Anda di halaman 1dari 7

Tugas Sejarah

PBB Lembaga Persatuan Dunia

Nama : Altito Abdulah

Kelas : XII MIPA 8

Absen: 2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah organisasi internasional yang beranggotakan


negara-negara berdaulat yang bertujuan menghindar menghindari perang dunia dan mala petaka
kemanusiaan akibat perang. Piagam PBB ditandatangani oleh delegasi 51 negara pada tanggal 26
Juni 1945. Dan Piagam PBB mulai beroperasi pada tanggal 24 Oktober 1945. Seperti Liga
Bangsa-Bangsa, tujuan utama PBB adalah menjaga perdamain dan keamanan internasional,
menyelesaikan sengketa secara damai, melakukan tindakan kolektif,mencegah ancaman terhadap
perdamaian, mempromosikan kerjasama sosial ekonomi internasional dan hak asasi manusia.
Keanggotaan PBB terbuka bagi negara-negara yang cinta damai untuk mendukung penyelesaian
sengketa secara damai.

1.2 Tujuan

Tujuan dari tugas akhir ini adalah:

1. Mengetahui sejarah berdirinya PBB.


2. Mengetahui azaz dan tujuan berdirinya PBB.
3. Mengetahui keanggotaan PBB.
4. Mengetahui susunan keanggotaan dan tugas Badan-badan PBB.
5. Dan lainnya.

1.4. Manfaat

Dengan didapatkannya tujuan dari tugas akhir ini maka diharapkan dapat memberikan
informasi mengenai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara keseluruhan.
BAB II

ISI

A. SEJARAH BERDIRINYA PBB

PBB didirikan di San Fransisco pada 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton
Oaks di Washington, DC, namun Sidang Umum yang pertama – yang dihadiri wakil dari 51
negara – baru berlangsung pada 10 Januari 1946 di Church House, London. Sejak didirikan
hingga tahun 2007, sudah tercatat ada 192 negara yang menjadi anggota PBB. Markas pertama
PBB berada di San Francisco, namun sejak tahun 1946 sampai sekarang kantor pusatnya terletak
di di New York.

Pada 25 April 1945, persidangan PBB tentang penyatuan antar bangsa, dimulai di San
Francisco. Selain dihadiri oleh wakil-wakil negara juga organisasi umum -termasuknya Lions
Club yang diundang khusus untuk menggubah piagam PBB. Tak kurang 50 negara yang
menghadiri persidangan ini menandatangani “Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa”. Polandia
yang tidak menghadiri persidangan itu diberi satu tempat khusus, baru dua bulan kemudian
tepatnya pada 26 Juni wakilnya menandatangani piagam itu.

Selanjutnya, Perserikatan Bangsa Bangsa ditetapkan secara resmi pada 24 Oktober 1945,
selepas piagamnya telah diratifikasi oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan (DK), yaitu
Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet, Perancis, Republik China serta diikuti anggota lainnya
yang terdiri 46 negara di Church House, London, Inggris pada 10 Januari 1946 yang diikuti 51
negara.

B. Azaz dan Tujuan Berdirinya PBB

Asas PBB

Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut.

1. Persamaan derajat dan kedaulatan semua negara anggota.


2. Persamaan hak dan kewajiban semua negara anggota.
3. Penyelesaian sengketa dengan cara damai.
4. Setiap anggota akan memberikan bantuan kepada PBB sesuai ketentuan Piagam PBB.
5. PBB tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara anggota.
Tujuan PBB

Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut.

1. Memelihara perdamaian dan keamanan dunia.


2. Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan asas-asas persamaan
derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara
lain.
3. Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah
ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan.
4. Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan mencegah timbulnya peperangan.
5. Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau kemerdekaan
fundamental tanpa membedakan warna, kulit, jenis kelamin, bahasa, dan agama.
6. Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama yang harmonis
untuk mencapai tujuan PBB.

. Keanggotaan PBB

Keanggotaan PBB terdiri dari 2 macam, yaitu:

1. Anggota asli (orginal members) yang terdiri dari 50 negara yang menandatangani Piagam
San Fransisco 26 Juni 1945. Pada tanggal 15 Oktober 1945 Polandia menyusul sehingga
menjadi 51 negara.
2. Anggota tambahan, yakni negara-negara anggota PBB yang masuk kemudian berdasar
syarat-syarat disetujui Majelis Umum PBB.

Syarat-syaratnya adalah sebagai berikut.

1. Negara merdeka.
2. Negara yang cinta damai.
3. Sanggup mematuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Piagam PBB.
4. Diusulkan oleh Dewan Keamanan dan disahkan oleh Majelis Umum PBB.

Tujuan Lain Dari Dibentuknya PBB adalah

a. Pemeliharaan perdamaian dan keamanan

PBB, setelah disetujui oleh Dewan Keamanan, mengirim pasukan penjaga perdamaian ke
daerah dimana konflik bersenjata baru-baru ini berhenti atau berhenti sejenak untuk menegakkan
persyaratan perjanjian perdamaian dan untuk mencegah pejuang dari kedua belah pihak
melanjutkan permusuhan. Karena PBB tidak memelihara militer sendiri, pasukan perdamaian
secara sukarela disediakan oleh negara-negara anggota PBB. Pasukan, juga disebut “Helm Biru”,
yang menegakkan kesepakatan PBB, diberikan Medali PBB, yang dianggap dekorasi
internasional bukan dekorasi militer. Pasukan penjaga perdamaian secara keseluruhan menerima
Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1988.

