Anda di halaman 1dari 7

MATERI YANG MENJADI BAGIAN UJIAN SEKOLAH PADA PRA 1 DAN PRA 2 :

1. PROSES PERUBAHAN, PERKEMBANGAN, KEBERLANJUTAN DAN PENGULANGAN PADA


SEJARAH
2. SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA, KISAH, SENI DAN ILMU
3. LANGKAH-LANGKAH DALAM PENELITIAN SEJARAH
4. PENULISAN SEJARAH DI INDONESIA
5. MANUSIA PURBA DI DUNIA
6. PERADABAN AWAL DI INDONESIA
7. PERADABAN CINA KUNO
8. PERADABAN YUNANI KUNO
9. ABAD PERTENGAHAN DI EROPA (RENAISSANCE DAN REFORMASI GEREJA)
10. REVOLUSI INDUSTRI DAN PERANCIS
11. NASIONALISME TURKI DAN INDIA
12. PERANG DUNIA PERTAMA (LATAR BELAKANG, PELAKSANAAN DAN DAMPAK)
13. PERANG DUNIA KEDUA (LATAR BELAKANG, PELAKSANAAN DAN DAMPAK)

SILAKAN BACA LAGI STENSILAN KELAS X DAN XI SERTA MENYIMAK


KUNCI JAWABAN SOAL LATIHAN.
DAN JANGAN LUPA BACA STENSILAN KELAS XII. SEMANGAT DAN SEMOGA LANCAR
UJIAN BESOK

STENSILAN KELAS XII


BAB 3 PERANG DINGIN

Perang dingin merupakan suatu keadaan yang terjadi pasca perang dunia II. Perang ini biasa disebut dengan
usaha menyebarkan dan memperkuat 2 (dua) faham besar yang menjadi penguasa pasca perang dunia II.
Penguasanya adalah Amerika Serikat (faham liberal) dan Uni Soviet (faham komunis). Hal ini dikarenakan
Amerika Serikat dan Uni Soviet menjadi pihak yang memenangkan Perang dunia II. Selain itu, wilayah kedua
negara ini tidak mengalami kehancuran parah pasca perang dunia II. Dengan begitu kedua negara memiliki
kekuataan lebih untuk membentuk kembali kekuatan yang berujung dengan adanya perang fisik dikemudian
hari. Perang ini disebut dengan Proxy War (perang dinegara lain akibat perluasan faham komunis dan liberal
seperti : Perang Vietnam, Perang Korea, Invasi Teluk Babi atau krisis rudal di Kuba, Pecahnya jerman, dll.)
Perang dingin menghasilkan berbagai macam pergolakan diberbagai belahan dunia, yaitu :
a. Eropa
Benua Eropa merupakan tempat awal terjadinya perang dingin dikarenakan pusat terjadinya Perang Dunia
II terjadi di Eropa. Diawali dengan dikeluarkannya perjanjian Postdam yang membagi Jerman menjadi 2
bagian yaitu Jerman Barat (Amerika Serikat, Inggris dan Perancis) dengan Jerman Timur (Uni Soviet).
Pembagian ini menyebabkan rakyat Jerman akhirnya harus berpisah dengan Tembok Berlin sebagai
pemisahnya. Pembagian ini tidak hanya membagi wilayah tetapi membawa kesengsaraan bagi rakyat
Jerman dikarenakan mereka harus berpisah dengan sanak saudara. Dengan dibagi duanya wilayah maka
Jerman Barat menggunakan sistem liberal dengan ibukotanya yaitu Bonn dan Jerman Timur dengan
ibukotanya yaitu Berlin.
Wilayah Eropa yang hancur akibat perang dunia II dimanfaatkan oleh AS dan USSR untuk memperluas
pengaruh mereka di Eropa. Cara yang paling mudah memperluas pengaruh faham di Eropa adalah
memberikan bantuan ekonomi kepada negara-negara di Eropa. Berikut adalah bentuk bantuan ekonomi
tersebut :
 Amerika Serikat memberi banyak bantuan, salah satunya di Eropa adalah dikeluarkan bantuan
ekonomi yaitu Marshall Plan (bantuan ekonomi kepada negara-negara di wilayah Eropa barat
termasuk negara di wilayah Britania Raya-Inggris).
 Amerika Serikat juga memberi bantuan kepada Yunani dan Turki. Hal ini dikarenakan Turki-
Yunani adalah pintu masuk Asia ke Eropa (Laut Tengah) dan termasuk negara Eropa yang miskin
sehingga paling mudah dipengaruhi faham komunis yang dikuasai oleh Uni Soviet. Selain itu
perbatasan Eropa Barat dan Timur berada di wilayah Yunani-Turki.
 Uni Soviet juga tidak mau kalah dan melakukan bantuan ekonomi ke negara-negara Eropa Timur
dengan nama Molotov Plan. Negara di Eropa Timur rentan terhadap serangan faham liberal
dikarenakan wilayah ini telah hancur dalam perang dunia I dan membutuhkan dana untuk
membangun negara. Tetapi wilayah ini lebih mudah dimasuki faham komunis dikarenakan wilayah
ini termasuk kelompok negara miskin di Eropa dan memiliki rakyat yang banyak . Selain bantuan
ekonomi karena wilayah ini merupakan satu kesatuan USSR (terbentuk sejak Perang Dunia I) dan
merupakan satu bangsa yaitu Slavia maka dibentuknya kesatuan kekuatan ekonomi yaitu Comecon
(Comitern Economic).

