Kamis 1 September 2016

PERKENALAN

PERATURAN KAPOLRI
NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG
MANAJEMEN PENYIDIKAN OLEH PPNS

Bab I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
(8) Pengawasan, pengamatan, penelitian atau
pemeriksaan adalah serangkaian tindakan untuk
mencari
dan menemukan suatu peristiwa yang
diduga sebagai
tindak pidana melalui kegiatan
sebagaimana di atur
dalam peraturan per undang
undangan sesuai
dengan lingkup tugas dan
wewenangnya.

IPDA SISWANTO, S.H.

PERATURAN KAPOLRI
NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG
MANAJEMEN PENYIDIKAN OLEH PPNS
BAB II
PENGAWASAN, PENGAMATAN,
PENELITIAN ATAU PEMERIKSAAN
Pasal 5
(1)Pengawasan, pengamatan, penelitian atau pemeriksaan
dilaksanakan atas dasar:
a. hasil temuan dari petugas; dan/atau
b. laporan/pengaduan masyarakat, yang dapat diajukan secara
tertulis maupun lisan.
(2)Terhadap laporan/pengaduan masyarakat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b, kepada pelapor diberikan surat tanda
penerimaan laporan.
(3)Hasil pengawasan, pengamatan, penelitian atau pemeriksaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), apabila ditemukan tindak
pidana, dituangkan dalam laporan kejadian.
IPDA SISWANTO, S.H.

Pasal 6
(1)Laporan kejadian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(3) dilaporkan kepada Atasan PPNS dan dicatat dalam registrasi
penerimaan laporan kejadian.
(2)Laporan kejadian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(3), berisikan uraian singkat mengenai peristiwa yang terjadi atau
dugaan terjadinya pelanggaran pidana.
(3)Atasan PPNS setelah menerima laporan kejadian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), menerbitkan surat perintah penyidikan
dan memberi petunjuk mengenai pelaksanaan penyidikan.

IPDA SISWANTO, S.H.

Pasal 7
(1)Pengawasan, pengamatan, penelitian atau pemeriksaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a, dilaksanakan
oleh petugas yang ditunjuk dan dalam melaksanakan kegiatannya
didasarkan pada ketentuan peraturan perundangundangan yang
menjadi dasar hukumnya.
(2)Dalam hal pengawasan, pengamatan, penelitian atau
pemeriksaan membutuhkan kegiatan penyelidikan, PPNS meminta
bantuan kepada Penyidik Polri.

IPDA SISWANTO, S.H.

Pasal 8
(1)Dalam hal melakukan pengawasan, pengamatan, penelitian atau
pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, maka tindakan
yang dilakukan terhadap TKP adalah:
a. pengamanan TKP;
b. penanganan TKP; dan
c. pengolahan TKP.
(2)Pelaksanaan pengamanan, penanganan, dan pengolahan TKP
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disesuaikan dengan karakter
dan bidang tugas PPNS masing-masing.
(3)Dalam hal pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) membutuhkan tindakan taktis dan teknis di TKP, PPNS dapat
meminta bantuan kepada Penyidik Polri.

IPDA SISWANTO, S.H.

1.
2.
3.

ORANG;
BENDA / BARANG;
TEMPAT (TERMASUK RUMAH DAN
TEMPAT-TEMPAT TERTUTUP LAINNYA)

MAN

TENTUKAN TEAM PENYELIDIK YG MEMILIKI

PENGETAHUAN, KEMAMPUAN &KETRAMPILAN SESUAI DG TP YG TERJADI.

MONEY

SOFT
WARE
INFORMASI / FAKTA / DATA
SPRIN PENYELIDIKAN
KET YG BERHSL DIDPT SEBELUM PENYELIDIKAN
HSL GELAR PERKARA

MATERIAL

HARD WARE

METHODE
OBSERVASI INTERVIEW,,
SURVEILANCE, UNDER
COVER, GUN INFORMAN

MARKET
IPDA SISWANTO, S.H.

SARANA & PRASARANA

PENYELIDIKAN

PEMBUKTIAN GUNA
PENYIDIKAN
SESUAI PSL 183 dan 184 KUHAP.
9

a. MENERIMA LAPORAN / PENGADUAN

b MEMILIH / MENENTUKAN & MELAKUKAN
TINDAKAN WASMAT CAPULBAKET
c. MELAKUKAN TINDAKAN ATAS PERINTAH
PENYIDIK
d. MELAKUKAN TINDAKAN DALAM HAL
TERTANGKAP TANGAN.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

OLAH TKP
OBSERVASI
INTERVIEW
SURVEILANCE
UNDERCOVER
(GUN INFORMAN)
TRACKING
PENELITIAN DAN ANALISA
DOKUMEN

METHODE PENDEKATAN DLM PENYELIDIKAN DISESUAIKAN DENGAN SIFAT &

KEADAAN SUBYEK / SARANA SERTA MEDAN / LINGKUNGAN PENYELIDIKAN,
BERUPA :

1. OBSERVASI, ADL KEGIATAN PENGAMATAN DG PANCA INDERA SECARA TELITI

TERHADAP ORANG, BENDA, TEMPAT ATAU KEJADIAN

2. INTERVIEW,

ADL KEGIATAN WAWANCARA UTK MEMPEROLEH KETERANGAN

DR ORANG YG DIDUGA MEMILIKI INFORMASI.

3. SURVAILANCE, ADL KEGIATAN PENGAMATAN SCR SISTIMATIS, BERLANJUT

BAIK SECARA MOBILE ( BERGERAK ) MAUPUN.STASIONER ( TETAP ).

4. UNDERCOVER, ADL

KEGIATAN PENYUSUPAN KEDALAM SASARAN SEHINGGA

DIDAPATKAN KETERANGAN SEBANYAK-BANYAKNYA.

5. PENGGUNAAN INFORMAN, ADL MENCARI KETERANGAN / INFORMASI DARI

BANTUAN MASYARAKAT.

IPDA SISWANTO, S.H.

11

TEHNIK WASMAT PULBAKET

Tehnik Terbuka
1.WAWANCARA
2.ELICITING
3.INTEROGASI

: Tehnik Tertutup :
1.PENGOLAHAN TKP
2.PENGAMATAN/OBSERVASI

3.
SURVEILENCE/PEMBUNTUTAN
4.
UNDER COVER
(PENYAMARAN)
5.TRACKING (PELACAKAN)
6.PENELITIAN DAN ANALISA
DOKUMEN

TEHNIK TERBUKA
1. WAWANCARA
2. ELICITING
3. INTEROGASI

1. INTERVIEW
USAHA, KEGIATAN MAUPUN TINDAKAN YANG
TERENCANA TERHADAP ORANG SEBAGAI SUMBER
INFORMASI SECARA LANGSUNG, DALAM BENTUK
PERTANYAAN PERTANYAAN
YANG TELAH
DISIAPKAN.
Tehnik wawancara :
1. TATAP MUKA
2. MEDIA TELEKOMUNIKASI
3. KUISIONER / TERTULIS
4. MENGGALI
5. MENGUJI
Prinsip Wawancara :
1. SEDERHANA
2. PRAKTIS, EKONOMIS, EFISIEN.
3. KEBERHASILAN
4. KEBEBASAN BERGERAK

SYARAT INTERVIEW
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

MEMILIKI PENGETAHUAN YANG LUAS DAN PANCA

INDERA YANG TAJAM
MAMPU
MEMAHAMI
PSIKOLOGIS
SIFAT
DAN
KARAKTEK MANUSIA
MAMPU MENUMBUHKAN ATAU MENCIPTAKAN RASA
PERCAYA.
MAMPU BERFIKIR SECARA SISTEMATIS DAN MUDAH
BERGAUL.
MAMPU MENENTUKAN METODA PENDEKATAN YANG
TEPAT.
MENGUASAI DAN MENGENALI BENAR SASARAN ATAU
OBJEK DENGAN SEBAIK BAIKNYA.
MAMPU MENYUSUN PERTANYAAN 7 KAH
MENGUASAI HUKUM DAN PER UU/PERATURAN LAIN
MEMPUNYAI KEMAMPUAN UNTUK MEMADUKAN
TEORI DAN PRAKTEK DI LAP

TAKTIK WAWANCARA
1. RINGKAS ATAU LANGSUNG
2. TIDAK MENGANCAM
3. RENDAH DIRI
4. BERSAHABAT
5. MEMBIARKAN SASARAN MENGAMBIL ALIH

KENDALI SEMENTARA.
6. MENYANJUNG
7. MEMPERSIAPKAN KEBISUAN DITENGAH
WAWANCARA.

