Anda di halaman 1dari 8

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH SUMATERA UTARA


RESOR TANAH KARO
Jalan Veteran, 45 Kabanjahe, 22113

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


( SOP )
SAT SABHARA POLRES TANAH KARO
TENTANG
PENGENDALIAN MASSA ( DALMAS )

Kabanjahe, Januari 2018


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH SUMATERA UTARA
RESOR TANAH KARO

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


SABHARA POLRES TANAH KARO
Tentang
PENGENDALIAN MASSA ( DALMAS )

I. PENDAHULUAN

1. Umum

a. penyampaian pendapat dimuka umum adalah Hak setiap Warga Negara untuk
menyampaikan pikiran dengan lisan maupun tulisan secara bebas dan bertanggung
jawab sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

b. Pelayanan dan pengendalian massa dalam rangka menghadapi kegiatan unjuk rasa di
jalan raya, di gedung / bangunan penting dan lahan lapangan / lahan terbuka, baik
yang dilakukan secara tertib atau tidak tertib, perlu disikapi dengan arif, bijaksana,
tegas, konsisten, dan dipertanggung jawabkan secara Hukum.

2. Dasar

a. Undang-undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

b. Peraturan Kapolri No. Pol : 16 tahun 2006 tanggal 5 Desember 2006 tentang
pedoman Pengendalian Massa.

3. Maksud dan tujuan

a. Maksud.

Maksud dibuat SOP ini untuk memberikan petunjuk tentang kegiatan Kepolisian
dalam bidang Pengendalian Massa bagi seluruh Personil Sabhara.

b. Tujuan

Kegiatan Dalmas bertujuan untuk memberikan perlindungan, pengayoman dan


pelayanan terhadap sekelompok masyarakat yang sedang menyampaikan pendapat
atau menyampaikan aspirasinya didepan umum demi terpeliharanya ketertiban
umum.

4. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup SOP Sabhara tentang pengendalian massa yang terdiri dari :

a. Dalmas di jalan raya

b. Dalmas di gedung / bangunan penting

/c. Dalmas…………………………..
-2-

c. Dalmas di lapangan / lahan terbuka

5. Pengertian – Pengertian

a. Pengendalian massa atau disingkat Dalmas adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan
Polri dalam rangka menghadapi massa pengunjuk rasa.

b. Dalmas awal adalah satuan Dalmas yang tidak dilengkapi dengan alat-alat
perlengkapan khusus kepolisian (situasi hijau).

c. Dalmas lanjut adalah satuan Dalmas yang dilengkapi alat-alat perlengkapan kepolisian
(situasi kuning).

d. Lapis Ganda adalah kegiatan peralihan kendali dari satuan Dalmas awal ke Dalmas
Lanjut.

e. Lintas Ganti adalah kegiatan peralihan kendali dari satuan Kompi Dalmas lanjut kepada
satuan Kompi / Detasemen PHH.

f. Negosiator adalah anggota Polri yang melaksanakan perundingan melalui tawar –


menawar dengan massa pengunjuk rasa untuk mendapatkan kesepakatan bersama.

g. PHH adalah rangkaian kegiatan atau proses / cara dalam mengantisipasi atau
menghadapi terjadinya kerusuhan massa atau huru – hara guna melindungi warga
masyarakat dari akses yang ditimbulkan.

h. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan dan perlengkapan yang diperuntukkan bagi lalu lintas.

i. Gedung / bangunan penting adalah bangunan yang meliputi ruangan, halaman dan
sekitarnya yang digunakan untuk kegiatan pemerintahan.

j. Lapangan / lahan terbuka adalah tempat tertentu yang digunakan sebagai sarana oleh
massa dalam melakukan unjuk rasa.

k. Kendali adalah kegiatan yang dilakukan oleh Kapolsek, Kapolsekta, Kapolresta, Kapolres
dan Kapolda untuk mengatur segala tindakan pasukan dilapangan pada lokasi unjuk
rasa atau areal tertentu dalam rangka mencapai suatu tujuan.

l. Alih Kendali adalah peralihan kendali dari Kaplsek / ta kepada Kapolres / ta, dari
Kapolres / ta kepada Kapolda.

m. Kendali Taktis adalah pengendalian oleh Kapolsek/ta, Kapolres/ta, Kapolda yang


berwenang mengatur segala tindakan pasukan dilapangan.

n. Kendali Teknis adalah Pengendalian oleh pejabat pembina fungsi atau pimpinan pasukan
dan atau perwira lapangan di kesatuan masing-masing yang bertanggung jawab
atas teknis pelaksanaan tugas semua anggota yang menjadi tanggung jawabnya.

/o. Kendali…………………………

-3-
o. Kendali umum adalah Pengendalian oleh Kapolda untuk mengatur seluruh kekuatan dan
tindakan pasukan dilapangan dalam unjuk rasa pada kondisi dimana massa
pengunjuk rasa sudah melakukan tindakan – tindakan melawan hukum dalam
bentuk pengancaman, pencurian dengan kekerasan, perusakan, pembakaran,
penganiayaan berat, terror, intimidasi, penyanderaan dan lain sebagainya.

6. Sistematika

I PENDAHULUAN

II TUGAS POKOK

III PELAKSANAAN

IV KOORDINASI DAN PENGENDALIAN

V DUKUNGAN ANGGARAN

VI PENUTUP

II. TUGAS POKOK

Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan terhadap sekelompok masyarakat


yang sedang menyampaikan pendapat atau menyampaikan aspirasinya di depan umum demi
terpeliharanya ketertiban umum, dalam rangka memelihara Kamtibmas dengan mengadakan
Pengendalian Massa berdasarkan prinsip-prinsip efisien, efektif, akuntabel, professional dan
manfaat setiap kegiatan masyarakat, sehingga kegiatan tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan
rencana dan juga dapat memberikan rasa aman, tertib, bebas dari rasa kekhawatiran masyarakat
dalam melaksanakan aktifitasnya.

III PELAKSANAAN

1. Persiapan Dalmas pada saat situasi hijau / tertib antara lain meliputi :

a. Melakukan pengawalan dan pengamanan pada saat massa bergerak

b. Memberikan himbauan Kepolisian kepada massa

c. Membentuk formasi Dalmas sesuai dengan kondisi massa

d. Melakukan rekaman pada saat jalannya unjuk rasa

e. Negosiator berada di depan pasukan Dalmas dan melaporkan tuntutan massa


kepada Kapolsek / Kapolres.

f. Danton / Danki melaporkan setiap perkembangan situasi kepada Kapolsek / Kapolres

g. Apabila situasi meningkat dari tertib ke tidak tertib, maka dilakukan lapis ganti
dengan Dalmas Lanjut.

2. Persiapan Dalmas pada saat situasi kuning / tidak tertib antara lain meliputi :

a. Pasukan Dalmas awal membantu menertibkan massa dan memindahkan ketempat


yang netral atau lebih aman dengan cara persuasive dan edukatif

/b. Negosiator....................................
-4-
b. Negosiator tetap melakukan negosiasi dengan korlap semaksimal mungkin

c. Satuan pendukung lainnya melakukan pemantauan dan himbauan Kepolisian

d. Dapat menggunakan unit satwa dengan formasi bersaf didepan Dalmas Awal untuk
melindungi saat proses lapis ganti

e. Atas Perintah Kaolres Pasukan Dalmas lanjut maju dengan cara lais ganti dan
membentuk formasi bersaf

f. Unit Satwa di tarik kebelakang menutup kanan dan kiri Dalmas

g. Apabila eskalasi meningkat atau massamelempari petugas dengan benda keras,


dalmas lanjut melakukan sikap berlindung selanjutnya Kapolres memerintahkan
Danki Dalmas Lanjut untuk melakukan tindakan hukum

h. Kendaraan taktis pengurai massa bergerak maju melakukan tindakan pengurai


massa

i. Petugas pemadam api dapat melakukan pemadaman api

j. Meakukan pelemparan gas air mata

k. Evakuasi terhadap pejabat VVIP / VIP dapat menggunakan kendaraan taktis


penyelamat.

3. Persiapan Dalmas pada saat situasi merah / melanggar hukum antara lain meliputi :

a. Kapolda memerintahkan Kepala Detasemen / Kompi PHH Brimob untuk lintas ganti
dengan Dalmas Lanjut

b. Kompi PHH maju membentuk formasi bersaf sedangkan pasukan Dalmas Lanjut
melakukan formasi penutupan serong kiri dan kanan dan diikuti unit Satwa, rantis
pengurai massa Sabhara membentuk formasi sejajar dengan rantis pengurai massa
PHH

c. Dalmas lanjut dan Rantis pengurai massa Sabhara bergerak pengikuti aba-aba dan
gerakan Detasemen / kompi PHH.

d. Apabila pada satuan kewilayahan yang tidak ada kompi PHH, maka Kapolda selaku
pengendali umum memerintahkan Kapolres / Kapolresta menurunkan peleton
penindak Sabhara untuk melakukan penindakan hukum yang didukung satuan
Dalmas lanjut Polres / Polresta terdekat.

4. Sebelum pelaksanaan kegiatan Pengendalian Massa (Kegiatan Persiapan) :

a. Menyiapkan surat perintah

b. Menyiapkan pasukan Dalmas

c. Melakukan pengecekan personel, perlengkapan/peralatan, konsumsi dan kesehatan


personil.

/d. Menyiapkan.......................

-5-
d. Menyiapkan rute pasukan Dalmas dan rute penyelamatan pejabat VVIP / VIP dan
pejabat penting lainnya

e. Menentukan Pos Komando / Pos Aju

f. Menyiapkan system komunikasi / alkom

5. Persyaratan yang dimiliki oleh Satuan Dalmas :

a. Mental dan moral yang baik

b. Keteguhan hati dan loyalitas yang tinggi

c. Dedikasi dan disiplin yang baik

d. Nilai kesamaptaan jasmani paling rendah 65

e. Penguasaan terhadap pasal-pasal dalam undang-undang yang berkaitan dengan


Dalmas

f. Jiwa korsa yang tinggi

g. Sikap Netral

h. Kemampuan bela diri

i. Kemampuan penggunaan peralatan Dalmas

j. Kemampuan membentuk / mengubah formasi dengan cepat

k. Kemampuan menilai karakteristik massa secara umum

6. Kewajiban bagi Petugas Dalmas :

a. Menghormati hak asasi manusia dari setiap orang yang melakukan unjuk rasa

b. Melayani dan mengamankan pengunjuk rasa sesuai ketentuan

c. Setiap pergerakan Dalmas selalu dalam ikatan Satuan dan membentuk formasi
sesuai ketentuan

d. Melindungi jiwa dan harta benda

e. Tetap menjaga dan mempertahankan situasi hingga unjuk rasa selesai

f. Patuh dan taat kepada perintah Kepala Satuan Lapangan.

7. Larangan bagi petugas Dalmas :

a. Bersikap arogan dan terpancing oleh prilaku massa

b. Melakukan tindakan kekerasan tidak sesuai prosedur

-6-
c. Membawa peralatan diluar peralatan Dalmas

d. Membawa senjata tajam dan peluru tajam

e. Keluar dari ikatan satuan / formasi dan melakukan pengejaran massa perorangan

f. Mundur membelakangi massa pengunjuk rasa

g. Mengucapkan kata-kata kotor, pelecehan seksual, memaki-maki pengunjuk rasa

i. Melakukan perbuatan lainnya yang melanggar peraturan perundang-undangan

8. Selesai Pelaksanaan Kegiatan Dalmas (Konsolidasi)

a. Konsolidasi dilakukan oleh Satuan Dalmas dalam rangka mengakhiri kegiatan Dalmas
dengan melakukan pengecekan kekuatan dan peralatan.

b. Apel konsolidasi dilakukan oleh :

a) Kapolsek dalam situasi hijau

b) Kapolres / Kapolresta dalam situasi kuning

c) Kapolda selaku pengendali massa, dalam situasi merah

c. Setelah selesai pelaksanaan tugas Dalmas, satuan Dalmas kembali ke Markas satuan
masing-masing dengan tertib.

d. Dilakukan evaluasi dan konsolidasi terhadap cara bertindak dan peralatan yang ada
tetap seperti semula

9. Ketentuan lain-lain

a. Ketentuan mengenai PHH oleh Detasemen PHH sebagaimana dimaksud pasal 10


ayat (2), pasal 17 ayat (2) dan pasal 24 ayat (2) diatur lebih lanjut dengan
peraturan Kapolri.

b. Susunan mengenai kekuatan dalmas, Perlengkapan/peralatan Satuan Dalmas,


kekuatan dalmas di kewilayahan, sikap-sikap pokok Dalmas, kendaraan taktis,
pakaian seragam dan bentuk Formasi pasukan Dalmas awal dan dalmas lanjut,
tercantum dalam lampiran peraturan kapolri No.Pol : 16 Tahun 2006 tanggal 5
Desember 2006 tentang pedoman pengendalian Massa.

IV KOORDINASI DAN PENGENDALIAN

1. Dalam situasi hijau kendali taktis berada pada Kapolsek, sedangkan kendali teknis berada pada
Danton / Danki Dalmas Awal.

2. Dalam situasi kuning kendali taktis berada pada Kapolres / kapolresta, sedangkan kendali teknis
berada pada Kasat Sabhara.

/3. Dalam……………………………..

-7-
3. Dalam situasi medah kendali umum berada pada Kapolda selaku pengendali umum, sedangkan
kendali teknis berada pada Komandan Detasemen / Kompi PHH.

4. Setiap perkembangan eskalasi unjuk rasa wajib dilaporkan secara lisan dari Kapolsek ke
Kapolres dan Kapolres ke Kapolda.

5. kapolsek / Kapolres / Kapolda membuat laporan tertulis secara berjenjang tentang pelaksanaan
tugas Dalmas.

V DUKUNGAN

Anggaran dalam kegiatan Dalmas dibebankan pada anggaran Polri.

VI PENUTUP

Demikianlah Standar Operasional (SOP) Sabhara tentang Pengendalian Massa (Dalmas)


dibuat sebagai bahan untuk dipedomani dan dilaksanakan dalam pelaksanaan tugas Dalmas.

Dikeluarkan di : Kabanjahe
Pada tanggal : Januari 2018
An. KEPALA KEPOLISIAN RESOR TANAH KARO
KASAT SABHARA

PAWANG TERNALEM
AJUN KOMISARIS POLISI NRP 65040225

Anda mungkin juga menyukai