Anda di halaman 1dari 60

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI


MODUL
22 JP (990 menit)

Pendahuluan
Salah satu program Quick Win yang ditetapkan pimpinan Polri
adalah di bidang Sumber Daya Manusia, yaitu penerimaan anggota
Polri yang bersih, transparan, akuntabel dan humanis. Bersih dalam
arti tidak ada celah sama sekali untuk KKN, transparan dalam arti
dilaksanakan secara terbuka, dapat dipertanggungjawabkan baik
secara vertical maupun horizontal dengan pendekatan pelayanan
secara optimal dengan memperlakukan calon secara manusiawi, tidak
diskriminatif dan adil.
Penyediaan SDM Polri yang merupakan proses upaya pencarian
SDM Polri yang qualified untuk dapat mengisi lowongan pekerjaan,
pada akhirnya akan sangat mempengaruhi keberhasilan institusi Polri
untuk mencapai tujuannya.
Agar diperoleh Sumber Daya Manusia Polri yang berkualitas agar
mampu mencapai visi yaitu terwujudnya postur Polri yang professional,
bermoral, dan modern sebagai pelindung, pengayom dan pelayan
masyarakat yang terpecaya dalam pemeliharaan Kamtibmas dan
penegakan hukum, maka diperlukan suatu manajemen penyediaan
SDM Polri yang baik, bersih dan transparan.
Untuk memberikan kemampuan penerapan manajemen penyediaan
SDM Polri, maka dalam modul ini akan diuraikan mengenai: konsep
penyediaan SDM Polri terdiri dari : pengertian-pengertian, prinsip,
sumber dan persyaratan, tugas dan wewenang, sistem penyediaan dan
mekanisme penyediaan SDM Polri. Tatacara pengujian dan
pelaksanaan penyediaan SDM Polri terdiri dari : tatacara pengujian
penyediaan SDM Polri, perencanaan penyediaan SDM Polri, dan
pelaksanaan penyediaan SDM Polri. Pengangkatan pertama dan
ikatan dinas SDM Polri terdiri dari : pengertian-pengertian, administrasi
pengangkatan pertama SDM Polri, proses pengangkatan pertama
SDM Polri, jenis-jenis ikatan dinas Anggota Polri, administrasi ikatan
dinas Anggota Polri.

Standar Kompetensi
Mampu mengelola penyediaan SDM Polri.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 1


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

MODUL
KONSEP PENYEDIAAN SDM POLRI
1
6 JP (270 menit)

Pengantar
Polri sebagai salah satu institusi negara yang memiliki tugas
sebagai pelindung, pengayom, pelayan dan menjaga ketertiban
masyarakat serta menegakkan hukum tentunya sangat bersentuhan
langsung dengan masyarakat. Untuk memenuhi tuntutan tugas
masyarakat tentunya Polri harus mempersiapkan sumber daya
manusianya secara baik dengan mempersiapkan segalanya guna
mendapatkan input yang terbaik agar tujuan organisasi dapat tercapai
dalam melayani masyarakat.
Dalam Modul ini membahas tentang konsepsi tentang pengertian-
pengertian, prinsip, sumber dan persyaratan menjadi penyediaan SDM,
tugas dan wewenang penyediaan SDM Polri, sistem penyediaan SDM
Polri, dan mekanisme penyediaan SDM Polri.
Tujuannya agar peserta didik memahami pengertian-pengertian,
prinsip, sumber dan persyaratan menjadi anggota Polri, menjadi
penyediaan SDM, tugas dan wewenang penyediaan SDM Polri, sistem
penyediaan SDM Polri, dan mekanisme penyediaan SDM Polri.

Kompetensi Dasar

Memahami konsep penyediaan SDM Polri.


Indikator Hasil Belajar:
a. Menjelaskan pengertian-pengertian yang berkaitan dengan
penyediaan SDM Polri.
b. Menjelaskan prinsip-prinsip penyediaan SDM Polri.
c. Menjelaskan sumber dan persyaratan penyediaan SDM
Polri.
d. Menjelaskan tugas dan wewenang penyediaan SDM Polri.
e. Menjelaskan sistem penyediaan SDM Polri.
f. Menjelaskan mekanisme penyediaan SDM Polri.
g. Menjelaskan administrasi dan pelaksanaan penyediaan
SDM Polri

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 2


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan :
Konsep penyediaan SDM Polri.
Subpokok Bahasan:
a. Pengertian-pengertian yang berkaitan dengan penyediaan
SDM Polri.
b. Prinsip-prinsip penyediaan SDM Polri.
c. Sumber dan persyaratan penyediaan SDM Polri.
d. Tugas dan wewenang penyediaan SDM Polri.
e. Sistem penyediaan SDM Polri.
f. Mekanisme penyediaan SDM Polri.

Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menyampaikan materi Konsep
penyediaan SDM Polri.

2. Metode Tanya Jawab


Metode ini digunakan untuk memperdalam pemahaman materi
dan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah
disampaikan pendidik.

3. Metode Diskusi
Metode ini digunakan untuk mendiskusikan materi tentang Konsep
penyediaan SDM Polri.

4. Metode Penugasan
Metode ini dipergunakan untuk memperdalam pemahaman materi
yang diberikan dalam bentuk pembuatan resume tentang seluruh
materi Konsep penyediaan SDM Polri.

5. Metode Praktik
Metode ini digunakan untuk melatih keterampilan dalam
melaksanakan administrasi penyediaan SDM Polri.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 3


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Alat, media, Bahan dan Sumber Belajar


1. Alat, Media dan Bahan:
a. White Board.
b. Laptop.
c. LCD.
d. Layar/LCD.
e. Proyektor/LCD
f. Papan flip chart.
g. Kertas flip chart.
h. ATK.

2. Sumber Belajar:
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022
tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;
b. Perkap Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pengawasan
Eksternal Penerimaan Calon Anggota Polri;
c. Perkap Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pengadaan Calon
Pegawai Negeri Sipil Polri;
d. Perkap Nomor 10 Tahun 2016 tentang Penerimaan Anggota
Polri;
e. Perkap Nomor 10 Tahun 2019 tentang Rekrutmen Proaktif
Calon Anggota Polri.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap Awal: 15 menit


a. Pendidik menyampaikan apersepsi:
1) pendidik melaksanakan perkenalan;
2) menyampaikan tujuan diberikannya materi pelajaran;
3) mengeksplor pengetahuan peserta didik.
b. Pserta didik menyimak, mencatat dan melaksanakan
instruksi pendidik.

2. Tahap Inti: 245 menit


Tahap inti 1: penyampaian materi (155 menit)
a. Pendidik menyampaikan materi tentang konsep penyediaan
SDM Polri.
b. Pendidik memberikan contoh pelaksanaan mekanisme
penyediaan SDM Polri.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 4


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik


untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami.
d. Peserta didik bertanya dan menanggapi materi yang
disampaikan pendidik.
e. Pendidik menyimpulkan hasil pembelajaran.

Tahap inti 2: diskusi kelompok tentang manajemen


penyediaan SDM Polri (90 menit)
a. Pendidik membagi peserta didik menjadi tiga kelompok untuk
mendiskusikan topik tentang:
1) Kelompok satu: sistem penyediaan SDM Polri;
2) Kelompok dua: mekanisme penyediaan SDM Polri;
3) Kelompok tiga: administrasi dan pelaksanaan
penyediaan SDM Polri.
b. Pendidik memfasilitasi jalannya diskusi.
c. Pendidik mengintruksikan masing masing kelompok untuk
melaksanakan diskusi sesuai dengan topik yang diberikan.
d. Masing maasing kelompok memaparkan hasil diskusi dan
ditanggapi oleh kelompok yang lain.
e. Pendidik memberikan tanggapan hasil paparan masing
masing kelompok.
f. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi.

3. Tahap Akhir: 10 menit


a. Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan
proses pembelajaran dan hasil pembelajaran;
b. Pendidik mengecek penguasaan materi dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik;
c. Pendidik menyimpulkan materi dan menutup pembelajaran.

Tagihan/Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi.
2. Peserta didik mengumpulkan laporan hasil tugas resume tentang
konsep penyediaan SDM Polri.

Lembar Kegiatan
1. Lembaran diskusi tentang konsep penyediaan SDM Polri.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 5


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

POKOK BAHASAN
KONSEP PENYEDIAAN SDM POLRI

1. Pengertian-Pengertian yang Berkaitan dengan penyediaan


SDM Polri
a. Sistem
Selain di lingkungan Polri sistem juga sangat dikenal
di lingkungan luas, dalam berbagai bidang dan organisasi
tentunya. Berikut ini akan dipaparkan sistem secara
umum, kemudian selanjutnya dikerucutkan dengan
sistem yang ada di Polri.
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam
mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada
prosedurnya dan yang menekankan pada komponen
atau elemennya.
1) Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada
prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan
suatu sasaran yang tertentu.
Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan Warren D.
Stallings, Jr., mendefinisikan prosedur sebagai urut-
urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang
menerangkan Apa (What) yang harus dikerjakan,
Siapa (Who) yang mengerjakannya, Kapan (When)
dikerjakan dan Bagaimana (How) mengerjakannya.
2) Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada
elemen atau komponennya mendefiniskan sistem
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Sistem adalah seperangkat komponen yang saling
berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai
tujuan tertentu. (Kamus Besar Umum Bahasa Indonesia).
Sistem merupakan kesatuan yang terbentuk dari
beberapa unsure (elemen) berada dalam keterikatan
yang kait mengkait dan fungsional dilihat dari segi bentuk
atau form nya (Prof Dr. RusadiKantaprawira).

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 6


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Sistem adalah suatu cara yang mekanismenya


berpatron (berpola) dan konsisten serta sering bersifat
otomatis (morton R. Davies and Vaughand A. Lewis).
b. Rekrutmen
Rekrutmen merupakan upaya pencarian dan
perolehan sejumlah kandidat karyawan yang qualified
sehingga memungkinkan perusahaan dapat menseleksi
orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan
pekerjaan. Secara ringkas, proses rekrutmen adalah
serangkaian kegiatan yang digunakan untuk
mendapatkan sejumlah pelamar yang secara potensial
qualified. Produk dari proses rekrutmen adalah sejumlah
kandidat karyawan/pemegang jabatan yang akan
diproses berikutnya dalam tahapan seleksi. Oleh karena
itu, rekrutmen merupakan proses awal dari apakah suatu
organisasi mendapatkan orang yang tepat atau
sebaliknya.
Rekrutmen memiliki arti :
1) Pengerahan mendapatkan calon pegawai.
2) Menarik orang untuk menjadi karyawan.
3) Mencari dan mendapatkan calon pegawai untuk
menjabat jabatan yang kosong.
4) Pengadaan pegawai.
5) Mencari dan menemukan calon pelamar yang memiliki
motivasi, kemampuan, keahlian dan pengetahuan
yang diperlukan organisasi yang telah teridentifikasi
dalam perencanaan kepegawaian.

Rekrutmen personel adalah proses mencari


personel dan mendorong serta memberikan peluang
kepada mereka untuk mengisi formasi yang tersedia,
(Prof. Dr. Awaludin Djamin, M.PA).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
rekrutmen merupakan upaya untuk mendapatkan calon
pegawai yang dibutuhkan organisasi atau dengan kata
lain untuk mendapatkan dan menemukan pelamar yang
qualified dengan cara mengiklankan penerimaan calon
pegawai di suatu organisasi, dapat juga melalui media
massa seperti TV, radio dll.
Dalam organisasi Polri, istilah rekrutmen
berhubungan langsung dengan sistem penerimaan
penyeleksian pendidikan (Rimlekdik) yaitu segala
kegiatan yang dilakukan untuk memproses seorang
MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 7
DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

warga Negara Indonesia yang secara sukarela ingin


mengabdikan diri sebagai anggota Polri melalui tahap
pendaftaran, penelitian, persyaratan, pemanggilan,
pengujian dan pemeriksaan serta pemilihan, sampai
diangkat menjadi anggota Polri.
c. Penyediaan
Penyediaan adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk
memproses seseorang warga negara menjadi anggota
Polri sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dan
meliputi kampanye, pendaftaran, penerimaan, pendidikan
pembentukan dan pengangkatan menjadi Anggota Polri
yang dilakukan oleh panitia pusat dan panitia daerah
sesuai tahapan yang telah ditetapkan.
d. Kampanye
Kampanye adalah kegiatan penerangan dan
penyampaian informasi kepada masyarakat yang
dilaksanakan secara terus menerus dalam rangka
mendukung penerimaan dan pendidikan.
e. Pendataan
Pendataan adalah kegiatan pendaftaran dan pencatatan
data seseorang warga negara yang akan mengikuti
kegiatan penerimaan.
f. Calon Anggota Polri
Calon Anggota Polri adalah Warga negara Indonesia
yang mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi
penerimaan menjadi anggota Polri.
g. Penerimaan Anggota Polri
Penerimaan anggota Polri adalah segala kegiatan yang
dilakukan untuk memproses seorang warga negara
Indonesia yang secara sukarela ingin mengabdikan diri
sebagai anggota Polri melalui tahap pendaftaran,
penelitian persyaratan, pemanggilan, pengujian dan
pemeriksaan serta pemilihan, sampai diangkat menjadi
anggota Polri.
h. Seleksi
Seleksi adalah proses identifikasi dan pemilihan orang-
orang dari sekelompok pelamar yang paling cocok atau
yang paling memenuhi syarat untuk jabatan atau posisi
tertentu.
i. Beasiswa Polri adalah pemberian bantuan biaya
pendidikan dari Polri kepada pelajar/mahasiswa yang
berprestasi.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 8


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

j. Rekrutmen Proaktif Calon Anggota Polri adalah proses


mencari, memilih dan melatih calon terbaik yang
memenuhi persyaratan untuk menjadi Anggota Polri baik
perwira maupun bintara.
k. Pencarian bakat (talent Scouting) adalah proses
pencarian dan pemanduan calon anggota Polri yang
memliki bakat khusus, minat dan potensi yang dibutuhkan
oleh Polri melalui jalur prestasi akademik dan/atau
prestasi non akademik.
l. Pegawai Negeri Sipil Polri (selanjutnya disingkat PNS
Polri) adalah PNS yang ditempatkan di lingkungan Polri.
m. Calon PNS Polri (selanjutnya disebut CPNS Polri) adalah
warga negara Republik Indonesia yang dinyatakan lulus
dalam seleksi pengadaan.
n. Calon/Pelamar adalah warga negara Republik Indonesia
yang secara sukarela mendaftarkan diri dan mengikuti
proses seleksi untuk menjadi CPNS Polri.
o. Pegawai harian Lepas Polri (selanjutnya disebut PHL
Polri) adalah pegawai honorer yang sudah
bekerja/mengabdi di Polri dan sudah terdata dalam
database di Kementria Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN dan RB)
serta Badan Kepegawaian Nasional (BKN)
p. Pengadaan CPNS Polri adalah proses kegiatan
pengisian ruang jabatan yang diperlukan di lingkungan
Polri berdasarkan kebutuhan nyata masing-masing
Satuan kerja (Satker) Polri, mulai dari perencanaan,
pengumuman, pelamaran, penyaringan dan penetapan
kelulusan, permintaan Nomor Identitas PNS (NIP) sampai
dengan pengangkatan dan penempatan CPNS Polri.

2. Prinsip-prinsip Penyediaan SDM Polri


a. Prinsip-prinsip Penyediaan SDM Polri
1) Penyediaan anggota sebagai salah satu kegiatan
pembinaan personel bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan dan pengembangan serta peningkatan
organisasi Polri.
2) Calon anggota Polri diseleksi berdasarkan pertimbangan
kualitas sesuai tuntutan tugas.
3) Pemenuhan kebutuhan anggota Polri dilakukan
berdasarkan rencana kebutuhan pembangunan kekuatan
Polri.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 9


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4) Pengklasifikasian dasar dilakukan untuk mengetahui


potensi calon Anggota Polri sebelum ditugaskan dalam
organisasi Polri.
b. Prinsip-prinsip Penerimaan/Rekrutmen SDM Polri
1) Bersih
Yaitu Penerimaan SDM Polri dilakukan secara objektif,
jujur, adil dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Tidak ada celah sama sekali bagi panitia, pejabat, calon,
keluarga calon untuk KKN. Dalam tahap ini dilakukan:
a) Perumusan soal ujian akademis dilakukan bersama
outsourcing dibawah pengawasan internal dan
eksternal.
b) Tidak ada intervensi kepada panitia.
c) Panitia memiliki komitmen untuk tidak KKN, tidak
menerima titipan nomor peserta, tidak merubah nilai
dan tidak berbisnis rekrutmen.
2) Transparan
Yaitu Penerimaan SDM Polri dilaksanakan secara terbuka
dengan pengawasan pihak Internal, eksternal dan
membuka akses kepada publik.
Seluruh tahapan penerimaan SDM Polri dilaksanakan
secara terbuka dibawah pengawasan internal maupun
eksternal. Hal ini menunjukan komitmen bahwa kita
bersih, membuka diri terhadap semua pengawasan,
transparan di semua tahapan dan tetap mempedomani
kode etik.
3) Akuntabel
Yaitu proses dan hasil Penerimaan SDM Polri dapat
dipertanggungjawabkan.
Seluruh pelaksanaan dan hasil rekrutmen dapat
dipertanggungjawabkan secara vertikal maupun
horizontal (kepada pimpinan Polri, pemerintah, publik,
pengamat, orangtua calon maupun calon). Hal ini
menunjukan komitmen proses rekrutmen sebagai suatu
sistem, tidak tergantung pada kebijaksanaan pejabat,
proses dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan
kepada publik.
4) Humanis
Yaitu Penerimaan SDM Polri dilakukan dengan sikap
ramah, santun dan menjunjung tinggi nilai hak asasi
manusia.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 10


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Pendekatan pelayanan secara optimal, memperlakukan


calon secara manusiawi, tidak diskriminatif, dan berlaku
adil sebagai warganegara yang perlu dilayani dengan baik
dan penuh kasih sayang. Dengan menjalin komunikasi
dan relasi personal antara pribadi-pribadi dan antar pribadi
dan kelompok di dalam komunitas.
3. Sumber dan Persyaratan Penyediaan SDM Polri
a. Sumber Anggota Polri.
Anggota Polri didapat dari hasil seleksi terhadap warga
masyarakat dengan latar belakang pendidikan Sekolah
Menengah Umum atau yang sederajat, Diploma III dan
Sarjana (S-1)/Diploma IV sesuai dengan kebutuhan
organisasi.
Lulusan Pendidikan Sekolah Menengah Umum atau yang
sederajat direkrut untuk calon anggota Polri melalui
pendidikan pembentukan Tamtama, Bintara dan Akademi
Kepolisian. Sedangkan lulusan Sarjana (S-1)/Diploma IV
direkrut untuk calon anggota Polri melalui Sekolah Inspektur
Polisi Sumber Sarjana (SIPSS).

b. Persyaratan untuk menjadi Anggota Polri.


1) Persyaratan Umum
Persyaratan umum ini bersifat tetap dan berlaku bagi
seluruh persyaratan penyediaan anggota Polri baik
Tamtama, Bintara maupun Perwira. Setiap calon Anggota
Polri, harus memenuhi persyaratan umum sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia.
b. Beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
c. Berpendidikan paling rendah SMU atau yang
sederajat.
d. Berumur paling rendah 18 (delapan belas) tahun.
e. Sehat Jasmani dan Rohani.
f. Tidak pernah dipidana karena melakukan suatu
kejahatan.
g. Berwibawa, jujur, adil, dan berkelakukan tidak tercela.
h. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara
Republik Indonesia.
2) Persyaratan Lain
Disamping harus memenuhi persyaratan umum tersebut
di atas, setiap calon anggota Polri juga harus memenuhi
persyaratan lain sesuai ketentuan pada waktu
pelaksanaan penerimaan.
3) Persyaratan Tambahan
Persyaratan tambahan ditentukan sesuai dengan
kebutuhan dan tingkat/jenis pendidikannya, serta tidak

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 11


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

bertentangan dengan persyaratan umum maupun


persyaratan lain.

c. Sumber PNS Polri


1) Pelamar umum
2) talent scouting
3) PHL Polri

d. Persyaratan PNS Polri


1) Persyaratan Umum
a) Warga Negara Republik Indonesia
b) Berusia serendah-rendahnya 18 (delapan belas) tahun
dan setinggi-tingginya 35 (tiga puluh lima) tahun.
c) Berusia setinggi-tingginya 40 (empat puluh) tahun bagi
dokter umum, dokter gigi, apoteker, psikolog atau
dosen, yang telah mengabdi pada instansi
pemerintah/lembaga swasta berbadan hukum
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun secara terus-
menerus sebelum berlakunya Praturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2002 tanggal 17 Aprl 2002 dan
sampai saat ini masih melaksanakan tugas tersebut
d) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
e) Setia kepada Negara Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar
Tahun 1945.
f) Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan
berdasarkan keputusan pengadilan yang berkekuatan
hokum tetap, karena melakukan suatu tindak pidana
kejahatan.
g) Tidak pernah diberhentikan dengan hormat atau tidak
hormat sebagai pegawai negeri atau diberhentikan
tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta.
h) Tidak berkedudukan sebagai Calon/Pegawai Negeri
i) Berkelakuan baik
j) Sehat jasmani dan rohani
k) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI atau
negara lain yang ditentukan oleh pemerintah
l) Bersedia menunaikan masa bakti minimal 5 (lima)
tahun, terhitung saat pengangkatannya sebagai CPNS
Polri
m) Bersedia mengembalikan biaya yang telah dikeluarkan
oleh negara, apabila yang bersangkutan
mengundurkan diri sebelum masa bakti minimal 5
(lima) tahun berakhir, bukan oleh karena dinas
n) Terdaftar sebagai pencari kerja di Kementrian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi atau Kantor Wilayah
Kementrian Transmigrasi setempat
MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 12
DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

o) Tidak menjadi pengurus dan/atau anggota Partai


Politik (Parpol
p) Tidak terikat perjanjian ikatan dinas dengan suatu
instansi lain.
2) Persyaratan lain
Persyaratan masa kerja minimal, usia, jenjang pendidikan
untuk pelamar sumber Pegawai Harian Lepas
(PHL)/tenaga honorer sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

4. Tugas dan Wewenang Penyediaan SDM Polri


a. Susunan organisasi dan tugas panitia penerimaan
Susunan kepanitiaan terdiri atas Panitia Pusat yang disingkat
Panpus, Sub Panitia Pusat (Sub Panpus), Panitia Daerah
yang disingkat Panda, sub Panitia Daerah (Sub Panda) dan
apabila diperlukan dapat dibentuk panitia bantuan
penerimaan dengan berdasarkan pertimbangan karena
faktor geografis atau besarnya jumlah animo.
Panitia Pusat dan Sub Panpus berkedudukan di Markas
Besar Kepolisian Republik Indonesia, sedangkan Panitia
Daerah dan Sub Panda berkedudukan di Polda dan panitia
bantuan penerimaan berkedudukan di tingkat Polresta atau
Polres.
b. Susunan keanggotaan
1) Susunan keanggotaan Panitia Pusat terdiri dari:
a) Ketua : Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia
(As SDM)
b) Wakil Ketua : Kepala Biro Pengendalian Personel Staf
Sumber Daya Manusia Polri (Karo Dalpers SSDM
Polri)
c) Sekretaris : Kepala Bagian Penyediaan Personel Biro
Pengendalian Personel Staf Sumber Daya Manusia
Polri (Kabag Diapers Ro Dalpers SSDM Polri)
d) Bendahara : Kepala Urusan Keuangan Staf Sumber
Daya Manusia Polri (Kaur Keu SSDM Polri)
e) Anggota : Pegawai negeri pada Polri yang ditunjuk.
2) Susunan keanggotaan Subpanitia Pusat terdiri dari:
a) Ketua : Kepala Biro Pengendalian Personel Staf
Sumber Daya Manusia Polri (Karo Dalpers SSDM
Polri)
b) Wakil Ketua : Kepala Bagian Penyediaan Personel
Biro Pengendalian Personel Staf Sumber Daya

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 13


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Manusia Polri (Kabag Diapers Ro Dalpers SSDM


Polri)
c) Sekretaris : Kepala Subbagian Penerimaan Bagian
Penyediaan Personel Biro Pengendalian Personel
Staf Sumber Daya Manusia Polri (Kasubbag Rim Bag
Diapers Ro Dalpers SSDM Polri)
d) Bendahara : Kepala Urusan Keuangan Staf Sumber
Daya Manusia Polri (Kaur Keu SSDM Polri)
e) Anggota : Pegawai negeri pada Polri yang ditunjuk.
3) Susunan keanggotaan Panitia Daerah terdiri dari:
a) Ketua : Kapolda
b) Wakil Ketua : Waka Polda
c) Ketua Pelaksana : Karo SDM Polda
d) Sekretaris : Kabag Dalpers Ro SDM Polda
e) Bendahara : Kaur Keu Biro SDM Polda
f) Anggota : Pegawai negeri pada Polri yang ditunjuk.
4) Susunan keanggotaan Subpanitia Daerah terdiri dari:
a) Ketua : Kapolda
b) Wakil Ketua : Waka Polda
c) Ketua Pelaksana : Pejabat Polda/Polres yang
berpangkat KOMBES POL atau AKBP
d) Wakil Ketua Pelaksana : Pejabat Polda/Polres
berpangkat AKBP atau KOMPOL
e) Sekretaris : Pejabat Polda berpangkat KOMPOL atau
AKP
f) Bendahara : Kaur Keu Biro SDM Poda
g) Anggota : Pegawai negeri pada Polri yang ditunjuk.
5) Susunan keanggotaan panitia bantuan penerimaan terdiri
dari:
a) Ketua : Kapolres
b) Wakil Ketua : Waka Polres
c) Sekretaris : Kabag SDM Polres
d) Bendahara : Kaur Keu Polres
e) Anggota : Pegawai negeri pada Polri yang ditunjuk.
c. Tugas dan Wewenang
1) Panitia Pusat

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 14


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

a) Tugas
(1) Melaksanakan kampanye melalui media sosial,
spanduk, brosur, poster dan leaflet penerimaan
anggota Polri
(2) Memberikan petunjuk/arahan kepada panitia
penerimaan anggota Polri di tingkat daerah.
(3) Menentukan system penilaian, pemeriksaan dan
pengujian serta standar kelulusan.
(4) Mengatur jadwal waktu dan tahapan
penerimaan.
(5) Menyiapkan materi pemeriksaan psikologi serta
mendistribusikan ke Panitia Daerah
(6) Menyiapkan materi akademik untuk seleksi
tingkat pusat
(7) Melaksanakan seleksi calon Perwira Polri di
tingkat pusat
(8) Membentuk tim konseling untuk memberikan
pelayanan kepada peserta seleksi yang
dinyatakan tidak lulus
(9) Melaksanakan kaji ulang terhadap
penyelenggaraan/proses, dan mekanisme
penerimaan
(10) Menerima dan menindaklanjuti laporan atau
komplain terkait proses penerimaan
b) wewenang
(1) Merumuskan kebijakan seleksi penerimaan
calon anggota Polri
(2) Menentukan persyaratan penerimaan calon
anggota Polri
(3) Menentukan standar kelulusan
(4) Menentukan kuota kirim peserta seleksi tingkat
Pusat
(5) Menentukan kuota didik calon anggota Polri
(6) Menentukan kelulusan calon anggota Polri
(7) Melibatkan tim pemeriksa/outsourcing sesuai
keahliannya untuk bersama-sama melakukan
pemeriksaan/pengujian.
Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya tersebut
panitia pusat bertanggung jawab kepada Kapolri

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 15


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2) Subpanitia Pusat
a) Tugas
(1) Melaksanakan kampanye melalui media sosial,
spanduk, brosur, poster dan leaflet penerimaan
anggota Polri.
(2) Menerima pendaftaran
(3) Melaksanakan pemeriksaan administrasi awal
(4) Melaksanakan pemeriksaan kesehatan
(5) Melaksanakan pemeriksaan psikologi
(6) Melaksanakan penelusuran mental kepribadian
(7) Melaksanakan pengujian akademik
(8) Melaksanakan pengujian kesemaptaan jasmani
dan pemeriksaan anthropometric
(9) Melaksanakan pemeriksaan administrasi akhir
(10) Melaksanakan sidang terbuka
(11) Membentuk tim konseling untuk memberikan
pelayanan kepada peserta seleksi yang
dinyatakan tidak lulus
(12) Menyiapkan laporan pelaksanaan dan
melaporkan hasil sidang kelulusan tingkat
subpanitia pusat ke Panitia Pusat
(13) Mengirim calon Perwira Polri yang dinyatakan
lulus terpilih sesuai dengan jumlah kuota yang
ditetapkan untuk mengikuti seleksi tingkat pusat
(14) Menjabarkan kebijakan seleksi yang telah
ditetapkan oleh Panitia Pusat
(15) Menerima dan menindaklanjuti laporan atau
komplain terkait proses penerimaan
(16) Melaporkan kepada Panitia Pusat tentang
permasalahan yang dihadapi Sub Panitia Pusat.
2. Wewenang
(1) Menentukan kelulusan calon anggota Polri
(2) Melibatkan tim pemeriksa/outsourcing sesuai
keahliannya untuk bersama-sama melakukan
pemeriksaan/pengujian.
Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya tersebut
sub panitia pusat bertanggung jawab kepada panitia
pusat.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 16


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3) Panitia Daerah
a) Tugas
(1) Melaksanakan kampanye dan pengumuman
penerimaan.
(2) Menerima pendaftaran
(3) Melaksanakan pemeriksaan administrasi awal
(4) Melaksanakan pemeriksaan kesehatan pertama
(5) Melaksanakan pemeriksaan psikologi
(6) Melaksanakan penelusuran mental kepribadian
(7) Melaksanakan pemeriksaan kesehatan kedua
termasuk kesehatan jiwa
(8) Melaksanakan pengujian akademik
(9) Melaksanakan pengujian kesemaptaan jasmani
dan pemeriksaan anthropometric
(10) Melaksanakan pemeriksaan administrasi akhir
(11) Melaksanakan sidang terbuka penetapan
kelulusan akhir tingkat daerah untuk seleksi
calon Bintara dan Tamtama Polri
(12) Melaksanakan sidang terbuka penetapan
kelulusan tingkat daerah untuk seleksi calon
Perwira Polri
(13) Memberikan konseling kepada peserta seleksi
yang dinyatakan tidak lulus
(14) Menyiapkan lapora pelaksanaan dan
melaporkan hasil sidang kelulusan tingkat
daerah ke Panitia Pusat
(15) Mengirim calon Perwira Polri yang dinyatakan
lulus terpilih sesuai dengan jumlah kuota yang
ditetapkan, untuk mengikuti seleksi tingkat pusat
(16) Mengirim calon Bintara dan Tamtama Polri yang
dinyatakan lulus terpilih untuk mengikuti
pendidikan pembentukan anggota Polri
(17) Menjabarkan kebijakan seleksi yang telah
ditetapkan oleh Panitia Pusat
(18) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian
terhadap proses dan mekanisme seleksi
penerimaan yang dilaksanakan oleh subpanitia
daerah dan panitia bantuan penerimaan

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 17


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(19) Menerima dan menindaklanjuti laporan atau


komplain terkait proses penerimaan
(20) Melaporkan kepada Panitia Pusat tentang
permasalahan yang dihadapi Panitia Daerah.

b) Wewenang
(1) Dapat membentuk subpanitia daerah guna
memudahkan proses pendaftaran dan seleksi
(2) Membentuk panitia bantuan penerimaan yang
berkedudukan di Polres untuk memudahkan
proses pendaftaran
(3) Melibatkan tim pemeriksa/outsourcing sesuai
keahliannya untuk bersama-sama melakukan
pemeriksaan/pengujian
(4) Menentukan kelulusan calon anggota Polri
Apabila Panitia Daerah membentuk subpanitia
daerah/panitia bantuan penerimaan, kuota panitia
daerah dapat dibagi menjadi kuota sub panitia
daerah/panitia bantuan penerimaan
Dalam melaksanakan tugas dan wewenang tersebut
panitia daerah bertanggung jawab kepada Panitia Pusat

4) Subpanitia Daerah
a) Tugas
(1) Menerima pendaftaran calon Bintara dan
Tamtama Polri
(2) Melaksanakan pemeriksaan administrasi awal
(3) Melaksanakan pemeriksaan kesehatan pertama
(4) Melaksanakan pemeriksaan psikologi
(5) Melaksanakan penelusuran mental kepribadian
(6) Melaksanakan pemeriksaan kesehatan kedua
termasuk kesehatan jiwa
(7) Melaksanakan pengujian akademik
(8) Melaksanakan pengujian kesemaptaan jasmani
dan pemeriksaan anthropometric
(9) Melaksanakan pemeriksaan administrasi akhir

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 18


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(10) Melaksanakan sidang terbuka penetapan


kelulusan akhir tingkat Subpanitia Daerah untuk
seleksi calon Bintara dan Tamtama Polri
(11) Memberikan konseling kepada peserta seleksi
yang dinyatakan tidak lulus
(12) Menyiapkan laporan pelaksanaan dan
melaporkan hasil siding kelulusan tingkat
subpanitia daerah ke panitia daerah
(13) Mengirim calon Bintara dan Tamtama Polri yang
dinyatakan lulus terpilih sesuai dengan jumlah
kuota yang ditetapkan panitia daerah
(14) Menerima dan menindaklanjuti laporan atau
komplain terkait proses penerimaan
(15) Melaporkan kepada panitia daerah tentang
permasalahan yang dihadapi subpanitia daerah
b) Wewenang
(1) Menentukan kelulusan calon Bintara dan
Tamtama anggota Polri
(2) Melibatkan tim pemeriksa/outsourcing sesuai
keahliannya untuk bersama-sama melakukan
pemeriksaan/pengujian
Dalam melaksanakan tugas dan wewenang tersebut
subpanitia daerah bertanggung jawab kepada panitia
daerah
5) Panitia bantuan penerimaan
a) Tugas
(1) Melaksankan kampanye dan pengumuman
penerimaan
(2) Menerima pendaftaran dan/atau verifikasi
(3) Melaksanakan pemeriksaan administrasi awal
(4) Melaporkan jumlah pendaftar dan hasil
pemeriksaan administrasi awal yang dinyatakan
lulus kepada Ketua Panitia Daerah
(5) Mengirim peserta seleksi beserta berkas
administrasinya yang dinyatakan lulus di tingkat
panitia bantuan penerimaan ke panitia daerah
untuk mengikuti seleksi tahap selanjutnya
(6) Melaporkan kepada Ketua Panitia Daerah
tentang permasalahan yang dihadapi panitia
bantuan penerimaan terkait dengan proses
Penerimaan Calon Anggota Polri
MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 19
DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b) Wewenang
(1) Menentukan kelulusan peserta pada tahap
pemeriksaan administrasi awal
(2) Menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
dan melaporkan kepada Ketua panitia daerah
Dalam melaksanakan tugas dan wewenang tersebut
panitia bantuan penerimaan bertanggungjawab kepada
panitia daerah.
Panitia Pusat, subpanitia pusat, panitia daerah, sub panitia
daerah dan panitia bantuan penerimaan dalam melaksanakan
tugas dapat meminta bantuan ahli dari instansi/lembaga lain
sesuai kompetensi yang dibutuhkan.
5. Sistem Penyediaan SDM Polri
Penyediaan SDM Polri dilakukan melalui:
a. Jalur umum
jalur umum merupakan Penyediaan/Penerimaan SDM Polri
yang berasal dari lulusan paling rendah SMU/sederajat yang
secara sukarela mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi
penerimaan menjadi Pegawai Negeri Pada Polri
b. Jalur talent scouting
jalur talent scouting merupakan Penyediaan/Penerimaan
SDM Polri dengan memprioritaskan bakat, minat dan potensi
yang dibutuhkan oleh Polri
c. Jalur beasiswa Polri
jalur beasiswa merupakan Penyediaan/Penerimaan SDM
Polri yang bersumber dari lulusan serendah-rendahnya
SMU/sederajat dengan beasiswa Polri.
6. Mekanisme Penyediaan SDM Polri
Tahapan penyediaan/penerimaan SDM Polri meliputi kegiatan :
a. Kampanye
Kampanye merupakan kegiatan penerangan dan
penyampaian informasi kepada masyarakat yang
dilaksanakan secara terus menerus dalam rangka
mendukung proses penerimaan calon anggota Polri.
b. Pendaftaran
Kegiatan pendaftaran dilaksanakan melalui situs dalam
jaringan (website) Polri www.penerimaan.polri.go.id .
Pemberitahuan pendaftaran dilaksanakan oleh panita pusat,
subpanitia pusat, panitia daerah, sub panitia daerah dan/atau
panitia bantuan penerimaan melalui :

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 20


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

a. Media cetak dan/atau elektronik


b. Brosur, poster, leaflet dan spanduk
c. Internet dan jejaring social
Pemberitahuan pendaftaran tersebut memuat :
a. Waktu pendaftaran
b. Tempat pendaftaran
c. Persyaratan
d. Tata cara pendaftaran
e. Tahapan seleksi
f. Lama pendidikan
c. Seleksi
Kegiatan seleksi meliputi tahapan :
1) Pemeriksaan administrasi, yaitu pemeriksaan kabsahan
dokumen tertulis sebagai kelengkapan persyaratan
administrasi dan sebagai sarana pencocokan
identitas/kategori calon anggota Polri
2) Pemeriksaan kesehatan, yaitu serangkaian kegiatan
pemeriksaan medis yang dilaksanakan oleh fungsi
kedokteran dan kesehatan Polri pada seleksi penerimaan
bagi calon anggota Polri
3) Pemeriksaan psikologi yaitu rangkaian kegiatan yang
meliputi pengumpulan dan pengolahan data psikologi
untuk mengungkap karakteristik individu berdasarkan nilai
dan persyaratan yang ditetapkan
4) Penelusuran mental kepribadian yaitu kegiatan untuk
memperoleh data terkait aspek perorangan, aspek
mental, aspek moral dan aspek kepribadian bangsa yang
dilakukan dengan cara pengisian formulir biodata,
wawancara dan pendalaman serta penelitian.
5) Pengujian akademik
6) Pengujian kemampuan jasmani dan pemeriksaan
anthropometrik
7) Pemeriksaan penampilan. Khusus penerimaan Akpol
pada tingkat Panpus
Kegiatan seleksi dilaksanakan dengan sistem gugur dan/atau
sistem ranking.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 21


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Hasil kegiatan seleksi diumumkan secara langsung, terbuka


dan dapat menggunakan sarana aplikasi teknologi.
d. Sidang penetapan kelulusan
Kegiatan sidang penetapan kelulusan dilaksanakan oleh :
1) Panitia pusat untuk Akademi Kepolisian dan Sekolah
Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS)
2) Panitia daerah untuk Bintara dan Tamtama Polri.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 22


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman
1. Prinsip-prinsip Penyediaan SDM Polri
a. Penyediaan anggota sebagai salah satu kegiatan
pembinaan personel bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan dan pengembangan serta peningkatan
organisasi Polri.
b. Calon anggota Polri diseleksi berdasarkan pertimbangan
kualitas sesuai tuntutan tugas.
c. Pemenuhan kebutuhan anggota Polri dilakukan
berdasarkan rencana kebutuhan pembangunan kekuatan
Polri.
d. Pengklasifikasian dasar dilakukan untuk mengetahui
potensi calon Anggota Polri sebelum ditugaskan dalam
organisasi Polri
2. Prinsip-prinsip penerimaan SDM Polri antara lain: bersih,
transparan, akuntabel dan humanis.
3. Penerimaan anggota Polri adalah segaia kegiatan yang
dilakukan untuk memproses seorang warga negara Indonesia
yang secara sukarela ingin mengabdikan diri sebagai anggota
Polri melalui tahap pendaftaran, penelitian persyaratan,
pemanggilan, pengujian dan pemeriksaan serta pemilihan,
sampai diangkat menjadi anggota Polri.
4. Dalam perencanaan rekrutmen, terlebih dahulu direncanakan
hal-hal sebagai berikut :
a. Jumlah orang yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan
rekrutmen, baik sebagai panitia dan orang yang akan di
rekrut sebagai personel Polri.
b. Penentuan tempat penugasan yang akan diisi oleh orang-
orang yang direkrut sebagai personel Polri.
c. Gambaran penugasan bagi orang yang direkrut sebagai
personel Polri.
d. Menetapkan jangka waktu seleksi.
e. Menyusun jadwal seleksi
f. Menyusun tugas panitia pusat, sub panitia pusat, panitia
daerah, sub panitia daerah dan panitia bantuan
penerimaan.
5. Tahap-tahap dalam penerimaan Tingkat mabes Polri meliputi :
a. Tahap perencanaan
b. Tahap pengorganisasian
c. Tahap pelaksanaan.
6. Proses penerimaan anggota Polri secara umum dilaksanakan
melalui tahapan-tahapan kegiatan sebagai sebagai berikut:
a. Perencanaan, meliputi
MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 23
DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

1) Penentuan sasaran
2) Penentuan jumlah calon Anggota.
b. Pelaksanaan meliputi
1) Kampanye
2) Pengumuman
3) Pendataan
4) Penelitian persyaratan
5) Pengujian
6) Pemilihan

Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian-pengertian yang berkaitan dengan
penyediaan SDM Polri!
2. Jelaskan prinsip penyediaan SDM Polri!
3. Jelaskan sumber dan persyaratan SDM Polri!
4. Jelaskan prinsip-prinsip penerimaan SDM Polri!
5. Jelaskan pengertian rekruitmen dan penerimaan anggota Polri!
6. Jelaskan perencanaan penerimaan Polri!
7. Jelaskan tahap-tahap penerimaan SDM Polri!
8. Jelaskan susunan organisasi penerimaan SDM Polri!
9. Jelaskan tugas panitia penerimaan SDM Polri!
10. Jelaskan pelaksanaan penerimaan SDM Polri!

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 24


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

MENGELOLA PELAKSANAAN PENYEDIAAN


MODUL SDM POLRI
2
8 JP (360 menit)

Pengantar
Dalam modul ini membahas tentang tatacara pengujian
penyediaan SDM Polri, perencanaan penyediaan SDM Polri,
pelaksanaan penyediaan SDM Polri, Administrasi dan Pelaksanaan
Penyediaan SDM Polri.
Tujuannya agar peserta didik memahami dan mampu
mempraktikan tatacara pengujian penyediaan SDM Polri, perencanaan
penyediaan SDM Polri, pelaksanaan penyediaan SDM Polri,
Administrasi dan Pelaksanaan Penyediaan SDM Polri.

Kompetensi Dasar

1. Memahami tatacara pengujian dan pelaksanaan penyediaan


SDM Polri.
Indikator Hasil Belajar:
a. Menjelaskan tatacara pengujian penyediaan SDM Polri.
b. Menjelaskan perencanaan penyediaan SDM Polri.
c. Menjelaskan pelaksanaan penyediaan SDM Polri.

2. Melaksanakan tata cara pengujian dan pelaksanaan penyediaan


SDM Polri.
Indikator Hasil Belajar:
a. Menyimulasikan tatacara pengujian penyediaan SDM Polri.
b. Membuat perencanaan penyediaan SDM Polri.
c. Menyimulasikan pelaksanaan penyediaan SDM Polri.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 25


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan 1:
Mengelola pelaksanaan penyediaan SDM Polri.
Subpokok Bahasan:
a. Tatacara pengujian penyediaan SDM Polri.
b. Perencanaan penyediaan SDM Polri.
c. Pelaksanaan penyediaan SDM Polri.
d. Administrasi dan pelaksanaan penyediaan Polri.

Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menyampaikan materi Mengelola
pelaksanaan penyediaan SDM Polri.

2. Metode Tanya Jawab


Metode ini digunakan untuk memperdalam pemahaman materi
dan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah
disampaikan pendidik.

3. Metode Diskusi
Metode ini digunakan untuk mendiskusikan materi tentang
Pengelolaan Pelaksanaan penyediaan SDM Polri.

4. Metode Penugasan
Metode ini dipergunakan untuk memperdalam pemahaman materi
yang diberikan dalam bentuk pembuatan resume tentang materi
pengelolaan pelaksanaan penyediaan SDM Polri.

5. Metode Praktik
Metode ini digunakan untuk melatih keterampilan dalam
melaksanakan pengecekan administrasi pelaksanaan penyediaan
SDM Polri.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 26


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Alat, media, Bahan dan Sumber Belajar


1. Alat, Media dan Bahan:
a. White Board.
b. Laptop.
c. LCD.
d. Layar/LCD.
e. Proyektor/LCD
f. Papan flip chart.
g. Kertas flip chart.
h. ATK.

2. Sumber Belajar:
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022
tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
b. Perkap Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pengawasan
Eksternal Penerimaan Calon Anggota Polri.
c. Perkap Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pengadaan Calon
Pegawai Negeri Sipil Polri;
d. Perkap Nomor 10 Tahun 2016 tentang Penerimaan Anggota
Polri.
e. Perkap Nomor 10 Tahun 2019 tentang Rekrutmen Proaktif
Calon Anggota Polri.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap Awal: 15 menit


a. Pendidik menyampaikan apersepsi:
1) pendidik melaksanakan perkenalan;
2) menyampaikan tujuan diberikannya materi pelajaran;
3) mengeksplor pengetahuan peserta didik.
b. Peserta didik menyimak, mencatat dan melaksanakan
instruksi pendidik.

2. Tahap Inti: 335 menit


Tahap inti 1: penyampaian materi (65 menit)
a. Pendidik menyampaikan materi tentang tata cara pengujian
penyediaan SDM Polri.
MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 27
DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. Pendidik memberikan contoh pelaksanaan perencanaan


penyediaan SDM Polri.
c. Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami.
d. Peserta didik bertanya dan menanggapi materi yang
disampaikan pendidik.
e. Pendidik menyimpulkan hasil pembelajaran.

Tahap inti 2: diskusi kelompok tentang Mengelola


pelaksanaan penyediaan SDM Polri (90 menit)
a. Pendidik membagi peserta didik menjadi tiga kelompok untuk
mendiskusikan topik tentang:
1) Kelompok satu: tatacara pengujian penyediaan SDM
Polri;
2) Kelompok dua: perencanaan penyediaan SDM Polri;
3) Kelompok tiga:pelaksanaan penyediaan SDM Polri.
b. Pendidik memfasilitasi jalannya diskusi.
c. Pendidik mengintruksikan masing masing kelompok untuk
melaksanakan diskusi sesuai dengan topik yang diberikan.
d. Masing maasing kelompok memaparkan hasil diskusi dan
ditanggapi oleh kelompok yang lain.
e. Pendidik memberikan tanggapan hasil paparan masing
masing kelompok.
f. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi.
Tahap inti 3: praktik pengecekan administrasi penyediaan
SDM Polri (180 menit)
a. Pendidik membagi peserta didik menjadi tiga kelompok.
b. Pendidik memfasilitasi praktik.
c. Peserta didik masing masing kelompok mempraktikan
pengecekan administrasi penyediaan SDM Polri.
d. Masing masing kelompok memaparkan hasil praktik dan
ditanggapi kelompok lain.
e. Pendidik memberikan tanggapan hasil paparan masing
masing kelompok.
f. Peserta didik mengumpulkan hasil praktik.

3. Tahap Akhir: 10 menit


a. Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan
proses pembelajaran dan hasil pembelajaran;
b. Pendidik mengecek penguasaan materi dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik;
c. Pendidik menyimpulkan materi dan menutup pembelajaran.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 28


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan/Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi.
2. Peserta didik mengumpulkan hasil praktik pengecekan
administrasi penyediaan SDM Polri.
3. Peserta didik mengumpulkan laporan hasil tugas resume tentang
pelaksanaan penyediaan SDM Polri.

Lembar Kegiatan
1. Lembaran diskusi tentang pelaksanaan penyediaan SDM Polri.
2. Lembaran tugas tentang praktik pengecekan administrasi
penyediaan SDM Polri.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 29


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

POKOK BAHASAN
MENGELOLA PELAKSANAAN PENYEDIAAN
SDM POLRI

Penerimaan dilaksanakan terhadap warga negara yang atas


kemauannya sendiri memilih untuk mengabdikan diri dalam dinas
Kepolisian diproses sesuai ketentuan yang berlaku dan selanjutnya
diikat oleh suatu Perjanjian Ikatan Dinas.
Penerimaan Anggota Polri dilaksanakan oleh Panitia Penerimaan
dengan memanfaatkan sebesar-besarnya hasil kampanye. Panitia
Penerimaan mengeluarkan pengumuman selaus-luasnya dan bagi
warga negara yang berminat menjadi anggota Polri dapat
mendaftarkan diri pada tempat yuang ditentukan dan bagi yang
memenuhi persyaratan dan terpanggil selanjutnya diproses sampai
ditentukan dapat tidaknya mengikuti Pendidikan Pembentukan.
Pada tingkat Mabes Polri Subbag Rim merupakan unsur staf pelaksana
pada Bag Diapers Ro Dalpers SSDM Polri. Subbag Rim memiliki tugas
menyelenggarakan proses administrasi penerimaan anggota Polri
yang berasal dari masyarakat dan melaksanakan kaji ulang
pelaksanaan penerimaan anggota Polri.
Dalam pelaksanaan penerimaan anggota Polri, Subbag Rim memiliki
peran sebagai pelaksana seleksi tingkat pusat penerimaan Taruna
Akpol dan SIPSS serta sebagai koordinator dan supervisor panitia
daerah (Panda) pada pelaksanaan penerimaan Bintara Polri.
Sedangkan peran regulator diemban oleh Rojianstra SDM Polri. Berikut
adalah alur kerja pada proses penerimaan anggota sampai dengan
pengangkatan dan penempatan anggota Polri :

1. Tatacara Pengujian Penyediaan SDM Polri


a. pemeriksaan administrasi awal
Kegiatan penelitian persyaratan dilaksanakan oleh Panitia
Daerah maupun Sub Panitia Daerah terhadap segala
persyaratan dari calon yang mendaftar, yang meliputi
terhadap ijazah, akte kelahiran/surat keterangan lahir, Kartu
Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), tinggi dan berat
badan. Pengecekan dilakukan dengan melibatkan aparat dari
MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 30
DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Dinas kependudukan dan Diknas. Adapun sistem yang


berlaku pada tahap ini adalah sistem gugur.
b. Pemeriksaan kesehatan tahap I
Pemeriksaan fisik meliputi tinggi badan, berat badan, gigi,
mata, telinga, hidung, varises, ambeien dan buta warna
dengan koreksi terbuka. Adapun sistem yang berlaku pada
tahap ini adalah sistem gugur.
c. Pemeriksaan psikologi
Soal-soal psikologi yang akan diberikan terlebih dahulu
dilakukan acak soal, sehingga panitia tidak mengetahui soal
mana yang akan diberikan untuk menghindari kebocoran soal.
Setelah dilakukan tes, dilakukan koreksi dengan metode
scanning secara terbuka dan melibatkan sarjana psikologi
yang ditunjuk (outsourcing). Adapun sistem yang berlaku
pada tahap ini adalah sistem gugur.
d. Uji akademis
Materi uji akademis meliputi pengetahuan umum, bahasa
Inggris dan bahasa Indonesia. Materi soal yang akan
diberikan terlebih dahulu dilakukan acak soal, sehingga
panitia tidak mengetahui soal mana yang akan diberikan
untuk menghindari kebocoran soal. Ujian dilakukan secara
tertulis, koreksi dengan metode scanning secara terbuka dan
langsung serta melibatkan perguruan tinggi yang ditunjuk (out
sourcing). Adapun sistem yang berlaku pada tahap ini adalah
sistem gugur.
Namun untuk saat ini uji akademis tidak diselenggarakan,
penilaian berdasarkan pada nilai hasil ujian akhir nasional
(UAN) calon peserta.
e. Pemeriksaan kesehatan tahap II
Meliputi pemeriksaan fisik dalam (Rontgen, EKG dan
Laboratorium) dengan koreksi terbuka dan menggunakan
outsourcing dalam pengecekan hasil laboratorium. Adapun
sistem yang berlaku pada tahap ini adalah sistem gugur
f. Uji jasmani
Pada tahap kesamaptaan jasmani yang diujikan adalah Lari
selama 12 menit, sit up, push up, shuttle run, pull up dan
renang. Koreksi dilakukan secara terbuka, pengumuman hasil
dilakukan secara terpampang dan sistem yang berlaku adalah
sistem gugur.
g. Pemeriksaan Administrasi Tahap Akhir
Pada tahap ini dilakukan pengecekan persyaratan yang lain
yaitu surat keterangan tidak pernah dipidana (Surat
Keterangan Catatan Kepolisian/SKCK), surat pernyataan
MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 31
DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia, belum pernah


menikah, bersedia menjalani Ikatan Dinas Polri minimal 10
tahun, persetujuan dari orang tua (bagi calon yang belum
berusia 21 tahun) dan tidak terikat perjanjian Ikatan Dinas
dengan instansi lain.
h. Sidang Penetapan Kelulusan
Dilakukan di dalam gedung/aula, dilaksanakan secara terbuka
yang meliputi penyusunan rangking, penetapan kelulusan
sementara, ditayangkan melalui layar terbuka, melalui sidang
terbuka dan disaksikan oleh pengawas internal/eksternal,
calon, orangtua calon.
2. Perencanaan Penyediaan SDM Polri
Dalam perencanaan penyediaan SDM Polri, terlebih dahulu
direncanakan hal-hal sebagai berikut :
a. Jumlah orang yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan
rekrutmen, baik sebagai panitia dan orang yang akan direkrut
sebagai Anggota Polri
b. Penentuan tempat penugasan yang akan diisi oleh orang-
orang yang direkrut sebagai Anggota Polri
c. Gambaran penugasan bagi orang yang direkrut sebagai
Anggota Polri
d. Menetapkan jangka waktu seleksi
e. Menyusun jadwal seleksi
f. Menyusun tugas pokok Panitia Pusat, Sub Panitia Pusat
Panitia Daerah, sub Panitia Daerah dan Panitia Bantuan
Penerimaan.
g. Kebutuhan anggaran kegiatan penerimaan SDM Polri

3. Pelaksanaan Penyediaan SDM Polri


Pelaksanaan penyediaan SDM Polri ditempuh dengan tahap-
tahap kegiatan sebagai berikut :
a. Kampanye
Kampanye adalah kegiatan penerangan dan informasi yang
dilaksanakan secara terus menerus dala rangka mendukung
penerimaan dan pendidikan yang dilaksanakan di seluruh
Satuan Kewilayahan maupun secara fungsional melalui unsur
humas, baik ditingkat pusat maupun daerah. Kampanye
diarahkan dalam rangka menarik minat dan menaikkan animo
warga masyarakat agar mau mendaftar untuk mengabdikan
dirinya di lingkungan kepolisian.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 32


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. Pengumuman
Pengumuman tentang adanya kegiatan penerimaan anggota
Polri dilaksanakan oleh pejabat fungsional dan atau Panitia
Penerimaan melalui media cetak maupun media elektronika
secara dini dan dalam tenggang waktu yang cukup sehingga
dapat diketahui oleh masyarakat luas guna memberikan
kesempatan bagi para peminat untuk mengadakan persiapan-
persiapan yang dibutuhkan.
Isi dari pengumuman dimaksud antara lain memuat:
1) Maksud dan tujuan pengumuman.
2) Persyaratan yang harus dipenuhi.
3) Hal-hal yang berkaitan dengan pengujian dan
pemeriksaan.
4) Waktu mulai dan berakhirnya pendaftaran.
5) Hal-hal lain yang dianggap perlu.
c. Pendaftaran/Pendataan
Kegiatan pendaftaran dilaksanakan oleh Panitia Penerimaan
Daerah maupun Sub Panitia Penerimaan Daerah sesuai
dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan dalam
pengumuman.
d. Penelitian Persyaratan/Pemeriksaan Administrasi
Yaitu pemeriksaan keabsahan dokumen tertulis sebagai
kelengkapan persyaratan administrasi dan sebagai sarana
pencocokan identitas/kategori calon anggota Polri; Rikmin
dilaksanakan dua kali, yaitu Rikmin Awal dan Rikmin Akhir
e. Pengujian/Seleksi
a. Pemeriksaan Kesehatan (Rikkes)
b. Pemeriksaan Psikologi (Rik Psi)
c. Penelurusan Mental Kepribadian
d. Pengujian Akademik
e. Pengujian Kemampuan Jasmani dan Pemeriksaan
Anthropometri
f. Pemeriksaan Penampilan (Rikpil)
f. Pemilihan
g. Pengangkatan menjadi peserta didik Polri.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 33


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4. Administrasi dan Pelaksanaan Penyediaan SDM Polri


a. Anev hasil survey kepuasan masyarakat pada pelaksanaan
penerimaan anggota Polri pada tahun lalu
b. Anev surat-surat pengaduan masyarkaat atas pelaksanaan
penerimaan anggota Polri pada tahun lalu
c. Melaksanakan pengecekan dan mendata dokumen-dokumen
dan pilun-pilun yang berkaitan dengan pelaksanaan
penerimaan anggota Polri
d. Melaksanakan pengecekan dan mendata piranti-piranti keras
yang akan digunakan dalam pelaksanaan penerimaan
anggota Polri
e. Menyusun rencana penerimaan anggota Polri
f. Membuat dan mendistribusikan Nota dinas kepada satuan
kerja (satker)/instansi terkait penunjukan nama-nama
personel yang akan dilibatkan dalam panitia penerimaan
anggota Polri dan sebagai tim supervise
g. Membuat dan mendistribusikan Surat Keputusan (Skep)
Kapolri tentang pembentukan dan penunjukan panitia
penerimaan anggota Polri.
h. Membuat dan mendistribusikan Surat Perintah Tugas
(Springas) panitia penerimaan anggota Polri dan sebagai tim
supervise.
i. Menyelenggarakan rapat-rapat kepanitiaan dan pembekalan
kepada tim supervise.
j. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan melalui dua tahapan yaitu :
1) Tahapan pra pelaksanaan
a) Membuat Nota Dinas ke Rojianstra tentang penerbitan
Skep Kapolri tentang penyelenggaraan penerimaan
anggota Polri (Taruna Akpol, SIPSS dan Brigadir Polri).
b) Membuat Nota Dinas ke Rojianstra tentang kuota
peserta didik.
c) Membuat dan mendistribusikan Surat Telegram
tentang penerimaan anggota Polri kepada Panda
d) Membuat rencana pelaksanaan kegiatan penerimaan
anggota Polri.
e) Mencetak dan mengirim brosur/leaflet, spanduk
kepada Panda.
f) Melaksanakan kegiatan kampanye melalui media
cetak dan elektronik

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 34


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2) Tahap pelaksanaan
a) Melakukan monitoring kesiapan Panpus dan Panda.
b) Menerima dan mengumpulkan data tentang laporan
hasil setiap tahap seleksi dari Panpus/Panda.
c) Menerima dan mengumpulkan data tentang laporan
permasalahan dalam penerimaan dari Panpus/Panda.
d) Mengajukan kepada pimpinan untuk mendapat
solusinya.
e) Membuat dan mengirim arahan kepada Panpus dan
Panda.
f) Melaksanakan seleksi penerimaan anggota Polri
sesuai tahapan dan jadwal kegiatan.
g) Panpus menerima dan mendatakan nama calon yang
dinyatakan lulus sementara.
h) Panpus melaksanakan kegiatan supervisi penerimaan
Brigadir (pria) pada bidang manajemen, pemeriksaan
administrasi dan pemeriksaan kesehatan pada tingkat
Panda, sedangkan calon Brigadir wanita dilaksanakan
di Sepolwan.
i) Panpus/Panda (penerimaan Brigadir) melaksanakan
sidang penetapan kelulusan sebagai peserta didik
sesuai kuota.
j) Panda (penerimaan Brigadir) mengumumkan hasil
sidang penetapan kelulusan.
k) Panda (penerimaan Brigadir) mengirim calon Brigadir
pria yang dinyatakan lulus ke lembaga pendidikan
(SPN/Pusdik).
l) Panda (penerimaan taruna Akpol dan PPSS)
mengirimkan calon yang dinyatakan lulus tingkat
Panda untuk mengikuti seleksi tingkat Panpus.
m) Panpus (penerimaan taruna Akpol dan PPSS)
melaksanakan seleksi tingkat pusat (pemeriksaan
administrasi, pemeriksaan kesehatan, uji akademik, uji
kompetensi, uji psikologi dan uji kemampuan jasmani)
sampai dengan sidang penetapan kelulusan.
n) Panpus menyerahkan calon taruna/calon siswa yang
lulus dan terpilih kepada Gubernur Akpol, untuk
selanjutnya mengikuti pendidikan pembentukan.
3) Tahap pasca pelaksanaan
a) Membuat laporan hasil pelaksanaan seleksi
penerimaan anggota Polri.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 35


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b) Menampung dan menjawab surat-surat pengaduan


yang masuk berkaitan dengan pelaksanaan
penerimaan anggota Polri.

Rangkuman

1. Penerimaan anggota Polri adalah segala kegiatan yang


dilakukan untuk memproses seorang warga negara Indonesia
yang secara sukarela ingin mengabdikan diri sebagai anggota
Polri melalui tahap pendaftaran, penelitian persyaratan,
pemanggilan, pengujian dan pemeriksaan serta pemilihan,
sampai diangkat menjadi anggota Polri.

2. Dalam perencanaan rekrutmen, terlebih dahulu direncanakan


hal-hal sebagai berikut :
a. Jumlah orang yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan
rekrutmen, baik sebagai panitia dan orang yang akan di
rekrut sebagai personel Polri.
b. Penentuan tempat penugasan yang akan diisi oleh orang-
orang yang direkrut sebagai personel Polri.
c. Gambaran penugasan bagi orang yang direkrut sebagai
personel Polri.
d. Menetapkan jangka waktu seleksi.
e. Menyusun jadwal seleksi
f. Menyusun tugas panitia pusat, sub panitia pusat, panitia
daerah, sub panitia daerah dan panitia bantuan
penerimaan.

3. Tahap-tahap dalam penerimaan Tingkat mabes Polri meliputi :


a. Tahap perencanaan
b. Tahap pengorganisasian
c. Tahap pelaksanaan.

4. Proses penerimaan anggota Polri secara umum dilaksanakan


melalui tahapan-tahapan kegiatan sebagai sebagai berikut:
a. Perencanaan, meliputi
1) Penentuan sasaran
2) Penentuan jumlah calon Anggota.

b. Pelaksanaan meliputi
1) Kampanye
2) Pengumuman
3) Pendataan
MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 36
DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4) Penelitian persyaratan
5) Pengujian
6) pemilihan

Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian rekruitmen dan penerimaan anggota Polri!
2. Jelaskan perencanaan penerimaan Polri!
3. Jelaskan tahap-tahap penerimaan SDM Polri!
4. Jelaskan susunan organisasi penerimaan SDM Polri!
5. Jelaskan tugas panitia penerimaan SDM Polri!
6. Jelaskan pelaksanaan penerimaan SDM Polri!

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 37


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

MENGELOLA PENGANGKATAN PERTAMA


MODUL DAN IKATAN DINAS SDM POLRI
3
6 JP (270 menit)

Pengantar
Dalam Modul ini membahas tentang konsepsi tentang pengertian-
pengertian yang berkaitan dengan pengangkatan pertama dan ikatan
dinas, serta administrasi pengangkatan pertama dan ikatan dinas SDM
Polri, prinsip, sumber serta persyaratan menjadi anggota Polri.
Tujuannya agar peserta didik memahami pengertian-pengertian
yang berkaitan dengan pengangkatan pertama dan ikatan dinas, serta
administrasi pengangkatan pertama dan ikatan dinas SDM Polri,
prinsip, sumber serta persyaratan menjadi anggota Polri.

Kompetensi Dasar

1. Memahami pengangkatan pertama dan ikatan dinas SDM Polri.


Indikator Hasil Belajar:
a. Menjelaskan pengangkatan pertama SDM Polri
1) Pengertian yang berkaitan dengan pengangkatan
pertama SDM Polri.
2) Adiministrasi dan proses pengangkatan pertama SDM
Polri
b. Menjelaskan ikatan dinas SDM Polri.
1) Pengertian yang berkaitan dengan ikatan dinas SDM
Polri
2) Jenis-jenis ikatan dinas SDM Polri
3) Sanksi tidak melanjutkan ikatan dinas
4) Administrasi ikatan dinas SDM Polri

2. Mengelola pengadministrasian pengangkatan pertama dan


ikatan dinas SDM Polri.
Indikator Hasil Belajar:
a. Membuat dan mempraktikan pengencekan administrasi
pengangkatan pertama SDM Polri.
b. Membuat dan mempraktikan pengecekan administrasi
ikatan dinas SDM Polri.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 38


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan :
Mengelola pengangkatan pertama dan ikatan dinas SDM Polri.
Subpokok Bahasan:
a. Pengertian-pengertian yang berkaitan dengan pengangkatan
pertama SDM Polri.
b. Administrasi pengangkatan pertama SDM Polri.
c. Proses pengangkatan pertama anggota Polri.
d. Pengertian-pengertian yang berkaitan dengan ikatan dinas
pertama SDM Polri
e. Jenis-jenis administrasi ikatan dinas anggota Polri.
f. Administrasi ikatan dinas anggota Polri
g. Sanksi tidak melanjutkan ikatan dinas.
h. Konsep surat pengangkatan pertama/ikatan dinas SDM Polri.

Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menyampaikan materi mengelola
pengangkatan pertama dan ikatan dinas SDM Polri.

2. Metode Tanya Jawab


Metode ini digunakan untuk memperdalam pemahaman materi
dan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah
disampaikan pendidik.

3. Metode Diskusi
Metode ini digunakan untuk mendiskusikan materi tentang
mengelola pengangkatan pertama dan ikatan dinas SDM Polri.

4. Metode Penugasan
Metode ini dipergunakan untuk memperdalam pemahaman materi
yang diberikan dalam bentuk pembuatan resume tentang seluruh
materi mengelola pengangkatan pertama dan ikatan dinas SDM
Polri.

5. Metode Praktik
Metode ini digunakan untuk melatih keterampilan dalam
melaksanakan administrasi pengangkatan pertama dan ikatan
dinas SDM Polri.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 39


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Alat, media, Bahan dan Sumber Belajar


1. Alat, Media dan Bahan:
a. White Board.
b. Laptop.
c. LCD.
d. Layar/LCD.
e. Proyektor/LCD
f. Papan flip chart.
g. Kertas flip chart.
h. ATK.

2. Sumber Belajar:
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022
tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
b. Perpres Nomor 27 Tahun 2016 tentang Ikatan Dinas
Keanggotaan Kepolisian Negara Republik Indonesia;
c. Perkap Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perjanjian Ikatan Dinas
dan Penggantian Biaya Negara di Lingkungan Kepolisian
Negara Republik Indonesia.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap Awal: 15 menit


a. Pendidik menyampaikan apersepsi:
1) pendidik melaksanakan perkenalan;
2) menyampaikan tujuan diberikannya materi pelajaran;
3) mengeksplor pengetahuan peserta didik.
b. Pserta didik menyimak, mencatat dan melaksanakan
instruksi pendidik.

2. Tahap Inti: 245 menit


Tahap inti 1: penyampaian materi (65 menit)
a. Pendidik menyampaikan materi tentang mengelola
pengangkatan dan ikatan dinas SDM Polri.
b. Pendidik memberikan contoh pelaksanaan pengangkatan
pertama dan ikatan dinas SDM Polri.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 40


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik


untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami.
d. Peserta didik bertanya dan menanggapi materi yang
disampaikan pendidik.
e. Pendidik menyimpulkan hasil pembelajaran.

Tahap inti 2: praktik pengecekan administrasi penyediaan


SDM Polri (180 menit)
a. Pendidik membagi peserta didik menjadi tiga kelompok.
b. Pendidik memfasilitasi praktik.
c. Peserta didik masing masing kelompok mempraktikan
pengecekan administrasi penyediaan SDM Polri dan
administrasi pengangkatan serta ikatan dinas SDM Polri.
d. Masing masing kelompok memaparkan hasil praktik dan
ditanggapi kelompok lain.
e. Pendidik memberikan tanggapan hasil paparan masing
masing kelompok.
f. Peserta didik mengumpulkan hasil praktik.

3. Tahap Akhir: 10 menit


a. Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan
proses pembelajaran dan hasil pembelajaran;
b. Pendidik mengecek penguasaan materi dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik;
c. Pendidik menyimpulkan materi dan menutup pembelajaran.

Tagihan/Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil praktik pembuatan administrasi
pengangkatan dan ikatan dinas SDM Polri.
2. Peserta didik mengumpulkan laporan hasil tugas resume tentang
administrasi pengangkatan dan ikatan dinas SDM Polri.

Lembar Kegiatan
Lembaran tugas tentang praktik pembuatan administrasi pengangkatan
pertama dan ikatan dinas SDM Polri.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 41


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

POKOK BAHASAN
MENGELOLA PROSES PENGANGKATAN PERTAMA
DAN IKATAN DINAS SDM POLRI

Proses kegiatan dari penyediaan personel yaitu pengangkatan


anggota Polri. Kegiatan ini dimulai setelah proses seleksi diselesaikan
(memenuhi syarat yang ditetapkan oleh organisasi Polri dan
dinyatakan lulus). Selanjutnya dilakukan pengangkatan menjadi siswa
untuk mengikuti pendidikan pertama (Dikma) Polri yang dilaksanakan
di lembaga-lembaga pendidikan Polri. Setelah menyelesaikan
Pendidikan Pertama dan dinyatakan lulus maka proses selanjutnya
diangkat menjadi anggota Polri dan ditempatkan untuk melaksanakan
tugas di satuan-satuan organisasi Polri.
1. Pengertian-pengertian Yang Berkaitan Dengan
Pengangkatan Pertama SDM Polri
a. Anggota Polisi
Anggota Polisi adalah Pegawai Negeri pada Kepolisian
Negara Republik Indonesia, yaitu seorang Warga Negara
Indonesia yang memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh
Peraturan Perundang-undangan dan diangkat oleh Pejabat
yang berwenang untuk mengabdikan diri daiam usaha Bela
Negara, dengan menyandang senjata, rela berkorban jiwa-
raga dan berperan serta dalam Pembangunan Nasional
serta tunduk kepada hukum yang berlaku.
b. Dinas Kepolisian
Dinas Kepolisian (DK) adalah pengabdian seorang
Warga Negara sebagai Anggota Polri.
c. Pembinaan Anggota Polri
Pembinaan anggota Polri adalah suatu proses dari
segala usaha, tindakan dan kegiatan yang berhubungan
dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan serta
pengendalian personel Polri sehingga tercapai daya guna
dan hasil guna secara maksimal.
Pembinaan anggota Polri bertujuan menyiapkan
personel Polri yang sanggup dan mampu secara optimal
mengemban setiap tugas yang dibebankan kepadanya,
terutama sebagai alat Negara penegak hukum serta inti
MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 42
DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Pembina Kamtibmas dengan pendekatan Polmas dengan


tetap mengedepankan penghormatan dan perlindungan
terhadap HAM. Adapun sasaran pembinaan anggota Polri
adalah terwujudnya mental kejuangan, disiplin personel dan
kepribadian sebagai personel Polri, terwujudnya ketertiban
dan keseimbangan organisasi serta tercapainya
profesionalisme sebagai personel Polri.
Sistem pembinaan anggota Polri mempunyai arti
penataan keterkaitan dan proses pada faktor-faktor penting
terkait dengan pembinaan yang memacu SDM yang lebih
baik. Dalam kerangka perubahan, proses pembinaan
tersebut merupakan siklus/daur mulai dari fungsi
penyediaan, pendidikan, penggunaan perawatan dan
pemisahan.
1) Fungsi penyediaan
Penyediaan pegawai Polri adalah segala usaha,
pekerjaan dan kegiatan secara terencana, terarah dan
berlanjut untuk rnemperoleh dan mempersiapkan
Pegawai Polri guna mengisi kebutuhan tugas dan
organisasi yang diperlukan pada suatu periode tertentu,
sehingga dicapai tingkat kekuatan yang diperlukan.
Sistem Rekrutmen Polri mengedepankan prinsip local
boy for local job dan melibatkan instansi luar agar tercipta
rekrutmen yang bersih, transparan, akuntabel dan
humanis.
2) Fungsi pendidikan
Pendidikan adalah segala usaha, pekerjaan, kegiatan
secara terencana, terarah dan berlanjut untuk
membentuk dan mengembangkan kualltas calon anggota
Polri dan anggota Polri yang berjiwa Pancasila, Tribrata,
Catur Prasetya serta memiliki kemampuan professional,
cerdas, trampil dan kesemaptaan jasmani yang prima
sehingga mampu mengemban tugas dengan baik. Sistem
Pendidikan dan Latihan menyesuaikan dengan sisdiknas
dan penyusunan kurikulum pendidikan yang aplikatif
sehingga para anggota polri ketika selesai pendidikan
siap pakai.
3) Fungsi penggunaan
Penggunaan pegawai Polri adalah segala usaha,
pekerjaan, kegiatan terencana, terarah dan berlanjut
dalam pendayagunaan setiap Anggota Polisi secara
optimal dalam penugasan jabatan (Struktural,
Fungsional) dan penugasan lainnya serta memberikan
kemungkinan pengembangan karier seluas-luasnya

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 43


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

dalam pelaksanaan tugas. Sistem Penggunaan berupa


sistem pembinaan karier berdasarkan merit system,
prestasi, mengutamakan kapabilitas dan akuntabilitas
serta penunjukkan gadik yang berprestasi.
4) Fungsi perawatan
Perawatan adalah segala usaha, pekerjaan , kegiatan
secara terencana, terarah dan berlanjut untuk
memberikan perawatan kedinasan berupa pemberian
hak, pembinaan jasmani dan rohani guna menciptakan
kehidupan yang sehat bagi setiap Anggota Polisi dan
keluarganya, perawatan Purna Dinas sebagai
penghargaan dari negara dan jaminan bagi
kelangsungan kehidupan diri dan keluarganya sehingga
diperoleh daya guna dan hasil guna yang optimal.
5) Fungsi pemisahan
Pemisahan adalah segala usaha, kekerjaan, kegiatan
secara terencana, terarah dan berlanjut untuk menjaga
kwalitas dan kuantitas Anggota Polri agar tugas pokok
Polri selalu dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Pemisahan pada dasarnya merupakan pengakhiran
Dinas Kepolisian dan pemberian perawatan Purna Dinas
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d. Pengangkatan merupakan penetapan bagi seorang WNI
yang telah memenuhi syarat dan telah mengikuti pendidikan
pembentukan untuk menjadi Anggota Polri
e. Penempatan Pertama merupakan penugasan pertama
Anggota Polri yang telah memenuhi syarat dan telah
mengikuti pendidikan pembentukan
f. Gaji adalah penghasilan yang telah ditetapkan
g. Masa dinas surut adalah masa dinas yang diberikan bagi
anggota Polri yang baru diangkat dan dilantik dengan
penghitungan surut.

2. Administrasi Pengangkatan Pertama SDM Polri


a. Kegiatan Dalam Fungsi Penyediaan
Penerimaan anggota Polri adalah suatu proses rekruitmen
dan seleksi seseorang warganegara menjadi anggota Polisi
sesuai persyaratan yang telah ditentukan, yang
penyelenggaraannya meliputi kegiatan kampanye,
pengumuman, pendaftaran, penelitian, pemanggilan,
penerimaan, pendidikan pertama dan pengangkatan menjadi
anggota Polri untuk mengisi formasi yang tersedia didalam
tubuh orgnisasi Polri.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 44


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Proses penerimaan adalah merupakan pengejawantahan


atau amanat dari Undang-undang, dimana dalam proses
pelaksanaannya dijalankankan sejalan dengan reformasi
Polri melalui prinsip bersih, transparan dan akuntabel dan
humanis. Guna menjamin prinsip tersebut, dilaksanakan
pengawasan baik secara eksternal (melibatkan pihak luar)
maupun internal (pengawasan dari Irwasum dan Propam).
Kesemuanya adalah bertujuan untuk menciptakan atau
membentuk polisi sipil. Peran rekrutmen untuk program
Quick Wins di bidang SDM.
Rekruitmen dilaksanakan melalu prinsip bersih, transparan
dan akuntabel. Prinsip bersih, berarti tidak ada celah bagi
siapapun, baik panitia ataupun pelaksana seleksi dan lain-
lain untuk melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme. Prinsip
transparan, ditujukan terhadap semua tahapan rekrutmen
dan seleksi dilaksanakan secara terbuka dan dibawah
pengawasan, baik secara internal maupun eksternal. Prinsip
akuntabel, bahwa semua pelaksanaan dan hasil rekrutmen
dipertanggung jawabkan secara vertikal dan horizontal, yaitu
kepada Pimpinan Polri, Pemerintah, masyarakat luas, orang
tua calon, maupun calon itu sendiri.
b. Pengangkatan Menjadi Siswa
Yang dimaksud dengan pengangkatan menjadi siswa adalah
calon siswa yang lulus dan terpilih dalam kegiatan
penerimaan selanjutnya dikirim ke Lembaga Pendidikan
(Lemdik) yang kemudian diangkat menjadi siswa, baik untuk
Dikma (Pendidikan Pertama) maupun Diktuk (Pendidikan
Pembentukan).
1) Sumber siswa dan pejabat yang memiliki wewenang
pengangkatan.
a) Siswa yang bersumber dari masyarakat untuk Dikma
Polri, pejabat yang mempunyai wewenang dalam
pengangkatan menjadi siswa adalah sebagai berikut:
1. Siswa golongan Perwira (Taruna/ni AKPOL dan
PPSS) ditetapkan dengan Surat Keputusan
Gubemur AKPOL.
2. Siswa golongan Bintara
a. Siswa di Sekolah Polisi Negara (SPN)
ditetapkan dengan Surat Keputusan Ka SPN
atas persetujuan Kapolda.
b. Siswa di Pusdik dan Sepolwan ditetapkan
dengan Surat Keputusan Ka Pusdik/Ka
Sepolwan atas persetujuan Kalemdiklat Polri.
MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 45
DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b) Siswa yang bersumber dari Anggota/personel Polri


yaitu siswa alih golongan dari Bintara menjadi Perwira
melalui Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa)
ditetapkan oleh Kepala Sekolah Penyelenggara
Setukpa atas persetujuan Kalemdiklat Polri.
c) Pangkat siswa
Pangkat siswa diberikan untuk membedakan
jenjang/tingkatan (Dikma/Diktuk) dan memudahkan
penyebutan, membantu upaya pembentukan dan
penegakan tata kehidupan siswa.
d) Pengucapan janji
Pengucapan janji siswa wajib diucapkan pada
Upacara Pembukaan Pendidikan baik Dikma maupun
Diktuk guna meningkatkan motivasi kejuangan
didalam mengikuti pendidikan yang bunyinya sesuai
ketentuan.
e) Ketentuan lain
(1) Kedudukan hukum selama mengikuti pendidikan
tunduk pada peraturan disiplin Anggota Polri dan
hukum peradiian urnum bagi anggota Polisi.
(2) Penugasan diluar kurikulum dapat diberi tugas-
tugas di lapangan secara terbatas atas
persetujuan Kapolri.
(3) Untuk perawatan dinas sesuai ketentuan yang
berlaku.
(4) Siswa dapat dlberhentikan dari pendidikan apabila:
(a) Tidak mampu mengikuti pendidikan
berdasarkan keputusan Panitia atau Dewan
yang ditunjuk.
(b) Memenuhi ketentuan pemberhentian dengan
hormat (PDH) atau pemberhentian tidak
dengan hormatf (PTDH) dan diberhentikan
sesuai ketentuan yang berlaku.
c. Pengangkatan Menjadi Anggota Polri
1) Pengangkatan pertama
adalah pengangkatan warga negara menjadi Polisi
melalui Pendidikan Pertama (Dikma) dan pengangkatan
pertama Perwira Polri dari Bintara melalui Pendidikan
Pembentukan Perwira (Setukpa).
a) Administrasi Pengangkatan Lulusan Dikmapa
MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 46
DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(1) Akpol
(a) Surat Keputusan tentang kelulusan
pendidikan akhir tahun ke-3 ditandatangani
oleh Gubernur Akpol
(b) Dasar Surat Keputusan Gubernur Akpol
Kapolri cq. Karo Dalpers untuk
menetapkan NRP masing-masing.
(c) Gubernur Akpol mengajukan dan
melaporkan kelulusan calon Perwira
tersebut kepada Kapolri (Karo Dalpers)
diajukan kepada Sekretaris Presiden untuk
ditetapkan Kepres pengangkatan menjadi
IPDA.
(d) Kepres tersebut diteruskan ke Mabes Polri
(Karo Dalpres)
(e) Bersamaan dengan penerbitan Kepres
tersebut Kapolri menerbitkan keputusan
tentang penggajiannya.
(2) PK/SIPSS dan PSDP
(a) Menjelang akhir Pendidikan, Kapolri Cq.
Karo Dalpres menetapkan NRP Calon
Perwira.
(b) Dasar pengajuan Kapolri (Karo Dalpers)
Ses Presiden memproses Keppres
tentang pengangkatan menjadi Perwira
(IPDA)
(c) Bersamaan dengan pengangkatan
Perwira, Kapolri menerbitkan keputusan
penggajian Perwira tersebut
(3) Administrasi pengangkatan lulusan Dikma
Bintara
(a) menjelang akhir pendidikan, atas ajuan
SPN/Kapusdik-Kapolri (Karo Dalpers)
menetapkan NRP.
(b) Bersamaan penutupan pendidikan,
Kapolri menerbitkan Keputusan
pengangkatan menjadi Bintara (BRIPDA)

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 47


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2) Pengangkatan kembali
adalah pengangkatan mantan anggota Polisi dari Polisi
Sukarela Dinas Pendek (PSDP) menjadi Polisi Karir (PK)
setelah menjalani Ikatan Dinas Pendek dan disesuaikan
dengan kebutuhan organisasi, yang pelaksanaannya
adalah sbb:
a) Langsung, tanpa tenggang waktu atau bersamaan
saat diberhentikan dengan hormat dari Dinas
Kepolisian.
b) Diberi pangkat sama dengan pangkat terakhir.
c) Tersedianya jabatan dalam struktur organisasi sesuai
pangkat terakhir.
d) Usia setinggi-tingginya 36 tahun.
e) Telah menjalani Ikatan Dinas Pendek sebagai PSDP.
f) Tidak melebihi 2 tahun sejak diberhentikan dengan
hormat.
g) Memiliki keahlian/keterampilan yang dibutuhkan
organisasi.
h) Memenuhi persyaratan kesehatan dan
kesamaptaan jasmani.
i) Bersedia menjalani Dinas Kepolisian selama 10 tahun
terhitung mulai tanggal diangkat menjadi PK.
3) Pengaktifan kembali
adalah pengaktifan mantan anggota Polisi menjadi
Prajurit wajib Darurat, yang pelaksanaannya adalah sbb :
a) Negara dalam keadaan bahaya.
b) Dilaksanakan berdasarkan keputusan Presiden.
c) Diberi pangkat sama dengan pangkat terakhir.
d) Selama-lamanya 2 tahun.
e) Belum lebih 2 tahun setelah diberhentikan dengan
hormat dari Dinas Kepolisian.
f) Memiliki kesehatan dan jasmani yang baik untuk
menjalani Dinas Kepolisian.
Catatan: Untuk Polri belum diatur lebih lanjut.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 48


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4) Pejabat yang mempunyai wewenang dalam


pengangkatan Anggota Polri.
a) Wewenang pengangkatan pertama
(1) Perwira (PA) adalah Presiden.
(2) Bintara (BA) dan Tamtama (TA) adalah Kapolri.
b) Wewenang pengangkatan kembali.
Mantan PSDP menjadi PK setelah menjalani Ikatan
Dinas Pendek adalah Kapolri.
c) Wewenang pengaktifan kembali.
(1) Kombes ke atas adalah Presiden.
(2) AKBP ke bawah adalah Kapolri.
3. Proses Pengangkatan Pertama Anggota Polri
a. Proses Pengangkatan Anggota Polri
Pengangkatan pertama dilakukan terhadap siswa yang telah
dinyatakan lulus Dikma baik PK maupun PSDP dan diberi
pangkat :
1) Ipda bagi lulusan Dikma Perwira
Khusus untuk lulusan Pendidikan Perwira PK dan
PSDP yang bersumber dari lulusan Sarjana (S-l)
diangkat dengan pangkat pertama IPDA dan diberi
Masa Dinas Kepolisian (MDK) fiktif sebagai berikut :
a) 1 tahun untuk program S-1 yang diprogramkan 5
tahun lebih cepat.
b) 2 tahun untuk program S-1 yang diprogramkan lebih
dari 5 tahun.
Pemberian MDK fiktif ini dinyatakan dalam Surat
Keputusan (Skep) Pertama diangkat menjadi Anggota
Polri yang diperhitungkan pada Masa Kerja Gaji (MKG),
Masa Dinas Perwira (MDP) dan Masa Dinas Dalam
Pangkat (MDDP).
2) Bripda bagi lulusan Dikma Bintara
Pengangkatan pertama menjadi anggota Polri disertai
dengan penetapan Nomor Register Polri (NRP) yang
ditentukan oleh Kapolri melalui Karo Dalpers yang
dicantumkan dalam Surat Keputusan Pertama.
Bagi Bintara (BA) yang mendapat anugerah Kenaikan
Pangkat Medan Tempur (KPMT) atau Kenaikan