b. Asia
Wilayah ini yang paling berdampak pada terjadinya perang dingin dikarenakan banyak negara-negara yang
pecah akibat perebutan faham. Perang dingin di Asia dimulai dengan dilaksanakannya Yalta Agreement
(Konfrensi Yalta) pasca Perang dunia II. Konfrensi ini menyebutkan Uni Soviet akan mendapatkan kembali
wilayahnya dari Jepang sejak kekalahannya pada tahun 1905. Wilayah tersebut adalah Manchuria dan
Korea, bahkan senjata Jepang harus diserahkan kepada Uni Soviet. Senjata tersebut akhirnya diserahkan
kepada negara Cina yang sesama komunis. Hal ini menyebabkan Cina semakin kuat militernya dan sebagai
balasannya komunis juga semakin kuat di Cina.
Kuatnya komunis di Cina menyebabkan semakin suburnya perkembangan komunis di kawasan Asia
Tenggara. Kekuatan komunis ini diperkuat dengan kemenangan pemimpin Partai Komunis Cina yaitu Mao
Tse Tung terhadap Chiang Kai Shek (Kuomintang-Cina Taiwan).
Selain itu Pergolakan terjadi juga di Korea, diawali dengan kembalinya Korea ke tangan Uni Soviet setelah
Yalta Agreement. Amerika Serikat tidak tinggal diam dengan memasuki wilayah Korea Selatan dan
menanamkan pengaruh liberalnya. Akhirnya terjadi perang saudara antara Korea Selatan dengan Korea
Utara yang disebut perang Korea. Vietnam merupakan wilayah di Asia yang paling parah merasakan
Perang Dingin. Diawali dengan Vietnam yang sedang berjuang merdeka dari negara Prancis. Pada saat itu
Prancis diambang kekalahan dari pasukan Vietnam yang disebut Vietminh. Amerika Serikat masuk dalam
kancah perang dengan memberikan bantuan militer kepada pihak Prancis. Hal ini dikarenakan pasukan
Vietminh mendapatkan dana kemiliteran dari Uni Soviet. Pasukan komunis dibawah Ho Chi Minh akhirnya
dapat menyatukan Vietnam dibawah bendera faham komunis.
c. Amerika
Krisis Rudal Kuba adalah sebuah krisis yang terjadi antara tahun 1962 yang terjadi sebagai akibat
dari Perang Dingin yang terjadi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Krisis ini terjadi setelah
terungkap fakta bahwa Amerika Serikat telah mensponsori sebuah serangan ke Teluk Babi milik Kuba,
sebuah negara komunis di Laut Karibia. Meskipun gagal, penyerbuan ini telah menimbulkan kemarahan
Uni Soviet, sebagai pemimpin komunis dunia, maupun rakyat Kuba sendiri.
Selain dengan cara ekonomi, AS dan USSR melancarkan serangan militer, tetapi terkadang tidak ikut ambil
bagian dalam berperang. Biasanya kedua negara ini hanya memberi bantuan militer kepada negara yang
sedang bersengketa. Berikut adalah cara-cara dalam memperluas faham-faham mereka, yaitu :
1. Perlombaan senjata nuklir
Nuklir merupakan senjata yang tercipta karena kebutuhan perang. Senjata ini mulai populer setelah
keberhasilan AS meratakan kota Hiroshima dan Nagasaki. AS dan USSR kemudian mengembangkan
senjata dengan daya ledak yang luar biasa. PBB sebagai badan perdamaian berusaha mengurangi jumlah
eksperimen nuklir dengan membentuk Atomic Energy Commision dan juga lembaga IAEA (Atom
internasional). Tetapi apa daya kedua negara yang bersengketa faham merupakan negara yang menjadi
Anggota tetap Dewan Keamanan dan memiliki hak veto (hak untuk bertanya kepada anggota yang lain).
Sehingga terkadang usaha PBB mengalami kegagalan.
2. Sistem aliansi
Untuk memperkuat kedudukan maka AS dan USSR membentuk berbagai macam pertemanan atau aliansi.
Hal ini untuk memperkuat faham liberal atau komunis diberbagai belahan didunia. Contoh dari politik
aliansi :
 North Atlantic Treaty Organization (NATO)
 Pakta pertahanan Australia, New Zealand dan United States (ANZUS).
 Pakta Warsawa, merupakan perkumpulan kerjasama pertahanan negara-negara di Eropa Timur.
 South East Asia Treaty Organization (SEATO), menghalau kekuatan komunis DI Asia Tenggara
 Central Treaty Organization (CENTO), untuk menghalau komunisme di Asia Barat.

3. Perlombaan teknologi angkasa luas


Bila anda menonton James Bond, Ia adalah agen dari Inggris yang bekerja untuk CIA (Intelijen atau mata-
mata AS). AS membentuk badan intelijen ini untuk dapat memata matai pergerakan komunis di dunia. Hal
ini dikarenakan sangat luasnya pengaruh komunisme didunia terutama di Asia. Untuk menandingi hal ini
USSR mendirikan KGB (intelijen USSR). Salah satu kasus dewasa ini adalah kemenangan Presiden AS
Donald Trump dikarenakan adanya peran besar intelejen KGB yang mensabotase suara dalam pemilihan
Presiden AS yang lalu.

Perang dingin akhirnya berakhir setelah melemahnya kekuatan USSR yang pada saat itu dipegang oleh Mikhail
Gorbachev pada tahun 1985. USSR mengalami krisis ekonomi sehingga harus memilih melanjutkan perang
dingin ataukah membenahi masalah ekonomi kenegaraan. Akhirnya USSR mulai mundur dari kancah perang
dingin dibuktikan dengan pecahanya USSR menjadi beberapa negara-negara kecil seperti Latvia, Moldova,
Serbia, dll. Dampak terbesarnya di Eropa adalah akhirnya Jerman bersatu kembali dengan diruntuhkannya
tembok Berlin. Dunia akhirnya mengalami kedamaian sesaat dengan runtuhnya USSR. Tetapi kekuatan negara
komunis lain masihlah kuat yaitu Cina dan Korea Utara yang sekarang menjadi kekuatan komunis besar di
dunia.

BAB 4 ORGANISASI DUNIA


1. Gerakan Non Blok
Gerakan ini terbentuk sebagai bentuk protes terhadap 2 blok besar yang berusaha menguasai dunia
(komunis dan liberal). Hal ini menyebabkan banyak negara-negara kecil yang menjadi tempat sengketa
Amerika Serikat dan Uni Soviet. Untuk itu negara-negara kecil ini bergabung dan membentuk blok baru
(GNB) untuk meredam ketegangan dan konflik antar kedua blok besar. Lagi-lagi Indonesia memiliki peran
besar yaitu sebagai pendiri gerakan non blok. Indonesia
sampai sekarang Indonesia tetap aktif dalam gerakan ini karena tidak masuk dalam blok manapun,
memiliki politik luar negeri yang bebas dan aktif, dan yang terpenting tidak masuk dalam pakta militer
manapun termasuk SEATO. Organisasi ini didirikan oleh Jawaharlal Nehru (India), Soekarno (Indonesia)
Kwame Nkrumah (Ghana), Gamal Abdul Nasser (Mesir) dan Joseph Bros Tito (Yugoslavia). Pertemuan
awal dilaksanakan di Kairo, Mesir tahun 1961.
Anggota organisasi ini semakin banyak setelahnya pecahnya Uni Soviet karena banyak negara pecahan
tersebut yang memilih bergabung dengan GNB. Agar menunjukkan GNB merupakan organisasi yang
damai maka semua anggota awal memilih logo GNB adalah burung merpati yang melambangkan
perdamaian dan cinta kasih. Pada zaman sekarang GNB focus dalam masalah narkotika internasional dan
upaya menghapus kemiskinan.

2. APEC
Asia Pasific Economic Cooperation atau persatuan ekonomi negara-negara di Asia Pasifik terbentuk
sebagai bentuk membentuk kekuatan ekonomi di Asia Pasifik yang negaranya adalah negara
berkembang. Yang lucunya adalah Amerika Serikat merupakan bagian dari APEC, tetapi karena
wilayah mereka di Amerika Utara, maka Amerika Serikat ingin memperkuat ekonomi di wilayahnya
dengan membentuk NAFTA (Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko). Organisasi ini awalnya dibentuk
Bob Hawke (Perdana Menteri Australia). Awalnya keanggotaan hanya 8 negara ( Indonesia, Filipina,
Jepang, Korsel, Australia, Selandia Baru, Kanada dan Amerika Serikat). Tetapi karena organisasi ini
memiliki sisi ekonomi yang strategis, perkembangan anggota semakin banyak. Dalam artian semua negara
di kawasan Asia Pasifik semua menjadi anggota APEC. APEC juga menginginkan adanya perdagangan
bebas pada antar anggotanya. Hal ini dikarenakan anggota APEC meliputi 40% perekonomian dunia,
sehingga keberadaan APEC mempengaruhi ekonomi dunia.

3. OPEC
Organisasi ini terbentuk dikarenakan adanya monopoli perdagangan minyak yang dilakukan perusahaan
The Seven Sisters. Perusahaan ini menguasai dan menetapkan harga minyak dunia. Hal ini menyebabkan
banyak negara-negara penghasil minyak mengalami kerugian. Untuk itu dibentuklah organization of the
Petroleum Exporting Countries (OPEC). Syarat keanggotaannya mudah yaitu negara tersebut merupakan
negara pengekspor minyak bumi. Anggotanya tidak banyak yaitu Arab Saudi, Irak, Iran, Kuwait,
Venezuela, Nigeria, Aljazair, Oatar, Lybia, UEA dan Indonesia. Indonesia pernah menjadi anggota OPEC
sejak tahun 1962 dan sejak 2010 Indonesia keluar dari OPEC karena tidak lagi menjadi pengekspor minyak
(konsumsi dalam negeri sangat besar). Selain itu ada Equador dan Gabon yang dipaksa keluar dari
keanggotaan OPEC dengan alasan yang sama.

BAB 5 PERISTIWA KONTEMPORER DUNIA

1. Runtuhnya Uni Soviet


Uni Soviet dalam pelaksanaan Perang Dingin tidak mampu mengikuti kehebatan Amerika Serikat bahkan
mengalami kemacetan ekonomi akibat semua dicurahkan untuk mengalahkan perluasan faham liberal
diseluruh Dunia. Hal ini membawa perubahan dalam negara Uni Soviet dengan pelaksanaan program
Glasnost (keterbukaan) dan Perestroika (restrukturisasi) yang dilaksanakan oleh Presiden Uni Soviet dan
Sekjen Partai Komunis yaitu Mikhail Gorbachev. Gorbachev ingin mengejar ketertinggalan dari Amerika
Serikat dan ingin membentuk komunisme yang baru. Dengan Glasnost Uni Soviet membuka diri dalam
bidang ekonomi yang selama ini berbentuk komunis, tetapi hal ini ditentang oleh hampir semua negara
bagian karena pemimpinnya takut ada perubahan yang membuat rakyat melawan pemerintahan. Selain itu
ada Perestroika yang ingin mengubah struktur pemerintahan yang selama ini tertutup dengan negara lain.
Selama ini Uni Soviet hanya mau berteman dengan sesama komunis, dengan kebijakan ini diharapkan Uni
Soviet dapat menerima bantuan dari negara diluar komunis. Kebijakan inilah yang menyebabkan runtuhnya
Uni Soviet.
Ternyata tidak semua negara bagian Uni Soviet menerima, banyak yang ingin mempertahankan bentuk
komunisme. Bahkan terjadi kudeta dari kelompok komunis garis keras pada tahun 1991, tetapi hal ini
digagalkan oleh pemerintahan Presiden Rusia pimpinan Boris Yeltsin (negara bagian Uni Soviet yang
paling besar).
Dampak dari pelaksanaan program ini sangat luas, banyak negara yang memerdekakan diri kecuali Rusia
dan Kazhakthan, sedangkan partai komunis dibubarkan oleh Gorbachev. Maka diadakan kongres wakil-
wakil rakyat dengan kesepakatan membentuk negara uni negara-negara berdaulat. Tetapi hasil ini gagal
terwujud sehingga dalam rangka mengatasi perpecahan Gorbachev dan Yeltsin sepakat membubarkan Uni
Soviet dan membentuk persemakmuran negara-negara merdeka yang disebut Commenwealth of
Independent States (CIS) pada tanggal 18 desember 1991. Dengan runtuhnya Uni Soviet juga maka
berakhirlah Perang Dingin di dunia dan bersatunya negara Jerman.

