Anda di halaman 1dari 11

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH NUSA TENGGARA TENGAH


RESOR LOMBOK TENGAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PINJAM PAKAI SENJATA API GENGGAM
DILINGKUNGAN POLRES LOMBOK TENGAH

Praya, Januari 2020


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TENTANG PEDOMAN PINJAM PAKAI SENJATA API GENGGAM POLRI DI
LINGKUNGAN POLRES LOMBOK TENGAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. UMUM

a. Bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat Negara yang


berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
penegak hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayan
kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam Negeri.

b. Dalam rangka menyelenggarakan tugas fungsi dan peran Kepolisian


Daerah NTB diperlukan sarana dan prasarana yang digunakan untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas personel Polri dilapangan,
diantara Senjata api Polri yang digunakan dalam upaya melumpuhkan
lawan dan atau untuk bela diri dari acaman lawan yang membahayakan
keselamatan diri maupun orang lain.

c. Untuk dapat menguasai Senjata api Polri oleh personel Polri diperlukan
pedoman tentang cara/prosedur penggunaan Senjata api dinas yang harus
diikuti dan ditempuh oleh setiap personel sehingga yang besangkutan layak
untuk menguasai Senjata api genggam dinas Polri.

d. Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b,


huruf c, diperlukan menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP)
tentang pedoman tata cara pengajuan permohonan pinjam pakai Senjata
api dinas baru dan perpanjangan surat ijin pinjam pakai senjata api dinas
Polri dilingkungan Polda NTB.

B. DASAR

1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik


Indonesia;
2. Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Polda;
3. Peraturan Kapolri Nomor 4 Tahun 2007 tanggal 18 Januari 2007 tentang
tata cara pemeriksaan psikologi bagi calon pemegang Senpi organic Polri
dan non organic TNI/POLRI;
4. Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/689/III/2017 tanggal 14 Maret 2017
tentang pengawasan dan har Senpi serta penertiban administrasi guna
antisipasi penyalahgunaan Senpi;
5. Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/919/XII/2017 tanggal 20 Desember 2017
tentang proses persyaratan membawa dan mengunakan Senpi;
6. Surat Telegram Aslog Kapolri Nomor: ST/22/III/LOG.7.5./2018 tentang
pengawasan serta pengendalian dalam penggunaan Senpi dinas.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud

Maksud penyusunan SOP tentang pedoman pinjam pakai senjata api


genggang dinas polri dilingkungan Polres Lombok Tengah adalah:
1. Sebagai dasar dan pedoman dalam pelaksanaan tugas/kegiatan
administrasi operasional Kepolisian sehingga lebih terkoordinasi, efektif,
efisien dan dapat dipertanggungjawabkan;

2. Untuk lebih menjelaskan prinsip-prinsip dasar dari SOP pedoman pinjam


pakai senjata api genggam dinas Polri dilingkungan Polres Lombok Tengah
Polda NTB, agar dapat dengan mudah dipahami oleh seluruh personel
dilingkungan Polres Lombok Tengah Polda NTB.

b. Tujuan

Tujuan penyusunan standar operasional prosedur (SOP) tentang pedoman


pinjam pakai senjata api genggam dinas Polri dilingkungan Polres Lombok
Tengah Polda NTB:

1. Untuk memberi pemahaman personel Polres Lombok Tengah Polda NTB


tentang prosedur/pedoman pinjam pakai senjata api genggam dinas Polri;

2. Untuk memastikan penerapan prinsip dan standar SOP, terwujudnya


persamaan visi, persepsi kesatuan tindak keseragaman dan pelaksanaan
tugas sehingga tercapai standarisasi mutu kegiatan materi dan sasaran
serta memudahkan dalam pelaksanaan tugas;

