INDONESIA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MILIK DINAS
PENGASUHAN PEMBENTUKAN
KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN
POLRI
untuk
untuk
F. Pekerjaan Polisi
1. Alasan Menjadi Polisi
Latar belakang setiap peserta didik ketika mendaftar untuk menjadi
anggota Polri didasari oleh berbagai macam alasan antara lain hanya
karena ingin menuruti kemauan orang tua, ingin terlihat gagah karena
menggunakan seragam, karena memiliki dendam atau pengalaman yang
tidak mengenakan dengan anggota polisi, hanya karena tuntutan untuk
mencari pekerjaan dalam memenuhi kebutuhan pribadi, ingin menjadi
kaya dan memang murni ingin mengabdi kepada negara. Karena
berbagai macam latar belakang tersebut, maka diperlukan penanaman
karakter kepada peserta didik agar memiliki jiwa kebhayangkaraan dan
mengabdi kepada negara sebagai tujuan utama mereka menjadi
anggota Polri.
2. Tantangan Polri
Globalisasi yang didukung kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi telah membawa perubahan dan mempengaruhi pola berpikir,
perilaku dan tuntutan masyarakat. Sebagai aparat yang berkewajiban
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum
serta melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat, Kepolisian
Negara Republik Indonesia (Polri) harus memiliki kemampuan yang
mumpuni, baik secara organisasi, SDM, standar operasi maupun
dukungan sarana prasarana. Polri di masa milenial harus mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Maka dari itu, sistem
pendidikan Polri yang ada saat ini harus mampu menciptakan personel
C. Demokratis
1. Pengertian
Demokratis adalah cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang
menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), demokratis merupakan kata sifat
demokrasi. Warga negara yang demokratis adalah warga negara yang
memiliki perilaku hidup yang baik dalam kehidupan pribadi maupun
kenegaraan dengan memegang nilai-nilai demokrasi. Mengutip buku
Semua Berakar Pada Karakter, sifat demokratis adalah sifat yang
terbuka, sportif, damai, tidak memaksakan pendapat, bertanggung
jawab, dan tidak melanggar hak orang lain.
7. Bentuk Demokratis
menghargai perbedaan, penyampaian pendapat dengan cara-cara yang
benar, serta menghargai keputusan musyawarah. Di lingkungan sekolah,
sikap demokratis ditunjukkan dalam pemilihan ketua kelas yang
melibatkan semua serdik di kelas untuk mencapai kesepakatan.
8. Implementasi
a. Berusaha agar bersikap lemah lembut dan kasih sayang terhadap
sesama sehingga tidak dijauhi dalam pergaulan.
b. Membiasakan diri untuk bermusyawarah saat menghadapi suatu
permasalahan.
c. Belajar untuk menghargai pendapat orang lain meski tidak sesuai
keinginan hati.
d. Berbicara dengan bahasa yang santun saat mengungkapkan
pendapat sehingga tidak menyinggung orang lain.
e. Menerima hasil musyawarah dengan lapang dada. Segera
meminta maaf jika melakukan kesalahan.
f. Belajar untuk memaafkan kesalahan orang lain
D. Disiplin
1. Pengertian Disiplin
Kata disiplin sendiri berasal dari kata latin “discipline”. Artinya
“latihan atau pendidikan dalam pengembangan harkat, spiritualitas, dan
kepribadian”. Disiplin memanifestasikan dirinya sebagai upaya untuk
meningkatkan perilaku individu agar mengikuti prinsip dan selalu
mengikuti aturan atau norma yang berlaku. Sekarang, kata disiplin telah
berkembang maknanya dalam beberapa cara. Pertama, disiplin diartikan
sebagai kepatuhan atau pengawasan dan pengendalian peraturan
(hukum). Kedua, bidang tersebut merupakan latihan yang bertujuan
untuk mengembangkan diri agar berperilaku tertib. Dengan kata lain,
disiplin adalah rasa kepatuhan terhadap aturan atau pengawasan
dan pengendalian. Disiplin adalah upaya untuk memberikan suatu objek
rasa nilai atau obsesi untuk menaati aturan.
