Anda di halaman 1dari 31

1

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI


MARKAS BESAR NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

PANDUAN TEKNIS ATAS SKEP KAPOLRI


No. Pol. : Skep / 448 / IX / 2007

tentang

NASKAH SEMENTARA
PEDOMAN PRODUK INTELIJEN
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Peranan Intelijen Keamanan pada hakekatnya merupakan mata dan


telinga pimpinan atau organisasi dalam memberikan informasi yang cepat,
tepat dan akurat, berupa produk intelijen.

b. Produk intelijen merupakan proses lanjutan dari serangkaian kegiatan


intelijen yang dilakukan melalui kegiatan pengolahan atas bahan
keterangan yang didapat, guna masukan bagi pimpinan Polri dalam
pengambilan dan penentuan kebijakan di bidang operasional maupun di
bidang pembinaan.

c. Produk intelijen disusun / dibuat melalui suatu proses pengolahan agar


memiliki nilai guna dan bobot yang berkualitas, sehingga perlu pengaturan
yang jelas mulai dari cara pembuatan, jenis, bentuk / format sampai
dengan pendistribusian dari produk intelijen tersebut.

d. Diharapkan Buku Pedoman Produk Intelijen yang telah disesuaikan


dengan perkembangan kebutuhan organisasi, sehingga mampu
memenuhi seluruh kebutuhan User dalam memperoleh informasi intelijen
dalam upaya mewujudkan / mendukung pelaksanaan tugas pokok Polri.

2. Dasar.

a. Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara


Republik Indonesia.
/ b. Undang-Undang......
2 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

b. Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan


Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, menjadi Undang-Undang.

c. Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep / 53 / X / 2002, tanggal 17 Oktober 2002,


tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan-badan pada Tingkat Markas
Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia, beserta perubahannya.

d. Keputusan Kapolri No.Pol. : Kep / 54 / X /2002, tanggal 17 Oktober 2002,


tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia
Tingkat Kewilayahan, beserta perubahannya.

e. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. : Skep / 37 / I / 2005, tanggal 31 Januari


2005, tentang Pedoman Intelijen Keamanan Polri.

f. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. : Skep / 411 / VI / 2005, tanggal 23 Juni


2005, tentang Pedoman Administrasi Produk Intelijen.

3. Maksud dan Tujuan

a. Maksud.

Buku Pedoman ini dimaksudkan sebagai pedoman umum bagi para


penyelenggara fungsi Intelijen dalam pembuatan produk intelijen sebagai
sarana penyampaian hasil kegiatan intelijen kepada Pimpinan.

b. Tujuan.

Tujuannya agar terwujud keseragaman pemahanan tentang produk


intelijen baik mengenai bentuk, proses dan penyebarannya.

4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup materi Buku Pedoman ini meliputi ; jenis, bentuk dan kegunaan
produk intelijen serta bagaimana pembuatan dan penyebarannya.

5. Pengertian

a. Informasi

Adalah keterangan yang disampaikan seseorang atau badan yang masih


memerlukan penilaian.

/ b. Bahan......
3 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

b. Bahan Keterangan

Adalah kumpulan informasi atau fakta yang sudah dinilai dan dapat
digunakan atau diolah untuk pembuatan produk intelijen.

c. Produk Intelijen

Adalah suatu perwujudan akhir dari kegiatan operasional intelijen yang


berisi bahan keterangan setelah melalui proses pengolahan yang meliputi
pencatatan, penilaian dan penafsiran yang dibuat secara perorangan atau
organisasi fungsi Intelijen yang disusun sesuai dengan jenis, bentuk dan
kegunaannya yang telah ditentukan

d. Produk Intelijen Strategis

Adalah produk intelijen yang akan digunakan sebagai dasar bagi


pembuatan kebijakan dan resikonya, yang dibuat secara berkelanjutan
dan berkala

e. Produk Intelijen Taktis

Adalah produk intelijen yang akan digunakan untuk kepentingan


operasional Kepolisian maupun operasional intelijen, yang dibuat secara
insidentil atau sesuai dengan kondisi tertentu yang akan berpengaruh
pada situasi dan kondisi kehidupan masyarakat.

f. Intelijen Dasar

Adalah suatu produk intel yang dibuat oleh pejabat Intelijen yang berisi
bahan keterangan tentang semua aspek kehidupan dalam suatu daerah/
tempat tertentu yang dapat digunakan sebagai pengetahuan dasar
tentang potensi situasi dan kondisi daerah untuk kepentingan
penyelenggaraan tugas-tugas Polri.

g. Laporan Informasi

Adalah laporan dari petugas Intelijen tentang apa yang dilihat, didengar,
dirasakan langsung maupun tidak langsung yang meliputi satu bidang dan
atau satu masalah, disusun secara sistematis dan analisa singkatnya atas
materi laporan tersebut.

h. Informasi Khusus

Adalah produk intel yang dibuat oleh pejabat Intelijen yang merupakan
informasi terpilih dan bernilai dari beberapa informasi yang diterima
tentang masalah atau kasus-kasus tertentu dan diperkirakan akan
berkembang sehingga perlu diketahui, diyakini dan diwaspadai oleh
pimpinan satuan samping dan bawah.
/ i. Laporan Atensia.
4 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

i. Laporan Atensia

Adalah produk intel yang dibuat oleh pejabat Intelijen tentang sesuatu
peristiwa atau masalah yang sedang berkembang/ menonjol yang
implikasinya perlu diantisipasi dan urgent untuk segera dimintakan
perhatian pimpinan karena diperkirakan dapat berubah menjadi sumber
ancaman/ gangguan Kamtibmas atau sedikitnya berpengaruh thd
kebijaksanaan kegiatan sendiri.

j. Telaahan Intelijen

Adalah suatu produk intel yang dibuat oleh pejabat Intel yang berisi
pengkajian singkat dan jelas tentang perkembangan masalah-masalah
ipoleksosbudkam yang dinilai sangat penting, dikaitkan dengan fakta-fakta
yang lampau, guna mengetahui arti keadaan yang berlaku sekarang.
Telaahan intelijen dibuat secara berkala, yaitu : Telaahan Mingguan dan
Telaahan Bulanan.

k. Memo Intelijen

Adalah suatu produk intel yang dibuat oleh pimpinan Intelijen untuk
menyampaikan masalah-masalah khusus yang memiliki tingkat
kerahasiaan tinggi kepada Pimpinan Polri.

l. Perkiraan Intelijen

Adalah produk yang dibuat oleh pejabat Intelijen yang disusun secara
berkala dan kontinu mengenai lingkungan strategi tentang berbagai
bidang yang meliputi Ipoleksosbudkam termasuk perkembangan
lingkungan strategi luar negeri, kegunaannya terutama untuk kepentingan
penyusunan perencanaan kerja Polri pada waktu yang akan datang.
Perkiraan Intelijen dibuat secara berkala, yaitu : 1 Tahunan, 2 Tahunan
dan 5 Tahunan.

m. Perkiraan Intelijen Kontijensi.

Adalah produk yang dibuat oleh pejabat Intelijen apabila terdapat gejala,
indikasi akan munculnya ancaman baru dari satu keadaan tertentu yang
sangat mungkin terjadi krisis dan meresahkan masyarakat.

n. Perkiraan Intelijen Khusus

Adalah produk yang dibuat oleh pejabat Intelijen dalam kepentingan suatu
operasi khusus kepolisian, yang menelaah secara komprehensif tentang
kondisi sasaran operasi.

/ o. Perkiraan .......
5 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

o. Perkiraan Intelijen Cepat

Adalah produk yang dibuat oleh pejabat Intelijen dalam Satgas Operasi
apabila terjadi perubahan / penyimpangan tentang sasaran operasi
sehingga dapat menjamin efektifitas pelaksanaan operasi khusus
kepolisian yang sudah berjalan.

p. Laporan Intelijen

Adalah produk yang dibuat oleh pejabat Intelijen untuk melaporkan hasil
kegiatan intelijen (penyelidikan, pengamanan dan penggalangan) baik
terhadap sasaran teroris, kejahatan berkadar ancaman tinggi maupun
kondisi-kondisi tertentu yang meresahkan masyarakat.

q. Pencatatan

Adalah menuliskan informasi atau keterangan pada sarana pencatatan


secara sistimatis, teratur dan berkesinambungan dalam rangka
tersedianya bahan keterangan untuk diolah menjadi produk Intelijen.

r. Buku Harian Informasi (BHI)

Adalah buku induk informasi yang berisi kumpulan informasi harian yang
dilaporkan atau yang diterima Satuan Intelijen.

s. Lembaran Kerja (LK)

Adalah sarana pencatatan dalam lembaran-lembaran lepas yang disusun


menurut jenis persoalannya dan dilakukan secara terus menerus untuk
kepentingan pertimbangan pimpinan intelijen dalam menindak lanjuti.

6. Tata Urut :

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PRODUK INTELIJEN

BAB III PEMBUATAN PRODUK INTEL

BAB IV PENDISTRIBUSIAN

BAB V PENUTUP

/ BAB II…..
6 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

BAB II

PRODUK INTELIJEN

6. Jenis

a. Produk Intelijen Strategis

Yang termasuk dalam produk intelijen strategis adalah :

1) Intelijen Dasar
2) Perkiraan Intelijen

b. Produk Intelijen Taktis

Yang termasuk dalam produk intelijen taktis adalah :

1) Telaahan Intelijen
2) Laporan Informasi
3) Informasi Khusus
4) Laporan Atensia
5) Memo Intelijen
6) Perkiraan Intelijen Khusus
7) Perkiraan Intelijen Cepat
8) Perkiraan Intelijen Kontijensi
9) Laporan Intelijen

7. Bentuk

a. Intelijen Dasar

Kegunaannya untuk mengenali, memahami tentang potensi, situasi


maupun kondisi suatu wilayah/daerah tertentu.

1) Intelijen Dasar disusun dengan format sebagai berikut :

a) Bab I : Pendahuluan.
Berisi ; Gambaran Umum, Maksud dan Tujuan dari
pembuatan Intelijen Dasar.

b) Bab II : Materi.
Menguraikan data-data mengenai Tri Gatra ( Geografi,
Demografi dan Sumber Daya Alam) dan Panca Gatra
(Poleksosbudkam) baik yang bersifat statis maupun dinamis
yang berpotensi menjadi FKK, PH dan AF.

/ c) Bab III .......


7 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

c) Bab III : Penutup


Berisi tentang kesimpulan.

2) Tulisan ”TERBATAS” pada bagian atas dan bawah di setiap


halaman.
3) Intelijen Dasar memuat Tempat dan Waktu pembuatan.
4) Mencantumkan alamat distribusi yang telah ditentukan.
5) Sampul :

a) Warna : Kuning
b) Logo : Kresna
c) Kepala Surat
d) Nama Produk
e) Tulisan ”TERBATAS” pada bagian atas dan bawah.
f) Registrasi

7) Ukuran kertas A4 dan atau Folio.

b. Laporan Informasi

Kegunaannya sebagai media pertanggung jawaban setiap personil


intelijen khususnya dalam mengemban tugas deteksi yang melekat pada
dirinya dan anggota Polri umumnya dalam mengemban fungsi intelijen.

1) Laporan Informasi disusun dengan format sebagai berikut :

a) Kepala Surat dan Registrasi


b) Nama produk
c) Bab I : Pendahuluan
Berisi tentang Sumber informasi, Hubungan pelapor dengan
sumber, cara mendapatkan, waktu mendapatkan dan nilai /
bobot informasi.

d) Bab II : Hal-hal yang dilaporkan.


Berisi tentang bahan keterangan yang diperoleh.

e) Bab III : Pendapat Pelapor


Berisi tentang analisa singkat, prediksi dan saran dari
pelapor.

2) Menggunakan sandi Pelapor.


3) Laporan Harian Intelijen memuat waktu dan tanggal pembuatan
4) Tulisan ”RAHASIA” pada bagian atas dan bawah di setiap halaman.
5) Ukuran kertas A4 / Folio

/ c. Informasi .......
8 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

c. Informasi Khusus

Kegunaannya dalam rangka penyampaian informasi terpilih dan menonjol


serta penting untuk diketahui oleh pimpinan sebagai bahan tindak lanjut
baik oleh fungsi intelijen maupun fungsi lainnya.

1) Informasi Khusus disusun dengan format sebagai berikut :

a) Bab I : Perihal
Berisi hal-hal yang bersifat khusus tentang permasalahan
yang akan disampaikan.

b) Bab II : Fakta-Fakta
Berisi tentang masalah atau kasus-kasus tertentu dan
diperkirakan akan berkembang sehingga perlu diketahui,
diyakini dan diwaspadai oleh Satuan atas, samping maupun
bawah.

c) Bab III : Catatan


Berisi tentang analisa singkat, perkiraan dan saran.

