STANDAR KOMPETENSI :
Memahami dan mampu menerapkan
Polsek Sebagai Basis Deteksi (PSBD).
Kompetensi dasar :
• Memahami hakikat polsek sebagai basis
deteksi dan implementasi quick wins fungsi
intelkam Polri
• Menerapkan panel data Polsek Sebagai Basis
Deteksi (PSBD)
SISTIMATIKA
1. pengertian Polsek sebagai Basis deteksi.
2. tujuan Polsek sebagai Basis deteksi.
3. sasaran Polsek sebagai Basis deteksi.
4. pelaksana deteksi;
5. metode deteksi;
6. sumber-sumber deteksi;
7. sistem pelaporan;
8. jenis-jenis administrasi deteksi.
9. tantangan penerapan peran PSBD dalam implementasi quick wins
10. tujuan Polsek sebagai satuan terdepan polri dalam implementasi quick wins
11. langkah-langkah penjabaran program quick win dalam pemberdayaan polsek
sebagai basis deteksi dalam implementasi quick wins;
12. Indikator keberhasilan pelaksanaan Polsek sebagai basis deteksi dalam
implementasi quick wins;
13. pengertian panel data;
14. jenis-jenis data dalam panel;
15. metode pembuatan panel data PSBD.
SUMBER BELAJAR :
Polsek mempunyai nilai atau posisi strategis sebagai ujung tombak dalam pembinaan Kamtibmas
yang secara langsung menyentuh masyarakat. Karena titik awal dari penegakan hukum,
perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat berada di Polsek, maka fungsi deteksi
merupakan fungsi kesatuan dan dalam penyelenggaraannya menjadi kewajiban serta tanggung jawab
pimpinan Polsek (Kapolsek).
Kedudukan dan posisi Kepolisian Sektor sebagai ujung tombak Kepolisian, apabila dikaitkan dengan
kebijakan Kapolri di bidang operasional yaitu mengutamakan tindakan preemtif dan preventif, maka
Polsek diharapkan mampu mendeteksi secara dini, mengidentifikasi segala permasalahan yang ada di
tengah-tengah masyarakat sehingga mampu berperan dalam memberikan peringatan dini kepada
pimpinan dan penciptaan kondisi yang menguntungkan demi terwujudnya kemanan dan ketertiban
masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan pada umumnya.
Sehubungan dengan peran tersebut, Polsek dituntut dapat melaksanakan tugas deteksi melalui
kegiatan pembentukan dan pembinaan jaringan informasi untuk mengumpulkan bahan keterangan
(Pulbaket) secara lengkap dan akurat, mengidentifikasi dan menilai segala aspek kehidupan
masyarakat, sehingga dapat menemukan Potensi Gangguan (PG) dan Ambang Gangguan (PG) yang
dapat menimbulkan Gangguan Nyata (GN) di wilayahnya.
Sebagai basis deteksi maka Polsek harus menguasai setiap permasalahan di wilayahnya sehingga
dapat mengetahui secara awal setiap dinamika yang ada dalam masyarakat melalui penguasaan
Intelijen Dasar dan Intelijen Aktual dan diwujudkan dalam Kalender Kamtibmas. Untuk mendukung
penyelenggaraan tersebut maka harus didukung oleh mekanisme dan system pelaporan yang jelas
dan terintegrasi dengan keasatuan di atasnya.
A.PENGERTIAN POLSEK SEBAGAI BASIS DETEKSI
Sasaran deteksi (PSBD) pada hakekatnya meliputi dinamika dan perubahan seluruh
aspek kehidupan masyarakat baik yang bersifat statis maupun dinamis yang berada di
wilayah hukum Polsek, terdiri dari :
1. Aspek Geografi, meliputi antara lain : segala sesuatu yang berkaitan dengan
bumi/alam, gunung, danau, luas wilayah dan batas-batasnya termasuk
infrastruktur.
3. Aspek Sumber Kekayaan Alam, merupakan bumi, air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya.
B.Sasaran Aspek dinamis (kehidupan masyarakat)
Pelaksana deteksi pada tingkat polsek sebagai basis deteksi pada dasarnya
seluruh personel Polri di tingkat Polsek, yang meliputi :
b.Pelaksana utama
1. Kanit Intelkam/Bapulbaket dan anggotanya
2. Bhabinkamtibmas
c.Pelaksana
1. Para kanit dan anggotanya
2. Ka SPK dan anggotanya
3. Anggota unsur staf Polsek
4. Kasubsektor
E.METODE DETEKSI
Untuk mewujudkan Polsek sebagai basis deteksi, penyelenggaraannya dilakukan oleh seluruh anggota
Polsek sesuai dengan peran masing-masing, sebagai berikut :
1. Rakor Muspika
2. Rapat Dinas/instansi terkait
3. Tatap muka
4. Pengamatan lapangan (observasi)
5. Pemberdayaan jaringan informasi
Sebagai Kepala Kesatuan yang bertanggung jawab menetukan keberhasilan terwujudnya kualitas Polsek
sebagai basis deteksi, bertugas kewajiban untuk :
1. Merencanakan dan mengarahkan serta memberi petunjuk bagi anggota Polsek dalam
pelaksanaan deteksi dan pembuatan Laporan Informasi.
2. Membina jaringan informasi.
3. Melakukan pengumpulan, penilaian, pengklasifikasian dan penyampaian Laporan Informasi.
4. Mengendalikan pelaksanaan dan mengevaluasi hasilnya.
II.Kanit Intelkam/Bapulbaket,Melaksanakan pengumpulan bahan keterangan melalui kegiatan sebagai
berikut :
1. Penyelidikan Intelijen
2. Pengamanan kegiatan masyarakat
3. Membentuk dan membina jaringan informasi
4. Pembuatan SKCK, STTP dan izin keramaian
Mekanisme pelaporan informasi yang diperoleh dibedakan berdasarkan potensi kerawanannya yaitu :
Setiap anggota unit menyerahkan Laporan Informasi kepada Kanit Intelkam untuk diteruskan kepada Kapolsek.
Setiap anggota subsektor menyerahkan Laporan Informasi kepada Kasubsektor untuk diteruskan kepada
Kapolsek
Setiap anggota Bhabinkamtibmas menuangkan informasi yang didapat ke dalam Laporan Informasi (LI) dan
pada kesempatan pertama diserahkan kepada Kanit Intelkam untuk diteruskan kepada Kapolsek.
Semua informasi yang memiliki nilai Intelijen, baik bersifat biasa maupun khusus, dituangkan ke dalam Laporan
harian Intelijen Polsek dan dikirimkan kepada Kapolres melalui Kasat Intelkam Polres
H.PENANGANAN LAPORAN INFORMASI OLEH KAPOLSEK
Kapolsek menilai isi informasi tersebut secara garis besar menjadi 2 (dua)
kelompok, sebagai berikut :
1. Masih rendahnya kemampuan para anggota Polri di lapangan dalam menghadapi kualitas
dan kuantitas kejahatan yang semakin canggih, serta proses birokrasi yang panjang dan
tidak efisien.
2. Masih belum tercukupinya rasio petugas operasional Polri dengan jumlah penduduk yang
dilayani di sebagian besar Polsek.
3. Masih belum terdukung sepenuhnya material dan peralatan khusus yang standard di
sebagian besar Polsek.
4. Masih belum mampu dari segi anggaran untuk menerapkan teknologi informasi,.
5. Sejumlah parameter kesiapan Polsek sebagai basis deteksi, seperti penyusunan Intelijen
dasar, pencatatan Buku Harian Informasi, pembuatan Laporan Harian, pembuatan
Laporan Informasi/ Informasi khusus, penyusunan kalender Kamtibmas,
pendokumentasian belum terlaksana dengan baik, sehingga informasi yang dibutuhkan
user maupun Pimpinan belum diperoleh maksimal dan disalurkan dengan cepat dan
tepat.
6. Para Kasatwil belum sepenuhnya memahami arti pentingnya Polsek sebagai basis deteksi
sehingga peran strategis Polsek tersebut kurang mendapat respon maupun teraplikasikan
dengan baik.
7. Pembentukan dan pembinaan jaringan informasi tidak berjalan maksimal.
K.LANGKAH-LANGKAH PENJABARAN PROGRAM QUICK WIN
DALAM PEMBERDAYAAN POLSEK SEBAGAI BASIS DETEKSI
a. Bidang SDM :
1) Personil Polsek sebaiknya anggota yang memiliki
rekam jejak yang baik.
2) Kepada Personil Polsek perlu diberikan pelatihan
tentang peran Polsek Sebagai Basis Deteksi.
3) Produktivitas personil Polsek dalam menghasilkan
informasi yang berkualitas, merupakan salah satu
parameter dalam pembinaan karier.
4) Peningkatan pemahaman kepada Para Kasatwil
tentang arti pentingnya peran strategis Polsek
sebagai basis deteksi.
B.Bidang Anggaran
Adanya dukungan anggaran pembentukan dan pembinaan jaringan yang
memadai
C.Bidang Sarpras
Terpenuhinya sarana transportasi dan peralatan komunikasi yang standard di
tingkat Polsek (HT, Telepon, Faximile dan medsos).
Setiap anggota Polsek yang bertempat tinggal diluar asrama diminta dan
diarahkan untuk aktif melakukan kegiatan Binmastral dengan radius binaan
masyarakat disesuaikan dengan kondisi wilayah setempat.
L.INDIKATOR KEBERHASILAN PELAKSANAAN
POLSEK SEBAGAI BASIS DETEKSI
SUMBER
IDIOLOGI JARKOM …………..
DAYA ALAM
POLITIK peta
HASIL PEMILU HASIL PILGUB
2009 JABAR 2008
KEAMANAN
BULANAN MINGGUAN HARIAN
FORMAT FORMAT
1,2,3 1,2,3
FORMAT
FORMAT 1,2,3
1,2,3
FORMAT
FORMAT 1,2,3
1,2,3
BURUNG IRIAN BURUNG CENDRAWASIH
CUKUP SEKIAN TERIMA KASIH