Anda di halaman 1dari 5

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH ACEH
RESOR SABANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENITIPAN TAHANAN DARI INSTANSI LAIN
POLRES SABANG

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


SOP/SAT TAHTI /12 00 1/5
TANGGAL TERBIT: 04 JANUARI 2020
DI BUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DISAHKAN OLEH
BAUR MINTU KASAT TAHTI KAPOLRES SABANG

DENI SAPUTRA SAMSURI MUHAMMADUN, S.H.


BRIPKA NRP 87010923 INSPEKTUR POLISI DUA NRP 74050489 AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 70040689

1. Tujuan

a. Sebagai pedoman kerja bagi seluruh pejabat / personel dilingkungan Polres Sabang
dalam menyelenggarakan penjagaan dan pengawalan tahanan.

b. Terselenggaranya koordinasi secara harmonis, efektif dan efisien guna menunjang


keberhasilan pelaksanaan tugas.

2. Pedoman/acuan

a. Undang-undang RI nomor 2 Tahun 2002 tanggal 08 Januari 2002 tentang Kepolisian


Negara Republik Indonesia.

b. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia NO. POL.: 4 TAHUN 2005
tanggal 15 Juli 2005 tentang Pengurusan Tahanan pada Rumah Tahanan Kepolisian
Negara Republik Indonesia.

c. Perkap Nomor 23 tahun 2010 tanggal 30 september 2010 tentang susunan organisasi
pada tingkat kepolisian Resor dan Sektor

3. Pengertian

a. Tahanan adalah seorang/para tersangka yang ditempatkan pada tempat tertentu


oleh penyidik karena diduga keras melakukan tindak pidana berdasarkan bukti yang
cukup.

b. Rumah Tahanan Polri yang selanjutnya disebut Rutan Polri adalah suatu tempat
khusus untuk menahan seseorang sesuai dengan tindak pidana yang dipersangkakan
kepadanya dalam proses penyidikan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENITIPAN TAHANAN DARI INSTANSI LAIN
POLRES SABANG

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


SOP/ SAT TAHTI /12 00 2/5
TANGGAL TERBIT: 04 JANUARI 2021

4. Alat

a. Sarana dan prasarana yang terdapat pada Rutan Polri adalah :

1) Ruang tahanan/kamar tahanan/sel tahanan;


2) MCK (Mandi, Cuci, Kakus,);
3) Ruang pertemuan;
4) Ruang pembinaan;
5) Ruang kunjungan;
6) Ruang makan;
7) Ruang jaga;
8) Ruang perkantoran;
9) Ruang ibadah;
10) Poliklinik;
11) Kelengkapan Rutan; dan
12) Sarana angkutan tahanan (kendaraan tahanan).

b. Kelengkapan Rutan sebagaimana dimaksud pada huruf a nomor 11 meliputi:

1) Tongkat Polisi;
2) Borgol;
3) Flashlight (lampu senter);
4) Kunci gembok data tempat penyimpanannya;
5) Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK);
6) Kotak surat permtah penahanan;
7) Hydran/pemadam kebakaran;
8) Buku-buku.

5. Prosedur

a. Instansi lain yang akan menitipkan tahanan dirutan Polres Sabang terlebih dahulu
menyurat / memberitahukan kepada Kapolres Sabang.

b. Tahanan dari instansi lain dapat di tempatkan di Rutan Polri dengan disertai surat
perintah penahanan yang dikeluarkan oleh penyidik masing-masing instansi setelah
mendapatkan persetujuan Kapolres Sabang.

c. Setelah mendapat persetujuan Kapolres Sabang Penyidik instansi lain dapat


berkoordinasi dengan Kasat Tahti Polres Sabang untuk penempatan tahanan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENITIPAN TAHANAN DARI INSTANSI LAIN
POLRES SABANG

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


SOP/ SAT TAHTI /12 00 3/5
TANGGAL TERBIT: 04 JANUARI 2021

d. Tahanan dari instansi lain sebelum dimasukan di Rutan Polri terlebih dahulu diperiksa
fisik dan kesehatanya di Poliklinik Polres Gorontalo Kota dengan biaya yang dibebankan
kepada Instansi tersebut.

e. Setelah pemeriksaaan fisik dan kesehatan dilaksanakan, penyidik instansi lain membuat
Berita Acara Penahanan yang di serahkan kepada petugas jaga tahanan.

f. Penerimaan tahanan dicatat dalam buku register daftar tahanan oleh petugas jaga yang
meliputi :

1) penelitian surat perintah penahanan sementara;


2) pencocokan identitas tahanan;
3) pemeriksaan badan;
4) kondisi fisik dan kesehatan tahanan.

g. Penempatan tahanan pada ruang tahanan dipisahkan berdasarkan jenis kelamin


dan umur.

h. Tahanan khusus merupakan pelaku pidana yang menurut pertimbangan penyidik


perlu mendapat perlakuan khusus dengan menempatkan pada ruangan khusus yaitu
tersangka dalam kasus narkoba, teroris separatis dan anak serta tersangka lainnya
berdasarkan penilaian penyidik.

i. Tahanan yang menderita sakit menular dan/atau gawat darurat, ditempatkan dirumah
sakit dan dibuat cacatan dalam buku khusus tentang penyakitnya.

j. Tahanan anggota Polri ditempatkan di ruangan terpisah dengan ruangan tahanan lainnya

k. Dalam melakukan pemeriksaan badan wajibmengindahkan dan menjunjung tinggi norma


kesopanan dan hak asasi manusia.

l. Pemeriksaan badan sebagaimana dimaksud pada huruf f angka 3) terhadap


tahanan wanita dilakukan oleh Polisi Wanita.

m. Dalam hal di kantor Polisi tersebut tidak ada Polisi Wanita, pemeriksaan
badan sebagaimana dimaksud pada huruf h dapat dilakukan oleh PNS Polri Wanita atau
Bhayangkari.

n. Semua barang-barang yang didapat dari pemeriksaan badan dicatat secara


terperinci dalam buku register dan ditandatangani oleh petugas jaga dan tahanan yang
bersangkutan serta diketahui oleh penyidik serta disimpan di tempat yang telah
ditentukan/kemudian catatan jumlah dan jenis barang yang disimpan diberikan kepada
tahanan/keluarga yang bersangkutan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENITIPAN TAHANAN DARI INSTANSI LAIN
POLRES SABANG

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


SOP/ SAT TAHTI /12 00 4/5
TANGGAL TERBIT: 04 JANUARI 2021

o. Barang-barang yang berbahaya atau terlarang yang diperoleh dari hasil


pemeriksaan, diserahkan kepada penyidik untuk disita.

p. Setiap tahanan tidak diperkernankan memakai ikat pinggang, tali/barang-barang tajam


dan barang berbahaya lainnya yang dapat digunakan untuk bunuh diri, melarikan diri
atau mencederai rekan dalam tahanan.

q. Tahanan dilarang ditempatkan diluar Rutan Polri, kecuali sebagaimana ditentukan dalam
huruf k,l dan m.

r. Apabila kapasitas rutan Polri telah melebihi kapasitas, petugas jaga tahanan melaporkan
kepada Ka SPKT dan selanjutnya diteruskan kepada Kasat Tahti.

s. Kasat Tahti melaporkan sebagaimana dalam huruf r kepada Kapolres Sabang dan
selanjutnya menyurat/memberitahukan kepada instansi lain yang menitipkan tahanan
dirutan Polri untuk dipindahkan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENITIPAN TAHANAN DARI INSTANSI LAIN
POLRES SABANG

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


SOP/ SAT TAHTI /12 00 5/5
TANGGAL TERBIT: 04 JANUARI 2021

6. Mekanisme Penitipan Tahanan dari Instansi Lain.

MENYURAT/
PENYIDIK MEMBERITAHUKAN
KEPADA KAPOLRES
TAHANAN
INSTANSI SABANG
LAIN

KA JAGA
TAHANAN

a. penelitian surat perintah penahanan Penerimaan Tahanan


sementara;
b. pencocokan identitas tahanan; Dicatat Dalam Buku
c. pemeriksaan badan; Register Daftar
d. kondisi fisik dan kesehatan tahanan.
Tahanan

Barang-barang yang
berbahaya atau PEMERIKSAAN BADAN
terlarang yang Tahanan Wanita diperiksa
diperoleh dari hasil oleh Polwan atau PNS Polri
Wanita serta Bhayangkari
pemeriksaan,
jika di kantor polisi tersebut
diserahkan kepada tdk memiliki Polwan.
penyidik untuk disita

PENEMPATAN
TAHANAN

Anda mungkin juga menyukai