Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN)

“PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)”

DISUSUN OLEH : KELOMPOK I

1. AHMAD FAROZI
2. FITRI KURNIA WULANDARI
3. INKA RAHAYU
4. JEZIKA OKTA AFRIANTI
5. NOVI RAHMAWATI
6. WULANDARI NUI CAHYANI

GURU PEMBIMBING : HERA ASTUTI, S.Pd

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 1 KIKIM TIMUR

TA. 2019/2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
A. DEFINISI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)..............................................3
B. SEJARAH PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB).............................................4
C. LAMBANG PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)...........................................6
D. TUGAS PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)..................................................8
E. PERANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)............................................8
F. FUNGSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB).................................................9
G. LEMBAGA DI BAWAH PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)....................10
Majelis Umum (General Assembly).................................................................................11
Dewan Keamanan (Security Council)...............................................................................11
Sekretariat.........................................................................................................................12
Mahkamah Internasional (International Court of Justice)...............................................15
Dewan Ekonomi dan Sosial..............................................................................................16
Lembaga-lembaga Khusus ECOSOC...............................................................................16
H. ANGGOTA PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB).........................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................25

Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 2


A. DEFINISI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)

PBB merupakan sebuah organisasi dunia dengan anggota yang terdiri atas hampir setiap
negara di berbagai dunia. PBB dapat disebut sebagai Perserikatan Bangsa-Bangsa yang
merupakan solusi untuk berbagai masalah yang ada di dunia, misalnya masalah ekonomi,
masalah hukum internasional, dan sosial serta keamanan internasional. Dalam sebuah
organisasi internasional yakni sebagai tempat perwakilan dari hampir setiap negara di dunia
untuk membahas bagaimana dunia dapat mencapai keamanan, perdamaian, dan kesejahteraan
bersama.

Perserikatan Bangsa-Bangsa disingkat sebagai PBB (bahasa Inggris: United Nations,


disingkat UN) adalah organisasi internasional yang didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945
untuk mendorong kerjasama internasional. Badan ini merupakan pengganti Liga Bangsa-
Bangsa dan didirikan setelah Perang Dunia II untuk mencegah terjadinya konflik serupa.
Pada saat didirikan, PBB memiliki 51 negara anggota; saat ini terdapat 193 anggota. Selain
negara anggota, beberapa organisasi internasional, dan organisasi antar-negara mendapat
tempat sebagai pengamat permanen yang mempunyai kantor di Markas Besar PBB, dan ada
juga yang hanya berstatus sebagai pengamat. Palestina dan Vatikan adalah negara bukan
anggota (non-member states) dan termasuk pengamat permanen (Tahta Suci mempunyai
wakil permanen di PBB, sedangkan Palestina mempunyai kantor permanen di PBB)

Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa terletak di New York, Amerika Serikat, dan
memiliki hak ekstrateritorialitas. Kantor utama lain terletak di Jenewa, Nairobi, dan Wina.
Organisasi ini didanai dari sumbangan yang ditaksir, dan sukarela dari negara-negara
anggotanya.

Tujuan utama PBB adalah (1) menjaga perdamaian dan keamanan dunia, (2)
memajukan dan mendorong hubungan persaudaraan antarbangsa melalui penghormatan hak
asasi manusia, (3) membina kerjasama internasional dalam pembangunan bidang ekonomi,
sosial, budaya, dan lingkungan, (4) menjadi pusat penyelarasan segala tindakan bersama
terhadap negara yang membahayakan perdamaian dunia, dan (5) menyediakan bantuan
kemanusiaan apabila terjadi kelaparan, bencana alam, dan konflik bersenjata. Selama Perang
Dunia II, Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt memulai pembicaraan mengenai
badan penerus Liga Bangsa-Bangsa dengan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill di
atas kapal perang Augusta di teluk New Foundland. Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa

Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 3


disusun dalam sebuah konferensi pada April-Juni 1945. Piagam ini mulai berlaku pada 24
Oktober 1945, dan maka PBB mulai beroperasi. Sidang Umum yang pertama – dihadiri wakil
dari 51 negara – baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House, London).

Misi PBB untuk menjaga perdamaian dunia pada awalnya cukup sulit untuk dicapai
akibat Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. PBB berpartisipasi dalam
operasi militer di Perang Korea dan Operasi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kongo, serta
menyetujui pendirian negara Israel pada tahun 1947. Keanggotaan organisasi ini berkembang
pesat setelah periode dekolonisasi pada tahun 1960-an, dan pada tahun 1970-an anggaran
untuk program pembangunan ekonomi, dan sosial jauh melebihi anggaran untuk
pemeliharaan perdamaian. Setelah berakhirnya Perang Dingin, PBB melancarkan misi
militer, dan pemeliharaan perdamaian di berbagai belahan dunia dengan hasil yang berbeda-
beda.

PBB memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2001, dan beberapa petugas,
dan badannya juga telah memperoleh hadiah tersebut. Namun, terdapat perbedaan pendapat
mengenai efektivitas PBB. Beberapa komentator meyakini organisasi ini berperan penting
dalam menjaga perdamaian, dan mendorong pembangunan manusia, sementara komentator
yang lain merasa organisasi ini tidak efektif, korup, atau bias.

B. SEJARAH PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)

Liga Bangsa-Bangsa dianggap gagal mencegah meletusnya Perang Dunia II (1939–1945).


Untuk mencegah meletusnya Perang Dunia Ketiga, yang mana tidak diinginkan oleh seluruh
umat manusia, pada tahun 1945 PBB didirikan untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa
yang gagal dalam rangka untuk memelihara perdamaian internasional, dan meningkatkan
kerjasama dalam memecahkan masalah ekonomi, sosial, dan kemanusiaan internasional.

Rencana konkrit awal untuk organisasi dunia baru ini dimulai di bawah naungan
Departemen Luar Negeri AS pada tahun 1939. Franklin D. Roosevelt dipercaya sebagai
seorang yang pertama menciptakan istilah "United Nations" atau Perserikatan Bangsa-Bangsa
sebagai istilah untuk menggambarkan negara-negara Sekutu. Istilah ini pertama kali secara
resmi digunakan pada 1 Januari 1942, ketika 26 pemerintah negara berjanji untuk
melanjutkan usaha perang menandatangani Piagam Atlantik. Empat kesepakatan Atlantic
Charter tersebut adalah (1) Tidak dibenarkan adanya usaha perluasan wilayah, (2) Setiap

Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 4


bangsa berhak untuk menentukan usahnya sendiri, (3) Setiap bangsa punya hak untuk turut
serta dalam perdagangan dunia, dan (4) perdamaian dunia harus diciptakan agar setiap bangsa
hidup bebas dari rasa takut dan kemiskinan.

Sebagai tindak lanjut Atlantic Charter tersebut, pada tanggal 25 April 1945, Konferensi
PBB tentang Organisasi Internasional diadakan di San Francisco, dengan dihadiri oleh 50
pemerintah negara, dan sejumlah organisasi non-pemerintah yang terlibat dalam penyusunan
Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (Declaration of the United Nations). PBB resmi
dibentuk pada 24 Oktober 1945 atas ratifikasi Piagam oleh lima anggota tetap Dewan
Keamanan-Prancis, Republik Tiongkok, Uni Soviet, Inggris dan Amerika Serikat- dan
mayoritas dari 46 negara anggota lainnya.

Sidang Umum pertama, dengan 51 wakil negara, dan Dewan Keamanan, diadakan di
Westminster Central Hall di London pada Januari 1946. Kedudukan organisasi ini awalnya
menggunakan bangunan milik Sperry Gyroscope Corporation di Lake Success, New York,
mulai dari 1946 hingga 1952. Penggunaannya sampai gedung Markas Besar PBB di
Manhattan telah selesai dibangun.

Sejak pendiriannya, banyak kontroversi, dan kritik tertuju pada PBB. Di Amerika Serikat,
saingan awal PBB adalah John Birch Society, yang memulai kampanye "get US out of the
UN" pada tahun 1959, dan menuduh bahwa tujuan PBB adalah mendirikan "One World
Government" atau Pemerintah Seluruh Dunia.

Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, Komite Kemerdekaan Prancis terlambat diakui
oleh AS sebagai pemerintah resmi Prancis, sehingga Prancis awalnya tidak diikutsertakan
dalam konferensi yang membahas pembentukan PBB. Charles de Gaulle menyindir PBB
dengan menyebutnya le machin (dalam bahasa Indonesia: "Si Itu"), dan merasa tidak yakin
bahwa aliansi keamanan global akan membantu menjaga perdamaian dunia, dia lebih percaya
pada perjanjian/pakta pertahanan antar negara secara langsung.

Tak lama setelah berdirinya PBB mencari pengakuan sebagai badan hukum internasional
supaya bisa menerima "Ganti Rugi Kepada PBB Atas Cedera yang Dideritanya" dengan
disertai pendapat dari Mahkamah Internasional (ICJ). Pertanyaan yang muncul adalah
"Apakah PBB, sebagai organisasi, memiliki hak untuk meminta klaim internasional terhadap

Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 5


pemerintahan tertentu terkait cedera yang diderita oleh PBB, yang diduga telah disebabkan
oleh negara/pemerintahan tersebut.

Pengadilan menyatakan: Organisasi ini (PBB) berniat melaksanakan hak, dan kewajiban,
dan pada kenyataannya memang mampu melaksanakan kewajiban, dan menerima hak
tertentu yang hanya mungkin dapat dijelaskan jika memiliki kapasitas kepribadian
internasional yang besar, dan mampu untuk beroperasi dalam ranah internasional. Dengan
demikian, Pengadilan telah sampai pada kesimpulan bahwa Organisasi ini (PBB) adalah
Badan Hukum Internasional.

C. LAMBANG PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)


Bagian bagian Lambang
1. Latar belakang berwarna biru
2. Lambang berwarna Putih
3. Peta dunia
4. Ranting zaitun
5. Garis lintang dan bujur membentuk 33 kolom
6. Menggunakan proyeksi peta “Azimut berjarak sama”
berpusat di Kutub Utara.
7. Delapan garis meridian (Garis bujur 3600 dibagi 450)
Makna Lambang
1.  Latar belakang bendera PBB berwarna biru muda.
Warna biru adalah warna netral internasional yaitu warna langit yang selalu dilihat setiap
bangsa di setiap negara di Bumi. Juga merupakan warna laut yang menutup sebagian besar
permukaan bumi.
Warna biru menandakan misi PBB. Biru tua adalah misi yang sedang berlangsung,
sedangkan biru muda adalah misi yang telah lalu. Oleh karena itu, pasukan PBB juga disebut
"Helm Biru".
Warna biru adalah kebalikan dari warna merah, yaitu warna perang. Dengan kata lain,
warna biru juga melambangkan warna perdamaian internasional. Juga sekaligus menegaskan
misi PBB yaitu menjaga perdamaian dunia. Warna biru adalah warna resmi PBB.

Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 6


2.  Lambang PBB berwarna putih.

Warna putih melambangkan kejujuran. Maksudnya, dalam organisasi PBB, yang


digunakan adalah kejujuran. Saling terbuka jika ada masalah antara satu negara dengan
negara yang lain sehingga tidak akan terjadi pertumpahan darah antar sesama.
Warna putih jika digabungkan dengan warna biru, memberikan kesan kesatuan dan satu
tujuan, walaupun tidak menyimbolkan keadilan pada semua keragaman di dunia. Warna putih
adalah warna resmi PBB.

3.  Pada lambang PBB terdapat sebuah peta dunia yang sederhana antara Kutub Utara dan
Kutub selatan dengan semua benua yang ditunjukkan secara garis besar.

Peta dunia melambangkan dan mewakili semua masyarakat yang tinggal di dunia Peta
dunia menunjukkan luasnya lingkup daerah yang dipengaruhi oleh organisasi PBB. Peta
dunia menggambarkan bidang perhatian/ pengawasan PBB dalam mencapai tujuan utamanya,
yaitu perdamaian dan keamanan. Peta dunia ini juga menunjukan bahwa tidak ada negara
yang berkuasa, karena tidak ada negara manapun yang ditonjolkan dalam lambang tersebut.

4.  Pada lambang PBB terdapat Ranting Zaitun yang membingkai proyeksi bumi yang berisi
peta dunia secara garis besar, melambangkan simbol perdamaian yang
membingkai/melingkupi
seluruh negara di bumi.

5.  Garis lintang dan bujur membentuk 33 kolom, melambangkan 33 tingkatan dalam
organsasi rahasia Freemasonry yahudi di Amerika, negara tuan rumah konferensi.

6.  Proyeksi peta yang digunakan pada lambang tersebut adalah “Azimut berjarak sama”,
berpusat di Kutub Utara. Akibatnya kesejajaran yang ditampilkan adalah lingkaran konsentris
dan rasio jari-jari nya hanyalah 5 : 4 : 3 : 2 : 1. Proyeksi peta dengan benua Amerika di
tengah menyimbolkan bahwa Amerika merupakan negara tuan rumah konferensi. Proyeksi
yang berpusat di kutub utara menunjukkan ruang lingkup seluruh dunia dari organisasi baru.

Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 7


D. TUGAS PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)
Tugas PBB sebagai lembaga internasional adalah:
1. Membantu mencapai perdamaian dunia dan menyatukan berbagai negara agar terjalin
hubungan baik antar sesamanya.
2. Menjalin hubungan yang baik antar negara dan menghindari terjadinya konflik apalagi
yang berujung peperangan.
3. Memberikan bantuan bagi bangsa atau negara yang sedang mengalami musibah seperti
menjadi korban bencana alam baik itu bancir, gempa bumi, tanah longsor, dan
sebagainya.
4. Meng-fasilitasi dan melakukan kerjasama di berbagai aspek kehidupan seperti aspek
sosial, ekonomi, politik, budaya dan masih banyak lagi.
5. Berusaha agar negara yang menjadi bagian dari PBB selalu dalam kondisi damai dan
berusaha bagaimana caranya agar negara tersebut maju dalam berbagai bidang.

E. PERANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)


Peranan PBB bagi Dunia Internasional
1. Bidang Keamanan dan Perdamaian
PBB telah berupaya keras untuk menyelesaikan berbagai konflik yang berpotensi
menghancurkan perdamaian dunia. Berbagai permasalahan tersebut diupayakan
penyelesaiannya sebisa mungkin secara damai. Sebagai contoh, sengketa Kashmir antara
India dan Pakistan (1945); sengketa Timur Tengah yang melibatkan Israel dan negara-negara
Arab ( sejak 1918 sampai sekarang); krisis atara korea utara dan korea selatan (1950-1953);
krisis Afganistan, Kamboja dan Vietnam; dan lain-lain.
2. Bidang Ekonomi
PBB mengkampanyekan pembangunan di negara-negara berkembang yang dilakukan
dalam dua babak. Babak pertama ditekankan pada segi pemenuhan kebutuhan pokok, tetapi
tanpa mengabaikan segi pertumbuhan. Selain itu, PBB turut berusaha menggalang dana guna
membantu pembiayaan pembangunan negara-negara berkembang melalui IMF, UNDP,
World Bank; ataupun lembaga-lembaga keuangan internasional lain.
3. Bidang Sosial Budaya, Kesehatan, dan kemanusiaan
PBB juga tidak tinggal diam. Buktinya dapat dilihat dari program-program pendidikan yang
dicanangkan UNESCO, program kesehatan melalui WHO, kemanusiaan melalui UNHCR,
dan masih bangyak lagi yang lainnya.

Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 8


Peranan PBB bagi Bangsa dan Negara Indonesia
Semenjak berdiri, PBB telah memberikan jasa-jasa baiknya kepada bangsa dan negara
indonesia. Hal ini dapat ingat kembali pada peristiwa-peristiwa berikut.
1. PBB turut membantu menyelesaikan persengketaan antara indonesia dan Belanda
dengan mengirimkan usaha yang disebut Komisi Tiga Negara (KTN) yang
mendekatkan indonesia dan belanfda dalam perundingan Renvill.
2. Semasa perang kolonial antara indonesia dan belanda, PBB mengirimkan UNCI yang
membawa indonesia dan belanda ke meja perundingan yang dikenal dengan konferensi
meja bundar (KMB). Sejak saat itu, belanda harus mengakui kedaulatan negara
Republik Indonesia.
3. Pada saat perjuangan pembebasan Irian Barat, negara Republik Indonesia berjuang
dengan Trikora (Trikomando Rakyat) pada tanggal 19 Desember 1961. Dalam hal ini
PBB berusaha mencegah terjadinya perang besar-besaran antara indonesia dan belanda.
PBB menjadi perantara dalam perundingan antara indonesia dan belanda di New York.
Dalam perundingan tersebut diperoleh kata sepakat bahwa PBB memegang kekuasaan
sementara di irian barat sampai tanggal 1 mei 1963, saat penyerahan kekuasaan atas
irian barat kepada pemerintah Republik Indonesia. Pemegangan kekuasaan sementara
di irian barat yang di lakkuakan oleh PBB itu disebut United nations Temporary
excutive Authority (UNTEA). Selain itu, bantuan-bantuan kepada indonesia juga
dilakukan PBB melalui badan-badan khusus PBB, misalnya WHO, UNICEF, UNISCO,
dan FAO.

F. FUNGSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)


1. Fungsi Proteksi, yakni fungsi PBB untuk dapat memberikan perlindungan kepada
seluruh anggota.

2. Fungsi Integerasi, yakni fungsi PBB sebagai wadah atau forum dalam rangka
membina persahabatan dan persadaraan bangsa-bangsa.

