Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perang Dingin merupakan sebutan untuk konflik ketegangan ketegangan politik dan
militer yang terjadi antara Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat bersama dengan
sekutu NATO dengan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet yang bersekutu dengan negara
satelitnya.

Meski disebut dengan Perang Dingin, ternyata perang ini berbeda dengan perang senjata lho.
Perang dingin merupakan pertarungan ideologi yang dilakukan oleh Amerika Serikat dengan Uni
Soviet tanpa menggunakan serangan militer secara langsung.
Dua sekitu ini akan saling memperebutkan pengaruhnya terhadap negara lain dengan melakukan
pesaingan dalam bentuk politik, ekonomi dan juga propaganda.

Masa Perang Dingin berlangsung dari 12 Maret 1947 hingga 26 Desember 1991. Dimana saat itu
termasuk ke dalam masa-masa yang begitu mencemaskan bagi penduduk dunia karena merasa
khawatir jika terjadi perubahan dari Perang Dingin menjadi perang nuklir dan perang dunia
ketiga.

Istilah Perang Dingin memang sudah muncul sejak tahun 1930. Awalnya istilah tersebut merujuk
pada situs National Geographic. Namun, selanjutnya sebutan tersebut digunakan oleh Perancis
untuk menjelaskan bagaimana hubungan rumit yang terjadi antara negara-negara yang ada di
Eropa saat itu.
Awalnya, pada saat Perang Dunia II, Amerika Serikat dan Uni Soviet adalah bagian dari Blok
Sekutu yang pada saat itu sedang melakukan perlawanan kepada Blok Poros. Pada tahun 1945,
Amerika Serikat berhasil mengalahkan Jepang dengan menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan
Nagasaki.

Kemudian, dari peristiwa tersebut, Amerika Serikat dari negara Blok Sekutu memenangkan
Perang Dunia II dan menjadikannya sebagai negara Adidaya.

Akan tetapi, meski Uni Soviet dan Amerika Serikat saat itu merupakan salah satu bagian dari
Blok Sekutu, namun keadaan hubungan dari keduanya tampaknya bersitegang. Hal ini tak lain
karena keduanya memiliki perbedaan ideologi.
Dimana Amerika Serikat adalah negara yang memiliki ideologi liberal dan kapitalis yang
menentang ideologi komunis dan sosialis yang saat itu dianut oleh Uni Soviet dan pemerintahan
tirani yang dipimpin oleh Joseph Stalin.

Kala itu, Uni Soviet tidak terima dengan perilaku yang dilakukan oleh Amerika Serikat yang
menurutnya menyampingkan negara tersebut dalam komunitas internasional. Jadi, setelah
berakhirnya peristiwa Perang Dunia II menjadi awal terbentuknya kebencian antara kedua belah
pihak hingga semakin besar menjelang Perang Dunia II berakhir.

Terpecahnya aliansi Amerika Serikat, Inggris dan Uni Soviet karena adanya permusuhan dan
rasa kebencian semakin besar. Saat itu, sekutu Nazi Jerman dan Blok Poros kalah, ketiga negara
lalu membuat suatu perjanjian yang dinamakan dengan Perjanjian Postdam untuk membagi
wilayah kekuasaan Jerman pasca kalah.

Selanjutnya, Jerman terbagi menjadi dua yaitu Jerman Barat yang berada di bawah kekuasaan
Inggris, Perancis dan Amerika Serikat. Sedangkan Jerman Timur berada di bawah kekuasaan Uni
Soviet.

Tak hanya itu saja, Uni Soviet juga menguasai bekas jajahan Jerman yang berada di Eropa Timur
dan Eropa Tengah serta menyebabkan pengaruh di seluruh wilayah tersebut. Hal ini tentunya
membuat Amerika Serikat dan Inggris merasa begitu khawatir akan pengaruh ideologi
komunisme yang dirasa akan mengganggu perkembangan di Eropa Barat.

Selanjutnya, Amerika Serikat memunculkan Marshall Plan atau rencana program ekonomi yang
ditujukan untuk membangun kekuatan ekonomi di negara Eropa. Sedangkan Uni Soviet memiliki
Molotov Plan.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Penyebab Terjadinya Perang Dingin

Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika adanya Perang Dingin tak terjadi begitu saja.
Namun, ada beberapa penyebab yang bisa membuat peristiwa Perang Dingin itu terjadi.
Sebelumnya, sudah dibahas secara singkat apa saja yang memprakarsai terjadinya
peristiwa Perang Dingin. Nah, bagi kalian yang ingin tahu lebih lanjut tentang apa saja
penyebab terjadinya Perang Dingin, berikut ini adalah penjelasan selengkapnya.

Salah satu penyebab terjadinya Perang Dingin adalah ketika Amerika Serikat telah
berhasil mendapatkan kemenangan atas Perang Dunia II. Saat itu, sekutu dari Amerika
Serikat adalah Perancis dan Inggris. Selain itu, Amerika Serikat juga membantu negara
Eropa Barat agar bisa bangkit dari kondisi perekonomian yang melemah pasca terjadinya
peristiwa Perang Dunia II.

Uni Soviet saat itu memberikan bantuan untuk kebebasan Eropa khususnya bagian Timur
yang dibelenggu oleh Jerman. Selanjutnya, Uni Soviet membangun kembali
perekonomian negara Eropa Bagian Timur.

Bahkan, Uni Soviet juga mencoba melakukan perluasan pengaruh dengan cara
memberikan dukungan terjadinya perebutan kekuasaan berbagai negara di bagian Eropa
Timur. Beberapa diantaranya adalah seperti mulai dari Bulgaria, Hungaria, Albania,
Polandia, Rumania dan Cekoslowakia.

Hal ini akan menyebabkan semua negara tersebut masuk ke dalam pemerintah komunis
Uni Soviet. Saat itu, Amerika dan Uni Soviet tampil sebagai imperialis muda. Amerika
Serikat dengan kekuatan ekonominya yang berusaha memberikan pengaruh kepada
negara lain khususnya yang baru merdeka dengan memberikan paket bantuan ekonomi.

Pemerintah Amerika Serikat menganggap jika rakyatnya harus sudah hidup makmur dan
menjadi tempat pemasaran hasil industri. Tak hanya itu saja, pasalnya rakyat yang harus
hidup makmur akan menjauhkan dari pengaruh sosialis komunis.Sedangkan dari pihak
Uni Soviet memberikan paket bantuan ekonomi yang digunakan untuk memperbaiki
keadaan negara-negara tersebut. Pihak Uni Soviet berusaha mendekati rakyat yang
sedang melakukan perjuangan nasional dengan mengirim tenaga ahli dan juga berbagai
macam peralatan militer.
Adanya negara baru yang sudah merdeka setelah berakhirnya Perang Dunia II di luar wilayah
Benua Eropa.

Adanya perbedaan dan pertentangan akan ideologis antara dua negara tersebut. Ideologis liberal
kapitalis dimiliki oleh Amerika Serikat dan ideologi sosialis komunis yang dimiliki oleh Uni
Soviet. Karena hal tersebutlah, baik Amerika Serikat maupun Uni Soviet berusaha untuk menjadi
lebih unggul. Amerika Serikat dan Uni Soviet memberikan pengaruh terhadap negara lain agar
bisa masuk ke dalam kelompoknya masing-masing.

Baik itu Amerika Serikat maupun Uni Soviet saat itu memiliki senjata nuklir yang lebih besar
daripada bom atom yang menimpa Hiroshima dan Nagasaki. Hal ini juga menjadikan Amerika
Serikat dan Uni Soviet tidak bersaing dalam hal militer.

Oleh sebab itu, selama Perang dingin, Blok Barat dan Blok Timur bersaing dalam bidang
ekonomi, perlombaan senjata bahkan hingga luar angkasa. Meskipun begitu, ketika Perang
Dingin, Amerika Serikat maupun Uni Soviet mengembangkan senjata nuklir yang bisa membuat
seluruh dunia menjadi khawatir.

Tanggal 4 April 1949, Blok Barat membentuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau North
Atlantic Treaty Organization (NATO). Negara pendiri NATO antara lain adalah Amerika
Serikat, Belgia, Kanada, Inggris, Perancis, Denmark, Islandia, Italia, Belanda, Norwegia,
Portugal, dan Luksemburg. Tujuan adanya NATO adalah untuk mempertahankan Eropa Barat
dari serangan Uni Soviet.
Nah itulah beberapa penyebab yang terjadinya peristiwa Perang Dingin antara Amerika Serikat
dan Uni Soviet.
2. Penyebab Berakhirnya Perang Dingin
Perang dingin secara umum adalah salah satu bentuk perang yang tidak menggunakan
gencatan senjata melainkan menonjolkan adu strategi. Perang Dingin juga memberikan
akibat yang cukup besar bagi dunia. Mulai dari peperangan antar sekutu masing-masing,
negara besar hingga membuat negara-negara di dunia menjadi terpecah belah. Selain itu,
Perang dingin juga merupakan perang yang begitu terkenal antara kedua negara besar
yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Bahkan, dalam sejarah, Perang Dingin tercatat sebagai salah satu peristiwa perang yang
paling lama. Meski saat itu, Perang Dingin menjadikan seluruh dunia ketakutan. Namun,
saat ini perang dingin sudah selesai.

Ada beberapa faktor yang menjadikan peristiwa perang dingin yang dilakukan oleh Amerika
Serikat dengan Uni Soviet selesai. Jika kalian penasaran apa saja faktor yang bisa menyebabkan
Perang Dingin selesai, maka penjelasan di bawah ini bisa membantu.

1. Adanya Perjanjian Mengenai Nuklir


Perjanjian mengenai nuklir atau biasa disebut dengan Non Proliferation Treaty adalah sebuah
perjanjian yang dibuat pada tahun 1968. Ada tiga negara besar yang terlibat dan menyetujui
perjanjian tersebut yaitu Inggris, Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Dalam perjanjian tersebut memiliki isi tentang nuklir, mulai dari larangan membicarakan nuklir,
mengembangkan nuklir hingga menjual nuklir ke negara yang tak memiliki nuklir sekalipun.
Adanya perjanjian ini diharapkan bisa menciptakan suatu perdamaian dunia.

2. Adanya Perjanjian yang Akan Pembatasan Persenjataan Strategi


Bukan hanya perjanjian yang membahas tentang nuklir saja. Namun, Amerika Serikat dan Uni
Soviet juga melakukan perjanjian lain seperti pembatasan persenjataan strategis atau yang lebih
banyak dikenal dengan istilah Strategic Arms Limitation Talks (SALT).

Dalam perjanjian ini memiliki isi tentang pembatasan senjata rudal. Perjanjian ini juga memiliki
dua kali penandatanganan. Pertama dilakukan di kota Helsinki, Finlandia. Sedangkan yang kedua
dilakukan di Jenewa Swiss dan Wina Austria.
3. Adanya Perjanjian Pembatasan Persenjataan Perang
Ketika sudah tercipta perjanjian SALT, berikutnya ada perjanjian yang membahas tentang
pembatasan persenjataan perang atau lebih banyak dikenal dengan istilah Strategic Arms
Reduction Treaty (START).

Lalu, untuk isi dari perjanjian tersebut adalah untuk mengurangi jumlah nuklir yang memiliki
daya tahan ledak menengah. Tujuan diadakannya perjanjian ini tak lain untuk mengurangi
potensi penggunaan senjata nuklir di masa depan.

Tak hanya itu saja, perjanjian START juga memiliki tujuan sebagai salah satu bentuk metode
yang dilakukan agar bisa mengurangi ancaman yang dapat membuat negara lain menjadi takut.

4. Mundurnya Tentara Uni Soviet


Berakhirnya Perang Dingin tidak hanya tercipta karena beberapa perjanjian perdamaian yang
dilakukan. Namun, adanya faktor lain seperti tentara Uni Soviet yang ditarik mundur juga
menjadi salah satu penyebab Perang Dingin berakhir.

Mundurnya tentara Uni Soviet karena negara tersebut memberikan kebijakan untuk mengurangi
persenjataan. Kebijakan ini dibuat karena Uni Soviet memiliki permasalahan pada sumber
pendapatan, sehingga Uni Soviet tidak mampu untuk bisa memperkukuh persenjataanya.

5. Runtuhnya Uni Soviet


Ketika Uni Soviet berhasil menarik seluruh tentaranya, pada akhirnya Uni Soviet juga
mengalami keruntuhan. Uni Soviet runtuh karena terjadi permasalahan internal negaranya.
Hingga pada akhirnya di tahun 1991, negara naungan Uni Soviet bubar dan resmi memerdekakan
diri masing-masing.

Dengan begitu, perang dingin yang dilakukan oleh Amerika dengan Uni Soviet akhirnya bisa
selesai.

Itulah beberapa faktor yang menyebabkan peristiwa Perang Dingin selesai. Beberapa perjanjian
perdamaian menjadi faktor pendorong berakhirnya Perang Dingin. Namun, runtuhnya Uni Soviet
juga menjadi salah satu faktor terbesar yang menyebabkan Perang Dingin berakhir. Dengan
begitu, Amerika Serikat keluar sebagai pemenang dalam peristiwa Perang Dingin yang
berlangsung cukup lama.
3. DAMPAK PERANG DINGIN

Adanya Perang Dingin tentunya juga memberikan dampak dalam banyak aspek. Lantas apa saja
dampak dari adanya Perang Dingin? Baca penjelasan selengkapnya akan hal tersebut sesuai
ulasan di bawah ini.

1. Dampak dalam Bidang Ekonomi


Salah satu dampak dari adanya Perang Dingin adalah dari bidang ekonomi, yang mana peristiwa
Perang Dingin mengakibatkan sistem ekonomi liberal dan kapitalis menyebar ke seluruh dunia
dan diterapkan oleh negara berkembang khususnya di kawasan Eropa Barat, Asia, Afrika, dan
Amerika.

Di sisi lain, sistem ekonomi sosialis komunis juga diterapkan oleh negara yang beraliansi dengan
Blok Timur. Amerika Serikat lalu menjadi negara adidaya yang bisa memegang modal dan
kreditur bagi negara yang baru merdeka khususnya di wilayah Asia Afrika.

Sedangkan untuk Uni Soviet yang memiliki kekuatan terbesar di Blok Timur menerapkan
Molotov Plan yang digunakan untuk membantu pembangunan negara Eropa Timur yang secara
politik dan ekonomi sangat dekat dengan Uni Soviet.

2. Persaingan Ideologi
Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh Perang dingin adalah adanya persaingan
ideologi yang terkadang menjadi proxy war. Menurut sejarahnya, orang Amerika Serikat begitu
waspada terhadap komunisme Uni Soviet dan khawatir dengan pemerintahan tirani yang
dipimpin oleh Rusia, Joseph Stalin.
Sebaliknya, Uni Soviet begitu membenci perlakukan Amerika Serikat yang tidak menganggap
mereka sebagai bagian yang sah atas komunitas internasional. Akibat hal tersebut, Amerika
Serikat dan Uni Soviet saling memperlebar ideologi masing-masing di negara berkembang agar
bisa mendapatkan sekutu serta memperluas lagi kekuasaannya.
Meski begitu, hal tersebut menimbulkan konflik sosial sekaligus perang saudara di negara Asia.
Seperti perang Vietnam pada tahun 1955 hingga 1975 dan Perang Korea yang terjadi pada tahun
1950 hingga 1953.
3. Memperluas Pengetahuan Teknologi
Tak bisa dipungkiri jika dalam bidang teknologi, persaingan yang ada di dalam Perang Dingin
antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet dapat mencakup eksplorasi angkasa. Dimana kedua
negara tersebut sama-sama saling berlomba untuk bisa mencapai luar angkasa.

Hingga pada akhirnya hal tersebut menjadi landasan yang digunakan untuk mempelajari ilmu
astronomi. Pada tanggal 4 Oktober 1957, Uni Soviet meluncurkan “Sputnik” yang memiliki arti
teman perjalanan. Dimana Sputnik ini merupakan satelit pertama buatan manusia yang
ditempatkan pada orbit Bumi.

Lalu, pada tahun 1958, Amerika Serikat meluncurkan satelit pribadinya yaitu “Explorer” yang
dirancang oleh Angkatan Darat Amerika Serikat di bawah ilmuwan roket Wernher von Braun. Di
tahun yang sama pula, presiden Dwight Eisenhower melakukan penandatanganan perintah untuk
pendirian National Aeronautics and Space Administration (NASA).
Perlu diketahui juga jika banyak penemuan baru yang diakibatkan oleh dampak positif Perang
Dingin, seperti komputer, internet, dan alat transportasi.

4. Kemajuan Pembuatan Senjata


Dampak Perang Dingin yang berikutnya adalah adanya kemajuan pembuatan senjata yang
semakin mutakhir. Hal ini juga bisa diartikan sebagai dampak positif maupun negatif. Persaingan
Perang Dingin dalam bidang senjata dimulai dari pembuatan senjata atom dan bom nuklir.

Para pejabat Amerika Serikat memberikan dorongan pengembangan senjata atom seperti yang
bisa mengakhiri peristiwa Perang Dunia II. Selanjutnya, pada tahun 1949, Uni Soviet melakukan
pengetesan bom atom mereka sendiri dan ditanggapi oleh presiden AS Harry Truman dengan
adanya pengumuman jika Amerika Serikat akan membuat senjata atom yang lebih dahsyat
seperti bom hidrogen atau super bom.

Pada tahun 1962, secara diam-diam Uni Soviet memasang rudal di Kuba yang bisa diluncurkan
ke kota-kota Amerika Serikat. Ancaman tersebut membuat orang Amerika Serikat membangun
tempat perlindungan pada bagian halaman belakang rumah mereka.
Tentunya hal ini memicu terjadinya krisis rudal Kuba pada tahun 1962. Konfrontasi yang
menjadikan kedua negara ke ambang perang sebelumnya adanya kesepakatan dicapai untuk
melakukan penarikan rudal.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari landasan teori dan beberapa penyebab keruntuhan USSR di atas, maka dapat disimpulkan
banyaknya kelemahan dari ideologi sosialis, berbeda dengan ideologi kapitalis yg dipakai USA
dapat mengikuti perkembangan jaman.

Meskipun begitu sampai sekarang komunis masih hidup, seperti yg dikatakan Brezhnev :
“Ketika kekuatan yang memusuhi sosialisme mencoba untuk mengubah haluan beberapa negara
sosialis menuju kapitalisme, itu bukan hanya menjadi masalah bagi negara yang bersangkutan,
namun masalah umum dan kepedulian dari semua negara-negara sosialis.” (Doktrin Brezhnev).

Sistem Pers Soviet Komunis juga memiliki banyak kelebihan, diantaranya :

- Media bebas melaksanakan tugas-tugas sebagai instrument Negara da partai, bukan


sebagai pihak-pihak yang bersaing mendapatkan simpati publik.
- Sistem soviet menetapkan fungsi komunikasi massa secara positif dengan mengatur
rakyat agar mendukung pemimpin dan program-programnya.
- Sistem ini dibangun atau diciptakan sebagai bagian dari perubahan dan untuk membantu
mencapai perubahan.
- Sistem soviet untuk membangun statusquo Soviet, tetapi selalu dalam konteks
perubahan dan perkembangan.
- Sistem soviet ini merupakan sistem pers terencana yang bercampur kedalam partai
dengan dibantu oleh organisasi-organisai dibawahnya.

Setelah istilah "Perang Dingin" dipopulerkan untuk merujuk pada ketegangan antara AS-Soviet
pasca-Perang Dunia II, penafsiran terhadap asal-usul konflik telah menjadi sumber perdebatan di
kalangan sejarawan, ilmuwan politik, dan jurnalis. Secara khusus, sejarawan tidak sepakat
mengenai siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan hubungan Soviet-AS setelah Perang
Dunia II, dan apakah konflik antara dua adidaya tersebut tak terelakkan atau bisa dihindari. Para
sejarawan juga tidak sepakat mengenai apa defenisi persisnya Perang Dingin itu, apa-apa saja
yang menjadi sumber-sumber konfliknya, dan bagaimana untuk menguraikan pola aksi dan
reaksi antara kedua belah pihak.

Meskipun penjelasan tentang asal-usul dari konflik Perang Dingin dalam diskusi akademik
berlangsung dengan kompleks dan beragam, beberapa sekolah umum menetapkan pemikiran
pada subjek yang dapat diidentifikasi. Sejarawan umumnya berpendapat bahwa terdapat tiga
pendekatan yang berbeda untuk mempelajari Perang Dingin, yaitu: pendekatan "ortodoks",
"revisionisme", dan "pasca-revisionisme".

Pendekatan "ortodoks" menyatakan bahwa Uni Soviet dan ekspansinya ke Eropa Timur lah yang
memicu berkobarnya Perang Dingin. Kalangan "revisionis" menganggap bahwa Amerika Serikat
bertanggung jawab atas kerusakan perdamaian pasca-Perang Dunia II karena berupaya untuk
mengkonfrontasi dan mengisolasi Uni Soviet sebelum akhir Perang Dunia II. Sedangkan "pasca-
revisionis" memandang Perang Dingin sebagai peristiwa yang lebih bernuansa, dan berusaha
untuk lebih menyeimbangkan mengenai siapa pihak yang bertanggung jawab dalam Perang
Dingin. Kebanyakan historiografi mengenai Perang Dingin menggunakan dua atau keseluruhan
pendekatan ini.
MAKALAH

PERANG DINGIN

DI

OLEH

1. TRI HARTI
2. AHMAD RIADI
3. NANDA WIDIANSAH
4. KHOIRUL ANWAR

GURU PEMBIMBING : DWI SANTOSO S.Pd

MA RIYADHUS SHOLIHIN

TAHUN 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai