Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH DISKUSI

PERAN LEMBAGA PENEGAK HUKUM DALAM MENJAMIN


KEADILAN DAN KEDAMAIAN

Diajukan untuk memenuhi nilai tugas kelompok Pendidikan Pancasila Dan


Kewarganegaraan siswa SMA Plus Permata Insani Islamic School

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Disusun Oleh:

KELOMPOK 5

KELAS XII IPS 2

SMA PLUS PERMATA INSANI ISLAMIC SCHOOL

PERUM VILLA PERMATA BLOK G1 SINDANG SARI

TANGERANG BANTEN

2022

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kepada ALLAH SWT , karena berkat dan rahmat-Nya
kelompok kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul : “Peran Lembaga Penegak
Hukum Dalam Menjamin Keadilan Dan Kedamaian”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat untuk mendapatkan nilai kelompok PPKN, kelas XII.

Pada proses penyusunan makalah ini kelompok kami menyadari bahwa masih banyak
terdapat kesalahan kata ataupun kalimat, untuk itu kami meminta kritik dan saran untuk
kesempurnaan makalah ini, dan kami juga menyadari bahwa terdapat dukungan, bantuan,
doa, serta motivasi kepada kelompok kami. Kelompok kami mengucapkan terima kasih
kepada : Mr. Marwadi, S.Pd

Akhir kata, semoga semua kebaikan pihak yang telah membantu dibalas oleh Allah SWT.
Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna untuk pembaca pada umumnya dan
khususnya untuk kami sendiri.

Tangerang, 20 Agustus 2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................... ii

PEMBAHASAN..................................................................................................................................4

1. POLRI............................................................................................................................................4

2. KEJAKSAAN...................................................................................................................................6

3. HAKIM..........................................................................................................................................7

4. ADVOKAT.....................................................................................................................................8

5. KPK...............................................................................................................................................9

KESIMPULAN...................................................................................................................................12

iii
PEMBAHASAN

Sebagai negara hukum, Indonesia tentu memiliki lembaga penegak hukum untuk menjamin
keadilan dan kedamaian bagi seluruh rakyatnya. Ada lima lembaga penegak hukum dalam
menjamin keadilan dan kedamaian di Indonesia yakni;

1. Kepolisian Negara Republik Indonesia


Kepolisian Republik Indonesia atau yang sering disingkat Polri merupakan
lembaga negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, menegakkan hukum, serta memberi perlindungan, pengayoman,
dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan
dalam negri. Polisi merupakan garda terdepan dalam proses penegakan hukum
di Indonesia, sebelum jaksa dan hakim. Lebih lanjut, polisi berperan sebagai
penyidik dalam hal penegakan hukum yang berkaitan dengan tindak pidana.
Ketentuan tentang kepolisian telah diatur dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Adapun wewenang kepolisian sebagai berikut:
1) Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan
2) Melarang setiap orang untuk meninggalkan atau memasuki tempat
kejadian perkara untuk kepentingan penyidikan
3) Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka
penyidikan
4) Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta
memeriksa tanda pengenal diri
5) Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau
saksi
6) Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum.

fungsi dari kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di


bidang pemeliharaan kemanan dan ketertiban masyarakat. Penegakan hukum,
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan
tugas dari kepolisian telah diatur dalam pasal 13 yaitu sebagai berikut.
1) Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat

4
2) Menegakkan hukum
3) Memberi perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat.

Terdapat tugas pokok sebagaimana dijabarkan kembali dalam pasal 14 yaitu


sebagai berikut.
1) Melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli
terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintahan sesuai kebutuhan
2) Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin kemanan,
ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan.
3) Membina masyarakat untuk meningkatkan patisipasi masyarakat,
kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat
terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan.
4) Turut serta dalam pembinaan hukum nasional.
5) Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum
6) Melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum
ditangani oleh instansi/pihak yang berwenang
7) Memberi pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingan
dalam lingkup tugas kepolisian
8) Melaksanakan tugas lain dengan sesuai peraturan perundang-
undangan

Jenjang tingkatan kepolisian republik indonesia atau Polri mulai dari yang
terendah yaitu.
1) Tingkatan kecamatan : Polsek
2) Tingkatan kabupaten/kodya: Polres/Polresta/Polrestabes
3) Tingakatan provinsi : Polda
4) Tingkatan pusat : Mabes Polri

5
2. Kejaksaan Negara Republik Indonesia
Kejaksaan Republik Indonesia adalah lembaga negara yang melaksanakan
kekuasaan negara, khususnya di bidang penuntutan. Penuntutan merupakan
tindakan jaksa untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negeri yang
berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang undang
dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang
pengadilan. Kejaksaan sebagai pengendali proses perkara (dominus litis)
mempunyai kedudukan sentral dan penegakkan hukum karena hanya lembaga
inilah yang dapat menentukan apakah suatu kasus dapat diajukan ke pengadilan
atau tidak berdasarkan alat bukti yang sah menurut hukum acara pidana.

