Anda di halaman 1dari 52

MARKAS BESAR

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MILIK DINAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

HANJAR PENDIDIKAN POLRI


PENYELIDIKAN
untuk

PENDIDIKAN PENGEMBANGAN SPESIALISASI


BINTARA RESERSE MOBILE

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


2021
i
IDENTITAS BUKU

PENYELIDIKAN

Penyusun:

Tim Penyusun Kurikulum dan Hanjar Dikbangspes Bintara Reserse Mobile


Lemdiklat Polri T.A. 2021

Editor:

1. Kombes Pol. Nirboyo, S.I.K.


2. AKBP Rini Andriani, S.Pd., S.H., M.H.
3. Pembina Tk. I Taslim, S.Pd.
4. IPTU Enim Sugiantoro, S.E.
5. Pengda Eka Wahyu Syafa’at

Hanjar Pendidikan Polri


Pendidikan Pengembangan Spesialisasi
Bintara Reserse Mobile

Diterbitkan oleh:

Bagian Kurikulum dan Bahan Ajar Pendidikan Pengembangan Spesialisasi


Biro Kurikulum
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri
Tahun 2021

Hak cipta dilindungi Undang-Undang


Dilarang memperbanyak dan/atau mengutip sebagian atau seluruh isi Hanjar
Pendidikan Polri ini, tanpa izin tertulis dari Kalemdiklat Polri

vi
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................... i
Sambutan Kalemdiklat Polri ................................................................................ ii
Keputusan Kalemdiklat Polri ................................................................................ iv
Lembar Identitas Buku ........................................................................................ v
Daftar Isi ............................................................................................................... vii
MODUL PENYELIDIKAN
Pendahuluan ......................................................................................... 1
Standar Kompetensi ………………………………………………………... 1
Kompetensi Dasar ................................................................................. 2
Materi Pelajaran .................................................................................... 2
Metode Pembelajaran ........................................................................... 3
Alat, Media, Bahan dan Sumber Belajar ................................................ 4
Kegiatan Pembelajaran ......................................................................... 4
Tagihan/Tugas....................................................................................... 6
Lembar Kegiatan ................................................................................... 6
Bahan Bacaan ....................................................................................... 9
POKOK BAHASAN 1 9
KONSEP PENYELIDIKAN ....................................................................
1. Pengertian-pengertian yang Berkaitan dengan Penyelidikan ........ 9
2. Aturan Hukum yang Berkaitan dengan Penyelidikan .................... 10
3. Tujuan Penyelidikan ...................................................................... 10
4. Fungsi Penyelidikan ...................................................................... 11
5. Sasaran Penyelidikan ................................................................... 11
POKOK BAHASAN 2 12
TEKNIK DAN TAKTIK PENYELIDIKAN ...............................................
1. Teknik TPTKP .............................................................................. 12
2. Teknik Pengamatan (observasi) .................................................. 13
3. Teknik Wawancara (interview) ..................................................... 17
4. Teknik Pembuntutan (surveillance)…..………………………..…... 21
5. Teknik Penyamaran (undercover) ….………………………..……. 28
6. Teknik Pembelian terselubung (undercoverbuy) ……………....... 33
7. Teknik Pelacakan (tracking) ………………………………….…..... 39
PENYELIDIKAN vii
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

8. Teknik Penelitian dan analisa dokumen …………………………. 43


Rangkuman ........................................................................................... 47
Soal Latihan .......................................................................................... 48

PENYELIDIKAN viii
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PENYELIDIKAN
MODUL
30 JP (1.350 menit)

Pendahuluan

Penyelidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari


penyidikan. KUHAP dengan tegas membedakan istilah “Penyidik” dan
“Penyelidik”. Dalam Pasal 1 angka 1 KUHAP 1 disebutkan bahwa
“penyidik” adalah pejabat kepolisian negara Republik Indonesia atau
pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu yang diberi wewenang khusus
oleh undang-undang untuk melakukan penyidikan.
Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk
mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak
pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan
menurut cara yang diatur dalam undang undang. Untuk itu penyelidik
dituntut memahami teknik dan taktik (metode) penyelidikan dan guna
mendukung penyelidik dalam melaksanakan tugas fungsi Reskrim.
Untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan penyelidikan
bagi anggota Resmob, maka disediakan modul penyelidikan yang
membahas materi tentang konsep penyelidikan yang berisi materi:
pengertian, dasar hukum, tujuan, fungsi dan sasaran penyelidikan serta
materi teknik dan taktik penyelidikan yang berisi materi: TPTKP,
pengamatan, wawancara, pembuntutan, penyamaran, pembelian
terselubung, pelacakan, penelitian dan analisa dokumen.

Standar Kompetensi

Mampu melaksanakan penyelidikan dengan berbagai teknik dan taktik.

PENYELIDIKAN 1
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Kompetensi Dasar
1. Memahami konsep penyelidikan.

Indikator Hasil Belajar :


a. Menjelaskan pengertian-pengertian yang berkaitan dengan
penyelidikan.
b. Menjelaskan dasar hukum berkaitan dengan penyelidikan.
c. Menjelaskan tujuan penyelidikan.
d. Menjelaskan fungsi penyelidikan.
e. Menjelaskan sasaran penyelidikan.

2. Memahami teknik dan taktik penyelidikan.

Indikator Hasil Belajar :


a. Menjelaskan TPTKP.
b. Menjelaskan pengamatan (observasi).
c. Menjelaskan wawancara (interview).
d. Menjelaskan pembuntutan (surveillance).
e. Menjelaskan penyamaran (undercover).
f. Menjelaskan pembelian terselubung (undercover buy).
g. Menjelaskan pelacakan (tracking).
h. Menjelaskan penelitian dan analisa dokumen.

3. Menerapkan teknik dan taktik penyelidikan.

Indikator Hasil Belajar :


a. menerapkan teknik dan taktik penyelidikan.
b. Menggunakan teknik dan taktik penyelidikan.

Materi Pelajaran

1. Pokok Bahasan 1:
Konsep Penyelidikan.

Sub Pokok Bahasan:


a. Pengertian-pengertian yang berkaitan dengan penyelidikan.
b. Aturan hukum yang berkaitan dengan penyelidikan.

PENYELIDIKAN 2
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Tujuan penyelidikan.
d. Fungsi penyelidikan.
e. Sasaran penyelidikan.

2. Pokok Bahasan 2:
Teknik dan taktik penyelidikan.

Sub Pokok Bahasan:


a. TPTKP.
b. pengamatan (observasi).
c. wawancara (interview).
d. pembuntutan (surveillance).
e. penyamaran (undercover).
f. pembelian terselubung (undercover buy).
g. pelacakan (tracking).
h. penelitian dan analisa dokumen.

Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang
penyelidikan.

2. Metode Tanya Jawab


Metode ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang
disampaikan.

3. Metode Simulasi
Metode ini digunakan untuk menyimulasikan teknik dan taktik
penyelidikan.

PENYELIDIKAN 3
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Alat, Media, Bahan dan Sumber Belajar

1. Alat, Media dan Bahan:


a. White Board.
b. Laptop.
c. LCD.
d. Layar /LCD.
e. Proyektor/LCD.
f. Spidol/ Penghapus.
g. Kertas HVS.
h. Papan flip chart.
i. Kertas flip chart.
j. Alat Tulis.
k. Video.
l. Kamera.
m. Jaringan internet.

2. Sumber Belajar:
a. Undang-undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang-
undang Hukum Acara Pidana.
b. Undang-undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia.
c. Peraturan Kapolri Nomor 6 tahun 2019 tentang Penyidikan
Tindak Pidana.
d. Peraturan Kepala Badan Reserse Kriminal Nomor 3 tahun
2014 tentang Standar Operasional Prosedur pelaksanaan
penyidikan tindak pidana.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal: 10 menit


a. Pendidik melaksanakan apersepsi:
1) pendidik melaksanakan perkenalan/refeleksi materi.
2) pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran dan
menyampaikan tugas-tugas yang harus dilaksanakan
peserta didik selama pembelajaran.
3) pendidik menciptakan suasana pembelajaran yang
kondusif.
b. Peserta didik menyimak dan melaksanakan instruksi
pendidik.
PENYELIDIKAN 4
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2. Tahap Inti:
Tahap Inti 1 : penyampaian materi : 270 menit
a. Pendidik menyampaikan materi tentang teknik dan taktik
penyelidikan.
b. Pendidik memberikan contoh penggunaan metode dalam
penyelidikan.
c. Peserta didik menyimak dan mencatat hal-hal yang penting.
d. Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami.
e. Peserta didik bertanya dan menanggapi materi yang
disampaikan pendidik.

Tahap Inti 2 : simulasi TPTKP dan penyelidikan: 970 menit


a. Pendidik membagi peserta didik dalam lima kelompok dan
menyampaikan skenario simulasi.
b. Peserta didik secara berkelompok mempelajari skenario dan
mempersiapkan kegiatan penyelidikan.
c. Peserta didik secara berkelompok melakukan simulasi teknik
dan taktik penyelidikan sebagai berikut :
1) TPTKP.
2) pembuntutan (surveillance).
3) penyamaran (undercover).
4) pembelian terselubung (undercover buy).
5) pelacakan (tracking).
d. Pendidik memfasilitasi simulasi.
e. Perwakilan kelompok peserta didik memaparkan hasil
simulasi.
f. Pendidik memberikan tanggapan dan koreksi hasil praktik.

3. Tahap akhir: 10 menit


a. Pendidik memberikan kesimpulan materi teknik dan taktik
penyelidikan.
b. Pendidik mengecek penguasaan materi dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Pendidik melakukan evaluasi pembelajaran dan menutup
pembelajaran.

4. Tes capaian kompetensi: 90 menit


Tes tertulis dalam bentuk objektif tes (pilihan ganda, jawaban
singkat) dan subjektif tes (uraian).

PENYELIDIKAN 5
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan/Tugas

Peserta didik secara kelompok mengumpulkan laporan hasil simulasi


teknik dan taktik penyelidikan.

Lembar Kegiatan

SKENARIO

Pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2018 sekira pukul 06.00 Wib, di Desa
Megamendung Kec. Gadog Kabupaten Bogor tepatnya di kamar 102
Villa Megamendung Jalan Desa Megamendung telah ditemukan
potongan tubuh hasil mutilasi. Setelah dilakukan pengecekan terhadap
DNA potongan tubuh tersebut didapat keterangan sbb :

Nama : Neneng Anjarwati


DOB : Gadog, 9 September 1999
Status : Belum Menikah
Alamat : Desa Cikidang Kec. Gadog
Kab. Bogor
No. HP : 0822-7878-7979
Pekerjaan : Karyawati PT. Selaras
Indotama
Kulit : Kuning Langsat
Rambut : Hitam Lurus
Mata : Hitam Normal
TB : 169 cm
BB : 55 kg

Perkiraan waktu kematian


hari Kamis 25 Oktober 2018
sekira pukul 03.30 Wib.

PENYELIDIKAN 6
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Dokumentasi

INFO AWAL DAN TERDUGA PELAKU

Boss Jek
0811-1234-1234

Bro Mek
0853-5123-1235

PENYELIDIKAN 7
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Hen
0812-3312-1233

Tugas Peserta Didik:

1. Masing-masing kelompok melaksanakan simulasi penyelidikan


dalam kasus pembunuhan:
a. TPTKP.
b. pembuntutan (surveillance).
c. penyamaran (undercover).
d. pembelian terselubung (undercover buy).
e. pelacakan (tracking).

2. Masing-masing kelompok memaparkan hasil simulasi.

PENYELIDIKAN 8
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

POKOK BAHASAN 1
KONSEP PENYELIDIKAN

1. Pengertian-pengertian yang Berkaitan dengan Penyelidikan

a. Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk


mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga
sebagai tindak pidana guna menentukan dapat tidaknya
dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam
undang-undang.
b. Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal
dan menurut carayang diatur dalam undang-undang untuk
mencari serta mengumpulkan bukti yangterjadi dan guna
menemukan tersangkanya.
c. Tindak Pidana adalah setiap perbuatan yang diancam
hukuman sebagai kejahatan atau pelanggaran, baik yang
disebut dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)
maupun dalam perundang-undangan lainnya.
d. Penyelidik adalah Pejabat Kepolisian Negara Republik
Indonesia yang diberi wewenang oleh KUHAP untuk
melakukan penyelidikan.
e. Tersangka adalah seseorang yang karena perbuatannya
atau berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai
pelaku tindak pidana.
f. Saksi adalah seseorang yang dapat memberikan
keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan, dan
peradilan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar
sendiri, ia lihat, dan ia alami.
g. Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan, yang
karena persesuaiannya, baik antara yang satu dengan yang
lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan
bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa
pelakunya.
h. Laporan Informasi adalah informasi tentang suatu peristiwa
dari masyarakat atau yang diketahui sendiri oleh Anggota
Polri untuk dilakukan penyelidikan guna mengetahui apakah
peristiwa tersebut merupakan peristiwa pidana atau bukan.
i. Laporan adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh
seseorang karena hak atau kewajiban berdasarkan undang-
undang kepada pejabat yang berwenangtentang telah atau
sedang atau diduga akan terjadinya peristiwa pidana.
j. Pengaduan adalah pemberitahuan disertai permintaan oleh
pihak yang berkepentingan kepada pejabat yang
PENYELIDIKAN 9
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

berwenang untuk menindak menurut hukumyang berlaku


terhadap seseorang yang telah melakukan tindak pidana
aduan yangmerugikannya.
k. Laporan Polisi adalah laporan tertulis yang dibuat oleh
petugas Polri tentang adanya suatu peristiwa yang diduga
tindak pidana baik yang ditemukan sendirimaupun melalui
laporan yang disampaikan oleh seseorang karena hak
ataukewajibannya.
l. Tempat Kejadian Perkara yang selanjutnya disingkat TKP
adalah tempat terjadinya suatu tindak pidana dilakukan atau
terjadi dan tempat-tempat lain dimana tersangka dan/atau
korban dan/atau barang bukti yang berhubungan dengan
tindak pidana tersebut dapat ditemukan.
m. Barang Bukti adalah barang-barang yang berwujud,
bergerak atau tidak bergerak yang dapat dijadikan alat bukti
dan fungsinya untuk diperlihatkan kepada terdakwa ataupun
saksi dipersidangan guna mempertebal keyakinan Hakim
dalam menentukan kesalahan terdakwa.

2. Aturan Hukum yang Berkaitan dengan Penyelidikan

Pasal 1 butir (4) dan butir (5), Pasal 4, Pasal 5 ayat (1) dan ayat
(2), Pasal 9, Pasal 102 ayat (1), (2) dan (3), Pasal 103 ayat (3),
Pasal 104, Pasal 105 ayat dan Pasal 111 ayat (3) Kitab Undang-
Hukum Acara Pidana (KUHAP).

3. Tujuan Penyelidikan

a. Menurut pasal 104 KUHAP, tujuan penyelidikan adalah :


1) Mendahului guna mempersiapkan tindakan-tindakan
penyidikan yang akan dilakukan.
2) Mencegah terjadinya Pelanggaran HAM.
3) Mengatasi penggunaan upaya paksa dini.
4) Menghindari Penyidik dari kemungkinan timbulnya
resiko tuntutan hukum justru karena tindakan
penyelidikan yang dilakukan.
5) Membatasi dan mengawasi pelaksanaan penyelidikan
agar dilakukan secara terbuka.
b. Menurut pasal 1 butir 5 KUHAP, tujuan penyelidikan adalah:
1) Untuk mencari keterangan-keterangan dan bukti guna
menentukan suatu peristiwa yang dilaporkan atau
diadukan, apakah merupakan tindak pidana atau
bukan.
2) Melengkapi keterangan-keterangan dan bukti-bukti
yang telah diperoleh agar menjadi jelas sebelum
dilakukan penindakan selanjutnya.

PENYELIDIKAN 10
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3) Persiapan pelaksanaan penindakan dan atau


pemeriksaan.

4. Fungsi Penyelidikan

Untuk menjamin terlindunginya hak asasi manusia dalam


penggunaan upaya paksa dalam pelaksanaan penyidikan,
sehubungan dengan adanya persyaratan dan pembatasan yang
ketat dalam penggunaan upaya paksa, ketatnya pengawasan
telah pelaksanaan penyidikan serta adanya lembaga pra
peradilan, ganti rugi dan rehabilitasi maupun tuntutan hukum
lainnya.

5. Sasaran Penyelidikan

a. Orang
1) Siapa dan dimana korban/saksi/pelaku berada.
2) Bagaimana dan apa alibi korban/saksi/pelaka.
3) Bagaimana dan apa hubungan antara korban / saksi /
pelaku.
4) Dengan apa dan bagaimana pelaku melakukan
perbuatannya.
5) Alat bukti/barang bukti apa saja yang mendukung.
b. Benda/barang
1) Benda/barang yang diperoleh apakah ada kaitannya
dengan peristiwa yang dilaporkan.
2) Apa dan dimana benda/barang tersebut saat peristiwa
terjadi.
3) Apa dan bagaimana hubungan benda/barang tersebut
sehingga berada ditangan atau dalam kekuasaan
korban/saksi/pelaku.
c. Tempat (termasuk rumah dan tempat-tempat tertutup
lainnya)
Bagaimana dan apa hubungan antara korban/saksi/pelaku
dan bagaimana barang bukti yang ada dengan tempat
kejadian perkara.
d. Peristiwa/kejadian
Dari hasil pelaksanaan kegiatan penyelidikan diharapkan
dapat menentukan peristiwa yang dilaporkan/diketahui
tersebut merupakan peristiwa tindak pidana atau bukan.

PENYELIDIKAN 11
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

POKOK BAHASAN 2
TEKNIK DAN TAKTIK PENYELIDIKAN

1. Teknik TPTKP

Tindakan pertama di tempat kejadian perkara (TPTKP)


a. menggamankan TKP serta dapat melarang setiap orang
meninggalkan tempat selama pemeriksaan di TKP belum
selesai;
b. Berusaha untuk tetap mempertahankan situasi/keadaan
TKP sebagaimana pada saat pertama TKP (status quo)
ditemukan dan ditangani;
c. Melakukan pertolongan/perlindungan terhadap
korban/anggota masyarakat yang memerlukan pertolongan.
d. Anggota/petugas Polri yang datang pertama di TKP.
Setelah diketahui tentang adanya suatu tindak pidana maka
setiap anggota/petugas Polri segera melakukan tindakan
sebagai berikut:
1) Memberikan perlindungan dan pertolongan kepada
korban:
a) Dalam hal situasi TKP membahayakan
keamanan baik terhadap korban maupun
masyarakat disekitarnya, maka petugas Polri
wajib mengambil tindakan memberikan
perlindungan dan pertolongan.
b) Dalam hal terdapat korban luka
berat/ringan/pingsan, diberikan pertolongan
seperti ketentuan PPPK atau kirim ke Rumah
Sakit terdekat, setelah terlebih dahulu
mencatat Identitas korban dan menandai letak
korban.
c) Apabila terdapat korban dalam keadaan kritis
(gawat), selain dicatat Identitasnnya usahakan
untuk mendapatkan keterangan, petunjuk
serta identitas pelaku dan lain-lain.
d) Dalam hal terdapat korban mati, dijaga agar
tetap pada posisi semula dan jangan sekali-
kali menyentuh korban, kecuali untuk
mengetahui apakah korban sudah benar-
benar meninggal, dan menunggu sampai
datangnya Perwira Siaga Petugas Polri dari
kesatuan terdekat.
e) Dalam hal korban mati yang dapat
menganggu lalu lintas umum, korban (mayat)
PENYELIDIKAN 12
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

dapat dipindahkan dengan memberi tanda


pada letak/posisi mayat terlebih dahulu.

2) Menutup dan mengamankan TKP (mempertahankan


status quo) dengan:
a) Membuat batas/tanda garis Polisi (police line)
di TKP dengan tali khusus atau tali lain di
mulai dari jalur yang diperkirakan merupakan
arah masuknya pelaku, melingkar sekitar letak
korban atau tempat yag dapat di perkirakan
merupakan arah keluarnya pelaku
meninggalkan TKP dan memberikan tanda
arah keluar masuknya pelaku.
b) Memerintahkan orang yang berada di TKP
pada waktu terjadinya tindak pidana waktu
terjadinya tindak pidana untuk tidak (dilarang)
meninggalkan TKP dan mengumpulkannya
diluar batas yang telas dibuat.
c) Menangkap pelaku yang diperkirakan masih
berada di sekitar TKP.
d) Minta bantuan masyarakat setempat antara
lain (RT, RW dan Pamong Desa) dalam
melakukan pengamanan TKP dan
membubarkan masa yang berkerumunan.
e) Berupaya mengamankan Barang Bukti dan
jangan sekali-kali menambah/mengurangi
barang bukti yang ada di TKP.
f) Berusaha untuk mencari barang bukti, saksi
dan keterangan lain tentang peristiwa yang
terjadi.
3) Segera menghubungi/memberitahukan kepada
kesatuan Polri terdekat Perwira Siaga dengan
mempergunakan alat komunikasi yang ada antara
lain telepon dan caraka, tanpa mengabaikan
keamanan TKP dan apabila petugas kesatuan Polri
tiba di TKP harus melapor segala sesuatu yang telah
di kerjakannya.

2. Teknik Pengamatan (Observasi)

a. Pengertian observasi
Pengamatan dengan pancaindera secara teliti terhadap
orang, benda, tempat atau kejadian.
b. Tujuan observasi untuk :
1) Memperoleh gambaran yang jelas baik secara

PENYELIDIKAN 13
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

keseluruhan maupun secara terperinci.


2) Mengidentifikasikan subyek degan informasi/gambaran
yang telah diperoleh sebelumnya.
3) Melengkapi informasi yang sudah ada, untuk
kepentingan pengecekan atau konfirmasi terhadap
informasi tersebut.
4) Mencari hubungan antara subyek dengan peristiwa
tindak pidana.
5) Menentukan langkah kegiatan lanjutan yang tepat,
efektif dan efisien.

c. Persiapan
1) Administrasi
a) Kelengkapan Formil
(1) Laporan Informasi dan atau Laporan Polisi.
(2) Surat Perintah Tugas.
(3) Surat Perintah Penyelidikan.
b) Kelengkapan Materil
(1) Hasil analisa Laporan Polisi.
(2) Rencana penyelidikan.
(3) Laporan hasil gelar perkara awal untuk
yang sudah terbit Laporan Polisi.
2) Petugas.
a) anggota Polri.
b) memiliki kemampuan komunikasi yang baik
c) memiliki daya ingat dan penggambaran.
d) memiliki kemampuan teknis dan taktis
pengamatan.
e) memiliki kesabaran, keuletan, ketekunan,
kewaspadaan dan ketahanan yang baik.
f) memiliki kreatifitas dan inovasi yang tinggi.
3) Perlengkapan dan Peralatan
a) Membawa indentitas diri yang jelas (kartu tanda
anggota, tanda kewenangan) disesuaikan
dengan teknis penyelidikan.
b) Kendaraan Roda 2 dan Roda 4 atau alat
transportasi lainnya.
c) Alat komunikasi, handphone/handytalky.
d) Alat utama (alut).
e) Alat Khusus (alsus : alat pelacak dan alat
perekam)
f) Logistik
4) Metode
a) Mempelajari, mengkaji, dan menganalisis data
sasaran baik berupa : Orang, benda/barang,
tempat, kegiatan, peristiwa, secara detail dan

PENYELIDIKAN 14
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

cermat.
b) Menentukan sasaran yang akan dijadikan objek
pengamatan
c) Mencari dan memilih orang-orang yang dapat
membantu dalam pelaksanaan pengamatan bila
diperlukan.
d) Memperhitungkan segala kemungkinan adanya
hambatan tintangan bagi pelaksanaan kegiatan
pengamatan untuk dapat di atasi (alam, petugas
sendiri maupun sasaran).
e) Menentukan target waktu, dan hasil yang ingin
dicapai.
f) Penelitaan terakhir terhadap segala sesuatu
yang telah dipersiapkan secara keseluruhan
oleh pimpinan pelaksanaan kegiatan
pengamatan.

d. Pelaksanaaan pengamatan/observasi
Observasi adalah pengamatan dengan panca indaria
secara Teliti terhadap orang, benda, tempat,
kejadian/situasi.
1) Observasi diawali dari pengamatan secara umum
untuk mendapatkan gambaran umum/menyeluruh
serta mengamati bagian-bagian/hal-hal yang istimewa
secaraterperinci/khusus.
2) Observasi terhadap orang, dilakukan dengan
meneliti/mencari :
a) Ciri-ciri umum misalnya :
(1) Jenis Kelamin
(2) Kebangsaan
(3) Warna Kulit
(4) Tinggi Badan
(5) Berat Badan
(6) Bentuk Badan
(7) Umur
(8) Bentuk Warna Rabut
(9) Bentuk Hidung
b) Ciri-ciri Khusus,misalnya :
(1) Bentuk Kepala
(2) Wajah
(3) Bentuk Mata
(4) tanda/cacat/ciri pada badan atau muka
(5) Gerak-gerik dan Tingkah Laku
(6) Kebiasaan
c) Ciri-ciri yang dapat berubah,misalnya
(1) Cara Berpakaian

PENYELIDIKAN 15
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(2) Potongan Rambut


(3) Pemakaian Kosmetik
(4) Raut Muka (Operasi)
d) Dalam rangka melakukan observasi terhadap
orang harus diperhatikan :
(1) Gerak-gerik orang yang sembunyi-sembunyi
perlu mendapat perhatian khusus
(2) Sikap dan tingkah laku orang yang terlalu
ingin tahu perlu diamati
(3) Sikap seseorang yang menunjukan pura-
pura tidak tahu, yang terlalu dibuat-buat
Biasanya mengandung maksud tertentu yang
perlu diperhatikan oleh penyelidik
3) Observasi terhadap benda, dimulai dari ciri-ciri umum
kemudian ke ciri-ciri khusus yang membedakan
dengan yang lain,misalnya :
a) Jenis/bentuk umum termasuk ukuran dan warna
b) Ciri-ciri khusus yang membedakan dengan yang
lain
4) Observasi terhadap tempat
a) Untuk menentukan tempat yang pasti dari suatu
tindak pidana
b) mengenali bukti, saksi, tersangka, korban yang
berkaitan dengan tindak pidana.
5) Observasi terhadap tempat yang dilakukan ditempat
terbuka atau tempat tertutup.
a) Tempat Terbuka
Tempat terbuka biasanya tidak mempunyai batas
yang jelas, maka penyelidik yang akan
melakukan observasi perlu terlebih dahulu
menentukan/memastikan batas daerah yang
diobservasi secara logis dan praktis,misalnya
dengan menggunakan benda/barang hal-hal
ditempat tersebut sebagai tanda taktis,misalnya
jalan, tiang listrik, pohon, jembatan dan lain-lain.
b) Tempat Tertutup
Observasi tempat tertutup seolah-olah kelihatan
tidak sulit, karena da batas-batas yang jelas,
tetapi sebenarnya justru ditempat tertutup dapat
menimbulkan kesulitan untuk mengamati secara
keseluruhan, namun demikian dapat di atasi
dengan cara :
(1) Kordinasi dengan Telkom untuk melakukan
penyadapan.
(2) memasang alat perekam
(3) Undercover

PENYELIDIKAN 16
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

6) Observasi terhadap kejadian/situasi


a) Observasi terhadap kejadian yang meliputi
seluruh kejadian biasannyha tak dapat dilakukan
karena penyelidikan biasanya datang setelah
tindak pidana
b) berlangsung dan selanjutnya tak mungkin tindak
pidana dibiarkan terus berlangsung sekedar
untuk observasi.
c) Dalam observasi terhadap sesuatu kejadian
walaupun hal tersebut merupakan sesuatu yang
dianggap kecil/sepele namun sering dapat
mempunyai arti yang sangat penting dalam
kaitannya dengan peristiwa tindak pidana.

e. Hal-hal yang perlu diperhatikan :


a. Observasi dilakukan dengan cermat dan tepat
sehingga dapat diperoleh gambaran yang lengkap dan
jelas tentang sasaran
b. Hal-hal kelihatan kecil atau sepele perlu diamati
dengan baik, karena hal terserbut mungkin tidak
berarti bagi orang awam,tetapi sangat berharga bagi
penyelidik.
c. Observasi sebaiknya dilakukan secara sistematis dan
terus menerus untuk membantu meningkatkan apa
yang telah diamati perlu disediakan
d. Bila penyelidik hadir/datang di TKP dimana tindak
pidana masih berlangsung maka penyelidik harus
dapat melakukan observasi secara tepat dan obyektif,
terutama dalam mengenali faktor-faktor penting,
misalnya :
a) Waktu Tempat Kejadian
b) Tempat dan loksai tempatnya kejadian.
c) Orang yang terlibat pidana
d) Benda alat melakukan/ hasil kejahatan.
e) perbuatan masing-masing pelaku.

3. Teknik Wawancara (Interview)

a. Dilaksanakan secara non formal/terselubung atau formal/


terbuka.
b. Kegiatan wawancara untuk:
1) memperoleh keterangan baru, keterangan tambahan
atauketerangan yang merupakan konfirmasi atau
keterangan yangmenyangkal.
2) Kemungkinan menemukan petunjuk tentang barang

PENYELIDIKAN 17
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

bukti tersangka, korban dan saksi.


3) Menguji keterangan yang telah diperoleh.
4) Menguji penafsiran sementara tentang tkp, barang
bukti dan tersangka.

c. Persiapan
1) Administrasi
a) Kelengkapan Formil
(1) Laporan Informasi dan atau Laporan
Polisi.
(2) Surat Perintah Tugas.
(3) Surat Perintah Penyelidikan.
(4) Surat Undangan Klarifikasi (bila
diperlukan)
b) Kelengkapan Materil
(1) Hasil analisa Laporan Polisi.
(2) Rencana penyelidikan.
(3) Laporan hasil gelar perkara awal untuk
yang sudah terbit Laporan Polisi.
2) Petugas
a) anggota Polri.
b) memiliki komitmen dan integritas.
c) memiliki kemampuan komunikasi yang baik
d) memiliki daya ingat dan penggambaran.
e) memiliki kemampuan teknis dan taktis
wawancara.
f) memiliki kesabaran, keuletan, ketekunan,
kewaspadaan dan ketahanan yang baik.
g) memiliki kreatifitas dan inovasi yang tinggi
3) Perlengkapan dan Peralatan
a) membawa indentitas diri yang jelas (kartu tanda
anggota, tanda kewenangan) disesuaikan
dengan teknis penyelidikan.
b) kendaraan Roda 2 dan Roda 4 atau alat
transportasi lainnya.
c) alat komunikasi, handphone/handytalky.
d) alat utama (alut).
e) alat Khusus (alsus : alat perekam).
f) logistik.
4) Metode
a) Mempelajari, mengkaji, dan menganalisis
informasi yang diperlukan serta menentukan
orang-orang yang patut diduga memiliki
informasi.
b) Menentukan teknik wawancara yang akan
dilakukan apakah melalui terbuka, tertutup atau

PENYELIDIKAN 18
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

kombinasi antar Keduanya, disesuaikan dengan


objek, situasi dan kondisi
c) Menyiapkan daftar pertanyaan yang akan
diajukan kepada objek yang akan
diwawancarai.
d) Menyiapkan barang atau dokumen yang patut
diduga terkait dengan tindak pidana, untuk
mendukung pelaksanaan wawancara.
e) Menentukan waktu dan tempat pelaksanaan
wawancara.
f) Menentukan alat yang akan digunakan untuk
melakukan kegiatan wawancara.

d. Pelaksanaaan wawancara
Interview/wawancara adalah salah satu rangkain
penyelidikan yang dilakukan sebagai upaya untuk
memperoleh keterangan dari orang yang memiliki atau
patut diduga memiliki keterangan, interview dapat dilakukan
secara :
1) Wawancara Secara tertutup
a) Dilakukan dengan menyembunyikan identitas
petugas
b) Dilakukan terhadap orang yang diduga memiliki
keterangan, namun memiki keengganan,
ketidakpedulian, perasaan takut untuk
memberikan keterangan terkait dengan suatu
tindak pidana yang sudah terjadi.
c) Petugas mengajukan pertanyaan wawancara
dilakukan dengan cara tanya jawab
menggunakan bahasa Indonesia. Apabila yang
diperiksa tidak dapat berbahasa Indonesia.
d) Wawancara secara tertutup dilakukan dengan
menggunakan teknik undercover atau kombinasi
teknik elicting.
2) Wawancara Secara terbuka
a) Wawancara dilaksanakan di kantor kesatuan
tempat Penyelidik bertugas. Dalam situasi dan
kondisi tertentu, wawancara dapat dilakukan di
luar kantor kesatuan dengan melakukan
koordinasi dengan instansi/tempat dimana
wawancara akan dilakukan atas sepengetahuan
dan persetujuan atasan Penyelidik.
b) Dalam hal wawancara dilakukan di luar negeri
maka penyelidik melakukan koordinasi dengan
Divhubinter Polri, Kemetrian Luar Negeri,
Kemenkumham dan Kedutaan Besar.

PENYELIDIKAN 19
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c) Penyelidik mencatat keterangan yang diberikan


oleh orang sesuai dengan format berita acara
wawancara yang sudah ditentukan.
d) Interview yang dilakukan oleh para Penyelidik
secara terbuka dilakukan dalam bentuk
wawancara
3) Penyelidik mengajukan pertanyaan dengan bahasa
Indonesia yang mudah dimengerti, sopan, dan tidak
menyinggung perasaan orang yang diperiksa, dalam
hal ini tidak menyinggung unsur suku, agama,
ras/antar golongan, dan norma susila.
4) sedapat mungkin proses wawancara direkam baik
secara audio maupun visual.
5) Dalam menyusun daftar wawancara agar memenuhi
pertanyaan 7 (tujuh) KAH yaitu:
a) Siapakah.
pengertian agar dapat menjawab tentang siapa
saja orang atau pihak atau subjek yang terkait
dengan dugaan tindak pidana yang terjadi.
b) Apakah.
pengertian agar dapat menjawab tentang
peristiwa yang terjadi, akibat perbuatan,
penyebab dan latar belakang dan objek lain
terkait dugaan tindak pidana yang terjadi.
c) Dimanakah.
pengertian agar dapat menjawab tempat atau
lokasi terkait tindak pidana yang terjadi, misalnya
tempat terjadinya peristiwa, tempat
ditemukannya korban dan atau barang bukti,
tempat keberadaan saksi dan atau tersangka,
dan lain-lain.
d) Dengan apakah.
pengertian agar dapat menjawab tentang alat
yang dipergunakan terkait dugaan tindak pidana
yang terjadi.
e) Mengapakah.
pengertian agar dapat menjawab latar belakang
kejadian, alasan dan penyebab terjadinya tindak
pidana.
f) Bagaimanakah
pengertian agar dapat menjawab tentang cara
perbuatan itu dilakukan terkait tindak pidana
yang terjadi.
g) Bilamanakah
pengertian agar dapat menjawab tentang waktu
terkait terjadinya tindak pidana.

PENYELIDIKAN 20
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

e. Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1) wawancara saksi dilaksanakan dalam suasana yang
tenang dan nyaman sehingga saksi dapat
memberikan keterangan dengan baik, benar, nyaman
dan tidak tertekan.
2) wawancara yang dilakukan diluar kantor penyidik
dengan pertimbangan:
a) Kondisi yang diwawancara sakit/tidak dapat hadir
kekantor penyidik.
b) Faktor keamanan orang yang diperiksa.
c) Kondisi ekonomi orang yang diperiksa.

4. Teknik Pembuntutan (Surveillance)


a. Pengertian Surveillance
Adalah pengamatan secara sistimatis terhadap orang,
apabila dilakukan terhadap benda atau tempat, sebagai
upaya untuk mencari hubungan dengan orang tertentu yang
diamati.
b. Istilah-istilah dalam surveillance:
1) Subyek adalah orang, benda, tempat yang diamati.
2) Surveilant adalah penyelidik yang laksanakan
surveillance.
3) Contact adalah orang yang dihubungi oleh subyek.
4) Convoy adalah orang yang membantu subyek, untuk
mengawasi apakah ada orang yang mengamati
subyek
5) Decoy adalah orang yang membantu subyek, untuk
mengalihkan perhatian / menyesatkan sueveillant.
6) Made/blown/burned (hangus), adalah kondisi apabila
surveillant telah diketahui oleh subyek.

c. Jenis-jenis surveillance.
1) Surveillance mobil, bertugas membuntuti/membayangi,
dengan cara : berjalan kaki, berkendaraan, berjalan
kaki dan berkendaraan.
2) Surveillance tetap, digunakan apabila subyek tetap
ada disuatu tempat dan apabila informasi yang
penting dapat dikumpulkan disatu tempat.
3) surveillance longgar, dilakukan karena informasi yang
diperlukan tentang subyek memerlukan waktu yang
sangat panjang.
4) surveillance ketat, subyek diamati terus menerus, teliti
dan intensif.
5) Gabungan surveillance longgar dan ketat.
PENYELIDIKAN 21
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

d. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam surveillance


1) Rencanakan secara teliti dan matang, namun dalam
pelaksanaannya harus fleksibel sesuai dengan
kebutuhan dan keadaan yang berkembang/berubah
dilapangan.
Perlu dipertimbangkan dan diperhitungkan tentang
kemungkinan yang dapat timbul, terhadap masalah-
masalah:
a) Informasi yang telah diterima/dihimpun.
b) Tujuan surveilalance yang akan dicapai
c) Perkiraan terhadap kemungkinan yang akan/dapat
terjadi.
d) Cara bertindak yang diperlukan.
e) Pemilihan dan penentuan personel dan sarana
yang diperlukan.
2) Persyaratan-persyaratan dalam pelaksanaan
surveillance
a) Bertubuh sedang/biasa, tidak menonjol.
b) Tidak memiliki kelainan/keistimewaan bentuk
badan dan wajah.
c) Dapat cepat menyesuaikan diri dan serasi dengan
tempat/lingkungan dan keadaan
sekelilingnya/sasaran, misalnya :
(1) Menguasai bahasa setempat.
(2) Faham adat kebiasaan masyarakatnya.
(3) Cara berpakaian yang sesuai dengan cover.
(4) Penampilan menyesuaikan cover dan
sasaran.
d) Menguasai teknik dan taktik penyelidikan reserse.
e) Memahami pembuktian tindak pidana.
f) Sarana surveillance disesuaikan dengan
kebutuhan dan keadaan.
3) Persiapan dalam melaksanakan surveillance, antara lain:
a) Teliti semua informasi yang telah diterima/tersedia.
b) Melakukan pengintaian telah subyek untuk
menentukan :
(1) Cara bertindak.
(2) Jalan masuk dan jalan keluar.
(3) Titik-titik yang menguntungkan.
(4) Hal-hal yang dapat dimanfaatkan.
c) Pengenalan/pengetahuan tentang subyek,
misalnya bila subyek belum diketahui dapat terlebih
dahulu minta bantuan orang lain untuk
menunjukkan.

PENYELIDIKAN 22
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

d) Mengetahui identitas subyek antara lain, tentang:


(1) Nama.
(2) Umur.
(3) Jenis kelamin.
(4) Alamat.
(5) Pekerjaan.
(6) Foto dan signalemen.
(7) Kebiasaan atau hobby.
(8) Hubungan/kontak dan atau teman
akrab/family.
(9) Tempat-tempat yang sering dikunjungi,
(10) Kendaraan yng dimiliki atau digunakan.
(11) Keterlibatannya dalam tindak
pidana/kejahatan.

4) Dalam pelaksanaan surveillance, antara lain :


a) Hindarkan kontak langsung bertatap muka
dengan subyek, supaya tidak dikenali oleh
subyek, terutama apabila harus berhadapan.
b) Bila surveilant tiba-tiba bertatap muka dengan
subyek, maka surveilant jangan mengalihkan
pandangan secara mendadak, supaya tidak
menimbulkan kecurigaan/perhatian dari subyek.
c) Bila perlu memandang wajah subyek, sebaiknya
pandang subyek secara tidak langsung dan
kelihatan wajar.
d) Hindarkan gerakan-gerakan yang mendadak atau
kurang wajar, untuk tidak menarik perhatian
subyek.
e) Siapkan uang termasuk uang kecil untuk
sewaktu-waktu diperlukan tanpa menunggu
kembalian.
f) Peka terhadap telah gerak tipu subyek dan
waspadalah telah kemungkinan penyesatan oleh
subyek.
g) Bila subyek memasuki restoran, surveillant harus
mengambil tempat untukdapat mengawasi nya,
dan apabila memesan makanan, pesanlah yang
dapat disiapkan cepat/segera, kalau perlu bayar
pesanan tersebut lebih dulu.
h) Bila surveillant berada dalam satu lift dengan
subyek, tunggu subyek menekan terlebih dahulu
tombol tingkat yang akan dituju, sebaiknya
surveilant menekan tombol satu tingkat di atas
atau dibawahnya, kemudian ikuti subyek melalui
tangga.

PENYELIDIKAN 23
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

i) Waspada telah subyek yang menggunakan


pengawal bertujuan untuk mengamankan/
menghalangi pengawasan atau memper-daya
surveilant.
j) Jika subyek curiga bahwa ada yang
mengikutinya, lakukan seolah-olah surveillant
tidak mengawasi subyek
k) Jika surveilant kehilangan jejak subyek, segera
hubungi lapor kepada atasan
l) Subyek harus terus menerus diamati sampai
selesai melakukan kejahatan, kecuali apabila
dibiarkan akan mengakibatkan :
(a) Kejahatan menjadi selesai keseluruhannya.
(b) Membahayakan keselamatan orang/korban.
(c) Mengakibatkan kerugian yang besar.
m) Segera laporkan hasil surveillance kepada
atasan/penyidik.

e. Pelaksanaan Surveillance
1) surveillance bergerak
a) berjalan kaki
(1) satu orang
(a) Cara ini sukar dilakukan dan banyak
resikonya.
(b) Bila terpaksa dilakukan, hanya dalam
pada situasi yang lengang/sepi, namun
surveilanat harus lebih berhati-hati
terutama apabila berdekatan dengan
subyek.
(c) Dalam keadaan ramai surveilantdapat
mengikuti subyek dalam jarak tertentu
untuk selalu dapat mengawasinya,
apabila subyek beseberangan ambil
posisi sejajar dengan subyek.
(2) Dua Orang
(a) Cara ini dapat mengurangi resiko,
dibandingkan 1 orang.
(b) Pada jalan yang ramai surveillant
dapat mengikuti subyek dalam sisi
jalan yangsama, satu dekat dengan
subyek (a), satu (b) mengikuti dengan
jarak tertentu.
(c) Surveilant (b) memperhatikan
surveilant (a), untukdapatmenerima
isyarat-isyarat yang diberikan (a),
(d) Pada jalan yang lengang, surveilant (a)

PENYELIDIKAN 24
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

ada pada posisi diseberang jalan


sejajar dengan subyek, (b) dibelakang
surveilant (a) dan subyek.
(e) Kedua surveilantdapat bertukar tempat
untuk menghindari kecurigaan subyek.
(3) Berjalan kaki 3 (tiga) orang
(a) Cara ini dapat digunakan untuk
mengamati subyek secara ketat dari
dua arah.
(b) Bila surveilant (a) dan (b) ada
dibelakang subyek, (c) ada diseberang
jalan menuju arah yang sama.
(c) Bila subyek belok kanan maka
surveilant (a) dapat terus jalan, sedang
(b) menempati posisi (a), (c)
menyeberang jalan untuk mengganti
posisi (b), (a) mengganti posisi (c).
(d) Bila subyek belok kiri dan
menyeberang jalan kearah (c), (a)
terus berjalan lurus/menempati posisi
(c), maka surveillant (b) mengganti
posisi (c).

PENYELIDIKAN 25
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b) Berkendaraan
Pada dasarnya sama dengan surveilant berjalan
kaki, tetapi perlu memperhatikan jumlah team
dalamkendaraan untuk menghadapi segala
kemungkinan, serta perhatikan pula kesibukan
danrambu-rambu lalu lintas yang jadi
penghalang, dan jalan buntu yang
memungkinkan surveilant diketahui subyek.
(1) Bila kendaraan subyek berhenti, dan subyek
turun dari kendaraan, maka salah satu
surveilant harus turun untuk mengikuti
subyek.
(2) Bila kendaraan surveilant dua atau lebih,
pengawasanya hampir samadengan jalan
kaki.
2) Surveillance Tetap
a) Dilakukan dari satu tempat atau lebih dalam
posisi yang tetap telah subyek, dilakukan
dengancara menghadap langsung kearah
subyek.
b) Tempat pengintaian dapat berupa rumah, toko,
mobil atau bangunan lainnya.
c) Apabila subyek mempunyai kebiasaan pindah
tempat, maka surveilant dapat mengikuti subyek
dengan Teknik surveillance sebagamana tersebut
di atas, pilih yang paling sesuai dengan situasi

PENYELIDIKAN 26
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

dan kondisi setempat waktu itu.


d) Siapkan segala sarana dan prasarana
surveillance yang diperlukan.
3) Electronic Surveillance
Surveillance dengan menggunakan sarana electronic
berupa penyadapan pembicaraan melalui telepon
maupun email, untuk :
a) Mengetahui posisi dan mobilitas subyek secara
pasti.
b) Mengetahui hubungan antara subyek dengan
orang lain.
c) Mengetahui tempat-tempat yang dikunjungi oleh
subyek.
d) Mengetahui pembicaraan antar subyek dengan
orang lain tentang jaringan, barang bukti,
rencana subyek lebih lanjut.
e) Untuk mendapatkan data tentang sesuatu yang
ada kaitannya dengan tindak pidana tersebut.

f. Hal-hal yang perlu diperhatikan:


1) Survaillance terhadap subyek sebaiknya direncanakan
secara teliti dan matang serta flexibel sesuai
kebutuhan dan keadaan yang mungkin
berkembang/berubah dilapangan.
2) Dalam merencanakan surveillance perlu
memperhitungkan dan mempertimbangkan tentang
kemungkinan yang dapat menimbulkan hal-hal yang
tak terduga dan resiko-resiko yang akan dihadapi,
antara lain tentang :
a) Informasi yang telah diterima dan telah
tersedia.
b) Tujuan surveillance yang akan dicapai.
c) Perkiraan tentang kemungkinan yang akan
dihadapi.
d) Cara berdindak yang diperlukan.
e) Pemilihan dan penentuan personel dan sarana
yang diperlukan.

g. Larangan bagi petugas penyidik yang sedang melakukan


surveillance, sebagai berikut:
1) hindarkan kontak langsung bertatap mata
dengan,obyek, supaya tidak dikenal oleh obyek
terutama bila pada saat lain harus berhadapan.
2) Bila dalam surveillance tiba-tiba terjadi kontak
langsung dan bertatap muka dengan obyek,maka
jangan mengalihkan pandangan secara mendadak

PENYELIDIKAN 27
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

supaya tidak menimbulkan kecurigaan/perhatian


obyek.
3) Bila perlu memandang wajah obyek, maka pandanglah
secara tidak langsung dan wajar untnuk mengindari
kecurigaan.
4) hindari gerakan-gerakan yang mendadak atau kurang
wajar, agar tidak menarik perhatian.

5. Teknik Penyamaran (Undercover)


a. Tujuan
sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan yang terukur,
efektif dan efisien untuk mendapatkan gambaran secara
komprehensif tentang suatu peristiwa yang diduga
merupakan tindak pidana, sehingga dapat dapat
dipertanggungjawabkan secara yuridis dan prosedural.
b. Persiapan
1) Administrasi
a) Kelengkapan Formil
(1) Laporan Informasi dan atau Laporan Polisi.
(2) Surat Perintah Tugas.
(3) Surat Perintah Penyelidikan.
b) Kelengkapan Materil
(1) Hasil analisa Laporan Polisi.
(2) Rencana penyelidikan.
(3) Laporan hasil gelar perkara awal untuk
yang sudah terbit Laporan Polisi.
2) Petugas
a) anggota Polri.
b) memiliki komitmen dan integritas
c) memiliki kemampuan komunikasi yang baik
d) memiliki daya ingat dan penggambaran.
e) memiliki kemampuan teknis dan taktis
penyamaran.
f) memiliki kesabaran, keuletan, ketekunan,
kewaspadaan dan ketahanan yang baik.
g) memiliki kreatifitas dan inovasi yang tinggi
3) Perlengkapan dan peralatan
a) Kendaraan roda 2 dan roda 4 atau alat
transportasi lainnya.
b) Alat komunikasi, handphone/handytalky.
c) Alat utama (alut).
d) Alat khusus (Alsus: alat pelacak dan alat
perekam).
e) Logistik.

PENYELIDIKAN 28
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4) Metode
a) Mempelajari data sasaran dengan cermat dan
detail.
b) kelengkapan administrasi yang meliputi :
(1) Surat perintah yang diterbitkan, akan tetapi
tidak dibawa oleh yang bersangkutan.
(2) Surat-surat identitas diri seperti KTP, SIM
dan lain sebagainnya disesuikan dengan
covernya.
c) Menyembunyikan segala catatan/arsip resmi baik
yang berada dirumah maupun yang dibawa
seperti berpakaian dinas yang dapat menunjukan
identitas anggota Polri.
d) Apabila petugas undercover bertempat tinggal
dalam komplek perumahan Polri maka yang
bersangkutan harus berpindah keluar komplek
hingga tugas selesai.
e) Mengingatkan kepada semua anggota
keluarga/teman/handal taulan untuk tidak
mengatakan/meceritakan tentang identitas yang
sebenarnya sebagai anggota Polri kepada orang
lain yang belum dikenal.
f) Melatih, membiasakan diri dengan identitas baru.
g) Merencanakan tempat-tempat pertemuan tertentu
sebagai meeting place atau sefty place serta alat-
alat komunikasi dan trasportasi yang akan
dipergunakan untuk menyampaikan bahan-bahan
keterangan yang diperoleh kepada pimpinan.
h) Mencari dan memilih orang-orang yang dapat
membantu dalam pelaksanaan undercover bila
diperlukan.
i) Memperhitungkan segala kemungkinan adanya
hambatan tintangan bagi pelaksanaan kegiatan
undercover untuk dapat di atasi (alam, petugas
sendiri maupun sasaran).
j) Mempersiapkan suatu skenario/cerita
penyamaran (cover story, cover job) yang
dilakukan dalam kegiatan undercover guna
mendekati sasaran ataupun bila terjadi
kegagalan. Persiapan dapat dilakukan petugas
lain tanpa mengetahui tujuannya.
k) Penelitaan terakhir terhadap segala sesuatu yang
telah dipersiapkan secara keseluruhan oleh
pipinan pelaksanaan kegiatan undercover.

PENYELIDIKAN 29
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Pelaksanaaan Penyamaran
1) Melakukan pendekatan pada sasaran, yang telah
ditentukan. Apabila ada hambatan untuk pendekatan
langsung dapat melalui orang lain atau contact person
yang dapat membantu.
2) Setelah berhasil kontak dengan sasaran dilanjuntukan
dengan kegiatan-kegiatan untuk menumbuhkan
kepercayaan dari sasaran, dengan menyebarluaskan
cerita samaran dilingkungan sasaran. pilih tempat
tinggal, tempat hiburan dan tempat kerja yang dapat
digunakan untuk mengamati kegiatan sasaran, baik
langsung maupun tidak langsung.
3) Dalam petugas yang melaksanakan kegiatan
undercover telah berada dan berhasil diterima
dilingkungan sasaran, maka sebelum mengumpulkan
keterangan yang diperlukan, ia harus segera
melakukan adaptasi dan bertindak hati-hati dengan
cara:
a) Membatasi pembicaraan agar orang-orang yang
ada disasaran lebih aktif berbicara
b) Berusaha untuk mendengar semua hal yang
dibicarakan oleh sasaran.
c) Gunakan kesempatan untuk mengadu domba
antar anggota dari sasaran yang diselidiki (bila
merupakan suatu kelompok/organisasi)
d) Anggaplah orang-orang yang berada disasaran
memiliki pengetahuan yang sederajat dengan
petugas.
e) Perhatian dengan seksama apa yang tampak
disekitar tempat/sasaran dan kegiatan-kegiatan
apa yang tengah/akan berlangsung diingat tanpa
mencatat.
f) usahakan agar percakapan terus berlangsung,
tanta banyak pertanyaan, sebab pertanyaan-
pertanyaan tersebut akan menimbulkan
kerugian/kecurigaan.
g) Jangan sampai terpengaruh terhadap hal-hal
negatif yang dilakukan oleh orang-orang yang
ada di sasaran dengan memberikan alasan yang
logis dan dapat diterima oleh sasaran.
h) Penyelidik harus mampu menguasi tentang
segala hal yang berkaitan dengan cover, baik
cover name/cover job maupun cover story.
i) Jangan bersikap dan bertindak yang dapat
menimbulkan kecurigaan dalam lingkungan
orang-orang yang ada disasaran.

PENYELIDIKAN 30
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

j) Melakukan pengamatan secara cermat dan teliti


yang diharapkan dapat memperoleh bahan
keterangan lain.
k) Setiap kegiatan dilakukan sedemikian rupa
sehingga kontak dengan pelindung/markas
tetap dan rahasia tetap terjamin.
l) Komunikasi terhadap kawan supaya
menggunakan tanda-tanda atau gerakan tubuh
tertentu (rahasia) yang mudah disampaikan dan
mengerti.

d. Hal-hal yang perlu diperhatikan:


1) Dalam hal petugas yang melaksanakan undercover
tidak berhasil melapor pada waktu dan tempat yang
telah ditentukan/diatur, pimpinan memerintahkan
kepada petugas lain untuk mengadakan pengecekan
untuk mengetahui situasi dan kondisi penyelidik yang
melakukan undercover serta sasarannya.
2) Jika karena situasi terpaksa harus melibatkan diri
dalam suatu perbuatan tindak pidana maka kegiatan
harus sepengetahuan dan sepersetujuan pimpinan.
3) Dalam hal ditemukan hambatan saat melakukan
kegiatan penyamaran (undercover), maka pimpinan
harus memberikan petunjuk baru yang jelas dan
tegas.
4) Jangan bergaul atau mendekati wanita yang
mempunyai hubungan intim dengan orang-orang yang
ada disasaran
5) Tindakan-tindakan seperti mendusta, menipu,
menghianati adalah merupakan hal yang biasa bagi
pelaku tindak pidana, oleh karena itu :
a) Harus bertindak hati-hati, hindari timbulnya
ketidaksenangan atau melakukan sikap yang
berlawanan.
b) Jangan terlalu cepat percaya, terhadap orang-
orang yang ada disasaran
c) Supaya dapat menyesuaikan diri terhadap
perkembangan-perkembangan yang ada.
6) Jangan sekali kali menanyakan asal usul orang
disasaran.
7) Waspada terhadap yang membantu pelaksanaan
kegiatan undercover
8) Apabila diperlukan, agar pimpinan pelaksana kegiatan
undercover menunjuk petugas lain yang bertindak
sebagai pelindung dengan jalan mengikuti jejak dan
memperhatikan kegiatan undercover yang dilakukan

PENYELIDIKAN 31
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

oleh petugas pertama untuk kemudian dilaporkan


kepada pimpinan pelaksanaan kegiatan undercover.
9) Pembentukan dan pemanfaatan jaringan informasi
dapat dilakukan secara efektif disesuaikan dengan
karakteristik sasaran dan kemampuan infomran itu
sendiri dengan memperhatikan motivasi dan latar
belakangnya.
10) Hindarkan penggunaan informan yang didasari
dengan pamrih, seperti:
a) Membantu penyelidik polri, karena ingin diberi
upah atau imbalan berupa uang
b) Rasa dendam terhadap sasaran atas perbuatan
dan keadaan keadaan yang pernah merugikan
atau menyakiti hatinya.
11) Melakukan pembinaan terhadap jaringan informasi
agar memiliki
a) Kemampuan untuk dapat mendekati/mencapai
sasaran.
b) Mempunyai kemampuan menyesuaikan diri
dengan lingkungan sasaran tanpa mencurigakan
c) Mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan
keterangan/informasi yang dilakukan.
d) Penugasan informan diarahkan kepada sasaran
sasaran yang jelas atau ditujukan kepada
masalah-masalah tertentu tanpa dilengkapi
dengan surat tugas/tanda pengenal sebagai
informan serta jangan sekali-kali meminjam
pakaian umum, senjata api organic atau alat
khusus polri lainnya seperti (HT, Borgol dll).
12) Lakukan pengawasan dan pengendalian terhadap
informan antara lain :
a) Tunjukan sikap simpati terhadap kesulitan
kesulitan pribadinya
b) Jangan remehkan informasi yang diberikannya.
c) Jangan perlihatkan sikap kecewa sekalipun
informasi yang diberikannya berlainan dengan
informasi yang diperoleh dari sumber lain.
d) Mintalah informasi yang lengkap dan akurat.
e) Catat dan rekaplah semua informasi yang
diberikannya
f) Ajukan pertayaan terhadap sesuatu yang telah
diketahui oleh petugas dengan maksud untuk
mengecek kebenaran informasi yang
diberikannya.
g) Agar meneliti kebenaran informasi informan yang
diperoleh.

PENYELIDIKAN 32
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

h) Hindarkan kemungkinan terjadinya


penyalahgunaan misi yang diberikan untuk
tujuan-tujuan tertentu guna kepentingan
pribadinya.
13) Apabila petugas pengamat (eyeball) kehilangan
kontak dengan petugas undercover maka langkah-
langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Melakukan evaluasi terhadap langkah-langkah
yang sudah dilakukan.
b) Mengupayakan untuk mendapatkan kembali
jejak petugas undercover.
c) Melaporkan kepada atasan langsung

6. Teknik Pembelian Terselubung (Undercover Buy)

a. Tujuan
sebagai pedoman dalam mendapatkan barang bukti,
pelaku, dan petunjuk lainnya agar dapat berlangsung
dengan aman, efektif dan efisien sehingga dapat
dipertanggungjawabkan secara yuridis dan prosedural,
terwujudnya pola tindak yang sama bagi para penyelidik,
serta untuk mencegah terjadinya duplikasi laporan.

b. Persiapan
1) Administrasi
a) Kelengkapan Formil
(1) Laporan Informasi dan atau Laporan Polisi.
(2) Surat Perintah Tugas.
(3) Surat Perintah Penyelidikan.

b) Kelengkapan Materil
(1) Hasil analisa Laporan Polisi.
(2) Rencana penyelidikan.
(3) Laporan hasil gelar perkara awal untuk
yang sudah terbit Laporan Polisi.
2) Petugas
Petugas yang melakukan undercover harus
betul-betul dipilih dan dipersiapkan sehingga memiliki
kemampuan teknis dalam melakukan interview,
observasi dan surveillance serta kemapuan untuk
melakukan tindakan-tindakan lain yang mendukung
tindakan penyelidikan, dengan kriteria sebagai berikut:
a) Anggota Polri.
b) Berpenampilan dan bertingkah laku normal/biasa
dan wajar.

PENYELIDIKAN 33
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c) Memiliki pengetahuan tentang peredaran gelar


narkotika dan prekursor narkotika berikut modus
operandinya.
d) Memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
e) Memiliki kemampuan teknis dan taktis
penyelidikan.
f) Memiliki kesabaran, keuletan, ketekunan,
kewaspadaan dan ketahanan yang baik.
g) Memiliki kreatifitas dan inovasi yang tinggi.
3) Perlengkapan dan peralatan
a) Membawa indentitas diri yang jelas (kartu tanda
anggota, tanda kewenangan) disesuaikan
dengan teknis penyelidikan.
b) Kendaraan roda 2 dan roda 4 atau alat
transportasi lainnya.
c) Alat komunikasi, handphone/handytalky.
d) Alat utama (alut).
e) Alat Khusus (Asus: alat pelacak dan alat
perekam).
f) Logistik.
4) Sasaran :
a) Orang yang meliputi : bandar, pengedar, kurir,
pengguna narkoba.
b) Badan Hukum.
c) Barang berupa Narkoba, benda cagar budaya
dan benda-benda lain yang terkait dengan
perdagangan illegal.
d) Tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi.
e) Yang akan diperjualbelikan dan atau Prekursor
Narkotika.
f) Tempat transaksi, Tempat Penyimpanan,
Tempat produksi, dan safehouse bagi Petugas
yang melakukan Undercover Buy.
5) Metode :
a) Mempelajari data sasaran dengan cermat dan
detail.
b) Kelengkapan administrasi yang meliputi :
(1) Surat perintah yang diterbitkan, akan tetapi
tidak dibawa oleh yang bersangkutan.
(2) Surat-surat identitas diri seperti KTP, SIM
dan lain sebagainnya disesuikan dengan
covernya.
c) Menyembunyikan segala catatan/arsip resmi baik
yang berada dirumah maupun yang dibawa
seperti berpakaian dinas yang dapat menunjukan
identitas anggota Polri.

PENYELIDIKAN 34
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

d) Apabila petugas undercover buy bertempat


tinggal dalam komplek perumahan Polri maka
yang bersangkutan harus berpindah keluar
komplek hingga tugas selesai.
e) Mengingatkan kepada semua anggota
keluarga/teman/handal taulan untuk tidak
mengatakan/meceritakan tentang identitas yang
sebenarnya sebagai anggota Polri kepada orang
lain yang belum dikenal.
f) Melatih, membiasakan diri dengan identitas baru.
g) Merencanakan tempat-tempat pertemuan
tertentu sebagai meeting place atau sefty place
serta alat-alat komunikasi dan trasportasi yang
akan dipergunakan untuk menyampaikan bahan-
bahan keterangan yang diperoleh kepada
pimpinan.
h) Mencari dan memilih orang-orang yang dapat
membantu dalam pelaksanaan undercover buy
bila diperlukan.
i) Memperhitungkan segala kemungkinan adanya
hambatan tintangan bagi pelaksanaan kegiatan
undercoverbuy untuk dapat di atasi (alam,
petugas sendiri maupun sasaran).
j) Mempersiapkan suatu skenario/cerita
penyamaran (cover story, cover job) yang
dilakukan dalam kegiatan undercover guna
mendekati sasaran ataupun bila terjadi
kegagalan. Persiapan dapat dilakukan petugas
lain tanpa mengetahui tujuannya.
k) Penelitaan terakhir terhadap segala sesuatu
yang telah dipersiapkan secara keseluruhan
oleh pipinan pelaksanaan kegiatan undercover
buy.

c. Prosedur Pelaksanaan Undercover Buy


Kegiatan yang dilakukan untuk keperluan penyelidikan yang
tidak mungkin didapat dengan cara-cara terbuka oleh sebab
itu perlu dilakukan penyamaran, penyusupan ke dalam
sasaran guna memperoleh bahan keterangan yang
diperlukan.
1) Pelaksanaan undercover
a) Melakukan pendekatan pada sasaran, yang telah
ditentukan. Apabila ada hambatan untuk
pendekatan langsung dapat melalui orang lain
atau contact person yang dapat membantu.
b) Setelah berhasil kontak dengan sasaran
PENYELIDIKAN 35
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan untuk


menumbuhkan kepercayaan dari sasaran,
dengan menyebarluaskan cerita samaran
dilingkungan sasaran. Pilih tempat tinggal,
tempat hiburan dan tempat kerja yang dapat
digunakan untuk mengamati kegiatan sasaran,
baik langsung maupun tidak langsung.
c) Dalam hal petugas yang melaksanakan kegiatan
undercover telah berada dan berhasil diterima
dilingkungan sasaran, maka sebelum
mengumpulkan keterangan yang diperlukan, ia
harus segera melakukan adaptasi dan bertindak
hati-hati dengan cara:
(1) Membatasi pembicaraan agar orang-orang
yang ada disasaran lebih aktif berbicara
(2) Mengupayakan untuk selalu mendengar
semua hal yang dibicarakan oleh sasaran.
(3) Menggunakan kesempatan untuk mengadu
domba antar anggota dari sasaran yang
diselidiki (bila merupakan suatu
kelompok/organisasi)
(4) Menganggap bahwa orang-orang yang
berada di sasaran memiliki pengetahuan
yang sederajat dengan petugas.
(5) Memberikan perhatian dengan seksama
terhadap apa yang tampak di sekitar
tempat/sasaran dan kegiatan-kegiatan apa
yang tengah/akan berlangsung diingat
tanpa mencatat.
(6) Mengupayakan agar percakapan dapat
terus berlangsung, tanpa banyak
pertanyaan, sebab pertanyaan-pertannyaan
tersebut akan menimbulkan
kerugian/kecurigaan.
(7) Menghindari pengaruh-pengaruh negatif
dari orang-orang yang berada di sasaran
dengan memberikan alasan yang logis dan
dapat diterima oleh sasaran.
(8) Menguasai segala sesuatu yang berkaitan
dengan cover, baik cover name/cover job
maupun cover story.
(9) Menghindari sikap dan perilaku yang dapat
menimbulkan kecurigaan dari orang-orang
yang berada di sasaran.
(10) Melakukan pengamatan secara cermat dan
teliti untuk dapat memperoleh bahan

PENYELIDIKAN 36
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

keterangan lain.
(11) Melakukan kegiatan sedemikain rupa
sehingga kontak dengan pelindung/markas
tetap dan rahasia tetap terjamin.
(12) Mengkomunikasikan kepada kawan dengan
menggunakan tanda-tanda atau gerakan
tubuh tertentu (rahasia) yang mudah
disampaikan dan di mengerti.
d) Melakukan penawaran untuk melaksanakan
transaksi jual beli narkoba dengan metode :
(1) Buy bust Technique yaitu membeli dan
langsung tangkap.
(2) Buy walk Technique yaitu pembelian
berulang, beberapa kali dan meningkat
dengan menunda penangkapan dengan
tujuan untuk mendapatkan barang bukti dan
jaringan yang lebih besar.
e) Melakukan transaksi dengan memilih salah satu
teknik tersebut pada poin 4 (empat), disesuaikan
dengan target yang ingin dicapai. Jika penyelidik
menginginkan hasil yang lebih besar maka Buy
walk Techniquelah yang digunakan.
f) Selama proses pelaksanaan, petugas
undercover buy mendapatkan backup dari
minimal satu tim lapangan yang dikendalikan
secara langsung oleh seorang Ka Tim dibawah
koordinasi dari atasan langsung yang melakukan
monitoring kegiatan.
g) Untuk menjamin keberhasilan undercover buy
dan keamanan petugas pelaksana, petugas yang
mengikuti secara langsung (eyeball) harus
melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
(1) Observasi tanpa terputus terhadap
berlangsungnya setiap kegiatan undercover
buy dan keamanan petugas.
(2) Memprioritaskan intensitas komunikasi
dengan petugas pelaksana.
(3) Melakukan evaluasi dan memberikan
informasi serta saran kepada petugas
pelaksana undercover buy terkait dengan
pelaksanaan kegiatan undercover buy.
h) Petugas (eyeball) yang menggunakan kendaraan
undercover buy harus melakukan beberapa
kegiatan sebagai berikut:
(1) Menghindari gerakan yang mencurigakan
dan selalu dalam keadaan siap beserta

PENYELIDIKAN 37
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

peralatannya.
(2) Mengantisipasi segala kemungkinan.
(3) Menempatkan minimal dua orang didalam
kendaraan dan selalu berganti penumpang
dan pengemudi.
(4) Mengunakan plat nomor yang terdaftar.
(5) Mengisi bahan bakar kendaraan.
(6) Menyiapkan kartu pembayaran elektronik
yang cukup.
i) Sesudah melakukan transaksi, petugas
undercover buy dianjurkan untuk mengamankan
terlebih dahulu di safehouse yang sudah
disiapkan dan tidak mengunjungi kantor ataupun
rumah, sampai dengan situasi dan kondisi betul-
betul memungkinkan.

d. Hal-hal yang harus diperhatikan:


1) Kemungkinan kehilangan jejak:
a) Kehilangan Jejak sementara:
Jika petugas pengamat (eyeball) kehilangan
jejak sementara dari petugas undercover buy
dan/atau barang yang akan diperjualbelikan
maka segera melakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
(1) Melakukan evaluasi terhadap langkah-
langkah yang sudah dilakukan.
(2) Mengupayakan untuk mendapatkan
kembali jejak petugas undercover buy.
(3) Melaporkan kepada atasan langsung
b) Kehilangan jejak Total
Jika petugas pengamat (eyeball) kehilangan
jejak total dari petugas undercover buy dan/atau
barang yang akan diperjualbelikan maka pada
kesempatan pertama melaporkan kepada atasan
langsung terkait dengan langkah-langkah yang
sudah dilakukan dan meminta keputusan lebih
lanjut.
2) Teknik undercover buy
a) Kewaspadaan terhadap tingkah laku sasaran
(jalan kaki):
(1) Stop dengan tiba-tiba dan melihat
kebelakang;
(2) Sering melihat-lihat/olah-toleh;
(3) Tiba-tiba berbalik arah;
(4) Stop dengan tiba-tiba setelah belok di
persimpangan;

PENYELIDIKAN 38
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(5) Masuk ke suatu gedung dan keluar dengan


segera dari pintu lain;
(6) Jangan lambat dan lalu dengan langkah
yang agak cepat;
(7) Melihat-lihat kaca pertokoan;
(8) Membuang kertas untuk mengetahui
apakah ada yang mengambilnya;
(9) Stop untuk berpura-pura membetulkan tali
sepatu sambil melihat-lihat;
(10) Menggunakan temannya untuk mengetahui
siapa yang mengikuti di lobby hotel/tempat
yang serupa mengamati orang-orang yang
mengintip melalui koran.
b) Kewaspadaan terhadap tingkah laku sasaran
(RODA 2 / 4)
(1) Berhenti mendadak dan melihat ke
belakang.
(2) Berputar-putar di lokasi tertentu.
(3) Tba-tiba mengemudi secara agresif.
(4) Masuk ke dalam parkiran gedung/mall lalu
langsung keluar.
(5) Kecepatan rendah pada jalanan sepi masuk
ke jalan buntu turun dari kendaraan dan
menggunakan angkutan umum turun dari
kendaraan dan kembali lagi dengan orang
yang berbeda
(6) Menggunakan temannya untuk mengetahui
siapa yang mengikuti (counter surveilance)
tiba tiba berputar balik dari lajur kiri masuk
ke jalur busway atau jalur larangan lainnya
seperti jalan satu arah atau area terbatas.
Catatan:
Keamanan dan keselamatan petugas
undercover buy menjadi prioritas utama.

7. Teknik Pelacakan (Tracking)

a. Tujuan
sebagai pedoman kegiatan penyelidik dalam melakukan
pelacakan dengan menggunakan Teknologi Informasi
untuk mengetahui pola hubungan sasaran orang,
keberadaan orang, benda yang berkaitan dengan peristiwa
pidana.

PENYELIDIKAN 39
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. Persiapan
1) Petugas
a) Anggota Polri.
b) Memiliki mentalitas yang baik.
c) Menguasai perundang-undangan dan
pengetahuan lainnya.
d) Memiliki kemampuan komunikasi sosial yang
efektif.
e) Memiliki sifat humanis.
f) Memiliki keterampilan mengoperasionalkan
peralatan IT.
g) Memiliki pemahaman tentang prosedur
pelacakan.
2) Sarana dan Prasarana
a) Kendaraan roda dua, empat.
b) Alkom, telepon/faksimile.
c) Komputer.
d) sedapat mungkin tersedia jaringan internet.
e) Darione.
f) Alat Perekam, Handycam.
g) Teropong.

c. Prosedur Pelaksanaan Pelacakan


1) Pelacakan Sasaran Tidak Bergerak
a) Penyelidik yang bertugas untuk melakukan
pelacakan menempati suatu tempat yang telah
ditentukan antara lain kantor, rumah, safe house.
b) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan.
c) Melakukan identifikasi terhadap sasaran
pelacakan:
(1) Orang. identitas, pekerjaan, nomor
telepon/handphone, ciri-ciri khusus,
kebiasaan-kebiasaan yang sering
dilakukan, identitas orang-orang terdekat
(keluarga/teman), identitas kendaraan yang
dimiliki.
(2) Barang: jenis, jumlah, ukuran, warna, ciri-
ciri khusus barang, nomor registrasi barang
(3) Tempat: alamat rumah, alamat tempat
bekerja,
d) Melakukan pelacakan dengan metode :
(1) Manual.
(a) pengecekan data identitas diri ke
inafis.
(b) Menanyakan kepada orang-orang
terdekat tentang:
PENYELIDIKAN 40
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

 Kebiasaan sasaran:
 Keluarga sasaran (bapak, Ibu,
istri, anak, saudara).
 Orang-orang yang sering
berhubungan dengan sasaran.
 Tempat-tempat yang sering
dikunjungi sasaran.
 Kendaraan yang sering
digunakan
 Rute perjalanan.
(c) Meminta transaksi keuangan (inquiry)
ke PPATK:
(2) Modern.
(a) Bekerja sama dengan pihak provider
telekomunikasi dan monitoring center
Polri untuk:
 mengetahui keberadaan
handphone yang digunakan
sasaran (pengecekan
posisi/lokasi).
 Orang-orang yang sering
berhubungan dengan sasaran.
 Topik pembicaraan yang dibahas
bersama pihak-pihak yang
berbungan dengan sasaran.
(b) Mendalami akun media sosial yang
dimiliki/digunakan oleh sasaran.
(3) Metode sebagaimana dimaksud dalam poin
a) dan b) dapat dikombinasikan sesuai
dengan situasi dan kondisi.

2) Pelacakan sasaran bergerak


a) Penyelidik yang bertugas untuk melakukan
pelacakan bergerak mengikuti sasaran.
b) Membawa peralatan yang bersifat portable untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan pelacakan.
c) Melakukan identifikasi terhadap sasaran
pelacakan:
(1) Orang. identitas, pekerjaan, alamat rumah,
nomor telepon/handphone, alamat tempat
bekerja, ciri-ciri khusus, kebiasaan-
kebiasaan yang sering dilakukan, identitas
orang-orang terdekat (keluarga/teman),
identitas kendaraan yang dimiliki.
(2) Barang: jenis, jumlah, ukuran, warna, ciri-
ciri khusus barang, nomor registrasi barang
PENYELIDIKAN 41
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

d) Melakukan pelacakan dengan metode :


(1) Manual.
(a) pengecekan data identitas diri ke
inafis.
(b) Menanyakan kepada orang-orang
terdekat tentang:
 kebiasaan sasaran:
 keluarga sasaran (bapak, Ibu,
istri, anak, saudara).
 orang-orang yang sering
berhubungan dengan sasaran.
 tempat-tempat yang sering
dikunjungi sasaran.
 kendaraan yang sering
digunakan
 rute perjalanan.
(c) Meminta transaksi keuangan (inquiry)
ke PPATK:
(2) Modern.
(a) Bekerja sama dengan pihak provider
telekomunikasi untuk:
 mengetahui keberadaan
handphone yang digunakan
sasaran.
 Orang-orang yang sering
berhubungan dengan sasaran.
 Topik pembicaraan yang dibahas
bersama pihak-pihak yang
berbungan dengan sasaran.
(b) Mendalami akun media sosial yang
dimiliki/digunakan oleh sasaran.

d. Hal-hal yang harus diperhatikan


1) Pelacakan dilakukan dengan cermat dan tepat
sehingga dapat diperoleh gambaran yang lengkap dan
jelas tentang sasaran
2) Hal-hal kelihatan kecil atau sepele perlu diamati
dengan baik, karena hal tersebut mungkin tidak berarti
bagi orang awam, tetapi sangat berharga bagi
penyelidik.
3) Observasi sebaiknya dilakukan secara sistematis dan
terus menerus untuk membantu meningkatkan apa
yang telah diamati perlu disediakan
4) Sebelum melaksanakan pelacakan kapasitas terhadap
penentuaan sasaran harus dikaji dan dianalisis secara
cermat dan tepat.
PENYELIDIKAN 42
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

5) Dalam rangka melakukan pelacakan terhadap


seseorang harus diperhatikan:
a) Gerak-gerik orang yang sembunyi-sembunyi
perlu mendapat perhatian khusus
b) Sikap dan tingkah laku orang yang terlalu ingin
tahu perlu diamati
c) Sikap seseorang yang menunjukan pura-pura
tidak tahu, yang terlalu dibuat-buat Biasanya
mengandung maksud tertentu yang perlu
diperhatikan oleh penyelidik;
d) Bila penyelidik hadir/datang di TKP dimana
tindak pidana masih berlangsung maka ia harus
dapat melakukan observasi secara tepat dan
obyektif, terutama mengenali faktor-faktor
penting, misalnya :
(1) Waktu Tempat Kejadian
(2) Tempat dan loksai tempatnya kejadian.
(3) Orang yang terlibat pidana
(4) Benda alat melakukan/ hasil kejahatan.
(5) perbuatan masing-masing pelaku.

8. Teknik Penelitian dan Analisa Dokumen

Kegiatan yang dilakukan penyelidik dalam rangka mencari,


mengumpulkan, memilih dan menetapkan dokumen yang
berkaitan dengan suatu peristiwa yang sedang di selidiki untuk
dianalisis sebagai bahan bukti petunjuk dalam proses
penyelidikan peristiwa pidana.

a. Tujuan
sebagai pedoman standar bagi Penyelidik dalam mencari,
mengumpulkan, memilih dan menetapkan dokumen yang
berkaitan dengan suatu dugaan peristiwa pidana yang
sedang di selidiki secara terukur, jelas, efektif dan efisien
sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara yuridis dan
prosedur, terwujudnya pola tindak yang sama bagi para
penyelidik.

b. Persiapan
1) Administrasi
a) Kelengkapan Formil
(1) Laporan Informasi dan atau Laporan Polisi.
(2) Surat Perintah Tugas.
(3) Surat Perintah Penyelidikan.

PENYELIDIKAN 43
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(4) Surat Tanda Penerimaan


b) Kelengkapan Materil
(1) Hasil analisa Laporan Polisi.
(2) Rencana penyelidikan.
(3) Laporan hasil gelar perkara awal untuk
yang sudah terbit Laporan Polisi.
2) Petugas
a) Anggota Polri.
b) Memiliki mentalitas yang baik.
c) Berpenampilan simpatik.
d) Menguasai perundang-undangan dan
pengetahuan lainnya.
e) Memiliki kemampuan komunikasi sosial yang
efektif.
f) Memiliki sifat humanis.
g) Memiliki keterampilan mengoperasionalkan
komputer.
h) Memiliki pemahaman tentang prosedur
penerbitan surat biasa maupun akta autentik.
i) Memiliki kemampuan mencari, mengumpulkan,
memilih dan menetapkan dokumen yang
berkaitan dengan suatu peristiwa yang sedang di
selidiki.dan
j) Memiliki jaringan akademisi dan praktisi bidang
penerbitan surat biasa dan/atau akta autentik.
3) Perlengkapan dan peralatan
a) Ruangan yang nyaman dan aman.
b) Meja dan kursi.
c) Komputer dan printer.
d) Alat tulis kantor (ATK).
e) Alkom, telepon/faksimile.
f) Kaca pembesar. dan
g) Sedapat mungkin tersedia jaringan internet.
4) Metode
a) Menyiapkan petugas yang memiliki kemampuan
penelitian dan analisis dokumen.
b) Meyiapkan peralatan yang dibutuhkan guna
melakukan penelitian dan analisis dokumen.

c. Prosedur pelaksanaan penelitian dan analisis dokumen

Kegiatan yang dilakukan penyelidik dalam rangka


mencari, mengumpulkan, memilih dan menetapkan
dokumen yang berkaitan dengan suatu peristiwa yang
sedang di selidiki untuk dianalisis sebagai barang bukti
dalam proses penyelidikan peristiwa pidana, dapat

PENYELIDIKAN 44
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

dilakukan dengan cara sebagai berikut:


1) Mengkompulir dokumen yang diduga ada kaitan
dengan tindak pidana dari TKP dan atau tempat lain
dimana dokumen tersebut ditemukan.
2) Menginventarisir dokumen yang berhubungan dengan
tindak pidana dengan yang tidak berhubungan.
3) Membuat surat tanda penerimaan barang bukti.
4) Meneliti valid tidaknya dokumen tersebut (apakah ada
yang dipalsukan pada bagian-bagian surat).
5) Menganalisa kapan, dimana, dan siapa yang
membuat/menerbitkan dokumen tersebut.
6) Menganalisa kekuatan dokumen untuk proses
pembuktian.
7) Meneliti dan menganalisa isi dari dokumen tersebut
disandingkan dengan peristiwa pidana yang
dilaporkan.
8) Dalam hal pasal yang dilaporkan adalah pemalsuan
surat, Penyelidik harus memiliki kemampuan
membedakan antara surat biasa dan akta autentik.
9) Memeriksa dan meneliti jenis kertas baik berdasarkan
sifat, wujud, dan/atau kualitas kertas yang digunakan
sebagai bahan dasar dokumen.
10) melakukan koordinasi awal dengan personel
Laboratorium Forensic Bidang Dokumen Palsu untuk
melakukan pemeriksaan teknis kriminalistik dan
pemeriksaan laboratoris kriminalistik barang bukti
yang menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi
bidang dokumen palsu, antara lain:
11) Tanda tangan, tulisan tangan, material dokumen.
12) Produk cetak (cap stempel, belangko, materai, tulisan
ketik, dan tulisan cetak).
13) Apabila penyelidik belum mendapatkan dokumen yang
berkaitan dengan peristiwa pidana, maka dokumen
tersebut dapat diperoleh dengan cara:
a) Cara terbuka:
(1) berdasarkan LP dilengkapi dengan surat
perintah tugas.
(2) membuat surat permohonan dan atau
permintaan dokumen kepada
orang/korporasi/instansi yang menguasai
dokumen terkait.
(3) Melalui teknik browsing di internet
b) Cara tertutup:
(1) berdasarkan LP dilengkapi dengan surat
perintah tugas.
(2) pengamatan, wawancara, pembuntutan,

PENYELIDIKAN 45
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

penyamaran dan pelacakan.


(3) meneliti dan menganalisa dokumen yang
diperoleh guna menyusun anatomi perkara
tindak pidana serta modus operandinya.
(4) seluruh kegiatan penelitian dan analisa
dokumen yang dilakukan penyelidik harus
dicatat dan dimasukkan dalam Laporan
Hasil Penyelidikan.

d. Hal-hal yang harus diperhatikan


1) Dokumen yang dilakukan penelitian dan analisis harus
dokumen asli dan/atau dokumen yang di legalisir.
2) Penyelidik harus memperlakukan barang bukti
dokumen secara hati-hati dan teliti.
3) keaslian, barang bukti dokumen harus dijaga/dijamin
keasliannya mulai dari TKP sampai diterima di Labfor
Polri.
4) Dokumen barang bukti dibungkus, diikat, disegel, dan
diberi label
5) Mengembalikan barang bukti dokumen yang tidak
terkait dengan peristiwa yang dilaporkan kepada yang
berhak.

PENYELIDIKAN 46
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman
1. Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk
mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai
tindak pidana guna menentukan dapat tidaknya dilakukan
penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang-undang.
2. Penyelidik adalah Pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia
yang diberi wewenang oleh KUHAP untuk melakukan
penyelidikan.
3. Tujuan penyelidikan sebagai salah satu kegiatan penyidikan
bertujuan untuk mempersiapkan dan menunjang kegiatan-
kegiatan yang lain untuk mendapatkan keterangan, data, atau
fakta secara optimal.
4. Fungsi penyelidikan untuk menjamin terlindunginya hak asasi
manusia dalam penggunaan upaya paksa dalam pelaksanaan
penyidikan, sehubungan dengan adanya persyaratan dan
pembatasan yang ketat dalam penggunaan upaya paksa,
ketatnya pengawasan telah pelaksanaan penyidikan serta
adanya lembaga pra peradilan, ganti rugi dan rehabilitasi
maupun tuntutan hukum lainnya.
5. Sasaran penyelidikan
a. Orang.
b. Benda/barang.
c. Tempat (termasuk rumah dan tempat-tempat tertutup
lainnya).
6. Cara penyelidikan.
Penyelidikan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
a. Cara terbuka.
b. Cara tertutup.
7. Teknik dan taktik penyelidikan
a. TPTKP.
b. pengamatan (observasi).
c. wawancara (interview).
d. pembuntutan (surveillance).
e. penyamaran (undercover).
f. pembelian terselubung (undercover buy)
g. pelacak (tracking).
h. penelitian dan analisa dokumen.

PENYELIDIKAN 47
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Soal Latihan

1. Jelaskan pengertian yang berkaitan dengan penyelidikan!


2. Jelaskan tujuan penyelidikan!
3. Jelaskan fungsi penyelidikan!
4. Jelaskan sasaran penyelidikan!
5. Jelaskan pengertian TPTKP!
6. Jelaskan teknik pembuntutan (surveillance)!
7. Jelaskan teknik pelacakan (tracking)!
8. Jelaskan teknik penyamaran (undercover)!
9. Jelaskan teknik pembelian terselubung (undercover buy)!

PENYELIDIKAN 48
DIKBANGSPES BINTARA RESERSE MOBILE

Anda mungkin juga menyukai