Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ASEAN

KELOMPOK :

 DEPA
 PILIA
 NURHAYATI

SMA NEGERI 1 WANASALAM


TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Assallamualikum Wr. Wb
Alhamdullilah kami ucapkan atas segala nikmat dan segalanya yang telah Allah SWT berikan
kepada kita. Dan tak lupa juga terimakasih kepada Allah karena berkat rahmatnya kami dapat
mengerjakan dan menyelesaikan tugas PKN yang diberi oleh guru pembimbing kami yang
baik dan sabar dalam mengajar dan memberi ilmu kepada kami, ibu Desi.
Tugas PKN yang kami dapatkan membahas tentang Perserikat Bangsa Bangsa yang biasa
disingkat PBB. Makalah ini ditulis oleh satu orang, yaitu Bayu Lintang. Saya di kelompok ini
bertugas sebagai pembuat makalah sedangkan yang lain bertugas mengerjakan presentasi
PBB.
Dalam pembuatan makalah ini saya tahu masih ada kekurangan atau kesalahan, oleh karena
itu saya berharap pembaca dapat memberi kritik maupun saran agar saya bisa menjadi lebih
baik lagi dalam mengerjakan makalah lainnya atau dalam mengerjakan tugas lainnya.
Terimakasih kami ucapkan sekali lagi dan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan
juga penulis. Amiinn.
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah organisasi internasional yang beranggotakan
negara-negara berdaulat yang bertujuan menghindar menghindari perang dunia dan mala
petaka kemanusiaan akibat perang. Sebelumnya sudah ada Liga Bangsa-bangsa (LBB) atau
League of Nations yang didirikan pada 1919. Namun LBB dibubarkan pada 1946 karena
gagal mencegah Perang Dunia II. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB, bahasa Inggris: United
Nations, disingkat UN) adalah organisasi internasional yang didirikan pada tanggal 24
Oktober 1945 untuk mendorong kerjasama internasional. Badan ini merupakan pengganti
Liga Bangsa-Bangsa dan didirikan setelah Perang Dunia II untuk mencegah terjadinya
konflik serupa. Pada saat didirikan, PBB memiliki 51 negara anggota; saat ini terdapat 193
anggota. Selain negara anggota, beberapa organisasi internasional, dan organisasi antar-
negara mendapat tempat sebagai pengamat permanen yang mempunyai kantor di Markas
Besar PBB, dan ada juga yang hanya berstatus sebagai pengamat.
Piagam PBB ditandatangani oleh delegasi 50 negara pada tanggal 26 Juni 1945, yang
disponsori oleh Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Uni Soviet, dan China. Dalam pertemuan
tersebut telah berhasil merumuskan United Nations Charter (Piagam PBB) yang mulai
beroperasi pada tanggal 24 Oktober 1945, yang kelak akan menjadi landasan bagi kegiatan
PBB. Denngan mana isi dari Piagam PBB adalah adanya pengakuan terhadap hak setiap
bangsa untuk menetukan nasibnya sendiri
Seperti Liga Bangsa-Bangsa, tujuan utama PBB adalah menjaga perdamain dan
keamanan internasional, menyelesaikan sengketa secara damai, melakukan tindakan
kolektif,mencegah ancaman terhadap perdamaian, mempromosikan kerjasama sosial
ekonomi internasional dan hak asasi manusia. Keanggotaan PBB terbuka bagi negara-negara
yang cinta damai untuk mendukung penyelesaian sengketa secara damai.
BAB II
PEMBAHASAN
 
A.         Pengertian daan Sejarah Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB)
PBB adalah organisasi yang bersifat internasional dan merupakan perkumpulan dari
mayoritas negara yang ada di dunia. Awalnya, PBB terdiri dari 51 negara pendiri yang
kemudian berkembang seperti sekarang. Persoalan yang ditangani adalah seputar keamanan
bangsa, masalah ekonomi dan sosial yang dihadapi di masing-masing negara yang secara
tidak langsung berdampak pada kedamaian dunia. Selain itu, PBB menjadi sarana meng-
fasilitasi perlindungan sosial di masing-masing Negara
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB, bahasa Inggris: United Nations, disingkat UN)
adalah organisasi internasional yang didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 untuk
mendorong kerjasama internasional. Badan ini merupakan pengganti Liga Bangsa-Bangsa
dan didirikan setelah Perang Dunia II untuk mencegah terjadinya konflik serupa. Pada saat
didirikan, PBB memiliki 51 negara anggota; saat ini terdapat 193 anggota. Selain negara
anggota, beberapa organisasi internasional, dan organisasi antar-negara mendapat tempat
sebagai pengamat permanen yang mempunyai kantor di Markas Besar PBB, dan ada juga
yang hanya berstatus sebagai pengamat.
Saat ini, PBB bermarkas di New York, Amerika Serikat. Walau demikian, tanah dan
bangunan tersebut adalah wilayah internasional. Kantor PBB lainnya yaitu ada di Jenewa,
Swiss kemudian Wina, Austria, dan kota lainnya di dunia. Sebagai organisasi internasional,
PBB memiliki perangko sendiri,  kantor pos, dan memiliki bendera sendiri. Saat sidang PBB
yang dihadiri dari wakil dari berbagai negara, bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris,
Arab, Mandarin, Perancis, Spanyol dan Rusia.
  Beberapa peristiwa penting yang mendasari pendirian organisasi PBB:
1.      Piagam Atlantik (Atlantik Charter)

a. Dari hasil perundingan antara Presiden Amerika Serikat Franklin Delano


Roosevelt dengan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill tanggal 14 Agustus
1941, yang isinya yaitu, tidak boleh ada perluasan wilayah jika tidak ada kemauan
penduduk aslinya.
b. Segala bangsa berhak menentukan bentuk dan corak pemerintahannya sendiri.
c. Semua negara diperkenankan ikut serta dalam perdagangan internasional.
d. Membentuk perdamaian dunia supaya setiap bangsa dapat bebas dari rasa takut
dan kekurangan.
2.      Maklumat Bangsa-Bangsa (Declaration of The United Nations)
Pertemuan yang diadakan di Washington, ibu kota Amerika Serikatdihadiri oleh 26
negara, yang kemudian melahirkan “Maklumat Bangsa-Bangsa”.Dalam maklumat tersebut
disetujui program-program sebagaimana tercantum dalam Atlantic Charter. Maklumat ini
ditandatangani pada tanggal 1 Januari 1942 oleh empat orang pimpinan negara, yakni Maxim
Letvinov dari Uni Soviet, F.D. Roosevelt dari Amerika Serikat, WinstonChurchill dari
Inggris, dan T.V. Soong dari Cina Nasional.
Pada esok harinya, 22 negara lainnya ikut menandatangani naskah tersebut, sehingga 26
negara itu dianggap sebagai anggota pertama dari organisasi yang akan didirikan. Dari bulan
Juni 1942 hingga Maret 1945,jumlah negara yang menyetujui maklumat bangsa-bangsa
bertambah 21 negara sehingga jumlah seluruhnya 47 negara. Ke-47 negara itulah yang
dianggap sebagai modal dasar anggota organisasi yang akan dibentuk. Semua negara tersebut
diundang dalam konferensi di San Fransisco. (ditambah Ukrania, Belarus, dan Argentina)
3.      Maklumat Moskow
Maklumat bangsa-bangsa telah mencapai suatu persesuaian paham dan asa, untuk
memulai melaksanakan cita-cita dunia yang damai. Sebagai tindak lanjut, diadakannya
permusyawaratan antarmenteri luar negeriempat negara perintis, yaitu V. Molotov dari Uni
Soviet, Cordel Hulldari Amerika Serikat, Anthony Eden dari Inggris, dan Foo Pingsjen
dariCina. Permusyawaratan ini diadakan di ibu kota Uni Soviet, Moskow.Permusyaratan
tersebut berhasil mengeluarkan maklumat yang dikenaldengan “Maklumat Moskow”.
Penandatangannya dilaksanakan tanggal 30 Oktober 1943. Maklumat tersebut
menegaskan bahwa keempat negeriitu mengakui perlunya perdamaian dan keamanan
internasional. Oleh karena itu, perlu didirikan organisasi internasional yang berdasar pada
persamaan kedaulatan negara yang damai dan terbuka bagi tiap-tiap negara, baik negara besar
maupun negara kecil.
4.      Dumbarton Oaks Proposals
Keempat negara yang menandatangani Maklumat Moskow setahun kemudian
mengadakan tukar pikiran di Dumbarton Oaks, dekat Washington. Hasil persetujuannya
dikenal dengan “Dumbarton Oaks Proposals” (usulan-usulan Dumbarton Oaks) tertanggal 7
Oktober 1944.dari Dumbarton Oaks Proposals, nampaklah kerangka dan asas-asasorganisasi
dunia akan didirikan.Menurut Dumbarton Oaks Proposals, organisasi dunia yang akanberdiri
mempunyai lima alat kelengkapan, yaitu:
a)        General Assembly (Sidang Umum) ,
b)       Security Council (Dewan Keamanan)
c)        Economic and Social Council (Dewan Ekonomi dan Sosial),
d)       International Court and Justice (Mahkamah Internasional), dan
e)        Secretariat General (Sekretaris Jenderal).
5.      Konferensi Yalta
Konferensi Yalta dimaksudkan untuk mencapai kesepakatan tentang suara-suara di
dalam dewan keamanan. Dewan tersebut mempunyai tugas menegakkan keamanan dunia.
Kesepakatan “harga suara” didalam dewan keamanan yang diputuskan dalam konferensi
tersebut termaktub dalam pasal 27 Piagam Perdamaian. Dalam konferensi ini diputuskan pula
bahwa pada tanggal 25 April 1945 akan diadakan konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa
yang bertempat di San Fransisco. Pengundangnya adalah pemerintah Amerika Serikat atas
nama pemerintah Uni Soviet, Inggris, dan Tiongkok. Permusyawaratan di Yalta (Februari
1945) dihadiri oleh tiga pimpinan negara besar, yaitu Roosevelt (Presiden Amerika Serikat),
Jenderal Besar Stalin (UniSoviet), dan Winston Churchill (Perdana Menteri Inggris).
6.      Konferensi San Fransisco
Konferensi San Fransisco dibuka pada tanggal 25 April 1945, bertempat di Gedung
Komedi. Konferensi ini dihadiri oleh 50 negara, yang berlangsung sampai dengan 26 Juni
1945. Dalam pertemuan tersebut telah berhasil merumuskan Piagam Perdamaian atau Charter
for Peace (Piagam PBB) yang terdiri dari 19 bab, 111 pasal. Piagam tersebut diratifikasi oleh
5 anggota tetap Dewan Keamanan yakni Prancis, Republik Tiongkok, Uni Soviet, Inggris dan
Amerika Serikat dan mayoritas dari 46 negara lainnya. Piagam perdamaian ini menjadi
dasar/pedoman bagi PBB dalam melaksanakan tugasnya. Piagam tersebut mulai berlaku
tanggal 24 Oktober 1945. Tanggal tersebut diperingati sebagai hari PBB (United Nations
Day). Sidang umum pertama, dengan 51 wakil negara, dan Dewan Keamanan, diadakan di
Westminster Central Hall di London pada Januari 1946.
Kedudukan organisasi ini awalnya menggunakan bangunan milik Sperry Gyroscope
Corporation di Lake Success, New York, mulai dari 1946 hingga 1952. Sampai gedung
Markas Besar PBB di Manhattan telah selesai dibangun. Sejak pendiriannya, banyak
kontroversi dan kritik tertuju pada PBB. Di Amerika Serikat, saingan awal PBB adalah John
Birch Society, yang memulai kampanye “get US out of the UN” pada tahun 1959, dan
menuduh bahwa tujuan PBB adalah mendirikan ”One World Government” atau Pemerintah
Seluruh Dunia. Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, Komite Kemerdekaan Perancis
terlambat diakui oleh AS sebagai pemerintah resmi Perancis, sehingga Perancis awalnya
tidak diikut sertakan dalam konferensi yang membahas pembentukan PBB.
Indonesia sendiri resmi menjadi bagian dari anggota PBB yang ke-60 pada tanggal 27
September 1950. Kemudian pada tanggal 20 Januari 1965 Indonesia keluar dari keanggotaan
PBB karena terjadi konfrontasi dengan Malaysia, dan kembali menjadi anggota penuh PBB
pada tanggal 28 September 1966 dengan alasan penting keikut sertaan Indonesia adalah
memperjuangkan ketertiban dunia. Hal ini sesuai dengan politik luar negeri Indonesia yang
bersifat aktif, artinya negara Indonesia aktif memperjuangkan terbinanya perdamaian dunia,
dan ikut serta menciptakan keadilan sosial.
 
