1
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
II. KONDISI UMUM DAERAH Uraian Kondisi umum daerah mengacu pada dokumen RTRW Kabupaten. Untuk data
2.1 Kondisi Fisik Daerah kondisi umum yang tidak tercakup dalam RTRW Kabupaten, sumber data disesuaikan
2.2 Sarana dan Prasarana dengan instansi terkait.
2.3 Sosial, Ekonomi, dan 2.1. Jelaskan keadaan daerah: geografis (dataran rendah, pegunungan), geologis, 1. RTRW Kabupaten
Budaya hidrologis, topografis, klimatologis. Manfaatkan data sekunder. Harus ada peta-peta 2. Instansi terkait sesuai
2.4 Sarana Kesehatan kab/kota, kecamatan, berisi batas administrasi, kawasan perumahan, industri, kebutuhan data
Lingkungan pendidikan, fasilitas umum, fasilitas sosial, jalan, dll
2.5 Ruang dan Lahan 2.2. Sebutkan sarana dan prasarana yang ada dan berkaitan dengan perencanaan sistem
2.6 Kependudukan penyediaan air minum, meliputi: pengelolaan air limbah, persampahan, drainase,
2.7 Keuangan Daerah sarana perekonomian, sosial dan kesehatan, peribadatan, transportasi, listrik,
telepon, jalan, obyek wisata.
2.3. Jelaskan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat setempat, buatkan tabel-
tabelnya: PDRB, pekerjaan, adat-tradisi-budaya, migrasi (urbanisasi), industri, dll
2.4. Uraikan sarana kesehatan dan sanitasi lingkungan, statistik kesehatan, insidensi sakit,
angka kelahiran, kematian, data penyakit menular lewat air (pemula atau waterborne
deseases), dan penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan air seperti penyakit
gangguan kulit (water ralated deseases).
2.5. Uraikan dan tabelkan semua penataan ruang dan lahan, tata guna lahan eksisting,
perubahan tata guna lahan pada 5 – 10 tahun terakhir dan kebijakan tata ruang
daerah.
2.6. Uraikan data kependudukan, yang meliputi jumlah penduduk, kepadatan, dan
penyebarannya, dirinci perkecamatan / kelurahan / desa (dalam bentuk tabel).
2.7. Memaparkan struktur keuangan daerah menyangkut sumber-sumber penerimaan, 1. Dipenda/BPKD
pembelanjaan daerah, pembiayaan dan tabungan masyarakat serta sajikan alokasi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah daerah terhadap
pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 5 tahun terakhir.
2
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
III. KONDISI SPAM EKSISTING
3.1 Aspek Teknis 3.1. Aspek Teknis
3.1.1 Ibukota Kabupaten ▪ Jelaskan tingkat pelayanan air minum yang diselenggarakan oleh PDAM, UPTD/BLU, 1. PDAM,
▪ Jaringan KSM/masyarakat, BUS, Koperasi 2. Selain PDAM sumber data
Perpipaan (JP) diambil dari instansi
▪ Bukan Jaringan 3.1.1 Ibukota Kabupaten pembina
Perpipaan (BJP) Untuk Jaringan Perpipaan (JP) Ibukota Kabupaten, diuraikan secara detail meliputi:
3.1.2 IKK (1) Unit Air Baku
Jaringan Jelaskan sumber air baku (meliputi lokasi air baku, kualitas, kuantitas, dan
Perpipaan pengambilan air yang diijinkan), cara pengambilan sumber air, jenis/type bangunan
3.1.3 Perdesaan intake, tahun pembangunan bangunan pengambilan(intake), kapasitas
▪ Jaringan pengambilan, jenis pengaliran, dan pipa transmisi serta pompa transmisi (jenis
Perpipaan pompa dan kapasitas pengaliran pompa).
▪ BJP Untuk pipa transmisi diinformasikan panjang , diameter, jenis pipa, tahun
(Terlindungi & pemasangan pipa. Dilengkapi dengan foto bangunan intake
Tidak
Terlindungi) (2) Unit Produksi
Jelaskan jenis unit pengolahan, kapasitas terbangunterpasang, kapasitas produksi,
kapasitas terjual/ terpakai, jumlah instalasi, dan type/ jenis bangunan IPA serta
tahun pembangunan bangunan produksi (reservoir, instalasi pengolahan air/
(IPA), jenis konstruksi bangunan IPA, status/ kondisi IPA, aksesoris pipa, dan
bangunan penunjang lainnya). Jelaskan juga mekanikal&elektrikal, unit desinfektan,
bangunan penunjang, keberadaan water meter, dan fasilitas lainnya. . Dilengkapi
dengan foto bangunan.
3
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
(4) Unit Pelayanan
Jelaskan mengenai jumlah sambungan rumah, hidran umum dan terminal air
Jelaskan daerah yang terlayani oleh SPAM JP dan jumlah KK yang terlayani.
Jelaskan tingkat pelayanan air minum yang diselenggarakan oleh PDAM, UPTD/BLU,
KSM/masyarakat, BUS, Koperasi
Untuk BJP Ibukota Kabupaten diuraikan dalam bentuk tabulasi berikut ini:
SISTEM BJP IBUKOTA KABUPATEN
LOKASI PARAMETER
NO. KECAMATAN DESA/KELURAHAN MODUL JUMLAH KK TINGKAT
JENIS JUMLAH TERLAYANI PELAYANAN
Ket :
- Jenis Modul (sesuai dengan Permen PU No.01/2009 tentang SPAM Bukan Jaringan Perpipaan) meliputi :
Modul Hidran Umum, terminal air, mobil tangki air, penampungan air hujan, perlindungan mata air, sumur dalam, sumur pompa tangan,
sumur gali, IPA sederhana, Saringan Rumah Tangga, destilator surya atap kaca dan IPA reverse osmosis
- Tingkat pelayanan adalah perbandingan antara jumlah KK terlayani terhadap jumlah KK desa
Untuk sub bab 3.1.1. dilengkapi dengan peta pelayanan dalam peta wilayah
administrasi, diagram isometric SPAM.
4
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
3.1.2 IKK
Untuk JP IKK ditampilkan/diuraikan dalam bentuk tabel berikut ini.
(1) Unit Air Baku
Jelaskan sumber air baku (meliputi lokasi air baku, kualitas, kuantitas, dan
pengambilan air yang diijinkan), cara pengambilan sumber air, jenis/type bangunan
intake, tahun pembangunan bangunan pengambilan(intake), kapasitas
pengambilan, jenis pengaliran, dan pipa transmisi serta pompa transmisi (jenis
pompa dan kapasitas pengaliran pompa).
Untuk pipa transmisi diinformasikan panjang , diameter, jenis pipa, tahun
pemasangan pipa. Dilengkapi dengan foto bangunan intake
5
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
Jelaskan tingkat pelayanan air minum yang diselenggarakan oleh PDAM, UPTD/BLU,
KSM/masyarakat, BUS, Koperasi
Dilengkapi dengan tabel pelayanan air minum.
jelaskan pula tingkat kehilangan air yang disebabkan oleh faktor non teknis, seperti ada
tidaknya sambungan liar (konsumsi air tidak resmi,ketidak-akuratan meter
pelanggan, dan kesalahan penanganan data.
6
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
Sebagai referensi, tingkat konsumsi air dapat diperbandingkan dengan standar
kebutuhan air minum yang berlaku sebagai berikut:
▪ Domestik perkotaan: 90 - 190 loh (liter per orang per hari) sesuai dengan
kategori kota IKK, Kecil, Sedang, Besar, Metropolitan
▪ domestik perdesaan: 60 loh
▪ Non-domestik: Tambahan 15% x kebutuhan domestik sesuai dengan SNI 03-
7065-2005 tentang Tata Cara Perencanaan Plambing atau disesuaikan
kebutuhan spesifik lokasi/daerah.
+
++
+++
Ket :
Kolom Demand /tingkat kebutuhan
+ = kurang potensial
++ = potensial
+++ = sangat potensial
7
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
3.1.3 Perdesaan
Untuk JP Perdesaan ditampilkan/diuraikan dalam bentuk tabel berikut ini.
