Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN INFORMASI

RAHASIA
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH PAPUA
RESOR MIMIKA

LAPORAN INFORMASI
Nomor : R/LI- / X / 2016/

Bidang : Ipoleksosbudkam
Perihal : ………………………

I. PENDAHULUAN.
1. Sumber Informasi :………………………………………
2. Hubungan
dgn Sumber : ........................................................
3. Cara mendapatkan Info : ........................................................
3. Waktu Mendapatkan
Informasi : .......................................................
4. Nilai Informasi : ......................................................

II. FAKTA-FAKTA.

III. PENDAPAT PELAPOR.

Timika, Oktober 2016


Pelapor

Distribusi :
RAHASIA
Pengertian
• Laporan Informasi adalah :

a. Laporan dari petugas intelijen yang hanya meliputi satu bidang


dan satu masalah, fakta dipisahkan dari pendapat pelapor, disusun
secara kronologis sistematis, sumber dan cara mendapatkan harus
jelas dan dibuatkan juga nilai kebenaran bahan keterangan.

b. Fakta penting yang masih berdiri sendiri dan belum dikaitkan


dengan fakta lainnya, sehingga masih merupakan bahan mentah ( raw
material ).

c. Pencatatan bahan keterangan yang didapat dan merupakan


bukti kegiatan penyelidikan sudah dilaksanakan.

d. Suatu laporan yang ringkas dan jelas yang memuat bahan


keterangan yang diperoleh dari sumber tertutup maupun terbuka.
SYARAT - SYARAT
• HANYA MELIPUTI SATU BIDANG DAN SATU
MASALAH.
• FAKTA DIPISAHKAN DR PENDAPAT
PELAPOR.
• DISUSUN SCR KRONOLOGIS SISTEMATIS.
• SUMBER, WAKTU DAN CARA
MENDAPATKAN HARUS JELAS.
• DIBUAT JUGA NILAI KEBENARAN
INFORMASI
Prinsip – prinsip laporan Informasi
 RINGKAS : fakta-fakta terjalin erat /kompak dan menyeluruh.
Meski ringkas tdk kurangi isinya. Gunakan bahasa yg
sederhana, umum dipakai.
 OBYEKTIF : gbrkan keadaan yg sebenarnya mnrt apa yg
dilihat, didengar dan dialami petugas. Memasukkan pendpt
sendiri dlm laporan dpt timbulkan salah tafsir. Fakta &
pendpt dipisah scr jelas.
 JELAS : fakta hrs logis dan masuk akal. Jangan gunakan istilah
yg tdk pasti / resmi karena dapat menimbulkan keraguan.
 TELITI : erat kaitannya dg permintaan atau pengarahan dlm
briefing. Kalau tdk ada hal-hal yg tertinggal sesuai perintah /
kebutuhan berarti petugas teliti. Melaporkan scr terinci,
kekurangtelitian dpt timbulkan salah paham dan akibatnya
kurang baik.
Prinsip – prinsip laporan Informasi (lanjutan..)

 LENGKAP : Apabila dilihat dr isinya dapat menjawab


pertanyaan apa, siapa, dimana, bila, bagaimana dan mengapa
(SIADIBIBAME atau SIADIDEMENBABI). Mengingat nilai
info akan cepat merosot kalau semakin lama dilaporkan maka
bukan keharusan memenuhi 6 faktor itu baru dilaporkan.
Jangan meremehkan fakta kecil yg kelihatannya tdk penting.
Semakin lengkap fakta yg dilaporkan makin jelas
permasalahan.

 TEPAT PD WAKTUNYA : Semakin lama waktu berlalu


semakin turun harga laporan yg disampaikan. Kalau tdk tepat
waktunya, besar kemungkinan informasi itu tdk bermanfaat
lagi atau manfaatnya sdh berkurang.
TUJUAN DAN KEGUNAAN
• TUJUAN :

UNTUK MEMBANTU PIMPINAN MEMPEROLEH INFORMASI


SEBANYAK MUNGKIN DAN SEDINI MUNGKIN SCR CEPAT
DAN AKURAT SEHINGGA PIMPINAN DPT MENGAMBIL
TINDAKAN SEGERA GUNA MENCEGAH GANGGUAN
KAMTIBMAS YG LEBIH BESAR.

