Anda di halaman 1dari 13

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH NUSA TENGGARA BARAT


RESOR LOMBOK TIMUR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PELAKSANAAN TUGAS KRING RESERSE
KRIMINAL POLRES LOMBOK TIMUR

SELONG, OKTOBER 2016


-2-

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DAERAH NUSA TENGGARA BARAT
RESOR LOMBOK TIMUR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PELAKSANAAN TUGAS KRING RESERSE
KRIMINAL POLRES LOMBOK TIMUR

I. PENDAHULUAN.

1. Umum

a. Dalam rangka mewujudkan Repormasi Polri, birokrasi yang


bersipat transparan dengan tujuan meningkatkan pelayanan public
secara prima, maka dituntut Polri selaku aparat penegak hukum
yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban, menegakkan
hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan
pelayanan kepada masyarakat dapat terlaksana dengan baik.

b. Sat Reserse KriminalPolres Lombok Timur diarahkan untuk membentuk propil dan
perilaku penyidik / penyidik pembantu yang berintegritas tinggi,
produkpitas tinggi dan bertanggung jawab serta mampu
memberikan pelayanan yang prima dengan sasaran mengubah
pola pikir (Minset),budaya kerja (culture set) dan system
managemen yang baik.

c. Berkaitan dengan peningkatan propesionalisme dan Akuntabilitas


serta Integritas personil dimaksud, maka Sat Reserse KriminalPolres
Lombok Timur telah menyusun dan mensosialisasikan program yang
merupakan program prioritas guna pengungkapan dan
penyelesaian kasus-kasus Kriminal, antara lain penerapannya
dengan pengaktipan personil pada wilayah kring reserse Kriminal
yang ditugaskan secara menetap atau insidentil untuk melakukan
pemantauan dan memonitor kejadian Tindak Pidana Kriminal
diwilayah kring reserse Kriminal.

d. Menyikapi hal tersebut diatas, Sat Reserse KriminalPolres Lombok Timur


membuat suatu pedoman yang dituangkan dalam Standar
Operasional Prosedur Kring Reserse Kriminal sebagai upaya
pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap
Kriminal.

2. Dasar

a. Undang-Undang No.2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara


Republik Indonesia.

b. Undang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang Undang


Hukum Acara Pidana.
-3-

/ c.Peraturan.....
c. Peraturan Kapolri No. 22 tahun 2010 tanggal 28 September 2010
tentang susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian
Daerah.

d. Peraturan Kapolri No. 23 tahun 2010 tanggal 28 September 2010


tentang susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian
Resor dan Polsek.

e. Keputusan Kapolri No. Pol.: 1225 tahun 2000 tentang Juklak dan
Juknis Proses Penyidikan Tindak Pidana.

f. Rencana Strategi Polri 2010 – 2014 (Partner Ship Building).

g. Perkap No. 12 tahun 2009 tentang pengawasan dan pengendalian


penanganan perkara pidana dilingkunganKepolisian Negara
Republik Indonesia.

h. Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika

i. Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

j. Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

k. Rencana Kerja Sat Reserse KriminalPolres Lombok Timur tahun 2015.

l. Penjabaran 10 Program Prioritas Kapolri pada Ditreskrimum/


Sus / Kriminal Polres Lombok Timur tentang pengungkapan dan
penyelesaian kasus-kasus menonjol.

3. Maksud dan tujuan

a. Maksud

Standar Operasional Prosedur Kring Reserse Kriminal Polres


Lombok Timur dibuat dengan maksud sebagai pedoman dalam rangka
Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Kriminal.

b. Tujuan

Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan Tugas Kring Reserse


ini dibuat guna memberikan gambaran dan masukan bagi Personil
Sat Reserse KriminalPolres Lombok Timur sehingga dapat dipedomani dan
dilaksanakan sebagai upaya Pencegahan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Kriminal.

4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan Tugas Kring
Reserse ini, ruang lingkupnya meliputi Upaya pengaktifan personil di
wilayah Kring Reserse dalam rangka Pencegahan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Kriminal khususnya diwilayah
hukum Polres Lombok Timur.
-4-

/ 5. Pengertian.....
5. Pengertian-pengertian

a. Kring Reserse adalah sistem pemantauan situasi dilingkungan


lokasi rawan kejahatan melalui pembagian wilayah berdasarkan
analisis kerawanan wilayah, dengan penugasan anggota reserse
secara menetap atau secara insidentil untuk memonitor kejadian
gangguan kamtibmas khususnya kasus-kasus menonjol yang
timbul diwilayah kring reserse.

b. Kewajiban : yaitu petunjuk kepada kewajiban umum kepolisian


untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan
menempatkan kepentingan umum sebagai dasar bertindak.

c. Proaktif: Yaitu pelaksanaan tugas operasional Polri tidak


menunggu sasaran yang akan dihadapi, akan tetapi secara aktif
berusaha untuk menemukan permasalahan yang akan dijadikan
sasaran tugas.

d. Kenyal : Yaitu pelaksanaan tugas dilapangan harus lues, mampu


mengidentifikasi dan mengadaptasi setiap gejala dan masalah yang
berkembang dalam masyarakat.

e. Lues / Supel / Fleksibel : Yaitu tidak bersipat kaku, melainkan selalu


terbuka menerima pendapat dan akomodatif terhadap masukan
pendapatsertamampumempertimbangkanperubahan
berdasarkan Informasi baru guna menghindari konflik yang tidak
produktif.

f. Informasi : adalah keterangan, pernyataan, gagasan dan tanda-


tanda yang mengandung nilai, makna dan pesan baik data, fakta
maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar dan dibaca
yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara
elektronik ataupun non elektronik

g. Laporan : Adalah hasil tugas di kring reserse berupa laporan


informasi secara lisan atau tertulis kepada atasan yang memberi
perintah mengenai pelaksanaan tugas di kring serse.

h. Identifikasi : Adalah kemampuan mempelajari keadaan / kondisi


dalam masyarakat yang mengandung potensi atau mengandung
berbagai kemungkinan yang dapat menimbulkan gangguan
kamtibmas didalam masyarakat.

i. Cermat : Adalah teliti dalam mengumpulkan dan menanalisis fakta


serta mempertimbangkan konsekwensi atas setiap pengambilan
keputusan.
/ j. Diskresi.....
-5-

j. Diskresi kepolisian : Adalah kemampuan dan keterampilan untuk


mengambil keputusan yang berkaitan dengan bidang tugasnya
dengan tidak bertentangan dengan perundang- undangan yang
berlaku.

k. Integritas : Adalah keteguhan dan ketangguhan jiwa raga secara


menyeluruh mencakup aspek kepribadian, mentalitas, moralitas
dan propesionalisme.

l. Profesional: Adalah kemampuan dan keterampilan untuk


mengemban misi sebagai pelindung, pengayom dan pelayan
masyarakat khusunya kemapuan membangun kemitraan dengan
warga masyarakat

m. Akuntabilitas : Adalah Setiap penyidik/penyelidik harus mampu


mempertanggung-jawabkantindakannyasecarayuridis,
administrasi dan teknis

n. Pengamatan dan Penggambaran (Observation dan Discription ) :


yaitu cara mendapatkan bahan keterangan/ gambaran keadaan
lingkungan secara langsung dengan menggunakan panca indera
secara lengkap dan disertai dengan pengetahuan/ pengarahan
tentang fokus pengamatan sesuai dengan kebutuhan tugas,
sedangkan penggambaran ( Discription ) adalah penuangan hasil
pengamatan kedalam bentuk laporan yang dilengkapi dengan Foto
atau data terperinci tentang keadaan medan yang diamati, sehingga
dapat mengenal pegembangan apa yang telah diamati.

o. Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari


dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak
pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan
menurut cara yang diatur dalam Undang – Undang.

p. Laporan Polisi Model “ A “ adalah Laporan Polisi yang dibuat oleh


petugas Polri yang menemukan suatu tindak pidana ataupun
merupakan hasil penyelidikan petugas Polri yang bersangkutan
bahwa telah terjadi tindak pidana.

q. PenyelenggaraanAdministrasiyakniberpedoman pada
administrasi umum yang berlaku dilingkungan Polri.

/ 6. Tata Urut .....


-6-

6. Tata Urut

BAB I PENDAHULUAN

BAB II KEBIJAKAN DAN STRATEGI

BAB III KOMITMEN PELAKSANAAN PENINGKATAN KINERJA


BIDANG PENGAKTIPAN KRING RESERSE PADA SAT
RESERSE KRIMINAL POLRES LOMBOK TIMUR

BAB IV IMPLEMENTASI PENINGKATAN KINERJA BIDANG


PENGAKTIPAN PELAKSANAAN KRING RESERSE DALAM
RANGKAPENCEGAHANPEMBERANTASAN
PENYALAHGUNAANDANPEREDARANGELAP
KRIMINAL

BAB V. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN


KRING RESERSE.

BAB VI HUBUNGAN TATA CARA KERJA, PELAPORAN DAN


LAMPIRAN.

BAB VII PENUTUP

II. KEBIJAKAN DAN STRATEGI

1. Sasaran

Keinginan akan Peningkatan pelayanan yang prima oleh Polri khususnya


Sat Reserse KriminalPolres Lombok Timur terhadap masyarakat harus dapat segera
terwujud, maka perlu adanya sasaran prioritas dalam upaya Pencegahan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Kriminal yang
diimplimentasikan dengan pelaksanaan pengaktipan Kring Reserse.
Adapun strategi dimaksud adalah langkah-langkah mencapai tujuan yang
ingin dicapai meliputi :

a. Memiliki strategi dan operasionalisasi membangun kepercayaan


terpadu mencakup : menanamkan kepercayaan ( trust Building )
dengan khalayak publik; Memperluas kemitraan ( Partnership
Building dan Networking ) secara bertahap dengan masyarakat;
Meningkatkan kesempurnaan ( Strive for Excellence ) dalam setiap
kegiatan Polisi, dan menghindarkan kontra produktif kinerja

b. Membangun kemampuan dan keterampilan penyidik/penyidik


pembantu pada Sat Reserse KriminalPolres Lombok Timur guna Pencegahan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Kriminal
yang terjadi diwilayah hukum Polres Lombok Timur dan Jajaran.

2. Kebijakan dan Strategi Sat Reserse Kriminal Polres Lombok Timur.

/ a. Visi.....
-7-

a. Visi

Terwujudnya Postur Sat Reserse KriminalPolres Lombok Timur yang profesional,


Bermoral dan Moderen sebagai pelindung, pengayom dan pelayan
masyarakat yang terpercaya dalam memelihara kamtibmas dan
menegakkan Hukum untuk mewujudkan penyidik yang propesional,
proporsional, jujur, adil, bertanggung jawab dan menjunjung tinggi
supremasi hukum dan hak asasi manusia.

b. Misi

Berdasarkan Visi yang diinginkan sebagaimana tersebut diatas,


selanjutnya diuraikan dalam misi Sat Reserse KriminalPolres Lombok Timur yang
mencerminkan tugas pokok sebagai berikut :

1) Mengemban sistem dan managemen pelaksanaan


penyidikan dan peyidikan tindak pidana dalam rangka
penegakan hukum

2) Membangun dan meningkatkan kemampuan propesional


penyidikuntukpenanganankasuskonpensional,
transnasional, kasus yang merugikan kekayaan negara dan
kasus yang berimlikasi Kontijensi

3) Membina dan mengoptimalkan pelaksanaan pungsi


identifikasi Kepolisian dalam rangka mengembangkan
penyelidikan tindak pidana secara ilmiah

4) Menyelenggarakan penyelidikan dan penyidikan secara


propesional dan proporsional dengan menjunjung tinggi
supremasi hukum dan hak ajasi manusia dalam rangka
memberantas kejahatan bersama-sama dengan masyarakat
dan instansi yang memiliki kewenangan kepolisian terbatas
untuk mewujutkan adanya kepastian hukum, rasa keadilan
sebagai negara hukum

III. KOMITMENPELAKSANAANPENINGKATANKINERJABIDANG
PENGAKTIPAN KRING RESERSE PADA SAT RESERSE KRIMINAL POLRES
LOMBOK TIMUR

Dalam rangka menjamin peningkatan kinerja bidang pelayanan penyidikan di Sat


Reserse Kriminal Polres Lombok Timur berkomitmen untuk :

1. Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sesuai ketentuan yang


berlaku, dilandasi prinsip-prinsip pelayanan yang cepat, mudah, aman,
transparan dan akuntabel.

/ 2. Senantiasa .....
-8-

2. Senantiasa melakukan upaya terobosan dalam rangka meningkatkan


pelaksanaan tugas Kring Reserse, dengan tugas menginventarisir daerah
rawan Kriminal, pencatatan Residivist dan penanaman jaringan Informan
yang dapat mendukung pengungkapan kasus- kasus menonjol yang
terjadi.

3. Kehadiran personil Kring Reserse ditujukan untuk dapat membina peran


serta masyarakat ( Comunity Policing ) dengan membangun jaringan
informan guna mendapatkan informasi- informasi tentang kejadian tindak
pidana yang timbul di daerah Kring Reserse sebagai bahan laporan untuk
disajikan kepada pimpinan/ user.

IV IMPLEMENTASIPENINGKATANKINERJABIDANGPENGAKTIPAN
PELAKSANAAN KRING RESERSE DALAM RANGKA PENCEGAHAN
PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP
KRIMINAL

1. Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sesuai ketentuan yang


berlaku, dilandasi prinsip-prinsip pelayanan yang cepat, mudah, aman,
transparan dan akuntabel.

a. Pelayanan Yang Cepat ; bekerja dengan cepat dan tanpa


mengabaikan misi organisasi, sasarannya dan bekerja dengan
tekun dan memiliki standar waktu.

b. Mudah, Membantu masyarakat dengan menyederhanakan


prosedur, mengumpulkan informasi tentang kerawanan dan data
kriminalitasdiwilayah Kring Reserse sesuai ploting personil
berdasarkan Surat Perintah yang diterbitkan.

c. Luwes/ Supel/ Fleksibel yaitu personil yang ditugaskan di Kring


Reserse dapat secara aktif, tidak bersifat kaku melainkan selalu
terbuka menerima informasi dan akomodatif terhadap masukan
informasi serta mampu menilai sifat informan dan isi keterangan
yang diberikan oleh informan.

d. Akuntabel ; Dalam pelaksanaan tugas diwilayah Kring Reserse


dapat dipertanggung jawabkan secara fakta dan yuridis
berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.

/. V.STANDAR ....
-9-

V. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN KRING RESERSE.

1. Persiapan pelaksanaan tugas di Wilayah Kring Serse.


a. Penerbitan Surat Perintah kepada personil sesuai ploting pada wilayah
Kring Reserse ( Wil. Ibukota Propinsi dan Satwil jajaran Polres Lombok Timur
)
b.. Penyediaan Alat transportasi / kenderaan bermotor ( Roda 2, Roda 4 )
dll.
c. Pengadaan Buku catatan personil yang ditugaskan di wilayah Kring
Reserse.
d. Menginventarisir alat komunikasi dalam rangka pengiriman Laporan/
laporan informasi kepada atasan/ pimpinan ( Telp, Fax, HP, Email ) dll.
e. Pembuatan Blanko Laporan Informasi.
f.. Pembuatan Buku catatan Residivis/ pelaku yang dicurigai berada di
wilayah Kring Reserse.
g.. Sosialisasi lapangan di Wilayah Kring Reserse.

.2. Standar personil yang ditugaskan pada wilayah Kring Reserse

a. Berbadan Sehat jasmani dan rohani serta proaktif dengan tidak


bersifat menunggu; akan tetapi secara aktif berupaya untuk
mengumpulkan informasi dan data tentang peta wilayah, kerawanan-
kerawanan wilayah Kring Reserse/ keterangan dari setiap kejadian
atau tindak pidana yang timbul, termasuk menginventarisir para
Residivist maupun DPO.

b. Memiliki integritas yang tinggi, profesional, cermat dan akuntabel.

c. Luwes, Supel dan kenyal dalam pelaksanaan tugas dan mampu


membangun jaringan informan dan pembuatan laporan informasi untuk
disajikan/ dilaporkan kepada pimpinan / User dengan tepat waktu.

d.. Mampu mengindentifisir setiap kejadian dan tindak pidana yang timbul
yang dibutuhkan untuk pengungkapan kasus yang terjadi.

e. Mampu membina peran serta masyarakat ( Comunity Policing )


dengan membangun jaringan informan untuk mendapatkan informasi-
informasi tentang kerawanan-kerawanan dan kejadian tindak pidana
yang timbul di wilayah Kring Reserse.

f. Mampu mengambil tindakan Diskresi Kepolisian dalam situasi tertentu


yang berdasarkan ketentuan perundang- undangan yang berlaku

3. Standar Pelaksanaan Tugas pada Kring Reserse

a. melakukan pemetaan dan ploting terhadap daerah rawan kriminalitas


di wilayah kring reserse (data Asta Gatra) antara lain daerah
pemukiman penduduk, proyek vital, pusat pasar (perbelanjaan) dll.

/. b. membangun.....
- 10 -

b. membangun jaringan informan di wilayah kring reserse masing-


masing.

c. pembuatan buku catatan dan menginventarisir data kasus menonjol,


residivist / DPO yang berada di wilayah kring reserse.

d. pencatatan setiap informasi atas kejadian yang diterima dari


masyarakat, selanjutnya dilaporkan secara lisan maupun tertulis
(bentuk laporan informasi) guna diteruskan secara berjenjang melalui
ka team kring reserse, Kasubdit dan diteruskan kepada pimpinan /
user.

e. kewajiban untuk membuat Laporan Polisi ”Model A” terhadap kejadian


yang ditemukan oleh petugas kring reserse dan pembuatan Laporan
Informasi sesuai format, kemudian segera mengirimkan untuk
diteruskan kepada pimpinan / user.

petugas kring reserse harus proaktif, luwes, supel dan kenyal dalam
f. pelaksanaan tugas, dimaksudkan dengan secara aktif mengumpulkan
informasi, tidak bersifat kaku melainkan selalu terbuka menerima
informasi dan akomodatif terhadap masukan informasi serta mampu
menilai sifat informan dan isi kemurnian dari keterangan yang
diberikan.

4. Administrasi dan Pelaporan

a. Administrasi yang digunakan adalah berpedoman pada administrasi


umum yang berlaku di lingkungan Polri.

b.. Pembuatan dan pengiriman laporan berupa :

1) Laporan Polisi Model “ A “ adalah Laporan Polisi yang dibuat oleh


petugas Polri ( Kring Reserse ) yang menemukan suatu tindak
pidana ataupun merupakan hasil penyelidikan petugas Polri yang
bersangkutan bahwa telah terjadi tindak pidana.

2) Laporan Informasi : adalah laporan tentang keterangan,


pernyataan, gagasan dan tanda-tanda yang mengandung nilai,
makna dan pesan baik data, fakta maupun penjelasannya yang
dapat dilihat, didengar dan dibaca yang disajikan dalam berbagai
kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun non elektronik
yang dikirimkan kepada atasan / pimpinan.

VI. HUBUNGAN TATA CARA KERJA

1. melaksanakan koordinasi antar sesama petugas Kring Reserse yang


berdampingan.

2. melaporkan....
- 11 -

2. melaporkan hasil pelaksanaan Kring Reserse dengan lisan maupun


tertulis secara berjenjang kepada Ka Tim Kring Serse, Kasubdit, Kasat /
Kaur Bin Ops dll melalui alat komunikasi yang tersedia yakni Hand
Phone, Telephon, Fax, Email dll.

3. melaksanakan koordinasi dengan unsur pengamanan lainnya dan


Instansi yang dapat digunakan sebagai sumber informasi dengan
memegang azas saling menguntungkan dan tanpa kontra produktif.

4. Hasil pelaksanaan tugas Kring Reserse dikompulir untuk diolah dan


dievaluasi, kemudian di Arsipkan pada Bagbinopsnal Ditreskrimum/ Sus/
Kriminal Polres Lombok Timur.

5. Laporan Polisi Model ” A ” dan Laporan Informasi secara tertulis


dikirimkan secara berjenjang melalui Ka Tim Kring Serse dan Kasubdit
untuk diteruskan langsung kepada Kasat / Kaur Bin Ops / User secara
tepat waktu dengan penuh kerahasiaan pelaporan.

6. Format Laporan :

a. format Laporan Informasi diisi secara singkat sesuai bidang


masalah/ kejadian yang ditemukan oleh petugas Kring Serse.
(Format terlampir ).

b. pada isian Sumber Bahan Keterangan, petugas tidak perlu menulis


Identitas si Sumber, akan tetapi cukup dengan menulis “ Identitas
ada pada pelapor “.

c. pengiriman laporan informasi agar dapat dikirimkan dengan segera


untuk diteruskan kepada Pimpinan/ User.

VII. PENUTUP

Demikianlah Standar Operasional Prosedur pelaksanaan Kring Reserse Umum/


Khusus dan Kriminal Polres Lombok Timur dalam rangka Peningkatan pengungkapan
kasus- kasus yang terjadi sebagai upaya peningkatan Bidang Pelayanan
Penyidikan ini disusun sebagai pedoman didalam melaksanakan tugas terutama
dalam rangka meningkatkan mutu penegakan hukum oleh Polri, sehingga
keluhan-keluhan dari masyarakat terhadap kinerja Polri yang ada selama ini bisa
berkurang atau bahkan bisa hilang sama sekali.

Ditetapkan di : Selong
pada tanggal : Oktober 2016
KEPALA KEPOLISIAN RESOR LOMBOK TIMUR

WINGKY ADHITYO KUSUMO, S.I.K., M.H


AKBP NRP 74060736
- 12 -
- 13 -

Anda mungkin juga menyukai