dan
PERATURAN
KEPALA BADAN RESERSE KRIMINAL POLRI
NOMOR 4 TAHUN 2014
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAWASAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA
INSPEKTO
PROPAM
EKSTERNAL RAT
POLRI KOMPOLNA
LSM
S OMBUDSME
DPR RI
N
DE
TO PENGAW
E
M ASAN
Lit admin dan e-
jamen GELAR SUPERVISI/ Was taktis &
penyidikan; PERKARA ASISTENSI tehnis
BIMBINGA
N
KONSULT
ASI
ARAHAN
LHP
LAPJU
GELAR
PERKARA
BIDKU PROPA WASSID
ITWAS
M M IK
I S
AN
K
E ME ATASAN ATASAN
M PENYIDI PENGAWAS
PENYELIDIKAN/
K PENYIDIKAN
UNTUK
DITAATI DAN
DITINDAKLANJ
UTI OLEH LAPORAN HASIL
PENYELIDIK/ PENGAWASAN
PENYIDIK
HASIL
PENGAWASAN
PENYELIDIKAN/
PENYIDIKAN
TU WAKTU
A K PENGAWAS
AN
W
INSIDETIL
RUTIN ( KEBUTUHAN)
LIDIK /
SIDIK
GELAR
PERKARA
BIDKU PROPA WASSID
ITWAS
M M IK
ASISTENSI SUPERVISI GELAR PERKARA
Asistensi dilakukan a. tahu proses lidik/ a. dilaksanakan dengan cara: wassidik melalui gelar perkara
dengan cara: Sidik, Sesuai dg khusus bertujuan untuk:
1) gelar perkara biasa; dan
ketentuan atau a.tanggapi dan kaji adanya
a. memberikan 2) gelar perkara khusus.
ditemukan kendala, keluhan pihak-pihak yg terkait
bimbingan; b. Gelar perkara biasa dgn perkara yg sedang disidik ;
hambatan, atau
b. melakukan permasalahan; dilaksanakan pada tahap:
b.melkkn tindakan kepolisian thd
konsultasi; dan awal ; tengah ; akhir proses seseorang yang mendpt
b. klarifikasi thd perlakuan khusus dgn pedomani
sdik.
c. memberikan laporan atau SOP, minta p’setujuan tertulis
petunjuk atau pengaduan c. diselenggarakan oleh Tim kpd Presiden, Mendagri dan
arahan secara sdik atas perintah /
masyarakat dgn Gubernur SOP ;
p’setujuan atasan penyidik.
tertulis kepada fakta yang ada atau c.menentukan langkah-langkah
penyidik untuk ditemukan; d. Bertujuan ; sidik thd perkara pidana yg
mengatasi kendala Ketahui kap mindik; bersifat khusus;
c. pecahkan masalah
dan hambatan tindakan penyidik dalam d. perkara yg diatensi:
atau kendala yg
dalam proses penanganan perkara;
dihadapi dan masalah, kendala, dan 1) Presiden/ pejabat ngr;
penyidikan tindak
berikan alternatif hambatan dlm proses sidik;
pidana. 2) pimpinan Polri;
solusi; sesuai penerapan pasal yang
dipersangkakan dengan 3) publik secara luas;
d. jamin kualitas pokok perkara; dst
4) timbulkan reaksi massal &
proses lidik dan
berdampak rusuh massal;
Sidik; dan
5) cakup bbrp peraturan per-
e. Konsultasi dalam uu-an yg tumpang tindih;
pecahkan masalah.
TATA CARA PENGAWASAN PENYIDIKAN
3 TAHAPAN
Persiapa Pelaksana
Tinjut hasil
n an
dan
PERATURAN
KEPALA BADAN RESERSE KRIMINAL POLRI
NOMOR 4 TAHUN 2014
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAWASAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA
KETENTUAN UMUM
1. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat
Polri adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan
dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.
10. Tata Naskah, yang selanjutnya disingkat Takah adalah dokumen tertulis
yang berisi komunikasi atasan penyidik dengan penyidik tentang proses
penyelidikan dan penyidikan tindak pidana yang menjadi tanggung
jawabnya.
11. Laporan Hasil Penyelidikan, yang selanjutnya disingkat LHP adalah
laporan tertulis yang dibuat penyelidik atau penyidik setelah adanya
surat perintah penyelidikan terhadap suatu peristiwa yang diduga
sebagai tindak pidana.
18. Gelar Perkara Biasa adalah gelar perkara yang dilaksanakan atas
inisiatif penyidik dan dipimpin ketua tim penyidik atau atasan
penyidik.
19. Gelar Perkara Khusus adalah gelar perkara yang dilaksanakan atas
adanya komplain dari pengadu baik dari pihak pelapor maupun
terlapor atau atas perintah Pimpinan Polri atau permintaan dari
pengawas internal dan pengawas eksternal Polri atau atas
permintaan penyidik.
c. tingkat Polres;
1. Pejabat struktural yang karena jabatannya sebagai atasan
penyidik: a) Kapolres; b) Kasatreskrim, Kasatresnarkoba; dan c)
Kapolsek.
2. Pejabat non struktural yang diberikan tugas khusus
mengkoordinir penyidikan.
Pejabat pengemban fungsi Pengawasan Penyidikan, meliputi:
c. tingkat Polres:
1. Kaurbinops (KBO) Satreskrim dan Satresnarkoba; dan
2. Pengawas Penyidikanpada Urbinops Satreskrim dan
Satresnarkoba sesuai surat perintah tugas
Obyek Pengawasan
KETENTUAN PENUTUP
Pada saat peraturan ini berlaku, semua peraturan yang berkaitan dengan
pengawasan dan pengendalian penanganan perkara pidana di lingkungan
Kepolisian Negara Republik Indonesia yang telah ada sebelumnya, dinyatakan
tidak berlaku lagi.