7. Bentuk Disiplin
a. Disiplin waktu
Arti disiplin waktu adalah seseorang bisa menggunakan waktu
dengan baik dan membaginya. Waktu sangat berharga dan salah satu
kunci sukses adalah penggunaan waktu dengan baik. Kita semua tahu
8. Implementasi
a. Peserta didik patuh dan taat terhadap segala bentuk peraturan
yang berlaku;
b. Peserta didik tepat waktu dalam mengikuti setiap kegiatan;
c. Peserta didik menggunakan seragam dinas sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
9. Korelasi Dengan Tugas Polri Dikaitkan Juga Dengan Tribrata Dan Catur
Prasetya
Anggota Polri dalam menjalankan tugas harus memberikan
panutan kepada masyarakat seperti jujur, tegas, adil dan tidak
diskriminasi.
E. Kerja Keras
1. Pengertian Kerja Keras
Kerja keras adalah kegiatan kerja yang dilakukan seseorang
secara sungguh-sungguh tanpa mengenal kata lelah dan menyerah
hingga mencapai target yang sudah ditentukan. Seseorang yang bekerja
keras seringkali disebut sebagai workaholic. Mereka akan terus
berusaha dan bekerja keras dengan baik dan maksimal.
8. Implementasi
a. Melaksanakan pembelajaran, pelatihan dan pengasuhan dengan
sungguh-sungguh;
b. Pantang menyerah dalam mengikuti pembelajaran dan pelatihan;
c. Meningkatkan kemampuan kesemaptaan jasmani.
9. Korelasi Dengan Tugas Polri Dikaitkan Juga Dengan Tribrata Dan Catur
Prasetya
Anggota Polri dalam menjalankan tugasnya harus secara optimal,
sungguh-sungguh kepada masyarakat dan tidak pantang menyerah
hingga mencapai target yang sudah ditentukan.
F. Kerja Cerdas
1. Pengertian Kerja Cerdas
Kerja Cerdas mengandung pengertian kerja yang tidak hanya
mengandalkan fisik atau tenaga yang kuat melainkan adanya peran otak
dalam berpikir untuk mengambil suatu tindakan atau aktivitas secara
lebih efisien dan efektif.
5. Implementasi
a. Menyusun skala prioritas
Bekerja cerdas artinya mampu menempatkan prioritas. Buatlah skala
prioritas dalam setiap pekerjaan Anda. Selesaikan pekerjaan yang lebih
mendesak dan penting, serta memerlukan tenaga ekstra terlebih dahulu, lalu
tempatkan pekerjaan lain yang dirasa lebih ringan atau memiliki tenggat waktu
lebih lama setelahnya.
b. Buatlah to-do-list
Supaya pekerjaan lebih tersusun, buatlah to-do-list harian,
mingguan, atau bahkan bulanan. Ini bisa menjadi panduan bagi Anda
untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai alur yang telah direncanakan.
Jika sudah terbiasa, maka ritme kerja akan lebih baik dan bisa
meminimalisasi waktu yang terbuang untuk kerja yang tidak perlu.
c. Fleksibel
Membuat prioritas dan to-do-list tidak semata-mata untuk membuat
Anda begitu terpaku pada apa yang sudah Anda rencanakan. Ingat,
waktu berubah, lingkungan dan kondisi pun bersifat dinamis. Artinya, ada
kemungkinan bahwa prioritas menjadi ikut berubah. Maka penting pula
untuk bisa fleksibel ketika memang hal tersebut dibutuhkan.
6. Korelasi Dengan Tugas Polri Dikaitkan Juga Dengan Tribrata Dan Catur
Prasetya
Anggota polri dalam menjalankan tugas harus skala prioritas seperti
memberikan bantuan kepada masyarakat yang merasa terancam dari
gangguan fisik atau psikis tanpa perbedaan perlakuan. serta berpikir
kreatif dan inovatif dalam memecahkan masalah yang ditangani
misalnya melaksanakan diskresi kepolisian.
3. Bentuk Profesional
a. Memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus
b. Memiliki sikap dan sifat yang baik
c. Memiliki tujuan yang jelas dalam bekerja
d. Memiliki sikap mandiri
e. Memiliki kemampuan memotivasi diri sendiri
f. Memiliki orientasi masa depan
g. Memiliki integritas
h. Memiliki semangat untuk meningkatkan kompetensi
i. Mematuhi kode etik
4. Implementasi
a. Peserta didik mampu melaksanakan tugas sesuai bidang yang
diberikan dan
b. Peserta didik mampu mengembangkan serta mengaplikasikan ilmu
pengetahuan/keterampilan yang telah dipelajari;
5. Korelasi Dengan Tugas Polri Dikaitkan Juga Dengan Tribrata Dan Catur
Prasetya
Anggota polri dapat menjalankan tugas pokok fungsi dan
peranannya dengan menjunjung tinggi kebenaran dalam menegakkan
hukum berdasarkan ketentuan Perundang-undangan yang ada.
H. Sederhana
1. Pengertian Sederhana
Wijaya (2014: 117) mengungkapkan sederhana adalah kebiasaan
seseorang untuk berperilaku sesuai kebutuhan dan kemampuannya.
Sederhana dapat pula berarti tidak berlebihan atau tidak mengandung
unsur kemewahan.
Sederhana adalah kebiasaan atau perilaku sehari-hari yang dilakukan
sesuai kebutuhan dan kemampuan serta tidak mencerminkan sikap yang
berlebihan atau mengandung unsur kemewahan, dengan
mempertimbangkan kondisi lingkungan.
5. Bentuk Sederhana
a. Mengomsusi makanan yang sehat dan sederhana
b. Memakai pakaian yang sopan sesuai dengan situasi
c. Memakai perhiasan tidak berlebihan
d. Membeli barang sesuai dengan kebutuhan
e. Uang saku tidak berlebihan
6. Implementasi
a. Peserta didik mengkonsumsi makanan/minuman yang sudah
disediakan oleh dinas;
b. Peserta didik menggunakan sesuai dengan pembagian dari dinas;
c. Peserta didik tidak membawa uang berlebihan atau sesuai dengan
peraturan;
7. Korelasi Dengan Tugas Polri Dikaitkan Juga Dengan Tribrata Dan Catur
Prasetya
Anggota polri dapat menjalankan tugasnya bersikap dan
berpenampilan yang mencerminkan kesederhanaan, dengan
menggunakan perlengkapan yang diberikan oleh dinas, tidak
menggunakan barang mewah.
I. Empati
1. Pengertian Empati
Empati berasal dari kata Empatheia yang memiliki arti ‘ikut merasakan’.
Empati adalah sebuah keadaan mental, dimana seseorang merasakan
pikiran, perasaan, atau keadaan yang sama dengan orang lain. Rasa
empati tersebut dapat timbul sebagai kemampuan untuk menyadarkan
diri ketika berhadapan dengan perasaan sesama, kemudian bertindak
untuk menolongnya. Diri sendiri akan memahami mereka, dari sudut
pandang mereka. Perasaan ini sangat penting dalam membangun
hubungan atau menjalin relasi dengan orang lain.
5. Bentuk Empati
memberikan masukan positif, memberikan pelayanan/memudahkan
orang lain, mengembangkan orang lain, menjaga kesopanan dalam
pergaulan, memahami aturan main yang berlaku, baik yang tertulis atau
yang tidak tertulis.
6. Implementasi
a. Peserta didik melaksanakan kunjungan ke tempat tempat yang dapat
menumbuhkan rasa empati seperti ke panti asuhan dan panti jompo;
b. Peserta didik memberikan bantuan kepada masyarakat secara
langsung seperti membantu di pasar, di jalan dan tempat umum
lainnya;
c. Peserta didik membantu masyarakat sekitar untuk membersihkan
lingkungan dan tempat ibadah.
7. Korelasi dengan tugas Polri dikaitkan juga dengan Tribrata dan Catur
Prasetya
Anggota Polri dalam melaksanakan tugas, dalam memberi
pelayanan kepolisian bisa merasakan apa yang diharapkan oleh
masyarakat, antara lain memberikan pelayanan dengan cepat dan
responsif, sopan dalam bertutur kata, tidak diskriminatif, tidak meminta
dan menyampaikan isyarat-isyarat mengharapkan imbalan.
J. Jujur
1. Pengertian Jujur
Secara umum, jujur adalah sebuah sifat yang membutuhkan
kesesuaian antara perkataan yang diucapkan serta perbuatan yang
8. Implementasi
a. Pada saat apel menyampaikan laporan sesuai dengan fakta;
b. Membiasakan berkata dan berbuat jujur dalam kehidupan sehari-
hari;
c. Mampu mengakui terhadap kesalahan dan memohon maaf atas
perbuatannya;
d. Tidak mengambil barang apapun yang bukan haknya.
9. Korelasi Dengan Tugas Polri Dikaitkan Juga Dengan Tribrata Dan Catur
Prasetya
Sebagai anggota Polri dalam bertugas dan dikeseharian haruslah
melaksanakan kegiatan sesuai dengan prosedur yang berlaku dan tidak
melebih dan atau mengurangi fakta-fakta dari informasi yang dimiliki
untuk disampaikan kepada atasan maupun rekan kerja.
K. Ikhlas
1. Pengertian Ikhlas
Ikhlas memiliki arti membersihkan (jernih, bersih, suci dari pencemaran,
suci dari campuran, baik itu berupa materi ataupun tidak). Selain itu,
ikhlas juga bisa diartikan secara istilah, dimana artinya adalah
membersihkan hati agar menuju kepada Tuhan Yang Maha Kuasa saja.
6. Bentuk Ikhlas
a. ikhlas dalam arti pemurnian agama ikhlas dalam arti pemurnian
agama dari hawa nafsu dan perilaku menyimpang.
7. Implementasi
a. Peserta didik melaksanakan seluruh kegiatan sesuai jadwal yang
sudah ditentukan;
b. Peserta didik melaksanakan bakti sosial;
c. Peserta didik memberikan donasi secara sukarela untuk rekan yang
mendapat musibah.
8. Korelasi Dengan Tugas Polri Dikaitkan Juga Dengan Tribrata Dan Catur
Prasetya
Anggota Polri dalam pelaksanaan tugas harus Berbhakti kepada
nusa dan bangsa merupakan dorongan hati nurani yang berasal dari
kesadarannya sendiri untuk memberikan pengabdian tertinggi dalam
upaya melindungi seluruh tumpah darah Indonesia dari Sabang sampai
Merauke dengan kesiapan/kerelaan mengorbankan jiwa dan raga.
L. Adil
1. Pengertian Adil
Adil menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online adalah
sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak pada yang
benar dan tidak sewenang-wenang.
7. Bentuk Adil
a. Adil terhadap Sang Pencipta, artinya menempatkan Allah SWT
Tuhan Yang maha Kuasa pada tempatnya yang benar, yakni
sebagai makhluk Allah dengan teguh melaksanakan apa yang
diwajibkan kepada kita.
b. Adil terhadap diri sendiri, yaitu menempatkan diri pribadi pada
tempat yang baik dan benar. Untuk itu kita harus teguh, kukuh
menempatkan diri kita agar tetap terjaga dan terpelihara dalam
kebaikan dan keselamatan. Untuk mewujudkan hal tersebut kita
harus memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani serta menghindari
segala perbuatan yang dapat mencelakakan.
c. Adil terhadap orang lain, yakni menempatkan orang lain pada
tempatnya yang sesuai, layak, dan Kita harus memberikan hak
orang lain dengan jujur dan benar tidak mengurangi sedikitpun hak
yang harus diterimanya.
d. Adil terhadap makhluk lain, artinya dapat menempatkan makhluk
lain pada tempatnya yang sesuai, misalnya adil kepada binatang,
harus menempatkannya pada tempat yang layak menurut
kebiasaan binatang.
8. Implementasi
a. Peserta didik melaksanakan ibadah tepat waktu;
b. Peserta didik mampu tidak pilih kasih dalam setiap kegiatan dan
menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban bersama.
M. Keteladanan
1. Pengertian Keteladanan
Keteladanan merupakan sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk
dicontoh (tentang perbuatan, kelakuan, sifat, dan sebagainya).
Keteladanan ini merupakan perilaku seseorang yang sengaja ataupun
tidak sengaja dilakukan dan dijadikan contoh bagi orang yang
mengetahui atau melihatnya.
6. Bentuk Keteladanan
a. keteladanan dalam bentuk perkataan/ucapan adalah hal-hal yang
dapat ditiru atau dicontoh seseorang dari orang lain, kemudian akan
dipraktekkannya sesuai dengan apa yang didengarnya.
b. keteladanan dalam bentuk perbuatan adalah hal-hal yang dapat
ditiru atau dicontoh seseorang dari orang lain, dalam bentuk
7. Implementasi
a. Peserta didik mampu menjaga sikap, perbuatan dan tutur kata
sehingga menjadi contoh bagi orang lain;
b. Peserta didik memiliki kualitas diri yang unggul baik perbuatan
dan sikap yang dapat menjadi tauladan/panutan bagi orang lain.
8. Korelasi dengan tugas polri dikaitkan juga dengan Tribrata dan Catur
Prasetya
Anggota Polri dalam melaksanakan tugas menjadi
tauladan/panutan bagi orang lain;
N. Integritas
1. Pengertian Integritas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian integritas
adalah mutu, sifat, dan keadaan yang menggambarkan kesatuan yang
utuh, sehingga memiliki potensi dan kemampuan memancarkan
kewibawaan dan kejujuran.
Dengan kata lain integritas adalah bertindak secara konsisten
antara apa yang dikatakan dengan tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang
dianut (nilai-nilai dapat berasal dari nilai kode etik di tempat dia bekerja,
nilai masyarakat atau nilai moral pribadi).
6. Bentuk Integritas
a. menunjukkan kejujuran,
b. memenuhi komitmen,
c. mengerjakan sesuatu dengan konsisten.
7. Implementasi
a. Peserta didik mampu bertindak sesuai dengan nilai-nilai karakter
kebhayangkaraan secara konsisten;
b. Peserta didik mampu melaksanakan kegiatan pendidikan sesuai
peraturan kehidupan peserta didik.
c. Peserta didik memiliki konsistensi antara ucapan dan perilakunya.
8. Korelasi Dengan Tugas Polri Dikaitkan Juga Dengan Tribrata Dan Catur
Prasetya
Anggota Polri selalu menepati waktu dalam segala hal, dan memiliki
tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas dilapangan.
6. Implementasi
a. Peserta didik memberikan Senyum, Salam dan Sapa kepada setiap
orang yang dijumpai;
b. Peserta didik memberikan hormat kepada tenaga pendidik, pengasuh
dan atasan.
7. Korelasi Dengan Tugas Polri Dikaitkan Juga Dengan Tribrata Dan Catur
Prasetya
Anggota polri dalam melaksanakan tugas memberikan pelayanan
dengan senyum, salam dan sapa yang santun dan dapat diterima oleh
masyarakat.
P. Saling Menghormati
1. Pengertian saling Menghormati
Menghormati adalah sikap peduli dan beradab terhadap diri
sendiriataupun orang lain dan lingkungan, memperlakukan orang lain
seperti keinginan untuk dipedulikan, beradab, sopan, tidak melecehkan
dan menghina orang lain, tidak menilai orang lain buruk sebelum
mengenal dengan baik.
6. Implementasi
a. Peserta didik secara refleks memberikan hormat kepada senior,
rekan sejawat dan juniornya jika bertemu di mana saja;
b. Peserta didik dibiasakan mengucapkan kata maaf, minta tolong dan
terima kasih kepada siapapun;
c. Peserta didik mampu menempatkan diri ditengah-tengah
keanekaragaman suku, agama dan budaya;
d. Peserta didik mampu menghargai dan menerima pendapat rekan
peserta didik lainnya;
e. Peserta didik memahami arti dari hirarki.
7. Korelasi Dengan Tugas Polri Dikaitkan Juga Dengan Tribrata Dan Catur
Prasetya
Anggota Polri dalam melaksanakan tugas harus mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan budaya setempat atau
bersifat relatif.
4. Implementasi
a. Peserta didik mampu menerima keadaan situasi kondisi dalam
melaksanakan pendidikan;
b. Peserta didik hanya menerima yang merupakan hak dan kewajiban
sebagai peserta didik.
5. Korelasi dengan tugas Polri dikaitkan juga dengan Tribrata dan Catur
Prasetya
Anggota Polri dalam melaksanakan tugas secara profesional dan
proporsional
4. Implementasi
a. Peserta didik tidak boleh melakukan pelanggaran ringan, sedang
dan berat;
b. Peserta didik berani mengingatkan dan melaporkan peserta didik
lainnya yang melanggar peraturan;
5. Korelasi Dengan Tugas Polri Dikaitkan Juga Dengan Tribrata Dan Catur
Prasetya
Anggota Polri dalam melaksanakan tugas wajib menjaga harkat
dan martabat institusi Polri.
A. Kampus Aman
1. Pengertian
Kampus aman adalah lingkungan Satdiklat yang bebas dari kekerasan
fisik maupun psikis, terlindunginya keselamatan jiwa termasuk
terjaminnya harta benda dari segala ancaman gangguan dan bahaya
baik yang datang dari dalam maupun luar.
2. Tujuan
Mencegah terjadinya upaya perusakan, kehilangan serta serangan fisik
pada jiwa (personel), Mako, barang inventaris dan asrama serta
dokumen penting lainnya dalam rangka pengelolaan pendidikan dan
pelatihan Polri.
3. Sasaran
Peserta didik, seluruh personel, Sarpras dan masyarakat yang ada di
dalam lingkungan Satuan Pendidikan Polri.
4. Indikator
a. Memiliki sistem pengamanan kawasan (Plant Protection);
b. Memiliki rencana kontinjensi;
c. Didukung petugas jaga yang kuat;
d. Memiliki sarana pengamanan yang kuat dan berteknologi;
e. Pengamanan harus dapat menimbulkan efek cegah dan efek
gentar;
f. SOP Kampus Aman.
5. Bentuk Kegiatan
a. Membentuk dan melaksanakan piket jaga;
b. Melakukan patroli;
c. Melaporkan secara periodik dan isidentil situasi serta kondisi;
d. Memeriksa keluar dan masuk kendaraan.
C. Kampus Kebangsaan
1. Pengertian
Kampus kebangsaan adalah kampus sebagai wadah peningkatan
kerjasama dan kolaborasi yang baik dapat diwujudkan dengan
melaksanakan kegiatan integrasi pendidikan di semua tingkat pendidikan
E. Anti Korupsi
1. Pengertian
Anti korupsi berarti sikap atau perilaku yang menentang terhadap adanya
korupsi yang merugikan keuangan dan perekonomian negara.
2. Tujuan
Menumbuhkan budaya anti korupsi sebagai upaya mencegah terjadinya
korupsi di lingkungan Satdik Polri.
3. Nilai Anti Korupsi
a. Kejujuran, adalah sebuah tindakan maupun ucapan yang benar,
tidak berbohong dan tidak curang yang tumbuh dari dalam diri
sanubari setiap Serdik dan personel;
2. Tujuan
Agar tidak terjadi penyimpangan perilaku seksual peserta didik, personel
Polri dan masyarakat di lingkungan Satdik Polri.
3. Sasaran
Peserta didik, seluruh personel Polri dan masyarakat di lingkungan
Satdik Polri.
4. Bentuk Kegiatan
a. Dilarang menempatkan Serdik laki-laki dan perempuan dalam satu
Dormitory/Barak/Flat/Asrama;
b. Dilarang melaksanakan kegiatan yang bersifat kontak secara
langsung antara Serdik laki-laki dengan perempuan;
c. Satdik melarang peserta didik untuk melaksanakan pembersihan
diri (mandi) secara bersamaan di dalam satu kamar mandi yang
sama tanpa sekat;
d. Dilarang melaksanakan pesiar antara Serdik Laki-laki dan
perempuan kecuali adanya ikatan suami istri yang sah;
e. Memberikan pemahaman dan mensosialisasikan mengenai
perilaku penyimpangan seksual;
f. Dalam hal ditemukan adanya gejala perilaku penyimpangan
seksual dilakukan lebih awal bimbingan konseling;
g. Sosialisasi tentang penyakit menular dan bahaya LGBT;
h. Satdik melaksanakan bimbingan rohani secara rutin kepada para
peserta didik;
i. Melarang pesiar/mengunjungi tempat-tempat hiburan yang
dilarang/maksiat.
I. Konseling Psikologi
1. Pengertian
Konseling psikologi merupakan kegiatan antara dua pihak yaitu konselor
yang merupakan psikolog dan seorang klien dan berlangsung untuk
menyelesaikan akar permasalahan yang dialami oleh peserta didik
termasuk personel Polri.
9 EMPATI a. Kemampuan Belum mampu Menunjukkan dua dari Menunjukkan empat dari terpenuhinya semua
untuk menggunakan lima sikap berikut: lima sikap berikut: Dapat sikap berikut: Dapat
menyadarkan diri kemampuan yang Dapat menjadi teman menjadi teman disuksi menjadi teman disuksi
ketika dimiliki individu disuksi sesama sesama rekannya, dapat sesama rekannya, dapat
berhadapan Serdik dalam PBM rekannya, dapat merasakan dan merasakan dan
dengan perasaan dengan baik merasakan dan memahami kesulitan memahami kesulitan
sesama memahami kesulitan yang dialami oleh yang dialami oleh
yang dialami oleh rekannya, menyayangi rekannya, menyayangi
rekannya, menyayangi orang tua, mampu orang tua, mampu
orang tua, mampu menetapkan batasan menetapkan batasan
menetapkan batasan dalam hubungan dengan dalam hubungan dengan
dalam hubungan orang lain dan selalu orang lain dan selalu
dengan orang lain dan mengucapkan maaf, mengucapkan minta
selalu mengucapkan tolong maaf, tolong dan terima
maaf dan tolong kasih.
b. Peduli lingkungan Apatis terhadap Kemauan untuk Mengajak sesama Serdik Peduli terhadap sesama
kejadian di mengetahui kejadian di untuk mengetahui Serdik, personel
lingkungan sekitarnya
10 JUJUR a. Jujur dalam Tidak menunjukkan Menunjukkan salah Menunjukkan dua dari Selalu jujur yang
mengerjakan satu pun dari tiga satu dari tiga sikap tiga sikap berikut: tidak ditunjukkan dengan
tugas sikap berikut: tidak berikut: tidak menyontek, mengakui terpenuhinya semua
menyontek, menyontek, mengakui kesalahan yang dimiliki, sikap berikut: tidak
mengakui kesalahan yang dan membuat sendiri menyontek, mengakui
kesalahan yang dimiliki, dan membuat hasil karya kesalahan yang dimiliki,
dimiliki, dan sendiri hasil karya dan membuat sendiri
membuat sendiri hasil karya
hasil karya
b. Dapat dipercaya Tidak pernah Terkadang Sering mengungkapkan Selalu mengungkapkan
dalam perkataan mengungkapkan mengungkapkan perasaan apa adanya perasaan apa adanya
perasaan apa perasaan apa adanya saat menyampaikan saat menyampaikan
adanya saat saat menyampaikan gagasan pada diskusi gagasan pada diskusi
menyampaikan gagasan pada diskusi kelompok kelompok
gagasan pada kelompok
diskusi kelompok
b. Tabah, ulet, tidak Mudah menyerah Beberapa Serdik Seluruh Serdik Serdik memiliki kerja
mengenal dalam melakukan melakukan kegiatan melakukan kegiatan keras, disiplin, ulet, tabah
menyerah dan kegiatan sesuai dengan sesuai dengan dan tidak mengenal
semangat ketentuannya ketentuannya dan menyerah setiap
semangat mengikuti kegiatan
c. Mengamalkan Tidak hafal dan Hanya menghafal Hafal dan mampu Hafal dan mampu
Tribrata dan Catur mengamalkan nilai- bunyi tribrata dan catur mengamalkan nilai-nilai mengamalkan nilai-nilai
Prasetya nilai tribrata dan prasetya tanpa tribrata dan catur tribrata dan catur
catur prasetya mengamalkan nilai- prasetya hanya pada prasetya pada saat
dalam bertugas dan nilainya saat bertugas bertugas dan di
dikeseharian keseharian dengan baik.
15 SENYUM, SALAM, a. Senyum tulus Tidak menunjukkan Jarang menunjukkan Sebagian besar Selalu menunjukkan
SAPA yang terpancar senyuman yang senyuman yang tulus menunjukkan senyuman senyuman yang tulus
dari wajah tulus kepada orang kepada orang lain yang tulus kepada orang kepada orang lain
lain lain
b. Salam yang Tidak mengucapkan Jarang mengucapkan Sebagian besar Selalu mengucapkan
diucapkan salam dengan tulus salam dengan tulus mengucapkan salam salam dengan tulus
dengan ketulusan kepada orang lain kepada orang lain kepada orang lain
c. Sapa-an ramah Tidak menyapa Jarang menyapa Sebagian besar menyapa Selalu menyapa ramah
yang diucapkan ramah kepada ramah kepada orang ramah kepada orang lain kepada orang lain seperti
orang lain lain seperti seperti mengucapkan mengucapkan “apa
mengucapkan “apa “apa kabar” dan “semoga kabar” dan “semoga
kabar” dan “semoga selalu sehat” selalu sehat”
selalu sehat”
16 SALING a. Saling Apatis jika bertemu Melakukan hormat Melakukan hormat Melakukan hormat
MENGHORMATI menghormati dengan rekan, junior kepada senior jika sekadarnya kepada dengan sempurna
antar individu dan senior berpas-pasan karena senior, rekan sejawat dan kepada senior, rekan
rasa takut dan tidak junior saat berpas-pasan sejawat dan junior saat
hormat kepada Junior karena rasa menghormati berpas-pasan karena
yang memberikan rasa menghormati dan
hormat. respect.
Tidak pernah Mengucapkan minta Sering mengucapkan Refleks mengucapkan
mengucapkan kata maaf, minta tolong dan minta maaf, minta tolong minta maaf, minta tolong
minta maaf, minta terima kasih hanya jika dan terima kasih kepada dan terima kasih kepada
tolong dan terima ingat saja siapapun siapapun
kasih
d. Menghormati ras Tidak menghormati Menunjukkan salah Menunjukkan dua dari Terpenuhinya semua
ras yang dimiliki satu dari tiga sikap tiga sikap berikut: tidak sikap berikut: tidak
orang lain berikut: tidak membeda-bedakan ras membeda-bedakan ras
membeda-bedakan ras satu dengan yang lain, satu dengan yang lain,
satu dengan yang lain, bergaul dengan siapa bergaul dengan siapa
bergaul dengan siapa saja, sikap rukun kepada saja, sikap rukun kepada
saja, sikap rukun keluarga, teman, dan keluarga, teman, dan
kepada keluarga, tetangga tetangga
teman, dan tetangga
e. Menghormati Tidak menghormati Menunjukkan salah Menunjukkan dua dari Terpenuhinya semua
antar golongan kedudukan orang satu dari tiga sikap tiga sikap berikut: sikap berikut: menolong
lain berikut: menolong menolong sesama sesama manusia dengan
sesama manusia manusia dengan tulus tulus tanpa melihat
dengan tulus tanpa tanpa melihat status, status, Mengutamakan
melihat status, Mengutamakan kepentingan umum
Mengutamakan kepentingan umum dibandingkan
kepentingan umum dibandingkan kepentingan pribadi atau
dibandingkan kepentingan pribadi atau golongan tertentu dan
PELANGGARAN berlaku baik petunjuk/referensi untuk diketahui dan serdik lainnya untuk mematuhi aturan yang
b. Bertindak secara Bertindak masih Bertindak tidak bersifat Mampu Serdik mampu bertindak
proporsional dan bersifat egosentris egosentris dan tidak mengajak/mempengaruhi secara proporsional dan
profesional dalam dan berdasarkan berdasarkan kemauan serdik lainnya untuk tidak profesional dalam
bertugas kemauan sendiri sendiri serta sudah bertindak yang bersifat bertugas
serta tidak sesuai sesuai dengan aturan egosentris dan tidak
dengan aturan yang yang berlaku berdasarkan kemauan
berlaku sendiri serta sudah
sesuai dengan aturan
yang berlaku