Anda di halaman 1dari 16

PERANAN KEJAKSAAN

DALAM PENDATAAN
PENGOBATAN TRADISIONAL
DAN SUPRANATURAL
Pengobatan Tradisional : adalah salah satu upaya pengobatan dan atau
perawatan cara lain diluar ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan, mencakup
cara (methode) obat dan pengobatannya, yang mengacu kepada pengetahuan,
pengalaman dan ketrampilan yang diperoleh secara turun menurun, berguru,
magang atau pendidikan/pelatihan baik yang asli maupun yang berasal dari luar
negeri dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat

Upaya kesehatan tradisonal : adalah cara


menanggulangi masalah (gangguan) kesehatan
individu, keluarga dan masyarakat dengan perawatan
dan pengobatan tradisonal yang diselenggarakan
secara komprehensif, mencakup upaya promotif
(peningkatan kesehatan), upaya preventif
(pencegahan), kuratif (pengobatan) penyakit dan
upaya rehabilitatif (pemulihan).
Obat tradisonal adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sari (gelenik) atau campuran dari bahan tersebut yang
secara turun menurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (UU
Kes No.23/1992)
Pengobat Tradisional (Batra) adalah seseorang yang diakui
dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai orang yang
mampu melakukan pengobatan secara tradisional (Kepmenkes
Nomor 1076/SK/Menkes/VII/2003).

Ada 2 (KEPMENKES No. 36 tahun


2009) macam pengobat tradisional
ditinjau dari cara pengobatannya.
1. Pengobatan dengan Ketrampilan
2. Pengobatan dengan Ramuan
Macam-macam pengobatan tradisional yang ada di
masyarakat :
a. Pelayanan oleh batra (pengobat tradisional), bisa
perorangan atau berkelompok
b. Sebagai bentuk UKBM
c. Pengobatan sendiri (self care).
d. Pengobatan tradisional pada pusat-pusat
pengemban pengobatan tradisional,organisasi
pengobat/institusi swasta.

Untuk mengantisipasi perkembangan pengobatan


tradisional di masyarakat maka pemerintah harus
intensif melakukan pendataan, pengawasan dan
pembinaan.
KENDALA dalam melakukan pengawasan
dan pembinaan :
1. Belum cukupnya peraturan yang
mendukung.
2. Belum terwujudnya pembakuan methode
pengobat tradisional secara jelas dan tegas.
4. Belum dilakukan secara intensif
pembinaan peningkatan mutu pelayanan.
5. Belum adanya standarisasi pendidikan
dan pelatihan pengobat tradisional.
6. Belum termonitornya secara seksama
(jumlah dan fungsi wadah/organisasi.
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan umum : Meningkatkan pendayagunaan pengobatan
tradisional baik secara tersendiri atau terpadu pada sistim
pelayanan kesehatan paripurna, dalam rangka mencapai
derajat kesehatan yang optimal.
Tujuan khusus :
1. Meningkatnya mutu pelayanan pengobat tradisional,
sehingga masyarakat terhindar dari dampak negatif.
2. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan dengan upaya pengobatan tradisional.
3. Terbinanya berbagai tenaga pengobat tradisional dalam
pelayanan kesehatan.
4. Terintegrasinya upaya pengobatan tradisional dalam
program pelayanan kesehatan paripurna, mulai dari tingkat
rumah tangga, puskesmas sampai dengan rujukan.
SASARAN :
1. Pengobat Tradisional.
2. Petugas Kesehatan.
3. Masyarakat

KEGIATAN YANG AKAN DILAKUKAN


OLEH PEMERINTAH KOTA SOLOK
1. Rapat Koordinasi
2. Melakukan Pembinaan dan
pengawasan Pengobat Tradisional.
3. Melakukan inventarisasi.
PENGOBATAN ALTERNATIF

RAMUAN /
TRADISIONAL SUPRANATURAL KEAGAMAAN HERBAL

INDONESIA TENAGA DALAM ISLAM JAMU-JAMUAN

KRISTEN /
ARAB / TABIB PARANORMAL HERBAL
KATHOLIK

TIONGKOK / DUKUN HINDU / BUDHA


SIN SHE
ALIRAN
DLL
INDIA KEPERCAYAAN
PENDATAAN PENGOBATAN TRADISIONAL DAN SUPRANATURAL

PENGOBATAN PENGOBATAN
TRADISIONAL SUPRANATURAL ADALAH
PELAYANAN
PRAKTEK PENGOBATAN YANG
PELAYANAN BUKAN BERDASARKAN
PENGOBATAN PENGOBATAN MEDIK
MODERN DAN
TRADISIONAL TRADISIONAL TETAPI
YANG BUKAN BERDASARKAN DAN
MENGANDALKAN
BERDASARKAN KEKUATAN SPIRITUAL
PENGOBATAN YANG BERSIFAT GHAIB,
MEDIK MODERN MAGIS
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 1076/MENKES/SK/VII/2003
TENTANG
PENYELENGGARAAN PENGOBaTAN TRADISIONAL

Pasal 4 Pasal 5
BAB II Tata cara memperoleh STPT sebagaimana dimaksud dalam pasal 4
TUJUAN (1) Semua pengobat tradisional
ayat (1)ditetapkan sebagai berikut :
Pasal 2 yang menjalankan pekerjaan
a. Pengobat tradisional mengajukan permohonan dengan disertai
pengobatan tradisional wajib kelengkapan pendaftaran kepada Kepala Dinas Kesehatan
mendaftarkan diri kepada Kabupaten/ Kota dimana pengobat tradisional berada
Pengaturan Kepala Dinas Kesehatan sebagaimana contoh Formulir A.
penyelenggaraan Kabupaten/Kota setempat b. Kelengkapan pendaftaran sebagaimana dimaksud huruf a
pengobatan tradisional untuk memperoleh Surat meliputi :
bertujuan untuk : Terdaftar Pengobat 1) Biodata pengobat tradisional sebagaimana contoh Formulir B.
1. membina upaya Tradisional (STPT). 2) Fotokopi KTP.
(2) Pengobat tradisional dengan 3) Surat keterangan Kepala Desa / Lurah tempat melakukan
pengobatan tradisional; pekerjaan sebagai pengobat tradisional.
cara supranatural harus
2. memberikan mendapat rekomendasi 4) Rekomendasi dari asosiasi/organisasi profesi di bidang
perlindungan kepada terlebih dahulu dari pengobatan
masyarakat; tradisional yang bersangkutan.
Kejaksaan Kabupaten/Kota
5) Fotokopi sertifikat / ijazah pengobatan tradisional yang
3. menginventarisasi jumlah setempat.
dimiliki.
pengobat tradisional, (3) Pengobat tradisional dengan 6) Surat pengantar Puskesmas setempat.
jenis dan cara cara pendekatan agama harus 7) Pas foto ukuran 4x6 cm sebanyak 2( dua ) lembar.
pengobatannya. mendapat rekomendasi 8) Rekomendasi Kejaksaan Kabupaten/Kota bagi pengobat
terlebih dahulu dari Kantor tradisional klasifikasi supranatural dan Kantor Departemen
Departemen Agama Agama Kabupaten/ Kota bagi pengobat tradisional klasifikasi
Kabupaten/Kota setempat. pendekatan agama.
PENDATAAN DILAKUKAN UNTUK
KEPENTINGAN PEMANTAUAN DAN
PENGAWASAN PRAKTEK PELAYANAN
PENGOBATAN TRADISIONAL DAN
SUPRANATURAL

PRAKTEK PENDATAAN
DILAPANGAN TELAH
MENYIMPANG DARI
TUJUAN

APARAT INTELIJEN DILAPANGAN PRAKTEKNYA MENERBITKAN SURAT REKOMENDASI DAN IZIN


KEPADA PARA PELAYAN PENGOBATAN TRADISIONAL DAN SUPRANATURAL DIMANA SEHARUSNYA
FORMULIR YANG DIGUNAKAN ADALAH IN 12 TETAPI KENYATAANYA FORM. PENDATAAN ITU
DIJADIKAN DASAR PARA PELAKU PELAYANAN PENGOBATAN TRADISIONAL SEBAGAI DASAR BAGINYA
DALAM MELAKUKAN PRAKTEK PENGOBATAN DAN KEMUDIAN DIGANTUNG DI DINDING TEMPATNYA
BERPRAKTEK

KEJAKSAAN HANYA DIMINTAKAN SURAT REKOMENDASI BAGI PARA PELAKU PELAYAN PENGOBATAN
SUPRANATURAL YANG AKAN MENGURUS IJIN BERPRAKTEK DARI DINAS KESEHATAN KABUPATEN DAN/ATAU
PROPiNSI BERDASARKAN PASAL 5 PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR 1076/MENKES/SK/VII/2003 TAHUN 2003 PASAL 4 AYAT 3
KEPUTUSAN JAKSA AGUNG
NOMOR : KEP-024/A/JA/08/2014
TANGGAL 25 Agustus 2014
TENTANG
ADIMINISTRASI INTELINJEN

SURAT REGISTER LAPORAN

1. IN.1. ...............
2. IN.2. ...............
3. IN.3. ...............
4. ......... Dst ...........
16. IN.16. FORMULIR PENDATAAN PENGOBATAN TRADISIONAL, KEBATHINAN dan SUPRANATURAL.
20. ......... Dst ...........
TERIMAKASIH

SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai