Disusun Oleh:
KELOMPOK 5
TANGERANG BANTEN
2022
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kepada ALLAH SWT , karena berkat dan rahmat-Nya
kelompok kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul : “Peran Lembaga Penegak
Hukum Dalam Menjamin Keadilan Dan Kedamaian”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat untuk mendapatkan nilai kelompok PPKN, kelas XII.
Pada proses penyusunan makalah ini kelompok kami menyadari bahwa masih banyak
terdapat kesalahan kata ataupun kalimat, untuk itu kami meminta kritik dan saran untuk
kesempurnaan makalah ini, dan kami juga menyadari bahwa terdapat dukungan, bantuan,
doa, serta motivasi kepada kelompok kami. Kelompok kami mengucapkan terima kasih
kepada : Mr. Marwadi, S.Pd
Akhir kata, semoga semua kebaikan pihak yang telah membantu dibalas oleh Allah SWT.
Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna untuk pembaca pada umumnya dan
khususnya untuk kami sendiri.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................... ii
PEMBAHASAN..................................................................................................................................4
1. POLRI............................................................................................................................................4
2. KEJAKSAAN...................................................................................................................................6
3. HAKIM..........................................................................................................................................7
4. ADVOKAT.....................................................................................................................................8
5. KPK...............................................................................................................................................9
KESIMPULAN...................................................................................................................................12
iii
PEMBAHASAN
Sebagai negara hukum, Indonesia tentu memiliki lembaga penegak hukum untuk menjamin
keadilan dan kedamaian bagi seluruh rakyatnya. Ada lima lembaga penegak hukum dalam
menjamin keadilan dan kedamaian di Indonesia yakni;
4
2) Menegakkan hukum
3) Memberi perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat.
Jenjang tingkatan kepolisian republik indonesia atau Polri mulai dari yang
terendah yaitu.
1) Tingkatan kecamatan : Polsek
2) Tingkatan kabupaten/kodya: Polres/Polresta/Polrestabes
3) Tingakatan provinsi : Polda
4) Tingkatan pusat : Mabes Polri
5
2. Kejaksaan Negara Republik Indonesia
Kejaksaan Republik Indonesia adalah lembaga negara yang melaksanakan
kekuasaan negara, khususnya di bidang penuntutan. Penuntutan merupakan
tindakan jaksa untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negeri yang
berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang undang
dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang
pengadilan. Kejaksaan sebagai pengendali proses perkara (dominus litis)
mempunyai kedudukan sentral dan penegakkan hukum karena hanya lembaga
inilah yang dapat menentukan apakah suatu kasus dapat diajukan ke pengadilan
atau tidak berdasarkan alat bukti yang sah menurut hukum acara pidana.
6
2. Di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
kejaksaan dengan kuasa khusus dapat bertindak, baik di dalam
maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara atau
pemerintah.
7
c. tata usaha negara, dan hakim pada pengadilan khusus yang
berada dalam lingkungan peradilan tersebut
d. Hakim pada Mahkamah Konstitusi yang disebut dengan Hakim
Konstitusi.
8
c. Advokat tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun pidana
dalam menjalankan tugas profesinya dengan itikad baik untuk
kepentingan membela klien dalam sidang peradilan
d. Advokat berhak memperoleh informasi, data, dan dokumen
lainnya, baik dari instansi pemerintah maupun pihak lain yang
berkaitan denga kepentingan tersebut
e. Advokat berhak atas kerahasiaan hubungannya dengan klien
f. Advokat tidak dapat diidentikkan dengan kliennya dalam
membela perkara klien oleh pihak yang berwenang atau
masyarakat.
Kewajiban yang harus dipatuhi seorang advokat diantaranya adalah
sebagai berikut.
1) Advokat dalam menjalankan tugas profesinya dilarang
membedakan perlakuan terhadap klien
2) Advokat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
dan diperoleh dari kliennya karena hubungan profesi
3) Advokat dilarang memegang jabatan lain yang meminta
pengabdian sedemikian rupa sehingga merugikan profesi
advokat atau mengurangi kebebasan dalam menjalankan
tugasnya.
4) Advokat yang menjadi pejabat negara tidak melaksanakan
tugas profesi advokat selama memangku jabatan.
5. Peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Komisi Pemberantasan Korupsi atau yang disebut KPK adalah sebuah
komisi yang dibentuk pada tahun 2003 berdasarkan Undang-Undang RI No.30
Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Tujuan
dibentuknya KPK adalah untuk mengatasi, menanggulangi, dan memberantas
korupsi. Untuk mencapai tujuan tersebut, KPK mempunyai tugas sebagai
berikut.
a. Koordinasi dengan instasi yang berwenang melakukan
pemberantasan tindak pidana korupsi
b. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan
pemberantasan tindak pidana korupsi
9
c. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap
tindak pidana korupsi
d. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi
e. Melakukan monitor terhadap penyelenggara pemerintahan
negara.
Selain memiliki tugas tersebut, komisi ini memiliki beberapa
wewenang sebagai berikut.
1) Mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan
pidana korupsi.
2) Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan
tindak pidana korupsi
3) Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak
korupsi kepada instansi terkait
4) Melaksanakan dan mendengarkan pendapat atau pertemuan
dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan
tindakan korupsi
5) Meminta laporan instansi terkait pencegahan tindak pidana
korupsi.
10
4) Kepentingan umum, yakni asas yang mendahulukan
kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif,
dan selektif
5) Proposionalitas, yakni asas yang mengutamakan keseimbangan
antara tugas, wewenang, tanggung jawab, dan kewajiban KPK.
11
KESIMPULAN
12
5) Proposionalitas
13