RINGAN
( TIPIRING )
Dasar
a. Undang-Undang RI no. 8 / 1981 tentang KUHAP
b. PP. RI no. 27 / 1983 tentang pelaksanaan KUHAP
c. Undang-Undang no. 2 / 2002 tentang Kepolisian RI
d. Surat Keputusan KAPOLRI no. Pol.: SKEP/259/IV/
2004 tanggal 21 April 2004 tentang naskah
sementara buku petunjuk kegiatan penindakan
TIPIRING.
e. BUJUKLAK, BUJUKLAP, dan BUJUKMIN proses sidik
tindak pidana no.Pol.: SKEP/1205/IX/2000 tanggal 11
September 2000.
f. Surat Edaran Mahkamah Agung no. SEMA/ 18 / 1983
tanggal 8 Desember 1983 tentang acara pemeriksaan
tipiring.
g. Kep.Kapolri No. 433/VII/2006 ttg Penyelesaian
perkara ringan.
Dasar Hukum penanganan
Tindak Pidana pada dasarnya
adalah sama dengan tindak
pidana yang diperiksa menurut
Berita Acara Pemeriksaan
biasa, Walaupun dalam
beberapa hal tertentu ada
pengaturan yang dilakukan
secara khusus, oleh karena itu
yang akan di bahas adalah
masalah / ketentuan yang
bersifat khusus saja.
a) Pasal 5 KUHAP mengatur tentang Penyelidik
b) Pasal 7 KUHAP mengatur tentang Wewenang
Penyidik.
c) Pasal 18 ayat (2) KUHAP mengatur tentang
Penangkapan dalam hal Tertangkap Tangan.
d) Pasal 37 KUHAP mengatur tentang Penggeledahan.
e) Pasal 38 KUHAP mengatur tentang Penyitaan.
f) Pasal 40 KUHAP mengatur tentang Penyitaan dalam
hal Tertangkap Tangan.
g) Pasal 75 KUHAP mengatur tentang Pembuatan
Berita Acara.
h) Pasal 102 ayat (2) dan (3) KUHAP mengatur
tentang Kewajiban Penyelidik melakukan Tindakan
Penyelidikan dan membuat Berita Acara dan
Melaporkan pada Penyidik setempat.
i). Pasal 103 KUHAP mengatur tentang Ketentuan yang
harus dipenuhi dalam hal menangani Laporan atau
Pengaduan.
Umum
a. Tindak pidana ringan ( TIPIRING ) merupakan salah satu
tindak pidana yang diatur dalam KUHAP yang pada
umumnya syarat-syarat pemidanaan TIPIRING ini harus
memenuhi unsur yaitu ancaman kurungan max 3 (tiga)
bulan dan ancaman denda tidak lebih dari Rp. 7.500,-
(tujuh ribu lima ratus rupiah ) atau menurut keadaan
tertentu serta dikecualikan pada pelanggaran lalulintas.
b. Selain diatur dalam KUHAP, pemerintah daerah melalui
PERDA tentang TIPIRING dan penegakan hukumnya
dilakukan oleh POLRI dan atau SATPOL PP.
c. Penegakan hukum terhadap pelaku TIPIRING
langsung bersentuhan dengan masyarakat misalnya
penertiban pedagang kaki lima, gelandangan,
pengemis, PSK, dll sehingga dalam pelaksanaannya
harus tetap menjujung tinggi nilai2 Hak Azasi
Manusia (HAM).
d. Selain penghormatan terhadap Hak Azasi Manusia
(HAM), POLRI juga perlu menegakan aturan dalam
mewujudkan kepastian hukum ditengah masyarakat
dalam upaya melaksanakan tugas pokok POLRI itu
sendiri, antara lain menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat (kamtibmas), disamping
penegakan hukum, melayani, melindungi, dan
mengayomi masyarakat.
TIPIRING
BUKU KEDUA KUHP tentang kejahatan
BUKU KETIGA KUHP tentang pelanggaran
PERDA
PASAL – PASAL TIPIRING DLM K U H P
DAN
PERATURAN DAERAH SETEMPAT
A. PERKARA PIDANA KEJAHATAN THD KETERTIBAN UMUM.
D. PENGHINAAN
1. Pasal 315 KUHP ttg penghinaan dg sengaja yg bersifat menista /
menghina dg surat / tulisan ditempat umum/
dihadapan orangnya sendiri didenda Rp.
4.500,- / penjara 4 bln 2 mg
F. PENGANIAYAAN RINGAN
Pasal 352 ( 1 ) KUHP ttg penganiayaan yg tidak menjadikan sakit /
halangan /, melakukan jabatan/ pekerjaan
sbg penganiayaan ringan dipenjara 3 bln/
denda Rp 4.500.-
G. PENCURIAN RINGAN
Pasal 364 KUHP ( termasuk dlm psl 363 (4, 5), ttg curat, psl 362
pencurian biasa ) jika barang yg dicuri tdk lebih
dari Rp. 250,- maka dipenjara 3 bln / denda Rp
900,-
H. PENGGELAPAN RINGAN
Pasal 373 KUHP ( termasuk psl 372 KUHP tg penggelapan hewan yg hargnya
tdk
lebih dr Rp 250,- )
I. PENIPUAN RINGAN
PASAL 379 KUHP ttg perbuatan membujuk orang supaya
memberikan barang, membuat utang,
Menghapuskan piutang dg maksud hendak
menguntungkan diri sendiri/orang lain dg
Melawan hak , baik dg memakai nama palsu /
keadaan palsu / tipu muslihat / karangan
perkataan bohong, jika harga barang /
Piutangnya tdk lebih dari Rp 250,- dipenjara 3
bulan dan denda sebanyaknya Rp 900,-
( termasuk psl 378 KUHP ) )
O PERATURAN DAERAH
Peraturan daerah tiap daerah tidak sama. diperda diatur ttg sesuatu yg
hars dilakukan dan sanksi hukumannya.
PASAL TIPIRING DLM KUHP
B. Kejahatan thd 217 = mengganggu sidang Penjara paling lama 3 mg / denda
kekuasaan umum pengadilan sebanyaknya Rp. 1.800,-
315 = penghinaan dg sengaja Penjara paling lama 4 bln 2 mg /
D. Penghinaan / penghinaan ringan denda sebanyaknya Rp.4.500,-
321 (1) = penghinaan dg penjara paling lama 1 bln 2 mg /
tulisan denda sebanyaknya Rp.4.500,-
E. Kejahatan thd
kemerdekaan
seseorang 334 (1) = membuat orang penjara paling lama 3 bln / denda
jadi tertahan sebanyaknya Rp.4.500,-
F. Penganiayaan 352 (1) = penganiayaan penjara paling lama 3 bln / denda
Ringan Ringan sebanyaknya Rp.4.500,-
G. Pencurian 364 = pencurian penjara paling lama 3 bln / denda
Ringan ringan sebanyaknya Rp.900,-
H. Pengelapan 373 = Penggelapan penjara paling lama 3 bln / denda
Ringan ringan sebanyaknya Rp.900,-
J. Menghancurkan /
merusakan
barang penjara paling lama 3 bln / denda
407 (1) = merusakan barang sebanyaknya Rp.900,-
7. bila tsk tdk mau ttd , maka penyidik / ppns cukup mencatat uraian
singkat alsannya dilembar blakang
8. ingatkan kembali pd terdakwa waktu yg ditetapkan u/ jadwal sidang
9. penyidik / ppns mampu redam emosi tsk / kelompok masyarakat
disekitar tkp yg tdk puas
10. putusan pengadilan ditulis dan dttd oleh hakim dan panitera dilembar
belakang
PROSES PENANGANAN TIPIRING PSL KUHP
KOMUNIKASI
PEMERIKSA YG DIPERIKSA
TIMBAL BALIK
Yg memerlukan Yg memiliki
KETERANGAN
TP YG TERJADI, WAKTU/ TMPT
KEJADIAN
BB, MO, LB, SAKSI/ TSK DLL
(yg didsrkan pd unsur Psl TP yg
dilanggar
PENYERAHAN BERKAS PERKARA
a. Pengiriman berkas perkata ke pengadilan
dilaksanakan oleh kasat samapta selaku
penyidik dg surat pengantar ditanda
tangani Kapolres atas nama kepala
kesatuan sebelum hari persidangan
b. Kasat samapta selaku penyidik atas
kuasa PU dlm waktu 3 hari sejak BA selesai
dibuat menghadapkan tersangka beserta
BB, saksi, saksiahli &/ juru bahasa ke
sidang pengadilan
KOORDINASI PENANGANAN TIPIRING
Koordinasi dg satuan reserse setempat dlm