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

PELAJARI PRISTIWA/TP YG TERJADI (LAP MASY,LP, DLL)

TENTUKAN ORG YG MENJADI SASARAN
PELAJARI BIODATA DR SASARAN
PELAJARI SIKAP MENTAL DR ORG YG DI INTERVIEW
MENGETAHUI LATAR BLKG/MOTIVASI ORG YG DI INTERVIEW
PILIH & TENT CR PELAKS PENDEKATAN :
TERSELUBUNG ATAU TERBUKA
(7) MERUMUSKAN PERTANYAAN DNG SYARAT 7 KAH
- SIAPA ?
- APAKAH ?
- DIMANAKAH ?
- DENGAN APAKAH ?
- MENGAPAKAH ?
- BAGAIMANAKAH ?
- BILAMANAKAH ?

(1) KENALKAN DIRI IDENTITAS PEMERIKSA/PENYIDIK

(2) SIKAP BERSAHABAT/MENYENANGKAN & TDK MENAKUT- NAKUTI
(3) DI DLM MELKKN INTRVIEW DI TKP PISAHKAN OBYEK AGAR TDK
SALING PENGARUHI & DIAWASI PETUGAS
(4) INTERVIEW DILKKN DGN JARAK YG CUKUP/MEMUNGKINKAN
(5) BERI KEBEBASAN YG DI INTERVIEW BERBICARA & JGN TERPENGARUH
(6) TANYA / JWBAN JGN DITULIS SBLM MELKKN PENGULANGAN INTERVIEW
(7) ADAKAN PENGULANGAN DLM INTERVIEW & PERAGAAN
BILA MUNGKIN.
(8) AJUKAN TANYA YG KHUSUS, TERARAH SINGKAT :
- KEBENARAN ALIBI
- TEMPAT/LOKASI
- WAKTU
- ORG YG DIMAKSUD
(9) SIMPULKAN KETS YG TLH DIPEROLEH
(10) BUAH LAP HSL LIDIK & DILAP KPD PIMP.

2. ELICITING
WAWANCARA TERSAMAR
Bertujuan untuk mendapatkan informasi tertentu tanpa disadari
oleh pemberi keterangan.
Adalah :
1. Keahlian untuk mengajak berbicara seseorang sehingga orang
tersebut tidak sadar bahwa ia dieksploitir sehingga darinya
diperoleh informasi yang diperlukan.
2.
Cara mendapatkan bahan keterangan melalui pembicaraan &
tanya jawab secara langsung pihak yang ditanya pada
umumnya menyadari bahwa ia telah dijadikan sumber Baket &
ia sedang berhadapan dengan orang yang mencari Baket,
tetapi ia tidak tahu hubungan pertanyaan & tujuan dari
sipenanya, pihak yang ditanya bebas memberikan jawaban
tanpa paksaan.
Interview & Eliciting keduanya menggunakan cara & prosedur
yang sama,tapi beda teknik
Yang perlu diperhatikan Dalam Eliciting adalah :
1. Pada hakekatnya pelaksanaan Elicityng sama dgn wawancara.
2. Keterampilan dalam menggunakan cover.

3. INTEROGASI
Pengertian.
CARA MEMPEROLEH BAHAN KETERANGAN
MELALUI TANYA JAWAB LANGSUNG DENGAN
JALAN PEMBICARAAN YANG DI KONTROL OLEH
SIPENANYA.

JENIS INTEROGASI
Interogasi Terbuka :
Cara mengumpulkan baket / informasi
yang dilakukan dengan menempatkan
norma hukum dan hak azasi yang melekat
pada objek atau sumber informasi
Interogasi Klandestine :
Merupakan cara penyelidikan Intelijen
sesuai dengan porsi sifat kegiatannya yang
sebagian besar adalah tertutup

TEHNIK INTEROGASI
1. Secara Halus, dalam rangka membangun

kepercayaan
penuh
sehingga
mampu
menimbulkan penilaian pd jiwa sumber
Informasi.
2. Langsung ( Direct ) kepada pokok atau inti
persoalan
3. Secara keras dan tegas tanpa sentuhan
pisik dengan didukung pendekatan
tertentu.

TAKTIK INTEROGASI
1. MERANGKUL
2. MENJEBAK
3. MEMAKSA
4. TEROR

TEHNIK TERTUTUP
1. PENGOLAHAN TKP
2. PENGAMATAN/OBSERVASI

3. SURVEILENCE/PEMBUNTUTAN
4. UNDER COVER (PENYAMARAN)
5. TRACKING (PELACAKAN)
6. PENELITIAN DAN ANALISA
DOKUMEN

PENGOLAHAN TKP

PENGOLAHAN TKP DILAKUKAN OLEH

BAGIAN OLAH TKP YANG TERGABUNG
DALAM TIM PENYELIDIKAN DENGAN CARA
MENGOLAH TKP UNTUK MENCARI DAN
MENEMUKAN KETERANGAN DAN BB YG
BERHUBUNGAN DENGAN TP YG TERJADI
YANG DIAKHIRI DENGAN LAPORAN HASIL
PENGOLAHAN TKP SEBAGAI LAMPIRAN
DARI PROSES PENYELIDIKAN (SESUAI
FORMAT LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN)

( PENGAMATAN DAN PENGGAMBARAN )

a. ADALAH PENGAMATAN DG PANCA INDERA SECARA TELITI TERHADAP
ORANG, BENDA, TEMPAT ATAU KEJADIAN.
b. TUJUAN OBSERVASI UNTUK :
1) MEMPEROLEH GAMBARAN YG JELAS BAIK SCR KESELURUHAN
MAUPUN SECARA TERPERINCI
2) MENGIDENTIFIKASIKAN SUBYEK DGN INFORMASI / GAMBARAN YG
TELAH DIPEROLEH SEBELUMNYA
3) MELENGKAPI INFORMASI YG SUDAH ADA, UNTUK KEPENTINGAN
PENGECEKAN ATAU KONFIRMASI TERHADAP INFORMASI TSB.
4) MENCARI HUBUNGAN ANTARA SUBYEK DG PERISTIWA TINDAK
PIDANA
5) MENENTUKAN LANGKAH KEGIATAN LANJUTAN YANG TEPAT, EFEKTIF
DAN EFISIEN

IPDA SISWANTO, S.H.

26

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM OBSERVASI

a. SEBAIKNYA DILAKSANAKAN SECARA CERMAT DAN TEPAT SEHINGGA
DAPAT MEMPEROLEH GAMBARAN YG LENGKAP DAN JELAS.
b. JANGAN MENYEPELEKAN TERHADAP HAL-HAL YG KECIL, YG DIANGGAP
TIDAK ADA MANFATNYA
c. LAKUKAN OBSERVASI SECARA TERUS MENERUS DAN SISTIMATIS, UTK
DPT MENGHASILKAN KETERANGAN YG LEBIH PASTI
d. SIAPKAN SARANA & PRASARANA OBSERVASI YG DIPERLUKAN, ANTARA
LAIN : ALAT TULIS, ALAT PEREKAM, ALAT FOTO, TEROPONG, DLL.
e. PASTIKAN OBYEK / SASARAN YANG AKAN DIOBSERVASI.
f. APABILA MELAKUKAN OBSERVASI TERHADAP TEMPAT, APAKAH TEMPAT
TERBUKA ATAU TERTUTUP.

IPDA SISWANTO, S.H.

27

CARA PELAKSANAAN OBSERVASI

a. DILAKUKAN DG MENGAMATI OBYEK / SASARAN SECARA UMUM, UNTUK
MENDAPATKAN GAMBARAN UMUM / MENYELURUH, DILANJUTKAN DG
MENGAMATI BAGIAN-BAGIAN / HAL-HAL YANG LEBIH DETAIL SERTA
LEBIH TERPERINCI.
b. OBSERVASI TERHADAP ORANG YG MELIPUTI CIRI UMUM, KHUSUS DAN
CIRI-CIRI YG DPT BERUBAH,
c. OBSERVASI TERHADAP BENDA YANG MELIPUTI JENIS / BENTUK UMUM,
CIRI-CIRI KHUSUS, MODEL PEMBUATAN, SPESIFIKASI BENDA/BARANG,
d. OBSERVASI TERHADAP TEMPAT, UTK MENENTUKAN TKP SCR PASTI, BAIK
TEMPAT TERBUKA ATAU TERTUTUP.

IPDA SISWANTO, S.H.

