PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perang Dingin merupakan sebutan untuk konflik ketegangan ketegangan politik dan
militer yang terjadi antara Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat bersama
dengan sekutu NATO dengan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet yang bersekutu
dengan negara satelitnya.
Persaingan terjadi diberbagai bidang dengan satu tujuan utama, yaitu membuktikan
bahwa negara dan ideologi yang dianutnya adalah yang terbaik dan mampu membawa
dunia pada perdamaian. Amerika Serikat dengan faham Liberalisme (Kapitalisme) dan
Blok Barat negara-negara Eropa Barat juga NATO. Adapun Blok Timur yang menganut
paham Komunisme dipimpin oleh Uni Soviet. Negara-negara Blok Timur ini tergabung
dalam Pakta Warsawa.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Perang dingin yang terjadi antara blok barat dan blok timur tak dimungkiri
telah menyeret hampir seluruh negara di dunia untuk turut serta dalam pergolakan.
Indonesia sendiri sebagai negara berdaulat dipandang sebagai salah satu peta
kekuatan yang strategis di mata dunia dan diharapkan menjadi bagian koalisi salah
satu blok yang berseteru. Namun demikian, Indonesia tidak memilih salah satu blok
atau turut serta dalam perseteruan kedua blok tersebut, Indonesia memilih dan
memposisikan diri sebagai penengah untuk menjaga perdamaian dunia.
2
Pada 28 April sampai dengan 2 Mei 1954 diselenggarakan Konferensi
Kolombo di Srilangka. Konferensi yang menjadi pelopor diadakannya
Konferensi Asia Afrika ini dihadiri oleh:
3
2. Peran Aktif dalam Pendirian Gerakan Non Blok (GNB)
Pada tahun 1945, Perang Dunia II berakhir, muncul dua blok yaitu Blok Barat
(Liberalisme- Demokratis) dan Blok Timur (Sosialis- Komunis). Diantara Blok
Barat dan Blok Timur, ada beberapa negara yang memilih untuk bersikap netral.
Negara-negara netral tersebut pun membentuk Gerakan Non Blok (GNB).
Pembentukan GNB ini diprakarsai oleh Presiden Soekarno (Indonesia), Presiden
Gamal Abdul Nasser (Republik Persatuan Arab-Mesir), PM Pandith Jawaharlal Nehru
(India), Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), dan Presiden Kwame Nkrumah
(Ghana).
Perang dingin secara umum adalah salah satu bentuk perang yang tidak
menggunakan gencatan senjata melainkan menonjolkan adu strategi. Perang Dingin
juga memberikan akibat yang cukup besar bagi dunia. Mulai dari peperangan antar
sekutu masing-masing, negara besar hingga membuat negara-negara di dunia
4
menjadi terpecah belah. Selain itu, Perang dingin juga merupakan perang yang
begitu terkenal antara kedua negara besar yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Bahkan, dalam sejarah, Perang Dingin tercatat sebagai salah satu peristiwa
perang yang paling lama. Meski saat itu, Perang Dingin menjadikan seluruh dunia
ketakutan. Namun, saat ini perang dingin sudah selesai.
5
2. Perjanjian yang Akan Pembatasan Persenjataan Strategi
7
Ketika Uni Soviet berhasil menarik seluruh tentaranya, pada
akhirnya Uni Soviet juga mengalami keruntuhan. Uni Soviet runtuh
karena terjadi permasalahan internal negaranya. Hingga pada akhirnya
di tahun 1991, negara naungan Uni Soviet bubar dan resmi
memerdekakan diri masing-masing. Dengan begitu, perang dingin
yang dilakukan oleh Amerika dengan Uni Soviet akhirnya bisa selesai.
Itulah beberapa faktor yang menyebabkan peristiwa Perang Dingin
selesai. Beberapa perjanjian perdamaian menjadi faktor pendorong
berakhirnya Perang Dingin. Namun, runtuhnya Uni Soviet juga
menjadi salah satu faktor terbesar yang menyebabkan Perang Dingin
berakhir. Dengan begitu, Amerika Serikat keluar sebagai pemenang
dalam peristiwa Perang Dingin yang berlangsung cukup lama.
8
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Perang Dingin adalah periode yang berlangsung dari setelah Perang Dunia II
hingga runtuhnya Uni Sovyet yang ditandai dengan perseteruan antara kelompok
Blok Barat (negara-negara kapitalis dipimpin oleh Amerika Serikat) dan Blok
Timur (negara komunis Dipimpin oleh Uni Sovyet). Dua negara besar, yaitu
Amerika Serikat dan Uni Soviet yang memiliki perbedaan paham atau ideologi
berkeinginan untuk berkuasa
b. Konferensi Asia Afrika merupakan sebuah konferensi tingkat tinggi yang
diadakan oleh negara-negara dari Asia dan Afrika. Konferensi ini diadakan pada
tanggal 18-24 April 1955 dan sering disebut Konferensi Bandung karena
diselenggarakan di Gedung Merdeka, Bandung.
c. Konferensi Asia Afrika merupakan gagasan yang diajukan dalam Konferensi
Kolombo, yang dihadiri oleh Indonesia, India, Birma, Pakistan dan Srilangka pada
bulan April 1954. Selanjutnya usul tersebut di tindak lanjuti dalam Konferensi
Bogor yang diadakan akhir bulan Desember 1954 dan bertujuan ⁶untuk
mempererat solidaritas negara- negara di Asia dan Afrika serta melawan
kolonialisme barat.
d. Pada bulan April 1955 Konferensi Asia Afrika diselenggarakan yang dihadiri oleh
29 negara yang menghasilkan suatu keputusan yang dikenal dengan “Dasasila
Bandung”. Konferensi Asia Afrika sebagai momentum histroris yang sangat
penting dalam sejarah dunia karena mempunyai dampak yang tak ternilai terhadap
gerak perjuangan dalam usaha membebaskan diri dari kaum imperialis.
e. Semangat Bandung menaikkan citra di dunia Internasional khususnya bagi bangsa
Afrika.
f. Konferensi ini akhirnya membawa kepada terbentuknya Gerakan Non- Blok pada
tahun 1961.
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/17/080000369/konferensi-asia- afrika-1955--
sejarah-peserta-dan-hasilnya(diakses tanggal 12 Januari 2023).
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/peran-indonesia-dalam-perang-dingin- 6488/
11