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 49


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Pangkat Luar Biasa (KPLB) menjadi Perwira/Bintara


diangkat oleh Pejabat yang berwenang Terhitung Mulai
Tanggal (TMT) penganugerahan KPMT/ KPLB.
Pada pelantikan menjadi anggota Polri bagi lulusan
Dikma dilakukan Sumpah Bhayangkara dan untuk
Perwira ditambah dengan Sumpah Perwira.
b. Administrasi Pengangkatan Anggota Polri
1) Administrasi pengangkatan anggota Polisi
a) Lulusan Dikma Pa (Akpol/SIPSS)
(1) Surat Keputusan (Skep) tentang kelulusan
pendidikan akhir tahun ke-3 ditandatangani oleh
Gubernur Akpol.
(2) Dasar Skep Gubernur Akpol tersebut, maka
dikirim ke KAPOLRI melalui Karo Dalpers untuk
menetapkan NRP.
(3) Kemudian Gubernur Akpol mengajukan dan
melaporkan kelulusan calon Perwira kepada
Kapolri melalui Dalpers selanjutnya diajukan
Sekmil untuk mendapatkan Keputusan Presiden
tentang pengangkatan menjadi (Ipda).
(4) Keputusan Presiden tersebut diteruskan kepada
Kapolri melalui Karo Dalpers dan selanjutnya
diteruskan kepada Perwira yang bersangkutan.
(5) Bersamaan dengan penerbitan Keputusan
Presiden tersebut maka Kapolri menerbitkan
Surat Keputusan tentang Penggajian.
b) Lulusan Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa)
(1) Menjelang akhir pendidikan maka Kalemdiklat
Polri mengajukan penerbitan Keputusan
Presiden tentang Pengangkatan Perwira melalui
Mabes Polri (Kapolri melalui Karo Dalpers)
kepada Sekmil Presiden.
(2) Pada saat penutupan pendidikan maka Kapolri
melalui Karo Dalpers menerbitkan Surat
Keputusan Penugasan dan Penetapan
Perubahan Gaji Pokok sesuai masa kerja gaji
yang bersangkutan.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 50


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2) Administrasi pengangkatan Anggota Polri lulusan


Dikma Ba
a) Menjelang akhir pendidikan, atas pengajuan SPN/
Pusdik maka Kapolri melalui Karo Dalpers
menetapkan NRP.
b) Bersamaan penutupan pendidikan maka Kapolri
melalui Karo Dalpers menerbitkan Surat Keputusan
tentang pengangkatan menjadi Bintara (Bripda)
termasuk gaji pokok.
4. Pengertian-pengertian yang berkaitan dengan ikatan dinas
SDM Polri
a. Pegawai negeri pada Polri adalah Anggota Polri dan
Pegawai Negeri Sipil Polri.
b. Ikatan dinas adalah hubungan hokum antara pegawai negeri
pada Polri dengan Polri selama kurun waktu tertentu.
c. Surat perjanjian adalah perjanjian tertulis yang dibuat oleh
pegawai negeri pada Polri dengan Polri.
d. Pengakhiran Ikatan Dinas adalah pemutusan hubungan
hukum antara pegawai negeri pada Polri dengan Polri.
5. Jenis-jenis Administrasi Ikatan Dinas Anggota Polri
a. Ikatan Dinas Pertama
1) Ikatan dinas pertama berlaku selama 10 (sepuluh) tahun
sejak diangkat menjadi Anggota Polri.
2) Ikatan dinas pertama dituangkan dalam bentuk Surat
Perjanjian ikatan dinas pertama yang ditandatangani
oleh calon Anggota Polri dan Asisten Kapolri bidang
Sumber Daya Manusia, setelah dinyatakan lulus untuk
mengikuti pendidikan pembentukan.
3) Anggota Polri yang telah menjalani ikatan dinas pertama
dan tidak mengajukan pengakhiran ikatan dinas pertama
dianggap melanjutkan ikatan dinas lanjutan.
4) Penandatanganan oleh Asisten Kapolri bidang Sumber
Daya Manusia dapat didelegasikan kepada Kepala Biro
Pengendalian Personel SSDM Polri.
5) Surat perjanjian ikatan dinas pertama dibuat rangkap 3
(tiga) masing-masing untuk :
a) Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia
b) Calon Anggota Polri yang bersangkutan, dan

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 51


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c) arsip
6) surat perjanjian ikatan dinas pertama, memuat :
a) data diri calon Anggota Polri yang mengikatkan diri
pada Surat Perjanjian ikatan dinas
b) jangka waktu ikatan dinas, dan
c) penggantian biaya kepada negara apabila tidak
memenuhi jangka waktu ikatan dinas.
b. Ikatan Dinas Lanjutan
1) ikatan dinas lanjutan dilaksanakan selama 10 (sepuluh)
tahun sejak tanggal berakhirnya ikatan dinas pertama
2) anggota Polri yang telah menjalani masa ikatan dinas
lanjutan pertama dan tidak mengajukan permohonan
pengakhiran dianggap melanjutkan ikatan dinas lanjutan
kedua
c. Ikatan dinas khusus
1) ikatan dinas khusus diberikan kepada pegawai negeri
pada Polri yang mengikuti pendidikan atas biaya negara
dengan masa pendidikan paling singkat 1 (satu) tahun.
2) Ikatan dinas khusus dibuat dalam bentuk Surat
Perjanjian ikatan dinas khusus yang ditandatangani oleh
Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia yang
dapat didelegasikan kepada Kepala Biro Pengendalian
Personel SSDM Polri dengan Pegawai Negeri pada Polri
sebelum mengikuti pendidikan.
3) Surat perjanjian ikatan dinas khusus dibuat rangkap 2
(dua) masing-masing untuk :
a) Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia, dan
b) Pegawai Negeri pada Polri yang bersangkutan
4) Surat perjanjian ikatan dinas khusus, memuat :
a) Data diri Pegawai Negeri pada Polri yang
mengikatkan diri pada Surat Perjanjian Ikatan Dinas
Khusus.
b) Jangka waktu ikatan dinas khusus, dan
c) Penggantian biaya kepada negara apabila tidak
memenuhi jangka waktu ikatan dinas khusus.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 52


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

6. Administrasi Ikatan Dinas Anggota Polri


a. Ikatan Dinas Pertama
1) Surat perjanjian ikatan dinas pertama dibuat rangkap 3
(tiga) masing-masing untuk :
a) Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia.
b) Calon Anggota Polri yang bersangkutan, dan
c) Arsip.
2) surat perjanjian ikatan dinas pertama, memuat :
a) data diri calon Anggota Polri yang mengikatkan diri
pada Surat Perjanjian ikatan dinas.
b) jangka waktu ikatan dinas, dan.
c) penggantian biaya kepada negara apabila tidak
memenuhi jangka waktu ikatan dinas.
b. Ikatan Dinas Khusus
1) Surat perjanjian ikatan dinas khusus dibuat rangkap 2
(dua) masing-masing untuk :
a) Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia, dan
b) Pegawai Negeri pada Polri yang bersangkutan.
2) Surat perjanjian ikatan dinas khusus, memuat :
a) Data diri Pegawai Negeri pada Polri yang
mengikatkan diri pada Surat Perjanjian Ikatan Dinas
Khusus.
b) Jangka waktu ikatan dinas khusus, dan
c) Penggantian biaya kepada negara apabila tidak
memenuhi jangka waktu ikatan dinas khusus.
7. Sanksi Tidak Melanjutkan Ikatan Dinas
Pegawai Negeri pada Polri yang mengakhiri ikatan dinas
sebelum waktunya wajib mengganti biaya negara.
Pengakhiran dinas tersebut berdasarkan :
a. Atas permintaan sendiri, untuk ikatan dinas pertama,
lanjutan dan khusus.
b. Pemberhentian dari ikatan dinas karena melakukan
pelanggaran peraturan atau tidak memenuhi standar nilai
yang ditetapkan untuk ikatan dinas khusus

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 53


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Ketidakmampuan menyelesaikan pendidikan waktu yang


telah ditentukan.
Penggantian biaya negara tersebut sebesar :
a. 2 (dua) kali biaya yang telah dikeluarkan oleh negara pada
proses penerimaan calon Anggota Polri dan pelaksanaan
pendidikan pembentukan yang diikuti, untuk ikatan dinas
pertama.
b. 3 (tiga) kali biaya yang telah dikeluarkan oleh negara pada
pendidikan pengembangan yang diikuti, untuk ikatan dinas
lanjutan pertama.
c. 2 (dua) kali biaya yang telah dikeluarkan oleh negara pada
pendidikan pengembangan yang diikuti untuk ikatan dinas
khusus
Penggantian biaya dilakukan melalui Bendahara Satuan Kerja
tempat Pegawai Negeri pada Polri bertugas disesuaikan dengan
standar biaya pendidikan tahun anggaran pada saat Pegawai
Negeri pada Polri mengajukan pengakhiran ikatan dinas.
Bendahara satuan kerja membuat kesimpulan besaran
penggantian biaya negara yang ditetapkan dengan keputusan
pembebanan biaya negara yang ditandatangani oleh Kapolri
dan dapat didelegasikan.
Anggota Polri yang mengajukan permohonan pengakhiran
ikatan dinas pertama dan lanjutan wajib menyetorkan biaya
kerugian negara ke kas negara sebelum keputusan pengakhiran
dinas dikeluarkan.
Penggantian biaya negara dapat dilakukan dengan skema
potong gaji atau sekaligus.
Bendahara satuan kerja setelah menerima biaya penggantian
dari anggota Polri atau Pegawai Negeri Sipil Polri yang
mengakhiri ikatan dinas menyetorkan ke kas negara paling
lambat 1 (satu) hari kerja terhitung sejak diterima penggantian
biaya negara.

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 54


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

8. Administrasi Pengangkatan Pertama dan Ikatan Dinas SDM


Polri
a. Konsep Surat Perjanjian Dinas Pertama Anggota Polri untuk
Golongan Kepangkatan Perwira

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 55


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 56


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. Konsep Surat Perjanjian Ikatan Dinas Pertama Anggota


Polri Untuk Golongan Kepangkatan Bintara

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 57


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Konsep Surat Perjanjian Ikatan Dinas Pertama Anggota


Polri Untuk Golongan Kepangkatan Tamtama

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 58


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

d. Konsep Surat Keputusan Pembebanan Biaya Negara

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 59


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman

1. Pengangkatan menjadi peserta didik Polri:


a. Proses kegiatan dari penyediaan personel yaitu
pengangkatan anggota Polri. Kegiatan ini dimulai setelah
proses seleksi diselesaikan (memenuhi syarat yang
ditetapkan oleh organisasi Polri dan dinyatakan lulus).
Selanjutnya dilakukan pengangkatan menjadi siswa untuk
mengikuti pendidikan pertama (Dikma) Polri yang
dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan Polri. Setelah
menyelesaikan Pendidikan Pertama dan dinyatakan lulus
maka proses selanjutnya diangkat menjadi anggota Polri dan
ditempatkan untuk melaksanakan tugas di satuan-satuan
organisasi Polri
b. Sistem pembinaan anggota Polri mempunyai arti penataan
keterkaitan dan proses pada faktor-faktor penting terkait
dengan pembinaan yang memacu SDM yang lebih baik.
Dalam kerangka perubahan, proses pembinaan tersebut
merupakan siklus/daur mulai dari fungsi penyediaan,
pendidikan, penggunaan, perawatan dan pemisahan;

Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian-pengertian yang berkaitan dengan
pengangkatan pertama SDM Polri!
2. Jelaskan proses pengangkatan dan administrasi pengangkatan
anggota Polri!
3. Jelaskan pengertian yang berkaitan dengan ikatan dinas SDM
Polri!
4. Jelaskan jenis-jenis ikatan Dinas SDM Polri!
5. Jelaskan sanksi tidak melanjutkan ikatan dinas!
6. Jelaskan administrasi ikatan Dinas SDM Polri!

MANAJEMEN PENYEDIAAN SDM POLRI 60


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/GOL. III PNS POLRI SUPERVISOR SDM

Anda mungkin juga menyukai