Penyusun :
Editor :
Diterbitkan oleh:
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................... i
Pendahuluan ....................................................................................................... 1
Pengantar ................................................................................................
2
Metode Pembelajaran.........................................................................................
3
POKOK BAHASAN 1
3. FT sabhara ................................................................................................
11
Rangkuman .................................................................................. 15
Latihan .......................................................................................... 16
Pengantar ................................................................................................
17
Metode Pembelajaran.........................................................................................
19
POKOK BAHASAN 1
4. Bentuk-bentuk pengaturan................................................................
28
POKOK BAHASAN 2
POKOK BAHASAN 3
Rangkuman .................................................................................. 42
Latihan .......................................................................................... 43
Pengantar ................................................................................................
44
Metode Pembelajaran.........................................................................................
49
POKOK BAHASAN 1
POKOK BAHASAN 2
POKOK BAHASAN 3
POKOK BAHASAN 4
POKOK BAHASAN 5
POKOK BAHASAN 6
POKOK BAHASAN 7
Rangkuman ................................................................................................
95
Latihan ................................................................................................97
Pengantar ................................................................................................
98
Metode Pembelajaran.........................................................................................
103
POKOK BAHASAN 1
POKOK BAHASAN 2
POKOK BAHASAN 3
sampan/perahu...................................................................
POKOK BAHASAN 4
POKOK BAHASAN 5
Rangkuman ................................................................................................
126
Latihan ................................................................................................
127
Pengantar ................................................................................................
128
Metode Pembelajaran.........................................................................................
131
POKOK BAHASAN 1
4. Sasaran patroli.............................................................................................
139
POKOK BAHASAN 2
2. Dokumen patroli...........................................................................................
144
POKOK BAHASAN 3
POKOK BAHASAN 4
Rangkuman ................................................................................................
194
Latihan ................................................................................................
195
Pengantar ................................................................................................
196
Metode Pembelajaran.........................................................................................
199
POKOK BAHASAN 1
POKOK BAHASAN 2
FUNGSI TEKNIS SABHARA – TURJAWALI xv
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
POKOK BAHASAN 3
POKOK BAHASAN 4
POKOK BAHASAN 5
Rangkuman ................................................................................................
223
Latihan ................................................................................................
225
TURJAWALI
HANJAR
120 JP (5400 menit)
Pendahuluan
Dinamika perkembangan situasi masyarakat yang sangat komplek,
disertai kemajuan teknologi sangat cepat menuntut Polri untuk
meningkatkan sumber daya manusia secara profesional.
Oleh karena itu, Polri dalam melaksanakan tugas sebagai pemelihara
kamtibmas, maupun sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan
masyarakat, serta penegak hukum, harus mampu memberikan rasa
aman kepada masyarakat. Salah satu upaya Polri dalam memberikan
rasa aman, dengan mengutamakan tindakan pencegahan terhadap
terjadinya gangguan kamtibmas secara profesional dan prosedural.
Upaya pencegahan dalam menangani gangguan kamtibmas,
dilaksanakan melalui Fungsi Teknis (FT) Sabhara. Untuk memberikan
pengetahuan tentang pengantar FT Sabhara maka dalam hanjar ini
akan membahas materi meliputi pengantar FT Sabhara, pengaturan,
penjagaan, pengawalan, patroli dan hakikat gangguan kamtibmas.
Standar Kompetensi
Terampil melakukan Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli
(Turjawali).
Pengantar
Dalam modul ini membahas materi tentang pengertian-pengertian yang
berkaitan dengan FT Sabhara, dasar hukum Sabhara, peranan FT
Sabhara, enam kemampuuan FT Sabhara dan patroli paradigma baru
dalam operasional Sabhara.
Tujuan diberikannya materi ini, agar peserta didik dapat menerapkan
hakikat FT Sabhara dan SOTK FT Sabhara.
Kompetensi Dasar
1. Memahami Tupoksi FT Sabhara
a. Menjelaskan hakikat FT Sabhara;
b. Menjelaskan lambang FT Sabhara;
c. Menjelaskan FT sabhara;
d. Menjelaskan tentang SOTK FT Sabhara.
Materi Pelajaran
1. Pokok Bahasan:
Hakikat FT Sabhara.
Subpokok Bahasan :
a. Hakikat FT Sabhara;
b. Lambang FT Sabhara;
c. FT sabhara;
d. SOTK FT Sabhara.
Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah.
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang pengantar
FT Sabhara.
2. Metode Brain Storming (curah pendapat)
Metode ini digunakan untuk menggali pendapat/pemahaman peserta
tentang materi pengantar FT Sabhara.
3. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik
tentang materi yang telah diberikan.
4. Metode Penugasan
Metode ini digunakan pendidik untuk menugaskan peserta didik
tentang materi yang telah diberikan.
2. Bahan :
a. Kertas flipchart.
b. Alat tulis.
3. Sumber Belajar :
a. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara RI.
b. Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2018 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Kepolisian Daerah.
c. Peraturan Kapolri Nomor 02 Tahun 2021 tentang Susunan
dan Organisasi Tata Kerja Tingkat Polres/Polsek.
d. Peraturan Kapolri Nomor 06 Tahun 2022 tentang Susunan
Organisasi Tata Kerja Tingkat Mabes Polri.
Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal : 10 menit
Pendidik melaksanakan:
a. Membuka kelas dan memberikan salam.
b. Perkenalan.
c. Pendidik menyampaikan tujuan dan materi yang akan
disampaikan dalam proses pembelajaran.
Tagihan/Tugas
Lembar Kegiatan
Bahan Bacaan
Tupoksi FT Sabhara
1. Hakikat FT Sabhara
a. Pengertian-pengertian berkaitan dengan FT Sabhara.
1) Sabhara merupakan singkatan dari Samapta
Bhayangkara yang artinya fungsi kepolisian harus
selalu siap siaga mencegah supaya tidak terjadi
gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Sabhara merupakan salah satu fungsi teknis
operasional Kepolisian, yang diberi tugas dan
wewenang bersifat pencegahan (preventif kepolisian).
2) Fungsi teknis Sabhara adalah sekelompok pekerjaan,
kegiatan, usaha yang memerlukan keahlian, dan
keterampilan khusus Sabhara, dalam rangka
menyelenggarakan tugas pokok Polri terutama tugas-
tugas pencegahan ( preventif kepolisian).
3) Preventif kepolisian (pencegahan) adalah segala usaha,
kegiatan, dan tindakan, yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya ancaman maupun gangguan
kamtibmas.
b. Tugas pokok FT Sabhara.
Tugas pokok Sabhara adalah melaksanakan fungsi teknis
Kepolisian untuk mencegah terjadinya pelanggaran hukum atau
gangguan Kamtibmas melalui kegiatan penjagaan, pengawalan,
dan patroli dengan sasaran pokoknya adalah:
1) Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan
kepada masyarakat.
2) Meniadakan unsur kesempatan atau peluang bagi anggota
masyarakat yang berniat melakukan pelanggaran hukum.
3) Melaksanakan tindakan represif tahap awal pada setiap
bentuk gangguan Kamtibmas.
4) Melaksanakan penegakan hukum terbatas (Gakkumtas)
Contoh : Tipiring.
5) Pemberdayaan dukungan satwa dalam tugas operasional
Kepolisian.
6) Melaksanakan Search And Resque (SAR) terbatas.
c. Peranan FT Sabhara
1) Tingkat Mabes Polri:
a) Memberikan pembinaan teknis kepada fungsi
Samapta di satuan kewilayahan.
2. Lambang FT Sabhara
a. Makna Lambang
Logo fungsi Korsabhara Baharkam Polri merupakan
perwujudan dari komitmen Korps Sabhara dalam
melaksanakan tugas pokok, fungsi dan peranannya dalam
menciptakan dan memelihara Kamtibmas, menegakkan
hukum serta memberikan pelayanan, pengayoman dan
pelayanan kepada masyarakat, sebagaimana tertuang dalam
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia.
b. Makna Warna
Warna merah marun melambangkan keberanian dan
kemantapan setiap tindakan, dalam rangka memberikan
perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat, namun
tetap humanis dan berkeadilan dalam memberikan
pelayanan secara maksimal.
c. Makna Bentuk
Bentuk perisai yang menyerupai segitiga dengan bagian sisi-
sisi melengkung mempunyai makna sebagai pelindung dan
pengayom masyarakat yang humanis, bersahaja namun
tetap berwibawa.
h. Makna Borgol
Borgol melambangkan fungsi Sabhara juga melaksanakan
tugas penegakan hukum terbatas melalui tindakan kepolisian
dengan menangkap dan membawa tersangka pelaku tindak
kejahatan dalam hal tertangkap tangan, baik yang ditemukan
pada saat pelaksanaan tugas Turjawali, maupun dari hasil
laporan masyarakat.
3. FT Sabhara
Fungsi Sabhara merupakan sebagian fungsi Kepolisian yang diberi
tugas dan wewenang bersifat preventif yang memerlukan keterampilan
kemampuan khusus yang telah dikembangkan guna menyesuaikan
dengan perkembangan masyarakat.
Adapun perumusan dan perkembangan kegiatan fungsi Sabhara
saat ini meliputi pelaksanaan Polisi tugas umum, menyangkut segala
upaya pekerjaan dan kegiatan Pengaturan, Penjagaan, Patroli,
Pengawalan, SAR Terbatas, Negosiasi, Yan Dalmas, Tipiring, TPTKP,
Pemberian bantuan/dukungan Satwa untuk kepentingan
perlindungan, pengayoman, pelayanan dan penertiban
masyarakat/penegakan hukum secara terbatas.
4. SOTK FT Sabhara.
a. Kedudukan, tugas, fungsi Korsabhara Baharkam Polri.
1) Kedudukan
Korsabhara merupakan unsur pelaksana utama yang
berada di bawah Kabaharkam Polri. Korsabhara
dipimpin oleh Kakorsabhara, dan dalam melaksanakan
tugas sehari-hari bertanggung jawab kepada
Kabaharkam Polri.
2) Tugas
Korsabhara bertugas menyelenggarakan fungsi
Sabhara, meliputi fungsi Samapta, Pamobvit dan Polisi
Satwa, dalam batas kewenangan yang ditetapkan,
menyelenggarakan fungsi Samapta pada tingkat pusat
dalam rangka pemeliharaan keamanan guna
terwujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat yang
kondusif.
3) Fungsi
a) Perumusan, pengembangan, penyelenggaraan,
koordinasi dan kerja sama dengan instansi
pemerintah maupun non pemerintah tingkat pusat
dalam melaksanakan pembinaan fungsi Sabhara,
dalam rangka memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat.
b) Pemberian dukungan teknis dan kegiatan dalam
pelaksanaan fungsi Sabhara pada tingkat
kewilayahan.
c) Pemberian arahan dan masukan yang bersifat
informatif, guna terlaksananya kegiatan
pembinaan fungsi Sabhara.
d) Pengawasan dan pengendalian, serta supervisi
FUNGSI TEKNIS SABHARA – TURJAWALI 11
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Rangkuman
1. Sabhara merupakan singkatan dari samapta bhayangkara yang
berarti fungsi kepolisian yang harus selalu siap siaga untuk
mencegah supaya tidak terjadi gangguan keamanan dan
ketertiban masyarakat.
2. Asas FT. Sabhara adalah:
a. Asas Legalitas.
b. Asas Kewajiban.
c. Asas Preventif.
d. Asas Partisipasi.
e. Asas Subsidiaritas.
f. Asas pencegahan.
g. Asas Offensif.
h. Asas Waspada.
i. Asas Kepekaan.
3. Prinsip-prinsip F.T. Sabhara adalah:
a. Mengutamakan pencegahan.
b. Proaktif.
c. Kenyal.
d. Menjunjung tinggi HAM dan tidak diskriminatif
e. Kerahasiaan.
f. Integratif.
g. Proporsional.
h. Efektif dan efisien.
i. Transparansi.
j. Akuntabilitas.
4. Tugas pokok Samapta adalah melaksanakan fungsi Kepolisian
tugas preventif terhadap pelanggaran hukum atau gangguan
Kamtibmas dengan kegiatan penjagaan, pengawalan dan patroli.
5. Peran FT. Sabhara adalah:
a. Tingkat Mabes Polri
b. Tingkat Polda.
c. Tingkat Polres.
d. Tingkat Polsek .
Latihan
1. Jelaskan hakikat Fungsi Teknis Sabhara!
2. Jelaskan lambang polisi Fungsi Teknis Sabhara!
3. Jelaskan Fungsi Teknis sabhara!
4. Jelaskan tentang SOTK Fungsi Teknis Sabhara!
MODUL PENGATURAN
02
20 JP (900 menit)
Pengantar
Dalam modul ini membahas materi hakikat prosedur pengaturan,
pengaturan dalam kegiatan masyarakat dan pengaturan dalam kegiatan
pemerintah.
Tujuan diberikannya materi ini, agar peserta didik memahami dan
menerapkan pengaturan.
Kompetensi Dasar
1. Memahami hakikat prosedur pengaturan.
Indikator Hasil Belajar :
a. Menjelaskan pengertian pengaturan;
b. Menjelaskan tujuan pengaturan;
c. Menjelaskan fungsi pengaturan;
d. Menjelaskan bentuk-bentuk pengaturan;
e. Menjelaskan persyaratan petugas pengaturan;
f. Menjelaskan kewajiban dan larangan petugas pengaturan;
g. Menjelaskan wewenang petugas pengaturan;
h. Menjelaskan pengendalian pengaturan.
Materi Pelajaran
1. Pokok Bahasan :
Hakikat prosedur pengaturan.
Subpokok Bahasan :
a. Pengertian pengaturan;
b. Tujuan pengaturan;
c. Fungsi pengaturan;
d. Bentuk-bentuk pengaturan;
e. Persyaratan petugas pengaturan;
f. Kewajiban dan larangan petugas pengaturan;
g. Wewenang petugas pengaturan;
h. Pengendalian pengaturan.
2. Pokok Bahasan
Pengaturan dalam kegiatan masyarakat.
Subpokok Bahasan :
a. Pengertian kegiatan masyarakat;
b. Sasaran pengaturan kegiatan masyarakat;
c. Obyek pengaturan kegiatan masyarakat;
d. Langkah-langkah pelaksanaan pengaturan kegiatan
masyarakat.
3. Pokok Bahasan
Pengaturan dalam kegiatan pemerintah.
Subpokok Bahasan :
a. Pengertian kegiatan pemerintah;
b. Sasaran pengaturan kegiatan pemerintah;
c. Obyek pengaturan kegiatan pemerintah;
d. Langkah-langkah pelaksanaan pengaturan kegiatan
pemerintah.
Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah.
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang hakikat
prosedur pengaturan, pengaturan dalam kegiatan masyarakat dan
pengaturan dalam kegiatan pemerintah.
2. Metode Brain Storming (curah pendapat)
Metode ini digunakan untuk menggali pendapat/pemahaman
peserta tentang materi hakikat prosedur pengaturan.
3. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik
tentang materi yang telah diberikan.
4. Metode Penugasan
Metode ini digunakan pendidik untuk menugaskan peserta didik
tentang materi yang telah diberikan.
5. Metode Simulasi
Metode ini digunakan untuk mensimulasikan materi pengaturan
kegiatan masyarakat dan pemerintah.
FUNGSI TEKNIS SABHARA – TURJAWALI 19
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
2. Bahan:
a. Kertas Flipchart .
b. Alat tulis.
3. Sumber Belajar:
Perkabaharkam Polri Nomor 1 Tahun 2011 tentang pengaturan
kegiatan masyarakat dan kegiatan pemerintah.
Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap Awal: 10 menit
Pendidik melaksanakan:
a. Membuka kelas dan memberikan salam.
b. Perkenalan.
c. Pendidik menyampaikan tujuan dan materi yang akan
disampaikan dalam proses pembelajaran.
Tagihan/Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil resume materi hakikat
pengaturan.
2. Peserta didik mengumpulkan hasil resume materi pengaturan
kegiatan masyarakat dan pemerintah
Lembar Kegiatan
1. Peserta didik meresume materi hakikat pengaturan.
2. Peserta didik meresume materi pengaturan kegiatan masyarakat
dan pemerintah
3. Peserta didik mensimulasikan :
a. Kelompok 1 pengaturan kegiatan pernikahan
b. Kelompok 2 pengaturan kegiatan ziarah dan pasar malam
c. Kelompok 3 pengaturan kegiatan pertandingan sepak bola
d. Kelompok 4 pengaturan kegiatan kirab HUT kemerdekaan RI
e. Kelompok 5 pengaturan kegiatan Khitanan Massal
SKENARIO I
PENGATURAN KEGIATAN PERNIKAHAN
Keluarga Atmo, pada hari sabtu tanggal 20 Juli 2019 pukul 11.00
WIB mengadakan acara pernikahan. Walaupun keluarga Atmo adalah
keluarga yang sedang-sedang saja dalam perekonomiannya, namun
pak Atmo bersikeras untuk memberikan pesta yang terbaik untuk sang
anak kesayangan yang di persunting oleh pemuda kampung sebelah.
Rumah keluarga Atmo berada di persimpangan jalan, lebih
tepatnya ada di posisi Jl. Berlian. Perempatan tersebut merupakan jalan
utama perumahan tersebut. Akses jalan tersebut bahkan di lalui oleh
angkutan kota, sehingga bisa di bayangkan betapa sibuknya lalu lintas
di depan rumah keluarga pak Atmo itu.
Karena berbagai keterbatasan, keluarga Atmo mengadakan pesta
pernikahan tersebut di rumah. Untuk menambah meriah suasana, pesta
tersebut dimeriahkan pula oleh organ tunggal.
JALAN JAMRUD
RUMAH
ATMO
PUSKESMAS JALAN
RIDHO ILAHI INTAN
SKENARIO II
PENGATURAN KEGIATAN ZIARAH
DAN PASAR MALAM
MAKAM KERAMAT
DESA I
DESA II
GAPURA GAPURA
POLSEK KEDU
SKENARIO III
PENGATURAN KEGIATAN PERTANDINGAN SEPAK BOLA
JALAN H.MENCONG
TICKETING
JALAN POJOK
SKENARIO IV
PENGATURAN KEGIATAN KIRAB
HUT KEMERDEKAAN RI
SKENARIO V
PENGATURAN KEGIATAN KHITANAN MASSAL
Catatan:
PENDIDIK AGAR MENGEMBANGKAN SKENARIO SESUAI
KARAKTERISTIK DAERAH MASING-MASING
Bahan Bacaan
POKOK BAHASAN 1
HAKIKAT PENGATURAN
1. Pengertian Pengaturan
2. Tujuan Pengaturan
3. Fungsi Pengaturan
4. Bentuk-bentuk Pengaturan
8. Pengendalian Pengaturan
POKOK BAHASAN 2
PENGATURAN DALAM KEGIATAN MASYARAKAT
1) Pusat pembelajaan/niaga.
2) Terminal.
3) Tempat-tempat hiburan/wisata.
4) Lokasi bencana alam.
5) Tempat Kejadian Perkara (TKP).
c. Sasaran Pengaturan terhadap kegiatan masyarakat antara lain
meliputi :
1) Pesta adat.
2) Pesta olah raga.
3) Konser / hiburan.
4) Penyampaian pendapat dimuka umum.
d. Sasaran pengaturan terhadap hewan/barang antara lain:
Lalu Lintas hewan antara kota/provinsi/negara
b. Pelaksanaan
Pengaturan dilaksanakan oleh satu atau lebih dari fungsi
kepolisian dapat dilakukan d e n g a n melibatkan instansi
terkait lainnya yang diatur sebagai berikut:
1) Pengaturan terpadu antar fungsi kepolisian di mana
kepolisian pimpinan dan kendali di bawah Kasatwil
atau Perwira yang ditunjuk oleh Kasatwil, jumlah
kekuatan dan waktunya disesuaikan dengan
kebutuhan atau perkembangan situasi dan kondisi
berkaitan dengan ancaman gangguan Kamtibmas yang
dihadapi.
2) Pengaturan terpadu antar fungsi kepolisian dan
instansi terkait di mana pengaturan dilaksanakan oleh
lebih dari satu fungsi kepolisian dan dibantu oleh
unsur-unsur pengamanan swakarsa, pimpinan dan
kendali di bawah Polri dengan jumlah kekuatan dan
waktunya disesuaikan dengan kebutuhan atau
perkembangan situasi dan kondisi berkaitan dengan
ancaman gangguan Kamtibmas yang dihadapi.
3) Pengaturan yang hanya dilaksanakan oleh fungsi
Sabhara merupakan kegiatan pengaturan yang
dilakukan, dipimpin dan dikendalikan oleh anggota
c. Koordinasi
Koordinasi pengaturan dilaksanakan sebagai berikut:
1) Pengaturan terpadu antar fungsi kepolisian dan
instansi terkait melaksanakan koordinasi, untuk internal
fungsi kepolisian dilakukan melalui para pimpinan antar
fungsi yang langsung terlibat di lapangan sedangkan
dengan instansi terkait dilaksanakan oleh pimpinan
operasi dengan para pimpinan masing-masing instansi
terkait yang terlibat.
2) Pengaturan terpadu antar fungsi kepolisian
koordinasi dilakukan melalui para pimpinan antar fungsi
yang langsung terlibat di lapangan.
d. Pengakhiran
Konsolidasi dilakukan oleh para petugas pengaturan
dalam rangka mengakhiri kegiatan dengan melakukan
pengecekan kekuatan personel dan peralatan.
1) Konsolidasi dilakukan dengan apel dipimpin oleh
pangkat tertinggi (senior).
2) Melaporkan pelaksanaan kegiatan pengaturan
secara lisan dan tertulis kepada atasan langsung atau
kepada yang memberi tugas.
POKOK BAHASAN 3
PENGATURAN DALAM KEGIATAN PEMERINTAH
e. Pendistribusian logistik.
d. Sasaran Pengamanan
1) Orang
a) Penyelenggara Pemilu : Panitia Pemilihan
Kecamatan (PPK), Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan
Suara (PPS), Pengawas Pemilu Lapangan, Saksi
dari partai politik peserta Pemilu.
b) Calon anggota DPR, DPD, DPRD, Calon Presiden
dan Calon Wakil Presiden beserta keluarga.
c) Masyarakat yang memiliki hak pilih.
d) Masyarakat di sekitar TPS.
e) Orang dan atau kelompok yang akan mengganggu,
mengacaukan pemungutan suara dan
penghitungan suara di TPS.
f) Pengamat dan atau Pemantau Pemilu.
2) Benda atau barang
a) Sarana prasarana Pemilu : kotak suara, surat
suara, bilik suara, tinta, meja, kursi, pembatas TPS
dan kelengkapan lainnya.
b) Tas dan atau barang bawaan Pemilih.
c) Alat peraga : poster, spanduk, leaflet, banner, kaos,
baliho dsb, alat peraga tsb tidak diperbolehkan di
TPS karena dapat mempengaruhi Pemilih untuk
memilih peserta Pemilu tertentu.
3) Lokasi atau tempat
a) Area di dalam kawasan TPS.
b) Area di luar kawasan TPS.
4) Kegiatan
a) Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
(KPPS) memperlihatkan keabsahan kotak suara
berikut surat suara dan kelengkapan lainnya
b) Antrian para Pemilih.
c) Pemungutan suara di TPS.
d) Penghitungan suara di TPS oleh Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
e) Pengumuman hasil penghitungan suara di TPS
oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
(KPPS).
f) Penyampaian hasil penghitungan suara dan alat
Rangkuman
1. Pengaturan adalah suatu kegiatan kepolisian dalam rangka
memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat guna mewujudkan rasa aman baik fisik maupun psikis,
terciptanya Kamtibmas, bebas dari rasa kekhawatiran sehingga
masyarakat dapat melaksanakan seluruh kegiatan/aktifitas dengan
tertib dan lancar.
2. Tujuan dari pada pengaturan kegiatan masyarakat dan kegiatan
pemerintah adalah agar seluruh kegiatan kepolisian dalam rangka
memelihara kamtibmas dapat terlaksana dengan prinsip efektif,
efisien, akuntabel, dan professional.
3. Pengaturan kegiatan masyarakat dan kegiatan pemerintah
berfungsi untuk melancarkan segala kegiatan yang dilakukan agar
dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
4. Bentuk-bentuk pengaturan terdiri dari :
a. Pengaturan Internal Kepolisian.
b. Pengaturan Eksternal Kepolisian.
5. Pengaturan kegiatan masyarakat dan kegiatan pemerintah
berfungsi untuk melancarkan segala kegiatan yang dilakukan agar
dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
6. Sasaran Pengaturan Kegiatan Masyarakat
a. Sasaran Pengaturan terhadap orang.
b. Sasaran Pengaturan terhadap tempat.
c. Sasaran Pengaturan terhadap kegiatan masyarakat.
d. Sasaran pengaturan terhadap hewan/barang.
7. Langkah-langkah pelaksanaan pengaturan kegiatan masyarakat
meliputi:
a. Persiapan.
b. Pelaksanaan.
c. Koordinasi.
d. Pengakhiran.
8. Kegiatan pemerintah adalah segala bentuk kegiatan
rutin/insidental yang dilakukan oleh aparatur pemerintah sesuai
dengan norma yang telah ditentukan dalam mencapai suatu
tujuan.
9. Sasaran pengaturan kegiatan pemerintah meliputi:
a. Sasaran Pengaturan terhadap orang.
b. Sasaran Pengaturan terhadap tempat .
Latihan
1. Jelaskan hakikat prosedur pengaturan!
2. Jelaskan pengaturan dalam kegiatan masyarakat!
3. Jelaskan pengaturan dalam kegiatan pemerintah!
.
1. CONTOH........
3
SURAT PERINTAH
Nomor : Sprin / /XII/ 2019
Pertimbangan : Bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas pengaturan di wilayah ……..,
dipandang perlu mengeluarkan Surat Perintah.
Dasar : 1. .....
2. .....
DIPERINTAHKAN
Kepada : 1. PANGKAT, NAMA, NRP .......
JABATAN
2. PANGKAT, NAMA, NRP .......
JABATAN
Untuk : 1. Melaksanakan tugas pengaturan ........ (apabila berkendaraan
sebutkan No. Pol. : ......... ) ke wilayah ........ dengan kegiatan
........, ..........., ...........
2. Pengaturan dilaksanakan pada tanggal ...... pukul .......WIB s/d
.......
3. Membawa perlengkapan dan persenjataan (sesuai dengan jenis
pengaturan yang dilaksanakan dan situasi wilayah dan jenis
kegiatan)
4. Melaporkan hasil kegiatan pengaturan kepada
Kapolres/Kapolsek.
5. Melaksanakan tugas pengaturan dengan seksama dan penuh
rasa tanggung jawab.
Selesai.
Dikeluarkan di : ................
pada tanggal : Desember 2019
NAMA
PANGKAT, NRP
2. CONTOH.....
4
KEPOLISIAN .....................
...................................................................
...............................................
Jln. ......................................................................
………., ……….. ……..
Nomor : B / 139 / / ....... / .............
Klasifikasi : BIASA
Lampiran : -
Perihal : Persetujuan permohonan ijin penggunaan
jalan untuk kegiatan masyarakat.
Kepada
Yth. ...........................
...........................
di
.............
NAMA
PANGKAT, NRP
3. CONTOH........
5
KEPOLISIAN .....................
...................................................................
...............................................
Jln. ......................................................................
………., ……….. ……..
Nomor : B / 139 / / ....... / .............
Klasifikasi : BIASA
Lampiran : -
Perihal : Penolakan permohonan ijin penggunaan
lapangan untuk kegiatan masyarakat.
Kepada
Yth. ...........................
...........................
di
.............
3. Demikian........
6
NAMA
PANGKAT, NRP
LEMBAGA PELATIH/INSTRUKTURAN DAN PEDIDIK POLRI
PENJAGAAN
MODUL
03 20 JP (900 menit)
Pengantar
Dalam modul ini membahas materi tentang hakikat prosedur
penjagaan, pelaksanaan tugas jaga, tata cara pelayanan kepada
masyarakat dalam tugas penjagaan, penggunaan peralatan dan
administrasi penjagaan, prosedur tugas jaga tahanan, prosedur
penjagaan perkantoran, prosedur penjagaan objek tertentu.
Tujuan diberikannya materi ini, agar peserta didik dapat menerapkan
penjagaan.
Kompetensi Dasar
1. Memahami hakikat prosedur penjagaan.
Indikator Hasil Belajar :
a. Menjelaskan pengertian penjagaan;
b. Menjelaskan tugas penjagaan;
c. Menjelaskan fungsi penjagaan;
d. Menjelaskan peranan penjagaan;
e. Menjelaskan tujuan dan sasaran penjagaan;
f. Menjelaskan bentuk pos penjagaan;
g. Menjelaskan konfigurasi peralatan penjagaan.
Materi Pelajaran
1. Pokok Bahasan.
Hakikat prosedur penjagaan.
Subpokok Bahasan:
a. Pengertian penjagaan;
b. Tugas penjagaan;
c. Fungsi penjagaan;
d. Peranan penjagaan;
e. Bentuk pos penjagaan;
f. Konfigurasi peralatan penjagaan;
g. Tujuan dan sasaran penjagaan.
2. Pokok Bahasan:
Pelaksanaan tugas jaga.
Subpokok Bahasan:
a. Susunan/pembagian tugas jaga;
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh setiap petugas jaga
padawaktu serah terima penjagaan;
c. Pelaksanaanacara serah terima tugas penjagaan;
d. Tahap persiapan tugas penjagaan;
e. Tahap kegiatan dalam pelaksanaan tugas jaga;
f. Tahap pengakhiran pelaksanaan tugas jaga;
g. Barang-barang yang menjadi tanggungjawab petugas
penjagaan.
3. Pokok Bahasan:
Tata cara pelayanan kepada masyarakat dalam tugas penjagaan.
Subpokok Bahasan:
a. Kriteria pelayanan kepada masyarakat;
b. Tata cara pelayanan laporan/pengaduan kepada
tamu/masyarakat yang datang ke penjagaan;
c. Tata cara pelayanan kepada penerimaan dan pengiriman
berita/laporan melalui pesawat telepon/hp/sms;
d. Tata cara pelayanan kepada penerimaan dan pengiriman
berita secara tertulis;
e. Tata cara pelayanan laporan melalui faxsimile/email.
4. Pokok Bahasan:
Penggunaan macam-macam peralatan dan administrasi
penjagaan.
Subpokok Bahasan:
a. Macam-macam kelengkapan/peralatan dan fasilitas ruang
penjagaan.
b. Macam-macam administrasi penjagaan.
5. Pokok Bahasan:
Prosedur tugas jaga tahanan.
Subpokok Bahasan:
a. Persiapan pelaksanaan tugas jaga tahanan;
b. Pelaksanaan penjagaan ruang tahanan;
c. Hak-hak tahanan;
d. Kewajiban bagi para tahanan;
e. Larangan bagi petugas jaga tahanan;
f. Tata cara menjenguk tahanan;
g. Tata cara memperlakukan tahanan sakit;
h. Ketentuan olah raga bagi tahanan;
i. Ketentuan mandi, ibadah keagamaan dan makan bagi
tahanan;
j. Tata cara peminjaman tahanan untuk pemeriksaan;
k. Pengeluaran/penangguhan tahanan;
l. Perlakuan terhadap tahanan titipan;
m. Perlakuan terhadap tahanan yang ditahan di rumah sakit;
n. Pengaturan ruang tahanan.
6. Pokok Bahasan:
Prosedur penjagaan perkantoran.
Subpokok Bahasan:
a. Tahap persiapan penjagaan perkantoran;
b. Tahap pelaksanaan penjagaan perkantoran.
7. Pokok Bahasan:
Prosedur penjagaan objek tertentu.
Subpokok Bahasan:
a. Tahap persiapan penjagaan objek tertentu;
b. Tahap pelaksanaan penjagaan objek tertentu.
Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah.
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang hakikat
prosedur penjagaan, tata cara pelayanan kepada masyarakat
dalam tugas penjagaan, penggunaan macam-macam peralatan
dan administrasi penjagaan, prosedur tugas jaga tahanan,
penjagaan perkantoran dan objek tertentu.
2. Metode Brainstorming (curah pendapat)
Metode ini digunakan untuk menggali pendapat/pemahaman
peserta tentang materi hakikat prosedur penjagaan.
3. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik
tentang materi yang telah diberikan.
4. Metode Penugasan
Metode ini digunakan pendidik untuk menugaskan peserta didik
tentang materi yang telah diberikan.
5. Metode praktik /drill.
Metode ini digunakan untuk mempraktikkan penjagaan, tata cara
pelayanan laporan/pengaduan masyarakat yang datang ke
penjagaan dan tata cara menerima/mengirim berita melalui
pesawat telepon/HP, penggunaan peralatan dan pengisian buku
administrasi di penjagaan, prosedur tugas jaga tahanan.
1. Alat/Media:
a. Whiteboard.
b. Papan Flipchart.
c. Komputer/laptop.
d. LCD dan screen.
e. Laser point.
f. Pengeras suara/sound system.
g. Telepon.
2. Bahan:
a. Kertas flipchart.
b. Alat tulis.
3. Sumber Belajar :
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995
Tentang Pemasyarakatan.
b. Peraturan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Kepolisian
Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 Tentang
Penjagaan.
c. Peraturan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Kepolisian
Negara Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2017 Tentang
Penjagaan Tahanan.
Kegiatan Pembelajaran
Tagihan / Tugas
Lembar Kegiatan
1. Peserta didik meresume materi penjagaan.
2. Peserta didik mempraktikkan pelaksanaan tugas jaga.
3. Peserta didik mempraktikkan tata cara pelayanan
laporan/pengaduan masyarakat yang datang ke penjagaan
4. Peserta didik mempraktikkan tata cara menerima/mengirim berita
melalui pesawat telepon/HP.
5. Peserta didik mempraktikkan: penggunaan peralatan dan
pengisian buku administrasi di penjagaan.
6. Peserta didik mensimulasikan prosedur penjagaan tahanan.
7. Peserta didik meresume materi penjagaan perkantoran dan objek
tertentu.
Bahan Bacaan
POKOK BAHASAN 1
HAKIKAT PENJAGAAN
1. Pengertian Penjagaan
a. Penjagaan adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh
anggota Polri yang bersifat preventif dengan memberikan
perlindungan, pengayoman, pelayanan dan memelihara
keselamatan jiwa dan harta benda untuk kepentingan
masyarakat dan kepentingan negara.
b. Penjagaan Markas atau perkantoran adalah suatu kegiatan
yang dilaksanakan oleh anggota Polri untuk menjaga
keamanan Markas atau perkantoran yang menjadi tanggung
jawabnya.
c. Penjagaan tahanan adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan
oleh anggota Polri untuk memberikan perlindungan dan
pengawasan terhadap tahanan dalam pelaksanaan proses
hukum.
d. Penjagaan obyek tertentu lainnya adalah suatu kegiatan yang
dilaksanakan oleh anggota Polri untuk memberikan
keamanan terhadap obyek tertentu lainnya
2. Tugas Penjagaan
Tugas Penjagaan adalah:
a. Mencegah atau menangkal segala bentuk tindak kejahatan
atau pelanggaran di daerah tanggung jawabnya masing-
masing, baik bersifat pos tetap, pos sementara dan pos
bergerak (Mobile).
b. Memberikan pelayanan, antara lain menerima laporan atau
pengaduan dari masyarakat.
c. Monitor secara aktif setiap saat segala bentuk gangguan
kamtibmas yang terjadi pada seluruh jajaran Polri di
wilayahnya.
d. Sampaikan secara cepat dan tepat setiap kejadian segala
bentuk kejadian atau gangguan kamtibmas yang terjadi di
wilayahnya kepada satuan tingkat atas guna mendapatkan
petunjuk lanjut.
3. Fungsi Penjagaan
Fungsi Penjagaan adalah salah satu tugas pokok Kepolisian yang
bersifat preventif untuk memberikan pengamanan, pelayanan,
perlindungan serta memelihara keselamatan orang, harta benda
atas kepentingan masyarakat dan kepentingan negara.
4. Peranan Penjagaan
Sebagai pintu gerbang pertama memberikan pelayanan Kepolisian
kepada warga masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk:
a. Penerimaan dan penanganan pertama laporan atau
pengaduan.
b. Pelayanan permintaan bantuan atau pertolongan Kepolisian.
c. Penjagaan markas termasuk penjagaan tahanan dan
pengamanan barang bukti.
d. Penyelesaian perkara ringan atau perselisihan antar warga,
sesuai ketentuan hukum dan peraturan atau kebijakan dalam
organisasi Polri.
5. Tujuan dan Sasaran Penjagaan
a. Tujuan.
Menjaga keamanan terhadap kemungkinan timbulnya
kriminalitas, mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas,
memberikan perlindungan, pengayoman, dan rasa aman
serta rasa tenteram.
b. Sasaran.
1) Penjagaan Markas.
a) Keamanan, keselamatan dan kenyamanan
personel Polri dan tamu.
b) Keamanan materiil markas.
c) Keamanan informasi.
d) Ketertiban dan kelancaran kegiatan dinas di
markas.
2) Penjagaan Tahanan.
a) Jumlah tahanan.
b) Keselamatan tahanan.
c) Ketertiban dan keberhasilan ruang tahanan.
d) Keamanan barang milik tahanan.
3) Penjagaan obyek tertentu lainnya.
a) Keamanan, keselamatan dan kenyamanan
personel dari obyek yang dijaga.
kewaspadaan.
c) Sekali-kali dapat berjalan sekitar (kanan dan kiri)
penjagaan dan jika bersenjata senapan dibawa
dengan sikap depan senjata.
d) Di dalam ruang jaga, duduklah dengan sopan dan
sikap tidak terpaksa. Pakaian tidak boleh dilepas,
topi ditempatkan pada kapstok, pandangan
menjangkau sekeliling penjagaan.
e) Cepat dan tanggap (pro-aktif dan reaktif) terhadap
segala sesuatu yang terjadi disekitar pos
penjagaan.
f) Tidak boleh mengganggu orang lain, terutama
wanita yang sedang berjalan dan barang milik
orang lain yang ada disekeliling atau di sekitar
penjagaan.
g) Menjaga kebersihan tempat penjagaan dan
menjaga kerapian sikap tampang petugas.
h) Tidak dibenarkan sama sekali meninggalkan
tempat penjagaan atau penjagaan dibiarkan
kosong. Waktu istirahat diatur sesuai dengan
peraturan yang ada.
b. Pos Sementara.
1) Pos sementara adalah penjagaan yang diadakan dalam
rangka menghadapi beban peningkatan tugas insidentil
dalam pelaksanaan tugas jaga pada Pos Tetap (untuk
jangka waktu tertentu).
2) Pelaksanaan tugas penjagaan yang berbentuk Pos
Sementara ini dilakukan pada tempat-tempat yang
dianggap penting misalnya:
b. Perlengkapan Satuan
1) Ranmor R2 : 1 unit
2) Ranmor R4 angkut personel : 1 unit
3) Ranmor R4 angkut tahanan : 1 unit
4) Alkom berikut perangkatnya : 1 unit
5) Pesawat Telepon : 1 unit
6) Megaphone : 1 unit
7) Kamera Video : 1 unit
8) Camera digital : 1 unit
9) Pesawat televisi : 1 unit
c. Perlengkapan Perorangan:
1) Pakaian PDL Sabhara.
2) Sabuk besar Sabhara timang Tri Brata.
3) Selempang Sabhara.
4) Baret.
5) Jas Hujan.
6) Tongkat ”T”.
7) Borgor.
8) Senter.
d. Persenjataan:
1) Revolver (untuk Danru).
2) Senjata api laras panjang V2 Sabhara.
e. Jumlah Personel.
Penjagaan menggunakan sistem 3 (tiga) giliran jaga (Ploeg/
shief) dengan kekuatan :
1) 1 orang Danru.
2) 9 orang Anggota.
Apabila jumlah personel tidak mencukupi, disesuaikan
dengan kekuatan personel yang ada di Satwil.
f. Administrasi.
1) Kelengkapan/alat/fasilitas ruangan penjagaan.
a) Papan nama piket/jaga.
b) Meja dan kursi serta mesin ketik.
c) Rak senjata api.
d) Bangku panjang (bila tidak ada ruang tunggu).
e) Kapstok topi/tempat topi.
f) Jam dinding.
g) Papan tulis gantungan/papan pengumuman.
h) Rak PPPK.
i) Cermin persegi panjang (dengan tulisan sudah
rapihkah anda).
j) Teks Pancasila, Tri Brata dan Catur Prasetya
(cetakan sederhana).
k) Alat pemadam kebakaran.
l) Pesawat telepon.
m) Almari tanam (untuk barang titipan, dll).
n) Papan daftar penjagaan.
o) Tempat sampah.
p) Tempat abu rokok/asbak.
q) Lampu senter.
r) Lampu penerangan.
s) Borgol (kebanyakan anggota tidak memiliki).
t) Kalender.
u) Lonceng.
2) Buku-buku yang ada dipenjagaan:
a) Buku daftar jaga dan mutasi.
POKOK BAHASAN 2
PELAKSANAAN TUGAS JAGA
POKOK BAHASAN 3
TATA CARA PELAYANAN TERHADAP MASYARAKAT
DALAM TUGAS PENJAGAAN
POKOK BAHASAN 4
PERALATAN DAN ADMINISTRASI PENJAGAAN
b. Buku Mutasi
adalah buku yang berisi serah terima tugas jaga dan kolom
nomor, waktu dan uraian kegiatan yang ditutup dengan serah
terima tugas jaga dan ditandatangani petugas jaga lama dan
petugas jaga baru yang diketahui kepala satuan (format
terlampir).
4) Jam.
5) Pejabat yang mengontrol (nama, pangkat, jabatan).
6) Keterangan/Hasil.
7) Keterangan. (format terlampir).
l. Buku tamu
pejabat pengontrol.
7) Waktu kedatangan pejabat pengontrol. (format
terlampir).
7) Identitas pelaku.
8) Identitas saksi.
9) Uraian singkat kegiatan. (format terlampir).
POKOK BAHASAN 5
PROSEDUR TUGAS JAGA TAHANAN
baik/tidak rusak.
(2) Jeruji pintu ruang tahanan, langit-langit
maupun jendela dalam keadaan tidak
berkarat dan kokoh serta tidak terdapat bekas
gergajian.
(3) Atap/plafon ruangan tahanan dalam keadaan
utuh.
(4) Tembok dan lantai tidak berlubang.
(5) Sistem kelistrikan/penerangan lampu maupun
saluran air berfungsi dengan baik. dan
(6) Kamar mandi dan tempat buang air
kecil/besar berfungsi dengan baik.
c) Terhadap tahanan penghuni ruang tahanan
(1) Memeriksa daftar tahanan.
(2) Melakukan pengecekan jumlah tahanan
dengan absensi daftar tahanan yang ada,
dengan cara petugas mendatangi setiap
ruang tahanan.
(3) Memastikan semua tahanan telah
menggunakan pakaian tahanan.
(4) Memeriksa kondisi kesehatan tahanan. Dan
(5) Mencatat semua hasil pengecekannya dalam
buku mutasi jaga tahanan.
2) Prosedur pemeriksaan rumah tahanan, ruang tahanan
dan kontrol tahanan paling sedikit dilakukan oleh 2 (dua)
petugas jaga
3) Waktu pemeriksaan rumah tahanan, ruang tahanan dan
kontrol tahanan dapat dilakukan:
a) Terjadwal, paling lama setiap dua jam sekali.
b) Tidak terjadwal, secara acak (random).
4) Cara pemeriksaan rumah tahanan, ruang tahanan dan
kontrol tahanan dapat dilakukan:
a) Langsung.
b) Tidak langsung/menggunakan perangkat elektronik
e. Pemindahan/membawa atau pengeluaran tahanan.
1) Prosedur pemindahan/membawa atau pengeluaran
tahanan, dilakukan dengan pertimbangan:
86 FUNGSI TEKNIS SABHARA – TURJAWALI
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
3. Hak-Hak Tahanan
a. Melakukan ibadah sesuai dengan agama atau
kepercayaannya.
b. Mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupun
jasmani.
FUNGSI TEKNIS SABHARA – TURJAWALI 87
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PELATIH/INSTRUKTURAN DAN PEDIDIK POLRI
POKOK BAHASAN 6
PROSEDUR PENJAGAAN PERKANTORAN
POKOK BAHASAN 7
PROSEDUR PENJAGAAN OBJEK TERTENTU
Rangkuman
1. Penjagaan adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh
anggota Polri yang bersifat preventif dengan memberikan
perlindungan, pengayoman, pelayanan dan memelihara
keselamatan jiwa dan harta benda untuk kepentingan masyarakat
dan kepentingan negara.
2. Barang-Barang Yang Menjadi Tanggungjawab Petugas Penjagaan
a. Barang-barang Inventaris yang berada di ruang Penjagaan
b. Barang-barang Inventaris yang berada di luar Pos Penjagaan,
sebagai berikut : Bendera merah putih, Lonceng, Ranmor (R-2,
R-4) dan Sepeda.
c. Barang titipan tahanan.
d. Barang-barang milik tahanan antara lain : HP, sabuk, jam dan
lain-lain
e. Barang bukti, Semua barang yang ada kaitannya dengan tindak
pidana sebelum diserahkan ke penyidik. Contohnya: Ranmor,
senjata tajam, senjata api, petasan, bom dll.
f. Barang inventaris penjagaan
g. Barang titipan dan barang bukti
3. Macam-Macam Kelengkapan/Peralatan dan Fasilitas Ruang
Penjagaan.
a. Papan Daftar Piket/Jaga.
b. Meja dan Kursi serta Mesin Ketik/Komputer.
c. Rak Senjata Api.
d. Bangku Panjang (bila tidak ada ruang tunggu).
e. Kapstok (Gantungan) Tempat Topi.
f. Kapstok (Gantungan) Tempat Tongkat Polri.
g. Jam Dinding.
4. Macam-Macam Administrasi Penjagaan
a. Buku daftar jaga dan mutasi
b. Buku Mutasi
c. Buku registrasi laporan polisi
d. Buku registrasi tahanan
e. Buku barang milik tahanan
f. Buku registrasi barang bukti
g. Buku registrasi barang temuan
h. Buku registrasi pencarian orang dan barang
Latihan
1. Jelaskan hakikat prosedur penjagaan!
2. Jelaskan pelaksanaan tugas jaga!
3. Jelaskan tata cara pelayanan kepada masyarakat dalam tugas
penjagaan!
4. Jelaskan penggunaan macam-macam peralatan dan administrasi
penjagaan!
5. Jelaskan prosedur tugas jaga tahanan!
6. Jelaskan prosedur penjagaan perkantoran!
7. Jelaskan prosedur penjagaan objek tertentu!
1. CONTOH . . . . .
2
KOP SATUAN
PLUG / REGU : A
DINAS JAGA : PAGI (06.00 S/D 14.00 WIB)
HARI/TANGGAL : SELASA, 13 DESEMBER 2011
JAM DINAS
NO NAMA PANGKAT 06/ 07/ 08/ 09/ 10/ 11/ 12/ 13/ KETERANGAN
07 08 09 10 11 12 13 14
1 AMIN BRIGADIR KA JAGA
2 BUDI BRIPTU WAKA JAGA I : POS PENJAGAAN
3 CAPLIN BRIPDA C P Y II C P Y I II : POS TAHANAN
4 DODI BRIPDA I C P Y II C P Y
5 ENDI BRIPDA Y : YANMAS
Y I C P Y II C P
6 FIRMAN BRIPDA P Y I C P Y II C P : PATROLI
7 GIMAN BRIPDA C P Y I C P Y II C : CADANGAN
8 HADI BRIPDA II C P Y I C P Y
9 IMAN BRIPDA Y II C P Y I C P
10 YAMIN BRIPDA
P Y II C P Y I C
LAIN-LAIN :
1. TAHANAN 2.
KEJADIAN-KEJADIAN
A. PENERIMAAN : 4 ORANG A. KEJAHATAN : ..........
B. MASUK : .......... B. PELANGGARAN : . . . . . . . . . .
C. KELUAR : .......... C. LAIN-LAIN : ..........
2. JUMLAH YANG DISERAHKAN : 4 ORANG
3. PERSENJATAAN : ORGANIK
4. INVENTARIS : LIHAT DAFTAR INVENTARIS (TERLAMPIR)
NAMA . NAMA .
PANGKAT NRP PANGKAT NRP
MENGETAHUI :
KA SPKT
NAMA .
PANGKAT NRP
2. CONTOH . . . . .
3
KOP SATUAN
JADWAL JAGA
PLUG / REGU : A
DINAS JAGA : PAGI (06.00 S/D 14.00 )
HARI/TANGGAL : SELASA, 13 DESEMBER 2011
JAM DINAS
NO NAMA PANGKAT 06/ 07/ 08/ 09/ 10/ 11/ 12/ 13/ KET
07 08 09 10 11 12 13 14
1 AMIN BRIGADIR KA JAGA
2 BUDI BRIPTU WAKA JAGA I : POS
3 CAPLIN BRIPDA C P Y II C P Y I PENJAGAAN
4 DODI BRIPDA I C P Y II C P Y
5 ENDI BRIPDA II : POS
Y I C P Y II C P
6 FIRMAN BRIPDA P Y I C P Y II C TAHANAN
7 GIMAN BRIPDA C P Y I C P Y II Y : YANMAS
8 HADI BRIPDA II C P Y I C P Y
9 IMAN BRIPDA P : PATROLI
Y II C P Y I C P
10 YAMIN BRIPDA C : CADANGAN
P Y II C P Y I C
-----PADA HARI INI SELASA, TANGGAL 13 DESEMBER 2011 PUKUL 05.45 WIB
SAYA AMIN BRIPKA NRP. 52010110 SELAKU KA JAGA PAGI TELAH MENERIMA
PENYERAHAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENJAGAAN DARI KA JAGA
MALAM BRIPKA YUSUF BERSAMA BARANG-BARANG INVENTARIS
SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM BUKU INVENTARIS LENGKAP, BUKU
REGISTER 18 MACAM LENGKAP, BARANG BUKTI, BARANG TEMUAN, BARANG
TITIPAN SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM BUKU; BESERTA ORANG
TAHANAN SEJUMLAH 4 (EMPAT) ORANG, TERDIRI DARI TIGA LAKI-LAKI DAN
SEORANG PEREMPUAN DALAM KEADAAN SEHAT PENJAGAAN AMAN.-------------
---------------------------------------------------------------------------------------
TUGAS . . . . .
4
NAMA . NAMA .
PANGKAT NRP PANGKAT NRP
MENGETAHUI :
KA SPKT “A”
NAMA .
PANGKAT NRP
3. CONTOH . . . . .
5
KOP SATUAN
TON I / PA I SIANG
TGL :
JAM :
JAM JAGA
NO NAMA PANGKAT NRP 08/ 10/ 12/ 14 / 16 18
KET
10 12 14 16 /18 /20
1 AMIN BRIGADIR D D D D D D
2 BUDI BRIPTU D D D D D D
3 CAPLIN BRIPDA D D D D D D
4 DODI BRIPDA YM YM YM YM YM YM
5 ENDI BRIPDA YM YM YM YM YM YM
6 FIRMAN BRIPDA YM YM YM YM YM YM
7 GIMAN BRIPDA X - X - X -
8 HADI BRIPDA - X - X - X
9 IMAN BRIPDA X - X - X -
10 YAMIN BRIPDA O O - O - O
11 KOKO BRIPDA O - O O - O
12 LULU BRIPDA O - O - O O
Keterangan:
Apabila di suatu Polres yang Pos/kegiatannya berjauahan dapat dibuat
daftar jaga model ini.
4. CONTOH . . . . .
6
KOP SATUAN
BEROBAT
PENYAKIT
NO REG JENIS
NAMA UMUR YANG TEMPAT KET
TAHANAN KELAMIN TGL
DIDERITA BEROBAT
5. CONTOH . . . . .
7
KOP SATUAN
(Agar diisi oleh pejabat yang mengontrol atau oleh petugas jaga tahanan)
6. CONTOH . . . . .
8
KOP SATUAN
7. CONTOH . . . . .
9
KOP SATUAN
Catatan : Barang-barang yang ditemukan oleh orang dan diserahkan kepada Polisi adalah
merupakan barang bukti, jadi harus dibukukan.
8. CONTOH . . . . .
10
KOP SATUAN
TANGGAL/JAM
NO NAMA SATUAN KET
PENITIPAN PENYERAHAN
TEMBUSAN :
- KA SPKT Mengetahui :
KA JAGA PETUGAS
..................... ........................
9. CONTOH . . . . .
11
KOP SATUAN
10. CONTOH. . . . .
12
KOP SATUAN
.....................................2011
TEMBUSAN :
- KA SPKT
Mengetahui :
KA JAGA PETUGAS
................... .......................
11. CONTOH . . . . .
13
KOP SATUAN
Catatan : Biasanya Polsek tidak ada petugas lalu lintasnya jadi kecelakaan lalu lintas perlu
didata oleh petugas jaga.
12. CONTOH . . . . .
14
KOP SATUAN
Buku ini berfungsi sebagai pengganti saat perintah tugas patroli apabila tidak ada.
13. CONTOH . . . . .
15
KOP SATUAN
BENCANA URAIAN
HARI/ LOKASI DILAPORKAN KORBAN
NO APA YG PELAKU SAKSI SINGKAT
TGL/JAM BENCANA OLEH SIAPA NAMA
TERJADI KEGIATAN
Apabila terjadi bencana alam atau kebakaran harus dicatat dalam buku register.
14. CONTOH . . . . .
16
KOP SATUAN
Apabila ada pejabat Ankum / Atasan langsung maka buku kontrol ini bisa disodorkan untuk
diisi pada saat pejabat berada dipenjagaan.
15. CONTOH . . . . .
17
KOP SATUAN
1. Buku penerimaan atau pengiriman berita lewat telepon bentuknya bisa sama; cukup
dibedakan pada sampulnya
2. Setiap penggunaan telepon harus ditulis.
16. CONTOH . . . .
18
KOP SATUAN
*) Tahanan kecuali dicatat pada buku register tahanan juga dicatat pada papan tahanan
17. CONTOH . . . . .
19
KOP SATUAN
LAPORAN PASAL
PELAPOR URAIAN
POLISI YANG TER-
NO SINGKAT KET
ALA DILANG SANGKA
NO.LP TGL NAMA L/P UMUR KEJADIAN
MAT GAR
1 2a 2b 3a 3b 3c 3d 4 5 6 7
*) Blanko dan pengisian laporan Polisi Model 1.E Model 1 E.model A Model B telah
diajarkan oleh instruktur andministrasi Sabhara.
18. CONTOH . . . . .
20
KOP SATUAN
BUKU TAMU
TGL./JAM BERTEMU
JENIS KEPEN KEMBALI
DATANG DENGAN
NO NAMA KELAMIN ALAMAT TINGAN TGL KET
BERTEMU SIAPA
*) Tamu yang datang untuk laporan tidak perlu ditulis dalam buku tamu
*2) Tamu yang dicatat di buku ini adalah tamu instansi atau tamu pejabat VIP yang bukan
atasan
19. CONTOH . . . . .
21
KOP SATUAN
20. CONTOH . . . . .
22
KOP SATUAN
NO JAM KEJADIAN
......................... ..........................
Mengetahui :
KA SPKT
.......................
21. CONTOH . . . . .
23
KOP SATUAN
*) Apabila keadaan nya tidak sesuai dengan catatan semula, agar disebutkan pada kolom
keterangan secara jelas
....................................., 2011
........................... .............................
NRP. NRP
MENGETAHUI
KA SPKT
.....................................
NRP.
22. CONTOH . . . . .
24
KOP SATUAN
PENGAWALAN
MODUL
04 20 JP (900 menit)
Pengantar
Kompetensi Dasar
1. Memahami hakikat pengawalan.
Indikator Hasil Belajar :
a. Menjelaskan pengawalan;
b. Menjelaskan tugas pengawalan;
c. Menjelaskan fungsi pengawalan;
d. Menjelaskan peranan pengawalan;
e. Menjelaskan larangan petugas pengawal;
f. Menjelaskan kewajiban petugas pengawal;
g. Menjelaskan persyaratan petugas pengawalan;
h. Menjelaskan ruang lingkup dan macam pengawalan.
2. Memahami penggeledahan.
Indikator Hasil Belajar :
a. Menjelaskan prosedur/teknik penggeledahan badan;
b. Menjelaskan penggeledahan dengan teknik berdiri;
c. Menjelaskan penggeledahan dengan teknik duduk;
3. Menerapkan penggeledahan.
Indikator Hasil Belajar :
a. Melaksanakan penggeledahan dengan teknik berdiri;
b. Melaksanakan penggeledahan dengan teknik duduk;
c. Melaksanakan penggeledahan dengan teknik tiarap.
Materi Pelajaran
1. Pokok Bahasan
Hakikat Pengawalan.
Subpokok Bahasan :
a. Pengertian pengawalan;
b. Tugas pengawalan;
c. Fungsi pengawalan;
d. Peranan pengawalan;
e. Larangan petugas pengawal;
f. Kewajiban petugas pengawal;
g. Persyaratan petugas pengawalan;
h. Ruang lingkup dan macam pengawalan.
2. Pokok Bahasan :
Penggeledahan.
Subpokok Bahasan :
a. Prosedur/teknik penggeledahan badan;
b. Penggeledahan dengan teknik berdiri;
c. Penggeledahan dengan teknik duduk;
d. Penggeledahan dengan teknik tiarap;
e. Cara pengumpulan dan penyimpanan barang milik tahanan.
3. Pokok Bahasan :
Pengawalan Tahanan.
Subpokok Bahasan :
a. Cara mengawal tahanan dengan berjalan kaki;
b. Cara mengawal tahanan dengan menggunakan mobil;
c. Pengawalan tahanan dengan menggunakan kereta api;
d. Cara mengawal tahanan dengan menggunakan kapal laut;
e. Cara mengawal tahanan dengan menggunakan
sampan/perahu;
f. Cara mengawal tahanan dengan menggunakan pesawat
terbang.
g. Cara mengawal tahanan wanita.
4. Pokok Bahasan :
Tata cara pengawalan orang, barang berharga dan barang/bahan
berbahaya.
Subpokok Bahasan :
a. Tata cara pengawalan orang;
b. Pengawalan barang berharga dengan sepeda motor;
c. Pengawalan barang berharga dengan kendaraan mobil;
d. Pengawalan barang berbahaya;
e. Administrasi pengawalan orang, uang, barang berharga dan
bahan berbahaya.
5. Pokok Bahasan :
Pengawalan orang dan pengamanan TKI (Tenaga Kerja
Indonesia) bermasalah.
Indikator Hasil Belajar :
a. Pengertian “TKI” dan “TKI” bermasalah;
b. Tugas pokok pengamanan TKI bermasalah;
c. Tata cara pengamanan dan pengawalan “TKI”;
d. Penanganan pemulangan TKI yang menjadi sasaran
pengamanan dari kepolisian;
e. Bentuk kegiatan pengamanan;
f. Persiapan pengawalan dan pengamanan TKI;
g. Pelaksanaan dan pengawalan TKI bermasalah.
Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang Hakikat
Pengawalan, tentang Penggeledahan, pengawalan tahanan, tata
cara pengawalan orang, barang berharga dan barang/bahan
berbahaya, Pengawalan TKI Bermasalah.
2. Metode Brainstorming (curah pendapat)
Metode ini digunakan untuk menggali pendapat/pemahaman
peserta tentang materi Hakikat Pengawalan.
3. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik
tentang materi yang telah diberikan.
4. Metode Penugasan
Metode ini digunakan pendidik untuk menugaskan peserta didik
tentang materi yang telah diberikan.
5. Metode praktik /drill
Metode ini digunakan untuk mempraktikkan penggeledahan
tahanan dengan teknik berdiri, duduk, tiarap.
6. Metode simulasi
Metode ini digunakan untuk mempraktikkan pengawalan tahanan,
tata cara pengawalan orang, barang berharga dan barang/bahan
berbahaya serta Pengawalan TKI Bermasalah.
1. Alat/Media :
a. Whiteboard.
b. Flipchart.
c. Komputer/laptop.
d. LCD dan screen.
e. Laser point.
f. Pengeras suara/sound system
g. Mobil
2. Bahan :
a. Kertas flipchart.
b. Alat tulis.
3. Sumber Belajar :
Peraturan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Kepolisian
Negara Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2011 Tentang
Pengawalan.
Kegiatan Pembelajaran
Tagihan / Tugas
Peserta didik mengumpulkan resume materi pelajaran yang telah
disampaikan oleh pendidik.
Lembar Kegiatan
1. Peserta didik meresume materi pelajaran yang telah disampaikan
oleh pendidik
2. Peserta didik mempraktikkan penggeledahan dengan teknik
berdiri, duduk, tiarap.
3. Peserta didik mensimulasikan pengawalan tahanan.
4. Peserta didik mensimulasikan tata cara pengawalan orang, barang
berharga dan barang/bahan berbahaya.
5. Peserta didik mensimulasikan Pengawalan TKI Bermasalah
Bahan Bacaan
POKOK BAHASAN 1
HAKIKAT PENGAWALAN
1. Pengertian Pengawalan
2. Tugas Pengawalan
3. Fungsi Pengawalan
4. Peranan Pengawalan
POKOK BAHASAN 2
PENGGELEDAHAN
belakang tersangka.
POKOK BAHASAN 3
PENGAWALAN TAHANAN
POKOK BAHASAN 4
TATA CARA PENGAWALAN ORANG, BARANG
BERHARGA DAN BARANG/BAHAN BERBAHAYA
yang ada.
f. Sesampainya di tempat tujuan pengawalan, melakukan serah
terima kepada petugas yang berhak menerima dan membuat
Berita Acara Penyerahan.
POKOK BAHASAN 5
PENGAWALAN ORANG DAN PENGAMANAN TENAGA
KERJA INDONESIA (TKI) BERMASALAH
b. Kerawanan
a) Tempat penampungan sementara TKI yang tidak
memadai.
b) Penyaluran TKI di tempat penampungan tidak tertib.
c) Jasa angkutan tidak resmi / kumpulan calo.
d) Sopir angkutan bekerjasama dengan pelaku kejahatan.
e) Sopir meminta pungutan/ongkos tambahan diperjalanan.
f) Penumpang dioperkan ke kendaraan lain/ ganti kendari
g) Penumpang diinapkan di perjalanan dengan berbagai
alasan, Berpura-pura kendaraan rusak.
h) Ada tambahan penumpang di perjalanan.
i) Tempat tujuan sering tidak bisa dijangkau oleh
kendaraan.
j) Pemanfaatan TKI untuk menyelundupkan narkotika/obat
terlarang /bahan terlarang.
k) TKI mengalami sakit beratIringan.
Kegiatan Konsolidasi
a. Melakukan pengecekan kekuatan peronil dan peralatan.
b. Melaksanakan apel konsolidasi yang dilakukan oleh petugas
yang paling tinggi pangkatnya dalam suatu kelompok/unit
Pimpinan pengamanan TKI bermasalah
c. Melporkan kepada Pa Pengendali tentang semua yang dilihat
dan ditangani serta didapat selama melaksanakan tugas
pengamanan serta kondisi petugas.
d. Asetiap mengakhiri kegiatan pam TKI bermasalah yang
dideportasi dari Malaysia, pimpinan lapangan/pimpinan
kesatuan wajib melakukan kaji ulang yang merupan
rangkaian kegiatan untuk menganalisa dan mengevaluasi
hasil pelaksanaan tugas guna mengadakan koreksi terhadap
tindakan dan cara bertindak yang tidak sesuai prosedur.
Rangkuman
1. Pengawalan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh anggota
Polri untuk menjaga keamanan, keselamatan atas jiwa dan harta
benda dari satu tempat ke tempat lain
2. Prosedur/Teknik Peggeledahan Badan
a. Kenalkan dengen berteriak: “POLISI”.
b. Angkat tangan.
c. Kaitkan kedua tangan diatas kepala.
d. Putar badan perlahan
3. Cara Mengawal Tahanan dengan Berjalan Kaki.
a. Periksa tahanan dengan cermat sehingga petugas yakin dan
perhatikan keadaan umum tahanan
b. Lakukan perborgolan kedua tangan kebelakang
c. Petugas berada di belakang tahanan. Perintahkan tahanan
berjalan di depan. Jaga jarak sedemikian rupa. Bila jarak
pengawalan dekat, tahanan kelihatan dalam keadaan
bahaya, rapatkan jarak dengan tongkat/senjata
d. Jika jarak pengawalan jauh, maka perintahkan tahanan tetap
tinggal ditempat dengan posisi duduk kaki dibuka lebar-lebar
dan segera minta bantuan
4. Cara Mengawal Tahanan Wanita.
Pada hakekatnya cara mengawal tahanan wanita tidak berbeda
dengan tahanan pria, tetapi, karena sifat kewanitaannya, maka
setiap pengawalan tahanan wanita harus didampingi anggota
Polwan
5. Tata cara pengawalan barang berharga dengan jalan kaki meliputi:
a. Periksa barang-barang yang akan dikawal antara lain: jumlah
barang, pembungkus, label/lak apakah masih utuh,
sedangkan penanggung jawab tetap dari instansi
pengguna/pemilik.
b. Melakukan pembagian tugas dengan jelas siapa yang berada
di depan, di samping, di belakang dan menentukan siapa
pembawa barang-barang dari instansi pengguna.
c. Mengatur kecepatan langkah selama dalam perjalanan.
6. Pengawalan barang berbahaya prosedurnya sama dengan
pengawalan barang berharga namun demi keamanan dan
keselamatan perlu diperhatikan hal-hal meliputi :
a. Pengepakan barang berbahaya harus mengikuti prosedur
pengepakan, jenis barang dimaksud agar tidak tejadi
kerusakan dan kecelakaan.
b. Penempatan barang selama perjalanan harus mengikuti
Latihan
1. Jelaskan hakikat pengawalan!
2. Jelaskan penggeledahan!
3. Jelaskan pengawalan tahanan!
4. Jelaskan tata cara pengawalan orang, barang berharga dan
barang/bahan berbahaya!
5. Jelaskan pengawalan orang dan pengamanan TKI (Tenaga Kerja
Indonesia) bermasalah!
KOP
SURAT – PERINTAH
Nomor : Sprin / / XII / 2018
Dasar : 1. .....
2. .....
DIPERINTAHKAN
5 5. Melaksanakan .....
2
Selesai.
Dikeluarkan di : ................
pada tanggal : Desember 2018
NAMA
PANGKAT, NRP
3. CONTOH .....
3
KOP
LAPORAN
PENGAWALAN ...................
Dasar : ....................
Petugas : ....................
....................
Waktu : ....................
Kendaraan dan No. Pol. kendaraan yang digunakan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ......
Objek yang dikawal : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . ..
. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .
Rute yang dilalui : ..................................................
. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . … . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . . . . . . ..
. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
Laporan singkat pengawalan :…………………………… ……………………………….
…………………………………………………………………………………………………
…………………………
............................. , ..............
PETUGAS PENGAWALAN
NAMA
PANGKAT / NRP
LEMBAGA PELATIH/INSTRUKTURAN DAN PEDIDIK POLRI
MODUL PATROLI
05 40 JP ( 1800 menit)
Pengantar
Kompetensi Dasar
1. Memahami hakikat patroli.
Indikator Hasil Belajar
a. Menjelaskan pengertian berkaitan dengan patroli;
b. Menjelaskan tujuan patroli;
c. Menjelaskan prinsip-prinsip patroli
d. Menjelaskan jenis patroli;
e. Menjelaskan sasaran patroli;
f. Menjelaskan sifat patroli;
g. Menjelaskan bentuk Patroli;
h. Menjelaskan kewajiban dan larangan petugas patroli;
i. Menjelaskan pola waktu patroli;
j. Menjelaskan Quick Respons patroli.
7. Menerapkan patroli.
Indikator Hasil Belajar
a. Melakukan tahap persiapan patroli;
b. Melakukan tahap pelaksanaan patroli;
c. Melakukan patroli jalan kaki;
d. Melakukan patroli bersepeda;
e. Melakukan patroli roda dua;
f. Melakukan patroli roda empat
g. Melaksanakan cara bertindak;
h. Melaksanakan cara membawa senjata api;
i. Melaksanakan tahap pengakhiran patroli;
j. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian.
Materi Pelajaran
1. Pokok Bahasan:
Hakikat patroli.
Subpokok Bahasan:
a. Pengertian yang berkaitan dengan patroli;
b. Tujuan patroli;
c. Jenis patroli;
d. Sasaran patroli;
e. Sifat patroli;
f. Bentuk patroli;
g. Kewajiban petugas patroli;
h. Pola waktu patroli;
i. Quick Respons patroli.
2. Pokok Bahasan:
Administrasi patroli.
Subpokok Bahasan:
a. Pengertian administrasi patroli;
b. Administrasi patroli.
3. Pokok Bahasan:
Strategi dan teknik patroli.
Subpokok Bahasan:
a. Strategi patroli,
b. Metode patroli;
c. Petugas dan perlengkapan patroli;
d. Wilayah hukum dalam kegiatan patroli;
e. Teknik pelaksanaan dan tata cara bertindak dalam patroli.
4. Pokok Bahasan:
Patroli.
Subpokok Bahasan:
a. Tahap persiapan patroli;
b. Tahap pelaksanaan patroli;
Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang hakikat
patroli, administrasi patroli, strategi dan teknik patroli, pelaksanaan
patroli.
2. Metode Brain Storming (curah pendapat)
Metode ini digunakan untuk menggali pendapat/pemahaman
peserta didik tentang materi yang telah diberikan.
3. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik
tentang materi yang telah diberikan.
4. Metode Penugasan
Metode ini digunakan pendidik untuk menugaskan peserta didik
tentang materi yang telah diberikan.
5. Metode Praktik/drill
Metode ini digunakan untuk mempraktikkan cara mengisi blanko
administrasi patroli, teknik pelaksanaan dan tata cara bertindak
dalam patroli, pelaksanaan patroli.
1. Alat/Media :
a. Whiteboard.
b. Flipchart.
c. Komputer/laptop.
d. LCD dan screen.
e. Laser point.
f. Pengeras suara/sound system;
g. Peralatan patroli.
2. Bahan :
a. Kertas;
b. Alat Tulis;
c. Blangko administrasi patroli.
3. Sumber Belajar :
Peraturan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Kepolisian
Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Patroli.
Kegiatan Pembelajaran
Tagihan / Tugas
Lembar Kegiatan
1. Peserta didik meresume materi yang telah disampaikan.
2. Peserta didik mempraktikkan cara mengisi blanko administrasi
patroli.
3. Peserta didik mempraktikkan teknik pelaksanaan dan tata cara
bertindak dalam patroli.
4. Peserta didik mempraktikkan pelaksanaan patroli:
a. Tahap persiapan patroli
b. Tahap pelaksanaan patroli
c. Patroli jalan kaki
d. Patroli bersepeda
e. Patroli roda dua
f. Patroli roda empat
g. Cara bertindak
h. Cara membawa senjata api
Bahan Bacaan
POKOK BAHASAN 1
HAKIKAT PATROLI
2. Tujuan Patroli
a. Meniadakan kemungkinan adanya niat dan kesempatan
dalam rangka mencegah timbulnya gangguan Kamtibmas.
b. Menghadirkan polisi di tengah-tengah masyarakat.
c. Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dalam
mengantisipasi gangguan Kamtibmas serta keamanan,
keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas
(Kamseltibcar Lantas), serta memberikan kemudahan akses
pelaporan masyarakat.
d. Terwujudnya pemeliharaan Kamtibmas.
e. Meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat dalam
mewujudkan Kamtibmas.
f. Memberikan pelayanan masyarakat berupa tindakan
kepolisian yang dilakukan oleh Petugas Patroli dalam rangka
memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan
kepada masyarakat.
g. Terwujudnya rasa aman masyarakat. dan
h. Mendorong revitalisasi fungsi Patroli terutama pada tingkat
Kepolisian Sektor (Polsek) dalam rangka pengisian personel
yang lebih menitik-beratkan pada pemenuhan jumlah
Petugas Patroli.
3. Jenis Patroli
Jenis-jenis patroli antara lain:
a. Jalan kaki, yaitu kegiatan patroli dengan berjalan kaki tanpa
menggunankan sarana transportasi.
b. Sepatu roda, yaitu kegiatan patroli dengan menggunakan
sarana sepatu beroda.
c. Segway, yaitu kegiatan patroli dengan menggunakan sarana
kendaraan yang memiliki roda dua bermotor yang terdiri dari
platform untuk kaki di pasang di atas poros dan pos tegas
diatas oleh pegangan.
d. Sepeda, yaitu kegiatan patroli dengan menggunankan sarana
transportasi tidak bermesin yang digerakan tenaga manusia
berupa sepeda.
e. Kendaraan bermotor, yaitu jenis patroli dengan
menggunakan sarana transportasi kendaraan motor roda
dua, roda empat atau roda enam.
f. Transportasi air, yaitu jenis Patroli dengan menggunakan
sarana air berupa:
1) Perahu karet :
a) Paling sedikit 2 (dua) orang dan paling banyak 6
(enam) orang petugas patroli.
b) Melakukan pengamatan/obsevasi terhadap situasi
sasaran patroli.
c) Berhenti di tempat tertentu untuk berdialog dan
mengamati untuk mendapatakan informasi yang
penting tentang situasi kamtibmas.
d) Melakukan tindakan Kepolisian yang di perlukan
dalam hal terjadi gangguan kamtibmas.
e) Dalam hal perahu karet menggunakan mesin
temple, petugas patroli mengendarai perahu di
jalur perairan yang aman dan bebas rintangan.
f) Dalam hal perahu tidak menggunakan mesin
tempel petugas patroli mendayung secara
bersama-sama disesuaikan dengan lintasan
perairan.
g) Mengendarai atau mendayung dengan kecepatan
tertentu sehingga petugas dapat melakukan
berbagai metode patroli.
h) Menggunakan pelampumg (Life Jacket).
i) Dalam hal patroli pada malam hari dan
pencahayaan kurang ,patroli dilakukan dengan
menyalakan lampu.
j) Membunyikan peluit.
2) Perahu Canoe, dilaksanakan dengan :
a) Satu petugas patroli mengendarai satu Canoe.
b) Satu unit patroli terdiri dari minimal dua Canoe.
c) Melakukan pengamatan atau observasi terhadap
situasi sasaran patroli.
d) Berhenti ditempat tertentu untuk berdialog,
mengamati untuk mendapatkan informasi yang
penting tentang situasi kamtibmas.
e) Melakukan tindakan Kepolisian yang diperlukan
dalam hal gangguan kamtibmas.
f) Membentuk formasi berbanjar.
g) Mendayung dengan kecepatan tertentu sehingga
petugas dafat melkukan berbagai kegiatan
metode patoli.
h) Menggunakan (Life Jacket).
i) Dalam hal patroli pada malam hari dan atau
percahayaan kurang, patroli dilakukandengan
menyalakan lampu.
j) Menyembunyikan peluit.
3) Perahu kayak.
a) Patroli oleh 2 (dua) orang petugas patroli.
b) Melakukan pengamatan atau observasi terhadap
situasi sasaran patroli.
c) Berhenti di tempat tertentu untuk berdialog dan
mengamati untuk mendapatkan informasi yang
penting tentang situasi kamtibmas.
d) Melakukan tindakan Kepolisian yang di perlukan
dalam hal terjadi gangguan kamtibmas.
e) Petugas patroli mendayung mendayung secara
bersamaan dan di sesuaikan dengan lintasan
perairan.
f) Mendayung dengan kecepatan tertentu sehingga
petugas patroli dapat melakukan berbagai
kegiatan metode patroli.
g) Menggunakan pelampung (Life Jacket).
h) Dalam hal patroli pada malam hari dan/atau
pencahayaan kurang, patroli dilakukan dengan
menyalakan lampu.
i) Membunyikan peluit.
4) Sarana transportasi air lainnya.
g. Satwa,yaitu jenis patroli dengan menggunakan satwa anjing
atau kuda.
h. Udara, yaitu jenis patroli dengan menggunakan sarana
berupa pesawat terbang atau helikopter.
i. Menggunakan alat transportasi lainnya.
4. Sasaran Patroli
Sasaran patroli ditinjau dari:
a. Obyek.
1) Orang, baik perseorangan atau kelompok.
2) Benda, termasuk hewan.
3) Tempat, yaitu semua tempat atau lokasi yang rawan
gangguan Kamtibmas.
4) Kegiatan, yaitu semua kegiatan masyarakat dan
kegiatan pemerintah baik lokal, nasional, regional
maupun internasional.
b. Situasi sasaran patroli dikategorikan:
1) Aman dengan indikator, antara lain:
a) Keadaan masyarakat dapat melakukan kegiatan
tanpa gangguan yang dapat menghambat dalam
melakukan aktifitas.
b) Tidak terjadi gangguan Kamtibmas.
c) Terbebas dari gangguan fisik maupun psikis.
d) Masih berupa potensi gangguan, yaitu
situasi/kondisi yang merupakan akar masalah atau
faktor stimulan/pencetus yang berkolerasi erat
terhadap timbulnya gangguan Kamtibmas.
2) Rawan, dengan indikator antara lain:
a) Terjadi gangguan Kamtibmas menonjol, yaitu
kejahatan yang meresahkan masyarakat dan perlu
penanganan priolitas.
b) Adanya kegiatan masyarakat yang berpotensi
menimbulkan gangguan nyata.
c) Mengancam keselamatan petugas atau
masyarakat.
d) Terdapatnya jaringan pelaku kejahatan.
e) Merupakan ambang gangguan, yaitu suatu
situasi/kondisi kamtibmas yang apabila tidak
dilakukan tindakan Kepolisian, dikhawatirkan akan
FUNGSI TEKNIS SABHARA – TURJAWALI 139
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PELATIH/INSTRUKTURAN DAN PEDIDIK POLRI
5. Sifat Patroli
a. Rutin, yaitu Patroli yang dilakukan secara terus menerus dan
berkala pada setiap hari dengan batas waktu tertentu dalam
rangka melaksanakan kegiatan Kepolisian.
b. Khusus, yaitu Patroli dilakukan dalam rangka melaksanakan
operasi Kepolisian.
c. Insidentil, yaitu Patroli dilakukan pada waktu tertentu dalam
rangka melaksanakan kegiatan Kepolisian maupun operasi
Kepolisian.
d. Skala besar, yaitu Patroli yang dilakukan oleh paling sedikit
satu satuan setingkat peleton (SST) Petugas Polri dalam
rangka melaksanakan kegiatan Kepolisian maupun operasi
Kepolisian, baik secara mandiri, lintas fungsi dan/atau
gabungan instansi lain dengan sasaran ancaman teroris,
konflik sosial, rusuh massal, perkelahian antar kelompok dan
situasi kontinjensi lainnya. dan
e. Jarak jauh, yaitu Patroli dilakukan oleh satuan atas untuk
memberikan bantuan perkuatan kepada satuan bawah yang
dilaksanakan oleh:
1) Markas Besar Polri ke wilayah Kepolisian Daerah.
2) Kepolisian Daerah ke wilayah Kepolisian Resor.
6. Bentuk Patroli
Bentuk Patroli meliputi:
a. Berputar (circular), yaitu bentuk Patroli yang dilaksanakan
dengan cara mengelilingi secara berurutan dimulai dari titik
awal menuju sasaran akhir Patroli dan kembali ke titik
awal Patroli melalui wilayah yang berbeda.
b. Berbalik (double back), yaitu bentuk Patroli yang
dilaksanakan dengan cara mengelilingi secara berurutan
9. Quick Respons
a. Quick Respons merupakan kecepatan Petugas Patroli dalam
menindaklanjuti laporan dan/atau pengaduan dari
masyarakat.
b. Petugas Patroli wajib mempedomani urutan prioritas dalam
melakukan Quick Respons.
c. Urutan prioritas Quick Respons terdiri dari:
1) Prioritas pertama, dengan ketentuan:
a) Pemberitaan kondisi darurat.
b) Berkaitan dengan keselamatan jiwa.
c) Kejadian sedang berlangsung.
2) Prioritas kedua, dengan ketentuan:
a) Pemberitaan kondisi yang bersifat segera.
b) Berkaitan dengan penyelamatan jiwa.
c) Pencegahan cedera serius.
d) Pencegahan kerugian harta benda yang besar.
e) Pelakunya diperkirakan masih ada di sekitar
tempat kejadian perkara.
f) Peristiwanya baru saja terjadi.
3) Prioritas ketiga, yaitu pemberitaan dan kejadian yang
bukan termasuk prioritas pertama dan prioritas kedua.
POKOK BAHASAN 2
ADMINISTRASI PATROLI
2. Dokumen Patroli
a. Rencana Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7
2.
3.
4.
Dst.
b. Jadwal Patroli
1) Pola 4/10 (Petugas Patroli Dibagi Kedalam 2 Regu,
Masing Masing Regu Melaksanakan 10 Jam Patroli
Setiap Hari Dan 4 Hari Dalam Seminggu, Sehingga
Terpenuhi Waktu Dinas 40 Jam Dalam Seminggu)
KETERANGAN:
- TIAP REGU (A DAN B) TERDIRI DARI 3 SHIFT (1A, 2A DAN 3A, 1B,
2B, DAN 3B) DAN MASING-MASING SHIFT TERDIRI DARI 2
PERSONEL.
- SETIAP REGU MELAKSANAKAN PATROLI SELAMA 10 JAM
PERSHIFT, DAN 4 HARI DALAM SEMINGGU.
- PADA PERGANTIAN SHIFT 1 KE SHIFT 2 TERJADI PENEBALAN
PETUGAS SELAMA 1 JAM (16.00 S.D. 17.00).
- PADA PERGANTIAN SHIFT 2 KE SHIFT 4 TERJADI PENEBALAN
PETUGAS SELAMA 4 JAM (22.00 S.D. 02.00).
- PADA PERGANTIAN SHIFT 3 KE SHIFT 1 TERJADI PENEBALAN
PETUGAS SELAMA 1 JAM (07.00 S.D. 08.00).
- JAM DINAS PADA MASING-MASING SHIFT DAPAT DIATUR SESUAI
KEBUTUHAN DAN SITUASI SERTA KONDISI KEAMANAN DAN
GANGGUAN KAMTIBMAS.
- AKAN TERJADI PENEBALAN 1 HARI DINAS PATROLI SETIAP
MINGGUNYA SECARA BERSAMAAN BERDASARKAN SHIFT-NYA
DAN HARI PENEBALAN TERSEBUT DAPAT DISESUAIKAN
BERDASARKAN KEBUTUHAN DAN SITUASI SERTA KONDISI
KEAMANAN DAN GANGGUAN KAMTIBMAS.
Shift 1
1A-2 1A-2 1A-2 1A-2 1A-2
07.00-15.00
WIB
Shift 2
2A-2 2A-2 2A-2 2A-2 2A-2
15.00-23.00
WIB
2B-2 2B - 2 2B-2 2B - 2 2B-2
Shift 3
KETERANGAN:
1. TIAP REGU (A DAN B) TERDIRI DARI 3 SHIFT (1A, 2A DAN 3A, 1B, 2B, DAN 3B) DAN
MASING-MASING SHIFT TERDIRI DARI 2 PERSONEL.
2. SETIAP REGU MELAKSANAKAN PATROLI SELAMA 8 JAM SETIAP HARINYA DAN 5 HARI
DALAM SEMINGGU.
3. JAM DINAS PADA MASING-MASING SHIFT DAPAT DIATUR SESUAI KEBUTUHAN DAN
SITUASI SERTA KONDISI KEAMANAN DAN GANGGUAN KAMTIBMAS.
4. AKAN TERJADI PENEBALAN 3 HARI DINAS PATROLI SETIAP MINGGUNYA DIMANA
KETIGA REGU PATROLI AKAN MELAKSANAKAN TUGAS SECARA BERSAMAAN
BERDASARKAN SHIFT-NYA DAN HARI PENEBALAN TERSEBUT DAPAT DISESUAIKAN
BERDASARKAN KEBUTUHAN DAN SITUASI SERTA KONDISI KEAMANAN DAN
GANGGUAN KAMTIBMAS.
5. DALAM SITUASI KONTINJENSI, MAKA PETUGAS PATROLI AKAN DIBENTUK MENJADI 2
REGU DALAM 2 SHIFT PENUGASAN DENGAN JUMLAH PERSONEL/UNIT YANG
DITUGASKAN DISESUAIKAN DENGAN SITUASI YANG DIHADAPI
c. Surat Perintah
KEPOLISIAN
DAERAH.............................
RESOR......................
SEKTOR....................
SURAT PERINTAH
Nomor: Sprin/......./....../20..
Pertimbangan : bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas patroli di
wilayah.....…….., dipandang perlu mengeluarkan surat
perintah.
Dasar : 1. ................
2. ................
DIPERINTAHKAN
Kepada : 1. (PANGKAT, NAMA, NRP)
JABATAN
2. (PANGKAT, NAMA, NRP)
JABATAN
Untuk : 1. melaksanakan tugas patroli ........ (apabila berkendaraan
sebutkan No. Pol. : ......... ) ke wilayah ........ dengan beat
........, ..........., ............
2. patroli dilaksanakan pada tanggal ...... pukul ....... s.d.
........
3. membawa perlengkapan dan persenjataan (sesuai
dengan jenis patroli yang dilaksanakan dan situasi
wilayah patroli).
4. melaporkan hasil kegiatan patoli kepada
Kapolres/Kapolsek.
5. melaksanakan tugas patroli dengan seksama dan penuh
rasa tanggung jawab.
Selesai.
Dikeluarkan di : ....................
pada tanggal : ....................
Nama
(Pangkat/NRP)
LAPORAN
HASIL PATROLI TANGGAL...............
1 2 3 4 5 6
2.
3.
Dst
................, .....................................
PETUGAS PATROLI
Nama
(Pangkat/NRP)
KEPOLISIAN DAERAH................................
RESOR......................
SEKTOR....................
PAS
FOTO
(2X3)
WAKTU LOKASI
NO. BEAT
HARI TGL JAM PATROLI
POKOK BAHASAN 3
STRATEGI DAN TEKNIK PATROLI
1. Strategi Patroli
Kegiatan patroli dilaksanankan melalui strategi :
a. Dialogis dengan masyarakat.
b. Kemitraan dan kerja sama dengan masyarakat.
c. Keterpaduan dengan satuan fungsi Kepolisian lainnya,
potensi masyarakat, atau instansi terkait lainnya.
d. Pemecahan masalah.
e. Pendekatan perlindungan, pengayoman, pelayanan kepada
masyarakat dan.
f. Intensifikasi hubungan Polri dengan masyarakat.
g. Dengan proaktif mencari kesempatan untuk mencegah dan
mengurangi tindak kejahatan. dan/atau
h. Memanfaatkan data analisis dan evaluasi gangguan
Kamtibmas.
2. Metode Patroli
a. Perencanaan patroli
1) Menyusun dokumen rencana kegiatan (Rengiat) patroli
a) rencana kegiatan patroli
(harian/mingguan/bulanan) dibuat dan disusun
dengan mengacu kepada Rencana Kegiatan
Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan Bulanan
(RKB), Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) dan
Rencana Kegiatan Harian (RKH) Satker/Satfung;
b) Matrik rencana kegiatan patroli dibuat sesuai
format yang berlaku;
c) rencana kegiatan patroli berisi secara lengkap dan
jelas tentang:
(1) Sasaran/ target patroli yang ditetapkan;
(2) Cara bertindak yang akan ditentukan;
(3) Jumlah personel yang dilibatkan, baik
secara kuantitas maupun kompetensi;
(4) Sarana prasarana yang digunakan, baik
jenisnya, kelengkapannya, kesiapan
operasionalnya serta ketersediaan
dukungan/BBM;
(5) Tujuan/hasil yang ingin dicapai;
(6) Ketersediaan anggaran patroli dan
distribusinya.
2) Penentuan sasaran/ target patroli
a) Sasaran patroli ditentukan dengan target
(1) perkiraan intelijen ( kirka intelijen)
(2) laporan/pengaduan/informasi masyarakat;
(3) kalender Kamtibmas;
(4) lap/informasi call center;
(5) data patroli cyber;
(6) data awal, meliputi :
Data kekuatan sendiri, yang mencakup:
personel, logistik dan anggaran; data situasi
Kamtibmas, meliputi kuantitas/
intensitas, kualitas, dampak serta
anatominya; data karakteristik kerawanan
daerah; hasil anev kegiatan sebelumnya.
(7) kebijakan pimpinan;
b) Langkah penentuan sasaran
(1) Menentukan klasifikasi sasaran
dan/atau target kegiatan patroli perintis
presisi melalui penilaian bobot ancaman
seperti:
(1) Curat;
(2) Curas;
(3) Curanmor;
(4) tawuran;
(5) geng motor;
(6) balap liar;
(7) minuman keras/mabuk-mabukan;
(8) premanisme/pungli;
(9) penyalahgunaan Narkoba;
(10) Peristiwa lain yang dapat menimbulkan
gangguan Kamtibmas.
4) melakukan pengelompokan bentuk-bentuk sasaran
kegiatan patroli perintis presisi, meliputi :
a) situasi, dengan unsur-unsurnya:
lokasi (tempat), contohnya: jalan protokol yang sepi,
b) lokasi objek vital, gedung-gedung
pemerintah);waktu, contohnya: jam 00.00 s.d
06.00;penyebab, contohnya: aksi balapan
liar/tawuran;pelaku
c) (orang, sindikat, badan hukum). Contohnya: orang
mabuk, sekelompok muda mudi yang
berkumpul;benda atau barang, properti. Contohnya:
sepeda motor yang menggunakan knalpot brong;
d) kegiatan masyarakat/pemerintah. Contohnya:
acara dangdutan resepsi pernikahan.
b. Pelaksanaan Patroli
b. Perlengkapan Patroli
Perlengkapan Patroli meliputi perlengkapan yang digunakan
oleh:
1) Perlengkapan perorangan dan kesatuan petugas patroli
a) Peralatan patroli dengan jalan kaki
(1) Perlengkapan Satuan
Alat Komunikasi (Handy Talkie dan Hand
Phone) : 1 unit
(2) Perlengkapan Perorangan
(a) Pakaian PDL 1 Sabhara (berikut atribut
kesatuan dan tali peluit beserta peluit).
(b) Tongkat Polri.
(c) Borgol.
(d) Jas hujan.
(e) Senter.
(f) Rompi anti peluru.
(3) Persenjataan
(a) Senjata Merica/Cabe (Peppergun).
(b) Senjata Listrik.
FUNGSI TEKNIS SABHARA – TURJAWALI 157
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PELATIH/INSTRUKTURAN DAN PEDIDIK POLRI
lainnya.
4) Sesuai beat yang telah ditetapkan.
5) Berhenti di tempat tertentu secara acak dan komunitas
berbeda-beda, untuk diajak berdialog untuk
mendapatkan informasi yang penting (berupa gangguan
Kamtibmas dan potensinya, adanya orang-orang atau
hal-hal yang meresahkan dan/atau mencurigakan,
potensi masyarakat yang bisa diajak kerja sama dalam
menjaga dan memelihara Kamtibmas) terutama pada
daerah yang rawan gangguan Kamtibmas.
6) Menyalakan lampu sepeda pada waktu patroli di malam
hari.
7) Berhenti sebentar di suatu tempat tertentu yang
terlindung untuk melihat ke segala arah.
8) Kenali Area Patroli/Beat untuk mengetahui situasi atau
keadaan yang ganjil dan mencurigakan.
9) Mengenali segala hal-ihwal terhadap
wilayah/daerah/sasaran yang dilakukan patroli yaitu:
a) Semua objek benda yang bergerak maupun tidak
bergerak dengan segala sesuatu yang
melingkupinya.
b) Kondisi infrastruktur jalan dengan seluk-beluknya.
c) Karakteristik penduduk/masyarakat setempat.
d) Potensi kerawanan. dan
e) Potensi masyarakat.
10) Pada tempat-tempat/lokasi-lokasi yang tidak dapat
dijangkau atau tidak memungkinkan untuk dilalui dengan
kendaraan sepeda/kendaraan bermotor R2 Patroli,
dapat berjalan kaki dengan menuntun sepeda atau
memarkirkan kendaraan bermotor R2 patroli di tempat
yang aman.
11) Memberikan bantuan kepada petugas patroli lainnya
apabila diperlukan dan melaksanakan koordinasi pada
titik singgung yang telah ditentukan.
12) Segera melakukan tindakan awal apabila menemukan
kasus tertangkap tangan yaitu menangkap dan
membawa tersangka ke Kantor Polisi terdekat/Markas
Komando untuk selajutnya diserahkan kepada Fungsi
Reserse.
13) Segera melakukan TPTKP apabila menemukan
peristiwa pidana yang telah terjadi, bencana,
a) Petugas 1:
(1) Berdiri menghadap orang yang dicurigai,
dengan posisi kaki kuda-kuda satu kaki di
depan, badan menghadap serong sekitar 45
derajat, dengan tujuan menjauhkan senjata
yang ada dipinggang petugas dari jangkauan
orang tersebut, serta untuk menjaga
keseimbangan dan kekuatan petugas patroli
dalam mengantisipasi serangan tiba-tiba dari
orang yang dicurigai.
(2) Jarak petugas dengan orang yang dicurigai
diatur sedemikian rupa, sehingga
memungkinkan untuk bereaksi
(mengejar/menangkis/menghindar/membalas)
apabila orang tersebut melarikan
diri/melakukan serangan tiba-tiba.
(3) Posisi kedua tangan berada pada sabuk
besar, untuk melindungi senjata dan
mengantisipasi perebutan senjata dan untuk
memudahkan dalam bereaksi apabila
diperlukan tindakan tegas dan segera dengan
menggunakan senjata. dan
(4) Berdialog secara wajar, namun tetap menjaga
sikap waspada.
b) Petugas 2:
(1) Berdiri di belakang orang yang dicurigai
dengan jarak sedemikian rupa untuk
melindungi Petugas 1, dan untuk
FUNGSI TEKNIS SABHARA – TURJAWALI 171
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PELATIH/INSTRUKTURAN DAN PEDIDIK POLRI
b) Petugas 1:
(1) Berdiri menghadap orang yang dicurigai,
dengan posisi kaki kuda-kuda satu kaki di
depan, badan menghadap serong 45 derajat,
dengan tujuan menjauhkan senjata yang ada
di pinggang petugas dari jangkauan orang
tersebut, serta untuk menjaga keseimbangan
dan memberikan kekuatan petugas patroli
dalam mengantisipasi serangan tiba-tiba dari
orang yang dicurigai.
(2) Jarak petugas dengan orang yang dicurigai
diatur sedemikian rupa (sekitar 3 sampai 5
jangkauan tangan), sehingga dapat
mengamati seluruh orang yang dicurigai
tersebut dan memungkinkan untuk dapat
bereaksi (menangkis/menghindar/membalas)
apabila orang tersebut melakukan serangan
tiba-tiba.
(3) Posisi kedua tangan berada pada sabuk
besar, untuk melindungi senjata dan
mengantisipasi terjadi perebutan senjata dan
untuk memudahkan dalam bereaksi apabila
diperlukan tindakan tegas dan segera dengan
menggunakan senjata.
(4) Melakukan interview/berdialog secara wajar,
namun tetap menjaga sikap waspada.
c) Petugas 2:
a) Berdiri di belakang orang yang dicurigai dan
mengambil jarak sedemikian rupa untuk
melindungi Petugas 1, dan untuk
memudahkan dalam mengambil tindakan
tegas apabila orang tersebut akan melakukan
serangan terhadap Petugas 1, serta untuk
mengantisipasi orang tersebut melarikan diri.
b) Berjalan dengan perlahan secara mondar-
mandir, di belakang orang yang
dicurigai dengan pandangan tetap tertuju
kepada orang yang dicurigai, dengan tujuan
untuk mengawasi dan memperhatikan gerak-
gerik orang tersebut, sehingga hal ini
menimbulkan ketidaknyamanan terhadap
orang yang dicurigai, untuk memudahkan
petugas mengindikasikan gerakan
mencurigakan atau niat jahat dari orang
tersebut.
c) Tingkatkan kewaspadaan apabila orang yang
dicurigai sering memperhatikan Petugas 2
FUNGSI TEKNIS SABHARA – TURJAWALI 175
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PELATIH/INSTRUKTURAN DAN PEDIDIK POLRI
POKOK BAHASAN 4
PELAKSANAAN PATROLI
h. Cara bertindak
1) Cara bertindak umum
Cara bertindak umum dalam pelaksanaan patroli
meliputi:
a) Menjelajahi daerah, wilayah patroli, area patroli
(BEAT), dan sasaran yang telah ditentukan
dengan kacepatan tertentu, serta melihat
kemungkinan adanya kerawanan.
b) Melakukan koordinasi dengan Bhayangkara
pembina keamanan dan ketertiban masyarakat
(Bhabinkamtibmas) di daerah sasaran patroli.
c) Dalam keadaan tertentu dapat mengikut sertakan
personel fungsi Kepolisisan atau instansi lainya,
serta potensi masyarakat.
d) Mendatangi komunitas dan kegiatan masyarakat
atau pemerintah, serta pos-pos pengamanan
swakarsa.
e) Melakukan himbauan atau dialog dengan
masyarakat untuk menyampaikan pesan
kamtibmas kepada warga masyarakat dan
mendengarkan keluhan masyarakat tentang
aspirasi serta informasi penting bagi tugas
Kepolisian.
f) Mencatat semua kegiatan patroli, informasi yang di
dapat dari masyarakat maupun yang di temukan
sendiri ke dalalm buku mutasi dan laporan hasil
patroli.
g) Melakukan observasi di sepanjang wilayah patroli
menuju sasaran patrol.
h) Melakukan penilaian terhadap sesuatu yang
diduga merupakan gangguan kamtibmas.
i) Melakukan tindakan pertama di TKP dengan benar
sesuai ketentuan.
j) Melakukan penegakan hukum terhadap
pelanggaran tipiring sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
k) Melakukan tindakan penegakan hukum terbatas
terhadap pelaku tindak pidana tertangkap tangan
dan segera menyerahkannya kepada tugas yang
berwenang dengan membuat berita acara.
l) Melaporkan perkembangan situasi secara periodik
selama melakukan kegiatan patroli kepada
186 FUNGSI TEKNIS SABHARA – TURJAWALI
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
melakukan :
(1) Menyuruh berhenti seseorang yang di curigai
sebagai tersangka atau pelaku tindak pidana.
(2) Menghentikan orang yang di curigai secara
sopan dan tidak membahayakan diri sendiri.
(3) Menanyakan identitas dan memeriksa tanda
pengenal diri orang yang dicurigai.
(4) Melakukan penggeledahan atau pemeriksaan
badan dan bila pelakunya wanita,
penggeledahan dilakukan oleh petugas Polisi
wanita atau meminta bantuan wanita dari
masyarakat dengan pengawasan petugas pria.
(5) Dalam hal tidak ditemukan dugaan tindak
pidana, segera pelaku dibebaskan dengan
menyampaikan ucapan terimakasih.
(6) Dalam hal ditemukan dugaan tindak pidana,
segera mengamankan dan menyerahkan
pelaku beserta barang bukti kepada petugas
berwenang dengan membuat berita acara.
(7) Dalam hal terjadi tindak pidana, segera
menginformasikan kepada Kepala Sentra
Pelayanan Kepolisian (Ka SPK) atau kantor
polisi terdekat.
c) Apabila dalam pelaksanaan patroli di temukan
peristiwa tertangkap tangan, petugas patroli
melakukan:
(1) Menghentikan pelaku.
(2) Menangkap pelaku dengan memperhatikan
keselamatan diri dan masyarakat sekitar.
(3) Melakukan penggeledahan atau pemeriksaan
badan.
(4) Dalam hal pelaku adalah wanita, maka
penggeledahan dilakukan oleh petugas Polisi
wanita atau meminta bantuan wanita dari
masyarakat dengan pengawasan petugas
pria.
(5) Mengamankan barang bukti.
(6) Menyerahkan pelaku beserta barang bukti
kepada petugas yang berwenang dengan
membuat berita acara dan.
(7) Dalam hal terdapat korban luka, segera
adalah:
(1) Aspek manajamen, meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian.
(2) Sumber daya manajemen, meliputi petugas
patroli personel, dukungan anggagran,
perlengkapan, sistem, dan metode.
4) Pelaporan.
b. Penanggung jawab pengawasan pelaksanaan tugas patroli
dilakukan secara oleh kepala satuan fungsi, meliputi :
1) Kapolsek dan/atau Kanit Sabhara pada tingkat Polsek.
2) Kapolres dan/atau Kasat Sabhara pada tingkat Polres.
3) Kapolda dan/atau Dir Samapta pada tingkat Polda dan.
4) Kakorsabhara dan/atau Dir Samapta pada tingkat
Mabes Polri.
c. Pengendalian
1) Pengendali taktis patroli berada pada :
a) Kakorsabhara Polri Pada Tingkat Mabes Polri.
b) Kapolda Pada Tingkat Polda.
c) Kapolres Pada Tingkat Polres.
d) Kapolsek Pada Tingkat Polsek.
2) Pengendali teknis patroli berada pada pimpinan
pembina fungsi, meliputi :
a) Kanit Sabhara pada tingkat Polsek.
b) Kasat Sabhara pada tingkat Polres.
c) Direktur Samapta pada tingkat Polda.
d) Direktur Samapta pada tingkat Mabes Polri.
3) Dalam hal patroli dilaksanakan secara terpadu,
gabungan, dan skala besar, pengendali taktis dapat
melibatkan fungsi Kepolisian atau instansi terkait
lainnya.
4) Pengendalian taktis atau teknis dapat didelegasikan
kepada perwira jajarannya, namun tanggung jawab
tetap berada pada Kasatker dan Kasatwil.
Rangkuman
1. Patroli adalah salah satu kegiatan Kepolisian yang dilakukan oleh
anggota Polri, sebagai usaha mencegah terjadinya gangguan
kamtibnas, yang di sebabkan oleh adanya potensi gannguan,
ambang gangguan, dan gangguan nyata dengan cara mendatangi,
menjelajahi, mengamati, mengawasi, memperhatikan situasi, dan
atau kondisi yang diperkirakan akan menimbulkan gangguan nyata
yang memerlukan kehadiran Polri untuk melakukan tindakan
tindakan KepolisianTujuan Patroli.
2. Administrasi patroli adalah kelengkapan yang harus dipenuhi dan
dibawa oleh petugas sebelum melaksanakan tugas patroli.
3. Strategi Patroli
a. Dialogis dengan masyarakat.
b. Kemitraan dan kerja sama dengan masyarakat.
c. Keterpaduan dengan satuan fungsi Kepolisian lainnya,
potensi masyarakat, atau instansi terkait lainnya.
d. Pemecahan masalah.
e. Pendekatan perlindungan, pengayoman, pelayanan kepada
masyarakat dan.
4. Teknis Pelaksanaan dan Cara Bertindak dalam Patroli
a. Patroli Dengan Berjalan Kaki
b. Patroli Menggunakan Sepeda/Kendaraan Bermotor R2
c. Patroli Menggunakan Kendaraan Bermotor R4
d. Patroli Menggunakan Kendaraan Perairan
e. Tata Cara Membunyikan Klakson/Bel/Sirene Dalam
Pelaksanaan Patroli
f. Tata Cara TPTKP Dalam Patroli
g. Tata Cara Mendekati Orang Yang Dicurigai Dalam
Pelaksanaan Patroli
5. Cara bertindak
a. Cara bertindak umum
b. Cara bertindak Khusus
6. Cara Membawa Senjata Api
a. cara mengamankan senjata api
b. Sikap membawa senjata api
7. Tahap pengakhiran patroli
Latihan
1. RENCANA KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
1. Hari, tgl, jam Wilayah Bentuk Nama Kendaraan/ Hal lain yang
pelaksanaan patroli yang gangguan personel sarana perlu
patroli menjadi kamtibmas patroli yang patroli yang ditambahkan
tanggung yang menjadi ditugaskan digunakan
jawabnya sasaran
patrol
2.
3.
4.
Dst.
2
2. JADWAL PATROLI
KEPOLISIAN DAERAH.............................
RESOR..........
SEKTOR........
Shift 1
07.00- 1A-2 1A-2 1A-2 1A-2
17.00 WIB
1B-2 1B-2 1B-2 1B-2
Shift 2
16.00- 2A-2 2A-2 2A-2 2A-2
02.00 WIB
2B - 2 2B - 2 2B - 2 2B-2
Shift 3
22.00- 3A-2 3A-2 3A-2 3A-2
08.00
WIB 3B-2 3B-2 3B-2 3B-2
KETERANGAN:
1. TIAP REGU (A DAN B) TERDIRI DARI 3 SHIFT (1A, 2A DAN 3A, 1B, 2B, DAN
3B) DAN MASING-MASING SHIFT TERDIRI DARI 2 PERSONEL;
2. SETIAP REGU MELAKSANAKAN PATROLI SELAMA 10 JAM PERSHIFT, DAN
4 HARI DALAM SEMINGGU;
3. PADA PERGANTIAN SHIFT 1 KE SHIFT 2 TERJADI PENEBALAN PETUGAS
SELAMA 1 JAM (16.00 S.D. 17.00);
4. PADA PERGANTIAN SHIFT 2 KE SHIFT 4 TERJADI PENEBALAN PETUGAS
SELAMA 4 JAM (22.00 S.D. 02.00);
5. PADA PERGANTIAN SHIFT 3 KE SHIFT 1 TERJADI PENEBALAN PETUGAS
SELAMA 1 JAM (07.00 S.D. 08.00);
3
KEPOLISIAN DAERAH...............
RESOR..........
SEKTOR........
Shift 1
07.00- 1A-2 1A-2 1A-2 1A-2 1A-2
15.00 WIB
KETERANGAN:
4
1. TIAP REGU (A DAN B) TERDIRI DARI 3 SHIFT (1A, 2A DAN 3A, 1B, 2B, DAN
3B) DAN MASING-MASING SHIFT TERDIRI DARI 2 PERSONEL;
2. SETIAP REGU MELAKSANAKAN PATROLI SELAMA 8 JAM SETIAP HARINYA
DAN 5 HARI DALAM SEMINGGU;
3. JAM DINAS PADA MASING-MASING SHIFT DAPAT DIATUR SESUAI
KEBUTUHAN DAN SITUASI SERTA KONDISI KEAMANAN DAN GANGGUAN
KAMTIBMAS;
4. AKAN TERJADI PENEBALAN 3 HARI DINAS PATROLI SETIAP MINGGUNYA
DIMANA KETIGA REGU PATROLI AKAN MELAKSANAKAN TUGAS SECARA
BERSAMAAN BERDASARKAN SHIFT-NYA DAN HARI PENEBALAN
TERSEBUT DAPAT DISESUAIKAN BERDASARKAN KEBUTUHAN DAN
SITUASI SERTA KONDISI KEAMANAN DAN GANGGUAN KAMTIBMAS;
5. DALAM SITUASI KONTINJENSI, MAKA PETUGAS PATROLI AKAN
DIBENTUK MENJADI 2 REGU DALAM 2 SHIFT PENUGASAN DENGAN
JUMLAH PERSONEL/UNIT YANG DITUGASKAN DISESUAIKAN DENGAN
SITUASI YANG DIHADAPI
KETERANGAN:
1. D = DINAS
2. LD= LEPAS DINAS
3. C = CADANGAN
5
3. SURAT PERINTAH
KEPOLISIAN DAERAH.............................
RESOR......................
SEKTOR....................
SURAT PERINTAH
Nomor: Sprin/......./....../20..
DIPERINTAHKAN
Kepada : 1. (PANGKAT, NAMA, NRP)
JABATAN
2. (PANGKAT, NAMA, NRP)
JABATAN
Untuk : 1. melaksanakan tugas patroli ........ (apabila berkendaraan
sebutkan No. Pol. : ......... ) ke wilayah ........ dengan beat ........,
..........., ...........;
2. patroli dilaksanakan pada tanggal ...... pukul ....... s.d. .......;
3. membawa perlengkapan dan persenjataan (sesuai dengan jenis
patroli yang dilaksanakan dan situasi wilayah patroli);
4. melaporkan hasil kegiatan patoli kepada Kapolres/Kapolsek;
5. melaksanakan tugas patroli dengan seksama dan penuh rasa
tanggung jawab.
Selesai.
Dikeluarkan di: ....................
pada tanggal : ....................
Nama
(Pangkat/NRP)
KEPOLISIAN DAERAH.............................
RESOR......................
SEKTOR....................
LAPORAN
HASIL PATROLI TANGGAL...............
1 2 3 4 5 6
1. (diisi waktu (diisi jenis kejadian yang (diisi uraian dan (diisi urut- (hal lain yang
peristiwa ditemukan selama kronologis urutan tindakan ingin
terjadi) melaksanakan patroli) kejadian yang yang dilakukan ditambahkan
ditemukan) atas kejadian untuk
yang ditemukan) melengkapi
laporan)
2.
3.
Dst.
................, .....................................
PETUGAS PATROLI
Nama
(Pangkat/NRP)
7
KEPOLISIAN DAERAH................................
RESOR......................
SEKTOR....................
PAS
FOTO
(2X3)
THN MERK MODEL TIPE WARNA TNKB / NO. POL WARNA TNKB
Kendaraan BODY 1. RUSAK 2. MODIFIKASI 3. DIPASANGI STIKER 4. KIRI 5. KANAN 6. DEPAN 7. BELAKANG
INFORMASI LAINNYA (JELASKAN DLM BENTUK NARASI AKTIVITAS SUBJEK SAAT DIHENTIKAN, ORG LAIN YG BERSAMA
DGN SUBJEK, NO REF, NO KTP, NO TELP, DLL):
WAKTU LOKASI NO. BEAT
Pengantar
Kompetensi Dasar
Materi Pelajaran
1. Pokok Bahasan:
Hakikat gangguan kamtibmas dan astra gatra.
Sub Pokok Bahasan:
a. Pengertian kamtibmas;
b. Pengertian hakikat ancaman;
c. Pengertian asta gatra;
d. Potensi gangguan (PG), Ambang gangguan (AG) dan
gangguan keamanan nyata (GN).
2. Pokok Bahasan:
Potensi gangguan (PG), ambang gangguan (AG), dan gangguan
nyata (GN).
Sub Pokok Bahasan:
a. Sumber potensi gangguan (PG);
b. Jenis–jenis ambang gangguan (AG);
c. Faktor penyebab ambang gangguan(AG);
d. Sifat gangguan nyata(GN);
e. Sumber–sumber gangguan nyata (GN).
3. Pokok Bahasan:
Cara mengindentifikasi dan penanggulangan hakikat gangguan
Kamtibmas.
Sub Pokok Bahasan:
a. Sifat tugas Kepolisian dalam menanggulangi hakikat ancaman;
b. Penanggulangan potensi gangguan (PG);
c. Penanggulangan ambang gangguan (AG);
d. Penanggulangan gangguan nyata (GN).
4. Pokok Bahasan:
Skala vertical ancaman, eskalasi gangguan kamtibmas, dan kate-
gori kejahatan.
Sub Pokok Bahasan:
a. Skala vertikal lapisan ancaman;
b. Eskalasi gangguan kamtibmas;
c. Kategori kejahatan.
Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang konsep dan
ruang lingkup hakikat gangguan kamtibmas.
2. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang telah
disampaikan.
3. Metode Curah Pendapat
Metode ini digunakan untuk menggali pendapat/pemahaman peserta
didik tentang materi yang akan disampaikan.
4. Metode Diskusi
Metode ini digunakan untuk mendiskusikan materi tetang potensi
gangguan (PG), ambang gangguan (AG), dan gangguan nyata (GN),
penanggulangan hakikat gangguan Kamtibmas.
5. Metode Penugasan
Metode ini digunakan pendidik untuk menugaskan peserta didik
yang berkaitan dengan materi yang telah diberikan.
Kegiatan Pembelajaran
Tagihan/Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan resume dalam bentuk tulisan tangan
kepada pendidik.
2. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi.
Lembar Kegiatan
1. Pendidik menugaskan kepada peserta didik untuk membuat resume
tentang materi yang telah diberikan.
2. Pendidik menugaskan untuk mendiskusikan materi tentang potensi
gangguan (PG), ambang gangguan (AG), dan gangguan nyata
(GN).
3. Pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat
pengelompokan gangguan kamtibmas pada situasi tertentu.
Bahan Bacaan
POKOK BAHASAN 1
HAKIKAT GANGGUAN KAMTIBMAS DAN ASTA GATRA
1. Pengertian Kamtibmas
Suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu pra-
syarat terselenggaranya proses pembangunan nasional dalam
tercapainya tujuan nasional yang ditandai oleh terjaminnya
keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum serta terbinanya
ketentraman yang mengandung pengertian membina dan
mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam
menangkal, mencegah dan menanggulangi segala bentuk
pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang
dapat meresahkan masyarakat.
POKOK BAHASAN 2
POTENSI GANGGUAN (PG), AMBANG GANGGUAN (AG)
DAN GANGGUAN NYATA (GN)
e. Faktor Lain-Lain
1) Faktor Manusia.
Atas pertimbangan keamanan yaitu tokoh/pejabat
pemerintah (VVIP), tokoh politik, dan masyarakat lain.
Contoh aplikasi: Adanya kunjungan Presiden ke suatu
daerah, akan memerlukan pengawalan dan penjagaan
yang ketat untuk menghindari kerawanan-kerawanan
yang mungkin terjadi oleh pihak yang kontra, misalnya
percobaan pembunuhan, sabotase, unjuk rasa.
2) Faktor Daerah
Kondisi fisik daerah yaitu keadaan daerah dengan segala
sifat dan bentuk pengaruh iklim serta cuaca.
Contoh aplikasi: Musim kemarau yang panjang,
mengakibatkan debet air kurang serta kekeringan di ma-
na-mana. Kerawanan yang mungkin timbul misalnya
perkelahian anatar petani karena rebutan air, perusakan
pipa air PAM untuk mendapatkan air.
3) Faktor Situasi
Iklim politik dan pertentangan ideologi/paham dan sosial
budaya.
Contoh aplikasi: Indonesia pada saat menjelang per-
gantian orde baru ke orde reformasi, banyak terjadi
demonstrasi dan kerusuhan massa yang mengakibatkan
penjarahan, pencurian dengan pemberatan,
pemerkosaan dsb.
4) Faktor Benda
Contoh: Penumpukan pasir di jalan umum tanpa diberi
tanda-tanda yang jelas. Pada malam hari bila tidak diberi
lampu akan menimbulkan kecelakaan.
5) Faktor Lain
Contoh: Orang gila yang berkeliaran di jalan dapat
menganggu masyarakat.
kepermukaan adalah:
a) Provokasi terhadap masyarakat untuk melawan
atau bertentangan dengan pemerintah RI secara
langsung/tidak langsung;
b) Usaha mengganti Dasar Negara.
b. Ancaman dari gatra politik
1) Penyaluran aspirasi dan kepentingan masyarakat yang
tidak terwadahi dengan mencari penyaluranlain di lu-
armekanisme dan kelembagaan yang ada (berwujud
kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kere-
sahan/kejolak sosial);
2) Kegiatan politik praktis oleh kelompok-kelompok tertentu
yang berusaha mengacaukan kehidupan masyara-
kat/pemerintah dan kenegaraan;
3) Bentuk gangguan yang nyata adalah unjuk rasa yang be-
rakhir dengan perbuatan anarkhis merusak, melawan
hukum dan melukai petugas serta mengganggu keterti-
ban dan kelancaran lalulintas.
b. Ancaman dari kondisi gatra ekonomi
1) Laju pertumbuhan penduduk dan penyebaran yang be-
lum merata menyebakan sulit meningkatnya taraf hidup,
pemerataan kesempatan belajar, lapangan kerja dan
sebagainya. Hal ini dapat menjadi ancaman potansial ter-
jadinya gangguan kamtibmas;
2) Masalah penguasaan tanah yang tidak jelas kepastiaan
hukumnya, cepat sekali menjadi masalah emosional
masyarakat dan sulit di kendalikan (sertifikat,
penggusuran pemilikan melampaui batas, spekulasi
penduduk tanah liar, tanah kritis , pelayanan/sikap apa-
rat);
3) Menurunnya pertumbuhan ekonomi, berkurangnya pelu-
ang kerja baru dan terjadinya pemutusn hubungan kerja
juga menimbulkan kondisi yang rawan;
4) Monopoli yang merugikan rakyat dapat membahayakan
citra keadilan sosial dan pemertaan nyang yengah di
kembangkan (konglomerat/group);
5) Adanya kecenderungan sosial menjadi kebencian sosial
sebagai akibat dari semakin tajamnya kesenjangan
POKOK BAHASAN 3
CARA MENGIDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN HAKIKAT
GANGGUAN KAMTIBMAS
POKOK BAHASAN 4
SKALA VERTIKAL ANCAMAN, ESKALASI GANGGUAN
KAMTIBMAS, DAN KATEGORI KEJAHATAN
2
Ancaman yang terarah kepada keamanan
ketertiban masyarakat luas/Umum;
1
Ancaman yang terarah kepada keamanan
ketertiban Individu dan lingkungannya;
3. Kategori Kejahatan
Kejahatan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 4
(empat) kategori, yang pengertiannya dapat dijelaskan dengan
mengadopsi Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2009 tentang Sistem
POKOK BAHASAN 5
DISKRESI KEPOLISIAN FT SABHARA
Rangkuman
1. Kamtibmas adalah Suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai salah
satu pra-syarat terselenggaranya proses pembangunan nasional
dalam tercapainya tujuan nasional yang ditandai oleh terjaminnya
keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum.
2. Ancaman masyarakat timbul dari yang bentuknya ancaman
potensial yang melekat pada aspek Astagatra, baik yg berupa
Potensi Gangguan (PG), Ambang Gangguan (AG) serta Gangguan
Nyata (GN).
3. Potensi Gangguan merupakan suatu keadaan yang
menggambarkan situasi kondisi psikologi yang berbentuk indikasi-
indikasi/hal-hal yang dpt menjadi pemicu terjadinya sumber
ancaman yang dpt dirasakan namun memerlukan proses analisis
dan merupakan cikal bakal yang memiliki nilai keterkaitan/korelasi
sbg sumber penyebab timbulnya Ancaman Gangguan (AG) dan
Gangguan Nyata (GN).
4. Jenis–jenis Ambang Gangguan (AG):
a. Ambang Gangguan Statis
Suatu keadaan peristiwa, situasi kondisi di lingkungan yang
bersifat faktual yang senantiasa merupakan peluang / sumber
terjadinya gangguan kamtibmas.
b. Ambang Gangguan Dinamis
Suatu keadaan, peristiwa, situasi kondisi lingkungan yang
bersifat faktual yang pada saat-saat tertentu saja merupakan
peluang/sumber terjadinya gangguan kamtibmas.
5. Gangguan nyata merupakan ancaman yang sudah nyata dalam arti
perubahan dalam masyarakat (pembangunan), terbentuknya me-
lalui situasi dan kondisi yang menjadi sebab atau sumber kesem-
patan atau peluang itu tidak di cegah atau ditiadakan.
6. Sifat Tugas Kepolisian Dalam Menanggulangi Hakikat Ancaman
Pelaksanaan tugas Kepolisian dalam menanggulangi hakikat an-
caman dibedakan menjadi 4 (empat) sifat yaitu:
a. Deteksi;
b. Pre-emtif;
c. Preventif;
d. Represif.
7. Skala Vertikal Lapisan Ancaman
a. Ancaman yang terarah kepada keamanan ketertiban negara
dan pemerintahan
Latihan
1. Jelaskan konsep dan ruang lingkup hakikat gangguan kamtibmas
dan asta gatra!
2. Jelaskan potensi gangguan (PG), ambang gangguan (AG), dan
gangguan nyata (GN)!
3. Jelaskan cara mengindentifikasi dan penanggulangan hakikat
gangguan Kamtibmas!
4. Jelaskan skala vertikal ancaman, eskalasi gangguan kamtibmas,
dan kategori kejahatan!