8
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
3.2 Aspek Non Teknis
3.2.1 Kelembagaan 3.2.1. Kelembagaan 1. PDAM,
3.2.2 Pengaturan Menyajikan kelembagaan pengelolaan SPAM (Badan Usaha Milik Daerah 2. Selain PDAM sumber data
3.2.3 Keuangan (BUMD/PDAM), Badan Usaha Swasta (BUS), Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), diambil dari instansi
Koperasi yang meliputi struktur organisasi, lingkup tugas, wewenang, tanggung jawab, pembina
kualifikasi sumber daya manusia (SDM) , pendidikan dan pelatihan yang telah dilakukan
serta rencana pengembangan SDM, pola perekrutan karyawan, kedisiplinan karyawan,
pola reward & punishment, insentif, dan profesionalisme pengelolaan (Parameter
Coporation).
9
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
IV.STANDAR/ KRITERIA
PERENCANAAN 4.1. Kriteria Perencanaan
4.1 Kriteria Perencanaan 4.1.1 Pilih sumber air baku yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas dan kontinuitas.
4.1.1 Unit air Baku Parameter untuk kualitas bisa mengacu pada Permenkes No 492 tahun 2010),
4.1.2 Unit Transmisi sedangkan untuk parameter kuantitas adalah debit yang memenuhi kebutuhan
4.1.3 Unit Produksi proyeksi 15-20 tahun yaitu dengan cara mengkaji neraca air dari sumber air
4.1.4 Unit Distribusi yang akan diambil. (Mata air, Danau, Embung, Bendung, waduk dan Sungai).
4.1.5 Unit Pelayanan Khusus pengambilan sumber dari badan sungai maka neraca air bisa diambil
4.2 Standar Kebutuhan Air dari bendung terdekat (data bisa diambil dari BBWS).
4.2.1 Kebutuhan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan sumber air baku :
Domestik 1) Warna
4.2.2 Kebutuhan non- 2) Kekeruhan
domestik 3) Salinitas
4.3 Periode Perencanaan 4) pH
4.4 Kriteria Daerah Layanan
Untuk sumber air baku yang belum ada pengkajian neraca airnya bisa dilakukan
Survei dan Pengkajian Sumber Daya Air Baku oleh tenaga ahli yang bersertifikat
dengan pemimpin tim (team leader) yang berpengalaman dalam bidang air
minum minimal 5 tahun.
Dikaji kemungkinan pengaliran air baku secara gravitasi dengan mengacu
pada Peta Rupa Bumi dari BAKOSURTANAL atau Peta Citra Satelit yang
mempunyai fasilitas identifikasi elevasi. Titik pengambilan (intake) yang sudah
disepakati lokasi dan debit air bakunya, segera diusulkan kepada Pemerintah
Daerah untuk diproses SIPA nya.
4.1.2 Transmisi air baku dan transmisi air olahan menggunakan saluran tertutup
dengan pipa, kecuali untuk transmisi air baku dimungkinkan menggunakan
saluran terbuka yang terlindungi). Buatkan rencana jalur pipa transmisi,
plotkan pada Peta Rupa Bumi atau Peta Citra Satelit, perkirakan panjang dan
elevasinya, kemudian perkirakan diameter pipa transmisinya.
10
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
Contoh untuk memperkirakan diameter pipa transmisi :
Tentukan titik awal(intake) dan akhirnya(titik awal IPA atau Reservoir
Distribusi) dari peta BAKOSURTANAL atau Citra Satelit, perkirakan diameter
pipa dengan menggunakan rumus Hazen-William atau Darcy-Weisbach.
Rumus Hazen-William :
Q = 0,27853 C.D2.63S0,54
S =[Q/(0,27853.C.D2.63)]1.85
Hf = S x L
D = [Q/(0,27853.C.S0,54)]0.38
C = Koefisien kekasaran dalam pipa
v = Q/A (m/dt)
A = 0.25xπxD2
D = Diameter pipa (m)
Q = Debit pengaliran (m3/dt)
S = Slope/kemiringan hidrolis
Hf= Kehilangan Tekanan kerena friksi dalam pipa (m).
