Anda di halaman 1dari 41

PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI

DALAM RANGKA IMPLEMENTASI SSK

Kepala Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman Provinsi Sumatera Barat
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
POTRET UMUM KONDISI PRASARANA
SANITASI DI INDONESIA

Infiltrasi air limbah ke air tanah


100% Akses sanitasi: Standar Pelayanan
85% Akses layak Minimal:
AGENDA NASIONAL 15% Akses Dasar PP No 2 Tahun 2018
100-0-100 PHBS dan layanan sanitasi “Setiap warga negara
dasar untuk kawasan dengan berhak memiliki akses
RPJMN 2015-2019 tingkat kerawanan sanitasi terhadap pengolahan air
rendah dan kawasan
berkepadatan rendah
limbah”

TARGET
“Menjamin Ketersediaan 6.2
AGENDA dan Pengelolaan Air dan Tercapai Akses sanitasi
INTERNASIONAL Sanitasi yang yang memadai dan
Berkelanjutan Untuk merata
SUSTAINABLE Semua.” 6.3
DEVELOPMENT GOALS Peningkatan kualitas air
2030 dengan mengurangi
pencemaran
STANDAR PELAYANAN
MINIMAL (SPM)
PP NO 2 TAHUN 2018

Jenis Pelayanan Dasar Mutu Pelayanan Dasar Penerima Pelayanan Dasar

Pemerintah Provinsi: Standar jumlah Setiap Warga Negara


*Penyediaan pelayanan *setiap rumah memiliki yang berdomisili pada
pengolahan air limbah minimal satu akses kabupaten/kota.
domestik regional lintas pengolahan air limbah
Kabupaten/Kota. domestik melalui SPALDS Prioritas penerima
dan/atau SPALDT* layanan adalah Warga
Pemerintah Negara yang berdomisili
Kabupaten/Kota: Kualitas pelayanan: pada area berisiko
*Penyediaan pelayanan *akses dasar untuk wilayah pencemaran air limbah
pengolahan air limbah perdesaan dengan domestik dan dekat
domestik. kepadatan <25 Jiwa/Ha. badan air.

Jenis pelayanan dasar *akses aman untuk wilayah Petunjuk teknis atau tata
*Pengolahan air limbah perdesaan dengan cara pemenuhan
domestik melalui: kepadatan >25 Jiwa/Ha standar
• SPALD-S dan seluruh wilayah (sedang disusun)
• SPALD-T perkotaan.

* Data berdasarkan Konsep Petunjuk Teknis Pemenuhan SPM yang sedang disusun oleh Direktorat Pengembangan PLP
STRATEGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI

Mendukung Universal Access


Penguatan regulasi & kelembagaan

SDG 2030 Penyiapan perencanaan melalui SSK

“Menjamin Advokasi dan promosi sanitasi lintas sektor


Ketersediaan dan
Pengelolaan Air dan Pemanfaatan sumber pendanaan alternatif
Sanitasi yang (KPBU, PHLN, CSR, dana desa, ZISWAF)
Berkelanjutan Untuk
Semua.”
TANTANGAN PEMBANGUNAN
SANITASI

Terdapat gap yang cukup besar dari segi


ketersediaan infrastruktur, pendanaan, institusi, dll

Masih minimnya komitmen pemerintah


daerah untuk mengarusutamakan sanitasi

Rendahnya kesadaran masyarakat akan PHBS

Terbatasnya pendanaan pemerintah di sektor sanitasi

Terbatasnya SDM yang memahami pembangunan


sanitasi di pusat maupun daerah termasuk penyedia
jasa konsultasi dan konstruksi

PermenLH no. 68 tahun 2016, tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.
Semakin ketatnya, kualitas air limbah yang diperbolehkan dibuang ke
lingkungan
DUKUNGAN NON TEKNIS
KEMENTERIAN PUPR DALAM
PEMBANGUNAN SANITASI

