DAERAH ACEH
RESOR SABANG
1. Tujuan
a. Sebagai pedoman kerja bagi seluruh pejabat / personel dilingkungan Polres Sabang
dalam menyelenggarakan olahraga tahanan.
2. Pedoman/acuan
b. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia NO. POL.: 4 TAHUN 2005
tanggal 15 Juli 2005 tentang Pengurusan Tahanan pada Rumah Tahanan Kepolisian
Negara Republik Indonesia.
c. Perkap Nomor 23 tahun 2010 tanggal 30 september 2010 tentang susunan organisasi
pada tingkat kepolisian Resor dan Sektor.
3. Pengertian
c. Olahraga tahanan adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk
memelihara jasmani dan meningkatkatkan kemampuan gerak masing-masing tahanan.
.
4. Alat
1) Tongkat Polisi;
2) Borgol;
3) Flashlight (lampu senter);
4) Kunci gembok data tempat penyimpanannya;
5) Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK);
6) Kotak surat permtah penahanan;
7) Hydran/pemadam kebakaran;
8) Buku-buku.
l. Komputer
m. Printer
n. Alat tulis
c. Setiap kegiatan dimaksud pada huruf a dan b diawasi oleh petugas jaga Polri.
d. Kegiatan olahraga sebagaimana dimaksud dalam huruf a dilaksanakan jam 09.00 s/d
10.30 Wib.
1) Pemanasan adalah gerakan persiapan tubuh untuk melakukan kegiatan yang lebih
berat :
(h) Tangan diputar, Konsentrasi : titik putaran di sikut. Tangan kanan searah jarum
jam, tangan kiri kebalikannya.
(i) Tangan seperti berhias. Tangan kanan digerakkan dari kiri kekanan. Tangan kiri
dari kanan ke kiri.
(j) Tangan digerakkan dari bawah ke atas. Konsentarasi titik engsel gerakan tetap
di sikut.
(l) Pergelangan tangan digerakkan ke samping. Tangan kanan digerakkan dari kiri
ke kanan. Tangan kiri kebalikannya.
(r) Paha kaki kanan diangkat, putar keluar. Gantian dengan paha kaki kiri.
(s) Paha kaki kanan diangkat, putar kedalam. Gantian dengan paha kaki kiri.
(t) Paha kaki kanan diangkat sampai rata-rata air (kayak jalan di tempat). Gantian
dengan kaki kiri selang-seling.
(u) Paha dan kaki diayun keatas. Paha kaki lurus, tidak ditekuk. Diusahakan
setinggi mungkin. Gantian dengan kaki kiri.
(v) Kaki kanan diangkat ke samping atas. Kemudian gantian, kaki kiri diangkat ke
samping kiri atas.
(w) Kaki kanan diangkat ke belakang atas. Gantian, kaki kiri diangkat ke belakang
atas.
(x) Paha kaki kanan diangkat, kaki ditekuk dipengang oleh kedua tangan. Kaki
diputar, poros putar ada di lutut. Gerakan yang sama untuk kaki kiri.
(y) Paha kaki kanan diangkat seperti huruf (x) kaki digerakkan ke depan 1 kali, ke
belakang 1 kali. Setelah 8 hitungan, kaki digerakkan ke kanan 1 kali dan kekiri 1
kali.
Kemudian gantian kaki kiri dengan gerakan yang sama.
(z) Paha kaki kanan diangkat seperti huruf (x), pergelangan kaki diputar. Kemudian
gantian, kaki kiri dengan gerakan yang sama
(aa) Paha kaki kanan diangkat seperti huruf (x), pergelangan kaki digerakkan ke
kanan 1 kali dan ke kiri 1 kali. Kemudian gantian, kaki kiri dengan gerakan yang
sama.
(cc) Tangan dipinggang, jari kaki kanan ditekuk ke depan. Gantian, kaki kiri.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
OLAHRAGA TAHANAN
POLRES SABANG
(dd) Tangan dipinggang, samping telapak kaki kanan-kiri bagian dalam diangkat.
(ee) Gerakan (a) sampai dengan (dd) dilaksanakan dengan 8 (delapan) hitungan.
2) Gerakan Inti :
(a) Lari putar ruang Olahraga 10 menit dan tahanan yang tdk mampu berlari dapat
berjalan.
(b) Kedua kaki meloncat (kedua kaki melayang). Tangan diputar-putar seperti
megang skipping, makin lama tangan makin ke atas, 8 (delapan) hitungan.
(e) Pukulan uppercat dari bawah ke atas, kanan kiri 8 (delapan) hitungan.
(h) Tendangan lurus ke depan (kaki lurus), kanan kiri kiri 8 (delapan) hitungan.
(i) Tendangan ke samping, telapak kaki seperti pisau, kanan kiri kiri 8 (delapan)
hitungan.
(j) Tendangan kebelakang menggunakan tumit, kanan kiri kiri 8 (delapan) hitungan.
3) Gerakan Pendinginan :
(a) Kaki kanan ke depan, lutut ditekuk. Kaki kiri dipanjangkan ke belakang yang
lurus. Tangan memegang paha kanan. 8 hitungan, napas ditahan.
(b) Bersila, dengan kedua telapak kaki bersentuhan. Paha samping dirapatkan ke
tanah.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
OLAHRAGA TAHANAN
POLRES SABANG
(c) Sikap seperti kodok, kedua kaki ditekuk, paha samping bagian dalam
dirapatkan ke tanah.
(d) Ngangkang, paha-lutut ditahan tangan.
(e) Split, jangan dipaksa. Kalau tidak bisa sampai bawah, pantat di atas saja.
(f) Sikut ditekuk di belakang kepala. Kanan kiri.
(g) Tangan kanan dari atas ke belakang, tangan kiri dari bawah keatas. Kedua
telapak tangan sampai bersentuhan. Kebalikannya.
(h) Seperti memeluk, tangan kanan diatas, tangan kiri dibawah . Kebalikannya.
(i) Telapak kanan dibuka oleh tangan kiri, bagian dalam menghadap ke depan.
Gantian, tangan kiri.
(j) Telapak kanan dibuka oleh tangan kiri, bagian luar menghadap ke depan,
Gantian, tangan kiri.
(k) Kedua tangan lurus ke depan, ditarik ke pinggang, sambil menghirup napas.
Napas ditahan di dada. Dada agak dibusungkan. Tahan. Kemudian tangan
diturunkan di depan, sambil mengeluarkan napas pelan-pelan melalui mulut.
Kaki dirapatkan. Posisi tangan disamping.
(l) Gerakan (b) sampai dengan (k) dilaksanakan dengan 8 (delapan) hitungan.
h. Petugas jaga tahanan dilarang memaksa tahanan yang sakit dan tdk mampu berolahraga
untuk melaksanakan pembinaan jasmani sebagaimana huruf f.
i. Untuk tahanan yang sakit dan tdk mampu berolahraga dipisahkan dari tahanan lain dan
diberikan pembinaan jasmani khusus sebagaimana huruf g.
j. Apabila ada tahanan yang cedera dalam melaksanakan pembinaan jasmani sebagaimana
huruf f, maka petugas jaga tahanan membawa tahanan tersebut ke Poliklinik Polres Sabang
untuk di periksa.
k. Dalam keadaan darurat/tahanan cedera keras sebagaimana huruf j, seorang dokter atau
petugas kesehatan dapat didatangkan ke Rutan yang berada dan / atau ke rumah sakit
dengan dikawal oleh petugas kawal sesuai dengan prosedur.
Olah raga
Dilaksanakan
bersama petugas
jaga tahanan yang
baru