L = Jarak/Panjang pipa (m)
v = Kecepatan pengaliran (m/dt)
A = Luas permukaan pipa (m2)
π = 3.14
Ambil dari proyeksi kebutuhan penduduk debit hari maksimum (1,2 x Debit
rerata), misalkan : Debit (Q) = 200 l/dt = 0.2 m3/dt
Koefisien (C) =120 (PVC)
Jarak (L) = 3000 m
Dari Peta dapat diidentifikasi :
Elevasi titik awal = +200 dpl
Elevasi titik akhir= +174 dpl
Beda tinggi (ΔH) = 200-174 = 26 m
Tentukan sisa tekanan yang diinginkan misalnya :Sisa Tekan = 10 m
Sehingga Hf = 26 -10 = 16 m
Lihat gambar berikut :
11
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
12
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
KEHILANGAN DEBIT KOEFISIEN JARAK SLOPE DIAMETER KECEPATAN
TEKANAN HAZEN- PENGALIRAN
WILLIAM
Hf Q C L S D V
(m) (m3/dt) (m) (m) (m/dt)
( 1) ( 2) ( 3) ( 4) ( 5) ( 6) ( 7)
13
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
DIAMETER DEBIT KOEFISIEN JARAK SLOPE KEHILANGAN KECEPATAN
HAZEN- TEKANAN PENGALIRAN
WILLIAM
D Q C L S Hf v
(m) (m3/dt) (m) (m) (m/dt)
( 1) ( 2) ( 3) ( 4) ( 5) ( 6) ( 6)
0.45 0.2 120 3000 0.003734856 11.20456675 1.258158371
Dikontrol terhadap kecepatan pengaliran (v) = 0.35 – 1 m/dt untuk pipa
transmisi jenis pipa PVC dan diameter (D) = 0.45 m atau 450 mm bisa dipakai.
14
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
dengan mengalikan jumlah SR yang akan di pasang dengan perkiraan harga
pemasangan SR lengkap + 100 m pipa pelayanan atau 2,5 jt – 3 jt IDR
tergantung harga satuan wilayah. Hal ini di perlukan untuk memperkirakan
biaya investasi untuk distribusi.
Dalam mendesain sistem distribusi harus diperhatikan tekanan air minimum/
maksimum dalam perpipaan dan kecepatan air minimum/ maksimum didalam
perpipaan.
15
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
4.2. Standar Kebutuhan Air
➢ Berisi standar dan kriteria yang akan digunakan dalam pengembangan SPAM
➢ Parameter yang perlu diperhatikan :
✓ kondisi eksisting
✓ Arah pengembangan kota
➢ Cara menentukan Standar kebutuhan Domestik
▪ Jika tingkat konsumsi air eksisting lebih rendah dari acuan standar kebutuhan
(sebagaimana telah dijelaskan dalam bab II diatas), maka digunakan standar sesuai
dengan ketetapan yang ada.
▪ Jika tingkat konsumsi air eksisting sama dengan atau lebih tinggi dari acuan
standar kebutuhan (sebagaimana telah dijelaskan dalam bab II diatas), maka
digunakan angka konsumsi air eksisting.
▪ Pada wilayah yang belum ada SPAM, digunakan standar kebutuhan air sesuai
dengan ketetapan yang ada
➢ Cara menentukan Standar kebutuhan non-domestik
▪ Standarkebutuhan non-domestik ditetapkan sebesar 15% dari kebutuhan
domestik sesuai dengan SNI 03-7065-2005 tentang Tata Cara Perencanaan
Plambing atau disesuaikan kebutuhan spesifik lokasi/daerah.
4.4.Daerah pelayanan disesuaikan dengan arah pengembangan yang ada dalam RTRW
serta memperhatikan daerah potensial, daerah yang tinggi kepadatan penduduknya,
daerah strategis (wisata, industri, perkantoran), daerah dengan penduduk
berpenghasilan rendah (MBR), daerah rawan air, serta kebijakan pemerintah daerah
dalam penyediaan air minum.
Upayakan daerah dengan BJP tak terlindungi dijadikan BJP terlindungi atau diubah
menjadi JP.
16
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
V. PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
5.1 Arah Perkembangan Kota 5.1 Uraian mengacu pada data RTRW, disertai peta arah perkembangan kota. 1. RTRW
5.2 Rencana Daerah Pelayanan 5.2 Jelaskan rencana daerah/wilayah pengembangan pelayanan serta tingkat 2. PDAM
5.3 Proyeksi Jumlah Penduduk pelayanannya sampai 15-20 tahun kedepan kemudian Plotkan pada Peta RTRW
5.4 Proyeksi Kebutuhan Air disertai urgensinya
Minum 5.3 Perhitungan proyeksi jumlah penduduk didasarkan pada data proyeksi jumlah
penduduk dalam dokumen RTRW Kabupaten.
Untuk RTRW yang kurun waktu pembuatannya lebih dari 5 tahun dari tahun
penyusunan RI SPAM, maka proyeksi penduduk harus dihitung sesuai dengan
metoda perhitungan proyeksi penduduk yang sesuai dengan trend pertumbuhan
penduduk pada data-data penduduk tahun sebelumnya.
5.4 Perhitungan proyeksi kebutuhan air minum menggunakan parameter: (1) tingkat
pelayanan, (2) tingkat kebutuhan air, (3) penurunan kehilangan air dengan
perhitungan dan analisis sebagai mana pada pada butir IV tentang KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM dan proyeksi jumlah penduduk pertahun (Pn) yang telah
dilakukan, dibuat tabel sebagai berikut:
17
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
Tahun
No Keterangan Satuan
2010 2015 2020 2030
----> s.d ----> s.d ----> s.d
A Kependudukan
1 Jumlah Penduduk jiwa
2 Tingkat Pelayanan % 0.00% 60.00% 80.00% 100.00%
3 Penduduk Terlayani jiwa - - - -
4 Jumlah Penduduk Per SR jiwa 4 4 4 4
B Kebutuhan Domestik
1 Jumlah SR unit
2 Pemakaian per orang lt/hari KJPD KJPD KJPD KJPD
3 Kebutuhan Air SR lt/det
4 Kebutuhan Domestik lt/det - - - -
C Kebutuhan Non Domestik
15% Dari kebutuhan Domestik lt/det - - - -
Total Kebutuhan Non Domestik lt/det - - - -
D Kebutuhan Air Total lt/det - - - -
E Kehilangan Air
% Kehilangan Air % 20% 20% 20% 20%
Jumlah Kehilangan Air lt/det - - - -
F Kebutuhan Air Rata-rata (D+E) lt/det - - - -
G Kebutuhan Hari Maksimum
- Faktor Koefisien 1.2 1.2 1.2 1.2
- Kebutuhan Air lt/det 0.00 0.00 0.00 0.00
H Kebutuhan Jam Puncak
- Faktor Koefisien 1.75 1.75 1.75 1.75
- Kebutuhan Air lt/det 0.00 0.00 0.00 0.00
Keterangan: KJPD = Konsumsi Jaringan Perpipaan Domestik
18
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
VI. POTENSI AIR BAKU
6.1 Potensi Air Permukaan 6.1 Sebutkan semua air permukaan yang ada: sungai, danau, waduk, embung, muara. 1. Dinas Sumber Daya Air
6.2 Potensi Air Tanah Kemudian di catat debit rerata musim hujan , kemarau dan debit minimumnya. 2. DGTL
6.3 Neraca Air Kualitas air musim hujan dan kemarau. 3. Dinas Pertambangan
6.4 Alternatif Sumber Air Baku 4. PDAM
6.2 Sebutkan kondisi potensi air tanah, dari Peta Geologi Air Tanah dan laporan sumur
6.5 Perizinan
uji yang dilakukan Direktorat Geologi Tata Lingkungan (DGTL), sumur air tanah dalam
eksisting (sbg referensi), data sumur air tanah dalam dari Dinas Pertambangan
Kabupaten.
6.3 Mengulas tentang potensi air/sungai yang akan dimanfaatkan sebagai sumber air
baku, dimana potensi air tersebut dapat dihitung dari data debit andal sungai
dikurangi debit yang sudah dimanfaatkan
Apabila data tersebut tidak tersedia, maka Neraca air dapat dihitung dengan
pendekatan perhitungan dengan menggunakan data curah hujan 5 tahun terakhir
6.4 Pilihan sumber air yang digunakan. Dari Proyeksi Kebutuhan Air periode 15 - 20 tahun
kedepan dilakukan kajian manfat, kajian ekonomis, dan aman bagi lingkungan (kaitan
keterpaduan dengan prasarana dan sarana Sanitasi yang meliputi: identifikasi potensi
pencemar air baku, identifikasi area perlindungan air baku, dan proses pengolahan
buangan dari IPA)
6.5 Usulan izin pemanfaatan air baku (SIPA) dan debit yang dimanfaatkan, bagi lokasi
pengambilan yang belum ada SIPA-nya, uraikan tata-cara proses pembuatan SIPA.
