF
RESERVOIR DISTRIBUSI

  
 Secara tabulasi
 
Dengan cara tabulasi, volume efektif adalah jumlah selisih terbesar yang positif (M 3) dan selisih terbesar yang negatif (M3) antara
fluktuasi pemakaian air dan suplai air ke reservoir. Hasil perhitungan nilai kumulatif dibuat dalam bentuk tabel.
 
 Metoda kurva masa
 
Volume efektif didapat dari jumlah persentase akumulasi surplus terbesar pemakaian air terhadap akumulasi pengaliran air ke
reservoir (bila pengaliran air ke reservoir dilakukan selama 24 jam)
 
 Secara persentase
 
Volume efektif ditentukan sebesar sekian persen dari kebutuhan air maksimum per hari minimal 15 %. Penentuaan dengan caraini
tergantng pada kebiasaan kota yang bersangkutan, karena itu harus berdasarkan pengalaman.
JARINGAN DISTRIBUSI
AIR MINUM
PERENCANAAN TEKNIS UNIT DISTRIBUSI
Berupa jaringan perpipaan yang terkoneksi satu dengan lainnya membentuk loop, sistem jaringan
distribusi bercabang (dead-end distribution system), atau kombinasi dari kedua sistem tersebut (grade
system).

UNIT No Uraian Notasi Kriteria


DISTRIBUSI

KRITERIA PIPA DISTRIBUSI


1 Debit Perencanaan Q Puncak
Kebutuhan air jam puncak
Q peak = F peak X Q rata-rata

2 Faktor jam puncak F puncak 1,15 – 3


3 Kecepatan aliran air dalam pipa    
a) Kecepatan minimum V min 0,3 – 0,6
b) Kecepatan maksimum  
 
Pipa PVC atau ACP V 3,0 – 4,5 m/dt
max
Pipa baja atau DCIP V 6,0 m/det
max

4 Tekanan air dalam pipa    


a) Tekanan minimum h min (0,5 – 1,0) atm, pada titik jangkauan pelayanan
   
terjauh.
b) Tekanan maksimum  
 
- Pipa PVC atau ACP h 6 - 8 atm
max
- Pipa baja atau DCIP 10 atm
h
- Pipa PE 100 max
12.4 MPa
- Pipa PE 80 h max 9. MPa
  h max
PIPA DISTRIBUSI

a) Penentuaan dimensi perpipaan transmisi air minum dan distribusi dapat menggunakan
formula : 
Q=VxA
A = 0,785 D2
Dimana :
Q : debit (m3/detik)
V : kecepatan pengaliran (m/detik)
A : luas penampang pipa (m2)
D : diameter pipa (m)

b) Kualitas pipa berdasarkan tekanan yang direncanakan : untuk pipa bertekanan tinggi dapat
menggunakan pipa Galvanis (GI) Medium atau pipa PVC kelas AW, 8 s/d 10 kg/cm 2 atau
pipa berdasarkan SNI, Seri 10 – 12,5), atau jenis pipa lain yang telah memiliki SNI atau
standar internasional setara.

c) Jaringan pipa didesain pada jalur yang ditentukan dan digambar sesuai dengan zona
pelayanan yang ditentukan dari konsumen yang dilayani, penggambaran dilakukan skala
maksimal 1 : 5.000.
LAY OUT JARINGAN PIPA KOMPONEN JARINGAN
DISTRIBUSI DISTRIBUSI

Zona distribusi
Perencanaan denah (lay-out)jaringan pipa
distribusi ditentukan berdasarkan pertimbangan :
  Jaringan Distribusi Utama
a. Situasi jaringan jalan di wilayah pelayanan ,
jalan-jalan yang tidak saling menyambung
dapat menggunakan sistem cabang. Jalan- Jaringan distribusi pembawa atau distribusi
jalanyang saling berhubungan membentuk sekunder
jalur jalan melingkaratau terttup, cocok untuk
sistem tertutup, kecuali bila konsumen jarang. Jaringan distribusi pembagi atau distribusi
tersier
b. Kepadatan konsumen, makin jarang konsumen
lebih baik dipilih denah (lay – out) pipa
berbentuk cabang. Pipa pelayanan
c. Keadaan topografi dan atas alam wilayah
pelaanan
d. Tata guna lahan wilayah pelayanan. Sel utama (Prime Cell

Sel dasar (Elementary Zone)


BAHAN PIPA DIAMETER PIPA DISTRIBUSI

Pemilihan bahan pipa bergantung pada Ukuran diameter pipa distribsi ditentukan berdasarkan
pendanaan atau investasi yang tersedia. Hal aliran pada jam puncak dengan sisa tekan minimum di
yang terpenting adalah harus jalur distribusi.
dilaksanakannya uji pipa yang terwakili
untuk menguji mutu pipa tersebut. Pada saat terjadi kebakaran jaringan pipa mampu
mengalirkan air untuk kebutuhan maksimum harian dan
Tata cara pengambilan contoh uji Pipa yang tiga buah hidran kebakaran masing-masing berkapasitas
dapat mewakili tersebut harus memenuhi 250 gpm dengan jarak antara hidran maksimum 300 m.
persyaratan teknis dalam SNI 06-2552-1991
tentang Metode Pengambilan Contoh Uji Faktor jam puncak terdapat debit rata-rata tergantung
Pipa PVC Untuk Air Minum, atau standar pada jumlah penduduk wilayah terlayani sebagai
lain yang berlaku. pendekatan perencanaan dapat digunakan tabel di
bawah ini.

Tabel Faktor Jam Puncak untuk Perhitungan Jaringan Pipa


Distribusi

Ukuran diameter pipa distribusi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Faktor Pipa Distribusi Pipa Distribusi Pipa Distribusi
Utama Pembawa Pembagi
Cakupan Pipa Pipa Distribusi Pipa Distribusi Pipa Pelayanan Jam puncak 1.15 – 1.7 2 3
Sistem Distribusi Pembawa Pembagi
Utama
Sistem  100 mm 75 – 100 mm 75 mm 50 mm
Kecamatan
Sistem Kota  150 mm 100 – 150 mm 75 – 100 mm 50 – 75 mm
PERENCANAAN TEKNIS UNIT PELAYANAN

Sambungan Rumah
• Yang dimaksud dengan pipa sambungan rumah adalah
pipa dan perlengkapannya, dimulai dari titik penyadapan
sampai dengan meter air.
Kran Umum
• Pelayanan Kran Umum (KU) meliputi pekerjaan perpipaan
dan pemasangan meteran air berikut konstruksi sipil yang
diperlukan sesuai gambar rencana.
Hidran Kebakaran
• Hidran kebakaran adalah suatu hidran atau sambungan
keluar yang disediakan untuk mengambil air dari pipa air
minum untuk keperluaan pemadam kebakaran atau
pengurasan pipa.
PERLENGKAPAN JARINGAN PIPA DISTRIBUSI

Katup/valve

Wash Out/Blow Off


Katup Udara/Air
Valve
Hidran Kebakaran
TUTORIAL PROGRAM
EPANET
EPANET adalah program komputer yang menggambarkan simulasi hidrolis dan
kecenderungan kualitas air yang mengalir di dalam jaringan pipa. Jaringan itu sendiri terdiri
dari Pipa, Node (titik koneksi pipa), pompa, katub, dan tangki air atau reservoir.

EPANET dapat membantu dalam memanage strategi untuk merealisasikan qualitas air dalam suatu
system. Semua itu mencakup :

• Alternatif penggunaan sumber dalam berbagai sumber dalam


satu sistem

• Alternatif pemompaan dlm penjadwalan


pengisian/pengosongan tangki.

• Penggunaan treatment, misal khlorinasi pada tangki


penyimpan

• Pen-target-an pembersihan pipa dan penggantiannya.


MENGINSTALL EPANET

EPANET versi 2 didesain untuk lingkungan system operasi Windows 95/98/NT yang kompatibel dengan PC
IBM/Intel. Terdiri dari satu file, en2setup.exe, yang mengandung program setup self-extraction.

Untuk menginstall Masukkan full path


epanet dan nama file
en2setup.exe
Pilih Run dari Klik tombol OK
atau klik tombol
Windows Start untuk memulai
browse untuk
menu. proses.
menempatkan
pada komputer
anda.

Setup Program akan menanyakan pilihan folder (direktori) dimana file EPANET akan diletakkan. Folder default
adalah c:\program files\EPANET2. Setelah file terinstall, pada Start Menu akan terdapat menu baru EPANET 2.0.
Untuk mengeluarkan EPANET secara mudah, pilih itemnya tidak aktif pada Star Menu,kemudian pilih EPANET 2.0
dari submenu yang muncul. (Nama file eksekusi dari EPANET dibawah windows adalah epanet2w.exe)
PENGATURAN PROYEK

Pilih File>>New Pilih


(dari menu bar) Project>>Default Pilih halaman
untuk menciptakan untuk membuka form Hidraulics
proyek baru dialog

Pilih View>>Option Pilih Hazen-Wiliam Atur pilihan dari


untuk menyampaikan (H-W) sebagai Flow Unit menjadi
dialog Map Option. formula headloss. LPS (liters / sec).

Pilih halaman Gambar 1 Dialog Map


Notation pada form Kemudian pindah ke Klik tombol OK untuk Option
tersebut, dan check halaman Symbol dan menerima pilihan dan
pilihan yang terlihat pilih semua kotak. tutup dialog.
dalam Gambar 1
MENYIMPAN DAN MEMBUKA PROYEK

Pada dialog Save As yang


muncul, pilih folder dan nama
file yang akan dijadikan nama
Dari menu File pilih pilihan proyek. Disarankan diberi Klik OK untuk men-save
Save As nama tutorial.net proyek kepada file.
(ekstension .net akan
ditambahkan jika file tidak
diberi nama).

Data Proyek di save ke file dalam fomat biner. Jika anda ingin men-save dalam file teks yang bisa
dibaca, gunakan perintah File>>Export>>Network. Untuk membuka proyek pada waktu yang lain, kita
harus menggunakan perintah Open dari menu File.
PERENCANAAN TEKNIS
BANGUNAN PELENGKAP
SPAM
RUMAH POMPA

Perencanaan teknik konstruksi rumah pompa dan


sumber daya energi
 Penyangga/pondasi
 Ventilasi
 Struktur bangunan
 Perlengkapan

Gambar Pemasangan fondasi pompa dan katup


RUMAH KIMIA, LABORATORIUM DAN GUDANG

Rumah Kimia Laboratorium Gudang


• ruang unit koagulasi • ruang tes fisiokimia • Gudang Kimia
• ruang unit desinfektan • ruang tes bakteria • tempat penyimpanan
• ruang unit netralisasi • ruang pembiakan koagulan
• ruang unit floridasi bakteri • tempat penyimpanan
• ruang unit pelunak • ruang persiapan untuk desinfektan
kesadahan tes bakteri • tempat penyimpanan
• ruang unit penghilang Fe • ruang tes biologi netralisasi
dan Mn • ruang pertemuan • tempat penyimpanan
• ruang gelap fluoridan
• ruang gas • tempat penyimpanan
• tempat penyimpanan bahan pelunak
bahan kimia kesadahan
• tempat perkakas • tempat penyimpanan
bahan penghilang Fe
dan Mn
• Gudang Umum
• tempat penyimpanan
suku cadang
• tempat penyimpanan
perlengkapan khusus
Keterangan :
1) Plastik polietelin dan PVC untuk penyimpanan cairan korosif
2) Polester yang diperkuat untuk penyimpanan kapur
3) Baja karbon untuk menyimpan NaOh (< 50 %) dan H2SO4 (<92%)
Gambar Denah dan Potongan Rumah Pompa Gambar Denah dan Potongan Rumah Genset

Gambar Denah dan Potongan Bangunan Laboratorium dan Gambar Denah dan Potongan Bengkel dan Gudang Peralatan.
Gudang Kimia
Gambar Denah dan Paotongan Alat Pembubuh Gambar Denah dan Potongan Alat Pembubuh
Gravitasi Beton (Bak Mom) (Constant Gravity Feeder)

Gambar Denah dan Potongan Alat


Pembubuh Gravitasi Tanki Fiber
Glass
PERALATAN /
PERLENGKAPAN JARINGAN
PIPA DISTRIBUSI
PERLENGKAPAN JARINGAN PIPA DISTRIBUSI

Katup/valve

Katup berfungsi untuk membuka dan menutup aliran


dalam pipa, dipasang pada :
• Lokasi ujung pipa tempat aliran air masuk atau aliran air keluar
• Setiap percabangan
• Pipa autlet pompa
• Pipa penguras atau wash out
Tipe katup yang dapat dipakai pada jaringan pipa
distribusi adalah Katup Gerbang (Gate Valve) dan Katup
kupu-kupu (Butterly Valve).
• Katup penguras (Wash Out/Blow Off)
• Katup Udara (Air Valve)
• Hidran Kebakaran
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN PENUNJANG

Bak Pelepas Tekan

Booster Station

Jembatan Pipa

Syphon
Gambar Bak Pelepas Tekan (BPT)

Perlintasan Kereta Api

Manhole

Sump Well

Thrust Block

Gambar Jembatan Pipa


PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN PELENGKAP
Perencanaan teknis bangunan pelengkap terdiri dari
perencanaan bangunan Rumah Pompa, Laboratorium dan
Gudang

