Anda di halaman 1dari 8

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SPKT

POLRES BULELENG

PENDAHULUAN
1. Umum :

1.
1. Tugas Pokok Polri sesuai dengan undang-undang no 02 tahun 2002
yaitu sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat,
pemelihara kamtibmas dan Penegakan hukum.
2. SPKT merupakan satker baru dibentuk sebagai Implementasi dari
pelayanan prima kepolisian yang berhubungan dengan adanya
pengaduan masyarakat dan pelayanan lainnya sesuai dengan Perkap no
22,23 Tahun 2010.
3. Sebagai etalase Polres / Polsek jajaran tentunya harus memberikan
kesan yang humanis , mudah dan fleksibel dengan memperhatikan
prinsip etis dan estetis atau ramah tamah, senyum, sapa, salam ( 3S)
serta memberikan adanya kenyamanan dalam pelayanan kepada
masyrakat
4. Oleh karena itu untuk kelancaran dalam pelaksanaan tugas
pokoknyamaka SPKT Polres Buleleng mempunyai SOP yang akan
dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas pelayanan Kepolisian yang
terpadu.
2 Dasar :

1.
1. Undang-undang No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI .
2. Perkap no 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang susunan
organisasi dan tata cara kerja pada tingkat kepolisian Resor dan
Kepolisian sektor.

3. Maksud dan tujuan


a. Maksud :


o Pembuatan SOP SPKT dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan
penjelasan tentang pelaksanaan tugas dalam rangka pelayanan ,
pengaduan atau penerimaan dan penanganan laporan masyrakat
khususnya, serta pelayanan kepolisian secara terpadu pada umumnya
yang lebih terarah.
o Pembuatan SOP SPKT dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan
penjelasan tentang pelaksanaan tugas dalam rangka pelayanan ,
pengaduan atau penerimaan dan penanganan laporan masyrakat
khususnya, serta pelayanan kepolisian secara terpadu pada umumnya
yang lebih terarah.
b. Tujuan :


o Tujuan dari pembuatan SOP SPKT yaitu untuk memberikan kemudahan
pemahaman dan penerapan pelaksanaan tugas yang didukung Sarpras
serta personil organic, sehingga pelaksanaan tugas SPKT Polres/ Polsek
jajaran dapat beroprasional sesuai ketentuan.

4. Ruang Lingkup

 Ruang lingkup penyajian materi Standar Operasional Prosedur ( SOP ) tentang


Pelayanan Masyarakat meliputi Pelayanan langsung kepada masyarakat dan
pelayanan tidak langsung.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SPKT POLRES


1. Tugas Pokok :


o Memberikan pelayanan Kepolisian secara terpadu kepada Masyarakat
dalam bentuk penerimaan penanganan Laporan atau Pengaduan ,
pemberian bantuan atau pertolongan dan pelayanan surat keterangan
o Menyajikan informasi yang berkaitan dengan kepentingan tugas
Kepolisian guna dapat diakses sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang – undangan.
o Membantu kebijaksanaan pimpinan / Kapolres serta melaksanakan
tugas jaga, pelayanan dengan melibatkan tingkat fungsi ( koordinasi)
dengan menerima segala kepentingan masyarakat dan laporan/
pengaduan dengan pelayanan prima Kepolisian serta pelayanan tidak
langsung melalui Call Canter 110 serta pembuatan Laporan Polisi
melalui koordinasi dengan piket Fungsi Reskrim.

2. Fungsi

 Memberikan pelayanan Kepolisian kepada Masyarakat secara terpadu antara lain :


o Laporan Polisi (LP),Surat Tanta Terima laporan Polisi(STTLP),Surat
Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP),Surat
Keterangan Tanda lapor Kehilangan (SKTLK),Surat Keterangan Catatan
Kepolisian (SKCK),Surat tanda Terima pemebritahuan (STTP),Surat
Keterangan Lapor Diri (SKLD),Surat Ijin Keramaian (SIK),Surat
Rekomendasi Izin Usaha Jasa Pengaman (SRIUJP),Surat Ijin
mengemudi(SIM) dan pengolahan TKP,Turjawali dan Pengamanan.
o Pengkoordinasian dan pemberian bantuan serta pertolongan antara lain
: Penanganan Tempat kejadian Perkara (TPTKP) dan Pengolahan
TKP,Turjawali dan Pengamanan
o Pelayananan Masyarakat antara lain melalui telepon,Pesan
singkat,Faksimail,Internet (Jejaring social) dan surat.
o Penyajian Informasi umum yang berkaitan dengan kepentingan
Masyarakat sesuai dengan ketentuan perundang undangan.
o Penyiapan Registrasi pelaporan, penyusunan dan penyampaian laporan
harian kepada Kapolres

PRINSIP-PRINSIP DASAR TUGAS SPKT


Adapun prinsip-prinsip dasar pelaksanaan tugas SPKT Polres/ Polsek jajaran dapat
dijabarkan sebagai berikut .

1.
1.
1. Tugas SPKT berarti tugas siaga dengan anggota piket siaga
SPKT dan piket fungsidalam melayani kepentingan
masyarakat.
2. Tugas SPKT melaksanakan penjagaan selama 1 X 24 jam
untuk pelayanan terhadap masyarakat dan sekaligus Pam
kesatrian , hal tersebut semakin nyata dalam pelaksanaan
tugas ditingkat Polres/ Polsek jajaran
3. Sebagai etalase Polres dan Polsek dalam menerima segala
kepentingan masyarakat yangharus mendapatkan pelayanan
kepolisian yang mempunyai letak didepan Polres dan Polsek
4. Karena tugas Piket siaga dan jaga maka harus pedomani
manajemen jaga, ikut datangi TKP dan TPTK, serta menerima
laporan masyarakat baik yang datang langsung maupun
melalui Call canter SPKT dan Call Canter 110 dari mabes
Polri.
5. Dalam pelaksanaan tugas Pokok SPKT Polres dan Polsek harus
melaksanakan pelayanan prima Kepolisian
6. Segala sesuatu pelaksanakan tugas di SPKT menjadi tanggung
jawab Ka SPKT Polres dan Polsek dalam hal yang penting dan
prinsip dalam pelayanan atau pemecahan masalah melalui
langkah deskresi dan atau koordinasi baik Internal SPKT atau
dengan satker / Satfung piket fungsi.

BENTUK- BENTUK SOP PELAYANAN TUGAS


SPKT
1. SOP Menerima laporan/pengaduan masyarakat melalui alat komunikasi :

o
 Memberikan salam kepada pelapor.
 Menanyakan maksud dan tujuan laporan.
 Meminta identitas pelapor dan nomor yang bisa dihubungi
kembali.
 Menganalisa laporan/pengaduan yang diterima apakan
terdapat unsur pidana oleh Tim (kanit SPKT beserta anggota
piket fungsi yg berwenang).
 Apabila terdapat unsur pidana maka segera ditindak lanjuti.
 Apabila tidak terdapat unsur pidana, maka kepada pelapor
diberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti
dan alasan-alasan beserta saran-saran tindak lanjutnya.
 Menghubungi quik respon untuk menindaklanjuti laporan yang
diterima dengan mendatangi TKP atau tempat yang telah
ditentukan oleh pelapor.
 Menerima laporan dari quik respon mengenai keadaan awal
TKP.
 Kanit SPKT beserta piket Fungsi melakukan TPTKP.
 Membuatkan surat Laporan Polisi dan kemudian diserahkan
kepada fungsi reserse untuk ditindak lanjuti.
 Pelapor menerima surat tanda bukti lapor dari SPKT

2. SOP Menerima laporan/pengaduan masyarakat langsung ke SPKT :


o
 Memberikan salam kepada pelapor.
 Mempersilahkan duduk pada tempat yang telah disediakan .
 Menanyakan maksud dan tujuan laporan.
 Meminta identitas pelapor.
 Menanyakan tentang isi laporan/pengaduan memeriksa
dokumen/surat yang dilaporkan.
 Menganalisa laporan/pengaduan yang diterima apakan
terdapat unsur pidana oleh Tim (kanit SPKT beserta anggota
piket fungsi yg berwenang).
 Apabila terdapat unsur pidana maka segera ditindak lanjuti.
 Apabila tidak terdapat unsur pidana, maka kepada pelapor
diberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti
dan alasan-alasan beserta saran-saran tindak lanjutnya.
 Menghubungi quik respon untuk menindaklanjuti laporan yang
diterima dengan mendatangi TKP atau tempat yang telah
ditentukan oleh pelapor.
 Menerima laporan dari quik respon mengenai keadaan awal
TKP.
 Kanit SPKT beserta piket Fungsi melakukan TPTKP.
 Membuatkan surat Laporan Polisi dan kemudian diserahkan
kepada fungsi reserse untuk ditindak lanjuti
 Pelapor menerima surat tanda bukti lapor dari SPKT.
 Membuatkan Surat pengantar Visum Et Repertum dan diantar
kerumah sakit Bhayangkara oleh petugas
 Standar waktu proses penerimaan laporan Polisi:
 Koordinasi dengan piket Reskrim 5 menit
 Membuat Laporan Polisi dan Tanda Bukti Laporan 10
menit
 Menyerahkan ke piket Reskrim 3 menit

STANDAR KEBIJAKAN PELAYANAN SPKT


1) Laporan Polisi.


o Dalam hal kehilangan sepeda motor masyarakat dapat menunjukkan
identitas sepeda motor berupa STNK/BPKB serta surat keterangan dari
Finance apabila sepeda motor masih proses kredit
o Dalam hal kehilangan barang elektronik masyarakat dapat
menunjukkan identitas barang yang hilang berupa nomor seri dan
nomor imei
Dalam hal perkara penipuan penggelapan masyarakat dapat
o
menunjukkan bukti-bukti berupa surat pernyataan/perjanjian, kwitansi
ataupun identitas barang yang digelapkan
2) STPLK (Surat Tanda Penerimaan Laporan Kehilangan)

 Kehilangan Sertifikat
o surat keterangan dari lurah / kepala desa dimana lokasi tanah berada
(cap stemple basah).
o surat keterangan kepemilikan bermaterai rp 6000,- dan di ketahui serta
ditanda tangani oleh lurah / kepala desa.
o surat keterangan kepemilikan bermaterai rp 6000,- dan di ketahui serta
ditanda tangani oleh lurah / kepala desa.
o surat pernyataan tidak sedang dalam sengketa di tanda tangani oleh
lurah / kepala desa.
o fotocopy surat / sertifikat yang hilang.
o fotocopy pbb terakhir.
o surat kuasa bermaterai rp 6000,- apabila pengurusan diwakilkan oleh
orang lain.
o foto copy ktp pemilik / penerima kuasa yang masih berlaku.
o iklan koran dari dua koran / harian berita yang berbeda yang diterbitkan
minimal 2 (dua ) bulan sebelum dilaporkan.
o surat pernyataan tidak dijaminkan kepada pihak lain, bermaterai rp
6000,- diketahui dan ditanda tangani oleh lurah / kepala desa.
osemua persyaratan-persyaratan diatas di fotocopy masing-masing
rangkap 2 (dua) dan di masukkan kedalam map sebelum dsiserahkan
untuk pembuatan / penerbitan surat kehilangan.
 Kehilangan surat-surat

