Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TENTANG PBB

(PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA)

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

IRVAN TRI SAPUTRA

LIBINA GULTOM

ELIA NAIBAHO

ANGGI ANGRAINI

XI IPS 3

BIDANG STUDI

PKN

SMAN 4 MANDAU

TA 2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang,
Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah tentang PBB ini.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan


bantuan dari beberapa pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang PBB ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Duri ,12 Februari 2022


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………….…...….………...….……….….…..…......i

KATA PENGANTAR …..………….…..….…..…………...…..….…..…..….ii

DAFTAR ISI .….…….….……...……..……..….….…..………….............….iii

BAB I PENDAHULUAN...………………………………………….…..……1

 A. Latar Belakang …………………………………….………....……1


 B. Tujuan PBB…………………………………………...……………1
 C. Pendiri PBB ……………………………………………………......1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………2

 A. Latar Belakang PBB…………………………………….…….……2


 B. Tujuan PBB…………………………………………...……………3
 C. Pendiri PBB ……………………………………………………......3
 D. Markas/Sekertariat PBB……………………………………………4
 E. Peran Indonesia Dalam Organisasi PBB…………………………...4
 F. Dewan PBB…………………………………………………………5
 G. Badan-Badan PBB…………………………………………………5

BAB III PENUTUP …..….…...….…….….….....….......……..….....…...…..7

 Kesimpulan…………………………………..…......…………….…...7
 Saran…………………………………………………………………...7

DAFTAR PUSTAKA .…...….....…….……...…….….…….……........……….8


BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Perserikatan Bnagsa-Bangsa (PBB) adalah organisasi internasional yang


beranggotakan negara-negara berdaulat yang bertujuan menghindari perang dunia dan mala
petaka kemanusiaan akibat perang. Piagam PBB ditandatangani oleh delegasi 51 negara pada
tanggal 26 juni 1945. Dan piagam PBB mulai beroperasi pada tanggal 24 oktober 1954.
Seperti Liga Bangsa-Bangsa, tujuan utama PBB adalah menjaga perdamaian dan keamanan
internasional, menyelasaikan sengketa secara damai, melakukan tindakan kolektif, mencegah
ancaman terhadap perdamaian, mempromosikan kerjsama sosial ekonomi internaisonal dan
hak asasi manusia, Keanggotaan PBB terbuka bagi negara-negara yang cinta damai untuk
mendukung penyelesaian sengketa secara tertentu.

B.Rumusan Masalah

1. Apa pengertian PBB?


2. Apa Tujuan PBB
3. Siapa Pendiri PBB
4. Dimana Markas/Sekertariat PBB
5. Apa Peran Indonesia Dalam Organisasi PBB
6. Siapa Dewan PBB
7. Apa Saja Badan-Badan PBB

C.Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian PBB?


2. Untuk Mengetahui Tujuan PBB?
3. Untuk mengetahui Siapa Pendiri PBB?
4. Untuk mengetahui Dimana Markas/Sekertariat PBB?
5. Untuk mengetahui Apa Peran Indonesia Dalam Organisasi PBB?
6. Untuk mengetahui Siapa Dewan PBB?
7. Untuk mengetahui Apa Saja Badan-Badan PBB?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian PBB

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN) adalah organisasi


negara-negara terbesar di dunia. Namun, PBB bukanlah organisasi internasional pertama
yang dibuat, PBB berdiri pada 24 Oktober 1945. Sebelumnya sudah ada Liga Bangsa-bangsa
(LBB) atau League of Nations yang didirikan pada 1919. LBB dibubarkan pada 1946, setelah
PBB lahir. Perang Dunia II tetap terjadi dan tak bisa dihentikan. Lahirnya Persatuan Bangsa-
Bangsa Menjelang berakhirnya PD II, negara-negara kubu Sekutu sepakat membentuk
organisasi global yang menangani urusan antarnegara. Usulan ini pertama disampaikan oleh
Presiden Amerika Serikat Franklin D Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris Winston
Churchill ketika menandatangani Piagam Atlantik pada Agustus 1941. Nama "United
Nations" tadinya dipakai untuk melawan negara yang bertentangan dengan kubu Sekutu.
Musuh sekutu yakni Jerman, Italia dan Jepang.

Pada 1 Januari 1942, 26 negara menandatangani Declaration by United Nations, yang


berisi tujuan perang negara-negara Sekutu. AS, Inggris, dan Uni Soviet merancang struktur
dan fungsi PBB. Tiga negara itu atau kerap disebut "Big Three" adalah pemrakarsa yang
kerap berbeda pendapat. Indonesia Dukung Upaya Penghapusan Hak Veto di PBB Uni Soviet
meminta keanggotaan individu dan hak voting bagi negara-negara republiknya. Sementara
Inggris meminta kepastian agar koloninya tidak dikendalikan PBB. Ada juga perbedaan
pendapat soal sistem pemungutan suara yang digunakan di Dewan Keamanan. Kelak, lahir
"Hak Veto" yang mengistimewakan negara-negara pendiri PBB. Proses berdirinya PBB
Langkah awal dalam melahirkan PBB berlangsung pada 21 Agustus sampai 7 Oktober 1944.
Dalam Konferensi Dumbarton Oaks di Washington DC, para diplomat tiga negara (AS,
Inggris, Uni Soviet) bertemu dengan diplomat China. Negara empat besar atau "Big Four" ini
merumuskan tujuan, struktur, fungsi, namun masih berselisih pendapat soal pemungutan
suara.

Perdana Menteri Inggris WInston Churchill, Presiden Amerika Serikat Franklin D


Roosevelt, dan Pemimpin Uni Soviet Josef Stalin dalam Konferensi Yalta yang digelar pada
Februari 1945. (National Archives and Records Administration) Kemudian pada Konferensi
Yalta, pertemuan tiga negara di Krimea pada Februari 1945 melahirkan dasar PBB.
Pencapaian dan Tugas Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB
Roosevelt, Churchill, dan pemimpin Uni Soviet, Josef Stalin menyapakati sistem pemungutan
suara. Mereka juga setuju PBB akan meneruskan kerja dan mandat LBB. Pada 25 April 1945,
perwakilan dari 50 negara hadir dalam Konferensi PBB tentang Organisasi Internasional di
San Francisco. Mereka yang mengirim perwakilan yakni sembilan negara dari Eropa, 21 dari
Amerika, tujuh dari Timur Tengah, dua dari Asia Timur, tiga dari Afrika, dan masing-masing
satu dari Ukraina dan Belarusia. Kemudian ada lima dari negara-negara persemakmuran
Inggris. Polandia yang tak mengirim perwakilan, tetap diikutkan sebagai anggota PBB.
Perwakilan negara berdikusi soal masalah dunia dan peran PBB. Utamanya soal politik,
ekonomi, dan kesejahteraan sosial. Begitu juga pertahanan dan dominasi negara-negara
adikuasa, dan kesetaraan. Hal-hal ini dituangkan dalam Piagam PBB yang ditandatangani
pada 26 Juni 1945 dan diumumkan pada 24 Oktober 1945. Pembukaan dari Piagam PBB
menyebut tujuan PBB untuk: Menyelamatkan generasi mendatang dari bencana perang
Menegaskan keyakinan akan hak asasi manusia Membangun kondisi di mana keadilan dan
kehormatan atas kewajiban yang timbul dari perjanjian dan hukum internasional dapat
dipertahankan Meningkatkan kesejahteraan sosial dan standar hidup yang lebih baik dalam
kebebasan yang lebih luas Saat ini, PBB bermarkas di New York, Amerika Serikat. Kantor
lainnya ada di Jenewa, Swiss kemudian Wina, Austria, dan kota lainnya di dunia.

B. Tujuan
Pembentukan PBB memiliki tujuan utama yaitu menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
Ada empat tujuan dari PBB yakni:

- Menjaga perdamaian di seluruh dunia.

- Mengembangkan dan menjaga hubungan baik antar negara.

- Mencapai kerjasama internasional untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, mengatasi


kelaparan, penyakit dan kurangnya pendidikan, dan meningkatkan kesadaran akan hak dan
kebebasan negara.

- Menjadi wadah untuk menyatukan negara-negara di dunia untuk mencapai tujuan PBB.

C. Pendiri

Awalnya, LBB didirikan karena banyaknya korban jiwa dan kerugian perang dalam
Perang Dunia I, membuat para pemimpin negara membentuk LBB demk mencegah perang.
Namun LBB toh juga gagal. Perang Dunia II malah terjadi. Akhirnya, dibentuklah
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencegah terjadinya Perang Dunia III.

Tokoh yang punya peran penting dalam pendirian organisasi internasional tersebut adalah
sebagai berikut:

1.Franklin D Roosevelt

Presiden Amerika Serikat ke-32 ini adalah orang pertama yang mengusulkan dibentuknya
PBB. Saat itu, Franklin D Roosevelt menjanjikan suatu organisasi dunia pasca-LBB yang
gagal mencegah perang. Roosevelt akhirnya menginisiasi terbentuknya PBB, demi
menciptakan perdamaian internasional pasca Perang Dunia II.

2.Winston Churchill

Winston Churchill adalah Perdana Menteri Inggis pada tahun 1940-1945. Saat bertemu
dengan Presiden Roosevelt di Konfrensi Arcadia, dia juga ikut mendukung dibentuknya PBB.
Keduanya sepakat menyelesaikan perselisihan internasional pasca-perang melalui negosiasi
damai. Kekerasan, tak lagi dianggap jalan.

3.Joseph Stalin
Kepala negara Uni Soviet yang dijuluki manusia baja ini, juga menjabat Sekretaris Jenderal
Partai Komunis Soviet ke-1. Joseph Stalin bertemu Presiden Roosevelt di Teheran, Iran pada
November 1943. Roosevelt lantas mengungkapkan keinginannya membentuk PBB, dan
Stalin pun setuju. Ketiga tokoh tersebut akhirnya sepakat mendirikan PBB, organisasi
internasional yang bertujuan menjaga perdamaian dan keamaan dunia.

D. Markas/ Sekretariat

Markas Agung PBB di New York adalah lokasi terpenting dan tempat utama
Perserikatan Bangsa-Bangsa bersidang. Di sinilah Sidang Umum PBB, Dewan Keamanan
PBB dan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB bersidang. Sidang Dewan Ekonomi dan Sosial
bergantian secara tahun dengan lokasi di Jenewa. Selain itu di sini terdapat gedung
Sekretariat PBB. Setelah PBB didirikan pada tahun 1945, Markas Agungnya berada di
London. Namun pada tanggal 24 Oktober 1949 batu pertama Markas Agung PBB diletakkan
di New York. Untuk itu John D. Rockefeller II menghibahkan sekitar 7 hektare tanah di tepi
timur Manhattan kepada PBB sebagai asetnya dan sebagai sebuah wilayah Teritorial
Internasional. Pada 1951 gedung-gedung utama kompleks ini berakhir yaitu Gedung Sidang
Umum, gedung-gedung konferensi dan gedung Sekretariat yang tingginya 39 lantai ini. Lalu
pada tahun 1961, dibangunlah perpustakaan Dag-Hammarskjöld dan antara tahun 1969-1976
dibangun Gedung UN-Plaza yang berfungsi sebagai hotel dan gedung kantor. Markas PBB
lainnya berada di Jenewa, Wina dan Nairobi.

