Anda di halaman 1dari 14

PERAN LEMBAGA PENEGAK HUKUM DI RI

Tugas pelajaran PKN

Disusun oleh:
RENAYA FELISA
XII IPS 3

SMA N 4 MANDAU
Tahun ajaran 2021/2022

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan


taufik danhidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan judul “Peran Lembaga Lembaga Penegak Hukum Di RI”.
Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita
yakni NabiMuhammad saw. yang telah membawa ajaran yang benar
semoga kita diberi syafa'at diyaumil akhir nanti.Penyusun berusaha
semaksimal mungkin agar penyajian makalah ini dapat bermanfaat
mengenai pengetahuan tentang perlindungan dan penegakan hukum
dalam menjamin keadilan dan kedamaian yang baik bagi penyusun
sendiri maupun bagi para pembaca.Di dalam makalah ini masih terdapat
kekurangan.
Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat perbaikan
dari guru akan kami terima dengan senang hati.Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dalam menjalankan hukum di kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.

2
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR.............................................................................
DAFTAR ISI................................................................................
PENDAHULUAN........................................................................
1.Latar Belakang..................................................................
2. Tujuan dan manfaat........................................................

PERAN KEMBAGA PENEGAK HUKUM DALAM


MENJAMIN KEADILAN DAN KEDAMAIAN
A.Peran Kepolisian REPUBLIK INDONESIA......................
B.Peran Kejaksaan Republik Indonesia............................
C.Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan
kehakiman.................................................................................
D.Peran Advokat Dlm Penegak Hukum............................
E.Peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)...............
KESIMPULAN............................................................................

3
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Undang-undang dasar 1945 secara tegas menerangkan dalam


pasal 1 ayat (3) UUD 1945 perubahan ketiga yang berbunyi
"Negara Indonesia adalah negara hukum".artinya negara
kesatuan republik Indonesia negara yang berdasar atas hukum
(rechsstaat),tidak berdasar atas kekuasaan (machstaat), dan
pemerintah berdasarkan sistem konstitusi (hukum dasar) bukan
absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas). Dan perwujudan
hukum tersebut terdapat dalam UUD 1945 serta peraturan
perundangan di bawahnya. Dalam negara hukum, segala
permasalahan diselesaikan sesuai hukum yang berlaku.akan
tetapi, praktik perlindungan dan penegakan hukum terkadang
berbeda dengan prosedur yang ditetapkan.Oleh karena itu,
perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia untuk
menjamin keadilan dan kebenaran dalam kehidupan
bermasyarakat harus segera dibenahi agar tidak terjadi
penyelewengan hukum yang dilakukan oleh oknum-oknum yang
tidak bertanggung jawab.

4
TUJUAN
1. Untuk mengetahui sistem perlindungan dan penegakan hukum di
Indonesia.
2. Menganalisis praktik perlindungan dan penegakan hukum dalam
masyarakat untuk menjamin keadilan dan kedamaian.
3. Menyaji hasil analisis praktek perlindungan dan penegakan hukum
untuk menjamin keadilan dan kedamaian dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

MANFAAT
Adapun manfaat yang diharapkan dalam pembahasan ini adalah
sebagai berikut.
1. Dapat mengetahui sistem perlindungan dan penegakan hukum
yang berlaku di Indonesia.
2. Dapat mengetahui mengapa masyarakat tidak puas dengan
penegakan hukum di Indonesia.
3. Dapat mengetahui dan menilai bagaimana solusi dalam
pemecahan permasalahan hukum di Indonesia.
4. Khusus bagi pemerintahan, memberikan gambaran mengenai
sistem penegakan hukum yang berlaku dalam masyarakat serta
diharapkan dapat menilai.

5
PERAN LEMBAGA LEMBAGA PENEGAK HUKUM DALAM
MENJAMIN KEADILAN DAN KEDAMAIAN

A. Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia


Kepolisian Negara Republik Indonesia atau yang sering disingkat dengan polri
merupakan lembaga negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan
keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan
perlindungan, pengayoman,dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
terpeliharanya keamanan dalam negeri. Selain itu,dalam bidang penegakan hukum
khususnya yang berkaitan dengan penanganan tindak pidana sebagaimana yang
diatur dalam KUHAP, polri sebagai penyidik utama yang menangani setiap
kejahatan secara umum dalam rangka menciptakan keamanan dalam negeri pasal
16 undang-undang Republik Indonesia,nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian
Republik Indonesia telah menetapkan kewenangan sebagai berikut:
 Melakukan penangkapan,penahana,penggeledahan dan penyitaan.
 Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian
perkara untuk kepentingan penyidikan.
 Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka
penyidikan.
 Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta
memeriksa tanda pengenal diri.
 Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat.
 Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau
saksi.
 Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan
pemeriksaan perkara mengadakan penghentian penyidikan.
 Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum.
 Mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang
berwenang di tempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak
atau mendadak untuk mencegah atau menangkal orang yang disangka
melakukan tindak pidana.
 Memberikan petunjuk dan bantuan pendidikan kepada penyidik pegawai
negeri sipil serta menerima hasil penyidikan penyidik pegawai negeri
sipil untuk diserahkan kepada penuntut umum.

