Anda di halaman 1dari 13

Peran Polisi dalam

Menjamin Keadilan dan


Kedamaian
KELOMPOK E
4. Jayanti Afifa N. A.
1. Ahmad Kafil
5. Rona Elita M.
2. Dhiani Fathia R.
6. Salsabilla Nasywa H.
3. Fauzi Luqman N. I.
7. Shaffa Putri M.
Kepolisian Negara Republik Indonesia
(Polri) adalah Kepolisian Nasional di
Indonesia, yang bertanggung jawab
langsung di bawah Presiden. Sebelumnya
organisasi ini bernama Badan Kepolisian Polri mempunyai moto Rastra
Negara (BKN), Djawatan Kepolisian Sewakotama yang artinya Abdi
Negara (DKN) dan Angkatan Kepolisian
Utama bagi Nusa Bangsa.
Republik Indonesia (AKRI).
● Pasal 2 :" Fungsi Kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan
Negara di bidang pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
penegak hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat".
● Sedangkan Pasal 3: "(1) Pengemban fungsi Kepolisian adalah Kepolisian
Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh : a. kepolisian khusus, b.
pegawai negri sipil dan/atau c. bentuk bentuk pengamanan swakarsa. (2)
Pengemban fungsi Kepolisian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf
a,b, dan c, melaksanakan fungsi Kepolisian sesuai dengan peraturan
perundang undangan yang menjadi dasar hukum masing masing.
TUGAS KEPOLISIAN
menciptakan "tata tentrem kerta raharja"

● Tugas justitial
○ tugas polisi yang erat kaitannya dengan penegakan hukum dan Undang-Undang yang
menggunakan sanksi pidana
● Tugas sosial
○ tugas polisi yang erat kaitannya dengan upaya mewujudkan kesejahteraan dan
pencapaian tujuan nasional.
● Tugas pendidikan
○ tugas polisi yang berupa bimbingan masyarakat ke arah peningkatan pemahaman dan
kesadaran masyarakat, bernegara, khususnya -kesadaran hukum masyarakat.
● Tugas besturlijk
○ tugas polisi yang bersifat pencegahan, pengaturan dan pelayanan masyarakat, sehingga
terwujud tata kehidupan masyarakat, misalnya pemberian izin keramaian, izin
mengemudi dan lain sebagainya.
Landasan Hukum

TAP MPR Nomor Peraturan


VI/MPR/2000 Pemerintah
TAHUN 2000 Nomor 42 Tahun
2010

UU RI No. 2
Tahun 2002
Hak-Hak Polisi
1.) Gaji pokok 9.) Transportasi atau angkutan
2.) Tunjangan dinas
3.) Pelayanan kesehatan 10.) MPP
4.) Bantuan hukum dan 11.) Pensiun
perlindungan keamanan 12.) Pemakaman dinas dan uang
5.) Cuti duka
6.) Kapor Polri 13.) Pembinaan rohani, mental,
7.) Tanda kehormatan dan tradisi
8.) Perumahan dinas
/asrama/mess
Proses Pelaporan Penyidikan Polisi Sebelum
Diserahkan ke Jaksa
Dasar dilakukan Penyidikan sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2012 tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana pada
Pasal 4 adalah:

01 02 03
Laporan polisi Surat perintah Laporan Hasil
/pengaduan tugas Penyelidikan
- (LHP)

05 04
SPDP Surat perintah
(Surat Pemberitahuan penyidikan
Dimulainya Penyidikan)
Cara Kerja Kepolisian dalam Menegakkan Hukum

Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham RI dapat memberikan izin kepada Polri dalam melakukan
penyelidikan dan penyidikan terhadap adanya dugaan tindak pidana di Lapas/Rutan:

a. Polri dapat melakukan penyelidikan dan


penyidikan terhadap narapidana (sebagai b. Dalam hal yang perlu dan mendesak guna
saksi/tersangka) di Lapas/Rutan setelah kepentingan penyidikan, Polri melaksanakan
berkoordinasi dengan Ditjen Pemasyarakatan penggeledahan disaksikan oleh petugas
Kemenkumham RI atau sekurang kurangnya Lapas/Rutan;
dengan Kanwil Kemenkumham atau di
Lapas/Rutan setempat;

c. Penggeledahan yang dilakukan oleh Ditjen


Pemasyarakatan Kemenkumham RI dan Polri
harus memperhatikan situasi keamanan dan
ketertiban di Lapas/Rutan;
Saat setelah selesai dilakukan penyidikan, maka berkas diserahkan
kepada Penuntut Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat 2
KUHAP. Penyerahan ini dilakukan dua tahap yakni:
a. Tahap pertama, Penyidik hanya menyerahkan berkas perkara;
b. Dalam hal penyidik sudah dianggap selesai, Penyidik menyerahkan
tanggung jawab atas tersangka dan barang bukti kepada penuntut umum.
Jika pada penyerahan pada tahap pertama, penuntut umum
berpendapat bahwa berkas kurang lengkap maka ia dapat:
a. Mengembalikan berkas perkara kepada penyidik untuk dilengkapi disertai
petunjuk.
b. Melengkapi sendiri, berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1991 tentang
Kejaksaan Republik Indonesia.
Berdasarkan Pasal 110 ayat (4) KUHAP, jika dalam waktu 14
hari penuntut umum tidak mengembalikan berkas (hasil penyidikan)
maka penyidikan dianggap telah selesai.
Wawancara bersama
Pak Ade Dedi

Pangkat: IPDA

Dinas pada tahun 1994, sudah


berpengalaman selama 28 tahun
Adakah pesan yang ingin disampaikan Bapak kepada
generasi muda yang ini menjadi polisi nantinya?

“Apapun yang dicita-citakan tentunya kita


perlu ada upaya dan usaha. Persiapkan
segala sesuatunya dari sekarang baik dari
fisik maupun mental. ”
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai