(PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA)
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
LIBINA GULTOM
ELIA NAIBAHO
ANGGI ANGRAINI
XI IPS 3
BIDANG STUDI
PKN
SMAN 4 MANDAU
TA 2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang,
Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah tentang PBB ini.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang PBB ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
BAB I PENDAHULUAN...………………………………………….…..……1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………2
Kesimpulan…………………………………..…......…………….…...7
Saran…………………………………………………………………...7
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Pengertian PBB
B. Tujuan
Pembentukan PBB memiliki tujuan utama yaitu menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
Ada empat tujuan dari PBB yakni:
- Menjadi wadah untuk menyatukan negara-negara di dunia untuk mencapai tujuan PBB.
C. Pendiri
Awalnya, LBB didirikan karena banyaknya korban jiwa dan kerugian perang dalam
Perang Dunia I, membuat para pemimpin negara membentuk LBB demk mencegah perang.
Namun LBB toh juga gagal. Perang Dunia II malah terjadi. Akhirnya, dibentuklah
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencegah terjadinya Perang Dunia III.
Tokoh yang punya peran penting dalam pendirian organisasi internasional tersebut adalah
sebagai berikut:
1.Franklin D Roosevelt
Presiden Amerika Serikat ke-32 ini adalah orang pertama yang mengusulkan dibentuknya
PBB. Saat itu, Franklin D Roosevelt menjanjikan suatu organisasi dunia pasca-LBB yang
gagal mencegah perang. Roosevelt akhirnya menginisiasi terbentuknya PBB, demi
menciptakan perdamaian internasional pasca Perang Dunia II.
2.Winston Churchill
Winston Churchill adalah Perdana Menteri Inggis pada tahun 1940-1945. Saat bertemu
dengan Presiden Roosevelt di Konfrensi Arcadia, dia juga ikut mendukung dibentuknya PBB.
Keduanya sepakat menyelesaikan perselisihan internasional pasca-perang melalui negosiasi
damai. Kekerasan, tak lagi dianggap jalan.
3.Joseph Stalin
Kepala negara Uni Soviet yang dijuluki manusia baja ini, juga menjabat Sekretaris Jenderal
Partai Komunis Soviet ke-1. Joseph Stalin bertemu Presiden Roosevelt di Teheran, Iran pada
November 1943. Roosevelt lantas mengungkapkan keinginannya membentuk PBB, dan
Stalin pun setuju. Ketiga tokoh tersebut akhirnya sepakat mendirikan PBB, organisasi
internasional yang bertujuan menjaga perdamaian dan keamaan dunia.
D. Markas/ Sekretariat
Markas Agung PBB di New York adalah lokasi terpenting dan tempat utama
Perserikatan Bangsa-Bangsa bersidang. Di sinilah Sidang Umum PBB, Dewan Keamanan
PBB dan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB bersidang. Sidang Dewan Ekonomi dan Sosial
bergantian secara tahun dengan lokasi di Jenewa. Selain itu di sini terdapat gedung
Sekretariat PBB. Setelah PBB didirikan pada tahun 1945, Markas Agungnya berada di
London. Namun pada tanggal 24 Oktober 1949 batu pertama Markas Agung PBB diletakkan
di New York. Untuk itu John D. Rockefeller II menghibahkan sekitar 7 hektare tanah di tepi
timur Manhattan kepada PBB sebagai asetnya dan sebagai sebuah wilayah Teritorial
Internasional. Pada 1951 gedung-gedung utama kompleks ini berakhir yaitu Gedung Sidang
Umum, gedung-gedung konferensi dan gedung Sekretariat yang tingginya 39 lantai ini. Lalu
pada tahun 1961, dibangunlah perpustakaan Dag-Hammarskjöld dan antara tahun 1969-1976
dibangun Gedung UN-Plaza yang berfungsi sebagai hotel dan gedung kantor. Markas PBB
lainnya berada di Jenewa, Wina dan Nairobi.