B.          Tugas, Tujuan dan Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
a.       Tugas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sebagai lembaga Internasional, PBB juga mempunyai tugas :

 Membantu mencapai perdamaian dunia dan menyatukan berbagai negara agar terjalin
hubungan baik antar sesamanya.
 Menjalin hubungan yang baik antar negara dan menghindari terjadinya konflik apalagi
yang berujung peperangan.
 Memberikan bantuan bagi bangsa atau negara yang sedang mengalami musibah seperti
menjadi korban bencana alam baik itu bancir, gempa bumi, tanah longsor, dan
sebagainya.
 Meng-fasilitasi dan melakukan kerjasama di berbagai aspek kehidupan seperti aspek
sosial, ekonomi, politik, budaya dan masih banyak lagi.
 Berusaha agar negara yang menjadi bagian dari PBB selalu dalam kondisi damai dan
berusaha bagaimana caranya agar negara tersebut maju dalam berbagai bidang.
 b.      Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Tujuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut.

1. Memelihara perdamaian dan keamanan dunia.

2. Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan asas-asas


persamaan derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan
dalam negeri negara lain.
3. Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah
ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan.

4. Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan mencegah timbulnya peperangan.

5. Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau kemerdekaan
fundamental tanpa membedakan warna, kulit, jenis kelamin, bahasa, dan agama.

6. Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama yang harmonis
untuk mencapai tujuan PBB.
Dalam pembukaan Piagam PBB menyebut tujuan PBB, yaitu:

a. Menyelamatkan generasi mendatang dari bencana perang


b. Menegaskan keyakinan akan hak asasi manusia
c. Membangun kondisi di mana keadilan dan kehormatan atas kewajiban yang timbul
dari perjanjian dan hukum internasional dapat dipertahankan
d. Meningkatkan kesejahteraan sosial dan standar hidup yang lebih baik dalam
kebebasan yang lebih luas
Di dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa secara eksplisit juga menetapkan asas-
asas yang melandasi kegiatan organisasi internasional tersebut dalam mencapai tujuannya.
Di samping itu, piagam tersebut juga menetapkan secara eksplisit tujuan perserikatan
bangsa-bangsa. Dalam pasal 1 Piagam PBB disebutkan beberapa tujuan PBB, antara lain:
a)      Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.
b)      Mewujudkan kerjasama internasional dalam memecahkan persoalan-persoalan
internasional di bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan.
c)      Menjadi pusat penyelarasan  segala tindakan  bangsa-bangsa dalam  mencapaitujuan
bersama.
d)     Memajukan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan penghargaan atas asas-
asas persamaan hak dan penentuan nasib sendiri dari bangsa-bangsadan mengambil
tindakan-tindakan lain yang tepat guna memperkokoh perdamaian dunia.
 
c.       Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Dalam pasal 2 piagam perserikatan bangsa-bangsa ditetapkan tujuh asas, yaitu
sebagai berikut:
1)      Asas persamaan kedaulatan, bahwa semua anggota sama-sama berdaulat dan sama-
sama memiliki satu suara tanpa memperhitungkan luasdan kemajuan negaranya.
Pengecualian atas asas ini hanya berlaku dalam keanggotaan Dewan Keamanan yang
menetapkan adanya hak veto yangdimiliki oleh lima negara anggota tetap.
2)      Asas Pacta Sunt Servanda, bahwa negara anggota berkewajiban dengan itikad baik
memenuhi kewajiban yang ditimbulkan dari piagam PBB.
3)      Asas penyelesaian  sengketa secara damai, bahwa negara anggota harus menjamin akan
menyelesaikan  sengketa yang terjadi antar dirinya dengan negara lain secara damai dan
menggunakan cara-cara yang tidak mengancam perdamaian dan keamanan internasional
serta keadilan.
4)      Asas tidak menggunakan kekerasan, bahwa negara anggota harus menjauhkan diri dari
penggunaan ancaman dan kekerasan terhadap integritas wilayah atau kemerdekaan politik
suatu negara lain. Asas ini merupakan pelengkap dari asas ketiga di atas yang mendorong
negara untuk menyelesaikan sengketanya secara damai.
5)      Asas membantu  perserikatan bangsa-bangsa, bahwa negara anggota harus membantu
perserikatan bangsa-bangsa dalam suatu tindakan yang diambil sesuai dengan ketentuan
piagam dan tidak membantu negara yangdikenai tindakan pencegahan atau pemaksaan
oleh perserikatan bangsa-bangsa.
6)      Asas kepatuhan negara bukan anggota, bahwa negara anggota menjamin agar negara
bukan anggota, apabila perlu untuk perdamaian dan keamanan internasional, bertindak
sesuai dengan asas-asas perserikatanbangsa-bangsa.
7)      Asas tidak mencampuri yuridiksi domestik negara anggota, bahwa perserikatan bangsa-
bangsa dilarang untuk mencampuri urusan yang padahakikatnya merupakan urusan dalam
negeri suatu negara. Negara anggota tidak diharuskan untuk menyelesaikan urusan dalam
negerinya sesuai denganketentuan piagam. Asas ini juga dapat digunakan sebagai perisai,
misalnya apabila terdapat tuduhan adanya pelanggaran hak-hak asasi dalam suatunegara.
Akan tetapi,  berlakunya asas ini dibatasi oleh tindakan pemaksaan yang ditetapkan oleh
Dewan Keamanan sebagaimana yang diatur dalam Bab VII Piagam Perserikatan Bangsa-
Bangsa.
.
C.         Keanggotaan Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Keanggotaan PBB terdiri dari 2 macam, yaitu:
1.  Anggota asli (orginal members) yang terdiri dari 50 negara yang menandatangani Piagam
San Fransisco 26 Juni 1945. Pada tanggal 15 Oktober 1945 Polandia menyusul sehingga
menjadi 51 negara.
2.   Anggota tambahan, yakni negara-negara anggota PBB yang masuk kemudian berdasar
syarat-syarat disetujui Majelis Umum PBB.
untuk dapat diterima sebagai anggota, pemohon harus memenuhi lima syarat, yaitu
bahwa pemohon adalah suatu negara, cinta damai, menyetujui kewajiban-kewajiban yang
ditetapkan piagam, mampu melaksanakan kewajiban tersebut, dan mau melaksanakannya.
Penerimaan negara pemohon yang telah memenuhi persyaratan tersebut ditetapkan oleh
Majelis Umum atas rekomendasi Dewan Keamanan. Dalam praktiknya, perserikatan bangsa-
bangsa juga mengenal ”observer”yaitu negara yang karena suatu alasan tidak dapat diterima
atau tidak bersedia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang memperoleh sejumlah
fasilitas pada sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa tanpa hak bicara aktif dan hak suara.
Beberapa observer itu, antara lain adalah negara Swiss, Monaco, dan Vatikan.
D.         Struktur Organsasi PBB
Berdasarkan Konferensi San Fransisco menghasilkan suatu piagam yang
menyebutkan organ-organ PBB sebagai berikut:
1. Majelis Umum (General Assemby)
2. Dewan Keamanan (Security Council)
3. Dewan Ekonomi dan Sosial (Ecinomic and Social Council)
4. Dewan Perwalian (Trusteeship Council)
5. Mahkamah Internasional (International Court of Justice)
6. Sekretriat

1)        Majelis Umum (General Assemby)


Semua negara anggota PBB adalah anggota Majelis Umum. Sidang Majelis umum terdiri
dari seluruh anggota dan setiap anggota memiliki satu suara. Majelis Umum bersidang sekali
setahun. Sidang luar biasa dilakukan apabila diminta oleh Dewan Keamanan atau sebagian
besar anggota.
Majelis umum bersidang sekurang-kurangnya sakali dalam setahun, yakni mulai bulan
Sepetember sampai bulan Desember.Majelis bertemu setiap tahun di bawah pimpinan yang
dipilih dari negara-negara anggota. Selama periode dua minggu awal setiap sesi, semua
anggota memiliki kesempatan untuk berpidato di hadapan majelis. Biasanya Sekretaris
Jenderal melakukan pidato pertama, diikuti oleh pimpinan dewan. Sidang pertama diadakan
pada tanggal 10 Januari 1946 di Westminster Central Hall di London dan dihadiri oleh wakil
dari 51 negara. Ketika Majelis Umum mengadakan pemilihan pada masalah-masalah penting,
minimal diperlukan dua pertiga suara dari seluruh anggota yang hadir.
Tugas dan kekuasaaan majelis umum dapat dibagi dalam 8 golongan, yaitu mengenai:
1. Pelaksanaan perdamaian dan keamanan internasional
2. Kerja sama dilapangan perekonomian dan masyarakat internasional
3. Sistem perwakilan internasional
4. Keterangan-keterangan mengenai daerah-daerah yang belum mempunyai pemerintah
sendiri
5. Urusan keuangan
6. Penerapan keanggotaan dan penerimaan anggota
7. Perubahan piagam
8. Hubungan dengan alat-alat perlengkapan lain

2)        Dewan Keamanan (Security Council)


Dewan Keamanan PBB mempunyai tugas utama berdasarkan Piagam PBB untuk
memelihara perdamaian dan keamanan internasional dan sebelum PBB ada yaitu Liga
Bangsa-Bangsa juga bertujuan untuk memelihara perdamaian dan keamanan dunia yaitu
programnya mengurangi persenjataan diantara Negara – Negara, pencegahan akibat – akibat
negatif dari produksi senjata dan pertukaran informasi yang lengkap tentang hal tersebut.
Dewan Keamanan ini terdiri dari 15 (limabelas) negara anggota, 5 (lima) diantaranya
adalah anggota tetap yaitu Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Russia, dan China. 6 Anggota
tetap ini mempunyai hak untuk memveto putusan yang akan diambil oleh Dewan Keamanan
dengan cara menolak dan melawan putusan tersebut.7 Sepuluh anggota Dewan Keamanan
lainnya dipilih oleh Mejelis Umum untuk jangka waktu 2 (dua) tahun keanggotaan yang tidak
dapat diperpanjang, di mana 5 (lima) anggota baru dipilih setiap tahunnya
Dalam melaksanakan fungsinya Dewan Keamanan dapat mengambil tindakan
pemaksaan yang dibedakan atas :
a)        Tindakan untuk tidak mengikutsertakan angkatan bersenjata, antara lainpemutusan
hubungan ekonomi dan diplomatik.
b)        Tindakan angkatan bersenjata di udara yang mencakup kegiatan-
kegiatanmenggunakan angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara.Berdasarkan
ketentuan dalam Piagam PBB , semua negara wajib menerima keputusan Dewan
Keamanan.
       Dewan Keamanan ditugaskan untuk menjaga perdamaian dan keamanan antar negara.
Jika organ-organ lain dari PBB hanya bisa membuat ‘rekomendasi’ untuk pemerintah negara
anggota, Dewan Keamanan memiliki kekuatan untuk membuat keputusan yang mengikat
bahwa pemerintah negara anggota telah sepakat untuk melaksanakan, menurut ketentuan
Piagam Pasal 25. Keputusan Dewan dikenal sebagai Resolusi Dewan Keamanan PBB.
Dewan Keamanan terdiri dari 15 negara anggota, yang terdiri dari 5 anggota tetap Tiongkok,
Prancis, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat dan 10 anggota tidak tetap, saat ini, Bosnia dan
Herzegovina , Brasil , Kolombia , Gabon , Jepang , Jerman , India, Lebanon, Nigeria ,
Portugal , dan Afrika Selatan .Lima anggota tetap memegang hak veto terhadap resolusi
substantif tetapi tidak prosedural, dan memungkinkan anggota tetap untuk memblokir adopsi
tetapi tidak berkuasa untuk memblokir perdebatan resolusi tidak dapat diterima untuk itu.
Sepuluh kursi sementara diadakan selama dua tahun masa jabatan dengan negara-negara
anggota dipilih oleh Majelis Umum secara regional. Presiden Dewan Keamanan diputar
secara abjad setiap bulan.
 Dalam hal mempertahankan perdamaian dan keamanan internasional diserahkan kepada
dewan keamanan, dengan syarat; semua tindakan dewan keamanan tersebut harus selaras
dengan tujuan dan azas-azas PBB, tugas dan kewajiban dewan keamanan dapat dibagi atas
beberapa golongan, yaitu :
1. Menyelesaikan perselisihan dengan cara-cara damai, yaitu dengan cara yang didasarkan
atas; persetujuan sukarela atau paksaan hukum dalam menjalankan persetujuan.
2. Mengambil tindakan-tindakan terhadap ancaman perdamaian dan perbuatan yang berarti
penyerangan.

 Fungsi Dewan Keamanan PBB, yaitu :