Keberadaan Kejaksaan Republik Indonesia diatur dalam Undang-Undang


RI Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia. Berdasarkan
undang-undang tersebut, kejaksaan sebagai salah satu lembaga penegak hukum
perlindungan kepentingan umum, penegakkan hak asasi manusia, serta
pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Adapun yang menjadi
tugas dan wewenang Kejaksaan dikelompokkan menjadi tiga bidang, berikut.
1. Di Bidang Pidana:
1) Melakukan penuntutan
2) Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan tetap
3) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana
bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas
bersyarat.
4) Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu
berdasarkan pada undang-undang
5) Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat
melakukan pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke
pengadilan yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan
penyidik

6
2. Di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
kejaksaan dengan kuasa khusus dapat bertindak, baik di dalam
maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara atau
pemerintah.

3. Dalam bidang ketertiban dan ketentraman umum:


1) Peningkatan kesadaran hukum masyarakat
2) Pengamanan kebijakan penegakan hukum
3) Pengawasan peredaran barang cetakan
4) Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan
masyarakat dan negara
5) Pencegahan penyalahgunaan atau penodaan agama
6) Penelitian dan pengembangan hukum serta statistik kriminal

3. Peran Hakim sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman


Di Indonesia, perwujudan kekuasaaan kehakiman diatur sepenuhnya
dalam Undang-Undang RI Nomor 48 Tahun 2009 tentang kekuasaan
kehakiman, yang merupakan penyempurnaan dari Undang-Undang RI Nomor
4 tahun 2004. Berdasarkan undang-undang tersebut, kekuasaan kehakiman di
Indonesia dilakukan oleh Mahkamah Agung. Hakim adalah pejabat peradilan
negara yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk mengadili.
Mengadili merupakan serangkaian tindakan hakim untuk menerima,
memeriksa, dn memutuskan perkara hukum berdasarkan asas bebas, jujur, dan
tidak memihak disebuah sidang pengadilan berdasarkan ketentuan perundang-
undangan.

Menurut ketentuan Undang-Undang RI Nomor 48 Tahun 2009 tentang


Kekuasaan Kehakiman, hakim berdasarkan jenis lembaga peradilannya dapat
diklasifikasikan menjadi 3 kelompok berikut:
a. Hakim pada Mahkamah Agung yang disebut dengan Hakim
Agung
b. Hakim pada badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah
Agung, yaitu dalam lingkungan peradilan umum, agama, militer

7
c. tata usaha negara, dan hakim pada pengadilan khusus yang
berada dalam lingkungan peradilan tersebut
d. Hakim pada Mahkamah Konstitusi yang disebut dengan Hakim
Konstitusi.

Setiap hakim melaksanakan proses peradilan disebuah tempat yang


dinamakan pengadilan. Dengan demikian, terdapat perbedaan antara konsep
peradilan dan pengadilan. Peradilan adalah proses mengadili suatu perkara,
sedangkan pengadilan adalah tempat untuk mengadili suatu perkara.
Pengadilan secara umum mempunyai tugas untuk mengadili perkara menurut
hukum dengan tidak membeda-bedakan orang. Pengadilan wajib memeriksa
dan mengadili setiap perkara peradilan yang masuk.

4. Peran Advokat dalam Penegakan Hukum


Advokat adalah orang yang memberi jasa hukum, baik di dalam maupun
di luar pengadilan. Jasa hukum yang diberikan berupa konsultasi hukum,
bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, membela, mendampingi, dan
melakukan tindakan hukum. Keberadaan advokat sebagai salah satu penegak
hukum diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2003 tentang
Advokat. Melalui UU ini, setiap orang yang memenuhi persyaratan dapat
menjadi seorang advokat. Adapun tugas dari advokat secara khusus adalah
membuat dan mengajukan gugatan, jawaban, tangkisan, sangkalan, memberi
pembuktian, mendesak segera disidangkan atau diputuskan perkara. Oleh
karena itu sesuai Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2003, seorang advokat
mempunyai hak dan kewajiban yang dilindungi undang-undang. Adapun yang
menjadi hak advokat sebagai berikut.
a. Advokat bebas mengeluarkan pendapat atau pernyataan dalam
membela perkara yang menjadi tanggung jawabnya di dalam
sidang pengadilan dengan tetap berpegang pada kode etik profesi
dan peraturan perundang-undangan
b. Advokat bebas dalam menjalankan tugas profesinya untuk
membela perkara yang menjadi tanggung jawabnya dengan tetap
berpegang pada kode etik profesi dan peraturan perundang
undangan

8
c. Advokat tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun pidana
dalam menjalankan tugas profesinya dengan itikad baik untuk
kepentingan membela klien dalam sidang peradilan
d. Advokat berhak memperoleh informasi, data, dan dokumen
lainnya, baik dari instansi pemerintah maupun pihak lain yang
berkaitan denga kepentingan tersebut
e. Advokat berhak atas kerahasiaan hubungannya dengan klien
f. Advokat tidak dapat diidentikkan dengan kliennya dalam
membela perkara klien oleh pihak yang berwenang atau
masyarakat.
Kewajiban yang harus dipatuhi seorang advokat diantaranya adalah
sebagai berikut.
1) Advokat dalam menjalankan tugas profesinya dilarang
membedakan perlakuan terhadap klien
2) Advokat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
dan diperoleh dari kliennya karena hubungan profesi
3) Advokat dilarang memegang jabatan lain yang meminta
pengabdian sedemikian rupa sehingga merugikan profesi
advokat atau mengurangi kebebasan dalam menjalankan
tugasnya.
4) Advokat yang menjadi pejabat negara tidak melaksanakan
tugas profesi advokat selama memangku jabatan.
5. Peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Komisi Pemberantasan Korupsi atau yang disebut KPK adalah sebuah
komisi yang dibentuk pada tahun 2003 berdasarkan Undang-Undang RI No.30
Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Tujuan
dibentuknya KPK adalah untuk mengatasi, menanggulangi, dan memberantas
korupsi. Untuk mencapai tujuan tersebut, KPK mempunyai tugas sebagai
berikut.
a. Koordinasi dengan instasi yang berwenang melakukan
pemberantasan tindak pidana korupsi
b. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan
pemberantasan tindak pidana korupsi

9
c. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap
tindak pidana korupsi
d. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi
e. Melakukan monitor terhadap penyelenggara pemerintahan
negara.
Selain memiliki tugas tersebut, komisi ini memiliki beberapa
wewenang sebagai berikut.
1) Mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan
pidana korupsi.
2) Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan
tindak pidana korupsi
3) Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak
korupsi kepada instansi terkait
4) Melaksanakan dan mendengarkan pendapat atau pertemuan
dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan
tindakan korupsi
5) Meminta laporan instansi terkait pencegahan tindak pidana
korupsi.

Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, KPK perpedoman pada


asas sebagai berikut.

1) Kepastian hukum, yakni asas dalam negara hukum yang


mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan,
kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan menjalankan
tugas dan wewenang KPK
2) Keterbukaan, yakni asas yang membuka diri terhadap hak
masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan
tidak diskriminatif tentang kinerja KPK dalam menjalankan
tugas dan fungsinya
3) Akuntabilitas, yakni asas yang menentukan bahwa setiap
kegiatan dan hasil akhir kegiatan KPK harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku

10
4) Kepentingan umum, yakni asas yang mendahulukan
kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif,
dan selektif
5) Proposionalitas, yakni asas yang mengutamakan keseimbangan
antara tugas, wewenang, tanggung jawab, dan kewajiban KPK.

11
KESIMPULAN

Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan dan Kedamaian

1. Terdapat lima Lembaga Penegak Hukum di Indonesia yaitu,


 Kepolisian Republik Indonesia (POLRI)
 Kejaksaan Republik Indonesia
 Hakim sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
 Advokat
 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
2. Ketentuan tentang kepolisian telah diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
3. Keberadaan Kejaksaan Republik Indonesia diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 16
Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia.
4. Lembaga kejaksaan di Indonesia memiliki tiga tingkatan yaitu:
1) Kejaksaan Agung di tingkat pusat yang pimpin oleh Jaksa Agung
2) Kejaksaan Tinggi di tingkat provinsi yang dipimpin oleh seorang Kepala
kejaksaan Tinggi (Kajati)
3) Kejaksaan Negeri yang berada di tingkatan kabupaten/kota yang dipimpin oleh
seorang Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari).
5. Advokat adalah orang yang memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar
pengadilan. Keberadaan advokat sebagai salah satu penegak hukum diatur dalam
Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Adapun tugas dari advokat
secara khusus adalah membuat dan mengajukan
gugatan, jawaban, tangkisan, sangkalan, memberi pembuktian, mendesak segera
disidangkan atau diputuskan perkara.
6. Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, KPK perpedoman pada asas sebagai
berikut:
1) Kepastian Hukum
2) Keterbukaan
3) Akuntabilitas
4) Kepentingan Umum

12
5) Proposionalitas

13

Anda mungkin juga menyukai