VII. RENCANA
PENGEMBANGAN SPAM
7.1 Kebijakan, Struktur dan 7.1 Menguraikan tentang pemanfaatan ruang berdasarkan struktur & pola penataan RTRW
pola Pemanfaatan Ruang ruang,
wilayah
7.2 Rencana Sistem Pelayanan 7.2 Pembuatan blok pelayanan (zonasi) yang disesuaikan dengan RTRW, kondisi 1. RTRW
7.3 Rencana Pengembangan topografi, sebaran penduduk, dan peruntukan daerah sebagaimana disebutkan 2. Analisis penyusun
SPAM dalam sub bab 3.4, rencana blok pelayanan ini dituangkan dalam peta administrasi.
7.4 Kapasitas Sistem
19
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
7.5 Perkiraan Kebutuhan Biaya 7.3 Jelaskan rencana pengembangan SPAM meliputi 15 – 20 tahun kedepan berdasarkan
perencanaan pada sub bab 6.1 dan 6.2 dengan memperhatikan potensi sumber air
baku, kondisi topografi dan daerah pelayanan.
▪ Rencana pengembangan dibagi sesuai pentahapan 5 tahunan SPAM Perkotaan
dan Perdesaan (unit air baku, unit produksi, distribusi dan pelayanan) kemudian
dituangkan pada Peta administrasi.
▪ Rencana pengembangan harus memuat program pengembangan SPAM yang
meliputi: (i) program optimalisasi, yang bisa berupa pemanfaatan idle capacity dan
pengurangan tingkat kehilangan air, (ii) program ekspansi, yang berupa
pembangunan baru (peningkatan produksi dan perluasan sistem) baik pada green
field maupun infield.
▪ Rencana pengembangan pada BJP eksisting diarahkan sebagai berikut: (i) BJP tidak
terlindungi dikembangkan menjadi BJP terlindungi, dan (ii) BJP terlindungi
diarahkan menjadi JP
▪ Rencana pengembangan harus dilakukan baik pada SPAM Ibukota Kabupaten,
SPAM IKK, maupun SPAM Perdesaan.
7.4 Jelaskan kapasitas sistem sesuai dengan rencana pengembangan SPAM sebagaimana
dipaparkan pada sub bab 6.3, yang sudah memuat: (i) komponen SPAM mulai dari
unit air baku, unit produksi, unit distribusi, dan unit pelayanan, (ii) besaran dan
dimensi dari masing-masing komponen SPAM, (iii) pentahapan pembangunan.
7.5 Diuraikan kebutuhan investasi untuk masing-masing sistem yang akan dikembangkan
pada setiap tahap yang direncanakan, yang terdiri dari (i) total kebutuhan investasi
sampai dengan tahap mendesak 1-2 tahun, (ii) total kebutuhan investasi sampai
dengan jangka menengah 5 tahun, (iii) total kebutuhan investasi sampai dengan
jangka panjang 15-20 tahun.
20
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
VIII. RENCANA PENDANAAN/
INVESTASI
8.1 Kebutuhan Investasi, 8.1 Kebutuhan Investasi, Sumber Dan Pola Pendanaan
Sumber dan Pola 8.1.1. Kebutuhan Investasi
Pendanaan. Besaran biaya/ investasi yang dibutuhkan dituangkan dalam Rencana Anggaran Biaya
8.1.1. Kebutuhan Investasi (RAB) pengembangan SPAM sesuai dengan rencana pengembangan teknis pada Bab 7.
8.1.2. Sumber dan Pola
Pendanaan Dari RAB tersebut diatas dengan pembagian pendanaan untuk unit air baku, unit
8.2 Dasar Penentuan Asumsi produksi, unit distribusi dan unit pelayanan.
Keuangan. Format Rencana Anggaran Biaya (RAB) pengembangan SPAM adalah:
8.3 Analisis Kelayakan
RENCANA ANGGARAN BIAYA PENGEMBANGAN SPAM KOTA/KABUPATEN ......
Keuangan (Rp.000.000)
HARGA TAHUN ANGGARAN (Rp.000.000) SUMBER
NO URAIAN SATUAN VOLUME JUMLAH
SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015 Dst DANA
IV Unit Pelanggan
- Rp. Rp.
- Rp. Rp.
Jumlah Kebutuhan Biaya Unit Pelanggan
21
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
sumber pendanaan dapat bersumber dari dana APBD Kabupaten, PDAM, Swasta,
Perbankan, APBD Provinsi, dan APBN.
Pola investasi dapat dibagi ke dalam pola investasi:
- jangka pendek/mendesak (1-2 tahun awal perencanaan),
- jangka menengah s/d 5 tahun perencanaan) dan
- jangka panjang (s/d 15 atau 20 tahun perencanaan).
Sumber pendanaan pengembangan SPAM dapat dikelompokkan ke dalam:
- Pengembangan SPAM di unit air baku sumber pendanaannya dari APBN SDA
- Pengembangan SPAM di unit Produksi sumber pendanaannya dari APBN CK
- Pengembangan SPAM di unit Distribusi sumber pendanaannya dari APBD I, APBD
II dan atau Swadaya
- Pengembangan infrastruktur SPAM dapat bersumber dari swasta dengan pola
kerjasama pemerintah swasta (KPS) sesuai ketentuan dalam Perpres 67/2005
22
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
8.2. Dasar Penentuan Asumsi
Asumsi-asumsi yang berhubungan langsung dan tidak langsung dengan perhitungan
proyeksi keuangan seperti: tingkat inflasi, jangka waktu proyeksi, tingkat suku bunga
deposito , tingkat inflasi, kebijakan kenaikan tarif (yang diharapkan), masa tenggang
pembayaran bunga dan cicilan, loan disbursement, dan kebijakan lainnya.
8.3. Analisis Kelayakan Keuangan
Analisis kelayakan keuangan dinilai dengan melihat kelayakan keuangan/finansial untuk
investasi pengembangan RI SPAM jangka pendek/mendesak, yaitu dengan menghitung
PayBack Periode (PB), Internal Rate Of Return (IRR), Net Present Value (NPV), Benefit
Cost Ratio (BCR) sensitivity analysis,. Investasi disebut layak untuk diimplementasikan
apabila : PB < nilai ekonomis; NPV bernilai positif; IRR > diskon faktor/Bank Indonesia
Rate dan BCR > 1.
23
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
IX. RENCANA
PENGEMBANGAN
KELEMBAGAAN
9.1. Lembaga Penyelenggara 9.1. Lembaga Penyelenggara 1. UU No 32/2004
9.2. Struktur Organisasi PP 122/2015, menyebutkan bentuk alternatif kelembagaan pengelolaan SPAM: BUMD 2. PP No. 23/2005
9.3. Kebutuhan SDM (Badan Usaha Milik Daerah /PDAM), BUMN (Badan Usaha Milik Negara), BUS (Badan 3. PP No. 41/2007
9.4. Rencana Pengembangan Usaha Milik Swasta), Koperasi, BLU (Badan Layanan Umum), KSM (kelompok Swadaya 4. Perpres No.67/2005
SDM Masyarakat). 5. Permendagri No. 57/2007
6. Permendagri No. 61/2007
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya No. 01/SE/DJCK/2008, bagi SPAM IKK yang dibangun di 7. Permendagri No 2 tahun
kabupaten yang mempunyai PDAM sehat, maka pengelolaannya diarahkan ke PDAM. 2007
Namun bagi SPAM IKK yang dibangun di kabupaten dengan PDAM kurang sehat/sakit 8. Kepmendagri No.
dan daerah kabupaten pemekaran yang belum terbentuk PDAM maka diperlukan 130/2003
alternatif lembaga penyelenggara. 9. SE Dirjen Cipta Karya
No.01/SE/DJK/2008
Alternatif pemilihan lembaga penyelenggaraan SPAM , mengacu pada jenis barang
layanan, dan kondisi sebagai berikut:
24
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
Perbandingan PDAM, UPTD dan BLUD
No. PDAM UPTD BLUD
1 Aset dipisahkan Aset Tidak Dipisahkan Aset Tidak Dipisahkan
2 Orientasi keuntungan Tanpa mengutamakan mencari Tanpa mengutamakan mencari
keuntungan (pendapatan = belanja) keuntungan (pendapatan = belanja)
3 Tidak dapat melakukan Tidak dapat melakukan diversifikasi Dapat melakukan diversifikasi
diversifikasi
4 Dikelola oleh perusahaan daerah Dikelola unit kerja instansi Dikelola unit kerja instansi
pemerintah pemerintah
5 Pendapatan disetor ke rekening Pendapatan disetor ke kas umum Pendapatan disetor ke rekening kas
kas PDAM daerah BLUD
6 Penerimaan dapat digunakan Penerimaan tidak dapat digunakan Penerimaan dapat digunakan
langsung langsung langsung
7 APBN/APBD bukan merupakan APBN/APBD bukan merupakan APBN/APBD merupakan
pendapatan pendapatan pendapatan
8 Belanja sesuai dengan anggaran Belanja tidak boleh melampaui Flexibitas budget (ambang batas
anggaran ditetapkan dalam RBA)
9 Boleh melakukan utang/ piutang Tdk boleh melakukan utang/ piutang Boleh melakukan utang/ piutang
10 Pinjaman JP dgn persetujuan KDH Tidak boleh melakukan pinjaman Pinjaman JP dgn persetujuan KDH
jangka panjang
11 Investasi JP dgn persetujuan KDH Tidak boleh melakukan investasi Investasi JP dgn persetujuan KDH
12 Boleh melakukan kerjasama Tidak boleh melakukan kerjasama Boleh melakukan kerjasama
13 Pengadaan barang sesuai aturan Pengadaan barang sesuai dengan Utk pendapatan Non APBD/APBN
perusahaan Kepres 54/2010 dpt tdk dgn Kepres 54/2010
14 Pegawai perusahaan Pegawai PNS Pegawai boleh PNS dan Non PNS
15 Ada Dewan Pengawas Tidak ada dewan pengawas Dimungkinkan ada dewan
pengawas
16 Aturan penggajian sesuai dgn Aturan penggajian PNS Remunerasi disesuaikan dgn
peraturan di perusahaan tanggung jawab dan
profesionalisme
17 Lap. Keuangan.: Standar Laporan keuangan Standar SAP ((Neraca, LRA dan CALK)
Akuntansi Keuangan/SAK (lap. Akuntansi Pemerintah/SAP (Neraca, SAK (laporan operasional, neraca,
operasional, neraca, Cash flow, Laporan Realisasi Anggaran/LRA & laporan arus kas, CALK dan lampiran
Catatan Atas Laporan Keuangan/ CALK) kinerja)
CALK & lampiran kinerja)
18 Otonom, pengelolaan keuangan Pengelolaan keuangan dilakukan Semi otonom dalam pengelolaan
dilakuka oleh perusahaan oleh Pemda keuangan (Pemda mengontrol
output BLUD)
19 Boleh melakukan kerjasama Tidak boleh melakukan kerjasama Boleh melakukan kerjasama
20 Perusahaan bertanggungjawab KDH bertanggungjawab terhadap KDH bertanggungjawab terhadap
terhadap pelayanan yang pelayanan yang diberikan pelayanan yang diberikan
diberikan
25
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
9.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi harus dapat menggambarkan aktivitas utama dalam sistem
pengelolaan, pola kerja yang jelas dan mempunyai fungsi perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian, serta pengawasan dengan menguraikan tugas, wewenang dan tanggung
jawabnya.
• UPTD
Sebagai referensi bentuk struktur organisasi penyelenggara SPAM yang diseleng-
garakan oleh UPTD adalah:
26
• BLUD
-Pengelola BLU-SPAM, terdiri dari :
• Kepala
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
9.3 Kebutuhan SDM
SDM yang dibutuhkan untuk operasi/rawat SPAM: sarjana teknik lingkungan, teknik
mesin/elektro, teknik sipil, ekonomi, hukum, dll (sesuai dengan kebutuhan).
Penempatan SDM harus disesuaikan antara latar belakang pendidikan/pengalaman
dengan job deskripsi dari struktur organisasi yang dibentuk.
Sebagai referensi untuk menghitung jumlah pegawai yang dibutuhkan adalah dengan
menghitung rasio 8 per 1000 pelanggan atau 1 pegawai melayani 125 sambungan
rumah (SR).
27
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
pelanggan
Catatan:
Peta-peta eksisting daerah pelayanan (bukan
peta jaringan distribusi, tetapi layanan utama,
seperti intake, reservoir, sampai transmisi dan
distribusi utama)
28