E. Peran Indonesia dalam organisasi

Peran Indonesia di dunia internasional melalui PBB secara terhormat sudah


menempatkan Indonesia dalam beberapa peran penting. Indonesia menjadi anggota
Perserikatan Bangsa Bangsa ke-60 pada 28 September 1950. Sejak pertama bergabung
Indonesia telah banyak berkontribusi bagi PBB beserta program-programnya. Sebagai
anggota PBB, Indonesia terdaftar dalam beberapa lembaga di bawah naungan PBB.
Misalnya, ECOSOC (Dewan Ekonomi dan Sosial), ILO (Organisasi Buruh Internasional),
maupun FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian), Dewan HAM PBB, Dewan Keamanan
PBB dan lainnya.

Beberapa peran penting yang masih berjalan di antaranya:

*Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC) - (2021-2023)

Indonesia memperoleh 186 suara dari total 190 suara. Selain Indonesia, Jepang (185 suara)
dan Kepulauan Solomon (187 suara) juga terpilih mewakili Kelompok Asia-Pasifik.
Kemenangan Indonesia terpilih menjadi anggota ECOSOC memberikan komitmen untuk
terus berpartisipasi aktif dalam mendorong upaya pencapaian Agenda Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) 2030. Indonesia akan terus berupaya
meningkatkan peran dalam pembahasan isu-isu strategis terutama pada Badan-Badan Khusus
di bawah ECOSOC di antaranya FAO, WHO, IMO, ICAO, dan IAEA. Terpilihnya Indonesia
saat ini merupakan yang ke-12 menjadi anggota ECOSOC setelah terkahir pada periode
2012-2014. Sebelumnya Indonesia menempati posisi tersebut pada periode 1956-1958; 1969-
1971; 1974-1975; 1979-1981; 1984-1986; 1989-1991; 1994-1996; 1999-2001; 2004-2006;
dan 2007-2009.

*Dewan HAM PBB - (2020-2022)

Indonesia berhasil memperoleh dukungan suara dari 174 negara dan terpilih kembali menjadi
anggota Dewan HAM PBB untuk periode 2020-2022. Terpilihnya Indonesia merupakan
bentuk pemenuhan mandat konstitusi dan penegasan komitmen Indonesia dalam penerapan
norma HAM global tidak hanya di tingkat global, melainkan juga di tingkat regional dan
nasional. Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi anggota Dewan HAM PBB sebanyak empat
kali. Yakni pada periode 2006-2007 selaku founding member. Kemudian Indonesia terpilih
kembali untuk masa jabatan 2007-2010, 2011-2014, kemudian 2015-2017 sebelum terpilih
lagi pada tahun ini.

*Dewan Keamanan PBB - (2019-2020)

Menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB Indonesia telah memenuhi janji
kampanyenya untuk menjadi a true partner for world peace dengan mengedepankan
pendekatan konstruktif dan menjadi penghubung negara-negara anggota DK dalam isu-isu
yang sensitif. Menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB bukanlah hal baru baru Indonesia.
Sebelumnya Indonesia pernah menduduki posisi ini pada periode 1973-1974, 1995-1996, dan
2007-2008.

F.Dewan PBB

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (bahasa Inggris: United Nations


Security Council, UNSC) adalah salah satu dari enam badan utama Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB). Piagam PBB memberikan mandat kepada Dewan Keamanan untuk menjaga
perdamaian dan keamanan internasional.

Piagam PBB juga memberikan kewenangan kepada Dewan Keamanan untuk:

1. menginvestigasi situasi apapun yang mengancam perdamaian dunia;

2. merekomendasikan prosedur penyelesaian sengketa secara damai;

3. meminta seluruh negara anggota PBB untuk memutuskan hubungan ekonomi, serta laut,
udara, pos, komunikasi radio, atau hubungan diplomatik;

4. melaksanakan keputusan Dewan Keamanan secara militer, atau dengan cara-cara lainnya.