Perencanaan teknik konstruksi rumah pompa


dan sumber daya energi
a. penyangga/pondasi pompa dan genset
b. ventilasi
c. struktur bangunan
d. perlengkapan
PENYUSUNAN DOKUMEN
TENDER PEMBANGUNAN
SPAM
TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK
o Instruksi Kepada Peserta Lelang
o Data Lelang
o Bentuk Surat Penawaran, Lampiran, Surat Perjanjian
o Syarat-syarat Umum Kontrak
o Syarat-syarat Khusus Kontrak
o Spesifikasi Teknis
o Daftar Kuantitas, Analisa Harga Satuan dan Metoda Pelaksanaan
o Bentuk-Bentuk Jaminan
o Adendum (bila ada)
Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak (Pre Construction Meeting)

Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah diterbitkannya


SPMK, pengguna jasa harus menyelenggarakan rapat
persiapan pelaksanaan kontrak yang dilakukan oleh direksi
pekerjaan, direksi teknis, unsur perencanaan dan penyedia
jasa.

Tujuan penyelenggaraan rapat persiapan pelaksanaan


kontrak adalah untuk menghasilkan kesepakatan-
kesepakatan atas beberapa materi yang dapat
menimbulkan masalah dalam pelaksanaan pekerjaan.

Materi yang perlu dibahas dalam rapat adalah:


• Pasal-pasal dalam dokumen kontrak
• Tata cara penyelenggaraan pekerjaan,
• Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam
berita acara.
Program Mutu

Informasi mengenai pengadaan.

Organisasi proyek, pengguna jasa dan penyedia jasa

Jadwal pelaksanaan pekerjaan.

Prosedur pelaksanaan pekerjaan.

• Standar pekerjaan.
• Prosedur kerja.
• Daftar inspeksi.
• Persyaratan testing.

Prosedur instruksi kerja.

• Urutan kegiatan pelaksanaan.


• Prosedur kerja untuk mengawali kegiatan.
• Pemantauan proses kegiatan.
• Pemeliharaan yang diperlukan.
• Penilaian hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi.

Pelaksanaan kerja.
PENYUSUNAN RKS, BOQ,
DAN RAB PEMBANGUNAN
SPAM
Secara umum rencana anggaran biaya dimaksudkan untuk mengetahui berapa biaya yang
diperlukan membangun suatu SPAM yang didukung oleh komponen-komponen biaya dengan
data-data yang cukup valid, sehingga pada saat pembangunan fisiknya eskalasi harga yang
terjadi dapat diprediksi dan dibatasi nilai/faktornya.

KETENTUAN UMUM KETENTUAN TEKNIS


• Perhitungan anggaran biaya disusun untuk setiap • Rincian satuan pekerjaan dan pelaksanaan
paket pekerjaan. perhitungan volume pekerjaan gambar rencana
• Perhitungan anggaran biaya disusun dengan teknis dan rencana kerja dan syarat-syarat atau RKS
memperhatikan Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat serta memperhatikan kemungkinan adanya
(RKS) dan gambar perencanaan teknis pekerjaan yang tidak terdapat dalam rencana gambar
pengembangan SPAM. rencana teknis tetapi diisyaratkan untuk dilaksanakan
dalam rencana kerja dan syarat-syarat.
• Metode pelaksanaan pekerjaan dan kualitas bahan
• Harga satuan pekerjaan dihitung menurut tata cara
yang digunakan mengacu pada yang disyaratkan
dalam RKS dan gambar perencanaan teknis survei dan pengkajian harga satuan.
pengembangan SPAM. • Satuan kuantitas pekerjaan menggunakan satuan
• Pengadaan barang atau peralatan diperhitungkan sebagaimana diuraikan dan dijelaskan dalam
sampai tiba di lokasi pekerjaan. spesifikasi rencana anggaran biaya.
• Indek bahan dan indek tenaga kerja mengacu pada
ketentuan yang berlaku.
• Format rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi
sipil.
• Format rencana anggaran biaya pengadaan barang
yang melalui proses pelelangan.
CARA PENGERJAAN ANGGARAN BIAYA

pelajari gambar
,dokumen rencana
kerja dan RKS

susun uraian
pekerjaan

hitung volume
Perancangan
pekerjaan atau
Anggaran Biaya
barang

susun analisis
harga satuan
pekerjaan per
pekerjaan

jumlahkan harga,
tambahkan PPN

Anda mungkin juga menyukai