28

a. ADALAH PENGAMATAN SECARA SISTIMATIS TERHADAP ORANG,

APABILA DILAKUKAN TERHADAP BENDA ATAU TEMPAT, SEBAGAI UPAYA
UNTUK MENCARI HUBUNGAN DG ORANG TERTENTU YANG DIAMATI.
b. ISTILAH-ISTILAH DALAM SURVEILLAINCE :
1) SUBYEK ADALAH ORANG, BENDA, TEMPAT YANG DIAMATI,
2) SURVEILANT ADALAH PENYELIDIK YG LAKSANAKAN SURVEILLANCE
3) CONTACT ADALAH ORANG YG DIHUBUNGI OLEH SUBYEK .
4) CONVOY ADL ORANG YG MEMBANTU SUBYEK, UTK MENGAWASI
APAKAH ADA ORANG YG MENGAMATI SUBYEK
5) DECOY ADL ORANG YG MEMBANTU SUBYEK, UTK MENGALIHKAN
PERHATIAN / MENYESATKAN SUEVEILLANT
6) MADE / BLOWN / BURNED ( HANGUS ), ADL KONDISI APABILA
SURVEILLANT TELAH DIKETAHUI OLEH SUBYEK.

IPDA SISWANTO, S.H.

29

c. JENIS-JENIS SURVEILLANCE.
1) SURVEILLANCE MOBIL, BERTUGAS MEMBUNTUTI / MEMBAYANGI,
DENGAN CARA : BERJALAN KAKI, BERKENDARAAN, BERJALAN KAKI
& BERKENDARAAN
2) SURVEILANCE TETAP, DIGUNAKAN APABILA SUBYEK TETAP ADA
DISUATU TEMPAT DAN APABILA INFORMASI YG PENTING DAPAT
DIKUMPULKAN DISATU TEMPAT
3) SURVEILLANCE LONGGAR, DILAKUKAN KARENA INFORMASI YG
DIPERLUKAN TENTANG SUBYEK MEMERLUKAN WAKTU YANG
SANGAT PANJANG
4) SURVEILANCE KETAT, SUBYEK DIAMATI TERUS MENERUS, TELITI
DAN INTENSIF
5) GABUNGAN SURVEILLANCE LONGGAR & KETAT

IPDA SISWANTO, S.H.

30

d.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM SURVEILLANCE

4) DALAM PELAKSANAAN SURVEILLANCE, ANTARA LAIN :
a) HINDARKAN KONTAK LANGSUNG BERTATAP MUKA DG SUBYEK,
SUPAYA TDK DIKENALI OLEH SUBYEK, TERUTAMA APABILA HARUS
BERHADAPAN,
b) BILA SURVEILANT TIBA-TIBA BERTATAP MUKA DG SUBYEK, MAKA
SURVEILANT JANGAN MENGALIHKAN PANDANGAN SCR MENDADAK,
SUPAYA TDK MENIMBULKAN KECURIGAAN / PERHATIAN DR SUBYEK
c) BILA PERLU MEMANDANG WAJAH SUBYEK, SEBAIKNYA PANDANG
SUBYEK SCR TDK LANGSUNG & KELIHATAN WAJAR,
d) HINDARKAN GERAKAN-GERAKAN YG MENDADAK ATAU KURANG
WAJAR, UTK TDK MENARIK PERHATIAN SUBYEK,
e) SIAPKAN UANG TERMASUK UANG KECIL UTK SEWAKTU-WAKTU
DIPERLUKAN TANPA MENUNGGU KEMBALIAN
f) PEKA TERHADAP THD GERAK TIPU SUBYEK & WASPADALAH THD
KEMUNGKINAN PENYESATAN OLEH SUBYEK,

IPDA SISWANTO, S.H.

31

POSISI DASAR METHODE ABC

A & B membututi S dari

blk, C mengawasi S dr
sisi jalan yg berlawanan
S terkurung oleh para
Petugas, utk memperOleh posisi yg strategis
Jika tsk berbelok

IPDA SISWANTO, S.H.

S
A

32

VARIASI POSISI DASAR METHODE ABC

Dlm situasi jalan yg sepi,

Posisi Dasar ABC bisa
Dibuat bervariasi

C
A
B

IPDA SISWANTO, S.H.

33

VARIASI POSISI DASAR METHODE ABC

Pd jalan yg sangat ramai,

posisi C berada disisi jalan
Yg sama dg A & B, dimana
Semua petugas dekat/satu
Garis dg S

IPDA SISWANTO, S.H.

S
A
B
C

34

VARIASI POSISI DASAR METHODE ABC

S dibimbing oleh B,
bila diperoleh petunjuk
Bhw S akan melalui
Route tsb.

IPDA SISWANTO, S.H.

S
A

35

PERUBAHAN POSISI METHODE ABC

S belok kekanan, A terus

Menyeberang perempatan,
B belok kanan mengikuti S
Menggantikan posisi A,
Sedangkan C menyeberang
Menggantikan posisi B,
Sedangkan A bergerak di
Seberang jalan menggantikan posisi C

IPDA SISWANTO, S.H.

C
B

36

PERUBAHAN POSISI METHODE ABC

A

Posisi setelah masingmasing petugas me

nempatkan diri pada
Posisi yg telah ditentukan

IPDA SISWANTO, S.H.

37

c.

PELAKSANAAN SURVEILLANCE
1) SURVEILLANCE BERGERAK
b) BERKENDARAAN
PD DASARNYA SAMA DG SURVEILANT BERJALAN KAKI, TETAPI
PERLU MEMPERHATIKAN JUMLAH TEAM DLM KENDARAAN UTK
MENGHADAPI SEGALA KEMUNGKINAN, SERTA PERHATIKAN PULA
KESIBUKAN & RAMBU-RAMBU LALU LINTAS YG JADI PENGHALANG,
& JALAN BUNTU YG MEMUNGKINKAN SURVEILANT DIKETAHUI SUBYEK.
- BILA KENDARAAN SUBYEK BERHENTI, DAN SUBYEK TURUN DARI
KENDARAAN, MAKA SALAH SATU SURVEILANT HARUS TURUN UTK
MENGIKUTI SUBYEK,
- BILA KENDARAAN SURVEILANT DUA ATAU LEBIH, PENGAWASANNYA HAMPIR SAMA DG JALAN KAKI.

IPDA SISWANTO, S.H.

38

c.

PELAKSANAAN SURVEILLANCE
2) SURVEILLANCE TETAP
a) DILAKUKAN DR SATU TEMPAT ATAU LEBIH DLM POSISI YG TETAP THD
SUBYEK, DILAKUKAN DG CARA MENGHADAP LANGSUNG KEARAH
SUBYEK,
b) TEMPAT PENGINTAIAN DPT BERUPA RUMAH, TOKO, MOBIL ATAU
BANGUNAN LAINNYA,
c) APABILA SUBYEK MEMPUNYAI KEBIASAAN PINDAH TEMPAT, MAKA
SURVEILANT DAPAT MENGIKUTI SUBYEK DG TEHNIK SURVEILLANCE
SBGMN TSB DIATAS, PILIH YG PALING SESUAI DG SITUASI & KONDISI
SETEMPAT WAKTU ITU.
d) SIAPKAN SEGALA SARANA & PRASARANA SURVEILLANCE YG
DIPERLUKAN.

IPDA SISWANTO, S.H.

39

c.

PELAKSANAAN SURVEILLANCE
3) ELECTRONIC SURVEILLANCE
SURVEILLANCE DG MENGGUNAKAN SARANA ELECTRONIC BERUPA
PENYADAPAN PEMBICARAAN MELALUI TILPUN MAUPUN EMAIL, UTK :
-

MENGETAHUI POSISI & MOBILITAS SUBYEK SECARA PASTI,

MENGETAHUI HUBUNGAN ANTARA SUBYEK DG ORANG LAIN,
MENGETAHUI TEMPAT-TEMPAT YG DIKUNJUNGI OLEH SUBYEK,
MENGETAHUI PEMBICARAAN ANTAR SUBYEK DG ORANG LAIN TTG
JARINGAN, BARANG BUKTI, RENCANA SUBYEK LEBIH LANJUT.
- UNTUK MENDAPATKAN DATA TTG SESUATU YG ADA KAITANNYA DG
TINDAK PIDANA TSB.

IPDA SISWANTO, S.H.

40

a. U M U M.
1) UNDERCOVER MERUPAKAN CARA PENYELIDIKAN DG PENYUSUPAN
KEDLM SASARAN, MAKA SIAPKAN PETUGAS YG BERKEMAMPUAN
SECARA BAIK DIBIDANG INTERVIEW, OBSERVASI & SURVEILLANCE.
2) UTK MENJAMIN KERAHASIAAN, IDENTITAS PETUGAS HRS
DISESUAIKAN DG CERITA SAMARAN ( COVER NAME,COVER
JOB,COVER STORY )
3) LENGKAPI PETUGAS DG PERALATAN KHUSUS YG DISESUAIKAN DG
SASARAN, TERMASUK PERALATAN ELEKTRONIK & KOMUNIKASI YG
DIPERLUKAN, ALAT TRANSPORTASI YANG SESUAI DG COVER DAN
TEMPAT PERTEMUAN ( SAFE HOUSE ).

IPDA SISWANTO, S.H.

41

b. HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DLM PERSIAPAN UNDERCOVER.

1) PELAJARI DATA SASARAN DG CERMAT & TELITI, & SIAPKAN COVER
STORY YG SESUAI UTK DPT MENDEKATI & MASUK DLM SASARAN.
2) LENGKAPI SURAT-SURAT IDENTITAS YG DIPERLUKAN SESUAI DG
COVER STORY.
3) PINDAHKAN & SEMBUNYIKAN SEGALA CATATAN / ARSIP RESMI BAIK
YG BERADA DI KANTOR, DIRUMAH MAUPUN TEMPAT LAIN TERMASUK
POTRET YG DPT MENUNJUKKAN IDENTITAS PETUGAS.
4) APABILA PETUGAS UNDERCOVER BERTEMPAT TINGGAL DIKOMPLEK
PERUMAHAN DINAS, PETUGAS HRS DIPINDAHKAN KELUAR KOMPLEK
HINGGA TUGAS SELESAI.

IPDA SISWANTO, S.H.

42

5) INGATKAN SEMUA ANGGOTA KELUARGA, TEMAN UTK TDK

MENCERITERAKAN IDENTITAS PETUGAS.
6) MELATIH DIRI / MEMBIASAKAN DIRI DG IDENTITAS YG BARU & PILIH
ORANG YG DPT MEMBANTU PELAKSANAAN UNDERCOVER.
7) MERENCANAKAN SAFE HOUSE SERTA PERALATAN KOMUNIKASI YG
AKAN DIPERGUNAKAN UTK MENYAMPAIKAN BAHAN KETERANGAN
8) PERHITUNGKAN KEMUNGKINAN HAMBATAN YG AKAN TERJADI, UTK
MEMPERSIAPKAN CARA MENGATASI.

IPDA SISWANTO, S.H.

43

a. U M U M.
1) UNTUK MENCARI & MENGUMPULKAN INFORMASI YG DIPERLUKAN DG
BANTUAN MASYARAKAT, YG MENGETAHUI TERJADINYA SUATU
TINDAK PIDANA / TERSANGKA / BARANG BUKTI,
2) BAHWA PERBUATAN OLEH MASYARAKAT , DPT DIKETAHUI LEBIH
AWAL & LEBIH BANYAK OLEH MASYARAKAT ITU SENDIRI
3) SBG KENYATAAN BAHWA ANGGOTA MASYARAKAT BERPARTISIPASI
DG PETUGAS KARENA KESADARAANYA ATAU UPAH ATAU BALAS
DENDAM DG PELAKU TINDAK PIDANA, MAKA UTK MENDPT-KAN
INFORMASI YG DIPERLUKAN, PERHATIKAN MOTIVASI YBS, SERTA
KEMAMPUANNYA MENDEKATI ATAU MENYESUAIKAN DIRI DENGAN
SASARAN.

IPDA SISWANTO, S.H.

44

b. HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DLM PENGGUNAAN INFORMAN.

a) YBS HARUS MEMILIKI KEMAMPUAN MENDEKATI / MEMASUKI DAN
MENYESUAIKAN DIRI DG LINGKUNGAN SASARAN
b) YBS HARUS MEMILIKI KEMAMPUAN PULBAKET / INFORMASI YG
DIPERLUKAN
c) PENUGASAN DIARAHKAN PADA SASARAN YANG JELAS ATAU PADA
MASALAH TERTENTU SAJA, JANGAN TERLALU LUAS
d) TIDAK PERLU DILENGKAPI DENGAN SURAT TUGAS ATAU TANDA
PENGENAL INFORMAN & ATAU DIBERI PINJAM PAKAI SENJATA API &
ATAU PERALATAN RESERSE LAINNYA
e) TENTUKAN WAKTU DAN CARA UTK MENGADAKAN KONTAK
f) TENTUKAN WAKTU & CARA PENGAKHIRAN TUGAS SECARA TEGAS,
DG ALASAN YG LOGIS DAN JELAS

IPDA SISWANTO, S.H.

45

c. CARA-CARA PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN.

a) BERSIKAP YG WAJAR TERHADAP INFORMASI YG DIBERIKAN OLEH
INFORMAN YG DIPILIH/DITUNJUK, DENGARKAN BAIK-BAIK, JANGAN
SEKALI-KALI MEREMEHKAN INFORMASI YANG DIBERIKAN, MESKIPUN
HAL ITU PERNAH DIDAPAT DARI PIHAK LAIN SERTA CATAT &
REKAMLAH SEMUA INFORMASI TSB .
b) APABILA PERLU AJUKAN PERTANYAAN SECARA DETAIL UNTUK
MENGECEK AKURASI INFORMASI YG DIPEROLEH
c) JANGAN MEMPERLIHATKAN SIKAP BHW INFORMASI YG DIBERIKAN
SANGAT MENONJOL, DIBANDINGKAN KETERANGAN YG DIPEROLEH
DARI SUMBER LAIN

IPDA SISWANTO, S.H.

46

.
d) TUNJUKKAN SIKAP SIMPATI TERHADAP KESULITAN PRIBADI
INFORMAN, NAMUN JANGAN TERLALU AKRAB, KARENA APABILA
IA MENGETAHUI KELEMAHAN PETUGAS, MAKA HAL INI AKAN DPT
DIMANFAATKAN UTK KEPENTINGAN PRIBADINYA
e) HINDARKAN SIFAT MEMBUJUK INFORMAN UTK MELAKUKAN TUGAS
DILUAR PENUGASAN YG DIBERIKAN KEPADANYA.
f) JANGAN SEKALI-KALI MENYINGGUNG PERASAAN INFORMAN
g) TUGASKAN INFORMAN SECARA HATI-HATI, INGAT SELALU MOTIVASI
INFORMAN DLM MEMBANTU PETUGAS, UNTUK ITU TERUS LALKUKAN
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN, AGAR INFORMAN TIDAK
MELAKUKAN TINDAKAN YANG MENYIMPANG DARI PENUGASAN,
ANTARA LAIN IA BERTINDAK SEOLAH-OLAH SEBAGAI PENYIDIK
ATAU MELAKUKAN PEMERASAN PADA PIHAK-PIHAK TERTENTU.

IPDA SISWANTO, S.H.

47

A. DIPERCAYA SEPENUHNY

1. KEBENARANNYA DITEGASKAN OLEH

SUMBER LAIN

B.

BIASANYA DAPAT DIPERCAYA

2. SANGAT MUNGKIN BENAR

C.

AGAK DAPAT DIPERCAYA

3. MUNGKIN BENAR

D.

BIASANYA TDK DPT DIPERCAYA

4. KEBENARANNYA DIRAGUKAN

E.

TIDAK DPT DIPERC AYA

5. TIDAK MUNGKIN BENAR

F. KEPERCAYAANNYA TDK DPT DINILAI

IPDA SISWANTO, S.H.

6. KEBENARANNYA TIDAK DPT DINILAI

48

I.

DASAR

II.

PETUGAS YANG MELAKSANAKAN

III.

WAKTU DAN TEMPAT

IV.

SASARAN

V.

PELAKSANAAN

VI.

HASIL

VII. ANALISA
VIII. PENUTUP :
-

KESIMPULAN

SARAN

IPDA SISWANTO, S.H.

49

RENCANA PENGAWASAN DAN PENGAMATAN

I. DASAR
:
1.
..........
2.
...........
II. PERKARA
:
III. PETUGAS YANG MELAKSANAKAN
NO

NAMA

PANGKAT

:
JABATAN

KETERANGAN

IV. WAKTU DAN TEMPAT :

IV. TUGAS POKOK
:
1. ORANG
2. BARANG
IPDA SISWANTO, S.H.

50

3. TEMPAT
4.KEJADIAN / SITUASI
V. SARANA / PERALATAN
:
1.
2.
3.
VI. TEKNIK DAN TAKTIK YANG DI GUNAKAN

VIII. ANGGARAN:
IX. PENUTUP
Demikian rencana penyelidikan ini di buat dengan sebenarnya.
Megamendung,
April 2016
KA TEAM WASMAT

IPDA SISWANTO, S.H.

51

SEKIAN &
TERIMAKASIH
MATA PELAJARAN

WASMAT LITRIK
IPTU SISWANTO, S.H.

IPDA SISWANTO, S.H.

52