G. Badan- badan PBB

Badan khusus PBB adalah organisasi internasional bersifat otonom yang bekerja dengan
PBB. Berbeda dengan organisasi pendanaan dan program, badan khusus mendapatkan
pembiayaan sukarela dan kontribusi wajib. Sejumlah badan khusus telah berdiri sebelum
Perang Dunia I, lainnya lahir hampir bersamaan dengan PBB, serta sengaja dibentuk karena
kebutuhan tujuan yang muncul.
Berikut Badan-badan PBB:

1.Food and Agriculture Organization (FAO)

FAO bertujuan memimpin upaya internasional untuk memerangi kelaparan di seluruh dunia.
FAO merupakan badan khusus yang memfasilitasi perundingan kesepakatan antara negara
berkembang dan negara maju, serta ahli pangan untuk mendorong pembangunan sektor
pangan. FAO bermarkas di Roma, Italia. Belum lama ini, FAO mengeluarkan peringatan
mengenai krisis pangan akibat pandemi Covid-19.

2. International Civil Aviation Organization (ICAO)


ICAO bertugas dalam mengembangkan standar untuk transportasi udara global. Organisasi
yang berkantor pusat di Montreal, Kanada, ini telah membantu 192 negara anggotanya dalam
mengatur lalu lintas udara guna mendorong keuntungan sosial-ekonomi bagi setiap anggota.

3. International Fund for Agricultural Development (IFAD)


IFAD berfokus pada pengurangan kemiskinan di pedesaan. Organisasi yang bermarkas di
Roma, Italia ini telah bekerja sama dengan penduduk pedesaan di negara-negara berkembang
untuk menghilangkan kemiskinan, kelaparan, dan kekurangan gizi. Selain itu, IFAD juga
mendorong peningkatan produktivitas dan pendapatan, serta kualitas hidup mereka.

4. The International Labor Organization (ILO)


ILO bertugas mempromosikan hak-hak buruh internasional. Untuk mencapai tujuan itu, ILO
merumuskan standar internasional tentang kebebasan untuk berserikat, perundingan bersama,
penghapusan kerja paksa, kesetaraan kesempatan dan perlakuan bagi para buruh.
ILO memiliki kantor pusat di Jenewa, Swiss. Indonesia telah terpilih menjadi anggota
Reguler Governing Body (GB) ILO periode 2021-2024.

5. International Monetary Fund (IMF)


IMF bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja dengan
memberikan bantuan keuangan sementara kepada negara-negara yang membutuhkan. IMF
telah memberikan pinjaman sebesar U$28 miliar kepada 74 negara. Indonesia merupakan
salah satu negara yang mendapatkan pinjaman dari IMF untuk pembangunan perekonomian
dalam negeri.
IMF memiliki kantor pusat di Washington, Amerika Serikat.

6. International Maritime Organization (IMO)


IMO bertugas untuk menciptakan kerangka peraturan pelayaran yang komprehensif,
menangani masalah keselamatan dan lingkungan, masalah hukum, kerja sama teknis,
keamanan, dan efisiensi pada bidang maritim. IMO bermarkas di London, Inggris.

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Dengan demikian kita telah mengetahui aspek mengenai Perserikatan Bangsa-Bangsa


(PBB) Merupakan organisasi internasional yang terbesar dari segi jumlah anggotanya dan
memiliki fungsi yang sangat strategis dam kehidupan berbangsa. Yang dalam proses
pendiriannya memiliki jalan panjang. Dan keberadaan PBB di tengah gejolak dunia sangat
membantu untuk menyelesaikan berbagai masalah di dunia ini seperti politik,sosial,budaya,
dan sebagainya

Juga fungsi serta tugas dari organisasi PBB dapat dengan nyata kita rasakan di
seluruh dunia seperti ketika bencana gempa tsunami yang melanda aceh dan nias. Dan juga
proses perdamaian di berbagai negara belahan dunia lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.cnnindonesia.com/internasional/sejarah-berdirinya-pbb-pengertian-tujuan-dan-

anggota/amp

https://p2k.unkris.ac.id/id3/3065-2962/Markas-Besar-perserikatan-Bang_14485_s2-
unkris_p2k-unkris.html

https://internasional.kompas.com/read/2021/10/21/175648770/3-tokoh-penting-dalam-
berdirinya-pbb

Anda mungkin juga menyukai