Anda di halaman 1dari 37

TEKNIK PENYELIDIKAN

BINTEK INTELIJEN BAGI PPNS


KEMENDAGRI TA. 2019
BANDUNG , JULI 2019
PERKENALAN

1. NAMA : DIDIK AINURROFIQ, S.T


2. PANGKAT : AKBP
3. JABATAN : KABAG BINSIS PUSDIK INTELKAM
4. STATUS : K - 4
5. HOBBY : Olah Raga ( Bandminton/pingpong )
6. ALAMAT : Komplek Bumi Kresna Blok B 12
HP. 082115317841
TUGAS POKOK
membantu Kepala daerah dalam
menyelenggarakan urusan
pemerintah di bidang Keamanan
dan Ketertiban serta menegakkan
Peraturan Daerah yang
bertanggung jawab kepada Kepala
Daerah melalui Sekretaris Daerah.
FUNGSI
1. Pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum di daerah;
2. Pelaksanaan pengawasan terhadap Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan
atau Keputusan Bupati;
3. Pelaksanaan pembinaan ketentraman dan ketertiban umum sesuai program,
pedoman dan petunjuk teknis;
4. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan dan ketertiban umum, menegakkan
Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan atau Keputusan Bupati dengan
Aparat Kepolisian Negara, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan atau
aparatur lainnya dalam rangka pelaksanaan penindakan, penyidikan dan
penuntutan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan
atau Keputusan Bupati;
5. Pengawasan terhadap masyarakat agar mematuhi dan mentaati Peraturan
Daerah dan Keputusan Bupati;
6. Pelaksanaan pengembangan kemampuan organisasi meliputi pembinaan
personil, administrasi umum, ketatalaksanaan, sarana dan prasarana satuan
kerja Satuan Polisi Pamong Praja;
7. Penyusunan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas;
TUJUAN BINTEK

Menghasilkan PPNS
(Pol PP) yang terampil dalam
penyelenggaraan teknik penyelidikan.
KETERAMPILAN KHUSUS

• Terampil melakukan pulbaket Dengan


menggunakan teknik penyelidikan
intelijen;
PENDAHULUAN

PENYELIDIKAN :

PELAKSANAAN SALAH SATU KEGIATAN DARI FUNGSI INTELIJEN YG

MELAKUKAN UPK UTK MENCARI DAN MENGUMPULKAN BAKET UTK

DAPAT DIOLAH MENJADI PRODUK INTELIJEN.

IPOLEKSUSBUDKAM
TEHNIK PENYELIDIKAN
Adalah penerapan cara-cara yang diwujudkan dalam
bentuk kegiatan penyelidikan, dengan menitik beratkan pd
keberhasilan dari kemampuan mencari dan menemukan
informasi atau bahan keterangan yang dilakukan secara
terbuka atau tertutup.

Tehnik terbuka : Tehnik tertutup :


1. PENELITIAN 1. ELICITING
2. WAWANCARA 2. PENGAMATAN &
2. INTEROGASI PENGGAMBARAN
3. PENJEJAKAN & PEMBUNTUTAN
4. PENYUSUPAN
5. PENYURUPAN
PENYELIDIKAN
TERTUTUP

1. ELICITING / wawancara tersamar


2. PENGAMATAN dan PENGGAMBARAN
3. PENJEJAKAN dan PEMBUNTUTAN
4. PENYUSUPAN
5. PENYURUPAN
1. Eliciting

Cara mendapatkan bahan keterangan melalui


pembicaraan dan tanya-jawab secara langsung.

Pihak yang ditanya (pemberi keterangan) pada umumnya


menyadari bahwa ia telah dijadikan sumber baket dan dia
sedang berhadapan dengan orang yang sedang mencari
informasi, tetapi ia tidak mengetahui hubungan
pertanyaan dan tujuan dari pada sipenanya.

Pihak yang ditanya bebas dalam memberikan jawaban


atau keterangan, tanpa suatu paksaan :
PEMAHAMAN DASAR
(PENGANTAR)

ELICITING
3(tiga) unsur penting antara lain :
ELICITING

ELISITASI

USAHA KONDISI
ATAU Atau
UPAYA KEADAAN

Elicitor , adalah pelaku atau agen/ penyelidik yang melakukan


kegiatan eliciting.

Eliciting, adalah aktivitas yang dilakukan seorang Elicitor yang


didalam pelaksanaannya melalui 3(tiga) tahapan
yaitu Tahap Kontak Eliciting, Tahap Eksploratif
Eliciting dan Tahap Produktif Eliciting.

Elisitasi, mengacu kepada terciptanya situasi dan kondisi yang


mendukung suksesnya pelaksanaan eliciting antara
lain keakraban dan kepercayaan sumber informasi
terhadap Elicitor.
PEMAHAMAN DASAR
(PENGANTAR)

PENGERTIAN
ELICITING
ELICITING
ELISITASI

USAHA KONDISI
ATAU Atau
UPAYA KEADAAN

cara memperoleh informasi rahasia dalam bentuk


percakapan informal atau tidak resmi dan cendrung lebih
bersifat basa basi intelijen antara penyelidik dengan
sumber informasi. Dalam kondisi percakapan tersebut
sumber informasi tidak pernah menyadari tentang
kepentingan yang sebenarnya atau tujuan yang telah
direncanakan oleh penyelidik

Keahlian untuk mengajak bicara seseorang sehingga


orang tersebut tidak sadar bahwa ia dieksploitir
sehingga dari padanya diperoleh informasi yang
diperlukan
ELICITING

TAKTIK PURA-PURA BINGUNG


SEOLAH-OLAH
TIDAK MEMILIKI PENGETAHUAN
YANG CUKUP TENTANG
PERMASALAHAN
TAHAPAN
ELICITING

TAHAP INI BUTUH PROSES

BUTUH KEMAMPUAN CEPAT AKRAB/GAUL


MATANGNYA TALENTA /BAKAT YANG TERLATIH
KEMAMPUAN MEMBANGUN KEPERCAYAAN
SHG SASARAN TERTARIK MEMPERBINCANGKAN
INFO YG DICARI
TERCIPTANYA HUBUNGAN EMOSIONAL
TAHAPAN
ELICITING

TAHAP INI KELANJUTAN HASIL DARI


PENILAIAN TERBAGUNNYA KEPERCAYAAN

KEBERHASILAN TAHAP INI SANGAT TERGANTUNG


SUKSESNYA TAHAP KONTAK

MERUPAKAN DIMULAINYA PERCAKAPAN


SEPUTAR INFO YG DIBUTUHKAN, DGN MEMOTIVASI
SCR KONSISTEN

MENGUKUR KEDALAMAN PENGETAHUAN


YG DIMILIKI/DIKUASAI SASARAN
TAHAPAN
ELICITING

TAHAP MENILAI SUMBER INFORMASI DAN


MEMASTIKAN MRPK SASARAN YANG TEPAT

TAHAP PULBAKET/INFO YANG DI CARI


DENGAN TETAP MENJAGA KEHARMONISAN
PERCAKAPAN DIKOMBINASIKAN DGN
TAKTIK ELICITING
2. MATBAR / OBSERVASI
Scr umum pengamatan adlh kewaspadaan
seseorang terhadap keadaan sekitarnya dgn
jalan gunakan panca indra scr sempurna
disertai perhatian dan pemikiran yg sebaik-
baiknya.

Pengamatan : Melihat dan memperhatikan


sesuatu dg teliti atau memperhatikan dan
mengawasi dg seksama.
Suatu cara mendapatkan bahan keterangan &
gambaran obyek tertentu scr langsung dg
panca indera dan peralatan khusus intelijen
( Buku Pedoman pelaks. Penyelidikan Intelijen )

Prinsip dasar pengamatan : teliti, seksama


dan tidak menganalisis.
SUATU CARA MENDAPATKAN BAHAN
PENGAMATAN / KETERANGAN & GAMBARAN OBYEK TERTENTU
OBSERVATION SCR LANGSUNG DG PANCA INDERA DAN
PERALATAN KHUSUS INTELIJEN

PENGAMATAN SEPINTAS LALU / PENGAMATAN MELAYANG


Flying Observation.
PENGAMATAN YG BERSIFAT UMUM, TDK / BELUM ADA
SASARAN (MISALNYA PENGAMATAN YG DILAKUKAN
DI TEMPAT’S / DAERAH’S YG DILALUI KETIKA KITA
MACAM / JENIS BERANGKAT DR RUMAH KE KANTOR DAN
PENGAMATAN SEBALIKNYA, ATAU PENGAMATAN KPD MASSA YG
MENGIKUTI RAPAT RAKSASA

PENGAMATAN SCR TERATUR YAITU PENGAMATAN YG


DILAKUKAN OLH PERORANGAN/UNIT TERHDP SASARAN)
Organisatoris Obsv.
DAERAH / TEMPAT (DPT BERUPA KAWASAN
PEMUKIMAN, PERTOKOAN, PELABUHAN, DLL)
ORANG (DPT PERORANGAN ATAU KELOMPOK

BENDA TERTENTU (BERGERAK / TDK BERGERAK)

PENGAMATAN DPT DILAK OLH ORANG, ALAT ELEKTRONIK DAN


GABUNGAN KEDUANYA
PENGAMAT TETAP DI TEMPAT – SAS TETAP DI TEMPAT

POSISI PENGAMAT
& PENGAMAT TETAP DI TEMPAT – SAS BERGERAK
POSISI SASARAN

PENGAMAT BERGERAK – SAS TETAP DI TEMPAT

PERENCANAAN

PERSIAPAN

LANGKAH’S
PELAKSANAAN
PENGAMATAN

PELAPORAN

TUJUAN
Tujuan observasi, utk ;
Peroleh gambaran yg jelas scr keseluruhan &
terperinci
Identifikasi subyek dgn informasi gambaran
yg diperoleh sebelumnya
Lengkapi iformasi yg sudah ada
Cari hub antar asubyek dgn peristiwa tp
Konfirmasi ket/data/fakta

Puan utk lakukan observasi tumbuh dan


berkembang berdasarkan latihan dan
pengalaman
OBSERVASI DILAKUKAN SCR CERMAT & TEPAT SHG DPT
PEROLEH GAMBARAN YG LENGKAP & JELAS.
OBSERVASI SEBAIKNYA DILAKUKAN SCR SISTEMATIS
DIPERHATIKAN
HAL-HAL YANG

DAN TERUS MENERUS


UTK BANTU MENGINGAT APA YG TELAH DIAMATI
PERLU DISEDIAKAN PERALATAN/PERLENGKAPAN YG
DIPERLUKAN ;
 ALAT TULIS/CATATAN
 PERLENGKAPAN – ALAT PHOTO
 ALAT PEREKAM
 TEROPONG
 GAMBAR SKETSA
SEBELUM MELAKSANAKAN OBSERVASI PERLU
TERLEBIH DAHULU MEMASTIKAN SUBYEK/SASARAN YG
DIOBSERVASI
OBSERVASI DILAKSANAKAN DGN MENGAMATI SUBYEK/SASARAN
SECARA ;
• UMUM/KESELURUHAN UTK DPT GAMBARAN MENYELURUH
• KHUSUS UTK DPT GAMBARAN ISTIMEWA/SPESIFIK
OBSERVASI THD ORANG
 CIRI-CIRI UMUM ; jenis kelamin,bangsa,TB, BB, umur, dll
 CIRI-CIRI KHUSUS ; bentuk wajah, muka, mata, kebiasaan, dll
 CIRI YG DPT BERUBAH ; pakaian, rambut, kosmetik
PELAKSANAAN

OBSERVASI THD BENDA


 JENIS, BENTUK, UKURAN,WARNA
 CIRI-CIRI KHUSUS
CARA

 MODEL PEMBUATAN
 TANDA/BEKAS UTK BEDAKAN YG LAIN
TEMPAT
 UTK KEPASTIAN TKP & KENALI KORBAN,TSK, SAKSI, BB
 OBSERVASI TERBUKA ; TENTUKAN SCR LOGIS & TEPAT
 OBSERVASI TERTUTUP ; PERLU KECERMATAN DAN KEJELIAN
OBSERVASI THD KEJAHATAN
 HAL-HAL YG SEPELE SANGAT BERARTI
 GERAK GERIK ORANG YG SEMBUNYI
 SIKAP/TINGKAH LAKU YG INGIN TAHU / PURA-2 TDK TAHU
 SCR CEPAT & TEPAT
PENGGAMBARAN

 Menggambarkan a da l a h melukiskan ( menceritakan) sesuatu


p e r i s t i w a / k e j a di a n . ( M e n u r u t k a m u s B h s I n d o n e s i a W J S P o e r w o d a r m i n t o )
 Kemampuan utk membayangkan, melukiskan atau menceritakan ttg sesuatu
baik obyek maupun peristiwa (kejadian) yg mrpkan hasil dr pengamatannya yg
disampaikan dlm bhs lisan, tulisan atau simbol-simbol shg shg orang lain
menjadi jelas/mengerti ttg apa yg disampaikan. ( Naskah Sekolah IPS untuk
DIKTUKBA )

 M E N U A N G K A N K E M B A L I HA S I L P E N G A M ATA N K E D A L A M B E N T U K L A P O R A N
D A PAT P U L A DI L E N G K A P I DG F O TO - F O TO D A N D ATA T E R P E R I NC I
S E H I N G G A D P T M E N G E N A L I K E M B A L I A PA Y G D I A M AT I T E R S E B U T. ( B u k u
Pedoman penyelidikan Intelijen )

 P E N G A M AT Y G T E L I T I D P T M E N G E N A L DA N M E NG I N G AT K E M B A L I S E T I A P
SAS / SITUASI SCR TELITI, LENGKAP DAN JELAS.
PENGGAMBARAN
( DESCRIPTION )

MENUANGKAN KEMBALI HASIL PENGAMATAN KEDALAM


BENTUK LAPORAN.

SASARAN PENGGAMBARAN
1. MANUSIA
2. BENDA
3. SITUASI / KEADAAN
4. TEMPAT

JENIS PENGGAMBARAN
5. SKET A ( UMUM )
6. SKET B ( KHUSUS )
7. SKET C ( DETAIL / RINCI )
“ORANG”
“ORANG”
NAMA, TPT TGL LHIR, JENIS KELA-
MIN, WARGANEGARA, TINGGAL,
CIRI UMUM BERAT, STATUS, HUB DG ORG LAIN,
DIK, ALAMAT

RAMBUT, KEPALA, BENTUK MUKA,


DAHI, ALIS, BULU MATA, MATA,
CIRI KHUSUS HIDUNG, PIPI, MULUT, TELINGA,
GIGI, PERUT, BIBIR, DAGU, LEHER,
BAHU, DADA, PERUT, TANGAN, KAKI

POTONGAN RAMBUT
CIRI BERUBAH CARA BERPAKAIAN
MENGGUNAKAN KOSMETIK
CIRI-CIRI

BESAR, BERAT, BENTUK,


BENDA CIRI UMUM
WARNA, MERK, NO.

BAG YG RUSAK
CIRI KHUSUS BAG YG DIGANTI
BAG YG HILANG
BINATANG WARNA BULU, JENIS/RAS, JENIS
KEL. PANGGILAN

BANGUNAN YG ADA
POHON YG ADA
“TEMPAT” ORG YG TINGGAL
ORG YG KELUAR MASUK, ALAMAT
“TERBUKA”
GUNUNG
TENTU BATAS JEMBATAN
SUNGAI
TENTU LUAS GUNUNG
JEMBATAN
SUNGAI

JALAN GUNUNG
JEMBATAN
SUNGAI
1. BIASANYA DATANG SETELAH KEJ.
“KEJADIAN” 2. YG SEPELE (KECIL) DPT PERHATIAN
3. PERHATIKAN GERAK GERIK ORANG-ORANG
4. SIKAP ORG YG TERLALU INGIN TAHU
5. ORG-ORG YG PURA-PURA TDK TAHU

6. BILA SDG BERLANGSUNG WAKTU, TEMPAT, ORG, BENDA,


PERBUATAN

7. KEBAKARAN BGMN NYALA API, DR MANA ASAL API,


BAU TERTENTU, LENGKINGAN SUARA
3. PENJEJAKAN ( SU RV A IL L A N C E )

Segala usaha, pekerjaan dan kegiatan dalam rangka


pengumpulan bahan keterangan yang dilaksanakan
secara dinamis seirama mobilitas atau pergerakan
sasaran dengan cara mengikuti dan memperhatikan,
melalui sarana panca indera atau dengan bantuan
peralatan tertentu.

Ada dua tipe :


1. Mobile surveillance, petugas mengikuti dg berjln
kaki atau dg mobil / kombinasi keduanya.
2. Stationary surveillance adlh petugas mengamati
scr terus menerus & scr rahasia suatu tempat,
obyek atau orang dr suatu tempat tertentu.
TUJUAN PENJEJAKAN
(SURVEILLANCE)
 Untuk memperoleh bukti dr suatu kejhtan

 Peroleh petunjuk yg cukup utk penangkpan, penggeledahan dan

pensitaan

 Peroleh informasi yg dapat di pakai dlm interogasi/pemeriksaan

tersangka.

 Mengecek kebenaran dr informan

 Peroleh informasi ttg kegiatan sasaran dan/mengetahui pd setiap waktu

sgl sesuatu ttg seseorang

 Untuk mengetahui lokasi barang bukti, sasaran & teman2nya

 Mencegah terjadinya kejhtan atau menagkap sasaran pd saat ia berbuat

kejahatan.
PRINSIP UMUM

 Usahakan jangan sampai polisi/petugas pam curiga  menangkap petugas

surveillance

 Cegah perasaan yg muncul seolah sdh ketahuan

 Bila sdh ketahuan tdk boleh langsung pulang ke rumah, sh atau kantor karena

sasaran/temannya bisa buntuti (konfirmasi apakah petugas / mencelakai ).

Pergi ke mall, rumah mkn dll.

 H a r u s p e r h a t i k an a p a k a h a d a y g b u n t u t i , j i k a a d a m a k a h a r u s d i d r o p o u t d a n

diganti oleh petugas lain.

 Jangan pernah intip dr blkang pintu, tiang, pohon dll tetapi bertindak biasa

saja, jangan over acting shg menarik perhatian.

 H a r u s s e l a l u s i a p d g c o v e r s t o r y, u t k m e m b e n a r k a n k e b e r a d a a n d i s u a t u t e m p a t

di segala waktu.

 Selalu berusaha melakukan sesuatu yg biasanya dilakukan orang2 di tempat

tsb, contoh di bar/pub pesan makan/minum


4. PENYURUPAN ( SURREPTION ENTRY )

PENGERTIAN.

Tehnik dalam mengumpulkan Bahan


Keterangan dengan cara memasuki sesuatu
tempat /ruangan/ rumah/bangunan gedung
tanpa diketahui sasaran atau orang lain,
kemudian melakukan penggeledahan untuk
mendapatkan dokumen atau bukti lainnya, dan
dalam meninggalkan objek atau sasaran tidak
meninggalkan jejak atau bekas.
KEGUNAAN PENYURUPAN

1. UNTUK MELAKUKAN PENGGELEDAHAN


2. UNTUK MENGETAHUI RENCANA PIHAK
LAWAN.
3. DALAM RANGKA RANGKAIAN OPERASI
4. DALAM RANGKA KEGIATAN
PENJEJAKAN ATAU PENYADAPAN YANG
DILAKUKAN OLEH UNIT OPSNAL.
PERSIAPANPENYURUPAN

1. Lakukan tindakan casing yang tepat /


berulang –ulang.
2. Tentukan kontra sistim pengamanan
( radius rawan sasaran )
3. Siapkan sistim komunikasi
4. Tentukan kwalitas pelaksana dalam
proses pelaksanaan.
5. PENYUSUPAN ( PENETRATION )
PENGERTIAN.

SEGALA USAHA, PEKRJAAN YANG


TERARAH DAN TERENCANA SECARA
KLANDESTINE DALAM RANGKA
PENGUMPULAN INFORMASI DAN
BAHAN KETERANGAN YANG
DILAKSANAKAN BAIK STO MAUPUN
MTO, DENGAN CARA MENEMPATKAN
AGEN ORGANIK ATAU NON ORGANIK
KEDALAM LINGKUNGAN SASARAN.
TEHNIK PENYUSUPAN

1. TEHNIK PUTIH ( WHITE TEHNICAL )


a. Tanpa Samaran (terbuka)
b. Penyelidik merupakan pendatang yg syah dan mempunyai hak untuk
dicatat menjadi warga lingkungan sasaran.

2. TEHNIK KELABU ( GREY TEHNICAL )


a. Secara pisik terbuka namun misi yang diemban tertutup.
b. Tehnik ini membutuhkan penyelidik yang agresif.

3. TEHNIK HITAM ( BLACK TEHNICAL )


a. Penyelidik tersamar tanpa diketahui sasaran.
b. Tehnik ini dilakukan atas pertimbangan yang cepat dan kualitas
informasin atau bahan keterangan yg diperoleh.
c. Gunakan agen atau jaringan intelijen.
KESIMPULAN
TEKNIK DAN TAKTIK PENYELIDIKAN

TEKNIK

GIAT LIDIK
INTELIJEN

TAKTIK
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai