Anda di halaman 1dari 5

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH KALIMANTAN BARAT


RESOR BENGKAYANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TIPIRING

NO. DOKUMEN TANGGAL REVISI HALAMAN


SOP-SAT SAMAPTA POLRES BENGKAYANG 1/4
001SOP/09/I/2022/SATSAMAPTA
TANGGAL PENERBITAN/EFEKTIF : Januari 2022
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
a. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2002 tentang 1. Memahami dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang
Kepolisian Negara Republik Indonesia berlaku.
b. Surat Telegram Kapolri Nomor : ST/1834/IX?2011 tanggal 20 2. Memahami dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang
September 2011 tentang Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik berlaku di lingkungan Polri;
Bidang Fungsi Sabhara yang merupakan Quick W ins Sabhara. 3. Memahami Satuan Organisasi pada tingkat Polres dan Polsek di
c. Surat Kabaharkam Polri Nomor : B/1583/IX/2011/Baharkam tanggal lingkungan Polres Bengkayang;
15 September 2011 tentang Pengiriman Buku Road Map Reformasi 4. Memahami Tata Naskah Dinas dan Tata Administrasi dan
Birokrasi Polri Gelombang II tahun 2011-2014. Persuratan di lingkungan Polres Bengkayang.
d. Peraturan Kababinkam Polri Nomor 13 Tahun 2009 tanggal 31
Desember 2009 tentang Penaganan Tindak Pidana Ringan (TIPIRING)

DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DISAHKAN OLEH


PS. KASAT SAMAPTA RES BENGKAYANG WAKA POLRES BENGKAYANG KEPALA KEPOLISIAN RESOR BENGKAYANG

SLAMET WIDODO, S.H. AMIN SIDDIQ, S.H. ARIF AGUNG WINARTO, S.I.K.
INSPEKTUR POLISI SATU NRP 77080930 KOMISARIS POLISI NRP 75100928 AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 78020702

1. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud dari pembuatan SOP ini sebagai pedoman anggota Sat Samapta Polres
Bengkayang dalam penanganan Tipiring;

b Tujuan agar terdapat persamaan persepsi dan pola tindak anggota dalampenaganan
Tipiring.

2. Pedoman/Acuan

a. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia;
b. Surat Telegram Kapolri Nomor : ST/1834/IX?2011 tanggal 20 September 2011 tentang
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Bidang Fungsi Sabhara yang merupakan
Quick Wins Sabhara;
c. Surat Kabaharkam Polri Nomor : B/1583/IX/2011/Baharkam tanggal 15 September
2011 tentang Pengiriman Buku Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II tahun
2011-2014;
d. Peraturan Kababinkam Polri Nomor 13 Tahun 2009 tanggal 31 Desember tentang
penaganan Tindak Pidana Ringan (TIPIRING)
3. Pengertian ;
2

a. Tindak Pidana Ringan yang selanjutnya disebut Tipiring adalah perkara yang diancam
dengan pidana penjara atau kurungan paling lama 3 bulan dan/atau denda sebanyak –
banyaknya tujuh ribu lima ratus rupiah dan penghinaan ringan kecuali pelanggaran lalu
lintas;
b. Samapta Polri dalam pelaksanaan pelayanan publik melaksanakan kegiatan Pengaturan,
Penjagaan, pengawalan, Tipiring (Tipiring dialogis) yang merupakan salah satu program
unggulan (Quick Wins) Reformasi Birokrsi Polri bidang tugas Samapta, telah dilaksanakan
di seluruh jajaran satuan kewilayahan yang dimulai sejak digulirkannya program RBP
gelombang kedua dan diharapkan dapat memberikan pelayanan prima berupa kecepatan
datang ke TKP, keberadaan dan penggelaran Polisi berseragam di tempat-tempat rawan
gangguan Kamtibmas dan tempat- tempat lain yang membutuhkan kehadiran Polisi,
melalui penggalian permasalahan dan kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dengan
cara dialog langsung, menangani dan memberi solusi permasalahan masyarakat
tersebut serta adanya perubahan sikap perilaku anggota dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan sikap sopan santun, humanis dalam bentuk senyum, sapa dan
salam;
e. Agar pelaksanakan Tipiring dapat dilaksanakan dengan baik, penjunjung tinggi Ham dan
sesuai yang diharapkan masyarakat, bangsa dan negara maka perlu disusun Standar
Operasional Prosedur (SOP) sebagai arah dan pedoman dalam pelaksaan Tipiring.

4. ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN


1. Organisasi

a. Tipiring dilaksanakan pada tingkat Mabes Polri sampai dengan tingkat kewilayahan
yang meliputi :
1). Satuan – satuan jajaran Mabes Polri;
2). Polda;
3). Poltabes/Polwil/Polwiltabes;
4). Polres/Polresta/Polres Metro;
5). Polsek/Polsekta/Polsek Metro; dan
6). Polpos.
b. Pelaksana Tipiring Samapta untuk tingkat Polres dilaksanakan oleh Sat Samapta
Polres dan untuk tingkat Polsek dilaksanakan oleh Unit Samapta Polsek;
c. Pihak-pihak yang terlibat dan atau yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
Tipiring Samapta adalah seluruh anggota Tipiring, Kanit Samapta Polsek, Kanit
Turjawali, Kaurbinopsnal Samapta, Kasat Samapta dan Kapolres;
2. Tugas Tipiring
a. Melakukan penegakan hukum terbatas terhadap masayarakat yang melakukan
tindak pidana ringan baik yang diatur dalam KUHP, Non KUHP dan Peraturan
Daerah.

b. Melaporkan secara cepat dan tepat setiap segala bentuk kejadian/gangguan


Kamtibmas yang terjadi di wilayah hukum Polres Bengkayang kepada satuan
tingkat atas guna mendapatkan petunjuk lanjut.
3. Fungsi Tipiring
Bagian intergal dari penegakan hukum khususnya penegakan hukum terbatas
terhadap perkara tindak pidana ringan yang ada di wilyah hukum Polres Bengkayang
yang ditagani secara konsisten dan konsekuen guna menjamin adanya kepatuhan dan
ketaatan hukum.

4. Peran Tipiring
Menjamin adanya kepatuhan dan ketaatan hukum baik yang diatur dalam KUHP, Non
KUHP dan Peraturan Daerah;
3

5. Dalam pelaksanaan program Pelayanan Publik Sat Samapta Polres Bengkayang


salah satunya melaksanakan kegiatan Tipiring.

5. KEGIATAN TIPIRING

1. Urutan kegiatan Tipiring :


a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan kelengkapan administrasi penugasan;
c. Melakukan koordinasi dengan Kejaksaan, Pengadilan dan Pemda setempat;
d. Sebelum pelaksanaan penaganan penegakan hukum terbatas terhadap perkara
Tipiring. Kepala Satuan melaksanakan Acara Pimpinan Pasukan (APP) kepada
seluruh anggota yang terlibat dengan menyampaikan :
1) Gambaran situasi dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi
selama pelaksanaan penegakan hukum terbatas;
2) Gambaran situasi objek yang menjadi sasaran;
3) Rencana tindakan yang akan dilakukan oleh petugas; dan;
4) Larangan dan kewajiban.

e. Larangan bagi petugas yang akan melaksanakan Tipiring adalah :


1) Melakukan tindakan kekerasan, penganiayaan, mengeluarkan kata-kata
kasar/kotor, ancamanan, penghinaan terhadap tersangka/pelaku;
2) Melakukan tindakan pelecahan dalam bentuk apapun terhadap tersangka /
pelaku;
3) Tindakan lain yang dapat membahayakan keselamatan jiwa dan harta benda.

f. Kewajiban bagi petugas yang akan melaksanakan Tipiring adalah :


1) Menghormati harkat dan martabat setiap warga negara ;
2) Melakukan secara manusiawi setiap warga negara; dan
3) Memegang teguh asas praduga tak bersalah.

h. Pelaksanaan
1. Dalam hal tertangkap tangan, cara bertindak terhadap penaganan
pelanggaran Tipiring adalah :
a) Melakukan pemeriksaan terhadap pelanggaran yang terjadi;
b) Membawa tersangka dan barang bukti ke markas satuan;
c) Melakukan pemeriksaan terhadap tersangka dan saksi;
d) Melakukan penyitaan barang bukti; dan
e) Atas kuasa penuntut umum menghadapkan tersangka beserta barang
bukti ke sidang pengadilan.

2. Dalam hal kegiatan rutin kepolisian, cara bertindak terhadap penanganan


pelanggaran Tipiring adalah :
a) Mendatangi secara serentak tempat terjadinya pelanggaran;
b) Melakukan pemeriksaan ada tau tidaknya pelanggaran yang terjadi;
c) Membawa tersangka dan barang bukti ke markas satuan ;
d) Melakukan pemeriksaan terhadap tersangka dan saksi;
e) Melakukan penyitaan barang bukti; dan
f) atas kuasa penuntut umum menghadapkan tersangka beserta barang
bukti kesidang pengadilan.

3. Dalam hal kegiatan gabungan, cara bertindak terhadap penanganan


pelanggaran tipiring adalah:
a) Mementukan sasaran yang dijadikan target kegiatan;
b) Melakukan pembagian tugas;
c) Mendatangi secara serentak tempat terjadianya pelanggaran;
4

d) Melakukan pemeriksaan ada atau tidaknya pelanggaran yang terjadi;


e) Membawa tersangka dan barang bukti ke markas satuan;
f) Melakukan pemeriksaan terhadap tersangka dan saksi;
g) Melakukan penyitaan barang bukti; dan
h) atas kuasa penuntut umum menghadapkan tersangka beserta barang
bukti ke sidang pengadilan atau sidang di tempat.

i. Penggakhiran :
1) Konsilidasi dilakukan oleh satuan Samapta dalam rangka mengakhiri kegiatan
penegakan hukum terbatas dengan melakukan pengecekan kekuatan
personil, perlengkapan dan hasil yang telah dicapai;
2) Dalam rangka konsolidasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), apel
konsolidasi dilakukan oleh kepala satuan;
3) Setelah selesai melaksanakan tugas penaganan Tipiring, seluruh satuan
kembali ke markas satuan masing-masing dengan tertib.

6. PENUTUP

Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) Tindak Pidana Ringan (TIPIRING) ini dibuat
sebagai pedoman dan prosedur tehnis bagi anggota Sat Samapta dalam melaksanakan kegiatan
Tipiring di lapangan.

Ditetapkan di : Bengkayang
Pada tanggal : Januari 2022
PS. KASAT SAMAPTA POLRES BENGKAYANG

SLAMET WIDODO, S.H.


INSPEKTUR POLISI SATU NRP 77080930

Anda mungkin juga menyukai