Anda di halaman 1dari 5

Tugas Pokok dan Fungsi Sat Reskrim

SAT RESKRIM bertugas membina Fungsi dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, termasuk fungsi identifikasi

dalam rangka penegakan hukum, koordinasi dan pengawasan operasional dan administrasi penyidikan PPNS sesuai ketentuan hukum dan peraturan yang

berlaku. Dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya Kasat Reskrim dibantu oleh Kanit dan Kasubnit. Kasat Reskrim Polres bertanggung jawab atas

pelaksanaan tugasnya kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali Waka Polres.

JOB DISCRIPTION KASAT RESKRIM

1. Bertugas dan bertanggung jawab tentang segala sesuatu dalam lingkup pelaksanaan tugas SATUAN RESERSE.

2. Melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan masalah-masalah Perencaan, Pengorganisasian, dan control terhadap tugas anggota.

3. Melakukan koordinasi dengan kesatuan lain dan instansi samping.

4. Melakukan supersif staf.

5. Mengendalikan tugas-tugas yang bersifat khusus terutama operasi yang dibebankan.

JOB DISCRIPTION KBO RESKRIM

1. Membantu Kasat Reskrim melakukan pengawasan terhadap anggota Unit Reskrim, Urmindik, Urmin, Ur Tahti dan Ur Indentifikasi.

2. Membantu kasat VReskrim dalm menyiapkan administrasi, formulir-formulir yang ditentukan untuk pelaksanaan tugas anggota reskrim.

3. Membantu kasat Reskrim menjamin ketertiban dan ketentuan pengisian formulir-formulir, register-register penyidikan.

4. Memberikan input data kepada Kasat Reskrim melalui Urmidik, Urmin, Ur Tahti, Ur Indentifikasi dalam Pulahjianta.

5. Membantu kasat reskrim dalam melancarkan, mengontrol menertibkan petunjuk cara pengisian register yang dibutuhkan untuk administrasi

penyidikan.

TUGAS POKOK KA UNIT

1. Melaksanakan pemanggilan, pemeriksaan dan pemberkasan kasus atau tindak pidana yang akan atau sedang atau telah terjadi.

2. Menertibkan daftar pencarian orang maupun barang guna pencarian/penyelidikan.

3. Memyelesaikan semaksimal mungkin kasus-kasus yang sedang ditangani dan bekerjasama dengan unbin ops dalam pemanggilan, SPDP dan

administrasi lain.

4. Melakukan pemberkasan perkara dan mengajukan kepada Ur Bin Ops untuk dikoreksi dan dikirim kekejari.

5. Menyiapkan data-data yang ditangani.

Sat Intelkam adalah unsur pelaksana utama Polres yang berada di bawah Kapolres.
Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan / membina fungsi Intelejen bidang Keamanan, termasuk persandian, dan pemberi pelayanan dalam bentuk Surat izin
/ Keterangan yang menyangkut Orang Asing, Senjata Api & Bahan Peledak, kegiatan social / Politik masyarakat dan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
kepada warga masyarakat yang membutuhkan serta melakukan pengawasan / pengamanan dan pelaksanaannya.
Sat Intelkam dipimpin oleh Kepala Sat Intelkam, disingkat Kasat Intelkam yang bertanggung jawab kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di
bawah kendali Waka Polres.
Sat Intelkam terdiri dari Urusan Administrasi dan Ketatausahaan, serta sejumlah Unit diantaranya :

1. Urusan Pembinaan Operasi disingkat Urbin Ops


2. Urusan Sandi bertugas melaksanakan giat Persandian
3. Urusan Yanmin bertugas melaksanakan Pelayanan Administrasi
4. Unit Opsnal :

 Unit Bidang Sosial Ekonomi


 Unit Bidang Sosial Budaya
 Unit Bidang Keamanan
 Unit Bidang Politik
 Wasendak (Pengawasan Senjata dan Bahan Peladak)
 POA (Pengawasan Orang asing)

I. Tugas Pokok

1. Sebagai Mata dan Telinga kesatuan Polri yang berkewajiban melaksanakn deteksi dini dan memberikan peringatan masalah dan perkembangan
masalah dan perubahan kehidupan sosial dalam masyarakat. Mengidentifikasi ancaman, gangguan, atau hambatan terhadap Kamtibmas.
2. Melaksanakan pengamatan terhadap sasaran-sasaran tertentu dalam masyarakat di bedang Ipoleksosbudhankam bagi kepentingan yang
membahayakan masyarakat khususnya dalam kegiatan kontra Intelijen;
3. Menciptakan kondisi tertentu yang menguntungkan dalam masyarakat bagi pelakasanaan tugas Polri.

II. Fungsi

Penyelidikan, Pengamanan dan penggalangan untuk keperluan pelaksanaan tugas dan fungsi kepolisian, terutama penegakan hukum, pembinaan kamtibmas,
serta keperluan tugas bantuan pertahanan dan kekuatan sosial.
VISI :
Menjadi Intelijen Keamanan Yang Berkemampuan Pengindera Dini Dan Pencegah Efektif, Setiap Gangguan Keamanan Dalam Negeri Yang Akan Merusak Sendi
Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara Dalam NKRI Yang Berdasarkan Pancasila Dan UUD 1945.

MISI :

1. Mendeteksi Secara Dini Sumber-Sumber Potensi Gangguan Keamanan Dlm Negeri.


2. Mewujudkan Kondisi Yg Mendukung Terselenggaranya Giat Pemerintahan Dan Kehidupan Masyarakat Serta Terjaminnya Kepentingan Nasional.
3. Mewujudkan Intelijen Keamanan Sebagai Pusat Informasi Keamanan Yang Akurat, Aktual Dan Terpercaya Dalam Rangka Mengamankan Kehidupan
Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara.
4. Membangun Intelijen Keamanan Beserta Infra Strukturnya Dlm Satu Sistem Terintegrasi & Tergelar Dari Tingkat Pusat Sampai Tingkat Kewilayahan
Yg Didukung Oleh Etika Profesi Intelijen.
5. Membangun Dan Mengembangkan Kerjasama Dengan Badan Intelijen Dalam & Luar Negeri Sbg Salah Satu Wujud Sinergi Upaya Pemeliharaan
Keamanan.
6. Membangun Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Sejalan Dengan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Keamanan Dan Ketertiban Masyarakat.

Sat Lantas Polres dipimpin oleh Kasat Lantas Polres yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kewajibannya kepada Kapolres dan pelaksanaan tugas
sehari - hari dikoordinasikan oleh Kabag Ops maupun Wakapolres.

Kasat Lantas, adalah unsur pelaksana pada tingkat Mapolres yang bertugas memberikan bimbingan tehnis atas pelaksanaan Fungsi Lalu Lintas dilingkungan
Polres serta menyelenggarakan dan melaksanakan Fungsi tersebut yang bersifat terpusat pada tingkat wilayah / antar Polsek dalam rangka mendukung
pelaksanaan tugas operasional pada tingkat Polres.

Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya Kasat Lantas dibantu oleh Kanit dan Kasubnit.
Kasat Lantas dalam pelaksanaannya dibantu oleh :

 KBO Sat Lantas disingkat Kepala Urusan pembinaan Operasi lantas yang bertanggung Jawab kepada Kasat Lantas dalam pelaksanaan tugas sehari-
hari dibawah kendali Kasat Lantas. KBO dalam melaksanakan tugas dan kewajiban dibantu oleh kanit Patroli, Kanit Dikyasa, dan kanit laka lantas.
KBO lantas membawai tentang urusan Administrasi anggota dan ketatausahaan serta sejumlah unit.
 Kanit Patroli Sat Lantas disingkat kepala Unit Patroli bertanggung jawab kepada Kasat Lantas dan dibawah naungan KBO Sat Lantas dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali Kasat Lantas.Kanit Patroli dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya dibantu oleh Unit Patmor dan
Unit Gaktur. Kanit Patroli membawai tentang urusan unit patmor dan unit Gaktur serta administrasi.
 Kanit Laka Sat Lantas disingkat Kepala Unit Laka yang membawahi tentang urusan unit Laka dan Administrasi Laka serta bertangung jawab kepada
Kasat Lantas dan dibawah naungan KBO Sat Lantas dalam pelaksanaan tugas sehari - hari dibawah kendali Kasat Lantas. Kanit Laka dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya dibantu oleh unit Laka.
 Kanit Dikyasa Sat Lantas, disingkat Kepala Unit Dikyasa bertanggung jawab kepada Kasat Lantas dan dibawah naungan KBO Sat Lantas, dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali Kasat Lantas.