TUJUAN : Mendukung Pelaksanaan Kegiatan Fisik Infrastruktur

BENTUK KEGIATAN

PENGATURAN PEMBINAAN PENGAWASAN

• Penerapan dan • Fasilitasi penyusunan Pengawasan


pengembangan Ranperda dan Evaluasi
NSPK bidang • Fasilitasi penyusunan SSK
Sanitasi • Fasilitasi penyusunan
rencana induk dan
rencana detail
• Fasilitasi penguatan
kelembagaan
• Peningkatan kemitraan
• Kampanye dan edukasi
PROGRAM PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI
PERMUKIMAN (PPSP)

1 2 3 4 5 6
RENCANA
MEMORAN
BUKU STRATEGI PROGRAM
DUM
PUTIH SANITASI PEMUTAKHI IMPLEMENT INVESTASI
PROGRAM PEMUTAKHIRAN
SANITASI KABUPATEN SSKRANadalahSSK
proses ASI JANGKA
(RPIJM) adalah
SANITASI
(BPS) /KOTA (SSK) yang dilakukan MENENGAH
dokumen
(MPS)
(MPS) adalah untuk antara lain perencanaan
(BPS) adalah (SSK) adalah program memperbaharui
(RPIJM)
bidang Cipta
data dan strategi, prioritas SSK yang telah
Karya yang
informasi kebijakan dan pembangunan melampaui masa
berlaku dan berisikan
mengenai arah sanitasi
permukiman meningkatkan Implementas rencana
kondisi dan pembangunan kualitas dokumen i adalah program-
yang mencakup
permasalahan sanitasi dari SSK program
air limbah, sebelumnya
tahapan
pembangunan permukiman pemerintah
persampahan, dengan pelaksanaan
sanitasi yang kabupaten/kota
dan drainase mempertimbangk pembanguna
permukiman mencakup air selama 5 (lima)
untuk jangka an pencapaian n, fisik dan tahun,
yang limbah, waktu 5 (lima) target Universal
termasuk
mencakup air persampahan, tahun, rencana Access di tahun non-fisik,
2019. Pada proses sebagaimana rencana
limbah, dan drainase kegiatan dan
ini, pembuatan investasi dan
persampahan, untuk jangka anggaran yang telah
dokumen BPS, SSK pembiayaan
pembangunan ditetapkan
drainase, waktu 5 (lima) dan MPS tahunannya,
sanitasi dipersingkat dan dalam SSK
kesehatan tahun, dan baik yang
tahunan, dan dipadatkan
masyarakat, indikasi kesiapan
dan MPS dibiayai oleh
dengan hanya
dan area program Pemerintah
pelaksanaan menghasilkan
beresiko pembangunan satu dokumen, Pusat,
pembangunan
yaitu dokumen Pemerintah
sanitasi sanitasi (readiness
Daerah, dunia
criteria)) SSK dengan waktu
pelaksanaan usaha, dan
pembuatan masyarakat
selama satu tahun
PERKEMBANGAN DOKUMEN SSK

Di Provinsi Sumatera Barat


• Semua Kab/Kota sudah mengikuti
Program PPSP (sudah menyelesaikan
pemutakhiran dokumen SSK) terakhir
Kab. Mentawai yang melaksanakan
pemutakhiran SSKnya tahun 2018 ini.
P I H A K - P I H A K T E R L I B AT D A L A M P R O G R A M P P S P
PENYUSUNAN I M P L E M E N TA S I
DOK. SSK & MONEV

PELAKU
UTAMA POKJA KAB/KOTA
• Koordinasi
PENJAMINAN • Supervisi
POKJA • Peningkatan Kapasitas tingkat
KUALITAS &
PROVINSI Kab/Kota
KOORDINATOR
• Monitoring dan Evaluasi

FASILITATOR FASILITASI FASILITASI


IMPLEMENTASI& PENYUSUNAN DOK PERCEPATAN IMPLEMENTASI
PROV & KAB/KOTA
• Pengembangan Program
• Peningkatan Kapasitas
POKJA KOORDINATOR • Advokasi
PPAS NASIONAL • Konsolidasi Pendanaan nonAPBD
• Monitoring dan Evaluasi
Kelembagaan Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten/Kota mutlak harus
dibentuk dan diperlukan dalam pelaksanaan program Percepatan Pembangunan
Sanitasi Permukiman (PPSP) di kabupaten/kota. Pokja ini memiliki peran dan
tugas yang telah ditentukan.

• Pokja kabupaten/kota pada dasarnya diharapkan akan


menjadi lembaga koordinasi yang bersifat sementara (ad-
hoc), yang akan membantu memperkuat upaya lembaga-
lembaga struktural pemerintah ataupun lembaga non-
pemerintah dalam meningkatkan pembangunan sanitasi
di kabupaten/kota.
FUNGSI KAB/KOTA DALAM SE MENDAGRI No. 845/9287/SJ dan No.
845/9288/SJ TENTANG PENGELOLAAN PROGRAM PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) TAHUN 2015-2019
DI DAERAH

1. KOORDINASI: MENGKOORDINASIKAN PELAKSANAAN PPSP


2. ADVOKASI: MENINGKATKAN KESADARAN, KEPEDULIAN, KOMITMEN,
DAN KEMAMPUAN PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PEMBANGUNAN
SANITASI
3. ADVISORI: INPUT STRATEGIS BAGI PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
PROGRAM DAN KEGIATAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENINGKATKAN
KINERJA PEMBANGUNAN SANITASI
POKJA Kabupaten terdiri dari
beberapa OPD
seperti :
Studi EHRA
1. Bappeda
2. Dinas Kesehatan
3. Dinas Lingkungan Hidup
4. Dinas PUPR
5. Dinas Kawasan Permukiman
6. dll
Tugas Kelompok Kerja (POKJA) Sanitasi Kabupaten/Kota
1. Melaksanakan kegiatan peningkatan kesadaran, kepedulian, dan komitmen dukungan riil
seluruh stakeholder di tingkat kabupaten/kota dalam proses implementasi program dan
kegiatan sanitasi yang tertuang di dalam SSK,
2. Memfasilitasi proses penyiapan dan penyusunan memorandum program,
3. Memfasilitasi proses pencarian sumber dana alternatif untuk pembiayaan pembangunan
sanitasi kabupaten/kota,
4. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait Pemerintah Kabupaten/Kota, stakeholder
lainnya di tingkat kabupaten/kota, serta Pokja Provinsi, TTPS, PMU, dan PIU dalam proses
implementasi SSK,
5. Memfasilitasi proses pelaksanaan sistem pemantauan dan evaluasi sanitasi yang
terintegrasi di tingkat kabupaten/kota.
6. Berkoordinasi dengan Pokja Sanitasi Provinsi dalam hal pelaksanaan PPSP di wilayah
masing-masing, serta dalam rangka memberikan masukan bagi penyempurnaan PPSP.
7. Serta tugas lain yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota.
Susunan Tim EHRA
1. Penanggungjawab : Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota
2. Koord. Tim Studi EHRA : Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
3. Anggota Tim Studi EHRA : BAPPEDA, Bappermas, KLH, DKP,
Infokom, dll. di Kabupaten/Kota
4. Koord. Studi EHRA Kec. : Kepala Puskesmas
5. Supervisor Studi EHRA : Sanitarian Puskesmas
6. Tim Entri Data Studi : Bagian Pengolahan Data
EHRA Bappeda/BPS
Kabupaten/Kota
7. Tim Analisis Data EHRA : Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota
8. Enumerator Studi EHRA : Kader aktif Desa/Kelurahan
( PKK, Posyandu, KB, dsb.)
DUKUNGAN FISIK INFRASTRUKTUR
KEMENTERIAN PUPR DALAM
PEMBANGUNAN SANITASI

Fisik Infrastruktur
• Merupakan stimulus bagi pemda untuk
melaksanakan pembangunan secara mandiri
• Dilaksanakan mengacu kepada dokumen
perencanaan yang dibuat daerah

Air Limbah Persampahan Drainase

SPAL Terpusat Tempat Pemrosesan


Akhir (TPA) Drainase Lingkungan
- Skala Regional
- Skala Kota
- Skala Kawasan Tempat Pengolahan
- Skala Komunal Sampah (TPS 3R)

SPAL Setempat Fasilitas Pengolahan


Antara Sampah
-IPLT(LLTT) (FPAS/ITF)
17
- Masyarakat berperan langsung sebagai komponen
pembangunan
- Pemerintah memfasilitasi serta memberikan informasi
pilihan infrastruktur sanitasi yang dapat dipakai.
– Peran pemerintah: provider  fasilitator

Harapan ::
Infrastruktur sanitasi terbangun
dapat berkelanjutan
I. PENJARINGAN MINAT
• Penjaringan minat dilakukan secara berjenjang dari
Pemerintah Pusat ke Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan sasaran daerah
rawan sanitasi yang tercantum dalam dokumen
Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK), melalui surat
pemberitahuan, sosialisasi, workshop dan lain-lain.
II. VERIFIKASI DAFTAR PANJANG MENJADI
DAFTAR PENDEK
• Daftar panjang merupakan data
sekunder minimal 5 lokasi yang
diusulkan oleh pemerintah daerah
Kabupaten/ Kota melalui keluaran
dokumen Strategi Sanitasi
Kabupaten/ Kota (SSK) serta
dokumen Memorandum Program
(MP) PPSP atau data keluaran
(laporan) hasil kegiatan lainnya.
III. SELEKSI DAFTAR PENDEK MENJADI CALON
PENERIMA PROGRAM SANIMAS

1. Kesiapan lahan (dokumen hibah lahan);


2. Komitmen pemerintah Desa/ Kelurahan dalam kontribusi
pendanaan pada setiap tahapan kegiatan (surat pernyataan
dari Kepala Desa/ Lurah);
3. Tingkat kepadatan penduduk tinggi (min 150 jiwa/Ha )
dengan cakupan layanan minimal 50 KK
4. Tingkat kerawanan sanitasi (data akses sanitasi);
5. Kondisi klasifikasi kesejahteraan masyarakat (data
demografi masyarakat yang relevan dengan
permasalahan/rawan sanitasi).
Sektor Air Limbah (Prioritas Pertama)

Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat


(SPAL-T)
• Skala Kota : melayani lebih dari 20.000 jiwa
• Skala Kawasan Tertentu : melayani 1.000-20.000 jiwa
• Skala Permukiman : melayani 50 – 1.000 jiwa

Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat


(SPAL-S)
• Skala Komunal : melayani 5 – 10 KK
• Skala Individu : melayani 1 KK
SKEMA SISTEM
PENGELOLAAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA KOMUNAL PERPIPAAN

Komponen
sambungan rumah

MANHOLE
Dapur
WC

K,M MANHOLE

WC

Dapur K,M
BAK KONTROL -1
BAK KONTROL -2

BAK KONTROL -1
BAK KONTROL -2
IPAL
MANHOLE

MANHOLE

BAK KONTROL -2

K,M
BAK KONTROL -1
WC
Dapur
4

PROGRAM SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (SANIMAS) TA. 2018

Kabupaten : Pesisir Selatan


Lokasi : Nagari Jinang Kampung Pansur Kecamatan Koto XI Tarusan
Pelaksana : KSM Mandiri Kampung Pansur
5

PROGRAM SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (SANIMAS) TA. 2018


Kabupaten : Pesisir Selatan
Lokasi : Pesisir
Kabupaten : Kampung
SelatanJinang Nagari Jinang Kampung Pansur Kecamatan Koto XI Tarusan
Pelaksana : KSM Aie: Kampung
Lokasi Laweh Jinang Nagari Jinang Kampung Pansur Kecamatan Koto XI Tarusan
Pelaksana : KSM Aie Laweh
6

PROGRAM SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (SANIMAS) TA. 2018

Kabupaten : Pasaman
Lokasi
Kabupaten : Pasaman
: Jorong Sentosa Nagari Padang Gelugur Kecamatan Padang Gelugur
Pelaksana
Lokasi : KSMSentosa
: Jorong Kombang Baru
Nagari Padang Gelugur Kecamatan Padang Gelugur
Pelaksana : KSM Kombang Baru
7

PROGRAM SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (SANIMAS) TA. 2018


Kabupaten : Pasaman
Lokasi : Jorong VII Polongan Dua Nagari Padang Mentinggi Kecamatan Rao
Pelaksana
Kabupaten : Pasaman : KSM Bukit Kalawi
Lokasi : Jorong VII Polongan Dua Nagari Padang Mentinggi Kecamatan Rao
Pelaksana : KSM Bukit Kalawi
8

PROGRAM SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (SANIMAS) TA. 2018

Kabupaten : Pasaman Barat


Kabupaten
Lokasi : Pasaman Barat: Jorong Patomuan Nagari Talu Kecamatan Talamau
Lokasi : Jorong Patomuan Nagari Talu Kecamatan Talamau
Pelaksana
Pelaksana : KSM Aranta : KSM Aranta
9

PROGRAM SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (SANIMAS) TA. 2018


Kabupaten : Dharmasraya
Lokasi : Jorong Tawakal Nagari Kunia Koto Salak Kecamatan Sungai Rumbai
Kabupaten : Dharmasraya
Lokasi
Pelaksana : KSM
JorongMaju
Tawakal Nagari Kunia Koto Salak Kecamatan Sungai Rumbai
Pelaksana : KSM Maju:Jaya Jaya
0

PROGRAM SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (SANIMAS) TA. 2018

Kabupaten : Dharmasraya
Lokasi : Jorong Tawakal Baru Nagari Kunia Koto Salak Kecamatan Sungai Rumbai
Pelaksana : KSM Multi Guna
Kabupaten : Dharmasraya
Lokasi : Jorong Tawakal Baru Nagari Kunia Koto Salak Kecamatan Sungai Rumbai
Pelaksana : KSM Multi Guna
1

PROGRAM SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA TA. 2018

Kabupaten : Dharmasraya
Lokasi : Jorong Teluk Sikai Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung
Kabupaten : Dharmasraya
Lokasi : Jorong Tawakal Baru Nagari Kunia Koto Salak Kecamatan Sungai Rumbai
Pelaksana : KSM Multi Guna

LINGKUP KEGIATAN :
• Pembangunan Tangki Septik Individual
• Pembangunan Tangki Septik Komunal
PROGRAM PENGEMBANGAN AIR
LIMBAH DOMESTIK

SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH PENDAMPINGAN


DOMESTIK SETEMPAT (SPALD-S) KELEMBAGAAN AIR LIMBAH

 Tangki Septik Individual PD


 Tangki Septik Komunal (2-10 kk) UPT-BLUD
 Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
UPTD

SKPD
SISTEM PENGELOLAAN AIR
LIMBAH DOMESTIK
TERPUSAT (SPALD-T) PENDAMPINGAN
PENGEMBANGAN LAYANAN
 IPALD Skala Perkotaan LLTT LUMPUR TINJA
 IPALD Skala Permukiman TERJADWAL
 IPALD Skala Kawasan Tertentu

PENDAMPINGAN PENYUSUNAN
RAPERDA AIR LIMBAH
KONSEP PENGELOLAAN LUMPUR TINJA

SEHAT 1 PEMISAHAN AIR KAKUS DENGAN SISTEM Sanitasi Layak


SETEMPAT YANG BENAR

PENYEDOTAN LUMPUR TINJA YANG TERCATAT


SEHAT 2 DAN RUTIN

Sanitasi Aman
PENGANGKUTAN LUMPUR TINJA YANG
SEHAT 3 TERKAWAL

PENGOLAHAN LUMPUR TINJA YANG EFEKTIF


SEHAT 4

PEMANFAATAN LUMPUR OLAHAN YANG AMAN Sanitasi Berkelanjutan


5 SEMPURNA BAGI LINGKUNGAN
LAYANAN LUMPUR TINJA
TERJADWAL

Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) merupakan layanan penyedotan lumpur tinja
dari tangki septik yang diberikan secara berkala dan terjadwal berikut
pengangkutan lumpur tinja ke fasilitas pengolahannya.

LLTT tidak menggantikan layanan On Call.


Layanan On Call masih dibutuhkan untuk kebutuhan mendesak dan untuk
bangunan yang belum dilayani LLTT

Pengendalian
Layanan Lumpur Tinja Terjadwal Pengolahan Lumpur Tinja
Tangki Septik
LAYANAN LUMPUR TINJA
TERJADWAL BUKAN SEKEDAR
URUSAN PENYEDOTAN DAN
PENGANGKUTAN LUMPUR TINJA

1. POLA OPERASI
Pentahapan wilayah layanan, pola
penyedotan dan pengangkutan, 5. KELEMBAGAAN
periode penyedotan Membutuhkan kapasitas
kelembagaan yang kuat

2. SARANA PRASARANA
IPLT berfungsi, truk tinja siap beroperasi,
6. Finansial
Perlu dana sosialisasi, pendataan
3. PROSEDUR
pelanggan, operasional, dll
Standar Operasional Prosedur dan K3

4. ATURAN
Perda Air Limbah, Perda Retribusi, Perkada 7. PELANGGAN
atau aturan terkat lainnya Mensosialisasikan LLTT kepada
pelanggan, mendata pelanggan,
mengelola database pelanggan
Tahapan Implementasi LLTT akan Mengarahkan Kita pada Peningkatan Kinerja
Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat

SEBELUM SESUDAH

IPLT TIDAK BEROPERASI IPLT BEROPERASI

PENYEDOTAN TANPA APD PENYEDOTAN DENGAN APD


Tahapan Implementasi LLTT akan Mengarahkan Kita pada Peningkatan Kinerja
Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat

SEBELUM SESUDAH

TRUK TINJA SUDAH TUA TRUK TINJA

PENDATAAN PELANGGAN
BEKERJA MENUNGGU BOLA
DAN SOSIALISASI
LLTT MELIPUTI MULTI-ASPEK,
MULTI STAKE HOLDER

Membutuhkan peran dan sinergi dinas terkait dalam


Pokja AMPL di Kabupaten Kota

Pokja AMPL di Kabupaten Kota BUKAN HANYA bekerja


pada saat pemutakhiran dokumen SSK/MP

Peran dan sinergi Pokja AMPL mempercepat inisiasi LLTT

• Sosialisasi dan edukasi masyarakat


• Peningkatan akses tangki septik, melalui berbagai
sumber dana
• Pemanfaatan data EHRA, STBM
PEMBELAJARAN DARI LOKASI PENDAMPINGAN LLTT
SINERGI POKJA SANITASI

KABUPATEN DHARMASRAYA

Orientasi lapangan di SOSIALISASI PENDATAAN


lokasi kegiatan SOSIALISASI DI
MASYARAKAT TANGKI SEPTIK PENJADWAL
sanitarian dinkes KECAMATAN
OLEH RT/RW AN
(WIL. PRIORITAS)
(dibekali leaflet)
PELAKSANA :
PESERTA : POKJA SANITASI, SANITARIAN, CF, STAF
KESEPAKATAN :
PERANGKAT KECAMATAN/DESA. DINAS PUPR.
SOSIALISASI DILAKUKAN NARA SUMBER : DINAS PUPR, JUML. DATA : 123
OLEH DINKES. DINKES, BAPPEDA

PENYEDOTAN LLTT
Dana APBD untuk sosialisasi, PENGOLAHAN (IURAN = 1 RIT ,
penyedotan = 36 juta UNTUK 3 TS).
SETIAP SABTU DAN
MINGGU
SISTEM LLTT DI SELURUH
KABUPATEN/KOTA?

• Peran Kementerian/Lembaga: Kementerian PUPR,


Kemdagri, KLHK, Kementerian Kesehatan
• Regulasi
• Kelembagaan
• Infrastruktur
• Perubahan mental
• Pendanaan
• Dukungan implementasi LLTT dari APBN:
• Pembangunan IPLT
• DAK Sanitasi untuk perbaikan kualitas tangki septik
(harus diusulkan juga oleh kab/kota)
• Hibah APBN untuk implementasi sistem LLTT
• APBN untuk pendampingan penyusunan sistem LLTT
Thank you

Satuan Kerja PSPLP Provinsi Sumatera Barat


DJCK, Kementerian PUPR
Jl. Bandar Lampung No. 30K Padang
0751-8950441
 psplp_sumbar@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai