Anda di halaman 1dari 9

NOTE :

1. Sebelum membaca, diharapkan untuk memgenyampingkan pikiran bahwa uu kepolisian panjang


dan memiliki banyak pasal. Baca dengan fokus dan rileks.
2. Fokus utama pada judul bab dan pasal (bercetak tebal) agar lebih sederhana dalam mengingat
3. Tidak dianjurkan dihafal, tapi bagi yang mampu dipersilahkan.

TENTANG UU. NO 2 TAHUN 2002 :

 Dibuat di Jakarta 8 Januari 2002

 Terdiri atas XI BAB dan 45 pasal


Yaitu :
- BAB I KETENTUAN UMUM : Pasal 1-5
- BAB II SUSUNAN & KEDUDUKAN KEPOLISIAN RI : Pasal 6- 12
- BAB III TUGAS & WEWENANG : Pasal 13-19
- BAB IV ANGGOTA KEPOLISIAN RI : Pasal 2-30
- BAB V PEMBINAAN PROFESI : Pasal 31- 36
- BAB VI LEMBAGA KEPOLISIAN NASIONAL : Pasal 37- 40
- BAB VII BANTUAN, HUBUNGAN & KERJA SAMA : Pasal 41-42
- BAB VIII KET. PERALIHAN : Pasal 43
- BAB IX KET. PENUTUP : Pasal 44-45

 Menggantikan UU kepolisian sebelumnya yaitu UU NO. 28 tahun 1997

BAB TENTANG ISI PASAL

I KETENTUAN PASAL 1 AYAT :


UMUM (TENTANG KELENGKAPAN KEPOLISIAN)
1. Kepolisian : segala hal ikhwal lembaga polisi
2. Ang. Polisi adalah PN
3. Pejabat polisi memiliki wewenang umum kepolisian
4. Peraturan kepolisian
5. Keamanan dan ketertiban masyarakat adalah prasyarat pembangunan
nasional
6. Kemanan dalam negeri ditandai dengan terselenggara perlindungan
pengayoman dan pelayanan
7. Kepentingan umum/masyarakat demi keamanan dalam negri
8. Penyelidik adlah pejabat kepolisian bertuigas melakukan penyelidikan
9. Penyelidikan : serangkaian tindakan penyelidikan untuk menemukan suatu
peristiwa utk dilanjutkan ke penyidikan
10. Penyidik adalah pejabat kepolisian bertugas melakukan penyidikan
11. Penyidik PNS bertugas menyidik dengan tugas dan wewenang daiatur UU
12. Penyidik pembantu adalah pejabat kepolisian dengan syarat dan pangkat
tertentu
13. Penyidikan adalah serangkaian tindakan utk mengumpulkan bukti dan
menemukan tersangka
14. Kapolri penanggung jawab penyelenggara fungsi Kepolisian

PASAL 2
(FUNGSI KEPOLISIAN)
Fungsi kepolisian ada di bidang kemanan, ketertiban masyarakat dan
penegakkan hukum. Pengayom dan pelayanan kpd masyarakat.

PASAL 3 AYAT :
(PEMBANTU KEPOLISIAN)
1. Kepolisian RI dibantu :
a) Pol. Khusus
b) Penyidik PNS, dan atau
c) Bentuk-bentuk Peng, swakarsa
2. Pengemban tugas polisi dimaksud dalam Ayat 1 hrf a,b,c di atur UU

PASAL 4
(TUJUAN KEPOLISIAN)
Kepolisian NKRI bertujuan untuk mewujdukan kemanan dalam negri

PASAL 5 AYAT :
(TENTANG KEPOLISIAN)
1. Kepolisian RI merupakan alat masy. Dalam memelihara kemanan dan
ketertiban dalam negeri
2. Kepolisian RI adalah Kepolisian Nasional

II SUSUNAN PASAL 6 AYAT :


DAN (PERAN & PEMBAGIAN WIL. HUKUM)
KEDUDUKAN 1. Peran dan fungsi sesuai pasal 2 & 5 meliputi wilayah NKRI
KEPOLISIAN 2. Wilayah Negara RI dibagi dalam daerah hukum menurut kepentingan
RI tugas kepolisian
3. Ket. Daerah Hukum dimaksud ayat 2 di atur PP

PASAL 7
(SUSUNAN KEPOLISAN)
Susunan dan tata kerja Kepolisian RI lebih lanjut diatur dgn KEPRES

PASAL 8 AYAT :
(KEDUDUKAN KEPOLISIAN)
1. Kepolisian dibawah Presiden
2. Kepolisian RI dipimpun Kapolri bertanggung jawab pada presiden
PASAL 9 AYAT :
(WEWENANG KAPOLRI)
1. Kapolri menetapkan, menyelenggarakan dan mengendalikan teknis
kepolisian
2. Kapolri memimpin dengan tanggung jawab :
a) Penyelenggaraan operasional
b) Penyelenggaraan pembinaan kemampuan

PASAL 10 AYAT :
(TUGAS KAPOLRI)
1. Pimpinan Kepolisian RI bertanggung jawab atas tugas dan wewenang
kepolisian
2. Ketentuan mengenai tanggung jawab diatur lebih lanjut dengan keputusan
Kapolri

PASAL 11 AYAT :
(KET. TENTANG KAPOLRI)
1. Kapolri diangkat presiden disetujui DPR
2. Usulan pemberhentian Kapolri ditujukan Presiden pada DPR
3. Persetujuan dan penolakan DPR terhadap usul Presiden paling lambat 20
haru sejak srt. Presiden diterima DPR
4. Jika DPR tidak member jawaban dalam waktu tsb calon usulan presiden
dianggap disetujui
5. Jika mendesak Kapolri dapat diberhentikan sementara oleh Presiden,
mengangkat pel. Tgs Kapolri disetujui DPR
6. Cal. Kapolri adalah perwira tinggi kepolisian aktif
7. Tata cara pengusulan pengangkatan & pemberhentian diatur lebih lanjut
Kepres
8. Ket. Mengenai pengangktan dan pemberhentian dalam jabatan di luar
ketentuan di atur lebih lanjut Kep. Kapolri

PASAL 12 AYAT :
(JAB. PENYIDIKI, PENY. PEMBANTU DAN JAB. FUNGSIONAL)
1. Jab. Penyidik dan penyidik pembantu diangkat Kapolri
2. Jab. Fungsional lainnya ditentukan dengan Kep. Kapolri

III TUGAS DAN PASAL 13 AYAT :


WEWENANG (TUGAS POKOK)
1. Tugas pokok polisi
a) Memelihara kemanan dan ketertiban masy.
b) Mengeakkan hukum dan
c) Memberikan perlindungan, pengayoman & pelayanan pada masy.

PASAL 14 AYAT :
(PENJELASAN TUGAS)
1. Tugas polisi yaitu :
a) Melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan ptroli trhdp
masy sesuai kebutuhan
b) Melancarkan lalu lintas
c) Membina masyrakat dalam kesadaran hukum
d) Turut serta dalam pembinaan hukum nasional
e) Memelihara dan menjamin keamanan umum
f) Melakukan kordinasi dengan bentuk pengamanan swakarsa
g) Melakukan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana & hukum
acara pidana
h) Identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium
forensic dan psikologi kepolisian
i) Member bantuan dan pertolongan dengan menjunjung HAM
j) Melayani kepentinmgan masyarakat untuk smenetara sebelum
ditangani instansi berwenang
k) Memberikan pelayanan kepada masyarakat
l) Melaksanakan tugas lain sesuai UU

2. Tugas lebih lanjut di atur dalam PP

PASAL 15 AYAT :
1. WEWENANG UMUM
a) Menerima laporan/pengaduan
b) Membantu penyelesaian perselisihan masy.
c) Mencegah menanggulangi penyakit masy.
d) Mengawasi aliran yg dpt menimbulkan perpecahan
e) Mengeluarkan peraturan dlm ruang lingkup adm kepolisian
f) Melaksanakan pemeriksaan
g) Melakukan TKP
h) Mengambil sidik jari dan identitas lain serta memotret seseorang
i) Mencari ket. & barang bukti
j) Menyelenggarakan pusat informasi criminal nasional
k) Mengeluarkan izin/ surat keterangan
l) Memberikan bantuan keamanan
m) Menerima dan menyimpan barang temuan

2. WEWENANG TAMBAHAN
a) Memberi izin dan mengawasi keramain umum
b) Meregistrasi, mengidentifikasi kendaraan bermotor
c) Memberi SIM
d) Menerima pemberitahuan tentang kegiatan politik
e) Memberi izin & pengawasan ats senpi, bhn peledak & sajam
f) Memberi izin oprasional & melakukan pengawasan b. usaha
pengamanan
g) Melatih swakarsa
h) Kerjasama dengan kepolisian Negara lain
i) Mengawasi WNA di Indonesia dengan koordinasi
j) Mewakili RI dalam org. Kepolisian Internasional
k) Dan wewenang lain dalam lingkup kepolisian

3. Wewenang lebih lanjut di atur PP

PASAL 16 AYAT :
1. WEWENANG B. PIDANA
a) Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan & penyitaan
(P4)
b) Mengamankan TKP
c) Membawa orang ke penyidik dalam rangka penyelidikan
d) Memberhentikan, menanyakan dan memeriksa seseorang yang
mencurigakan
e) Memeriksa & menyita surat
f) Memenggil orang utk diperiksa sebagai saksi/tersangka
g) Mendatangkan ahli dalam pemeriksaan perkara
h) Menghentikan penyidikan
i) Memberikan berkas perkara ke JPU
j) Mengajukan permintaan utk memeriksa seseorang yang ducurgai
pada petugas imigrasi (dalam keadaan mendesak &mendadak)
k) Member petunjuk & bantuan pada penyidik PNS
l) Mengadakan tindakan lain menurut hukum dgn bertanggung
jawab

2. WEWENANG PENYELIDIKAN & PENYIDIKAN


a) Tidak bertentangan dgn hukum
b) Selaras dengan kewajiban hukum
c) Harus patut, masuk akal & termasuk dlm lingkungan jabatannya
d) Pertimbangan dalam keadaan memaksa
e) Menghormati HAM

PASAL 17
Kepolisian RI menjalankan tugas dan weweang sesuai dgn perundangan

PASAL 18 AYAT :
DISKRESI (BERTINDAK SESUAI PENILAIAN SENDIRI)
1. Dalam tgs & wewenang polisi dapat bertindak menurut penilainnya
sendiri
2. Penilaian sendiri hanya dilakukan dalam keadaan sangat perlu dan sesuai
UU & kode etik

PASAL 19 AYAT :
1. Dalm tugas & wewenang kepolisian menjunjung tinggi HAM
2. Dalam tugas & wewenang kepolisian mengutamakan pencegahan
3.
IV ANGGOTA PASAL 20 AYAT :
KEPOLISIAN TENTANG KEANGGOTAN
NEGARA RI 1. PN pada kepolisian terdiri dari
a) Anggota kepolisian RI
b) PNS
2. Utk PNS dalam kepolisian di atur UU bidang kepegawaian

PASAL 21 AYAT :
1. SYARAT MENJADI ANGGOTA
a) WNI
b) Beriman & bertaqwa pada Tuhan YME
c) Setia pada NKRI berdasar apnacasila & UUD 1945
d) Berpendidikan paling rendah SMU/ sederajat
e) Berumur paling rendah 18 thn
f) Sehat jasmani dan rohani
g) Tidak pernah dipidana
h) Berwibawa, jujur, adil & berkelakuan tdk tercela
i) Lulus pendidikan & pelatihan kepolisian
2. Ketentuan ttg pembinaan kepolisian diatur lebih lanjut dgn Kep. Kapolri

PASAL 22 AYAT :
KETENTUAN SUMPAH JABATAN
1. Calon anggota yang lulus pendidikan wajib mengucapkan sumpah janji
menurut agama & kepercayaannya
2. Ketentuan mengenai sumpah janji di atur lebih lanjut dgn Kep. Kapolri

PASAL 23 BUNYI/LAFAL SUMPAH JANJI JABATAN

PASAL 24 AYAT :
KET. KEDINASAN
1. Anggota kepolisian menjalani ikatan dinas
2. Ketentuan kedinasan diatur lebih lanjut dengan KEPRES

PASAL 25 AYAT :
KEPANGKATAN
1. Pangkat anggota kepolisian mencerminkan peran, fungsi dan kemampuan
dengan wewenang & tanggung jawab.
2. Ket. Menegnai susunan, sebutan & keselarsan pangkat di atur dgn Kep.
Kapolri

PASAL 26 AYAT :
GAJI DAN HAK
1. Setiap anggota kepolisian memeproleh gaji dan hak yang adil & layak
2. Ket. Lebih lanjut diatur dalam PP

PASAL 27 AYAT :
PER. KEDISPLINAN
1. Diadakannya peraturan disiplin bagi anggota kepolisian
2. Ket. Peraturan kedisplinan di atru lebih lanjut dalam PP

PASAL 28 AYAT :
NETRALISASI DALAM POLITIK
1. Kepolisian netral dalam politik praktis & tdk terlibat
2. Kepolisian tdk dipilih & memilih
3. Anggota kepolisian dpt mengundurkan diri/pension juka ingin menduduki
jabatan di luar kepolisian
PASAL 29 AYAT :
PERADILAN
1. Anggota kepolisian tunduk pada Peradilan umum
2. Ketentuan lebih lanjut di autur dlm PP

PASAL 30 AYAT :
PENGAKHIRAN TUGAS
1. Anggota kepolisian dapat diberhentikan dgn hormat/tdk hormat
2. Usia pensiun anggota 58 tahun & yang memiliki kemampuan khusus &
sangat dibutuhkan 60 tahun
3. Pelanksanaan lebih lanjut di atur PP

V PEMBINAAN PASAL 31
PROFESI Pejabat polisi dalam bertugas hrs memiliki kemampuan profesi

PASAL 32 AYAT :
PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESI
1. Pembinaan profesi melalui pendidikan, pelatihan dan penugasan secara
berjenjang dan berlanjut
2. Pembinaan kemampuan profesi di atur lebih lanjut dalam Kep. Kapolri

PASAL 33
Penunjang pembinaan profesi dilakukan dgn pengkajian, penelitian serta
pengembangan IPTEK

PASAL 34 AYAT :
KODE ETIK
1. Sikap & perilaku pejabat kepolisian terikat kode etik kepolisian
2. Kode etik sebagai pedoman fungsi kepolisian
3. Ketentuan kode etik di atur dengan Kep. Kapolri

PASAL 35 AYAT :
KOMISI KODE ETIK
1. Pelanggaran kode etik diselesaikan oleh komisi kode etik
2. Ketentuan susunan organisasi & tata kerja Komisi kode etik di atur
dengan kep. Kapolri

PASAL 36 AYAT :
TANDA PENGENAL KEPOLISIAN
1. Setiap pejabat kepolisian wajib menunjukkan tanda pengenal sebagai
bukti keabsahan jabatan dan fungsi
2. Ketentuan ttg bentuk, ukuran, pengeluaran, pemakaian dan penggunaan
tanda pengenal diatur Kep. Kapolri

VI LEMBAGA PASAL 37 AYAT :


KEPOLISIAN TENTANG KOMPOLNAS
NASIONAL 1. Lembaga kepolisian RI dibawah & bertanggung jawab pada Presiden
2. Komisi kepolisian Nasional (KOMPOLNAS) di bentuk dengan KEPRES
PASAL 38 AYAT
KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL (KOMPOLNAS)
1. Kompolnas bertugas :
a) Membantu presiden dalam menentukan kebijakan kepolisian
b) Memberikan pertimbangan kepada Presiden dlm mengangkat &
memberhentikan KAPOLRI
2. Kompolnas berwenang :
a) Mengumpulkan & menganalisis data sbg saran pada presiden utk
mengembangkan SDA kepolisian RI
b) Memberi saran & pertimbangan lain pada preisden utk menjadikan
kepolisian yang profesional mandiri dll
c) Menerima saran & keluhan masyarakat dan menyampaikan pada
presiden

PASAL 39 AYAT :
KEANGGOTAN KOMPOLNAS
1. Kompolnas terdiri dari : ketua, wakil, seorang sekertaris dan 6 anggota
yang semuanya merangkap anggota
2. Kompolnas berunsur dari pemerintah, pakar kepolisian & tokoh
masyarakat
3. Ket. Menegnai susunan, tata kerja, pengangkatan, pemberhentian anggota
Kompolnas di atur dengan KEPRES

PASAL 40
Pembiayaan tugas kompolnas dibebankan pada APBN

VII BANTUAN, PASAL 41 AYAT :


HUBUNGAN BANTUAN BAGI & DARI POLRI
DAN KERJA 1. Dalam rangka melaksanakan tugas kemanan, POLRI dapat meminta
SAMA bantuan TNI, diatur dalam PP
2. Dalam keadaan darurat & perang POLRI dapat membantu TNI di atur UU
3. POLRI membantu katif tugas perdamaian dunia di bawah bendera PBB

PASAL 42 AYAT :
HUBUNGAN POLRI & INSTANSI LUAR-DALAM NEGRI
1. Hub & kerja sama POLRI dgn lembaga dan instansi dalam dan luar negri
utk saling menghormati saling membantu serta memperhatikan hierarki
2. Hub & kerja sama POLRI dalam negri dilakukan dgn pemda, penegak
hukum instansi lain serta masy
3. Hub & kerja sama POLRI luar negri dilakukan dengan penegak hukum
lain baik bilateral atau multilateral
4. Ketentuan di atas di atur dengan PP

VIII KETENTUAN PASAL 43 HURUF : ( UU INI MULAI BERLAKU)


PERALIHAN a) Semua pertauran perundangan mengani Kepolisian RI tetap berlaku
selagi tindak bertentangan dgn UU ini
b) Tindak pidana yg dilakukan anggota POLRI dan belum mendapat
putusan pengadilan dgn hukum tetap berlaku ketentuan peradilan
militer
c) Tindak pidana yg dilakukan anggota POLRI dan belum diperiksa
ditingkat penyidik ataupun pemeriksaan di pengadilan militer berlaku
ketentutan peradilan umum

IX KETENTUAN PASAL 44
PENUTUP Pada saat UU ini berlaku UU. 28 thn 1997 tentang kepolisian dinyatakan tdk
berlaku

PASAL 45
UU ini berlaku pada tanggal diundangkan (8 Januari 2002)

Anda mungkin juga menyukai