3. Fungsi Sosialisasi, yakni fungsi PBB sebagai sarana menyampaikan nilai-nilai dan
norma kepada sluruh anggotanya.

4. Fungsi Pengendali Konflik, yakni PBB bertindak sebagai lembaga internasional yang
diharapkan memiliki kemampuan dalam mengendalikan konflik-konflik yang muncul
dari dari sesama anggota, agar tidak menimbulkan ketegangan dan peperangan sesama
anggota PBB.

Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 9


5. Fungsi Kooperatif, yakni fungsi PBB sebagai lembaga internasional untuk membina
atau mendorong kerjasama antar bangsa di dunia, yang dapat mencakup segala bidang.

6. Fungsi Negosiasi, yakni fungsi PBB dalam memfasilitai perundingan-perundingan


antar negara guna membentuk hukum, yang bersifat umum maupun khusus.

7. Fungsi Arbitrase, yakni fungsi PBB untuk menyelesaikan berbagai masalah secara
hukum yang timbul di antara sesama anggota agar tidak menjadi masalah
berkepanjangan yang berpotensi mengganggu perdamaian dunia.

G. LEMBAGA DI BAWAH PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)


PBB saat ini terdiri dari lima organisasi utama, yaitu: Majelis Umum (dewan
musyawarah utama); Dewan Keamanan (dewan yang membuat beberapa resolusi mengikat
mengenai perdamaian, dan keamanan); Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC) (dewan
yang mendorong kerjasama dan pembangunan ekonomi sosial internasional); Sekretariat
(yang berfungsi menyediakan studi, informasi, dan fasilitas yang dibutuhkan PBB); dan
Mahkamah Internasional (badan yudisial utama). Adapun sebuah organ utama PBB yang
telah dinonaktifkan adalah Dewan Perwalian (Trusteeship Council) Perserikatan Bangsa-
Bangsa (tidak aktif semenjak tahun 1994 setelah kemerdekaan Palau, satu-satunya wilayah
perwalian PBB yang tersisa)
Lima dari enam organ utama Perserikatan Bangsa-Bangsa terletak di Markas Besar
Perserikatan Bangsa-Bangsa berkedudukan di wilayah internasional di Manhattan, New York
City, USA; sedangkan sebuah organ utama PBB yaitu Mahkamah Internasional
berkedudukan di Den Haag, Belanda.
Adapun lembaga-lembaga besar lainnya berbasis di kantor PBB di Jenewa, Wina, dan
Nairobi. Lembaga PBB lainnya tersebar di seluruh dunia. Lembaga-lembaga khusus yang
berada di bawah Sistem PBB meliputi Grup Bank Dunia, Organisasi Kesehatan Dunia,
Program Pangan Dunia, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB, dan
Dana Anak-anak PBB. Petugas terpenting dalam hierarki PBB adalah Sekretaris Jenderal,
yang saat ini dijabat oleh Antonio Guterres dari Portugal sejak tahun 2017, menggantikan
Ban Ki Moon dari Korea Selatan. Organisasi-organisasi non-pemerintah dapat memperoleh
status konsultatif di ECOSOC dan badan-badan lain untuk berpartisipasi di PBB.

Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 10


Majelis Umum (General Assembly)
Majelis Umum adalah majelis permusyawaratan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Terdiri dari semua negara anggota PBB, majelis bertemu setiap tahun di bawah pimpinan
yang dipilih dari negara-negara anggota. Selama periode dua minggu awal setiap sesi, semua
anggota memiliki kesempatan untuk berpidato di hadapan majelis. Biasanya Sekretaris
Jenderal melakukan pidato pertama, diikuti oleh pimpinan dewan. Sidang pertama diadakan
pada tanggal 10 Januari 1946 di Westminster Central Hall di London, dan dihadiri oleh wakil
dari 51 negara.

Ketika Majelis Umum mengadakan pemilihan pada masalah-masalah penting, minimal


diperlukan dua pertiga suara dari seluruh anggota yang hadir. Contoh masalah penting ini
termasuk: rekomendasi tentang perdamaian, dan keamanan; pemilihan anggota untuk badan
PBB; pemasukan, suspensi, dan pengusiran anggota; dan hal-hal anggaran. Sedang masalah-
masalah lain yang ditentukan cukup oleh suara mayoritas. Setiap negara anggota memiliki
satu suara. Selain hal-hal persetujuan anggaran, resolusi tidak mengikat pada anggota.
Majelis dapat membuat rekomendasi mengenai setiap masalah dalam lingkup PBB, kecuali
masalah perdamaian, dan keamanan yang berada di bawah pertimbangan Dewan Keamanan.

Dapat dibayangkan, dengan struktur satu negara memiliki satu suara maka dapat terjadi
negara-negara yang mewakili dari hanya delapan persen populasi mampu meloloskan resolusi
dengan suara dua-pertiga (lihat Daftar negara menurut jumlah penduduk). Namun, karena
resolusi ini tidak lebih dari sekadar rekomendasi, sulit dibayangkan situasi dimana ketika
rekomendasi dari delapan persen populasi dunia akan diikuti oleh sembilan puluh dua persen
lainnhya, jika mereka semua menolak resolusi tersebut.

Dewan Keamanan (Security Council)

(Ruangan Dewan Keamanan PBB)

Dewan Keamanan ditugaskan untuk menjaga perdamaian, dan keamanan antar negara.
Jika organ-organ lain dari PBB hanya bisa membuat 'rekomendasi' untuk pemerintah negara
Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 11
anggota, Dewan Keamanan memiliki kekuatan untuk membuat keputusan yang mengikat
bahwa pemerintah negara anggota telah sepakat untuk melaksanakan, menurut ketentuan
Piagam Pasal 25. Keputusan Dewan dikenal sebagai Resolusi Dewan Keamanan PBB.