Dalam melaksanakan tugas Sat lantas menyelenggarakan Fungsi :

1. Memberikan bimbingan tehnis atas pelaksanaan Fungsi tehnis Lalu Lintas pada tingkat Polres.
2. Menyelenggarakan administrasi registrasi / identifikasi kendaraan bermotor yang dipusatkan pada tingkat Mapolres.
3. Menyelenggarakan dan pembinaan partisipasi masyarakat melalui kerjasam lintas sektoral, pendidikan masyarakat dan pengkajian masalah
dibidang lalu lintas.
4. Penyelenggaraan operasi Kepolisian dibidang lalulintas dalam rangka penegakan hukum dan ketertiban lalulintas.
5. Memberikan bantuan operasional atas pelaksanaan Fungsi lalu lintas pada tingkat Polres termasuk dalam rangka pengungkapan kasus - kasus
kecelakaan lalulintas yang menonjol.M
6. enyelenggarakan administrasi operasi termasuk pengumpulan, pengolahan dan penyajian data/informasi baik yang berkenaan dengan aspek
pembinaan maupun pelaksanaan Fungsinya

Fungsi Sabhara merupakan sebagian fungsi Kepolisian yang bersifat preventif yang merupakan keahlian dan keterampilan khusus yang telah dikembangkan lagi
mengingat masing-masing tugas yang tergabung dalam fungsi Samapta perlu menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan masyarakat.

Perumusan dan Pengembangan Fungsi Samapta meliputi Pelaksanaan tugas Polisi Umum, menyangkut segala upaya pekerjaan dan kegiatan Pengaturan,
Penjagaan, Pengawalan, Patroli, Pengamanan terhadap Hak Penyampaian Pendapat dimuka umum (PPDU). Pembinaan Polisi Pariwisata, Pembinaan Badan
Usaha Jasa Pengamanan (BUJP), SAR Terbatas, TPTKP, TIPIRING, dan PERDA, Pengendalian Massa (Dalmas), Negoisasi, Pengamanan terhadap proyek vital/
Obyek vital dan Pemberdayaan Masyarakat, Pembinaan Bantuaan Satwa untuk kepentingan Perlidungan, Pengayoman, Pertolongan dan Penertiban
Masyarakat.

Tugas Pokok :

1. Memberikan Perlindungan, Pengayoman dan Pelayanan Masyarakat.


2. Mencegah dan menangkal segala bentuk gangguan kamtibmas baik berupa kejahatan maupun Pelanggaran serta gangguaan keterertiban lainnya.
3. Melakukan tindakan Represif Tahapan awal (Repawal) terhadap semua bentuk ganguan Kamtibmas lainnya guna memelihara keamanan dan
Ketertiban Masyarakat.
4. Melindungi keselamatan orang, harta benda dan masyarakat .
5. Melakuan Tindakan Reperesif Terbatas (Tipiring dan Penegakan Perda)
6. Pemberdayaan Dukungan Satwa dalam tugas Oprasional Polri.
7. Melaksanakan SAR terbatas.
Dalam pelaksanaan tugasnya Sat Sabhara memiliki unit sebagai berikut :

 Unit Patroli yaitu Bentuk operasional Polri yang merupakan perwujudan tindakan menghilangkan faktor niat atau pencegahan terhadap
bertemunya niat dan kesempatan.
 Pengendali Massa (Dalmas) yaitu kegiatan dengan memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan terhadap sekelompok masyarakat yang
sedang menyampaikan pendapat / aspirasi didepan umum guna mencegah masuknya pengaruh pihak tertentu atau provokator.
 aPenjagaan markas yaitu Pelaksanaan tugas kepolisian yang bersifat preventif guna mengamankan markas komando maupun lingkungan
sekitarnya.

