Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

LIGA BANGSA-BANGSA (LBB) &


PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)

Disusun oleh :
1. Aura Najma Zahira
2. Keysa Aliya Purwanti
3. Raisa Dzikra Aulia
4. Zahra Aidha Fitri

JL. LAMDA RAYA CIMONE PERMAI KARAWACI BARU KOTA


TANGERANG, Karawaci Baru, Kec. Karawaci, Kota Tangerang Prov. Banten
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Latar belakang lahirnya Liga Bangsa-Bangsa adalah terjadinya Perang
Dunia I, yang menjadi salah satu pertempuran terbesar dan paling
mematikan dalam sejarah. Perang Dunia I yang berlangsung antara 28 Juli
1914 hingga 11 November 1918, melibatkan dua kubu utama, yaitu Blok
Sekutu (Inggris, Italia, Perancis, Rusia, Amerika Serikat) dan Blok Sentral
(Jerman, Austria-Hongaria, Turki).
Usai Perang Dunia I, Blok Sekutu membentuk Liga Bangsa-Bangsa (LBB).
Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diadopsi dan
ditandatangani pada 26 Juni 1945 siap untuk ditegakkan. Piagam tersebut
sebelumnya ditandatangani pada Konferensi San Fransisco oleh perwakilan
lebih dari 50 negara. Pada 24 Oktober 1945, PBB pun resmi didirikan.
PBB lahir atas kebutuhan untuk menengahi konflik yang terjadi di dunia
internasional lewat jalur negosiasi. Adanya Perang Dunia II mendorong
Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Uni Soviet merumuskan Deklarasi PBB
pada Januari 1942. Deklarasi tersebut ditandatangani oleh 26 negara untuk
menekan Jerman, Italia, dan Jepang yang menjadi pelaku perang.
Deklarasi akhirnya dilanjutkan dengan perumusan Piagam PBB pada
konferensi di San Fransisco yang diselenggarakan 25 April 1945.
Konferensi ini dipimpin Presiden AS Franklin Roosevelt, PM Inggris
Winston Churchill, dan pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin. Konferensi
dihadiri 50 negara dari berbagai benua.

2.1 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu LBB & PBB?
2. Apa yang melatar belakangi terbentuknya LBB & PBB?
3. Apa tujuan LBB & PBB?
4. Apa saja asas dari PBB?
5. Apa saja keberhasilan LBB & PBB?
6. Apa saja penyebab kegagalan LBB?

3.1 TUJUAN
Dengan didapatkannya tugas ini maka dapat diharapkan memberikan
informasi mengenai LBB & PBB seacara keseluruhan.
BAB II
ISI
A. SEJARAH BERDIRINYA LBB
Latar belakang lahirnya Liga Bangsa-Bangsa adalah terjadinya Perang
Dunia I, yang menjadi salah satu pertempuran terbesar dan paling
mematikan dalam sejarah.
Perang Dunia I yang berlangsung antara 28 Juli 1914 hingga 11
November 1918, melibatkan dua kubu utama, yaitu Blok Sekutu
(Inggris, Italia, Perancis, Rusia, Amerika Serikat) dan Blok Sentral
(Jerman, Austria-Hongaria, Turki).
Usai Perang Dunia I, Blok Sekutu membentuk Liga Bangsa-Bangsa
(LBB). Gagasan mengenai pembentukan organisasi internasional yang
berwenang mengendalikan konflik dan menjaga perdamaian antarnegara
sebenarnya telah dicetuskan oleh Immanuel Kant pada 1795.
Pemikiran Kant didukung oleh Theodore Roosevelt. Pada saat menerima
Penghargaan Nobel pada 1910, ia mengungkap keinginannya
menyaksikan berdirinya sebuah organisasi yang berperan membantu
menyelesaikan sengketa internasional secara damai. Ketika pecah Perang
Dunia I pada 1914, gagasan Kant dan Roosevelt tentang pembentukan
organisasi internasional yang dapat mencegah perang mendapat
dukungan publik, terutama di Inggris Raya dan Amerika Serikat (AS).
Pada Januari 1918 juga ditegaskan bahwa perkumpulan bangsa-bangsa
harus dibentuk untuk menjamin kemerdekaan politik dan teritorial semua
negara. Gagasan itu segera digarap secara serius oleh politisi Inggris,
Lord Robert Cecil dan negarawan Afrika Selatan, Jan Smuts, yang
kemudian dianggap sebagai arsitek utama perjanjian Liga Bangsa-
Bangsa. Pada 18 Januari 1919, beberapa tokoh berpengaruh di dunia
bertemu di Paris, Perancis, dalam Konferensi Perdamaian Paris untuk
memulai negosiasi panjang yang secara resmi menandai berakhirnya
Perang Dunia I. Selama beberapa bulan, mereka meramu dan membuat
keputusan penting. Salah satu yang dibahas dalam konferensi ini adalah
pembentukan Liga Bangsa-Bangsa, di mana Wilson, Cecil dan Smuts,
memaparkan pemikiran mereka. Pada akhir Konferensi Perdamaian Paris
disahkan terbentuknya organisasi penjaga perdamaian internasional yang
dinamai Liga Bangsa-Bangsa (LBB). LBB secara resmi dibentuk pada
10 Januari 1920 untuk mencegah konflik dan menjaga perdamaian dunia.
B. TUJUAN LBB
Tujuan dari dibentuknya LBB antara lain:
 Memelihara perdamaian dan keamanan dunia.
 Memajukan dan memelihara hubungan persahabatan antarbangsa dan
antarnegara
 Menegakkan hukum serta berusaha agar perjanjian antarbangsa
dipatuhi.
 Memajukan dan memelihara kerja sama internasional di bidang
ekonomi, sosialpendidikan dan kebudayaan.