1. Memelihara perdamaian dan keamanan internasionaal selaras dengan azas-azas dan
tujuan PBB.
2. Menyelidiki tiap-tiap persengketaan atau situasi yang dapat menimbulkan pergeseran
internasional
3. Mengusulkan metode-metode untuk menyelesaikan sengketa-sengketa yang demikian
atau syarat penyelesaian.
4. Merumuskan rencana-rencana untuk menetapkan suatu sistem mengatur persenjataan
5. Menentukan adanya suatu ancaman terhadap perdamaian atau tindakan agresi dan
mengusulkan tindakan apa yang harus diambil
6. Menyerukan untuk mengadakan sanksi-sanksi ekonomi dan tindakan lain yang bukan
perang untuk mencegah atau menghentikan aggressor
7. Mengadakan aksi militer terhadap seorang aggressor
8. Mengusulkan pemasukan anggota-anggota baru dan syarat-syarat dengan negara-
negara mana yang dapat menjadi pihak dalam setatus mahkamah internasional
9. Melaksanakan fungsi-fungsi perwakilan PBB di daerah “strategis”.
10. Mengusulkan kepada majelis umum pengangkatan seorang sekretaris jendral, dan
bersama–sama dengan majelis umum, pengangkatan para hakim dari mahkamah
internasional
11. Menyampaikan laporan tahunan kepada majelis umum
 3)        Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council)
Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC) membantu Majelis Umum dalam
mempromosikan kerjasama ekonomi dan sosial internasional dan pembangunan.
ECOSOC memiliki 54 anggota, yang semuanya dipilih oleh Majelis Umum untuk
masa jabatan tiga tahun. Presiden dipilih untuk jangka waktu satu tahun dan dipilah
di antara kekuatan kecil atau menengah yang berada di ECOSOC. ECOSOC
bertemu sekali setahun pada bulan Juli untuk sesi empat minggu. Sejak tahun
1998, telah mengadakan pertemuan lain setiap bulan April dengan menteri
keuangan yang menduduki komite kunci dari Bank Dunia dan Dana Moneter
Internasional (IMF).
           Dewan Ekonomi dan Sosial memiliki wewenang, antara lain :
1. Memberikan rekomendasi untuk meningkatkan penghormatan dan penghargaan atas hak-
hak asasi manusia serta kebebasan dasar bagi semua orang,
2. Membuat studi atau laporan tentang masalah-masalah ekonomi, sosial, ,kebudayaan,
pendidikan, kesehatan internasional beserta hal-hal  yang terkait merekomendasikan  hal-
hal itu kepada Majelis Umum, anggota perserikatan bangsa-bangsa, dan badan khusus
yang bersangkutan,
3. Membantu majelis umum, dewan keamanan, badan khusus, dan negara anggota
perserikatan bangsa-bangsa,
4. Mempersiapkan rancangan konvensi tentang masalah-masalah yang termasuk dalam
lingkungan wewenangnya untuk diajukan kepada Majelis Umum,
5. Mengadakan pertemuan internasional mengenai hal-hal yang termasuk dalam
kewenangannya,
6. Mengadakan konsultasi dengan organisasi non pemerintah yang berhubungan dengan hal-
hal yang termasuk kewenangannya,
7. Mengadakan koordinasi kerja antar badan khusus dan perserikatan bangsa-bangsa yang
dituangkan dalam suatu perjanjian.
4)        Dewan Perwalian (Trusteeship Council)
Dewan perwalilan merupakan badan PBB yang bertugas menyelenggarakan pemerintah dan
melakukan pengawasan terhadap wilayah-wilayah yang masuk kategori wilayah perwakilan
(trust-territories).
Tujuan Dewan Perwalian adalah sebagai berikut:
a. Memelihara perdamaian dan keamanan internasional
b. Mengusahakan kemajuan penduduk daerah perwalian agar mereka mencapai
pemerintahan sendiri atau kemerdekaan
c. Memberi dorongan agar mengakui dan menghormati hak-hak manusia dari rakyat-
rakyat di dunia
d. Memastikan perlakuan yang sama di daerah perwalian dalam persoalan-persoalan
sosial, ekonomi, dan komersial untuk semua anggota pbb dan kebangsaan-kebangsaan