o Menunjukkan Foto Copy /nomor register Surat yang hilang
o Menunjukkan rekomendasi atau keterangan dari tempat yang
menerbitkan surat tersebut
o Kehilangan surat kendaraan bermotor
o Menunjukkan foto copy identitas kendaraan
o Membawa rekomendasi dari instansi yang terkait apabila kendaraan
masih proses kredit/dijaminkan
o Membawa bukti penyiaran melalui media cetak/elektronik
o Menunjukkan surat kuasa apabila pengurusan diwakilkan
o Menunjukkan cek fisik kendaraan
2) SOP pelaksanaan TPTKP (tindakan pertama tempat kejadian perkara)


o Dipimpin oleh Kanit SPKT
o Kanit SPKT mengumpulkan semua piket fungsi dan memberikan arahan.
o Memeriksa perlengkapan dan peralatan untuk pelaksanaan TPTKP.
o Memasang police line
o Sesampai di TKP Kanit SPKT memerintahkan dan mengawasi setiap
piket fungsi untuk bekerja sesuai dengan bidang fungsinya masing-
masing.
o Mengumpulkan anggota dan melakukan anev terhadap pelaksanaan
TPTKP.
o Memeriksa kembali kelengkapan anggota dan peralatan pada saat akan
kembali ke Polres.
o Melaporkan hasil kegiatan TPTKP kepada Ka SPKT


o Standar waktu mendatangi TKP


 Jarak Dekat 15 Menit
 Jarak sedang 30 Menit
 Jarak jauh 40 menit
3) SOP Fasilitas penerimaan laporan/pengaduan masyarakat


o Ruangan penerimaan laporan/pengaduan harus bersih, rapi, sejuk dan
tidak ada kesan yang menakutkan.
o Ruangan penerimaan laporan/pengaduan harus mudah dilihat dan
dijangkau oleh masyarakat.
o Didepan ruang pelayanan dipasang motto pelayanan “kami siap
melayani anda dengan tulus ihklas, cepat, mudah dan tampa
imbalan”.
o Untuk melayani perempuan dan anak harus ada ruang khusus.
o Ruang penerimaan laporan harus dilengkapi dengan meubeler, alat
tulis/komputer, jaringan telepon dan fax.
o Tersedia sarana mobilitas dan dukungan operasional yang memadai.

4) SOP Sikap dan Tindakan petugas dalam menerima laporan/pengaduan.


o Mengemban sikap 3 S (senyum, sapa dan salam)
o Dalam prose penerimaan laporan/pengaduan tidak membedakan status
sosial pelapor/pengaduh (tidak diskriminatif).
o Bersikap sopan, etis dan tidak mempersuli pelapor atau pengaduh.
o Tidak meminta imbalan dalam bentuk apapun kepada pelapor atau
pengaduh.
o Menunjukkan sikap empati dan mampu meyakinkan bahwa laporanatau
pengaduan yang disampaikan pasti akan ditindak lanjuti.

5) SOP Kegiatan TURJAWALI terbatas


o Dipimpin oleh Kanit SPKT.
o Mengumpulkan dan Memberi arahan tetang kegiatan TURJAWALI
terbatas.
o Pelaksanaan dilakukan oleh minimal 2 (dua) orang anggota
SPKTberpakaian dinas.
o Dilaksanakan pada waktu, tempat dan kondisi tertentu, yang mana sifat
dari TURJAWALI terbatas ini hanya sekedarsebagai pelapis pelaksanaan
tugas kepolisian yang dilaksanakan oleh masing-masing fungsi.
o Apabila fungsi yang terkait telah tiba maka anggota SPKT yang
melakukan TURJAWALI terbatas, segera kembali Polres/Ruang SPKT
untuk melaksanakan kegiatan pelayanan.
o Melaporkan hasil pelaksanaan TURJAWALI terbatas kepada pimpinan.

PENUTUP
Demikian Standar Operasional Prosedur SPKT dibuat sebagai Pedoman dalamn
pelaksanaan tugas di Sentral Pelayanan Kepolisian terpadu.

Anda mungkin juga menyukai