Anda di halaman 1dari 2

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NOMOR 2 TAHUN 2016

TENTANG PENYELESAIAN PELANGGARAN DISIPLIN


ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Kepolisisan Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri
adalah kepolisian nasional yang merupakan satu kesatuan dalam melaksanakan peran
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta
memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. Peraturan Disiplin Anggota Polri
adalah serangkaian norma untuk membina, menegakkan disiplin dan memelihara tata
tertib kehidupan anggota Polri. Pelanggaran Peraturan Disiplin adalah ucapan, tulisan,
atau perbuatan Anggota Polri yang melanggar peraturan disiplin.
Tujuan pengaturan penyelesaian pelanggaran disiplin Anggota Polri
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 2 PERKAP NOMOR 2 TAHUN 2016
adalah sebagai berikut:
a. Sebagai pedoman dan keseragaman administrasi, operasional dalam rangka
membina dan menegakkan disiplin serta pemeliharaan tata tertib kehidupan di
lingkungan Polri;
b. Menjamin terselenggaranya mekanisme penyelesaian pelanggaran disiplin
anggota Polri; dan
c. Untuk menjamin kepastian hukum dalam rangka penegakan peraturan disiplin
dan pembinaan karier anggota Polri.
Penyelesaian pelanggaran disiplin Anggota Polri dilaksanakan dengan prinsip:
a. Legalitas, yaitu dalam penyelesaian pelanggaran disiplin berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b. Profesionalisme, yaitu dalam penyelesaian pelanggaran disiplin sesuai
kompetensi dan tanggung jawabnya;
c. Akuntabel, yaitu dalam penyelesaian pelanggaran disiplin dapat
dipertangggungjawabkan secara administratif, moral, dan hukum berdasarkan
fakta;
d. Kesamaan hak, yaitu dalam penyelesaian pelanggaran disiplin wajib dipelakukan
sama tanpa membedakan pangkat dan jabatan;
e. Kepastian hukum, yaitu dalam penyelesaian pelanggaran disiplin harus jelas,
tuntas dan dapat dipertanggungjawabkan;
f. Keadilan, yaitu dalam penyelesaian pelanggaran disiplin menjunjung tinggi rasa
keadilan bagi para pihak tanpa dipengaruhi oleh kepentingan pihak tertentu;
g. Praduga tak bersalah, yaitu dalam penyelesaian pelanggaran disiplin, setiap
anggota Polri yang dihadapkan pada perkara pelanggaran disiplin wajib dianggap
tidak bersalah sebelum ada putusan yang berkekuatan hukum tetap;
h. Transparan, yaitu penyelesaian pelanggaran disiplin harus dilakukan secara jelas,
terbuka, terbuka dan sesuai prosedur; dan
i. Cepat dan tepat, yaitu dalam penyelesaian pelanggaran disiplin harus cepat dalam
pemeriksaan dan tepat dalam penerapan pasal pelanggaran disiplin.

Anda mungkin juga menyukai