3. Sebagai pedoman bagi personel Polres Lombok Tengah Polda NTB dalam
pengajuan ijin pinjam pakai senjata api dinas Polri dengan memenuhi
beberapa persyaratan yang meliputi persyaratan administrasi antara lain
rekomendasi berjenjang/atasan langsung minal dua tingkat diatasnya (Waka
Polres, Kabag Sumda, Kasat Intelkam, Kasiwas, Kasipropam), memenuhi
persyaratan/lulus psykologi secara periodik, lulus menembak minimal kelas
III, surat keterangan sehat dari dokter, pernyataan dari istri bagi yang sudah
berkeluarga, surat keterangan sosiometri minimal 5 peronel (rekan
seangkatannya dan bawahan), melampirkan fotocopy domisili calon
pemegang Senpi dan mengajukan permohonan pinjam pakai senjata api
dinas dinilai memiliki kualifikasi kelayakan untuk menguasai senjata api
dinas Polri.

D. RUANG LINGKUP

Adapun ruang lingkup penyusunan standar operasional prosedur (SOP)


tentang pedoman pinjam pakai senjata api dinas Polri dilingkungan Polres Lombok
Tengah Polda NTB meliputi pelaksanaan tugas dan wewenang, pemohon,
persyaratan rekomendasi serta pengawasan dan pengendalian.
E. TATA URUT
- BAB I PENDAHULUAN
A. UMUM
B. DASAR
C. MAKSUD DAN TUJUAN
D. RUANG LINGKUP
E. TATA URUT
- BAB II KETENTUAN UMUM
- BAB III TUGAS DAN WEWENANG
- BAB IV PERSYARATAN DAN INSTRUMEN
- BAB V PELAKSANAAN KEGIATAN
- BAB VI TANGGUNG JAWAB
- BAB VII DUKUNGAN ANGGARAN
- BAB VIII PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
- BAB IX PENUTUP
BAB II

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri adalah alat
Negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan
kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam Negeri;

2. Kepolisian Daerah NTB yang selanjutnya disingkat Polda NTB adalah pelaksana
tugas dan wewenang Polri diwilayah Polda NTB yang berada dibawah Kapolri;

3. Kepala Kepolisian Daerah NTB yang selanjutnya disingkat Kapolda NTB adalah
pimpinan Polri di Daerah Nusa Tenggara Barat dan bertanggung jawab kepada
Kapolri;

4. Kepala Kepolisian Resor Lombok Tengah yang selanjutnya disingkat Kapolres


Lombok Tengah adalah pimpinan Polri diwilayah Polres Lombok Tengah dan
bertanggung jawab kepada Kapolda NTB;

5. Senjata Api adalah senjata yang melepaskan satu atau lebih proyektil yang
didorong dengan kecepatan tinggi oleh gas yang dihasilkan oleh pembakaran
suatu profelan proses penembakan cepat ini secara tehnis disebut Deflagrasi,
kebanyakan senjata api modern menggunakan laras melingkar untuk
memeberikan efek putaran pada proyektil yang menebak kestabilitas lintasan;

6. Senjata Api organic Polri adalah senjata api milik dins Polri yang merupakan
perlengkapan perorangan personel Polri berdasarkan UU No 2 Tahun 2002,
dipinjamkan kepada personel Polri yang memenuhi persyaratan guna mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas kepolisian di lapangan dengan tujuan untuk
melumpuhkan lawan dan atau bela diri;

7. Pemeriksaan Psykologi adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan,


pengolahan dan evaluasi data psykologi untuk mengungkap karakteristik individual
berdasarkan nilai0nilai persyaratan yang ditetapkan;

8. Surat keterangan hasil pemeriksaan psykologi yang selanjutnya disingkat SKHPP


dalah surat keterangan hasil pemeriksaan psykologi yang dikeluarkan sebagai
bukti bahwa yang bersangkutan sudah mengikuti test psykologi dan memenuhi
syarat.
BAB III

TUGAS DAN WEWENANG

Pasal 2

1. Biro Sarpras Polda NTB bertugas menyelenggarakan pembinaan dan administrasi


Sarana dan Prasarana yang meliputi Inventarisasi, merawat dan menyalurkan
pembekalan umum, peralatan khusus, senjata api dan angkutan.
2. Dalam pelaksanaan tugasnya Karo Sarpras dibanu oleh para Kabag salah satunya
Kabag Pal yang melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pemberian ijin pinjam
pakai senpi dinas Polri serta pergudangan senjata api.

Pasal 3

Pemohon

Pemohon pinjam pakai senjata api organic Polri memenuhi criteria sebagai berikut:

1. Pemohon setidaknya berpangkat Briptu dengan masa dinas 4 tahun adalah


termasuk masa kerja fiktif (Bintara dari Sarjana), kecuali dari SAG atau Bripda
dengan penugasan khusus (Drive Ka/Waka);

2. Tidak sedang terlibat pelanggaran hukum atau disiplin;

3. Personel Polri yang akan mengajukan permohonan pinjam pakai senpi genggam
organic diutamakan yang bertugas di bagian Operasional Kepolisian dan atau
tugas khusus;

4. Dalam mengajukan permohonan pinjam pakai senpi genggam harus memenuhi


persyaratan administrasi, antara lain rekomendasi berjenjang/atasan langsung
minimal dua tingkat diatasnya (Waka Polres, Kabag Sumda, Kasat Intelkam,
Kasiwas dan KasiPropam), memenuhi persyaratan/lulus psykologi secara periodik,
lulus menembak minimal kelas III, surat keterangan sehat dari dokter, pernyataan
dari istri bagi yang sudah berkeluarga, surat keterangan sosiometri minimal 5
personel (rekan seangkatannya dan bawahan), melampirkan fotocopy alamat
domisili calon pemegang senpi dinas;

5. Mengajukan permohonan pinjam pakai senjata api dinas dinilai memiliki kualifikasi
kelayakan untuk menguasai senjata api dinas Polri;

6. Dalam kondisi fisik yang baik (memenuhi syarat kesehatan);

7. Memahami tata cara penggunaan, pengetahuan dan keterampilan menggunakan


senjata api.
BAB IV

PERSYARATAN DAN INSTRUMEN

Aspek Psykologi

Pasal 4

Aspek psykologi yang diungkap dalam pemeriksaan psykologi bagi calon


pemegang senjata api organik Polri meliputi:

1. Aspek psykologi pencetus adalah:


a. Tidak mampu menahan dorongan untuk bertindak;
b. Mudah tersinggung;
c. Agresif atau dorongan menyakiti orang lain;
d. Dorongan meluka diri sendiri;
e. Pamer;
f. Mempunyai prasangka yang tinggi terhadap orang lain;
g. Lalai atau kecenderungan berperilaku memperbolehkan barang-
barangnya yang khusus dipinjam orang lain dan meletakkan barang-
barang disembarang tempat; dan
h. Mempunyai masalah yang serius dalam rumah tangga.

2. Metode pemeriksaan psykologi yang digunakan untuk mengungkap aspek-


aspek psykologi adalah:

a. Psykotes adalah mteri test kecerdasan kepribadian dan sikap kerja yang
ditunjukkan untuk mengungkap asoek-aspek yang dimaksud dalam
pasal 3 ayat (1);
b. Wawancara adalah metode yang dimaksud untuk mengungkap aspek
yang di maksud dalam pasal 3 ayat (1) yang tidak dapat diungkap
melalui metode lain;
c. Observasi adalah metode yang dimaksud untuk mengungkap aspek-
aspek yang dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) melaksanakan
pengamatan terhadap perilaku selama pemeriksaan psykologi;
d. Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d adalah
metode yang dimaksudkan untuk mengungkap aspek-aspek yang
dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) melalui penggunaan data-data tertulis
yang sudah ada.

3. Surat keterangan hasil pemeriksaan psykologi yang terbitkan sebagai tanda


bahwa yang bersangkutan sudah mengikuti test psykologi dan dikategorikan
memenuhi atau tidak memenuhi syarat sebagai pemohon/calon pemegang
senjata api organik Polri dengan kriteria:

a. Memenuhi syarat adalah jika aspek penghambat mendapat nilai minimal


cukup dan aspek pencetus tidak ada;
b. Tidak memenuhi syarat adalah jika penghambat ada yang mendapat
nilai kurang atau ada aspek.
Pasal 5

Aspek kesehatan

1. Personel yang mengajukan senjata api genggam organik Polri harus memiliki
kondisi kesehatan yang direkomendasikan oleh Dokter Rumkit
Bhayangkara/Dokter Poliklinik Polres Lombok Tengah, pemeriksaan yang
dilakukan meliputi:

a. Tekanan darah pada saat pemeriksaan


b. Visus mata kanan dan kiri
c. Tinggi dan berat badan

2. Hasil pemeriksaan/diagnosa dokter terhadap personel yang bersnagkutan


dituangkan dalam surat keterangan kesehatan serta rekomendasi kondisi
kesehatannya dengan keterangan sehat/tidak sehat yang di tandatangani dan
dicap oleh dokter pemeriksa.

Pasal 6

Aspek Keterampilan

1. Personel yang mengajukan permohonan pinjam pakai senjata api genggam


organic harus memiliki keterampilan menggunakan senjata api genggam dan
telah dinilai layak menguasain senjata api genggam dengan baik, adapun
keterampilan menggunakan senjata api diperoleh saat pendidikan dasar
kepolisian.

2. Dalam rangka meningkatkan keterampilan personel di bidang menembak


dengan menggunakan senjata api, Subbag Log Bag Sumda masing-masing
Satker/Subsatker di Polres Lombok Tengah menyelenggarakan latihan
menembak secara berkala minimal sekali setiap tahunnya.

Pasal 7

Rekomendasi

1. Personel yang mengajukan senjata api genggam organic Polri harus dilampiri
dengan syarat Rekomendasi dari atasan langsung dengan kriteria:

a. Personel berpangkat Brigadir satu dan Pama, rekomendasi dari atasan


langsung pemohon;
b. Personel dengan Jabatan Kabag/Kasat/Kasi/Kapolsek, rekomendasi dari
Waka Polres Lombok Tengah.

2. Personel yang mengajukan senjata api genggam organik harus mendapat


rekomendasi dari pejabat:

a. Waka Polres
b. Kabag Sumda
c. Kasat Intelkam
d. Kasiwas
e. Kasi Propam
BAB V

PELAKSANAAN KEGIATAN

Pasal 8

Tahap Persiapan

1. Prosedur yang harus dipenuhi permohonan baru pinjam pakai senjata api dinas:

a. Para Paurmin/Kasium Satker/Subsatker mengajukan permohonan tes


psykologi ke Biro SDM bagi personel yang akan mengajukan pinjam pakai
senpi genggam organik;
b. Surat pernyataan pemegang senpi yang ditandatangani oleh pemohon pinjam
pakai senpi dinas dan dapat mengetahui kabag/Kasat/Kasi/Kapolsek masing-
masing pemohon;
c. Surat pernyataan dari istri pemohon pinjam pakai senpi dinas mengetahui istri
masing-masing pemohon bagi yang sudah berkeluarga dan Fotocopy KPI;
d. Melampirkan keterangan sosiometri minimal 5 personel (rekan seangkatannya
dn bawahannya);
e. Melampirkan fotocopy KTP untuk mengetahui alamat domisili calon pemohon
pinjam pakai senpi dinas;
f. Melampirkan sertifikat kemampuan lulus menembak minimal kelas III;
g. Surat sertifikat dokter yang dinyatakan telah diperiksa kesehatannya dan
bependapat bahwa dari segi kesehatan yang bersangkutan memenuhi syarat
untuk pinjam pakai senpi dinas;
h. Pemohon yang telah memenuhi persyaratan dapat mengajukan permohonan
ke Subbag Log Bag Sumda Polres Lombok Tengah;

2. Prosedur yang harus dipenuhi perpanjangan kartu pinjam pakai senjata api:

a. Nota dinas perpanjangan kartu senpi yang ditandatangani Kasatker masing-


masing;
b. Surat keterangan lulus psykologi secara periodik;
c. Surat sertifikat dokter yang dinyatakan telah diperiksa kesehatannya dan
berpendapat bahwa dari segi kesehtan yang bersangkutan memenuhi
syarat untuk pinjam pakai senpi dinas.
BAB VI

TANGGUNG JAWAB

Pasal 9

1. Sanggup saat bertugas senpi dimasukkan kedalam sarung senpi, apabila


dimasukkan ke ddalam pinggang harus diikat dengan tali pengaman sedemikian
rupa untu mencegah senpi hilang karena jatuh;
2. Sanggup untuk tidak meninggalkan senjata api di kendaraan baik roda 2 maupun
roda 4, MCK dan harus melekat di badan;
3. Apabila ditaruh dalam almari harus jauh dari jangkuan anak-anak/orang land an
dikunci;
4. Sanggup untuk segera menyerahkan Senpi ke Subbag Log Bag Sumda pada saat
akan melaksanakan mutasi, cuti, pendidikan dan keluar wilayah hukum Polres
Lombok Tengah;
5. Sanggup melaporkan penggantian kartu pinjam pakai senpi sebulan sebelum habis
massa berlakunya, serta melaksanakan pemeriksaan ulang kesehatan dan
psykotest untuk perpanjangan kartu pinjam pakai senpi.

BAB VII

DUKUNGAN ANGGARAN

Pasal 10

1. Dalam tahapan kegiatan pinjam pakai senpi dinas oleh personel tidak dikenakan
biaya, baik untuk administrasi maupun pemeliharaan;
2. Biaya pemeliharaan senjata api dinas Polri telah didukung dalam Dipa Satker
masing-masing;
3. Untuk menerbitkkan surat rekomendasi:

a. Pemohon setidaknya berpangkat Briptu dengan masa dinas 4 tahun, kecuali


dari SAG atau Bripda dengan penugasan khusus (Driver Ka/Waka)
b. Tidak sedang terlibat pelanggaran hukum atau disiplin;
c. Personel mempunyai watak/sifat tidak mudah tersinggung (tempramen
tinggi);
d. Tidak arogan atau suka pamer;
e. Tidak pelupa atau mudah lalai;
f. Tidak sedang mempunyai masalah kedinasan,keluarga, pribadi dan
ekonomi (keuangan)
BAB VIII

PENGAWASAN DAN PENEGENDALIAN

Pasal 11

Pengendalian dan pengawasan proses pinjam pakai senjata api dinas Polri oleh
personel Polri dilaksanakan oleh Subbag Log Bag Sumda dan Sipropam, yang
pelaksanaannya dibawah kendali atasan langsung masing-masing.

Aktivitas pengendalian dan pengawasan proes pinjam pakai senjata api dilakukan
berdasarkan tahapan-tahapan tertentu, sejak tahap tes psykologi, kesehatan dan
administrasi, pengendalian harus selalu dilakukan karena kencederungan manusia
berbuat kesalahan tanpa unsure kesengajaan mauoun sengaja yang bermotif
keuntungan pribadi dengan melakukan pelanggaran dan penyimpangan.

BAB IX

PENUTUP

Pasal 12

Standar operasional prosedur ini dimulai berlaku pada tanggal dikeluarkan agar
setiap personel Polres Lombok Tengah yang akan mengajukan pinjam pakai senjata api
dinas Polri wajib mengetahui dan melaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 13

Demikian standar operasional prosedur pengajuan pinjam pakai senjata api


genggam dinas Polri dilingkungan Polres Lombok Tengah dibuat dan ditandatangani
untuk dapat dijadikan pedoman bagi pimpinan dlam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Praya, Januari 2020


KEPALA BAGIAN SUMBER DAYA

NURAINI
AKP NRP 65120042

Anda mungkin juga menyukai