2) Tulisan ”RAHASIA” pada bagian atas dan bawah di setiap halaman.


3) Informasi Khusus memuat tanggal pembuatan
4) Authentikasi oleh pejabat intelijen tanpa mencantumkan nama dan
jabatan.
5) Mencantumkan alamat distribusi yang telah ditentukan.
6) Sampul :

a) Warna : Merah
b) Logo : Kresna
c) Kepala Surat
d) Nama Produk
e) Mencantumkan tempat dan tanggal pembuatan
e) Tulisan ”RAHASIA” pada bagian atas dan bawah.
f) Registrasi

7) Ukuran kertas A4 / Folio

d. Laporan Atensia

Kegunaannya untuk penyampaian laporan dari pimpinan intelijen pada


pimpinan Polri tentang perubahan atau perkembangan situasi yang
penting dan atau menonjol serta memerlukan respon maupun arahan
segera dari pimpinan untuk mengantisipasinya maupun penanganannya.

/ 1) Laporan …..
9 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

1) Laporan Atensia disusun dengan format sebagai berikut :

a) Bab I : Pendahuluan
Berisi pokok-pokok masalah.

b) Bab II : Fakta-Fakta
Memuat bahan-bahan keterangan tentang permasalahan-
permasalahan yang bersifat faktual yang memerlukan
perhatian / atensi segera dari Pimpinan.

c) Bab III : Analisa


Berisi tentang pembahasan dari fakta-fakta yang diuraikan
sebelumnya.

d) Bab IV : Prediksi
Memuat perkiraan perkembangan masalah yang akan
terjadi.

e) Bab V : Langkah-langkah yang telah diambil


Berisi tindakan yang telah dilakukan oleh Polri.
f) Bab VI : Rekomendasi
Berisi saran tindak yang perlu dilakukan oleh Pimpinan
(User).

2) Authentikasi oleh pimpinan Intelijen tanpa mencantumkan nama


dan jabatan.
3) Tulisan ”RAHASIA” pada bagian atas dan bawah di setiap halaman.
4) Laporan Atensia memuat Tempat dan Waktu pembuatan.
5) Laporan Atensi disampaikan kepada Pimpinan Kesatuan Polri.
6) Sampul :

a) Warna : Merah
b) Logo : Kresna
c) Kepala Surat
d) Nama Produk
e) Tulisan ”RAHASIA” pada bagian atas dan bawah.
f) Registrasi

7) Ukuran kertas ½ Folio.

e. Telaahan ( Harian, Mingguan, Bulanan) Intelijen

Kegunaannya sebagai gambaran tentang perkembangan kondisi dan


permasalahan pada suatu daerah tertentu atau untuk mengetahui arti
keadaan yang berlaku.

/ 1) Telaahan ......
10 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

1) Telaahan Intelijen disusun dengan format sebagai berikut :

a) Bab I : Pendahuluan
Berisi gambaran umum tentang perkembangan situasi yang
meliputi poleksosbudkam dalam periode telaahan.

b) Bab II : Fakta-Fakta
Berisi tentang perubahan dan peristiwa yang terjadi di bidang
Poleksosbudkam.

c) Bab III : Analisa


Berisi tentang pembahasan dari fakta-fakta yang diuraikan
sebelumnya.

d) Bab IV :Prediksi
Memuat perkiraan perkembangan masalah yang akan
terjadi.

e) Bab V : Langkah-langkah yang telah diambil.


Berisi tindak yang telah dilakukan oleh Polri.

e) Bab VI : Rekomendasi
Berisi saran tindak yang perlu dilakukan oleh Polri.

2) Tulisan ”RAHASIA” pada bagian atas dan bawah di setiap halaman.


3) Telaahan Intelijen memuat Tempat dan Waktu pembuatan
4) Telaahan Intelijen ditanda-tangani oleh Pejabat Intelijen.
5) Mencantumkan alamat distribusi yang telah ditentukan.
6) Sampul :
a) Warna : Merah
b) Logo : Kresna
c) Kepala Surat
d) Nama Produk
e) Tulisan ”RAHASIA” pada bagian atas dan bawah.
f) Registrasi

7) Ukuran kertas A4 / Folio

f. Memo Intelijen

Kegunaannya untuk media formal dalam penyampaian informasi atau


bahan keterangan yang penting dan sangat rahasia dari Pimpinan Intelijen
pada Pimpinan Polri setiap tingkatan.

1) Memo Intelijen dibuat dalam bentuk tulisan bebas (essay) yang


berisi penyampaian sesuatu persoalan yang sangat prinsip, urgent
dan sangat rahasia.
2) Tulisan ” SANGAT RAHASIA” pada bagian atas dan bawah di
setiap halaman.
/ 3) Memo .......
11 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

3) Memo Intelijen memuat tempat dan waktu pembuatan


4) Ditanda-tangani oleh Pimpinan Intelijen.
5) Sampul :

a) Warna : Hitam
b) Logo : Kresna
c) Kepala Surat
d) Nama Produk
e) Tulisan ” SANGAT RAHASIA” pada bagian atas dan bawah.
f) Registrasi

6) Ukuran kertas ½ Folio.

g. Perkiraan Intelijen

Kegunaannya untuk menggambarkan atau menguraikan atau menjelaskan


tentang arah dan kecenderungan perkembangan lingkungan strategis
maupun perkiraan ancaman yang akan dihadapi oleh kepolsian negara
Republik Indonesia dan atau jajarannya dalam perionde waktu tertentu (1
tahun/2 tahun/5tahun) kedepan sehingga berguna bagi pimpinan Polri
dalam menyusun Recana Kerja Polri, Polda, Polwil, Polwiltabes, Polres
Metro, Polres/ta yang Efektif.

1) Perkiraan Intelijen disusun dengan format sebagai berikut :

a) Tingkat Mabes Polri dan Polda :

(1) Bab I : Pendahuluan


Berisi Berisi gambaran umum pokok persoalan dari
peristiwa / permasalahan yang dilaporkan.

(2) Bab II : Pra Anggapan


Berisi asumsi terhadap perkembangan situasi yang
akan terjadi mencakup Ipoleksosbudkam.

(3) Bab III : Perkembangan Lingkungan Strategis


1. Luar Negeri (Global, Internasional &
Regional)
2. Dalam Negeri (Nasional, Daerah & Lokal
yang mencakup Tri Gatra dan Panca
Gatra)

(4) Bab IV : Perkiraan Ancaman


1. Kecenderungan Lingkungan Strategis
Luar Negeri.
2. Kecenderungan Lingkungan Strategis
Dalam Negeri.
/ 3. Hakekat ......
12 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

3. Hakekat Ancaman
4. Kerawanan Daerah (Wilkum Polda)

(5) Bab V : Penutup

b) Tingkat Polwil, Polwiltabes, Poltabes, Polres/ta :

(1) Bab I : Pendahuluan


Berisi Berisi gambaran umum pokok persoalan dari
peristiwa / permasalahan yang dilaporkan.

(2) Bab II : Pra Anggapan


Berisi asumsi terhadap perkembangan situasi yang
akan terjadi mencakup Ipoleksosbudkam.

(3) Bab III : Perkembangan Lingkungan Strategis


(mencakup Tri Gatra dan Panca Gatra)
1. Nasional dan Daerah
2. Lokal

(4) Bab IV : Perkiraan Ancaman


1. Kecenderungan Lingkungan Strategis
Dalam Negeri.
2. Hakekat Ancaman : FKK, PH dan
AF/meliputi kejahatan konvensional,
transnasional crime, kejahatan terhadap
kekayaan negara, kejahatan yang
berimplikasi kontijensi, dan bencana
alam.
3. Kerawanan Daerah (sesuai Wilkum
masing-masing).

(5) Bab V : Penutup


Berisi tentang Kesimpulan

2) Tulisan ”RAHASIA” pada bagian atas dan bawah di setiap halaman.


3) Perkiraan Intelijen memuat Tahun Pembuatan.
4) Authentikasi oleh pimpinan Intelijen tanpa mencantumkan nama
dan jabatan.
5) Mencantumkan alamat distribusi yang telah ditentukan.
6) Sampul :

/ a) Warna .....
13 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

a) Warna : Merah
b) Logo : Kresna
c) Kepala Surat
d) Nama Produk
e) Tulisan ”RAHASIA” pada bagian atas dan bawah.
f) Registrasi

7) Ukuran kertas A4 / Folio

h. Perkiraan Intelijen Kontijensi.

Kegunaannya untuk menggambarkan atau menjelaskan tentang suatu


perubahan dan perkembangan salah satu aspek atau beberapa aspek
kehidupan masyarakat yang akan menimbulkan keresahan masyarakat
dan atau krisis, sehingga dituntut adanya kemampuan penangulangan
yang khusus oleh Polri.

1) Perkiraan Intelijen Kontijensi disusun dengan format sebagai


berikut:

a) Tentang (Masalah Kontijensi)

b) Bab I : Pendahuluan
Berisi gambaran umum tentang perkembangan dan
kecenderungan masalah atau gejala tertentu yang akan
berkembang menjadi kondisi yang tergolong krisis dan atau
meresahkan.

c) Bab II : Perkembangan Masalah dan Kondisi


Berisi Uraian tentang perkembangan masalah, kondisi,
gejala dan faktor-faktor yang berpengaruh.

d) Bab III : Analisa


Berisi tentang pembahasan atas kondisi dan masalah
maupun gejala yang berkembang serta faktor-faktor yang
berpengaruh termasuk kemampuan penanggulangannya.

e) Bab IV : Perkiraan Ancaman


1. Kecenderungan.
2. Hakekat Ancaman.

f) Bab V : Rekomendasi
Berisi kemungkinan penanggulangan

2) Tulisan ”RAHASIA” pada bagian atas dan bawah di setiap halaman.

/ 3) Perkiraan .......
14 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

3) Perkiraan Intelijen Kontijensi memuat Tempat dan Waktu pembuatan


4) Authentikasi oleh pimpinan Intelijen tanpa mencantumkan nama
dan jabatan.

5) Mencantumkan alamat distribusi yang telah ditentukan.


6) Sampul :

a) Warna : Merah
b) Logo : Kresna
c) Kepala Surat
d) Nama Produk
e) Tulisan ”RAHASIA” pada bagian atas dan bawah.
f) Registrasi

7) Ukuran kertas A4 / Folio

i. Perkiraan Intelijen Khusus

Kegunaannya untuk menggambarkan tentang perkembangan kondisi


sasaran tertentu yang akan ditanggulangi dalam suatu operasi khusus
Kepolisian, sehingga berguna dalam menyusun perencanaan operasi
yang lebih tepat dan efektif serta berdaya guna.

1) Perkiraan Intelijen Khusus disusun dengan format sebagai berikut:

a) Tentang (Sasaran Operasi / Sandi Operasi)

b) Bab I : Tugas Pokok


Berisi rincian kegiatan yang harus dilakukan.

c) Bab II : Sasaran Operasi


1. Data Sasaran, berisi semua aspek yang terkait
dengan sasaran operasi (Anatomi sasaran)
2. Daerah Sasaran, berisi tentang kondisi daerah
dan lingkungan sosial.

d) Bab III : Analisa


Berisi pembahasan terhadap hal-hal yang tercantum pada
Bab II dan kondisi /kemampuan pelaksana operasi.

e) Bab IV : Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan, berisi tentang Kondisi Sasaran.
2. Saran, berisi tentang Cara Bertindak yang
harus dilakukan oleh pelaksana operasi.

/ 2) Tulisan ......

2) Tulisan ”RAHASIA” pada bagian atas dan bawah di setiap halaman.


15 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

3) Perkiraan Intelijen Khusus memuat Tempat dan Waktu pembuatan


4) Authentikasi oleh pimpinan Intelijen tanpa mencantumkan nama
dan jabatan.
5) Mencantumkan alamat distribusi yang telah ditentukan.
6) Sampul :

a) Warna : Merah
b) Logo : Kresna
c) Kepala Surat
d) Nama Produk
e) Tulisan ”RAHASIA” pada bagian atas dan bawah.
f) Registrasi

7) Ukuran kertas A4 dan atau Folio

j. Perkiraan Intelijen Cepat

Kegunaannya untuk menggambarkan atau menjelaskan tentang


perubahan maupun perkembangan sasaran operasi yang aktual dalam
rangka mendinamisir dan efektifnya pelaksanaan suatu operasi kepolisian
yang sedang berjalan.

1) Perkiraan Intelijen Cepat disusun dengan format sebagai berikut:

a) Tentang ( sasaran tertentu )

b) Bab I : Pendahuluan
Berisi tentang perubahan/perkembangan sasaran operasi
maupun adanya hal-hal khusus yang berpengaruh dalam
pencapaian tujuan operasi.

c) Bab II : Keadaan Sasaran


Berisi tentang perubahan sasaran yang terjadi pada saat
pelaksanaan operasi.

d) Bab III : Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan.
2. Saran.

2) Tulisan ”RAHASIA” pada bagian atas dan bawah di setiap halaman.


3) Perkiraan Intelijen Cepat memuat Tempat dan Waktu pembuatan
4) Authentikasi oleh Pejabat Intelijen dalam Satgas Ops tanpa
menyebut nama dan jabatan.
5) Sampul :

/ a) Warna ......
a) Warna : Merah
16 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

b) Logo : Kresna
c) Kepala Surat
f) Nama Produk
g) Tulisan ”RAHASIA” pada bagian atas dan bawah.
f) Registrasi
6) Ukuran kertas A4 dan atau Folio
k. Laporan Intelijen
Kegunaannya untuk penyampaian laporan hasil dari suatu kegiatan
tertentu (Penyelidikan/Pengamanan/Penggalangan) yang telah
dilaksanakan satuan intelijen pelaksana pada pimpinan intelijen maupun
pimpinan Polri .

1) Laporan Intelijen disusun dengan format sebagai berikut:


a) PRO JUSTICIA ( khusus tentang teroris ), lainnya tidak
mencantumkan.
b) Registrasi
c) Bab I : Dasar
Berisi tentang UU No. 2 tahun 2002, UU No. 15 tahun 2003,
UU No 8 tahun 1981 dan Surat Perintah Penyelidikan
(khusus untuk laporan teroris, lainnya hanya menyebut
lapgas)
d) Bab II : Fakta
Berisi tentang hasil penyelidikan / pengamanan /
penggalangan.
e) Bab III : Kesimpulan
Berisi tentang keterlibatan/ indikasi seseorang/ kelompok
dalam kejahatan teror dan kejahatan lainnya yang berkadar
ancaman tinggi atau kondisi tertentu yang telah dicapai serta
rekomendasi
2) Tulisan ”RAHASIA” pada bagian atas dan bawah di setiap halaman.
3) Laporan Intelijen memuat Tempat dan Waktu pembuatan
4) Laporan Intelijen ditanda-tangani oleh Pejabat Intelijen.
5) Sampul :
a) Warna : Merah
b) Logo : Kresna
c) Kepala Surat
d) Nama Produk
e) Tulisan ”RAHASIA” pada bagian atas dan bawah.
f) Registrasi

6) Ukuran kertas A4 dan atau Folio.


/ BAB III
BAB III
17 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

PEMBUATAN PRODUK INTELIJEN

8. Proses Pembuatan Produk Intelijen

Dalam mewujudkan produk intelijen sebagai akhir dari hasil kegiatan operasional
dilakukan melalui suatu proses pengolahan yang meliputi pencatatan, penilaian
dan penafsiran:

a. Pencatatan

1) Pencatatan dilakukan untuk mempermudah analisa dan penyiapan


penyusunan laporan-laporan Intelijen menjadi suatu persoalan
tertentu dalam bentuk yang teratur.

2) Pencatatan memerlukan sarana serta teknik yang memungkinkan


untuk menyampaikan keterangan secara teratur dan tepat. Sarana
yang digunakan dalam pencatatan adalah sebagai berikut :

a) Buku Harian Informasi (BHI), sebagai buku induk laporan


dan berita yang telah diterima yang berisi daftar kronologi
persoalan/permasalahan Intelijen dalam waktu tertentu.

b) Lembaran Kerja (LK), berbentuk pencatatan dalam


lembaran-lembaran lepas yang disusun menurut jenis
persoalannya dan dilakukan secara terus menerus.

c) Peta Situasi, berbentuk pencatatan grafis yang


memperlihatkan keadaan yang lampau, sedang dan
diperkirakan kedudukan dan kegiatan sasaran.
/ d) Kartu......
d) Kartu Tik, merupakan sistem pencatatan dengan
menggunakan kartu / formulir yang memuat hal-hal dan
catatan singkat mengenai biodata perorangan,
perkumpulan / organisasi dan permasalahan.

e) File, merupakan kumpulan bahan-bahan keterangan yang


disusun secara teratur yang biasanya merupakan berkas tata
naskah untuk membantu dalam waktu singkat menemukan
kembali berkas keterangan yang diperlukan sewaktu-waktu
baik untuk kepentingan operasional maupun untuk
kepentingan analisa Intelijen.

/ b. Penilaian.
b. Penilaian
18 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

Penilaian merupakan suatu kegiatan untuk menentukan hubungan tingkat


kepentingan atau urgensi serta tingkat kepercayaan dan kebenaran
tentang bahan keterangan.

1) Penilaian hubungan tingkat kepentingan atau urgensi :

a) Apakah bahan keterangan itu berhubungan dengan sasaran,


bidang tugas atau masalah yang dihadapi.
b) Apakah bahan keterangan itu segera dibutuhkan, dan dari
siapa diperoleh.
c) Apakah bahan keterangan itu berharga untuk waktu
sekarang atau nanti dan untuk siapa diajukan.

2) Penilaian tingkat kepercayaan

Penilaian tingkat kepercayaan terhadap sumber atau badan


pengumpul diterangkan sebagai berikut :

A : Dapat dipercaya sepenuhnya.


B : Biasanya dapat dipercaya.
C : Agak dapat dipercaya.

Penilaian atas tingkat kebenaran suatu bahan keterangan


dinyatakan sebagai berikut :

1 : Dibenarkan oleh Badan atau sumber lain.


