Pasca Perang Dunia I, perdamaian dunia dinaungi oleh lembaga Liga Bangsa-Bangsa(LBB). Tugas utama
LBB adalah menjaga keamanan dunia dengan cara menyelesaikan sengketa melalui diskusi dan
perjanjian. Dalam perkembangannya, LBB gagal menjalankan tugasnya sebagai lembaga yang menaungi
perdamaian dunia. Memasuki tahun 1939, kondisi dunia semakin memprihatinkan. Adanya keinginan
Jerman, Italia dan beberapa negara sentral lainnya untuk menginvasi wilayah lain semakin memperkeruh
hubungan antar bangsa. Dalam kondisi seperti ini, Amerika Serikat dan Inggris sepakat membentuk
piagam perdamaian.
Franklin Delano Roosevelt yang merupakan Presiden Amerika Serikat dan Winston Churchill Perdana
Menteri Inggris berupaya membentuk perdamaian dunia dengan mengadakan pertemuan di atas kapal
USS Augusta di Samudera Atlantik pada 14 Agustus 1941. Pertemuan tersebut menghasilkan sebuah
dokumen yang dikenal dengan Atlantic Charter. Atlantic Charter memuat kesepakatan bersama yaitu
memerangi fasisme Jerman, membentuk aliansi pasca-perang, dan mewujudkan pembentukan
Perserikatan Bangsa-Bangsa.
4. Setiap bangsa menciptakan perdamaian dunia agar dapat hidup bebas dari rasa takut dan
kemiskinan.
Pada 25 April 1945 diadakan konferensi di Kota San Fransisco, Amerika Serikat atas prakarsa AS, Inggris,
Prancis, Uni Soviet dan Tiongkok. Konferensi berlangsung selama dua bulan dan berakhir pada tanggal 26
Juni 1945. Konferensi San Franssisco tersebut dihadiri oleh lima puluh negara dan berhasil merumuskan
United Nations Charter (Piagam PBB).