Dewan Keamanan terdiri dari 15 negara anggota, yang terdiri dari 5 anggota tetap—
Tiongkok, Prancis, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat—dan 10 anggota tidak tetap, saat ini,
Bosnia dan Herzegovina, Brasil, Kolombia, Gabon, Jepang, Jerman, India, Lebanon, Nigeria,
Portugal, dan Afrika Selatan.[18] Lima anggota tetap memegang hak veto terhadap resolusi
substantif tetapi tidak prosedural, dan memungkinkan anggota tetap untuk memblokir adopsi
tetapi tidak berkuasa untuk memblokir perdebatan resolusi tidak dapat diterima untuk itu.
Sepuluh kursi sementara diadakan selama dua tahun masa jabatan dengan negara-negara
anggota dipilih oleh Majelis Umum secara regional. Presiden Dewan Keamanan diputar
secara abjad setiap bulan.

Sekretariat

(Gedung Sekretariat PBB di markas PBB di New York City.)

Sekretariat PBB dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal PBB, dibantu oleh suatu staf
pegawai sipil internasional dari seluruh dunia. Tugas utama seorang Sekretaris-Jenderal
adalah menyediakan penelitian, informasi, dan fasilitas yang diperlukan oleh badan-badan
PBB untuk pertemuan mereka. Dia juga membawa tugas seperti yang diperintahkan oleh
Dewan Keamanan PBB, Majelis Umum PBB, Dewan Ekonomi, dan Sosial PBB, dan badan
PBB lainnya. Piagam PBB menjelaskan bahwa staf yang akan dipilih oleh penerapan "standar
tertinggi efisiensi, kompetensi, dan integritas," dengan memperhatikan pentingnya merekrut
luas secara geografis.

Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 12


Piagam menetapkan bahwa staf tidak akan meminta atau menerima instruksi dari otoritas
lain selain PBB. Setiap negara anggota PBB diperintahkan untuk menghormati karakter
internasional dari Sekretariat, dan tidak berusaha untuk memengaruhi para stafnya. Sekretaris
Jenderal sendiri bertanggung jawab untuk pemilihan staf.

Tugas Sekretaris-Jenderal termasuk membantu menyelesaikan sengketa internasional,


administrasi operasi penjaga perdamaian, menyelenggarakan konperensi internasional,
mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan keputusan Dewan Keamanan, dan konsultasi
dengan pemerintah anggota mengenai berbagai inisiatif. Sekretariat kunci kantor di daerah ini
termasuk Kantor Koordinator Urusan Kemanusiaan, dan Departemen Operasi Penjaga
Perdamaian. Sekretaris-Jenderal dapat membawa kepada perhatian Dewan Keamanan setiap
masalah yang, menurut nya, bisa mengancam perdamaian, dan keamanan internasional.

Sekretaris Jenderal

(Sekretaris Jenderal saat ini, António Guterres dari Portugal.)

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris Jenderal PBB, yang bertindak sebagai juru bicara de
facto dan pemimpin PBB, selama 5 tahun masa jabatan. Sekretaris Jenderal saat ini adalah
António Guterres, menggantikan Ban Ki-moon yang masa jabatannya sudah usai pada 1
Januari 2017.

Dibayangkan oleh Franklin D. Roosevelt sebagai "moderator dunia", posisi ini


ditetapkan dalam Piagam PBB sebagai "kepala pegawai administrasi" organisasi, namun
ternyata Piagam PBB menyatakan juga bahwa tugas Sekretaris Jenderal dapat membawa ke
perhatian Dewan Keamanan "setiap masalah yang menurut pendapatnya dapat mengancam
pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional". Dengan demikian, Piagam PBB telah
memberikan ruang lingkup yang lebih besar untuk posisi aksi jabatan ini di panggung dunia.
Posisi ini telah berkembang menjadi peran ganda dari semula seorang administrator

Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 13


organisasi PBB, merangkap pula seorang diplomat dan yang mediator dalam menangani yang
sengketa antara negara-negara anggota dan menemukan konsensus dalam menangani isu-isu
global.

Sekretaris Jenderal diangkat oleh Majelis Umum, setelah direkomendasikan oleh Dewan
Keamanan PBB, setiap anggota yang dapat memveto. Majelis Umum secara teoretis dapat
mengabaikan rekomendasi Dewan Keamanan jika suara mayoritas tidak tercapai, meskipun
sampai sekarang hal ini tidak terjadi. Pada 1996, Dewan Keamanan mengadopsi seperangkat
pedoman untuk proses seleksi yang dicetuskan oleh Nugroho Wisnumurti (Duta Permanen
Indonesia untuk PBB saat itu). Pedoman Wisnumurti (Wisnumurti Guidelines) telah
mempengaruhi proses seleksi, termasuk penggunaan surat suara berkode warna untuk
memilih kandidat. Tidak ada kriteria khusus untuk jabatan tersebut, tetapi selama bertahun-
tahun, telah diterima bahwa jabatan itu bisa dijabat untuk jangka satu atau dua dari lima
tahun, dan akan diangkat pada dasar rotasi geografis, dan bahwa Sekretaris-Jenderal tidak
berasal dari salah satu lima negara anggota tetap Dewan Keamanan.

Mahkamah Internasional (International Court of Justice)

(Istana Perdamaian, markas Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda.)

Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 14


Mahkamah Internasional (ICJ), yang terletak di Den Haag, Belanda, adalah badan
peradilan utama PBB. Didirikan pada tahun 1945 oleh Piagam PBB, Pengadilan mulai
bekerja pada tahun 1946 sebagai penerus ke Mahkamah Tetap Kehakiman Internasional.
Statuta Mahkamah Internasional, mirip dengan pendahulunya, adalah dokumen utama yang
merupakan konstitusional, dan mengatur Pengadilan.
Tujuannya Mahkamah Internasional adalah untuk mengadili dan memutus sengketa
antara negara (international) dengan berpedoman dari perjanjian internasional, adat kebiasaan
internasional, asas hukum yang berlaku bagi bangsa yang beradab, yurisprudensi dan
pendapat-pendapat ahli hukum. Pengadilan telah mendengar kasus-kasus yang berkaitan
dengan kejahatan perang, campur tangan negara ilegal, dan pembersihan etnis, antara lain,
dan terus untuk mendengar kasus-kasus.
Mahkamah ini mempunyai 15 orang hakim internasional yang berasal dari 15 negara
negara anggota PBB. Para hakim tersebut dipilih oleh Majelis Umum dan Dewan Keamanan
PBB untuk masa jabatan sembilan tahun.
Istana Perdamaian di Den Haag, Belanda, menjadi markas dari Mahkamah internasional
dengan berbagi gedung dengan Akademi Hukum Internasional Den Haag, pusat swasta untuk
studi hukum internasional. Beberapa saat hakim Pengadilan adalah baik alumni atau anggota
fakultas mantan Academy tersebut.
Sebuah pengadilan yang terkait, Mahkamah Pidana Internasional (ICC), mulai beroperasi
pada tahun 2002 melalui diskusi internasional yang diprakarsai oleh Majelis Umum PBB.
Mahkamah ini adalah pengadilan internasional pertama tetap dikenakan dengan mencoba
mereka yang melakukan kejahatan yang paling serius di bawah hukum internasional,
termasuk kejahatan perang, dan genosida. ICC secara fungsional independen dari PBB dalam
hal personel, dan pendanaan, tetapi beberapa pertemuan badan ICC yang mengatur, Majelis
Negara Pihak pada Statuta Roma, diadakan di PBB. Ada "hubungan perjanjian" antara ICC
dan PBB yang mengatur bagaimana kedua lembaga menganggap satu sama lain secara sah.

Dewan Ekonomi dan Sosial


Dewan Ekonomi, dan Sosial (ECOSOC) membantu Majelis Umum dalam
mempromosikan kerjasama ekonomi, dan sosial internasional, dan pembangunan. ECOSOC
memiliki 54 anggota, yang semuanya dipilih oleh Majelis Umum untuk masa jabatan tiga
tahun. Presiden dipilih untuk jangka waktu satu tahun, dan dipilah di antara kekuatan kecil
atau menengah yang berada di ECOSOC. ECOSOC bertemu sekali setahun pada bulan Juli
untuk sesi empat minggu. Sejak tahun 1998, ia telah mengadakan pertemuan lain setiap bulan
Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 15
April dengan menteri keuangan yang menduduki komite kunci dari Bank Dunia dan Dana
Moneter Internasional (IMF). Dilihat terpisah dari badan-badan khusus yang ia koordinasi,
fungsi ECOSOC mencakup pengumpulan informasi, menasihati negara anggota, dan
membuat rekomendasi. Selain itu, ECOSOC mempunyai posisi yang baik untuk memberikan
koherensi kebijakan, dan mengkoordinasikan fungsi tumpang tindih dari badan anak PBB dan
dalam peran-peran inilah ECOSOC yang paling aktif.

Lembaga-lembaga Khusus ECOSOC


Ada banyak organisasi, dan badan-badan PBB yang berfungsi untuk bekerja pada isu-isu
tertentu dalam ECOSOC. Piagam PBB menyatakan bahwa setiap organ utama PBB dapat
membangun berbagai badan khusus untuk memenuhi tugasnya.
Beberapa lembaga yang paling terkenal adalah Badan Energi Atom Internasional,
Organisasi Pangan dan Pertanian, UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan
Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa), Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia.
Hal ini melalui badan-badan PBB yang melakukan sebagian besar pekerjaan kemanusiaan.
Contohnya termasuk program vaksinasi massal (melalui WHO), menghindari kelaparan, dan
gizi buruk (melalui karya WFP) dan perlindungan masyarakat rentan, dan pengungsi
(misalnya, oleh UNHCR).

Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 16


H. ANGGOTA PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)
Dengan penambahan Sudan Selatan pada tanggal 14 Juli 2011, saat ini ada 193 negara
anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, termasuk semua negara yang menyatakan
kemerdekaannya masing-masing, dan diakui kedaulatannya secara internasional, kecuali
Vatikan (Tahta Suci, yang memegang kedaulatan atas Vatikan, adalah pengamat permanen).
Piagam PBB menguraikan aturan untuk keanggotaan:
1. Keanggotaan di PBB terbuka untuk semua negara cinta damai lainnya yang menerima
kewajiban yang termuat dalam Piagam ini dan, menurut penilaian Organisasi, mampu,
dan mau melaksanakan kewajiban-kewajiban ini.
2. Penerimaan dari negara tersebut kepada keanggotaan di PBB akan dipengaruhi oleh
keputusan Majelis Umum atas rekomendasi Dewan Keamanan.
Kelompok 77
Kelompok 77 di PBB merupakan koalisi longgar dari negara-negara berkembang, yang
dirancang untuk mempromosikan kepentingan kolektif ekonomi anggotanya, dan
menciptakan kemampuan bernegosiasi bersama di PBB yang disempurnakan. Ada 77
anggota pendiri organisasi, namun organisasi akhirnya diperluas menjadi 130 negara anggota.
Kelompok ini didirikan pada tanggal 15 Juni 1964 oleh "Deklarasi Bersama Tujuh puluh
Tujuh Negara" yang dikeluarkan pada Konferensi PBB tentang Perdagangan dan
Pembangunan (UNCTAD). Pertemuan pertama dilaksanakan di Aljir pada tahun 1967,
dimana Piagam Aljir diadopsi, dan dasar untuk struktur kelembagaan permanen dimulai.

Daftar Negara Anggota PBB :

Negara anggota Tanggal Masuk Keterangan


Misi Bantuan Perserikatan-Bangsa di
Afghanistan 19 November 1946
Afghanistan
Afrika Selatan 7 November 1945
Albania 14 Desember 1955
Aljazair 8 Oktober 1962
Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-
Amerika Serikat 24 Oktober 1945
Bangsa
Andorra 28 Juli 1993
Angola 1 Desember 1976
Antigua dan Barbuda 11 November 1981
Arab Saudi 24 Oktober 1945
Argentina 24 Oktober 1945

Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 17


Negara anggota Tanggal Masuk Keterangan
Armenia 2 Maret 1992 Mantan anggota: Uni Republik Sosialis Soviet
Australia 1 November 1945 Australia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Austria 14 Desember 1955
Azerbaijan 2 Maret 1992 Mantan anggota: Uni Republik Sosialis Soviet
Bahama 18 September 1973
Bahrain 21 September 1971
Bangladesh 17 September 1974
Barbados 9 Desember 1966
Belanda 10 Desember 1945
Bekas anggota: Republik Sosialis Soviet
Belarus 24 Oktober 1945
Belarusia
Belgia 27 Desember 1945
Belize 25 September 1981
Benin 20 September 1960
Bhutan 21 September 1971
Bolivia (Negara
14 November 1945
Plurinasional)
Bosnia dan
22 Mei 1992 Bekas anggota: Yugoslavia
Herzegovina
Botswana 17 Oktober 1966
Brasil 24 Oktober 1945 Brasil dan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Brunei Darussalam 21 September 1984
Bulgaria 14 Desember 1955
Burkina Faso 20 September 1960
Burundi 18 September 1962
Cabo Verde 16 September 1975
Chad 20 September 1960
Chili 24 Oktober 1945
Côte d’Ivoire 20 September 1960
Denmark 24 Oktober 1945
Djibouti 20 September 1977
Dominika 18 Desember 1978
Ekuador 21 Desember 1945
El Salvador 24 Oktober 1945
Eritrea 28 Mei 1993
Estonia 17 September 1991 Bekas negara: Uni Republik Sosialis Soviet
Ethiopia 13 November 1945
Bekas anggota: Uni Republik Sosialis
Soviet dan Uni Soviet dan Perserikatan
Federasi Rusia 24 Oktober 1945
Bangsa-Bangsa dan Rusia dan Perserikatan
Bangsa-Bangsa
Fiji 13 Oktober 1970 Fiji dan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Filipina 24 Oktober 1945 Filipina dan Perserikatan Bangsa-Bangsa

Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 18


Negara anggota Tanggal Masuk Keterangan
Finlandia 14 Desember 1955
Gabon 20 September 1960
Gambia 21 September 1965
Georgia 31 Juli 1992 Bekas anggota: Uni Republik Sosialis Soviet
Ghana 8 Maret 1957
Grenada 17 September 1974
Guatemala 21 November 1945
Guinea 12 Desember 1958
Guinea-Bissau 17 September 1974
Guinea Khatulistiwa 12 November 1968
Guyana 20 September 1966
Haiti 24 Oktober 1945
Honduras 17 Desember 1945
Hongaria 14 Desember 1955
India 30 Oktober 1945 India dan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Penarikan Indonesia (1965–
Indonesia 28 September 1950 1966) dan Indonesia dan Perserikatan Bangsa-
Bangsa
Iran (Republik Islam) 24 Oktober 1945
Irak 21 Desember 1945
Irlandia 14 Desember 1955
Islandia 19 November 1946
Israel, Palestina, dan Perserikatan Bangsa-
Israel 11 Mei 1949
Bangsa
Italia 14 Desember 1955
Jamaika 18 September 1962
Jepang 18 Desember 1956 Jepang dan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Bekas anggota: Republik Demokratik
Jerman 18 September 1973 Jerman dan Jerman dan Perserikatan Bangsa-
Bangsa
Kamboja 14 Desember 1955
Kamerun 20 September 1960
Kanada 9 November 1945 Kanada dan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Kazakhstan 2 Maret 1992 Bekas anggota: Uni Republik Sosialis Soviet
Kenya 16 Desember 1963
Kepulauan Marshall dan Perserikatan Bangsa-
Kepulauan Marshall 17 September 1991
Bangsa
Kepulauan Solomon 19 September 1978
Kerajaan Bersatu
Britania Raya dan Perserikatan Bangsa-
Britania Raya dan 24 Oktober 1945
Bangsa
Irlandia Utara
Kirgizstan 2 Maret 1992 Bekas anggota: Uni Republik Sosialis Soviet
Kiribati 14 September 1999
Kolombia 5 November 1945

Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 19


Negara anggota Tanggal Masuk Keterangan
Komoro 12 November 1975
Kongo 20 September 1960
Kosta Rika 2 November 1945
Kroasia 22 Mei 1992 Bekas anggota: Yugoslavia
Kuba 24 Oktober 1945
Kuwait 14 Mei 1963
Latvia 17 September 1991 Bekas anggota: Uni Republik Sosialis Soviet
Lebanon 24 Oktober 1945
Lesotho 17 Oktober 1966
Liberia 2 November 1945
Libya 14 Desember 1955
Liechtenstein 18 September 1990
Lithuania 17 September 1991 Bekas anggota: Uni Republik Sosialis Soviet
Luksemburg 24 Oktober 1945 Luksemburg dan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Madagaskar 20 September 1960
Maladewa 21 September 1965
Malawi 1 Desember 1964
Malaysia 17 September 1957 Malaysia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Mali 28 September 1960
Malta 1 Desember 1964
Mauritania 27 Oktober 1961
Mauritius 24 April 1968
Meksiko 7 November 1945 Meksiko dan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Mesir 24 Oktober 1945 Bekas anggota: Republik Arab Bersatu
Mikronesia (Negara Negara Federasi Mikronesia dan Perserikatan
17 September 1991
Federasi) Bangsa-Bangsa
Monako 28 Mei 1993
Mongolia 27 Oktober 1961
Montenegro 28 Juni 2006 Bekas anggota: Yugoslavia
Maroko 12 November 1956
Mozambik 16 September 1975
Myanmar 19 April 1948
Namibia 23 April 1990
Nauru 14 September 1999
Nepal 14 Desember 1955
Niger 20 September 1960
Nigeria 7 Oktober 1960
Nikaragua 24 Oktober 1945
Norwegia 27 November 1945
Oman 7 Oktober 1971
Pakistan 30 September 1947 Pakistan dan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Palau 15 Desember 1994
Panama 13 November 1945

Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 20


Negara anggota Tanggal Masuk Keterangan
Papua Nugini 10 Oktober 1975
Paraguay 24 Oktober 1945
Perancis 24 Oktober 1945 Perancis dan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Peru 31 Oktober 1945
Polandia 24 Oktober 1945
Portugal 14 Desember 1955
Qatar 21 September 1971
Republik Afrika
20 September 1960
Tengah
Republik Arab
24 Oktober 1945 Bekas anggota: Republik Arab Bersatu
Suriah
Republik Bekas
8 April 1993 Bekas anggota: Yugoslavia
Yugoslav Makedonia
Republik Bersatu
14 Desember 1961 Bekas anggota: Tanganyika dan Zanzibar
Tanzania
Republik Ceko 19 Januari 1993 Bekas anggota: Cekoslowakia
Republik Demokratik
20 September 1960
Kongo
Republik Demokratik
14 Desember 1955
Rakyat Laos
Republik Dominika 24 Oktober 1945
Republik Korea 17 September 1991 Korea dan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Republik Rakyat
17 September 1991 Korea dan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Demokratik Korea
Republik Moldova 2 Maret 1992 Bekas anggota: Uni Republik Sosialis Soviet
Rumania 14 Desember 1955
Rwanda 18 September 1962
Saint Kitts and Nevis 23 September 1983
Saint Lucia 18 September 1979
Saint Vincent and the
16 September 1980
Grenadines
Samoa 15 Desember 1976
San Marino 2 Maret 1992
Sao Tome and
16 September 1975
Principe
Selandia Baru dan Perserikatan Bangsa-
Selandia Baru 24 Oktober 1945
Bangsa
Senegal 28 September 1960
Bekas anggota: Yugoslavia dan Serbia dan
Serbia 1 November 2000
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Seychelles 21 September 1976
Sierra Leone 27 September 1961
Singapura 21 September 1965 Singapura dan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Siprus 20 September 1960

Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 21


Negara anggota Tanggal Masuk Keterangan
Slovenia 22 Mei 1992 Bekas anggota: Yugoslavia
Slowakia 19 Januari 1993 Bekas anggota: Cekoslowakia
Somalia 20 September 1960
Spanyol 14 Desember 1955
Sri Lanka 14 Desember 1955
Sudan 12 November 1956
Sudan Selatan 14 Juli 2011
Suriname 4 Desember 1975
Swaziland 24 September 1968
Swedia 19 November 1946
Swiss 10 September 2002
Tajikistan 2 Maret 1992 Bekas negara: Uni Republik Sosialis Soviet
Thailand 16 Desember 1946
Timor-Leste 27 September 2002
Bekas anggota: Republik
Tiongkok 24 Oktober 1945 Tiongkok dan Tiongkok dan Perserikatan
Bangsa-Bangsa
Togo 20 September 1960
Tonga 14 September 1999
Trinidad dan Tobago dan Perserikatan Bangsa-
Trinidad dan Tobago 18 September 1962
Bangsa
Tunisia 12 November 1956
Turki 24 Oktober 1945
Turkmenistan 2 Maret 1992 Bekas anggota: Uni Republik Sosialis Soviet
Tuvalu 5 September 2000 Tuvalu dan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Uganda 25 Oktober 1962
Bekas anggota: Republik Sosialis Soviet
Ukraina 24 Oktober 1945
Ukraina
Uni Emirat Arab 9 Desember 1971
Uruguay 18 Desember 1945
Uzbekistan 2 Maret 1992 Bekas anggota: Uni Republik Sosialis Soviet
Vanuatu 15 September 1981 Vanuatu dan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Venezuela (Republik
15 November 1945
Bolivaria)
Viet Nam 20 September 1977
Yaman 30 September 1947 Bekas anggota: Yaman dan Demokratik Yaman
Yordania 14 Desember 1955
Yunani 25 Oktober 1945
Zambia 1 Desember 1964
 
Zimbabwe 25 Agustus 1980
 

Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 22


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2019. Profil PBB Lengkap: Sejarah PBB hingga Lembaga.

https://portalilmu.com/

profil-pbb/. Diakses pada 19 Februari 2020 pukul 10.20 WIB.

Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 23


Firman. 2013. Peranan PBB bagi Dunia dan Indonesia.
https://nanaaykac.blogspot.com/2017/04/

a-peranan-pbb-bagi-dunia-indoesia.html. Diakses pada 19 Februari 2020 pukul 20.00


WIB.

Rizalihadi. 2016. Arti Lambang PBB.

http://cmoncity17.blogspot.com/2016/04/arti-lambang

pbb.html. Diakses pada 19 Februari 2020 pukul 10.30 WIB.

Salamadian. 2018. PENGERTIAN PBB : Sejarah, Tugas & Tujuan Berdirinya Perserikatan

Bangsa-Bangsa. https://salamadian.com/pbb-perserikatan-bangsa-bangsa/. Diakses


pada 19 Februari 2020 pukul 19.40 WIB.

Setiawan, Parta. 2019. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).


https://www.gurupendidikan.co.id/

pbb/. Diakses pada 19 Februari 2020 pukul 10.10 WIB.

Wikipedia. 2020. “Perserikatan Bangsa-Bangsa”. https://id.wikipedia.org/wiki/Perserikatan_

Bangsa-Bangsa#Sejarah. Diakses pada 19 Februari 2020 pukul 10.00 WIB.

Kelompok I | Materi PBB | Pendidikan Kewarganegaraan 24

Anda mungkin juga menyukai