2 : Sangat mungkin benar
3 : Mungkin benar

Penilaian tingkat kepercayaan dan tingkat kebenaran terhadap


informasi yang dilaporkan, dilakukan oleh pimpinannya

Dari hasil tahapan penilaian akan menghasilkan bahan keterangan


dalam artian keterangan-keterangan, fakta-fakta/data yang dapat
dilanjutkan pengolahan dalam mewujudkan produk intelijen.

c. Penafsiran

Penafsiran dilakukan untuk mengolah bahan keterangan dan dapat


ditempuh melalui 3 (tiga) cara pendekatan berfikir sebagai berikut :

1) Berpikir secara Intuitif, merupakan penafsiran terhadap bahan


keterangan berdasarkan pada filling yang dipengaruhi oleh
pengalaman dan diproses melalui 4 (empat) tahap :

/ a) Tahap .....
a) Tahap Akumulasi
19 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

Dalam tahap ini digunakan fakta-fakta yang tersimpan di


dalam otak sendiri untuk menafsirkan informasi yang
diterima. Fakta-fakta tersebut pada dasarnya merupakan
asumsi sehingga makin banyak pengalaman maka semakin
banyak pula asumsi yang diperoleh dan akan mempermudah
pekerjaan penafsiran

b) Tahap Inkubasi

Dalam tahap ini dilakukan penelaahan lebih lanjut terhadap


fakta-fakta asumsi untuk menentukan fakta mana yang dapat
digunakan untuk penafsiran. Dalam hal ini diusahakan untuk
mendapatkan gambaran yang logis.

c) Tahap Iluminasi

Dalam tahap ini seolah-olah otak menjadi semakin terang


sehingga mampu menemukan arti dalam bahan keterangan
untuk menemukan jawaban sementara yang diinginkan atau
berupa hipotesa-hipotesa.

d) Tahap Verifikasi

Dalam tahap ini hipotesa yang telah diperoleh pada tahap


sebelumnya (iluminasi) diuji kebenarannya dengan mencari
fakta-fakta tambahan ataupun membandingkan dengan
pengalaman yang dimiliki yang kemudian dapat ditarik suatu
kesimpulan.

2) Berpikir secara Ilmiah, dalam rangka pengolahan bahan keterangan


dapat juga dilaksanakan dengan pendekatan berpikir secara ilmiah
yang didasarkan pada data yang sudah pasti kebenarannya
misalnya dengan menggunakan data statistik. Dengan demikian
kegiatan penafsiran dengan cara ini akan memerlukan waktu yang
relatif sama.

3) Berpikir secara Logis, merupakan pengolahan bahan keterangan


yang dilakukan dengan pendekatan berfikir secara logika melalui
proses analisa, integrasi, kesimpulan dan prediksi. Penafsiran
dengan pendekatan ini adalah suatu cara yang lazim digunakan
dalam proses pengolahan bahan keterangan di bidang Intelijen.

/ 9. Sifat ......

9. Sifat dan Waktu Pembuatan Produk Intelijen


20 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

a. Produk Intelijen dilihat dari sifatnya terdiri dari :

1) Produk bersifat Informasi, terdiri dari :

a) Intelijen Dasar
b) Laporan Informasi
c) Informasi Khusus

2) Produk bersifat Telaahan, terdiri dari :

a) Telaahan Intelijen
b) Perkiraan Intelijen
c) Laporan Atensia

3) Produk yang sifatnya khusus, terdiri dari :

a) Perkiraan Intelijen Khusus


b) Perkiraan Intelijen Cepat
c) Perkiraan Intelijen Kontijensi
d) Memo Intelijen
e) Laporan Intelijen

b. Produk Intelijen dilihat dari waktu pembuatannya terdiri dari :

1) Produk yang dibuat secara berkala, terdiri dari :

a) Intelijen Dasar
b) Perkiraan Intelijen
c) Telaahan Intelijen

2) Produk yang dibuat secara insidentil, terdiri dari :

a) Laporan Informasi
b) Informasi Khusus
c) Laporan Atensia
d) Perkiraan Intelijen Khusus
e) Perkiraan Intelijen Cepat
f) Perkiraan Intelijen Kontijensi
g) Memo Intelijen
h) Laporan Intelijen

/ 10. Penanggungjawab .........

10. Penanggungjawab Pembuatan Produk Intelijen


21 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

a. Tingkat Baintelkam Polri

1) Kabaintelkam, bertanggung jawab atas pembuatan produk Memo


Intelijen.

2) Karo Analis, bertanggung jawab atas pembuatan produk :


a) Intelijen Dasar
b) Perkiraan Intelijen
c) Perkiraan Intelijen Khusus
d) Perkiraan Intelijen Kontijensi
e) Telaahan (Mingguan, Bulanan) Intelijen
f) Laporan Atensi

3) Para Direktur, bertanggung jawab atas pembuatan produk :

a) Informasi Khusus
b) Telaahan Intelijen Mingguan
c) Laporan Intelijen

4) Anggota Intelijen, bertanggung jawab atas pembuatan Laporan


Informasi.

5) Pejabat Intel Satgas Ops, bertanggung jawab atas pembuatan


produk Perkiraan Keadaan Cepat.

6) Ka Siaga Intel bertanggung jawab atas pembuatan produk


Telaahan Harian Intelijen.

b. Tingkat Dit Intelkam Polda

1) Direktur Intelkam, bertanggung jawab atas pembuatan Memo


Intelijen.

2) Wadir Intelkam, bertanggung jawab atas pembuatan produk :

a) Intelijen Dasar
b) Perkiraan Intelijen
c) Perkiraan Intelijen Khusus
d) Perkiraan Intelijen Kontijensi

3) Kabag Analis, bertanggung jawab atas pembuatan produk :

a) Telaahan Intelijen
b) Laporan Atensi

/ 4) Kasat ......
4) Kasat Intel, bertanggung jawab atas pembuatan produk :
22 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

a) Informasi Khusus
b) Laporan Intelijen

5) Perwira Piket Intel, bertanggung jawab atas pembuatan Telaahan


Harian Intelijen.

6) Perwira Satgas Intel pada Ops Sus Kepolisian, bertanggung jawab


atas pembuatan Perkiraan Intelijen Cepat.

7) Anggota Intel, bertanggung jawab atas pembuatan Laporan


Informasi.

c. Tingkat Subbag / Sat Intelkam Polwil / Tabes

1) Kasubbag / Kasat Intelijen, bertanggung jawab atas pembuatan


Memo Intel.

2) Kaur Binops, bertanggung jawab atas pembuatan produk :

a) Intel Dasar
b) Perkiraan Intelijen
c) Perkiraan Intelijen Khusus
d) Perkiraan Intelijen Kontijensi
e) Telaahan Intelijen
f) Laporan Atensi

3) Kanit Intel, bertanggung jawab atas pembuatan produk Informasi


Khusus.

4) Pa Piket Intel, bertanggung jawab atas pembuatan Telaahan Harian


Intelijen.

5) Pa Satgas Intel pada Ops Sus Kepolisian, bertanggung jawab atas


pembuatan Perkiraan Intelijen Cepat.

6) Anggota Intel, bertanggung jawab atas pembuatan Laporan


Informasi.

d. Tingkat Sat Intel Polres Metro / Polres / Ta

1) Kasat Intelijen, bertanggung jawab atas pembuatan produk :

a) Memo Intel
b) Intelijen Dasar
/ c) Perkiraan ......
c) Perkiraan Intelijen
23 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

d) Perkiraan Intelijen Khusus


e) Perkiraan Intelijen Kontijensi
f) Telaahan Intelijen
g) Laporan Atensi
h) Informasi Khusus
i) Laporan Intelijen

2) Pa Satgas Intel pada Ops Sus Kepolisian, bertanggung jawab atas


pembuatan Perkiraan Intelijen Cepat.

3) Anggota Intel, bertanggung jawab atas pembuatan Laporan


Informasi.

e. Tingkat Unit / Bapul Intel Polsek Metro/ Polsek / Ta

Anggota unit / Bapul, bertanggung jawab atas pembuatan Laporan


Informasi dan visualisasi Intelijen Dasar dalam bentuk panel data.

/ BAB IV
24 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

BAB IV

PENDISTRIBUSIAN

10. Pendistribusian Produk Intelijen


Setiap produk intelijen yang sudah selesai harus segera didistribusikan kepada
User.
a. Tingkat Baintelkam Polri :
1) Produk Berkala :
a) Intelijen Dasar, didistribusikan kepada :

(1) Kapolri
(2) Kababinkam Polri
(3) Kabareskrim Polri
(4) Derenbang Kapolri
(5) Deops Kapolri
(6) Karo / Dir BIK
(7) Sesuai Permintaan

b) Perkiraan Intelijen, didistribusikan kepada :

(1) Kapolri
(2) Kababinkam Polri
(3) Kabareskrim Polri
(4) Deops Kapolri
(5) Derenbang Kapolri
(6) Karo / Dir BIK

c) Telaahan Intelijen, didistribusikan kepada :

(1) Kapolri
(2) Deops Kapolri
(3) Karo / Dir BIK

2) Produk Insidentil :
a) Laporan Informasi
Disampaikan kepada atasan langsung.

b) Informasi Khusus, didistribusikan kepada :

(1) Kabaintelkam
(2) Wakabaintelkam
(3) Sesuai kebutuhan.
/ c) Laporan ......
c) Laporan Atensia, disampaikan kepada Kapolri.
25 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

d) Perkiraan Intelijen Khusus, disampaikan kepada Deputi


Operasi Kapolri.

e) Perkiraan Intelijen Cepat, disampaikan kepada Kepala


Operasi.

f) Perkiraan Intelijen Kontijensi, disampaikan kepada Kapolri.

g) Memo Intelijen, disampaikan kepada Kapolri.

h) Laporan Intelijen, disampaikan kepada :


(1) Kabaintelkam
(2) Kapolri (masalah tertentu)
(2) Ketua Pengadilan Negeri (untuk mendapatkan
penetapan Pengadilan), khusus terorisme.

b. Tingkat Polda

1) Produk Berkala :
a) Intelijen Dasar, didistribusikan kepada :

(1) Kabaintelkam
(2) Kapolda
(3) Karo Ops Polda
(4) Karo Renbang Polda
(5) Dir Opsnal Polda
(6) Kapolwil/Kapolres

b) Perkiraan Intelijen, didistribusikan kepada :

(1) Kabaintelkam
(2) Kapolda
(3) Karo Ops Polda
(4) Karo Renbang Polda
(5) Dir Opsnal Polda
(6) Kapolwil / Kapolwiltabes
(7) Kapolres / Kapolresta

d) Telaahan Intelijen, didistribusikan kepada :

/ (1) Kabaintelkam ......


26 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

(1) Kabaintelkam Polri


(2) Kapolda
(3) Karo Ops Polda
(4) Dir Opsnal Polda
(2) Kapolwil / Kapolwiltabes
(3) Kapoltabes/ Kapolres / Kapolresta

2) Produk Insidentil :

a) Laporan Informasi
Disampaikan kepada atasan langsung.

b) Informasi Khusus, didistribusikan kepada :

(1) Direktur Intelkam


(2) Kapolda (masalah tretentu)
(3) Pejabat tertentu sesuai kebutuhan.

c) Laporan Atensia, disampaikan kepada Kapolda.

d) Perkiraan Intelijen Khusus, disamapaikan kepada Karo Ops


Polda.

e) Perkiraan Intelijen Cepat, disamapikan kepada Ka Satgas


Ops Polda.

f) Perkiraan Intelijen Kontijensi, disampaikan kepada Kapolda.

g) Memo Intelijen, disampaikan kepada Kapolda.

h) Laporan Intelijen, disampaikan kepada :


(1) Direktur Intelkam
(2) Kapolda (masalah tertentu)
(2) Ketua Pengadilan Negeri (Untuk mendapatkan
penetapan Pengadilan).

c. Tingkat Polwiltabes / Poltabes / Polres Metro / Polres / Ta

1) Produk Berkala :
a) Intelijen Dasar, didistribusikan kepada :
(1) Kapolda
(2) Kapolwil / Tabes
(3) Kapolres Metro
(4) Kapolres / Ta
/ b) Perkiraan ......
27 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

b) Perkiraan Intelijen Keamanan, didistribusikan kepada :


(1) Kapolda
(2) Kapolwil / Tabes
(3) Kapolres / Kapolresta
(4) Sesuai kebutuhan

c) Telaahan Intelijen, didistribusikan kepada :

(1) Kapolda
(2) Dir Intelkam Polda
(2) Kapolwil/Kapolwiltabes/Res/Ta
(3) Sesuai kebutuhan

2) Produk Insidentil :
a) Laporan Informasi
Disampaikan kepada atasan langsung.

b) Informasi Khusus, didistribusikan sesuai kebutuhan.

c) Laporan Atensia, disampaikan kepada


Kapolwil/Kapolwiltabes/Res/Ta

d) Perkiraan Intelijen Khusus, disampaikan kepada Kabag Ops.

e) Perkiraan Intelijen Cepat, disampaikan kepada Kasat Gas


Ops Polwil/Polwiltabes.

f) Perkiraan Intelijen Kontijensi, disampaikan kepada


Kapolwil/Kapolwiltabes/Res/Ta

g) Memo Intelijen, disampaikan kepada Kapolwil /


Kapolwiltabes./Res/Ta

h) Laporan Intelijen, didistribusikan kepada


(1) Kapolwil
(2) Kasubbag Intel Polwil/Polwiltabes
(2) Ketua Pengadilan Negeri.

e. Tingkat Polsek / Metro / Ta


1) Produk Berkala :
Intelijen Dasar, didistribusikan kepada :

/ a) Kapolres ......
28 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

a) Kapolres / Metro / Ta
b) Kapolsek / Ta

2) Produk Insidentil :
Laporan Informasi, disampaikan kepada Kapolsek / Metro / Ta.

11. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Pendistribusian

a. Masalah yang Dipilih

Tidak semua produk intelijen disampaikan kepada pimpinan/user, oleh


sebab itu pejabat intelijen harus mampu memilih masalah-masalah mana
yang harus / perlu disampaikan kepada pimpinan dan mana yang tidak
perlu. Kekeliruan dalam memilih masalah akan menimbulkan apatisme
dari penerima dalam menanggapi masalah yang disajikan.

b. Klasifikasi Produk Intelijen

Produk-produk intelijen memiliki klasifikasi “Terbatas” , “RAHASIA” dan


“SANGAT RAHASIA”. Dalam pelaksanaannya masing-masing pembuat
produk dapat menentukan klasifikasi produk sesuai tingkat kerahasiaan
dari produk tersebut.

c. Waktu Penyampaian

Informasi intelijen akan memiliki nilai tinggi apabila dapat sampai kepada
alamat tepat pada waktunya atau dengan kata lain sampai sebelum
seluruh masalahnya basi. Oleh sebab itu waktu penyampaian produk
intelijen kepada user diatur sebagai berikut :

1) Untuk Laporan Informasi, Laporan Atensi, Memo Intelijen, diterima


oleh user segera setelah selesai pembuatan.

2) Untuk Laporan Harian Intelijen, diterima user selesai pembuatan


produk.

3) Untuk Informasi Khusus diterima alamat pada hari laporan itu dibuat
dan masih aktual.

4) Untuk Telaahan Intelijen, diterima user pada hari selesai


pembuatan.

5) Untuk Intelijen Dasar, Perkiraan Intelijen Keamanan sudah


disampaikan paling lambat satu bulan sebelum awal tahun berjalan
(Bulan Desember).
/ 6) Untuk.......
29 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

6) Untuk Perkiraan Intelijen Khusus, sudah harus disampaikan


sebelum perencanaan operasi sedangkan Perkiraan Intelijen Cepat
disampaikan segera setelah produk selesai dibuat.

7) Untuk Perkiraan Intelijen Kontijensi dan Laporan Intelijen,


disampaikan segera setelah produk selesai dibuat.

d. Sarana Pendistribusian Produk Intelijen

Dalam memilih dan menentukan sarana pengiriman yang baik harus


dipertimbangkan urgensi dari produk intelijen dan ditinjau dari segi isi,
tingkat kerahasiaan dan ketepatan waktu. Sarana-sarana pengiriman yang
dapat digunakan antara lain sebagai berikut :

1) Perwira Intelijen

Untuk mengirimkan produk intelijen yang berklasifikasi “SANGAT


RAHASIA” sedapat mungkin dilakukan oleh seorang Perwira
Intelijen dengan maksud apabila user memerlukan penjelasan lisan
tentang masalahnya.

2) Telex dan Faxsimili

Penggunaan pesawat Telex dan Faxsimili yang telah dilengkapi


dengan alat pengaman merupakan pilihan terbaik dalam mengirim
dokumen khususnya untuk produk yang memerlukan kecepatan.

3) Pos

Pengiriman melalui pos dengan sistem tercatat serta pemanfaatan


kotak pos memberikan manfaat secara baik apabila dilakukan
dengan suatu perencanaan yang cermat. Resiko keamanan
informasi masih perlu mendapatkan perhatian apabila akan
menggunakan sarana pos.

4) Internet / Email

Pengiriman melalui fasilitas internet / email perlu dipertimbangkan


khususnya dalam rangka pendistribusian produk intelijen secara
timbal balik antara Baintelkam dengan kesatuan kewilayahan
dengan tetap memperhatikan aspek keamanan.

12. Pengamanan Pendistribusian Produk Intelijen

a. Setiap produk intelijen diperlakukan sebagai dokumen rahasia negara dan


menjadi tanggung jawab semua personel intelijen untuk
mengamankannya agar tidak jatuh kepada orang yang tidak berhak.
/ b. Jumlah.......
30 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

b. Jumlah penggandaan produk intelijen dibuat sesuai dengan daftar


distribusi sedangkan penggandaan berikut hanya atas persetujuan pejabat
intelijen yang membuat.

c. Untuk produk intelijen berupa Perkiraan Intelijen, Telaahan Intelijen,


Laporan Khusus Intelijen, dan Laporan Atensia, pada tulisan tiap-tiap
halaman harus dicap dengan kata “copy keberapa” dalam bentuk huruf
besar.

d. Penyimpanan arsip produk intelijen dipertanggungjawabkan kepada


personel khusus dan mekanisme peminjaman oleh pejabat lain diatur agar
keamanan dan kerahasiaan produk tetap terjamin.

f. Kecepatan dan keamanan dalam penyebaran produk intelijen sebelum


disebarkan terlebih dahulu dibungkus / dimasukkan dalam amplop
bertuliskan “RAHASIA”.

g. Konsep dan segala catatan dalam bentuk kertas dan file dalam memori
komputer segera dimusnahkan dan atau diamankan agar tidak tercecer
dan mudah dibaca oleh personil yang bukan konseptor.

/ BAB V.....
31 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KAPOLRI
NO. POL. : SKEP / 448 / IX / 2007
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2007

BAB V

PENUTUP

13. Contoh format dari masing-masing Produk Intelijen, dilampirkan dalam naskah
dan merupakan satu kesatuan dengan naskah induknya.

14. Buku Pedoman tentang Produk Intelijen ini sewaktu-waktu dapat diperbaiki /
diubah sesuai kebutuhan di lapangan dan perkembangan situasi.

15. Buku Pedoman ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dievaluasi kembali
selama jangka waktu 2 (dua) tahun, untuk kemudian diperbaiki dan
disempurnakan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 14 Agustus
2007
An. KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KABAINTELKAM

Drs. SALEH SAAF


INSPEKTUR JENDERAL POLISI

Anda mungkin juga menyukai