• KEGUNAAN :
1) SBG BAHAN INFORMASI DAN PERINGATAN KPD
PIMPINAN.
2) BAHAN ARAHAN BAGI PELAKS TINDAKAN LANJUT.
I. 1. SUMBER INFORMASI/BAKET

• Asal aktual ( asli ) dr informasi yg diperoleh, yg


dapat berupa orang, benda atau kegiatan yg tdk
berada dlm pengontrolan staf intelijen dan biasanya
tdk menyadari ttg harga informasi yg diberikan.

• Sumber informasi yg baik berupa orang adalah bila


sumber itu punya akses kpd informasi yg kita
butuhkan, sifat dan motifnya baik serta punya
kemampuan baik. Dasar penunjukan sumber tdk
bisa terlepas dr informasi yg kita butuhkan.
• INFORMASI

1) Bahan keterangan yg masih mentah dan memerlukan


pengolahan lebih lanjut.

2) Bahan-bahan keterangan yg menyangkut sesuatu persoalan


atau kejadian yg satu dan lainnya belum dihimpun dan ditinjau
hubungannya serta belum disusun atau diatur gambaran
kejadian itu sehingga masih mrp bahan mentah yg belum diolah.

3) Fakta penting yg masih berdiri sendiri dan belum dikaitkan


dg fakta lainnya.
• BAHAN KETERANGAN :
Adalah tanda-tanda, gejala-gejala, fakta, masalah, peristiwa
sebagai hasil usaha mempelajari, mengetahui, menghayati
dengan menggunakan panca indera tentang suatu situasi dan
kondisi.

• FAKTA :

Hal ( keadaan, peristiwa ) yang merupakan kenyataan sesuatu


yang benar-benar terjadi.
LI

KEMAMPUAN
LI NEGASI
MENGHASILKAN •Legal
KERAWANAN / •Ilegal
LI PENGETAHUAN / KELEMAHAN
PRODUK INTEL
LI SEHINGGA DPT
RAMALKAN KEM CB ANTISIPASI /
PENGAMANAN
LI
NIAT
LI
I. 2. Cara mendapatkan Informasi

• TERBUKA • TERTUTUP

1. PENELITIAN 1. PENGAMATAN /
2. WAWANCARA/ PENGGAMBARAN
2. PENJEJAKAN
ELICITING
3. PEMBUNTUTAN
3. INTEROGASI
4. PENYADAPAN
5. PENYURUPAN
6. PENYUSUPAN
II. FAKTA – FAKTA :

• FAKTA :
Hal ( keadaan, peristiwa ) yang merupakan kenyataan sesuatu
yang benar-benar terjadi.
Informasi (baket) yang telah melalui proses penilaian dan
menjadi intelijen aktual.

• FAKTA – FAKTA berisi :


Semua informasi yg meliputi Poleksosbudkam, baik
peristiwa/kejadian atau suatu gejala yg dapat mengarah kpd
gangguan kamtibmas, baik yg diperoleh dr sumber intelijen
atau diketahui sendiri.

Berisi fakta-fakta secara sistematis dan mendetail ttg semua yg


berhubungan dengan informasi.

Mencakup / memenuhi SIABIDIBAME.


5
 FAKTA BERASAL DARI HASIL PENYELIDIKAN, PENELITIAN, DOKUMENTASI/KEPUSTAKAAN,
FAKTA BERASAL DARI HASIL PENYELIDIKAN, PENELITIAN, DOKUMENTASI/KEPUSTAKAAN,
KLIPING
KLIPINGKORAN
KORANYANG
YANGDIHIMPUN
DIHIMPUNOLEH
OLEHBAPUL.
BAPUL.
 MENGHIMPUN
MENGHIMPUNDAN DANMENYUSUN
MENYUSUNFAKTA-FAKTA
FAKTA-FAKTAADALAH
ADALAH LANGKAH
LANGKAHAWAL
AWALPENTING
PENTINGUNTUK
UNTUK
HASILKAN PRODUK INTELIJEN BERKUALITAS.
HASILKAN PRODUK INTELIJEN BERKUALITAS.
 MAKIN BANYAK DAN LENGKAP FAKTA YANG MELIPUTI SEMUA ASPEK YG TERKAIT DGN
MAKIN BANYAK DAN LENGKAP FAKTA YANG MELIPUTI SEMUA ASPEK YG TERKAIT DGN
PERMASALAHAN YG AKAN DIBAHAS MAKIN MEMUDAHKAN ANALISA DAN MAKIN BAIK
PERMASALAHAN YG AKAN DIBAHAS MAKIN MEMUDAHKAN ANALISA DAN MAKIN BAIK
HASIL ANALISANYA.
HASIL ANALISANYA.
 UNTUK MEMUDAHKAN PROSES ANALISA DAN PENATAAN/PLOTING MATERI, FAKTA PERLU
UNTUK MEMUDAHKAN PROSES ANALISA DAN PENATAAN/PLOTING MATERI, FAKTA PERLU
DISUSUN/DIGOLONGKAN
DISUSUN/DIGOLONGKANBERDASARKAN
BERDASARKAN ASPEK-ASPEK
ASPEK-ASPEKPERMASALAHAN
PERMASALAHAN YG YGDIBAHAS
DIBAHAS
CONTOH : BERDASARKAN PANCAGATRA, KRONOLOGI KEJADIAN, MATRIK DAN
CONTOH : BERDASARKAN PANCAGATRA, KRONOLOGI KEJADIAN, MATRIK DAN DATA DATA
STATISTIK
STATISTIKDLL..
DLL..
 FAKTA
FAKTA AKANLEBIH
AKAN LEBIHBERMANFAAT
BERMANFAATBILA
BILAMEMENUHI
MEMENUHIUNSUR
UNSURWAKTU,
WAKTU,TEMPAT,
TEMPAT,SUBYEK,
SUBYEK,
OBYEK, PROSES ATAU CARA-CARA YG DIGUNAKAN DAN PIHAK-PIHAK/SEMUA YANG
OBYEK, PROSES ATAU CARA-CARA YG DIGUNAKAN DAN PIHAK-PIHAK/SEMUA YANG
DILIBATKAN.
DILIBATKAN.
 FAKTA TIDAK SELALU BERUPA PERISTIWA, NAMUN HARUS MEMENUHI SYARAT-SYARAT
FAKTA TIDAK SELALU BERUPA PERISTIWA, NAMUN HARUS MEMENUHI SYARAT-SYARAT
SEPERTI
SEPERTIKONDISI,
KONDISI,SITUASI
SITUASIASAL
ASALUSUL
USULYANG
YANGMELATAR
MELATARBELAKANGI
BELAKANGIKEBERADAAN/TIM-
KEBERADAAN/TIM-
BULNYA FAKTA TERSEBUT.
BULNYA FAKTA TERSEBUT.
 MESKIPUN
MESKIPUNFAKTA
FAKTAPERLU
PERLUBANYAK,
BANYAK,NAMUN
NAMUNDALAM
DALAMMENGHIMPUN/MENYUSUN
MENGHIMPUN/MENYUSUNHARUS
HARUS
PERHATIKAN
PERHATIKAN RELEVANSI, VALIDITAS ( PROSES PENILAIAN MENJADI INTELIJENAKTUAL).
RELEVANSI, VALIDITAS ( PROSES PENILAIAN MENJADI INTELIJEN AKTUAL).

PROSES RELEVANSI FAKTA 1


FAKTA 2
INFORMASI BAKET PENILAIAN INTEL AKTUAL
FAKTA 3
LIDIK VALIDITAS
FAKTA 4


DALAM PENGUMPULAN INFORMASI YG HARUS
DIINGAT ADALAH : PISAHKAN ANTARA FAKTA
DENGAN OPINI
SUATU GIAT UTK MENENTUKAN HUB, TINGKAT KEPENTINGAN,
DAN URGENSI SERTA TINGKAT KEPERCAYAAN DAN
KEBENARAN suatu BAHAN KETERANGAN

PENILAIAN TINGKAT
KEPERCAYAAN

SUMBER BAKET
A : DPT DIPERCAYA SEPENUHNYA 1 : DIBENARKAN OLH BADAN ATAU
B : BIASANYA DPT DIPERCAYA SUMBER LAIN
C : AGAK DPT DIPERCAYA 2 : SANGAT MUNGKIN BENAR
D : BIASANYA TDK DPT DIPERCAYA 3 : MUNGKIN BENAR
E : TDK DPT DIPERCAYA 4 : KEBENARANNYA DIRAGUKAN
F : KEPERCAYAAN TDK DPT DINILAI 5 : TDK MUNGKIN BENAR
6 : KEBENARANNYA TDK DPT DINILAI
• Walaupun angka dan huruf digunakan untuk menyatakan
penilaian terhadap suatu bahan keterangan, angka dan
huruf itu tidak tergantung antara satu dengan yg lain
karena masing-masing mempunyai kriteria sendiri. Suatu
bahan keterangan yg “Sepenuhnya dapat dipercaya”
mungkin saja melaporkan bahan keterangan yang “Tidak
mungkin benar” sehingga nilainya menjadi A-5.

