Anda di halaman 1dari 4

POINTER ETIKA DAN DISIPLIN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Dasar Hukum

1. UU NOMOR 2 TH 2002 TENTANG POLRI


2. PP NOMOR 1 TH 2003 PEMBERHENTIAN ANGGOTA POLRI
3. PP NOMOR 2 TH 2003 PERATURAN DISIPLIN ANGGOTA POLRI
4. PERPOL NOMOR 7 TH 2022 KODE ETIK PROFESI DAN KOMISI KODE ETIK POLRI

Teori dan aplikasi

 Secara Politik Hukum

Code Of Conduct Diatur Pada UU NO. 2 TH 2002:

 PASAL 27 MANDAT PERATURAN DISIPLIN POLRI;


 PASAL 31 S/D 35 MANDAT PERATURAN KEPP;
 Secara Kelembagaan
Institusi Polri bentuk satuan kerja yg emban fungsi pengawasan internal. DIVPROPAM terdiri
dari PAMINAL, PROVOS, WABPROF

 Mekanisme Hukum

Mekanisme Penerapan Norma Hukum Internal Polri:

 Model Quasi Peradilan;


 HTCK : YANDUAN; LIDIK PAMINAL: GAKPLIN (PROVOS); GAKETIKA (WABPROF

Political Will Polri Sebagai Community Civil Adalah Tunduk Pada Peradilan Umum Penegakan Hukum
Internal POLRI

Norma Hukum Disiplin

 PP NOMOR 2 TAHUN 2003 TTG peraturan displin anggota POLRI


 Pasal 3 Kewajiban Anggota Polri dalam rangka kehidupan bernegara dan bermasyarakat
 Pasal 4 Kewajiban Anggota Polri dalam pelaksanaan tugas
 Pasal 5 Larangan Anggota Polri dalam rangka memelihara kehidupan bernegara dan
bermasyarakat
 Pasal 6 Larangan Anggota Polri Dalam pelaksanaan Tugas
 Pasal 7-13 tentang sanksi
 KAP NOMOR 2 TAHUN 2016 TTG penyelesaian garplin anggota POLRI
Norma Hukum Kode Etik

 PP NOMOR 1 TAHUN 2003 TTG Pemberhentian Anggota POLRI


 PERPOL 7 TAHUN 2022 TTG KEP DAN KKEP

Norma Hukum Pidana

 PASAL 29 UU NOMOR 2 TAHUN 2002 TTG POLRI (Polri Tunduk Pada Peradilan Umum).
 PP RI NOMOR 3 TAHUN 2003 TTG Pelaks Teknis Institusional Peradilan Umum Bagi Anggota Polri

Kode etik Profesi Polri diatur dalam UU No. 2 tahun 2002 : Pasal 31, pasal 32, pasal 33, pasal 34, pasal 35

PERKEMBANGAN PERATURAN TENTANG PENEGAKKAN KODE ETIK PROFESI POLRI

 Peraturan Kapolri Nomor: Kep/32/VII/2003 tentang Kode Etik Profesi Polri


 Peraturan Kapolri Nomor: Kep/33/VII/2003 tentang Tata Cara Sidang Komisi Kode Etik.
 Peraturan Kapolri Nomor 7 tahun 2006 tentang Kode Etik Profesi Polri;
 Peraturan Kapolri Nomor 8 tahun 2006 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Komisi Kode Etik Polri;
 Peraturan Kapolri Nomor 14 tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Polri;
 Peraturan Kapolri Nomor 19 tahun 2012 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Komisi Kode Etik
Polri;
 Peraturan Kepolisian Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan
Komisi Kode Etik Polri;

PERPOL 7 TAHUN 2022 ETIKA KEPOLISIAN ( memuat tentang kewajiban dan larangan pejabat Polri)

Etika Kenegaraan

 Eksekutif, Legislatif, Yudikatif


 Nstansi Pemerintah Lain
 IPOLEKSOSBUDHANKAM

Etika Kelembagaan

 TRI BRATA
 CATUR PRASETYA
 Sumpah Dan Janji
 Kode Etik Polri

Etika Kemasyarakatan

 Lin, Yom, Yanmas


 Penegakan Hukum
 Harkamtibmas
 Kearifan Lokal, Toleransi
Etika Kepribadian

 Kehidupan Beragama
 Kepatuhan Hukum
 Kehidupan Keluarga, Masy, Bernegara

Faktor Penyebab Pelanggaran Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia

 Lemahnya ideologi
 Kurangnya kehidupan spiritual
 Lemahnya integritas
 Pengaruh negatif komunitas
 Gaya hidup tidak sehat
 Kurangnya literasi dan sosialisasi norma organisasi dan kehidupan
 Kurangnyadukungan sarpras
 Budayakerjabelum baik
 Lemahnya regulasi
 Indikator kinerja blm efektif

Dampak Pelanggaran Anggota Polri

 Turunnya Wibawa Dan Citra Polri


 Kinerja Anggota Tidak Optimal
 Turunnya Kepercayaan Masyarakat
 Munculnya Komplain Atau Dumas
 Masyarakat Rentan Resisten Bermitra Dgn Polri Dalam Rangka Harkamtibmas

Strategi DIVPROPAM POLRI

STRATEGI 1 PREEMTIF

 Keteladanan/role model
 Pembinaan etika/idologi/spiritual
 Memperbanyak lingk/giat positif
 Kepedulian prilaku negatif
 Pemulihan dan pembinaan profesi

STRATEGI 2 PENCEGAHAN

 Penguatan gaktibplin
 Larangan masuk zona merah
 Perbanyak kehadiran propam
 Perkuatan first line supervisor
STRATEGI 3 PENEGAKAN HUKUM

 Penguatan Operasi Bersih Dan Ott


 Penyelesaian Tunggakan Kasus
 Penanganan Cepat Kasus Menonjol
 Pemberatan Sanksi Hukuman

STRATEGI 4 KERMA DGN STAKEHOLDERS

 Perkuat komunikasi koordinasi


 Kegiatan dan sasaran
 Kolaborasi kegiatan terpadu
 Pelayanan terintegrasi

STRATEGI PIMPINAN

1. Penguatan keteladanan pimpinan === leadership yg solutif, kredibel, loyalitas tak bertepi,
konektif dan kontrol yg kuat terhadapanggota dan kegiatannya.
2. Penguatan dalam pemberian petunjuk dan arahan yg jelas dan tegas, serta dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Jelas dan tegas, serta dapat dipertanggungjawabkan. 3. Penguatan pembinaan personel
secarakonsisten
4. Penguatan waskat terhadap setiap kegiatan anggota.
5. Penguatan pengendalian oleh first line supervisor di dalam dan di luar dinas.
6. Penerapan punishment secara tegas dan keras untuk memperkuat efek jera tanpa pandang
bulu, namun objektif.
7. Meningkatkan kehadiran fungsi propam pada kegiatan dan tempat yg rawan terjadi
pelanggaran.
8. Membuat konsep pakta integritas anggota kepada kasatwilnya untuk menerapkan ptdh
terhadap pelanggarananggotayang merusak citrapolri.
9. Meminta pertanggungjawaban dua atau satu tingkat di atas terhadap pelanggaran yg
dilakukananggota

Pelanggaran yang terjadi sebelum terbitnya Perpol 07 maka agar digunakan perkap 14 tahun 2011 tetapi
untuk tata caranya mengunakan Perpol 07 tahun 2022

Anda mungkin juga menyukai