Anda di halaman 1dari 28

RENCANA PENGAMANAN AIR MINUM

(RPAM)
dalam
PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM
(PKAM)

Direktorat Kesehatan Lingkungan


2016
KELANJUTAN MDGs
2000 2015 2030

PENEKANAN SDGs:
5P : PEOPLE, PLANET, PEACE, PROSPERITY & PARTNERSHIP
a. Meningkatnya kesadaran isu kesehatan
b. Meningkatnya alokasi anggaran kesehatan
c. Menyatunya arah pembangunan kesehatan
d. Integrasi monitoring & evaluasi untuk isu-isu
prioritas
Tujuan 6: Menjamin Manajemen keterjangkauan
dan keberlanjutan air dan sanitasi untuk semua

6.1
Air Implementasi
Minum
6.2 6.A
6.6 Sanitasi Kerjasama
Ekosistem dan Internasional dan
Higiene
Pembangunan
Goal 6 Kapasitas

6.5 6.3
Pengelolaa 6.B
n Sumber Kualitas
Air Partisipasi
Air 6.4 Lokal/Daerah
Efisisensi
Penggunaan
Air
Sumber Air Minum
Keluarga di Indonesia

Air kemasan / air isi ulang 29.73%

Sumur terlindung 21.23%

Sumur bor/pompa 15.47%

Mata air terlindung 10.09%

Perpipaan (PDAM) 10.02%

Sumur tak terlindung 5.74%

Mata air tak terlindung 2.94%

Air hujan 2.75%

Air sungai 1.92%

Air waduk 0.09%


Dari Global ke Nasional
• Total 8 tujuan, 21 target
• 1 target dalam tujuan “keberlanjutan lingkungan”
• Two core indikator: air minum dan sanitasi
• Diutamakan terkait dengan negara2 berpenghasilan rendah
MDGs • Monitoring dg JMP, terutama melalui survei rumah tangga

• Total 17 tujuan, 169 target


• 8 target dalam tujuan “Air dan Sanitasi”
• 12 core indikator, banyak sub-indikator
• Terkait seluruh negara
SDGs • Monitoring skala otoritas nasional, feeding ke laporan regional dan global

• Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan STBM sebanyak 45.000 desa/kelurahan.


• Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan sebesar 50%.
• Persentase Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 58%.
• Persentase RS yang melakukan pengelolaan limbah medis sesuai standar sebesar 36%.
RENSTRA • Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 32%.
KEMKES • Jumlah kabupaten/kota yang menyelenggarakan tatanan kawasan sehat sebanyak 386 desa/kelurahan
Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum
Permenkes No. 736/Menkes/Per/VI/2010

Konsep Pengawasan Kualitas Air Minum


dalam Permenkes No.736 Tahun 2010
Inspeksi
Pengawasan Sanitasi
Internal : PDAM,
DAM

Pengawasan Pengambilan
Ekternal : Sampel Air
SAM Komunal
PDAM, DAM
Pengujian
Rekap & Backup : Kualitas Air
Dinkes Prov &
B/BTKLPP

Analisis Hasil
Pemeriksaan
Lab

Rekomendasi
Pemetaan akses
Inspeksi sanitasi
sarana air

Risiko rendah dan Risiko tinggi dan amat


sedang tinggi

Uji kualitas air Perbaikan sarana

Memenuhi syarat Tidak memenuhi


syarat

Teknologi tepat guna


Permenkes 492/Menkes/Per/IV/2010

Setiap
penyelenggara air
minum wajib
menjamin air
minum yg
diproduksinya
aman bagi
kesehatan

Air minum yg aman bagi


kesehatan apabila
memenuhi persyaratan
FISIKA,
MIKROBIOLOGI,
KIMIAWI dan
RADIOAKTIF yg dimuat
dalam parameter WAJIB
dan TAMBAHAN
Indikator Kinerja
Kegiatan Tahun 2015-2019
IKK Air Minum dan Sanitasi
Tahun 2015-2019
Penyehatan Air • Pamsimas

IKK • TTG PAMSTBM


• New Initiative “RPAM”
• TP WTK
Kualitas
PKAM • Pembinaan Laboratorium daerah
Air

• PPSP
IKK • PAMSTBM, PAMSIMAS Perilaku
Higiene
STBM Sanitasi
Sanitasi
Dasar
Definisi Operasional / IKK Pengawasan Kualitas Air Minum

Depot Air Minum


Sarana air
Perpipaan : (Permenkes 492/2010) minum komunal
- bukan jaringan
PDAM/BPAM/Perush perpipaan
Swasta yang terdaftar
di Perpamsi (SGL, sumur
pompa tangan,
(Permenkes 492/2010) sumur bor dengan
- Sarana Air Minum pompa, mata air,
Perpipaan non PDAM mobil tangki /
(Permenkes 416/1990) terminal air, PMA,
PAH)
Persentase sarana air minum yang (Permenkes
diawasi kualitas hasil produksinya 416/1990)
secara eksternal oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dan KKP
yang dibuktikan dengan hasil
pemeriksaan kualitas air minum
untuk parameter fisika, kimia dan
mikrobiologi dalam tahun berjalan.
TARGET IKK KUALITAS AIR
MINUM
Tahun
• 50%
2019
Tahun • 45%
2018
Tahun
• 40%
2017
Tahun
• 35%
2016
81.556 Sarana Air Tahun • 30%
Minum 2015
Cara Perhitungan
IKK Persentase Pengawasan
Kualitas Air Minum

Jumlah sarana yang diperiksa pada


penyelenggara air minum
x 100%
Jumlah sarana yang harus diperiksa
RENCANA PENGAMANAN AIR MINUM

16
Komponen RPAM
RPAM Sumber
• Tujuan: menjamin terpenuhinya pasokan air baku yang berkualitas dan memenuhi
standar
• Uji coba dilakukan di Sungai Cikapundung Kota Bandung

RPAM Operator-PDAM
• Tujuan: meningkatkan kemampuan analisis dan manajemen risiko di PDAM
• Uji coba dilakukan di Kota Banjarmasin, Malang, Salatiga, Payakumbuh,
Bandung, Denpasar, Palembang, Kab. Bandung
• PDAM menyusun dokumen berdasarkan Panduan RPAM operator Dit. PAM
Cipta Karya

RPAM Operator-Komunitas dan Konsumen


• Tujuan:
• Meningkatkan kemampuan manajemen dan teknis badan penyelenggara air minum di tingkat
komunitas
• Meningkatkan perilaku hidup masyarakat untuk mencegah terjadinya re-kontaminasi
terhadap air yang dikonsumsi.
• Uji coba dilakukan di Kabupaten Sumba Barat Daya dan Kabupaten Malang
• Panduan ToT Fasilitator RPAM di tingkat komunal telah disusun oleh Ditjen. Penyehatan
Lingkungan Kemkes
Kementerian Kesehatan
Rencana Pengamanan Air Minum
RPAM merupakan upaya melindungi air minum dari hulu sampai hilir
melalui pendekatan manajemen risiko untuk menjamin terpenuhinya 4K.

KUALITAS KUANTITAS KONTINUITAS KETERJANGKAUAN


Mengacu Permenkes No.492
tahun 2010 60 Liter/orang/hari 24 jam ≤ 4% dari pendapatan
bulanan pelanggan

Kebutuhan pokok minimal setiap orang dijabarkan dalam keempat aspek tersebut,
yaitu bahwa air harus disediakan secara cukup, berkelanjutan dan memenuhi syarat-
syarat kualitas, serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
Pendekatan RPAM

• Mencaku semua komponen suplai air


• Akan bervariasi dalam kompleksitas
berdasarkan keadaan
• Tujuan:
• Meminimalkan pencemaran sumber
air
• Mengurangi atau menghilangkan
pencemaran dengan pengolahan
• Mencegah pencemaran selama
penyimpanan, distribusi dan
penanganan
19
Manfaat RPAM
• Pemahaman yang lebih jelas terhadap peran dan tanggung jawab
• Membantu membuat skala prioritas sumberdaya yang terbatas secara efektif
Kegunaan • Efektifitas biaya

• Peningkatan kepercayaan diri dalam suplai air


• Air yang lebih aman
Konsumen

• Sasaran berdasarkan resiko yang jelas


• Mengantisipasi rencana pembuatan peraturan dimasa depan
Regulator

20
21
Jejaring Pengelolaan &
Pengawasan Kualitas Air Minum
Dinas
Pengelola Masyarakat Puskesmas Kesehatan Dinas Kementerian
Air Minum Kabupaten/ Kesehatan Kesehatan
Kota Provinsi

WSP/RPAM

Internal Pembinaan & Kebijakan


Pengaduan Uji Kualitas Air dan NSPK
report Pengawasan

Inspeksi
Sanitasi

B/BTKLPP
RPAM Komunitas
 RPAM diterapkan oleh
masyarakat dengan
dukungan instansi
terkait

 Pelaksanaan dan
pengembangan
RPAM sangat
dipengaruhi oleh
kondisi sarana dan
hasil analisis potensi
risiko kontaminasi
Proses RPAM

Pemahaman dan dokumentasi sistem

Pengenalan bahaya dan tingkatan risiko

Penerapan tindakan pencegahan kontaminasi

Monitoring & pengamatan penyakit berbasis


air
TANTANGAN & KOMITMEN

25
Tantangan umum:
RPA Penyedia Air Komunal

 Kualitas air
 Fluktuasi kualitas air karena
perbedaan musim
 Higienitas dan sanitasi rumah tangga
yang buruk
 Perlindungan dan manajemen sumber
air yang tidak cukup
 Kemungkinan perluasan sistem karena
peningkatan permintaan masyarakat
Tantangan dalam Implementasi
 SDM, sarana dan pendanaan masih terbatas di semua level

 Komitmen penyelenggara air minum secara umum masih


rendah/belum optimal

 Belum optimalnya penerapan peraturan terkait pengamanan


kualitas air minum

 Koordinasi lintas sektor terkait perlu diperkuat

 Rasa memiliki terhadap sarana di masyarakat masih rendah

 Perilaku higiene masyarakat masih rendah


Kementerian Kesehatan Komitmen yang diharapkan
• Dit. PAM KemenPU:
• Selaku Ketua Pokja Bidang Teknis Air Minum dapat melakukan konsolidasi Tim RPAM
dan pembagian fungsi sesuai komponen RPAM
• Mengkoordinaiskan persiapan roll out komponen Operator dan pelibatan asosiasi
operator
• Dit. PL Kemenkes:
• dapat menyiapkan program untuk roll out STBM sebagai bagian dari pelaksanaan RPAM
• Mengkoordinaiskan persiapan roll out komponen Konsumen dan mendukung komponen
operator komunitas
• Dit. Perkim Bappenas:
• menyiapkan konsep Monev dan Operasionalisasinya dengan memanfaatkan sistem Monev
existing
• Mengkoordinasikan persiapan roll out komponen Sumber dan pelibatan pihak terkait
• Dit. PPLP KemenPU mengkaji dan menyiapkan desain internalisasi RPAM dalam
program/proyek sanitasinya
• Dit. Penataan Perkotaan Kemendagri mendorong kelembagaan Pokja AMPL daerah agar
dapat mengadopsi pendekatan RPAM di tingkat provinsi dan kab/kota
• Pokja AMPL & sekretariat mengkoordinasikan dan melengkapi kebutuhan
dokumen/referensi pendukung roll out RPAM

Anda mungkin juga menyukai