mereka, serta perlakuan yang sama bagi kebangsaan semua anggota dalam mengatur
keadilan di daerah-daerah yang di ambil dari negara-negara musuh akibat perang dunia
kedua dan lain-lain yang secara sukarela ditempatkan dibawah sistem perwalian. Tidak
satu pun negara yang menjadi anggota pbb dapat diatur pemerintahannya dibawah
sistem perwalian.
 Sedangkan tugas Dewan Perwalian yaitu untuk menjalankan kewajiban Majelis Umum
dalam hal-hal yang berhubungan dengan daerah-daerah perwalian, kecuali daerah-daerah
strategis yang diurus oleh Dewan Keamanan.
    Atas dasar penyerahan kuasa itu Dewan Perwalian diberi hak untuk :
a. Menimbang laporan-laporan yang disampaikan oleh negara-negara penguasa
b. Menerima surat-surat permintaan lalu menyelidikinya secara bersamaan dengan negara-
negara penguasa
c. Menyelenggarakan kunjungan berkala ke masing-masing daerah perwalian yang
disetujui oleh Negara penguasa
d. Menjalankan pekerjaan-pekerjaan dengan syarat-syarat persetujuan perwalian
 
5)        Mahkamah Internasional (International Court of Justice)
Mahkamah Internasional (bahasa Inggris: International Court of Justice) berkedudukan
di Den Haag, Belanda . Mahkamah merupakan badan kehakiman yang terpenting dalam
PBB. Dewan keamanan dapat menyerahkan suatu sengketa hukum kepada mahkamah,
majelis umum dan dewan keamanan dapat memohon kepada mahkamah nasehat atas
persoalan hukum apa saja dan organ-organ lain dari PBB serta badan-badan khusus apabila
pendapat wewenang dari majelis umum dapat meminta nasehat mengenai persoalan-
persoalan hukum dalam ruang lingkup kegiatan mereka. Majelis umum telah memberikan
wewenang ini kepada dewan ekonomi dan sosial, dewan perwakilan, panitia interim dari
majelis umum , dan beberapa badan-badan antar pemerintah.
Sumber-sumber hukum yang digunakan apabila membuat suatu keputusan ialah:
a. Konvensi-konvensi internasional untuk menetapkan perkara-perkara yang diakui
oleh negara-negara yang sedang berselisih
b. Kebiasaan internasional sebagai bukti dari suatu praktek umum yang diterima
sebagai hokum
c. Azas-azas umum yang diakui oleh negara-negara yang mempunyai peradaban
d. Keputusan-keputusan kehakiman dan pendidikan dari publisis-publisis yang paling
cakap dari berbagai negara, sebagai cara tambahan untuk menentukan  peraturan-
peraturan hukum
Mahkamah terdiri dari lima belas hakim, yang dikenal sebagai ”anggota” mahkamah.
Mereka dipilih oleh majelis umum dan dewan keamanan yang mengadakan pemungutan
suara secara terpisah. Hakim-hakim dipilih atas dasar kecakapan mereka, bukan atas dasar
kebangsaan akan tetapi diusahakan untuk menjamin bahwa sistem-sistem hukum yang
terpenting didunia diwakili oleh mahkamah. Tidak ada dua hakim yang menjadi warga
negara dari negara yang sama. Hakim-hakim memegang jabatan selama waktu sembilan
tahun dan dapat dipilih kembali mereka tidak dapat menduduki jabatan lain selama masa
jabatan mereka. Semua persoalan-persoalan diputuskan menurut suatu kelebihan dari hakim-
hakim yang hadir, dan jumlah sembilan merupakan quorumnya. Apabla terjadi seri, maka
ketua mahkamah mempunyai suara yang menentukan. Mahkamah Internasional terdiri atas
15 hakim yang dipilih oleh Majelis Umum berdasarkan  kemampuan yang dimiliki, bukan
atas dasar kewarganegaraan mereka.
Tugas Mahkamah Internasional, antara lain :
a) Memberikan pendapat pada Majelis Umum tentang penyelesaian suatu
sengketa,
b) Memeriksa persengketaan antar anggota negara,
c) Menganjurkan Dewan Keamanan untuk bertindak terhadap salah satu pihak
yang tidak menghiraukan keputusan Mahkamah Internasional.
 
6)        Sekretriat
Sekretariat PBB adalah salah satu badan utama dari PBB dan dikepalai oleh seorang
Sekretaris Jendral PBB, dibantu oleh seorang staff pembantu pemerintah sedunia. Badan ini
menyediakan penelitian, informasi, dan fasilitas yang dibutuhkan oleh PBB untuk rapat-
rapatnya.
Sekretaris jendral adalah seorang yang diangkat oleh Majelis Umum berdasarkan
rekomendasi Dewan Keamanan. Masa jabatan seorang sekretaris jendral adalah lima tahun
dan dapat dipilih kembali atau diperpanjang. Sekretaris jendral bertugas sebagai kepala tata
usaha perserikatan bangsa-bangsa, dan bertindak sebagai kepala tata usaha dalam setiap rapat
Majelis Umum, Dewan Keamanan,Dewan Ekonomi dan Sosial, serta Dewan Perwalian.
Sekretaris Jendral memberikan laporan tahunan tentang kegiatan Perserikatan Bangsa-Bangsa
kepada Majelis Umum.
Sekretriat berperan dalam hal-hal sebagai berikut:
1. Berinisiatif meminta perhatian dewan keamanan atas masalah yang menurut pendapatnya
mengancam kemanan internasional dan meminta agar masalah tersebut dicantumkan pada
agenda dewan keamanan dan majelis umum, memberikan jasa-jasa baik bagi
penyelesaian masalah tersebut.
2. Menyiapkan anggaran belanja yang diajukan kepada majeis umum untuk mendapat
persetujuan
 
Fungsi-fungsi sekretaris jendral
1. Sebagai kepala administratif dari PBB
2. Membawa dihadapan perhatian dewan keamanan setiap persoalan yang menurut
pendapatnya membahayakan perdamaian dan keamanan internasional.
3. Membuat laporan tahunan dan tiap-tiap laporan tambahan yang perlu pada majelis
umum mengenai pekerjaan PBB
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Dengan demikian kita telah mengetahui berbagai aspek mengenai Perserikatan Bangsa-
bangsa (PBB) Murupakan organisasi internasional yang terbesar dari segi jumlah anggotanya.
Dan memiliki fungsi yang sangat strategis dan kehidupan berbangsa.Yang dalam proses
pendirinyannya memiliki jalan panjang. Dan keberadaan PBB di tengah gelojak dunia sangat
membantu untuk menyelesaiakan berbagi masalah di dunia ini seperti politik, sosial, budaya,
dan sebagainya.
Juga fungsi serta tugas dari organisasi PBB dapat dengan nyata kita rasakan di seluruh dunia
seperti ketika bencana gempa dan tsunami yang melanda aceh dan nias. Dan juga proses
perdamaian di berbagai belahan dunia lainnya.
Tapi disisi lain kita terdapat fakta yang mencegangkan yaitu pengaruh zionisme di PBB.
Mulai dari lambang, keanggotaan, dan pengambilan keputusan oleh PBB yang sangat
menguntungkan negara maju dan membebani negara negara berkembang seperti pinjaman
IMF dan sebagainya.

2. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis tahu bahwa ada kesalahan atau sesuatu yang kurang
tapi penulis berharap dari pembaca untuk memberikan saran agar kelak penulis dapat
menciptakan makalah yang lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai