3
6 JP ( 360 Menit )
PENGANTAR
KOMPETENSI
1.Ketentuan Umum
PASAL 1
3) Profesi Polri adalah profesi Polri yang berkaitan dengan tugas Polri
baik dibidang operasional maupun dibidang pembinaan.
4) Etika Profesi Polri adalah Kristalisasi nilai - nilai Tribrata dan Catur
Prasetya yang dilandasi dan dijiwai oleh Pancasila serta
mencerminkan jati diri setiap anggota Polri dalam wujud komitmen
moral yang meliputi etika kenegaraan, kelembagaan,
kemasyarakatan dan kepribadian.
18). Atasan adalah setiap anggota Polri yang karena pangkat dan / atau
jabatannya berkedudukan lebih tinggi dari anggota yang dipimpin.
(ayat 18)
19) Bawahan adalah setiap anggota Polri yang karena pangkat dan /
atau jabatannya berkedudukan lebih rendah dari atasan.
22) Etika Kenegaraan adalah sikap moral anggota Polri terhadap NKRI,
Pancasila, UUD 1945 dan kebhinekatunggalikaan.
23) Etika Kelembagaan adalah sikap moral anggota Polri terhadap
Institusi yang menjadi wadah pengabdian dan patut dijunjung tinggi
sebagai ikatan lahir batin dari semua insan Bhayangkara dengan
segala martabat dan kehormatannya sesuai dengan nilai – nilai yang
terkandung dalam Tribrata dan Catur Prasetya.
Pasal 2
Peraturan ini bertujuan untuk :
Pasal 3
a. Kepatutan yaitu standar dan / atau nilai moral dari kode etik anggota
Polri yg dapat diwujudkan kedalam sikap, ucapan dan perbuatan.
Bagian Kesatu
Ruang Lingkup
Pasal 4
a. Etika Kenegaraan
b. Etika Kelembagaan
c. Etka Kemasyarakatan
d. Etika Kepribadian
Bagian Kedua
Pasal 5
Bagian Kesatu
Kewajiban
Pasal 6
Etika Kenegaraan
Setiap Anggota Polri Wajib :
Pasal 7
Etika Kelembagaan
Etika Kemasyarakatan
Pasal 10
Etika Kepribadian
Pasal 11
Etika Kenegaraan
Pasal 12
Etika Kelembagaan
Pasal 13
Etika Kelembagaan
Pasal 14
Etika Kemasyarakatan
Pasal 15
Pasal 16
4. PENEGAKAN KEPP
Kelembagaan
Pasal 17
b. Komisi KEPP;
c. Komisi Banding;
e. SDM Polri,
a. Pemeriksaan Pendahuluan.
f. Rehabilitasi personil.
Pasal 18
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
(1) Dalam hal terjadi perdamaian (dading) antara anggota Polri yang
melakukan tindak pidana karena kelalaiannya (delik culpa)
dan/atau delik aduan dengan korban/pelapor/pengadu, yang
dikuatkan dengan surat pernyataan perdamaian, harus diproses
Sidang Komisi KEPP.
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 29
(1) Dalam hal sidang Komisi KEPP tidak menemukan bukti - bukti
adanya pelanggaran KEPP, maka terduga pelanggar diputus
bebas.
5. KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 30
6. KETENTUAN PENUTUP
Pasal 31
Pada saat peraturan ini mulai berlaku :
Pasal 32
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 1 Oktober 2011
ttd
METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Brainstorming ( Curah Pendapat )
4. Penugasan
5. Diskusi
1. Bahan :
a. Bahan Diskusi
b. Materi bahan ajaran
2. Alat :
a. Alat tulis ( Spidol, Pena, Kertas )
b. Flipchart
c. OHP / LCD
d. Komputer / Laptop
e. Whiteboard
PROSES
1. Apersepsi ( 10 Menit )
2. Ceramah tentang materi ( 180 Menit )
3. Brainstorming ( 20 Menit )
4. Diskusi ( 30 Menit )
5. Resume ( 10 Menit )
6. Refleksi ( 10 Menit )
7. Evaluasi ( 10 Menit )
TAGIHAN
LEMBAR KEGIATAN
BAHAN BACAAN
RANGKUMAN
Soal Latihan :
8. Anggota polri wajib menjunjung tinggi keimanan dan ketagwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa :
a. Pasal 11 etika kepribadian
b. Pasal 11 etika kenegaraan
c. Pasal 10 etika kenegaraan
d. Pasal 10 Etika kelembagaan
9. Bab III Perkap 14 tahun 2011 mengatur Kewajiban dan larangan, didalam sub
bab Kewajiban memuat .........pasal
a. 6 ( enam )
b. 7 ( tujuh )
c. 8 ( delapan )
d. 5 ( lima )
10. Pasal yang mengatur Kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota
Polri dimuat dalam pasal
a. Pasal 5 sampai dengan pasal 8 Perkap 14 Tahun 2011
b. Pasal 8 sampai dengan pasal 15 Perkap 14 Tahun 2011
c. Pasal 6 sampai dengan pasal 11 Perkap 14 Tahun 2011
d. Pasal 6 sampai dengan pasal 10 Perkap 14 Tahun 2011
11. Disamping ada beberapa pasal yang mengatur kewajiban – kewajiban, didalam
Perkap 14 Tahun 2011 juga mengatur larangan – larangan yang harus dihindari
oleh setiap anggota Polri, ada berapa pasal :
a. 6 ( enam ) pasal
b. 5 ( lima ) pasal
c. 4 ( empat ) pasal
d. 7 ( tujuh ) pasal
12. Larangan – larangan yang harus dihindari oleh setiap anggota Polri agar
terhindar dan tidak tersangkut berbagai permasalahan dalam melaksanakan
tugas, diatur dalam pasal :
a. 12 sampai 16
b. 12 sampai 17
c. 13 sampai 16
d. 13 sampai 17
13. Sidang Komisi Kode Etik Profesi dan Sidang Komisi Banding diatur dalam pasal :
a. 18 Perkap 14 Tahun 2011
b. 19 Perkap 14 Tahun 2011
c. 20 Perkap 14 Tahun 2011
d. 21 Perkap 14 Tahun 2011
14. Sanksi administrasi berupa rekomendasi PTDH dikenakan melalui sidang Komisi
Kode Etik Profesi terhadap pelanggar yang dengan sengaja melakukan tindak
pidana dengan ancaman hukuman pidana penjara 4 tahun atau lebih dan telah
diputus oleh pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, diatur dalam pasal :
a. 25 Perkap 14 Tahun 2011
b. 25 Perkap 14 Tahun 2010
c. 22 Perkap 14 Tahun 2011
d. 23 Perkap 14 Tahun 2010
15. Penjatuhan sanksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 ayat (1) bersifat
kumulatif dan atau alternatif sesuai dengan penilaian dan pertimbangan sidang
Komisi Kode Etik Profesi, pernyataan tersebut diatur dalam :
a. Pasal 25 Perkap 14 Tahun 2011
b. Pasal 26 Perkap 14 Tahun 2011
c. Pasal 27 Perkap 14 Tahun 2011
d. Pasal 28 Perkap 14 Tahun 2011
16. Dalam hal sidang Komisi KEP tidak menemukan bukti – bukti adanya
pelanggaran KEPP, terduga pelanggar diputus bebas, maka yang bersangkutan
wajib direhabilitasi dan dikembalikan hak – haknya, hal tersebut sesuai dengan
pasal :
a. 30 Perkap 14 Tahun 2011
b. 29 Perkap 14 Tahun 2011
c. 28 Perkap 14 Tahun 2011
d. 27 perkap 14 Tahun 2011
17. Terhadap pelanggaran yang telah diputus melalui mekanisme sidang disiplin
tidak dapat dikenakan sidang Komisi KEP atau yang telah diputus dalam sidang
Komisi KEP tidak dapat dikenakan sidang disiplin, hal ini sesuai :
a. 30 Perkap 14 Tahun 2011
b. 29 Perkap 14 Tahun 2011
c. 28 Perkap 14 Tahun 2011
d. 27 perkap 14 Tahun 2011
18 Peraturan Kapolri yang menjadi pedoman tingkah laku dan perbuatan setiap
anggota Polri berupa kewajiban maupun larangan dalam melaksanakan
tugas adalah :
a. Perkap 7 Tahun 2006
b. Perkap 41 Tahun 2006
c. Perkap 17 Tahun 2011
d. Perkap 14 Tahun 2011
19. Ruang untuk kelengkapan persidangan baik sidang komisi maupun sidang
disiplin terdiri :
a. Ruang sidang
b. Ruang tunggu anggota Komisi dan saksi
c. Ruang tunggu terperiksa dan pendamping
d. a, b dan c benar
20. Pakaian yang digunakan dalam sidang Komisi KEP sesuai pasal 53 Perkap
19/ Tahun 2012, kecuali :
a. Anggota Komisi memakai PDU 4
b. Sekretaris memakai PDH / Pakaian Sipil Lengkap ( PSL )
c. Terperiksa memakai PDH
d. Pendamping memakai PDH