6
 Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab yaitu
tindakan penyelidikan dan penyidikan yang dilaksanakan dengan syarat
sebagai berikut:
1. Tidak bertentangan dengan suatu aturan hukum
2. Selaras dengan kewajiban hukum yang mengharuskan tindakan
tersebut dilakukan
3. Harus patut, masuk akal dan tidak termasuk dalam lingkungan
jabatannya.
4. Pertimbangan yang layak berdasarkan keadaan yang memaksa.
5. Menghargai hak asasi manusia.

B. Peran Kejaksaan Republik Indonesia


Kejaksaan republik Indonesia adalah lembaga negara yang melaksanakan
kekuasaan negara, khususnya di bidang penuntutan. Penuntutan merupakan
tindakan jaksa untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negeri yang
berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang dengan
permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan. Pelaku
pelanggaran pidana yang akan dituntut oleh yang benar-benar bersalah dan telah
memenuhi unsur-unsur tindak pidana yang disangkakan dengan didukung oleh
barang bukti yang cukup dan didukung oleh minimal dua orang saksi. Keberadaan

7
Kejaksaan republik Indonesia diatur dalam undang-undang Republik Indonesia
nomor 16 tahun 2004 tentang Kejaksaan republik Indonesia. Berdasarkan undang-
undang tersebut, Kejaksaan sebagai salah satu lembaga penegak hukum dituntut
untuk lebih berperan dalam menegakkan supremasi hukum, perlindungan
kepentingan umum, penegakan hak asasi manusia, serta pemberantasan korupsi,
kolusi, dan nepotisme (KKN). Kejaksaan republik Indonesia sebagai lembaga
negara yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan harus
melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenang nya secara merdeka, terlepas dari
pengaruh kekuasaan pemerintah dan pengaruh kekuasaan lainnya. Adapun yang
menjadi tugas dan wewenang Kejaksaan dikelompokkan menjadi tiga bidang yaitu:
1. Di bidang pidana
 Melakukan penuntutan.
 Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana
bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas
bersyarat.
 Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu
berdasarkan undang-undang.
 Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat
melakukan pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke
pengadilan yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan
penyidik.

2. Di bidang perdata dan tata usaha negara


Kejaksaan dengan kuasa khusus, dapat bertindak baik di dalam maupun
di luar pengadilan untuk dan atas nama negara atau pemerintah.

3. Dalam bidang ketertiban dan ketentraman umum, Kejaksaan turut


menyelenggarakan kegiatan:
* Peningkatan kesadaran hukum masyarakat.
* Pengamanan kebijakan penegakan hukum.
* Pengawasan peredaran barang cetakan.
* Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan
masyarakat dan negara.
* Pencegahan penyalahgunaan atau penodaan agama.
* Penelitian dan pengembangan hukum serta statistik kriminal.

8
C. Peran hakim sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman
Di Indonesia, perwujudan kekuasaan kehakiman ini diatur sepenuhnya
dalam undang-undang Republik Indonesia nomor 48 tahun 2009 tentang kekuasaan
kehakiman, yang merupakan penyempurnaan dari undang-undang Republik
Indonesia nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman. Berdasarkan
undang-undang tersebut kekuasaan kehakiman di Indonesia dilakukan oleh
mahkamah agung, badan peradilan yang berada dibawah mahkamah agung
meliputi badan peradilan yang berada di lingkungan peradilan umum, peradilan
agama, peradilan militer dan peradilan tata usaha negara, serta oleh sebuah
mahkamah konstitusi. Lembaga-lembaga tersebut berperan sebagai penegak
hukum dan dibersihkan dari setiap intervensi baik dari lembaga legislatif, eksekutif
maupun lembaga lainnya. Kekuasaan kehakiman yang diselenggarakan oleh
lembaga-lembaga tersebut dilaksanakan oleh hakim.
Hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang untuk oleh
undang-undang untuk mengadili. Mengadili merupakan serangkaian tindakan
hakim untuk menerima, memeriksa, dan memutuskan perkara hukum berdasarkan
asas bebas, jujur dan tidak memihak di sebuah sidang pengadilan berdasarkan
ketentuan perundang-undangan. Dalam upaya menegakkan hukum dan keadilan
serta kebenaran, hakim diberi kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan. Dengan kata lain, hakim tidak boleh dipengaruhi oleh kekuasaan
kekuasaan lain dalam memutuskan perkara.
Menurut ketentuan undang-undang Republik Indonesia nomor 48 tahun
2009 tentang kekuasaan kehakiman, hakim berdasarkan jenis lembaga peradilan
yang dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok.
Pengadilan secara umum mempunyai tugas untuk mengadili perkara
menurut hukum dengan tidak membeda-bedakan orang. Pengadilan tidak boleh
menolak untuk memeriksa, mengadili dan memutus suatu perkara yang diajukan
dengan dalih bahwa hukum tidak ada atau kurang, akan tetapi pengadilan wajib
memeriksa dan mengadili setiap perkara peradilan yang masuk.

D.Peran Advokat Dalam Penegakan Hukum

9
Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam
maupun di luar pengadilan. Jasa hukum yang diberikan berupa memberikan
konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, membela,
mendampingi, dan melakukan tindakan hukum.
Melalui jasa hukum yang diberikan, advokat menjalankan tugas profesi demi
tegaknya keadilan berdasarkan hukum untuk kepentingan masyarakat pencari
keadilan, termasuk usaha memberdayakan masyarakat dalam menyadari hak-hak
fundamental mereka di depan umum.
Adapun tugas dari advokat secara khusus adalah membuat dan mengajukan
gugatan, jawaban, tangkisan, sangkalan, memberi pembuktian, mendesak segera
disidangkan atau diputuskan perkaranya, dan sebagainya. Oleh karena itu, sesuai
undang-undang RI nomor 18 tahun 2003, seorang advokat mempunyai hak dan
kewajiban yang dilindungi oleh undang-undang.
Keberadaan advokat sebagai salah satu penegak hukum diatur dalam undang-
undang RI nomor 18 tahun 2003 tentang advokat. Melalui UU ini, setiap orang
yang memenuhi persyaratan dapat menjadi seorang advokat.

E. Peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)


Komisi Pemberantasan Korupsi disingkat KPK adalah usaha komisi yang dibentuk
pada tahun 2013 berdasarkan undang-undang RI nomor 30 tahun 2002 tentang
komisi pemberantasan tindak pidana korupsi. Tujuan dibentuknya KPK adalah
untuk mengatasi menanggulangi dan memberantas korupsi. Untuk mencapai tujuan
tersebut KPK mempunyai tugas sebagai berikut.
1. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan
tindak pidana korupsi.
2. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan
tindak pidana korupsi.
3. Melakukan penyelidikan penyidikan dan penuntutan terhadap tindak
pidana korupsi.
4. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi.
Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya. KPK berpedoman pada asas sebagai
berikut:

10
1. Kepastian hukum, yakni asas dalam negara hukum yang mengutamakan
landasan peraturan perundang-undangan kepatutan dan keadilan dalam
setiap kebijakan menjalankan tugas dan wewenang KPK.
2. Keterbukaan, yakni asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat
untuk memperoleh informasi yang benar jujur dan tidak diskriminatif
tentang kinerja KPK dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
3. Akuntabilitas, yakni asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir kegiatan KPK harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Kepentingan umum, yakni asas yang mendahulukan kesejahteraan umum
dengan cara yang aspiratif akomodatif dan selektif.
5. Proporsionalitas, yakni asas yang mengutamakan keseimbangan antara
tugas wewenang tanggung jawab dan kewajiban KPK.

KESIMPULAN
Dalam pelaksanaan penegakan hukum, keadilan harus diperhatikan, namun
hukum itu tidak identik dengan keadilan, hukum itu bersifat umum, mengikat
setiap orang, bersifat menyamaratakan. Setiap orang yang mencuri harus dihukum
tanpa membeda-bedakan siapa yang mencuri. Sebaliknya keadilan bersifat
subjektif, individualistis dan tidak menyamaratakan. Adil bagi seseorang belum
tentu dirasakan adil bagi orang lain.
Kalau kita bicara tentang nilai kepastian hukum, maka sebagai nilai
tuntutannya adalah semata-mata peraturan hukum positif atau peraturan
perundang-undangan. Pada umumnya bagi praktisi hanya melihat pada peraturan
perundang-undangan saja atau melihat dari sumber hukum yang formil.
Sebagaimana diketahui undang-undang itu tidak selamanya sempurna dan
tidak mungkin undang-undang itu dapat mengatur segala kebutuhan hukum dalam
masyarakat secara tuntas. Adakalanya undang-undang itu tidak lengkap dan
adakalanya undang-undang itu tidak ada ataupun tidak sempurna. Keadaan ini
tentunya menyulitkan bagi hakim untuk mengadili perkara yang dihadapinya
Salah satu aspek dalam kehidupan hukum adalah kepastian artinya hukum
berkehendak untuk menciptakan kepastian dalam hubungan antar orang dalam
masyarakat. Salah satu yang berhubungan erat dengan masalah kepastian tersebut
adalah masalah dari mana hukum itu berasal. Kepastian mengenai asal atau sumber
hukum menjadi penting sejak hukum menjadi lembaga semakin formal.

11
12
1.

13
14

Anda mungkin juga menyukai