2. Perkembangan di negara Yugoslavia


Yugoslavia merupakan salah satu bagian negara bagian yang memerdekakan diri dari Uni Soviet.
Yugoslavia merupakan negara federasi yang terdiri dari enam negara republik yaitu Serbia, Kroasia,
Slovenia, Bosnia Herzegovina, Macedonia dan Montenegro. Keenam negara ini adalah berasal dari etnis
Slavia Selatan yang bersatu. Federasi ini berdiri tahun 1918 dan setelah Perang Dunia II tahun 1945
mengalami banyak masalah yaitu konflik antar etnis dan politik yang menimbulkan perpecahan.
Masalah yang utama adalah konflik antar etnis karena setiap negara bagian dimana mereka bersatu hanya
dikarenakan asal usul yang sama (bangsa Slavia) dan terjajah dari negara lain. Contoh bangsa Kroasia dan
Slovenia beragama Katolik Roma dan menggunakan huruf latin. Sedangkan bangsa Serbia, Montenegro dan
Macedonia beragama Kristen Ortodoks dan menggunakan huruf cyrilik. Dan, bangsa Serbia Herzegovina
beragama Islam. Hal inilah yang menjadi masalah dalam menyatukan keenam negara. Tetapi hal ini dapat
dipersatukan oleh Presiden Yugoslavia yaitu Josep Broz Tito. Ia membentuk sistem pemerintahan pusat
yang kuat dan mempersilakan setiap negara bagian memiliki perwakilan di parlemen Yugoslavia. Untuk
memperkuat pemerintah pusat, Tito menciptakan sistem politik satu partai dan sistem ekonomi sentralistik.
Sehingga negara bagian (satelit) harus patuh kepada Yugoslavia. Selain itu Tito didukung penuh kekuatan
militer nasional.
Lama kelamaan kebijakan politik dan ekonomi sentralistik ditentang negara bagian, contohnya Kroasia dan
Slovenia karena adalah negara bagian yang paling kaya. Untuk meredam pertentangan ini, Tito membuat
konstitusi baru tahun 1974 yang membagi wilayah kekuasaan negara bagian dan negara pusat (otonomi
negara bagian). Setelah Tito meninggal tidak ada pengganti yang cakap dalam membangun negara yang
banyak konflik, bahkan Presiden Slobodan Molosevic juga gagal meredam konflik antar etnis di
Yugoslavia. Pada akhirnya negara-negara bagian akhirnya memerdekakan diri seperti Kroasia dan Slovenia.
Setelah itu Serbia berusaha mendominasi politik di Yugoslavia tetapi ditolak negara bagian lain. Sampai
akhirnya NATO dan Amerika Serikat dengan mengadakan perjanjian damai antar negara Yugoslavia
dengan melihat garis batas negara. Bahkan setelah itu Yugoslavia mengalami perpecahan.
3. Politik Apartheid
Istilah Apatheid pertama kali digunakan oleh orang-orang keturunan Belanda yang lahir di Afrika Selatan
yang berarti “Pemisahan”. Istilah ini kemudian berarti pemisahan antara kulit putih dan kulit hitam di
Afrika Selatan. Dan akhirnya menjadi kebijakan politik negara Afrika Selatan.
Diawali pada abad 15 Afrika Selatan disinggahi bangsa Eropa seperti Inggris, Belanda, Spanyol dan
Portugis karena penemuan Tanjung Harapan. Kemudian Bangsa Belanda menetap di sana dan disebut
Bangsa Boer. Hal ini memulai diskriminasi ras kulit hitam di Afrika Selatan. Kemudian masuklah Bangsa
Inggris yang menyebabkan terjadinya Perang Boer (Inggris vs Belanda). Perang dimenangkan oleh Inggris
dan mempersatukan semua wilayah menjadi Uni Afrika Selatan dengan Presiden pertamanya Hendrik
Verwoed.
Pada masa Verwoed, Apartheid menjadi politik dalam negeri Afrika Selatan. Untuk itu Verwoed
mengeluarkan kebijakan yang merugikan kulit hitam, yaitu :
 Melarang kulit hitam membeli tanah diluar pemukimannya (Land Act) dan Pemisahan tempat tinggal
kulit hitam dan putih (Group Areas Act).
 Membentuk pemukiman khusus bagi kulit hitam yang disebut homeland dan Semua orang kulit
hitam mendaftarkan diri sesuai kesukuannya (Population Registration Act)
Perjuangan melawan Apartheid dimulai dari pembentukan Africa National Congress (ANC) oleh Nelson
Mandela dan Uskup Agung Desmon Tutu yang mendirikan United Democratic Front (UDF).
ANC menuntut persamaan hak dan akhirnya Nelson Mandela dijebloskan penjara dan
baru keluar pada masa Presiden F.W.de Klerk tahun 1990. Pembebasan ini berdampak
semakin kuatnya perjuangan penghapusan politik Apartheid karena banyaknya
dukungan negara-negara khususnya di Asia Afrika. Akhir perjuangan Presiden F.W.de
Klerk menghapus politik apartheid khususnya Land Act, Group Areas Act dan Population Registration Act.
Setelah itu diadakan Pemilu tahun 1994 dengan Nelson Mandela terpilih menjadi Presiden Afrika Selatan
yang berasal dari kulit hitam. Selain itu pemerintah Afrika Selatan berusaha menghapuskan Politik
Apartheid dikarenakan embargo ekonomi (dilarang melaksanakan perdagangan dengan negara lain) yang
dilakukan PBB. Hal ini merugikan perekonomian di Afrika Selatan sehingga perlahan Politik Apartheid
dihapuskan

4. Bersatunya Jerman
Pasca kekalahan dalam perang dunia II, Jerman harus menaati perjanjian Postdam dimana Jerman dibagi
menjadi dua. Jerman Barat diduduki oleh Amerika Serikat, Perancis dan Inggris sedangkan Jerman Timur
diduduki oleh Uni Soviet. Hal ini menyebabkan kehidupan yang sangat berbeda antara Jerman Barat dan
Timur. Jerman Barat berbentuk negara Federasi dengan ibukota di Bonn dan Jerman Timur berbentuk
republik demokrasi yang beribu kota di Berlin Timur. Jerman Barat merupakan negara ekonomi kapitalis,
liberal dan menjunjung demokrasi dikarenakan dipegang oleh Amerika Serikat. Sebaliknya Jerman
Timur merupakan negara ekonomi sosialis-komunis dimana ekonomi diberikan kepada petani-petani
dalam bentuk tanah dan buruh menjadi kunci perekonomian. Bank-bank dan industri diambil alih oleh
negara (nasionalisasi) dan rakyat tidak memiliki peran dalam pemerintahan. Kedua negara tidak saling
berhubungan bahkan dipisahkan pembatas yang diberi nama Tembok Berlin.
Faktor pendorong bersatunya Jerman ada dua yaitu Faktor Ekstern Pada akhir tahun 1980, ekonomi Uni
Soviet jatuh sehingga tidak mampu membiayai dan memperkuat ekonomi Jerman Timur. Dampak terjadi
protes antikomunis di Jerman Timur dan banyak warganya berani migrasi ke Jerman Barat. Sampai
akhirnya 10 November 1989, Tembok Berlin dibuka oleh rakyat di kedua negara dan menjadi simbol awal
persatuan kembali negara Jerman. Faktor Intern Pada tanggal 28 November 1989 dilakukan pembicaraan
mengenai penyatuan kedua negara secara resmi (de yure) oleh Kanselir Jerman Barat Helmut Kohl.
Keinginan ini terkabul karena disetujui Presiden Uni Soviet yaitu Mikhail Gorbachev. Maka diadakan
pertemuan Dua Plus Empat yaitu Jerman Barat, Jerman Timur, Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan
Soviet. Pertemuan ini atas prakarsa PBB dan berkat pembaharuan politik Gorbachev di Uni Soviet.
Dampaknya disepakati persatuan Jerman pada 3 Oktober 1990 dan enam hari kemudian tembok Berlin
dirobohkan. Jadi pada intinya keadaan di Uni Soviet (kebijakan Glastnost dan Perestroika Mikhail
Gorbachev) sangat mempengaruhi kehidupan politik negara Jerman.

Anda mungkin juga menyukai