Oleh:
Dr. Ir. Tri Joko, M.Si
LINGKUP PENYUSUNAN
DED (DETAILED
ENGINEERING DESIGN)
PENGEMBANGAN SPAM
DED atau tahapan perencanaan terinci pengembangan SPAM merupakan bagian dari Rencana Induk Pengembangan SPAM
yang seharusnya sudah disusun sebelumnya, sehingga dapat dijadikan sebagai pegangan dalam perencanaan teknis
selanjutnya. Dari hasil pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh Departemen Pekerjaan Umum, banyak infrastruktur
air minum yang sudah dibangun, tidak dapat berfungsi optimal karena tidak berpedoman pada Rencana Induk
Pengembangan SPAM.
Tahapan perencanaan yang tidak berkesinambungan ini menyebabkan timbulnya banyak masalah
diantaranya adalah karena :
• Perencanaan atau desain sistem yang tidak/kurang sesuai dengan kondisi daerah pelayanan
• Konstruksi tidak memenuhi kriteria, sehingga sulit dioperasikan, mudah rusak atau air yang dihasilkan tidak
memenuhi baku mutu.
• Operasi dan pemeliharaan sistem yang tidak sesuai prosedur, karena kurangnya sumber daya baik tenaga
kerja, bahan, peralatan maupun biaya.
• Tidak ada/kurangnya tenaga kerja yang mampu mengelola sistem dengan baik.
• Tidak adanya tahap uji coba, masa pemeliharaan, monitoring dan evaluasi oleh pihak pelaksana pada tahap
awal diserahkannya sistem kepada pemerintah.
MAKSUD DAN TUJUAN
Survey Topografi
Kriteria survey rancang
Survey Penyelidikan Tanah
teknis sistem penyediaan
air minum
Survey Ketersediaan bahan konstruksi
Perencanaan
Perencanaan
teknis rinci
teknis unit
bangunan
produksi
pelengkap
Perencanaan Perencanaan
teknis bangunan teknis unit
penunjang distribusi
Perencanaan
teknis unit
pelayanan
SURVEY SOSIAL
EKONOMI UNTUK
PERHITUNGAN
KEBUTUHAN AIR
SURVEY SOSIAL EKONOMI UNTUK PERHITUNGAN
KEBUTUHAN AIR
Ketentuan Umum
Data Sekunder
• Data sekunder didapat dari instansi, badan atau tempat-tempat lain yang menyediakan, untuk
digunakan sebagai bahan tambahan dan pendukung data primer untuk analisis dan evaluasi.
Ketentuan Teknis
Cara Pengerjaan
• Pengolahan Data
• Pembobotan
• Perhitungan Nilai Rata-rata yang Mewakili
• Analisis Wilayah Administrasi
• Rencana Umum Tata Ruang
• Gambaran Umum Tingkatan Ekonomi Wilayah
• Gambaran Umum Tingkat Perekonomian Rakyat
• Kependudukan
• Proyeksi Pertumbuhan Penduduk
• Analisis Tingkat Konsumsi Air Minum Domestik
• Analisis Kemauan dan Kemampuan Berlangganan Sistem Air Minum
• Analisis Tingkat Cakupan Pelayanan
• Tingkat Pelayanan Terhadap Wilayah Administrasi
• Tingkat Pelayanan Terhadap Daerah Pelayanan
PERIODE
PERENCANAAN DAN
KAPASITAS
SISTEM PENYEDIAAN
AIR MINUM
PERIODE PERENCANAAN DAN KAPASITAS
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Pengantar Hidrolika
Energi air merupakan salah satu dasar hidrolika perpipaan, dan untuk itu kita harus benar-benar
memahami apa yang dimaksud dengan energi air serta hubungannya dengan pengaliran air di dalam
pipa, dengan demikian kita akan lebih mudah mempelajari hidrolika perpipaan lebih lanjut.
Energi Kecepatan = V2
2g
dimana, V = kecepatan (m/detik)
g = percepatan gravitasi (10 m/detik2)
Energi Ketinggian =h
P
Energi Tekanan =
W
dimana, P = tekanan (N/m2)
W = berat jenis air (N/m3)
Hukum Kekekalan Energi
Pada dasarnya suatu energi tidak dapat hilang, tapi suatu bentuk energi dapat berubah menjadi
bentuk energi lain, misalnya :
- energi kecepatan dapat berubah menjadi energi ketinggian, dan sebaliknya
- energi tekanan dapat berubah menjadi energi kecepatan, dan sebaliknya.