Tugas Unit Binmas bertugas melaksanakan pembinaan masyarakat meliputi kegiatan pemberdayaan Polmas, ketertiban masyarakat dan kegiatan koordinasi
dengan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa, serta kegiatan kerja sama dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.

Tugas Pokok :

1. pelaksanaan koordinasi dengan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa dalam rangka peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap
hukum dan peraturan perundang-undangan;
2. pembinaan dan penyuluhan di bidang ketertiban masyarakat terhadap komponen masyarakat antara lain remaja, pemuda, wanita, dan anak; dan
3. pemberdayaan peran serta masyarakat dalam kegiatan Polmas yang meliputi pengembangan Kemitraan dan kerja sama antara Polsek dengan
masyarakat dan pemerintah tingkat kecamatan/kelurahan serta organisasi non pemerintah.

Kegiatan Sat Binmas :

1. merencanakan dan menyelenggarakan administrasi kegiatan operasional pembinaan masyarakat;


2. memberdayakan peran serta masyarakat dan kegiatan Polmas, yang meliputi pengembangan kemitraan dan kerja sama antara Polsek dengan
masyarakat dan pemerintah tingkat kecamatan/kelurahan serta organisasi non pemerintah dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah sosial
yang terjadi dalam kehidupan masyarakat;
3. melaksanakan koordinasi dengan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa dalam rangka peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap
hukum dan peraturan perundang-undangan; melaksanakan pembinaan dan penyuluhan di bidang ketertiban masyarakat terhadap komponen
masyarakat antara lain remaja, pemuda, wanita, dan anak; dan
4. melaksanakan kegiatan sambang desa, penerangan, penyuluhan dan tatap muka dengan tokoh-tokoh masyarakat.

5. Terutama dalam masyarakat perkotaan yang banyak sekali terjadi kriminalitas,karna dengan banyaknya penduduk,tingginya transmigran sehingga

kriminalitas bisa terjadi kapan saja,dimana saja dan kapan saja.Masyarakat perkotaan adalah masyarakat yang hidup dalam ranah industry,hidup

individual dan tingginya persaiangan untuk mendapatkan pekerjaan,sehiingga menyebabkan kemiskinan yang tidak diharapkan.

6. Kemiskinan merupakan penyebab dari revolusi dan kriminalitas (Aristoteles). Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak

sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf-taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun

fisiknya dalam kelompok.Kita ketahui bersama bahwa masyarakat yang hidup dalam kemiskinan yang dimana mereka sangat sulit sekali

mendapatkan pekerjaan,dan untuk memenuhi kehidupanya sehari-hari.Dengan keadaan ini seseorang akan tentu melakukan tindakan

kriminalitas,seperti pencurian,perampokan,menyopet bahkan memerkosa.Tindakan seperti merupakan suatu masalah dalam masyarakat yang

hidup dalam kemiskinan,kadang kala mereka terpaksa melakukan tindakan kejahatan karna kebutuhan ekonominya,dia harus memenuhi

kebutuhan hidupnya supaya bisa bertahan hidup dia harus melakukan tindak-tindakan kriminalitas.
7. Maraknya kemiskinan di masyarakat perkotaan dan kepadatan penduduk yang di sebabkan oleh tingginya angka transmigran,hal inilah yang salah

satu factor penyebab kemiskinan dan terjadinya tindakan kriminalitas.Masyarakat perkotaan yang mana kita ketahui itu selalu identik dengan sifat

yang individual, matrealistis, penuh kemewahan,di kelilingi gedung-gedung yang menjulang tinggi, perkantoran yang mewah, dan pabrik-pabrik

yang besar.Asumsi kita tentang kota adalah tempat kesuksesan seseorang.Masyarakat perkotaan lebih dipahami sebagai kehidupan komunitas

yang memiliki sifat kehidupan dan ciri-ciri kehidupannya berbeda dengan masyarakat pedesaan.Akan tetapi kenyataannya di perkotaan juga masih

banyak terdapat beberapa kelompok pekerja-pekerja di sektor informal, misalnya tukang becak, tukang sapu jalanan, pemulung sampai pengemis.

Dan bila kita telusuri masih banyak juga terdapat perkampungan-perkampungan kumuh tidak layak huni.

8. Masyarakat perkotaan yang hidup pada daerah-daerah kumuh,seperti hidup di bawah kolom jembatan,tempat pembuangan sampah yang intinya

mereka hidup dalam serba kekurangan.Dari penulis sendiri mengatakan bahwa tindak kejahatan yang paling tingg terjadi adalah di masyarkat

perkotaan.Apalagi yang hidup serba kurang tentu mereka akan melakukan pencurian,perampoakn dan sebagainya seperti yang telah di jelasakan

sebelumnya.Bahkan pemerkosaanpun bisa terjadi karna kurangnya pengawasan orang tua, ketidak saling kenalan,serta lingkungan yang begitu

sempit dan kumuh,kesempatan untuk melakukan begitu besar.Seperti pemerkosaan yang terjadi di Jakarta pada anak yang berumur 11 tahun,hal

ini terjadi karna lingkungan tempat tinggal korban sangatlah kumuh banyak sekali sampah bertumpukan dan kurangnya pengawasan orang tua

sehingga pelaku dengan mudah menjalankan aksinya.Seseorang melakukan tindak kejahatan bukan saja karna adanya niat tapi karna ada

kesempatan untuk melakukanya.

9. Kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa di sini ini adalah kesalahn kita bersama,Orang yang melakukan pencurian,perampoakan,mereka

melakukanya karna ada alas an yakni untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.Hal ini terjadi karna kurangnya perhatian dari pemerintah

untuk mengatasi masalah kemiskinan yang mendorong mereka untuk melakukan tindak kejahatan.Dan kurangnya pengawasan dari pihak aparat

keamanan untuk menjaga keamanan dan ketentraman masyarakat.

10. Faktor apa yang menyebabkan tindakan kriminalitas tersebut?. Penyebab terjadinya kriminalitas pencurian dan perampokan dari aspek sosial

psikologi adalah faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen adalah dorongan yang terjadi dari dirinya sendiri, seperti sudah penulis singgung

diatas bahwa kebenaran relatif itu relatif bisa menciptakan suatu sikap untuk mempertahankan pendapatnya diri atau egosentris dan fanatis yang

berlebihan. Jika seorang tidak bijaksana dalan menanggapi masalah yang barang kali menyudutkan dirinya, maka kriminalitas itu bisa saja terjadi

sebagai pelampiasan untuk menunjukan bahwa dialah yang benar.Sementara faktor eksogen adalah faktor yang tercipta dari luar dirinya, faktor

inilah yang bisa dikatakan cukup kompleks dan bervariasi.Kesenjangan sosial, kesenjang ekonomi, ketidankadilan dsb, merupakan contoh penyebab

terjadinya tindak kriminal yang berasal dari luar dirinya. Pengaruh sosial dari luar dirinya itu misalnya, ajakan teman, tekanan atau ancaman pihak

lain, minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang yang membuat ia tidak sadar. Hawa nafsu yang sangat hebat dan kuat sehingga dapat

menguasai segala fungsi hidup kejiwaan,Pengaruh ekonomi misalnya karena keadaan yang serba kekurangan dalam kebutuhan hidup, seperti

halnya kemiskinan akan memaksa seseorang untuk berbuat jahat. [] - 01

Anda mungkin juga menyukai