Para pendiri PBB telah mempertimbangkan bahwa organisasi itu akan bertindak untuk
mencegah konflik antara negara dan membuat perang pada masa depan tidak mungkin, namun
pecahnya Perang Dingin membuat perjanjian perdamaian sangat sulit karena pembagian dunia ke
dalam kamp-kamp yang bermusuhan. Menyusul akhir Perang Dingin, ada seruan baru bagi PBB
untuk menjadi agen untuk mencapai perdamaian dunia, karena ada beberapa lusin konflik
berkelanjutan yang terus berlangsung di seluruh dunia.

b. Hak asasi manusia dan bantuan kemanusiaan

Penegakan hak asasi manusia merupakan alasan utama untuk didirikannya PBB.
Kekejaman dan genosida pada Perang Dunia II menyebabkan munculnya konsensus bahwa
organisasi baru ini harus bekerja untuk mencegah tragedi serupa pada masa mendatang. Tujuan
awal adalah menciptakan kerangka hukum untuk mempertimbangkan dan bertindak atas keluhan
tentang pelanggaran hak asasi manusia. Piagam PBB mewajibkan semua negara anggota untuk
mempromosikan “penghargaan universal bagi, dan kepatuhan terhadap, hak asasi manusia” dan
mengambil “tindakan bersama dan terpisah” untuk itu. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia,
meskipun tidak mengikat secara hukum, diadopsi oleh Majelis Umum pada tahun 1948 sebagai
satu standar umum keberhasilan untuk semua. Majelis secara teratur mengambil isu-isu hak asasi
manusia.

PBB dan lembaga-lembaganya adalah badan penting dalam menegakkan dan melaksanakan
prinsip-prinsip yang diabadikan dalam Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia.
Salah satu contoh adalah dukungan oleh PBB untuk negara-negara dalam transisi menuju
demokrasi. Bantuan teknis dalam memberikan pemilu yang bebas dan adil, meningkatkan
struktur peradilan, penyusunan konstitusi, pelatihan pejabat hak asasi manusia, dan mengubah
gerakan bersenjata menjadi partai politik telah memberikan kontribusi signifikan terhadap
demokratisasi di seluruh dunia. PBB telah membantu pemilihan berjalan di negara-negara
dengan sedikit atau tanpa sejarah demokrasi, termasuk baru-baru ini di Afghanistan dan Timor
Timur. PBB juga merupakan forum untuk mendukung hak perempuan untuk berpartisipasi
secara penuh dalam kehidupan politik, ekonomi, dan sosial negara mereka. PBB memberikan
kontribusi untuk meningkatkan kesadaran konsep hak asasi manusia melalui perjanjian dan
perhatiannya terhadap pelanggaran yang spesifik melalui Majelis Umum, resolusi Dewan
Keamanan resolusi, atau Mahkamah Internasional.
b. Sosial dan pembangunan ekonomi
PBB terlibat dalam mendukung pembangunan, misalnya oleh perumusan Pembangunan
Milenium. Badan Program Pembangunan (UNDP) adalah sumber multilateral terbesar untuk
bantuan hibah teknis di dunia. Organisasi seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNAIDS,
dan Dana Global untuk Memerangi AIDS, Tuberkulosis dan Malaria merupakan lembaga
pemimpin dalam pertempuran melawan penyakit di seluruh dunia, terutama di negara-negara
miskin. Dana Kependudukan PBB merupakan penyedia utama layanan reproduksi. 32 agen PBB
yang bertujuan untuk memajukan pembangunan mengkoordinasi usaha-usaha mereka lewat
Grup Pembangunan PBB atau UNDG.

PBB juga mempromosikan pengembangan manusia melalui berbagai instansi terkait, terutama
oleh UNDP. Kelompok Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), misalnya, bersifat
independen, dan merupakan badan khusus dan pengamat dalam kerangka PBB, menurut suatu
perjanjian pada tahun 1947. Mereka awalnya dibentuk terpisah dari PBB melalui Perjanjian
Bretton Woods tahun 1944.

PBB setiap tahun menerbitkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), beberapa negara mengukur
perbandingan peringkat oleh kemiskinan, melek huruf, pendidikan, harapan hidup, dan faktor
lainnya.

Sasaran Pembangunan Milenium adalah delapan tujuan yang telah disepakati seluruh negara
anggota PBB untuk mencoba mencapai pada tahun 2015. Dideklarasikan pada Deklarasi
Milenium PBB yang ditandatangani pada bulan September 2000.
BAB III

KESIMPULAN

Dengan demikian kita telah mengetahui berbagai aspek mengenai


Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Murupakan organisasi internasional yang
terbesar dari segi jumlah anggotanya. Dan memiliki fungsi yang sangat strategis
dan kehidupan berbangsa.Yang dalam proses pendirinyannya memiliki jalan
panjang. Dan keberadaan PBB di tengah gelojak dunia sangat membantu untuk
menyelesaiakan berbagi masalah di dunia ini seperti politik, sosial, budaya, dan
sebagainya.

Juga fungsi serta tugas dari organisasi PBB dapat dengan nyata kita rasakan di
seluruh dunia seperti ketika bencana gempa dan tsunami yang melanda aceh dan
nias. Dan juga proses perdamaian di berbagai belahan dunia lainnya.

Anda mungkin juga menyukai