Anda di halaman 1dari 7

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH SULAWESI TENGAH


RESOR MOROWALI UTARA
Jl. Trans Sulawesi No. 09 Morowali utara

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE (SOP)


TPTKP
SATUAN SABHARA POLRES MOROWALI UTARA

MOROWALI UTARA, Januari 2022


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH SULAWESI TENGAH
RESOR MOROWALI UTARA
Jl. Trans Sulawesi No. 09 Morowali utara

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE (SOP)


TPTKP
SATUAN SABHARA POLRES MOROWALI UTARA

BAB I
PENDAHULUAN

I. Umum
a. Bahwa salah satu tugas pokok polri adalah melindungi dan melayani
masyarakat, wujud dari melayani masyarakat yaitu mendatangi TKP
untuk melakukan tindakan pertama di TKP sebelu fungsi lain mendatangi
dan melakukan olah TKP.
b. Bahwa tindakan pertama di TKP merupakan kegiatan kepolisian dalam
rangka mengamannka TKP agar tetap dalam keadaan status quo yang
nanntinya akan digunakan sebagai dasar tindakan kepolisian lebih lanjut.
II. Dasar
a. Undang – undang Nomor 2 tahun 2002 tentang kepolisian Negara
Republik Indonesia.
b. Peraturan kababinkam polri no 12 tahun 2009, tanggal 31 desember
tentang TPTKP.
c. Keputusan Kapolri no. pol : Kep / 53 / X / 2002, tanggal 17 oktober 2002
tentang organisasi dan tata kerja satuan organisasi pada tingkat markas
besar polri.
d. Road Map revormasi birokrasi polri Gel II tahun 2011 sampai 2014.

III. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Standar opersional procedure (SOP) ini dimaksud sebagai arahan dan
pedoman bagi setiap anggota satuan sabhara polres maupun polsek
jajaran polres Morowali utara dalm melaksanakan TPTKP.

b. Tujuan
Agar terdapat kesamaan persepsi, pola pikir dan cara bertindak anggota
sabhara dalam melaksanakan tugas TPTKP.
BAB II
KETENTUAN UMUM

I. Pengertian – pengertian
1. TKP adalah tempat terjadinya gangguan kamtibmas baik karena
pelanggaran maupun tindak pidana
2. TPTKP adalah suatu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh anggota
polri yang pertama kali melihat / secara laangsung menemukan suatu
kejadian untuk segera mengamannkan korban, pelaku, saksi, BB, dan
TKP.
3. (TKP) sampaai polisi yang berwenang mendatangi dan mengolah TKP
guna proses hukum selanjutnya.
4. Status Quo adalah suatu keadaan TKP yang belum berubah, masih
dalam kondisi utuh seperti keadaan asli / awal.
5. Potensi gangguan adalah kondisi / situasi yang merupakan faktor
stimulant / pencetus / embrio gangguan keamanan yang berpotensi
besar akan tumbuh menjadi gangguan nyata keamanan.
6. Ambang gangguan atau police hazrad adalah kondisi gangguan
kamtibmas skala menengah yang jika dibiarkan tidak ada tindakan
kepolisian dapat meningkat menjadi GN.
7. GN atau ancaman paktual adalah gangguan keamanan berupa
kejahatan atau pelanggaran yang terjadi dan menimbulkan kerugian bagi
masyarakat berupa kerugian harta benda atau jiwa raga.
8. APP atau acara pimpinan pasukan adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pimpinan kesatuan polri sebelum diterjunkan ke lapangan untuk
melaksanakan tugas.

BAB III
TUGAS POKOK, PERAN DAN FUNGSI

I. Tugas Pokok
Melaksanakan TPTKP oleh anggota polri yang pertama kali melihat / secara
langsung menemukan suatu kejadian untuk segera mengamankan korban,
pelaku, saksi, barang bukti dan TKP sampai polisi yang berwenang
mendatangi dan mengolah TKP guna proses hukum selanjutnya.
II. Peran
Mengamankan TKP agar tetap dalam keadaan Status Quo yang nantinya
akan digunakan sebagai dasar tindakan kepolisian lebih lanjut.

III. Fungsi
Penanganan TKP berfungsi untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat dengan mendatangi TKP untuk melakukan pertolongan korban
dan pengamanan TKP agar tetap dalam Status Quo, penagkapan pelaku,
penemuan saksi, barang bukti dan mencari petunjuk lainnya, sert ebagai
dasar dimulainya penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.
BAB IV
STANDAR DAN KRITERIA

I. Sasaran Penugasan
a. TPTKP laka lantas
b. TPTKP Kriminal
c. TPTKP Bencana alam;dan
d. TPTKP Bom
Ruang lingkup TPTKP meliputi :
a. Korban
b. TKP
c. Pelaku
d. Saksi; dan
e. Barang bukti

II. Pola Kegiatan


1. Pimpinan Kesatuan / Pimpinan Lapangan dalam pelaksanaan tugas
TPTKP dapat melakukan koordinasi dengan satuan fungsi kepolisian
maupuan instasi terkait lainnya.
2. Dalam pelaksanaan TPTKP, masing-masing pimpinan melakukan
koordinasi untuk mencapai hasil yang maksimal.
3. Dalam tugas TPTKP, kendali taktis dan kendali teknis berada pada
pimpinan lapangan / pimpinan kesatuan.
4. Setiap perkembangan eskalasi selama kegiatan TPTKP, wajib dilaporkan
secara lisan, dari petugas TPTKP kepada atasannya.
5. Pimpinan tertinggi dari para petugas TPTKP membuat laporan tertulis
secara berjenjang tentang pelaksanaan tugas TPTKP yang menyangkut
semua kegiatan yang dilakukan di lapangan.

III. Pola Penugasan


1. Konsolidasi dilakukan oleh para petugas pelaksana penanganan TPTKP
dalam rangka mengakhiri kegiatan dengan melakukan pengecekan
kekuatan peronil dan peralatan.
2. Dalam rangka konsolidasi sebagaimana dimaksud pada ayat(1), apel
konsolidasi dilakukan oleh petugas yang paling tinggi pangkatnya dalam
suatu kelompok / unit penanganan / pimpinan lapangan.
3. Melaporkan kepada kantor pengendali tentang semua yang dilihat,
didengar dan didapat selama kegiatan TPTKP serta kondisi petugas.
BAB V
TATA CARA DAN PROSEDUR

I. Tahap persiapan
Persiapan yang dilakukan petugas yang akan melakukan TPTKP meliputi :
a. Menyiapkan surat perintah
b. Menyiapkan Personil polri
c. Kendaraan dan alat komunikasi
d. Menyiapkan peralatan dan Sabhara KIT
e. Piminan lapang memberikan APP kepada anggota meliputi pembagian
tugas, cara bertindak di TKP, penentuan Route terpendek dan koordinasi
dengan fungsi-fungsi teknis dan pendukung lainya.
f. Terhadap TKP yang ditemukan langsung oleh petugas polri dalam
pelaksanaan patrol, maka petugas tersebut harus menjaga status Quo.
II. Tahap Pelaksanaan
Penanganan TPTKP laka lantas adalah :
a. Melakukan pertolongan terhadap korban sesuai dengan ketentuan PPPK
serta segera kirim ke rumah sakit terdekat.
b. Mengamankan TKP dan mempertahankan dalam kedaan status Quo.
c. Mengatur arus lalu lintas di sekitar TKP.
d. Memberi tanda posisi korban dan kendaraan di TKP
e. Mengamankanpengemudi dan awak kendaraan
f. Memeriksa dan mengamankan surat-surat kendaraan berupa SIM,STNK
dan surat – surat lainnya.
g. Mencatat secara lengkap identitas korban dan saksi
h. Membuat sketsa gambar TKP laka lantas.
i. Segera menghubungi kantor polisi terdekat.
j. Membuat berita acara penanganan TKP
k. Bila petugas telah dating, segera berikan keterangan sejelas-jelasnya
dan serahkan kepada penyidik dalam rangka penyidikan selanjutya.
Penanganan TPTKP criminal adalah :
a. Melakukan pertolongan terhadap korban.
b. Memasang garis polisi
c. Mengamati secara umum tentang situasi baik orang maupun barang atau
benda-benda.
d. Mencatat tempat waktu kejadian dan keadaan cuaca.
e. Menangkap pelaku apabila masih berada di sekitar TKP
f. Mengmankan BB dan memberikan tanda – tanda.
g. Membuat gambar / sketsa TKP
h. Menyiapkan permintaan Visum Et Repertum.
i. Meminta bantuan anjing pelacak.
j. Menyerahkan hasil penanganan TKP kepada petugas penyidi beserta
tersangka, barang bukti dan saksi yang ditemukan.

Penanganan TPTKP Bencana Alam adalah :


a. Melakukan pertolongan terhadap korban.
b. Memasang garis polisi.
c. Mengamati secara umum tentang situasi, baik orang maupun barang
atau benda-benda.
d. Mencatat tempat, waktu kejadian dan keadaan cuaca.
e. Mendata dan mencatat orang-orang yang berada di TKP terutama yang
mengetahui tentang kejadian dan diperintahkan untuk tidak
meninggalkan tempat.
f. Ikut serta pencarian korban bencana.
g. Ikut serta mengevakuasi korban yang selamat dan luka-luka.
h. Mengamankan harta benda yang masih bisa diselamatkan dan
memberikan tanda-tanda.
i. Mengamankan tempat penampungan pengungsian, dapur umum, posko
kesehatan dan posko peralatan-peralatan yang digunakan untuk bantuan
pertolongan dan penyelamatan.
j. Membuat gambar / sketsa TKP.
k. Membuat Berita Acara penanganan TKP.
l. Menyiapkan permintaan Visum Et Repertum.
m. Meminta bantuan anjing pelacak; dan
n. Menyerahkan hasil penanganan TKP kepada petugas penyidik beserta
tersangka, barang bukti dan saksi yang ditemukan.

Penanganan TPTKP pra Bom / ancaman Bom meliputi :


a. Mendatangi TKP.
b. Memasang police Line atau peralatan lainnya.
c. Mengamati secara umum tentang situasi, baik orang maupun barang
atau benda-benda.
d. Mencatat tempat waktu kejadian dan keadaan cuaca.
e. Mendata dan mencatat orang-orang yang berada di TKP terutama yang
mengetahui tentang kejadian dan diperintahkan untuk tidak
meninggalkan tempat.
f. Menangkap pelaku jika masih berada di TKP.
g. Menghubungi tim Jihandak dan anjing pelacak.
h. Membuat gambit / sketsa TKP.
i. Membuat BAP TKP.
j. Menyerahkan hasil penanganan TKP kepada petugas Jihandak dan
anjing pelacak; dan
k. Melanjutkan penanganan TKP.

Penanganan paskah Ledakan Bom meliputi :


a. Mendatangi TKP.
b. Petugas pemadam kebakaran masuk dan melakukan pemadaman,
petugas TPTKP mengatur lalulintas kendaraan, orang dan
mengamankan lingkungan sekitar TKP.
c. Tim jihandak dan anjing pelacak untuk menetralisir TKP.
d. Setelah TKP dinyatakan steril dan adanya bom oleh tim jihandak petugas
TPTKP memasang police line dan memerlukan pengamanan TKP agar
tetap Status Quo.
e. Tim olah TKP melakukan kegiatan olah TKP.
f. Melakukan pertolongan dan penyelamatan korban ledakkan bom.
g. Melakukan evakuasi korban.
h. Membuat berita Acara penanganan TKP; dan
i. Melanjutkan pengamanan TKP.
BAB VI
PENUTUP

I. Standar Operation Prosdure (SOP) TPTKP ini wajib dipedomani oleh


anggota satuan sabhara polres maupun polsek dijajaran polres Morowali
utara serta dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.

II. Standar operation Prosedure (SOP) TPTKP ini berlaku sejak tanggal
dikeluarkan.

Morowali utara, Januari 2022


KEPALA KEPOLISIAN RESOR MOROWALI UTARA

ADE NURAMDANI, S.H., S.I.K., M.M.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 78091207

Anda mungkin juga menyukai