Sejarah
Liga Bangsa-Bangsa dianggap gagal mencegah meletusnya Perang Dunia II (1939–1945). Untuk
mencegah meletusnya Perang Dunia Ketiga yang tidak diinginkan oleh seluruh umat manusia, pada
tahun 1945 PBB didirikan untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa yang gagal dalam rangka untuk
memelihara perdamaian internasional, dan meningkatkan kerjasama dalam memecahkan masalah
ekonomi, sosial, dan kemanusiaan internasional.
Rencana konkrit awal untuk organisasi dunia baru ini dimulai di bawah naungan Departemen Luar
Negeri AS pada tahun 1939. Franklin D. Roosevelt dipercaya sebagai seorang yang pertama
menciptakan istilah "United Nations" atau Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai istilah untuk
menggambarkan negara-negara Sekutu. Istilah ini pertama kali secara resmi digunakan pada 1
Januari 1942, ketika 26 pemerintah negara berjanji untuk melanjutkan usaha perang
menandatangani Piagam Atlantik. Empat kesepakatan Atlantic Charter tersebut adalah
Bahasa resmi
PBB memiliki enam bahasa resmi, yaitu Arab, Tionghoa, Inggris, Prancis, Rusia, dan Spanyol[7] yang
digunakan dalam pertemuan antar pemerintah, dan pembuatan dokumen-dokumen. Dewan
Keamanan menggunakan dua bahasa kerja, bahasa Inggris, dan Prancis, sedangkan Majelis
Umum menggunakan tiga bahasa kerja, bahasa Inggris, Prancis, dan Spanyol.[8]
Empat dari bahasa resmi adalah bahasa nasional dari anggota tetap Dewan Keamanan (Britania
Raya, dan Amerika Serikat masing-masing menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama)
sedangkan Bahasa Spanyol dan Arab adalah bahasa dari dua blok terbesar bahasa resmi di luar
negara anggota permanen (Spanyol merupakan bahasa resmi di 20 negara, sedangkan Arab di 26
negara).
Lima dari bahasa resmi dipilih ketika PBB didirikan; Arab ditambahkan kemudian pada tahun 1973.
Editorial PBB Manual menyatakan bahwa standar untuk dokumen-dokumen bahasa Inggris adalah
menggunakan Bahasa Inggris Britania dengan Ejaan Oxford.
Standar penulisan Bahasa Tionghoa menggunakan Hanzi sederhana, sebelumnya
menggunakan Hanzi tradisional sampai pada tahun 1971 ketika representasi PBB untuk "Tiongkok"
berubah dari Republik Tiongkok ke Republik Rakyat Tiongkok.
Struktur
Artikel utama: Sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa
PBB saat ini terdiri dari lima badan utama, yaitu:[9] Majelis Umum (dewan musyawarah utama);
[10]
Dewan Keamanan (dewan yang membuat beberapa resolusi mengikat mengenai perdamaian,
dan keamanan); Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC) (dewan yang mendorong kerjasama dan
pembangunan ekonomi sosial internasional);[11] Sekretariat (yang berfungsi menyediakan studi,
informasi, dan fasilitas yang dibutuhkan PBB);[12] dan Mahkamah Internasional (badan yudisial
utama).[13] Adapun sebuah badan utama PBB yang telah dinonaktifkan adalah Dewan
Perwalian (Trusteeship Council) Perserikatan Bangsa-Bangsa (tidak aktif semenjak tahun 1994
setelah kemerdekaan Palau, satu-satunya wilayah perwalian PBB yang tersisa)[14]
Lima dari enam badan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa terletak di Markas Besar Perserikatan
Bangsa-Bangsa berkedudukan di wilayah internasional di Manhattan, New York City, USA;
sedangkan sebuah badan utama PBB yaitu Mahkamah Internasional berkedudukan di Den
Haag, Belanda.
Adapun lembaga-lembaga besar lainnya berbasis di kantor PBB di Jenewa, Wina, dan Nairobi.
Lembaga PBB lainnya tersebar di seluruh dunia. Lembaga-lembaga khusus yang berada di
bawah Sistem PBB meliputi Grup Bank Dunia, Organisasi Kesehatan Dunia, Program Pangan
Dunia, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB, dan Dana Anak-anak PBB.
Petugas terpenting dalam hierarki PBB adalah Sekretaris Jenderal, yang saat ini dijabat
oleh Antonio Guterres dari Portugal sejak tahun 2017, menggantikan Ban Ki Moon dari Korea
Selatan.[15] LSM internasional dapat memperoleh status konsultatif di ECOSOC dan badan-badan
lain untuk berpartisipasi di PBB.
Tujuan
Pemeliharaan perdamaian dan keamanan
Misi penjaga perdamaian PBB sampai dengan tahun 2009. Biru tua menandakan misi yang sedang
berlangsung, sedangkan biru muda menandakan misi yang lalu.