”Jika tidak ada energi yang lolos atau diterima antara dua titik di
dalam suatu sistem tertutup, maka energi totalnya tetap konstan”.
Air Danau
Pelaksanaan survey air danau.
•Dapatkan informasi dari penduduk setempat tentang fluktuasi permukaan air, kedalaman, pemanfaatan, pencemaran
terhadap danau.
•Ukur perbedaan tinggi danau dari daerah pelayanan dengan menggunakan theodolit dan rambu ukur.
•Uji kualitas air danau di lokasi untuk parameter :
•Ukur jarak danau ke daerah pelayanan dengan pita ukur atau roda ukur.
•Buat sketsa lokasi daerah bangunan digunakan.
• Kuantitas air. Jika menurut informasi penduduk air danau menjadi kering setelah musim kemarau panjang, maka
sungai tidak dapat digunakan sebagai sumber air.
• Jika menurut informasi penduduk setempat air danau tidak pernah kering dan tersedianya data hasil pengukuran
debit minimum (pada akhir musim kemarau) maka data dapat dipergunakan.
• Kualitas fisik. Bilamana kekeruhan tinggi dalam periode yang lama maka air danau dapat dipakai dengan
memperhitungkan biaya investasi, operasi dan pemeliharaan.
• Jika rasa air payau/asin maka cek hasil laboratorium terhadap kandungan Chlorida. Jika hasil laboratorium tidak
ada, lihat nilai EC. Jika nilai EC menunjukan lebih dari 1.500 micro S/cm, maka ada masalah salinitas maka air tidak
dapat dipergunakan sebagai sumber air minum.
• Jika air ditemukan berbau, maka penyebab timbulnya harus dicek. Untuk menjamin kualitas air tersebut dapat
digunakan sebagai sumber air, harus dilakukan uji bakteriologis di laboratorium.
• Jika jarak air danau ke daerah pelayanan memenuhi ketentuan (kurang dari 6 km) maka sungai dapat dipakai.
• Jika lokasi air danau berada di desa lain atau jalur pipa melalui desa lain, maka air danau belum dapat
dipergunakan, kecuali ada izin dan kesepakatan bersama untuk air danau dan jalur yang akan dilalui pipa.
Tatacara Survey Air Hujan
Gambar 1
Sekat Cipoletti
Gambar 1
Sekat Ukur Thompson
SURVEY DAN
PERENCANAAN JALUR
PIPA TRANSMISI
SURVEY DAN PERENCANAAN JALUR PIPA TRANSMISI
Kriteria Perencanaan
Faktor Teknis
• Jalur pipa sependek mungkin.
• Pengaliran dapat dilakukan dengan cara gravitasi (untuk sistem gravitasi).
• Menghindari perbedaan elevasi yang terlalu besar sehingga tidak diperlukan perbedaan kelas pipa
atau BPT.
• Mudah dalam pelaksanaan.
• Aman terhadap gangguan alam (longsor, banjir, dll) dan manusia.
• Sedapat mungkin menghindari jalur yang mengakibatkan konstruksi mahal.
Sistem Pemompaan
Sistem Gravitasi
Desain Untuk Daerah Berbukit
Booster pump
Ketentuan
Pipa
SURVEY DAN PERENCANAAN
BANGUNAN INSTALASI
PENGOLAHAN AIR MINUM
(IPAM)
PERLUNYA STANDAR AIR MINUM
Perlunya dibuat standar air minum adalah untuk mencegah terjadinya bahaya bagi kesehatan masyarakat, karena di
dalam air baku kemungkinan terdapat unsur-unsur yang membahayakan bagi manusia bila kadarnya melebihi standar
Secara garis besar unsur-unsur dalam air yang dapat menyebabkan gangguan terhadap
kesehatan manusia adalah :
Zat-zat terlarut/tidak
Mahluk hidup Keadaan fisik air
terlarut
• micro-organisme, • Logam ; • Warna ;
seperti bakteri, • Garam-garam. • Suhu ;
virus, algae, jamur, • Bau, rasa.
protozoa ;
• kista (cyste) ;
• cacing ;
• dan sebagainya.
STANDAR AIR MINUM
Organisasi dan instansi yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat baik internasional maupun nasional telah
membuat standar tersebut. Standar-standar tersebut dibuat berdasarkan atas beberapa pertimbangan, seperti
ketahanan tubuh manusia, keadaan lingkungan dan sebagainya. Standar-standar yang banyak dikenal di Indonesia
adalah standar WHO dan Dep. Kesehatan RI. Adapun standar yang digunakan di Indonesia adalah standar Dep. Kes.
RI.
a. FISIKA
- Suhu - - Suhu udara
- Warna Unit* - 5 50 *Skala Pt. Co
- Bau - - - - tidak berbau
- Rasa - - - - tidak berasa
- Kekeruhan Unit** - 5 25 **skala silien
b. KIMIA
- Derajat Keasaman (pH) - 6,5 8,5 9,2
- Zat padat (jumlah) mg/L - 500 1.500
- Zat organik mg/L - - 10
(sbg KmnO4)
- Karbondioksida agresif mg/L - - 0,0
(sbg CO2)
- Kesadahan jumlah mg/L 5 - 10
- Kalsium (sbg Ca) mg/L - 75 200
- Magnesium (sbg Mg) mg/L - 30 150
- Besi (jumlah), (sbg Fe) mg/L - 0,1 1,0
- Mangan (sbg Mn) mg/L - 0,05 0,5
- Tembaga (sbg Cu) mg/L - 0,05 1,5
- Zink (sbg Zn) mg/L - 1,00 15
- Chlorida (sbg Cl) mg/L - 200 600
Syarat-syarat
No Unsur-unsur Satuan Min. yang Max. yang Max. yang Keterangan
diperbolehkan dianjurkan diperbolehkan
- Sulfat (sbg SO4) mg/L - 200 400
- Sulfida (sbg H2S) mg/L - - 0,0
- Fluorida (sbg F) mg/L 1,0 - 2,0
- Ammonia (sbg NH4) mg/L - - 0,0
- Nitrat (sbg NO3) mg/L - - 20,0
- Nitrit*** (sbg NO2) mg/L - - 0,0
- Phenolik*** (sbg mg/L - 0,001 0,002
Phenol) mg/L - - 0,05 *** zat
- Arsen*** (sbg As) mg/L - - 0,10 bersifat racun
- Timbal*** (sbg Pb) mg/L - - 0,01
- Selenium*** (sbg Se) mg/L - - 0,05
- Chronium*** (sbg Cr) mg/L - - 0,05
- Cyanida*** (sbg Cn) mg/L - - 0,01
- Cadmium*** (sbg Cd) mg/L - - 0,001
- Air raksa*** (sbg Hg)
Parameter-parameter fisik seperti kekeruhan, warna, bau dan sebagainya dibatasi atas dasar estetika.
Sedangkan parameter kimia, biologis dan radioaktif dibatasi atas dasar kesehatan manusia. Untuk mencapai
standar kualitas air bersih tersebut seringkali perlu dilakukan pengolahan air.
Aerasi
Proses aerasi/degafikasi adalah proses untuk menambahkan dengan oksigen dan atau mengurangi kandungan zat terlarut
(seperti CO2). Proses ini dilakukan dengan memperbesar kemungkinan terjadi hubungan (kontak) antara air dan udara.
Koagulasi / Flokulasi
Proses koagulasi/flokulasi diarahkan untuk menghilangkan zat koloid dengan cara penggumpalan dan pengendapan.
Tujuan koagulasi/flokulasi adalah agar dengan cara buatan zat-zat yang halus dapat mengelompok, dan zat-zat yang
berukuran besar bisa dipisahkan dari air dengan mudah dengan cara pengendapan.
Pengendapan
Tujuan dari proses pengendapan adalah untuk memisahkan zat-zat padat yang melayang dalam air, dengan jalan
pengendapan.
Pengolahan Air
Disinfeksi
Tujuan daripada disinfeksi adalah untuk menghilangkan mikroorganisme pathogen yang mungkin ada di dalam air.
SURVEY DAN PERENCANAAN
RESERVOIR DISTRIBUSI
Klasifikasi berdasarkan konstruksi, :
Berdasarkan konstruksi bangunannya, reservoir dapat dibagi 2 yaitu :
Ground Reservoir, dibangun dalam bentuk reservoir yang ditanam
sebagian atau seluruhnya di permukaan tanah. Ground reservoir
umumnya dibangun dari konstruksi beton.
Menara air , atau elevated reservoir, yaitu reservoir yang terletak jauh di
atas permukaan tanah dengan disangga oleh tiang/kaki. Menara air
umumnya dibuat untuk mengantisipasi kebutuhan puncak di daerah
distribusi. Reservoir air dibangun baik dengan konstruksi baja maupun
konstruksi beton bertulang.
Klasifikasi berdasarkan fungsi :
Berdasarkan fungsinya, reservoir dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Clear Well
Reservoir Distribusi
Reservoir servis
Reservoir Penyeimbang
Secara tabulasi
Dengan cara tabulasi, volume efektif adalah jumlah selisih terbesar yang positif (M3) dan selisih terbesar yang negatif (M3) antara
fluktuasi pemakaian air dan suplai air ke reservoir. Hasil perhitungan nilai kumulatif dibuat dalam bentuk tabel.
Volume efektif didapat dari jumlah persentase akumulasi surplus terbesar pemakaian air terhadap akumulasi pengaliran air ke
reservoir (bila pengaliran air ke reservoir dilakukan selama 24 jam)
Secara persentase
Volume efektif ditentukan sebesar sekian persen dari kebutuhan air maksimum per hari minimal 15 %. Penentuaan dengan caraini
tergantng pada kebiasaan kota yang bersangkutan, karena itu harus berdasarkan pengalaman.
JARINGAN DISTRIBUSI
AIR MINUM
Berupa jaringan perpipaan yang terkoneksi satu dengan lainnya membentuk loop, sistem jaringan
distribusi bercabang (dead-end distribution system), atau kombinasi dari kedua sistem tersebut (grade
system).
a) Penentuaan dimensi perpipaan transmisi air minum dan distribusi dapat menggunakan
formula :
Q=VxA
A = 0,785 D2
Dimana :
Q : debit (m3/detik)
V : kecepatan pengaliran (m/detik)
A : luas penampang pipa (m2)
D : diameter pipa (m)
b) Kualitas pipa berdasarkan tekanan yang direncanakan : untuk pipa bertekanan tinggi dapat
menggunakan pipa Galvanis (GI) Medium atau pipa PVC kelas AW, 8 s/d 10 kg/cm2 atau
pipa berdasarkan SNI, Seri 10 – 12,5), atau jenis pipa lain yang telah memiliki SNI atau
standar internasional setara.
c) Jaringan pipa didesain pada jalur yang ditentukan dan digambar sesuai dengan zona
pelayanan yang ditentukan dari konsumen yang dilayani, penggambaran dilakukan skala
maksimal 1 : 5.000.
LAY OUT JARINGAN PIPA KOMPONEN JARINGAN
DISTRIBUSI DISTRIBUSI
Zona distribusi
Perencanaan denah (lay-out)jaringan pipa
distribusi ditentukan berdasarkan pertimbangan :
Jaringan Distribusi Utama
a. Situasi jaringan jalan di wilayah pelayanan ,
jalan-jalan yang tidak saling menyambung
dapat menggunakan sistem cabang. Jalan- Jaringan distribusi pembawa atau distribusi
jalanyang saling berhubungan membentuk sekunder
jalur jalan melingkaratau terttup, cocok untuk
sistem tertutup, kecuali bila konsumen jarang. Jaringan distribusi pembagi atau distribusi
tersier
b. Kepadatan konsumen, makin jarang konsumen
lebih baik dipilih denah (lay – out) pipa
berbentuk cabang. Pipa pelayanan
c. Keadaan topografi dan atas alam wilayah
pelaanan
d. Tata guna lahan wilayah pelayanan. Sel utama (Prime Cell
Pemilihan bahan pipa bergantung pada Ukuran diameter pipa distribsi ditentukan berdasarkan
pendanaan atau investasi yang tersedia. Hal aliran pada jam puncak dengan sisa tekan minimum di
yang terpenting adalah harus jalur distribusi.
dilaksanakannya uji pipa yang terwakili
untuk menguji mutu pipa tersebut. Pada saat terjadi kebakaran jaringan pipa mampu
mengalirkan air untuk kebutuhan maksimum harian dan
Tata cara pengambilan contoh uji Pipa yang tiga buah hidran kebakaran masing-masing berkapasitas
dapat mewakili tersebut harus memenuhi 250 gpm dengan jarak antara hidran maksimum 300 m.
persyaratan teknis dalam SNI 06-2552-1991
tentang Metode Pengambilan Contoh Uji Faktor jam puncak terdapat debit rata-rata tergantung
Pipa PVC Untuk Air Minum, atau standar pada jumlah penduduk wilayah terlayani sebagai
lain yang berlaku. pendekatan perencanaan dapat digunakan tabel di
bawah ini.
Ukuran diameter pipa distribusi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Faktor Pipa Distribusi Pipa Distribusi Pipa Distribusi
Utama Pembawa Pembagi
Cakupan Pipa Pipa Distribusi Pipa Distribusi Pipa Pelayanan Jam puncak 1.15 – 1.7 2 3
Sistem Distribusi Pembawa Pembagi
Utama
Sistem 100 mm 75 – 100 mm 75 mm 50 mm
Kecamatan
Sistem Kota 150 mm 100 – 150 mm 75 – 100 mm 50 – 75 mm
Sambungan Rumah
• Yang dimaksud dengan pipa sambungan rumah adalah
pipa dan perlengkapannya, dimulai dari titik penyadapan
sampai dengan meter air.
Kran Umum
• Pelayanan Kran Umum (KU) meliputi pekerjaan perpipaan
dan pemasangan meteran air berikut konstruksi sipil yang
diperlukan sesuai gambar rencana.
Hidran Kebakaran
• Hidran kebakaran adalah suatu hidran atau sambungan
keluar yang disediakan untuk mengambil air dari pipa air
minum untuk keperluaan pemadam kebakaran atau
pengurasan pipa.
Katup/valve
Hidran Kebakaran
TUTORIAL PROGRAM
EPANET
EPANET adalah program komputer yang menggambarkan simulasi hidrolis dan
kecenderungan kualitas air yang mengalir di dalam jaringan pipa. Jaringan itu sendiri terdiri
dari Pipa, Node (titik koneksi pipa), pompa, katub, dan tangki air atau reservoir.
EPANET dapat membantu dalam memanage strategi untuk merealisasikan qualitas air dalam suatu
system. Semua itu mencakup :
Setup Program akan menanyakan pilihan folder (direktori) dimana file EPANET akan diletakkan. Folder default
adalah c:\program files\EPANET2. Setelah file terinstall, pada Start Menu akan terdapat menu baru EPANET 2.0.
Untuk mengeluarkan EPANET secara mudah, pilih itemnya tidak aktif pada Star Menu,kemudian pilih EPANET 2.0
dari submenu yang muncul. (Nama file eksekusi dari EPANET dibawah windows adalah epanet2w.exe)
Pilih File>>New Pilih
(dari menu bar) untuk Project>>Default Pilih halaman
menciptakan proyek untuk membuka form Hidraulics
baru dialog
Data Proyek di save ke file dalam fomat biner. Jika anda ingin men-save dalam file teks yang bisa
dibaca, gunakan perintah File>>Export>>Network. Untuk membuka proyek pada waktu yang lain, kita
harus menggunakan perintah Open dari menu File.
PERENCANAAN TEKNIS
BANGUNAN PELENGKAP
SPAM
Perencanaan teknik konstruksi rumah pompa dan
sumber daya energi
Penyangga/pondasi
Ventilasi
Struktur bangunan
Perlengkapan
Gambar Denah dan Potongan Bangunan Laboratorium dan Gambar Denah dan Potongan Bengkel dan Gudang Peralatan.
Gudang Kimia
Gambar Denah dan Paotongan Alat Pembubuh Gambar Denah dan Potongan Alat Pembubuh
Gravitasi Beton (Bak Mom) (Constant Gravity Feeder)
• Lokasi ujung pipa tempat aliran air masuk atau aliran air keluar
• Setiap percabangan
• Pipa autlet pompa
• Pipa penguras atau wash out
Tipe katup yang dapat dipakai pada jaringan pipa distribusi
adalah Katup Gerbang (Gate Valve) dan Katup kupu-kupu
(Butterly Valve).
• Katup penguras (Wash Out/Blow Off)
• Katup Udara (Air Valve)
• Hidran Kebakaran
Bak Pelepas Tekan
Booster Station
Jembatan Pipa
Syphon
Gambar Bak Pelepas Tekan (BPT)
Manhole
Sump Well
Thrust Block
• Standar pekerjaan.
• Prosedur kerja.
• Daftar inspeksi.
• Persyaratan testing.
Pelaksanaan kerja.
PENYUSUNAN RKS, BOQ,
DAN RAB PEMBANGUNAN
SPAM
Secara umum rencana anggaran biaya dimaksudkan untuk mengetahui berapa biaya yang
diperlukan membangun suatu SPAM yang didukung oleh komponen-komponen biaya dengan
data-data yang cukup valid, sehingga pada saat pembangunan fisiknya eskalasi harga yang
terjadi dapat diprediksi dan dibatasi nilai/faktornya.
susun uraian
pekerjaan
hitung volume
Perancangan
pekerjaan atau
Anggaran Biaya
barang
susun analisis
harga satuan
pekerjaan per
pekerjaan
jumlahkan harga,
tambahkan PPN