C. KEBERHASILAN LBB
Selama perkembangan Liga Bangsa-Bangsa telah diselenggarakan
beberapa perjanjian perdamaian diantaranya:
 Protokol Jenewa (1924)
Perdanamenteri James Ramsay MacDonald (Inggris) dan Eduard
Herriot (Perancis) menciptakan protocol Jenewa 1924 untuk memaksa
anggota-anggota LBB menaati seluruh keputusan dari lembaga itu,
dan jika perlu dengan melalui perang. Pemerintah Perancis dan
negara-negara kecil menerima, sedangkan pemerintah negara-negara
besar menolak. Oleh karena itu, Protokol Jenewa mengalami
kegagalan karena tidak didukung oleh negara-negara besar.

 Perjanjian Locarno (1925)


Perjanjian Locarno adalah rangkaian tujuh perjanjian yang
dirundingkan disepakati di Locarno, Swiss, tanggal 5-16 Oktober
1925 dan ditandatangani di London tanggal 1 Desember. Dalam
perjanjian ini, negara-negara Sekutu Eropa Barat pada Perang Dunia I
dan negara-negara baru di Eropa Tengah dan Timur berusaha
menyelesaikan sengketa wilayah pasca perang dan membina kembali
hubungan denganJerman (saat itu bernama Republik Weimar).
Ratifikasi perjanjian Locarno dilakukan di Jenewa tanggal 14
September 1926 dan berlaku padahari itu juga. Rangkaian perjanjian
ini juga. disertakan dalam Rangkaian Perjanjian Liga Bangsa-Bangsa
pada hari yang sama. Dalam perjanjian ini Jerman berjanji kepada
semua bekas lawannya dalam Perang Dunia I, agar:

a. Tidak akan menuntut daerahnya yang terletak di sebelah barat


Sungai Rhijn yang dikuasai oleh Perancis dan Belgia
b. Tidak akan menjalankan agresi atau ekspansi lagi
c. Jerman menjadi anggota LBB pada tahun 1926
d. Semua perselisihan harus diselesaikan dengan damai
e. Daerah Ruhr yang diduduki oleh Perancis sejak tahun 1923
dikembalikan kepada Jerman

 Perjanjian Perdamaian Kellogg-Briand (Perjanjian Perdamaian Paris)


Frank Billing Kellogg seorang diplomat Amerika dan Menteri Luar
Negeri Perancis Aristade Briand tahun 1928. Amerika Serikat sebagai
pencipta LBB tidak mau menjadi anggota, karena ingin taat dengan
politik isolasi dari Monroe Doctrine. Dengan demikian, LBB
kehilangan tiang yang penting dan akhirnya menjadi sebuah lembaga
yang sangat lemah. Akan tetapi Amerika Serikat ikut serta
mengusahakan perdamaian pada Perjanjian Perdamaian Kellogg-
Briand (1928). Dalam perjanjian ini 50 negara berjanji untuk
menyelesaikan segalaperselisihan dengan jalan damai.

Sementara itu beberapa permasalahan berhasil diambil jalan


keluarnya oleh LBB, diantaranya adalah:

1. Soal Kepulauan Alland

Kepulauan Aland merupakan daerah Finlandia, tetapi penduduknya


sebagian besar bangsa Swedia yang ingin menggabungkan diri
dengan Negara Swedia. Keputusan yang diambil oleh LBB adalah
kepulauan Aland tetap daerah Finlandia dengan status otonomi

2. Soal Mosul
Dalam menentukan batas antara Turki dengan Mesopotamia, timbul
perselisihan paham antara Turki dengan Inggris (setelah Perang
Dunia I. Mesopotamia menjadi mandate Inggris). Turki
menginginkan Mosul menjadi daerahnya, tetapi Inggris menjadikan
Mosul sebagai daerah mandatnya. Meskipun penduduk Mosul ingin
masuk Turki, tetapi LBB memberikan Mosul kepada Inggris. Hal
Namun hal ini juga merupakan bukti bahwa kedudukan LBB mulai
menjadi alat dari negara-negara besar.
D. KEGAGALAN LBB
Terjadinya Perang Dunia II menunjukkan dengan jelas tidak berdayanya
Liga Bangsa Bangsa mengatasi konflik antarnegara.
Salah satu penyebab terjadinya Perang Dunia II adalah kegagalan Liga
Bangsa Bangsa (LBB) dalam menjalankan tugasnya yakni menjaga
perdamaian dunia. Penyebab dari kegagalan LBB dalam menjalanka
tugasnya antara lain:
 Tidak semua negara bergabung dengan Liga Bangsa Bangsa
 Amerika Serikat sebagai negara besar dan pelopor LBB tidak
bergabung.
 Liga Bangsa Bangsa tidak memiliki daya menekan yang kuat
 Liga Bangsa Bangsa tidak memiliki tentara
 Liga Bangsa Bangsa lamban mengambil tindakan
 Dalam menjalankan tugasnya LBB harus mendasarkan pada
ketentuan ketentuan yang berlaku pada kebulatan tekad seluruh
anggotanya
Pada tanggal 18 April 1946, Liga Bangsa Bangsa resmi dibubarkan.

E. SEJARAH BERDIRINYA PBB


Terbentuknya PBB Para pemimpin negara memiliki gagasan untuk
menyelamatkan dunia dari bencana perang dan mewujudkan perdamaian
dunia yang abadi, Roosevelt (Presiden Amerika Serikat) dan Winston
Churchill (Perdana Menteri Inggris) melakukan perundingan pada 14
Agustus 1941. Perundingan yang dilakukan di atas kapal Augusta milik
Amerika Serikat menyepakati Atlantic Charter yang berisi hak untuk
menentukan nasib sendiri dan mengimbau setiap persengketaan
diselesaikan melalui meja perundingan. Kelanjutan Atlantic Charter,
diadakan Konferensi Yalta di Semenanjung Krim pada 22 Februari 1945.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Roosevelt, Churchill, dan Josef Stalin
(Presiden Rusia). Hasil pertemuan menghasilkan Rumus Yalta (Yalita
Formula). Sesuai dengan hasil Konferensi Yalta, pada 25 April-26 Juni
1945, dilaksanakan konferensi di San Fransisco yang menghasilkan
Charter for Peace (Piagam Perdamaian). Piagam tersebut menandai
lahimya sekaligus menjadi landasan kegiatan Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB). Setelah disetujui oleh anggota-anggotanya pada 24
Oktober 1945, piagam tersebut secara resmi mulai diberlakukan dan 24
Oktober 1945 ditetapkan sebagai hari lahimya PBB.
F. TUJUAN PBB
o Tujuan didirikannya Perserikatan Bangsa-Bangsa, yaitu sebagai
berikut.
o Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.
o Mengembangkan hubungan persaudaraan antarbangsa.
o Mengadakan kerja sama internasional dalam bidang ekonomi, sosial,
budaya, dan keamanan.
o Sebagai pusat penyelarasan segala tindakan bersama terhadap negara
yang membahayakan perdamaian dunia.

G. ASAS PBB
Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa, yaitu sebagai berikut.
1) Semua anggota mempunyai persamaan derajat dan kedaulatan.
2) Setiap anggota akan menyelesaikan segala persengketaan dengan jalan
damai tanpa membahayakan perdamaian, keamanan, dan keadilan.
3) Setiap anggota akan memberikan bantuan kepada PBB sesuai dengan
Piagam PBB
4) PBB tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri lain.

H. KEBERHASILAN PBB

Anda mungkin juga menyukai