SLAMET WIDODO, S.H. AMIN SIDDIQ, S.H. ARIF AGUNG WINARTO, S.I.K.
INSPEKTUR POLISI SATU NRP 77080930 KOMISARIS POLISI NRP 75100928 AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 78020702
a. Maksud dari pembuatan SOP ini sebagai pedoman anggota Sat Samapta Polres
Bengkayang dalam Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara (TPTKP);
b. Tujuan agar terdapat persamaan persepsi dan pola tindak anggota dalam pelaksanaan
tugas Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara (TPTKP).
2. Pedoman / Acuan
a. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia;
b. Surat Telegram Kapolri Nomor : ST/1834/IX?2011 tanggal 20 September 2011 tentang
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Bidang Fungsi Sabhara yang merupakan
Quick Wins Sabhara;
c. Surat Kabaharkam Polri Nomor : B/1583/IX/2011/Baharkam tanggal 15 September
2011 tentang Pengiriman Buku Road Map Reformasi BirokrasiPolri Gelombang II tahun
2011-2014;
d. Peraturan Kababinkam Polri Nomor 12 Tahun 2009 tanggal 31 Desember 2009 tentang
Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara (TPTKP).
2
3. Pengertian
a. Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara yang selanjutnya disingkat TPTKP adalah
suatu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh anggota Polri yang pertama kali melihat/secara
langsung menemukan suatu kejadian untuk segera mengamankan korban, pelaku, saksi,
barang bukti dan Tempat Kejadian Perkara (TKP) sampai polisi yang berwenang mendatangi
dan mengolah TKP guna proses hukum selanjutnya. Polri sebagai aparat negara yang
bertugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, penegak hukum, pelindung,
pengayom dan pelayan masyarakat dalam pelaksanaan tugasnya dihadapkan pada
permasalahan internal berupa keterbatasan sumber daya personel, kesejahteraan yang
masih rendah, keterbatasan materiil, peralatan, sarana dan prasarana serta anggaran
maupun tantangan eksternal sebagai akibat pengaruh lingkungan strategis global, regional
dan nasional dan tuntutan masyarakat terhadap peningkatan kualitas pelayanan Polri secara
cepat, tepat dan akuntabel.
b. Samapta Polri dalam pelaksanaan pelayanan publik melaksanakan kegiatan
Pengaturan, TPTKP, pengawalan, TPTKP (TPTKP dialogis) yang merupakan salah
satu program unggulan (Quick Wins) Reformasi Birokrsi Polri bidang tugas Samapta,
telah dilaksanakan di seluruh jajaran satuan kewilayahan yang dimulai sejak digulirkannya
program RBP gelombang kedua dan diharapkan dapat memberikan pelayanan prima
berupa kecepatan datang ke TKP, keberadaan dan penggelaran Polisi berseragam di
tempat-tempat rawan gangguan Kamtibmas dan tempat- tempat lain yang membutuhkan
kehadiran Polisi, melalui penggalian permasalahan dan kesulitan yang dihadapi oleh
masyarakat dengan cara dialog langsung, menangani dan memberisolus
permasalahan masyarakat tersebut serta adanya perubahan sikap perilaku anggota
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap sopan santun, humanis
dalam bentuk senyum, sapa dan salam.
1. Organisasi
2. Tugas TPTKP
a. Melindungi dan melayani masyarakat, wujud dari melayani masyarakat yaitu
mendatangi tempat kejadian perkara untuk melakukan tindakan pertama di
tempat kejadian perkara sebelum fungsi lain mendatangi dan melakukan olah TKP.
3. Fungsi TPTKP
Mengamankan tempat kejadian perkara agar tetap dalam keadaan status quo yang
nantinyaakan digunakan sebagai dasar tindakan kepolisian lebih lanjut.
4. Peran TPTKP
Sebagai pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat dengan mendatangi TKP dan
melakukan pertolongan terhadap korban yang ada berada di TKP, penangkapan pelaku,
penemuan saksi, barang bukti, menjaga status qu dan pencarian petunjuk lainya serta
sebagai dasar dimulainya penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.
5. Dalam pelaksanaan program Pelayanan Publik Sat Samapta Polres Bengkayang salah
satunya melaksanakan TPTKP.
5. KEGIATAN TPTKP
1. Urutan kegiatan TPTKP :
a. Tahap Persiapan :
1) Persiapan yang dilakukan petugas yang akan melakukan TPTKP meliputi :
a. Menyiapkan surat perintah;
b. Menyiapkan personil Polri;
c. Kendaraan dan alat komunikasi;
d. Menyiapkan peralatan dan Sampata Kit;
e. Pimpinan lapangan memberikan APP kepada nggota meliputi pembagian
tugas, cara bertindak di TKP, penentuan route terpendek dan koordinasi
dengan fungsi-fungsi teknis dan fungsi pendukung lainya; dan
f. Terhadap TKP yang ditemukan langsung oleh petugas Polri dalam
pelaksanaan Patroli, maka petugas tersebut harus menjaga Status Quo.
2) Larangan bagi anggota Polri yang dituagskan untuk melaksanakan TPTKP adalah
sebagai berikut :
a. Menyimpang dari route saat menuju TKP yang sudah di tentukan kecuali
dalam keadaan mendesak/darurat;
b. Menerima segala bentuk imbalan/pemberian yang diduga berhubungan
dengan pelaksanaan tugas TPTKP;
c. Melepaskan salah satu kelengkapan perorangan penangkapan TKP pada
saat melakukan TPTKP;
d. Melakukan perbuatan yang dapat mencemarkan kehormatan diri, orang lain
4
dan kesatuan;
e. Melakukan perbuatan yang dapat mengurangi sikap kewaspadaan;dan
f. Melakukan perbuatan lainya yang melanggar perundang-undangan.
3) Kewajiban bagi anggota Polri yang ditugaskan untuk melaksanakan TPTKP adalah
sebagai berikut :
a. Berpenampilan dan bersikap ramah, tanggap, tegas, peduli, etis, korek dan
tidak sewenang - wenang;
b. Bersikap responsif terhadap situasi dan kondisi lingkungan sekelilingnya;
c. Penugasan daerah, route dan medan yang dilakukan TPTKP;
d. Senantiasa menjaga keamanan diri pada saat penanganan TKP;
e. Melakukan pengecekan sarana dan prasarana perorangan maupun satuan
sebelum berangkat tugas TPTKP; dan
f. Mematuhi rambu – rambu lalulintas dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
b. Pelaksanaan
1. Penanganan Tindak Pertama di TKP Laka Lantas adalah :
a) Melakukan pertolongan terhadap korban sesuai dengan ketentuan PPPK
serta kirim ke rumah sakit terdekat;
b) Mengamankan TKP dan mempertahankan dalam keadaan status quo;
c) Mengatur arus lalu lintas di sekitar TKP;
d) Memberi tanda posisi korban dan kendaraan di TKP;
e) Mengamankan pengemudi dan awak kendaraan:
f) Memeriksa dan mengamankan surat – surat kendaraan berupa SIM, STNK,
dan surat – surat lainya;
g) Mencatat secara lengkap identitas korban dan saksi yang melihat kejadian
tersebut;
h) Membuat sketsa gambar TKP laka lantas;
i) Segera menghubungi kantor polisi terdekat;
j) Membuat Berita Acara Penaganan TKP; dan
k) Bila petugas telah datang, segera berikan keterangan sejelas-jelasnya dan
serahkan kepada petugas penyidik dalam rangka penyidikan selanjutnya.
2. Penanganan Tindak Pertama di TKP Kriminalitas adalah :
a) Melakukan pertolongan terhadap korban;
b) Memasang garis polisi ( police line ) atau peralatan tali lainya;
c) Mengamati secara umum tentang situasi, baik orang maupun barang atau
benda – benda;
d) Mencatat tempat, waktu kejadian dan keadaan cuaca;
e) Mendata dan mencatat orang – orang yang berada di TKP terutama yang
mengetahui tentang kejadian dan diperintahkan untuk tidak meninggalkan
tempat;
f) Menangkap pelaku apabila masih berada di sekitar TKP;
g) Mengamankan barang bukti dengan memberikan tanda – tanda;
h) Membuat gambar/sketsa TKP;
i) Membuat Beritas Acara Penanganan TKP;
j) Menyiapkan permintaan visum et repertum;
k) Meminta bantuan anjing pelacak; dan
l) Menyerhkan hasil penanganan TKP kepada petugas penyidik beserta
tersangka, barang bukti dan saksi yang di temukan.
3. Penanganan Tindak Pertama di TKP Bencana Alam adalah :
a) Melakukan pertolongan terhadap korban;
5
c. Penggakhiran :
6
6. PENUTUP
Ditetapkan di : Bengkayang
Pada tanggal : Januari 2022
PS. KASAT SAMAPTA POLRES BENGKAYANG