JAKSTRADA
P-SPAM
PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
TAHUN 2015
KONDISI GEOGRAFIS
Batas Wilayah:
Sebelah Utara: Kabupaten Lamongan,
Kabupaten Bojonegoro Lokasi Strategis
Sebelah Timur: Kabupaten Mojokerto • Terletak pada persimpangan jalan arteri primer Surabaya – Solo dan
Sebelah Selatan: Kabupaten Malang, Kabupaten Koletor Primer Jombang – Tuban
• Dilintasi ruas jalan tol Surabaya – Mojokerto – Kertosono (40,5 km),
Kediri
sebagai bagian dari jalan tol Trans Jawa
Sebalah Barat: Kabupaten Nganjuk
• Dalam konstelasi penataan ruang Jawa Timur, Kabupaten Jombang
masuk dalam wilayah pengembangan Germakertosusila Plus
KONDISI GEOGRAFIS
Kawasan Utara: pegunungan kapur,
dengan tanah yang relatif kurang
subur, serta fisiologi mendatar dan
berbukit-bukit
Lainnya
Tegalan 2%
12% Sawah
Hutan 43%
19%
Permukiman
24%
0,56%
Manufaktur
10,8%
Perdagangan
Hotel
Restoran
36,9%
RPJMD 2014-2018
MISI
1. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial dan
Beragama
2. Mewujudkan Layanan Dasar yang Terjangkau
3. Meningkatkan Perekonomian Daerah
yang Berdaya Saing dan Merata
4. Menyediakan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas
dan Berwawasan Lingkungan
5. Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik
dan Bersih
Menjadikan Agribisnis sebagai penyangga
perekonomian daerah
• Meningkatkan produktivitas pertanian untuk
mendukung perekonomian daerah
• Memantapkan kawasan agropolitan
• Meningkatkan kesejahteraan petani
LATAR BELAKANG
2. TUJUAN
1. menyelesaikan permasalahan dan tantangan pengembangan
SPAM di Kabupaten Jombang;
2. menyelenggarakan sistem fisik (teknik) dan non fisik
(kelembagaan, manajemen, keuangan, peran masyarakat,dan
hukum) dalam kesatuan yang utuh dan terintegrasi dengan
prasarana dan sarana sanitasi di Kabupaten Jombang;
3. memenuhi kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia secara
berkelanjutan dalam rangka peningkatan derajat kesehatan
masyarakat di Kabupaten Jombang
DASAR KEBIJAKAN
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keua ngan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah an Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah ,Pemerintahan Daerah Provinsi,dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air;
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2010-2014;
Keputusan Presiden Nomor 84/M Tahun 2009
Peraturan Presiden No.29 Tahun 2009 tentang Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga oleh
Pemerintah Pusat dalam rangka Percepatan Penyediaan Air Minum;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2010tentang Rencana Strategis Kementerian
Pekerjaan Umum Tahun 2010-2014;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
PERATURAN TEKNIS
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyedian Air
Minum dan
Peraturan Presiden No.29 Tahun 2009 tentang Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga oleh
Pemerintah Pusat dalam rangka Percepatan Penyediaan Air Minum.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor: 13/PRT/M/2013 Tentang
Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
KONDISI SPAM
KABUPATEN JOMBANG
4 Lainnya 0,00%
5 HIPPAM 2,23%
Total 73,845%
A. Aspek Teknis
Sistem penyediaan air minum di Kabupaten Jombang yang ditangani
pemerintah:
Dinas PU Cipta Karya, Pertamanan, Kebersihan dan Tata Ruang
PDAM
Mata Air
Sumber air baku berupa mata air di PDAM Kabupaten Jombang berasal dari 2 mata air yaitu
Mata Air Jarak dan Mata Air Ngampungan yang terletak di IKK Bareng. Kapasitas Mata Air
Jarak saat ini menurun dratis dari 25 l/dtk saat awal pembangunan menjadi 5 l/dtk yang dapat
dimanfaatkan PDAM saat ini. Mata Air Ngampungan demikian juga menurun dari kapasitas
awal 20 l/dtk menjadi 2,5 l/dtk. Kedua mata air ini digunakan untuk sumber air minum di IKK
Bareng, dan juga interkoneksi dengan Mojowarno, Diwek, dan Kota Jombang. Kualitas mata
air sudah cukup memenuhi syarat kesehatan namun saat musim penghujan, kondisi air keruh
dengan banyak sampah dan suspended solid yang larut dalam air.
Air Tanah
Sumber air tanah dalam dimanfaatkan dengan sistem sumur bor. Sumur bor yang ada terdiri
dari 16 sumur bor yang tersebar di seluruh IKK, dimana kapasitas sumur bor berkisar 3 –
35 l/dtk bergantung kapasitas pompa yang digunakan. Kualitas air tanah dalam sebagian
mengandung Fe dan Mn yang cukup tinggi sehingga masih dibutuhkan unit pengolahan
untuk menghilangkan kandungan Fe dan Mn tersebut
2. Unit Instalasi
a. Air baku yang berasal dari mata air
- kualitas yang sudah memenuhi syarat untuk dimanfaatkan sebagai air minum
sehingga langsung dimanfaatkan.
- saat penghujan kualitas air berubah menjadi keruh, sehingga memerlukan instalasi
pengolahan agar bisa dipergunakan.
VISI DAN MISI
PENGEMBANGAN SISTEM
PENYEDIAAN AIR MINUM
Ketersediaan data yang akurat terhadap cakupan dan akses air minum masya rakat, baik
melalui SPAM dengan jaringan perpipaan maupun SPAM bukan jaringan perpipaan (Sistem
Informasi/SIM SPAM), belum memadai;
Informasi yang disampaikan oleh berbagai instansi terkait SPAM kurang sinkron dan
Investasi selama ini lebih bergantung pada dana pemerintah daripada sumber dana
internal,dan pengembangan sumber pembiayaan dalam negeri,potensi masyarakat,
serta dunia usaha belum diberda yakan secara optimal;
Masih banyak pemerintah daerah yang belum memanfaatkan kebijakan
Pengaturan pemanfaatan air tanah dalam di wilayah pelayanan PDAM yang telah dilayani SPAM
perpipaan belum ada;
Pengaturan yang mengatur terpenuhinya kepentingan yang seimbang antara pelanggan dan
Penyelenggara SPAM belum tegas;
Penerapan peraturan serah terima aset masih sulit;
Masih banyak Penyelenggara SPAM yang tidak memiliki Rencana Bisnis (bussines plan);
Air minum yang didistribusikan dari SPAM masih banyak yang belum memenuhi syarat kuantitas,
kualitas, dan kontinuitas, serta kehilangan air teknis/fisik masih tinggi;
Dokumen perencanaan pengembangan SPAM (Rencana Induk, Studi Kelayakan, dan Perencanaan
Teknis) masih ada yang belum lengkap dan memenuhi kaidah teknis;
Pelaksanaan konstruksi fisik SPAM masih ada yang belum mengikuti perencanaan teknis yang
lengkap dan benar;
Adanya upaya percepatan pengembangan SPAM yang tidak disertai dengan dana yang cukup sehingga
tidak memperhatikan kaidah teknis yang berlaku;
Masih ada sistem jaringan distribusi yangtidak memperhatikan kaidah teknis sehingga pelayanan tidak
optimal, meskipun hasil pengolahan di unit produksi sudah memenuhi persyaratan;
Kurang berkembangnya kebijakan pembentukan zona kualitas air minum (ZAM).
5. Pemenuhan Kebutuhan Air Baku untuk Air
Minum
Beberapa isu strategis dan permasalahan dalam hal pemenuhan kebutuhan
air baku untuk air minum antara lain:
Kapasitas daya dukung dan kualitas air baku di berbagai lokasi makin
menurun;
Upaya perlindungan dan pelestarian sumber air baku masih kurang optimal;
100%
90% 90%
85%
80% 80%
75%
70% 70%
Akses Air minum Aman
60%
50%
20%
10%
0%
2013.5 2014 2014.5 2015 2015.5 2016 2016.5 2017 2017.5 2018 2018.5
Tahun
PROYEKSI CAKUPAN AKSES AIR MINUM AMAN 2014-2019 DAN
KEBUTUHAN PENAMBAHAN DEBIT BERDASARKAN TARGET
Kebijakan Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum
Pengembangan jaringan Perencanaan teknis jaringan distribusi air minum per unit
pelayanan air minum bagi pelayanan daerah perdesaan.
masyarakat Perdesaan Pembangunan prasarana distribusi air minum perdesaan.
Optimalisasi pelayanan air Rehab sarana prasarana jaringan SPAM daerah perkotaan
minum daerah perkotaan Rehab sarana prasarana sumber air baku daerah perkotaan.
• APBN;
• APBD Kabupaten Jombang;
• PDAM.
• Swasta/Investor.
Pembiayaan oleh swasta secara langsung dapat berasal dari Corporate Social
Responsibility/CSR atau Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL). CSR/PKBL
merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk memberikan
konstribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun
masyarakat luas bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerja beserta
seluruh keluarganya.
Kegiatan dan Rencana Tindak