• Sebaliknya pada suatu bahan keterangan yang dilaporkan


“Dibenarkan oleh sumber lain” bisa juga diberikan oleh
sumber yang “Tidak dapat dipercaya” sehingga nilainya
adalah E-1.
PENILAIAN
• Nilai Urgensi / Kepentingan ( Relevansi
/Pertinensi )
• Nilai kepercayaan terhadap Sumber /
Petugas  khusus petugas (bapul ) A,B, C
• Nilai kebenaran / Ketepatan isi  khusus
petugas nilai 1 – 3.
PENILAIAN ( lanjutan….)
• Nilai Urgensi / Kepentingan ( Relevansi /Pertinensi )
a. Apakah baket /informasi itu diperlukan atau apakah
ia mrpk persoalan-persoalan baru.
b. Apakah baket /info itu segera berguna ? Kalau
“Ya” untuk siapa ?
c. Apakah baket /informasi berguna untuk waktu
yg akan datang ?
d. Apakah baket /informasi berguna bagi kesatuan
sendiri, atasan, samping atau bawah ?
PENILAIAN ( lanjutan….)

• Nilai kepercayaan terhadap Sumber / Petugas  khusus petugas (bapul ) A,B,


C

1) Apakah baket / info itu didapat dari tangan pertama ?


2) Apakah sumber baket / info itu sudah dikenal sebelumnya ( sudah
dikualifikasikan ) ?
3) Sampai dimana sumber itu dapat dipercaya ?
4) Apakah sumber itu mempunyai cukup pengalaman dan kemampuan
untuk mendapatkan info serupa itu ?
5) Mengingat faktor waktu, tempat dan keadaan, apakah memungkinkan
untuk mendapatkan baket serupa itu ?

Penelitian terhadap sumber melalui proses pertanyaan (check list )


dimaksudkan untuk memudahkan penentuan ukuran kepercayaan terhadap
sumber baket tersebut.
PENILAIAN ( lanjutan….)
• Nilai kebenaran / Ketepatan isi 
a. Apakah baket /informasi yang dilaporkan dapat diterima akal ?
b. Apakah baket /informasi itu diyakinkan kebenarannya oleh
baket-baket lainnya dari berbagai sumber ?
c. Sampai dimana isi baket itu sesuai dengan baket yang sudah
ada ?
d. Ada kemungkinan bahwa baket /informasi itu berasal dari satu
tangan dan sengaja disampaikan melalui berbagai tujuan-tujuan
penyesatan.

Penelitian terhadap isi baket melalui check list dimaksudkan untuk


memudahkan penentuan ukuran kebenaran dari isi baket.
PRINSIP DASAR NILAI KEPERCAYAAN THDP
SUMBER

 Placement & akses sumber ( hub dg sumber,


kesempatan.
 Sifat / motif dan faedah sbr ; jujur,
pembohong, yg dorong seseorang lakukan
pekerjaan
 Kemampuan (capability) berkaitan dg
pendidikan, pengalaman, daya ingat, latar
belakang.
PRINSIP DASAR KEBENARAN ISI
 SM (Saling menguatkan- confirmation ) ; info yg masuk
dikuatkan oleh yg berikutnya dg info yg sama.
 SMB ( Saling Melekat Bersama – koherence ).
 SBB (Saling Berpadu Bersama-Harmonis )
 Teori Kemungkinan ( Probability )
Nilai Kemungkinan Ketdk mungkinan
1 9 : 1
2 3 : 1
3 1 : 1
4 1 : 3
5 1 : 9
6  Info tunggal / belum ada pembanding
III. PENDAPAT PELAPOR
• Berisi komentar pelapor terhadap kebenaran
informasi, setelah dilakukan pengecekan
tentang kebenaran dari fakta-fakta.
• Analisa dan pendapat pelapor tentang
peristiwa/kejadian yang disampaikan
dibandingkan dengan kasus yang sama yang
pernah terjadi.
POINT PENTING TERKAIT
PENDAPAT PELAPOR
• ANALISA
• PREDIKSI YANG AKAN TERJADI
• LANGKAH-LANGKAH INTELIJEN
• REKOMENDASI

Anda mungkin juga menyukai