Indonesia memperoleh 186 suara dari total 190 suara. Selain Indonesia, Jepang (185 suara)
dan Kepulauan Solomon (187 suara) juga terpilih mewakili Kelompok Asia-Pasifik.
Kemenangan Indonesia terpilih menjadi anggota ECOSOC memberikan komitmen untuk
terus berpartisipasi aktif dalam mendorong upaya pencapaian Agenda Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) 2030. Indonesia akan terus berupaya
meningkatkan peran dalam pembahasan isu-isu strategis terutama pada Badan-Badan Khusus
di bawah ECOSOC di antaranya FAO, WHO, IMO, ICAO, dan IAEA. Terpilihnya Indonesia
saat ini merupakan yang ke-12 menjadi anggota ECOSOC setelah terkahir pada periode
2012-2014. Sebelumnya Indonesia menempati posisi tersebut pada periode 1956-1958; 1969-
1971; 1974-1975; 1979-1981; 1984-1986; 1989-1991; 1994-1996; 1999-2001; 2004-2006;
dan 2007-2009.
Indonesia berhasil memperoleh dukungan suara dari 174 negara dan terpilih kembali menjadi
anggota Dewan HAM PBB untuk periode 2020-2022. Terpilihnya Indonesia merupakan
bentuk pemenuhan mandat konstitusi dan penegasan komitmen Indonesia dalam penerapan
norma HAM global tidak hanya di tingkat global, melainkan juga di tingkat regional dan
nasional. Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi anggota Dewan HAM PBB sebanyak empat
kali. Yakni pada periode 2006-2007 selaku founding member. Kemudian Indonesia terpilih
kembali untuk masa jabatan 2007-2010, 2011-2014, kemudian 2015-2017 sebelum terpilih
lagi pada tahun ini.
Menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB Indonesia telah memenuhi janji
kampanyenya untuk menjadi a true partner for world peace dengan mengedepankan
pendekatan konstruktif dan menjadi penghubung negara-negara anggota DK dalam isu-isu
yang sensitif. Menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB bukanlah hal baru baru Indonesia.
Sebelumnya Indonesia pernah menduduki posisi ini pada periode 1973-1974, 1995-1996, dan
2007-2008.
F.Dewan PBB
3. meminta seluruh negara anggota PBB untuk memutuskan hubungan ekonomi, serta laut,
udara, pos, komunikasi radio, atau hubungan diplomatik;
4. melaksanakan keputusan Dewan Keamanan secara militer, atau dengan cara-cara lainnya.
Badan khusus PBB adalah organisasi internasional bersifat otonom yang bekerja dengan
PBB. Berbeda dengan organisasi pendanaan dan program, badan khusus mendapatkan
pembiayaan sukarela dan kontribusi wajib. Sejumlah badan khusus telah berdiri sebelum
Perang Dunia I, lainnya lahir hampir bersamaan dengan PBB, serta sengaja dibentuk karena
kebutuhan tujuan yang muncul.
Berikut Badan-badan PBB:
FAO bertujuan memimpin upaya internasional untuk memerangi kelaparan di seluruh dunia.
FAO merupakan badan khusus yang memfasilitasi perundingan kesepakatan antara negara
berkembang dan negara maju, serta ahli pangan untuk mendorong pembangunan sektor
pangan. FAO bermarkas di Roma, Italia. Belum lama ini, FAO mengeluarkan peringatan
mengenai krisis pangan akibat pandemi Covid-19.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Juga fungsi serta tugas dari organisasi PBB dapat dengan nyata kita rasakan di
seluruh dunia seperti ketika bencana gempa tsunami yang melanda aceh dan nias. Dan juga
proses perdamaian di berbagai negara belahan dunia lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cnnindonesia.com/internasional/sejarah-berdirinya-pbb-pengertian-tujuan-dan-
anggota/amp
https://p2k.unkris.ac.id/id3/3065-2962/Markas-Besar-perserikatan-Bang_14485_s2-
unkris_p2k-unkris.html
https://internasional.kompas.com/read/2021/10/21/175648770/3-tokoh-penting-dalam-
berdirinya-pbb