“PERANG DINGIN”
1.3 Tujuan
Dari beberapa rumusan masalah di atas, penulis dapat merumuskan tujuan
penulisan dari makalah ini, di antaranya
1. mengetahui pengertian atau definisi Perang Dingin
2. Mengetahui Latar belakang atau penyebab terjadinya perang dingin
3. Mengetahui Proses terjadinya perang dingin
4. Untuk mengetahui akhir Perang Dingin
5. Mengetahui dampak dari terjadinya perang dingin
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai tambahan perbendaharaan karya tulis ilmiah yang dapat dijadikan referensi
dalam pembelajaran mahasiswa jurusan Pendidikan Sejarah;
2. Untuk mempraktekkan teori TIK Dan Bahas Indonesia
BAB 2. PEMBAHASAN
1. Perlombaan Senjata
Dalam perkembangannya, persaingan yang paling mencolok dalam masa
Perang Dingin adalahdalambidangmiliter, khususnyadalamhal persenjataan.
Perlombaan senjata inilah yang membuat kedua belah pihak terlibat dalam konflik
ketegangan Perang Dingin.Kedua negara adidaya itu saling berlomba menciptakan
berbagai senjata yang mutakhir dan mematikan, misalnya bom. Bom adalah senjata
ledak yang lazim digunakan dalam perang. Terorisme juga melibatkan penggunaan
bom. Bom umumnya terdiri atas wadah logam yang diisi dengan bahan peledak atau
bahan kimia. Bom melukai dan menewaskan orang serta merusakkan gedung dan
bangunan lain, kapal, pesawat terbang, ataupun sasaran lain.
Salah satu senjata yang paling menakutkan dan dapat membantu mengakhiri
Perang Dunia II adalah bom atom. Senjata yang disebut bom atom itu dibuat pertama
kali oleh Amerika Serikat pada tanggal 16 Juli 1945 di Alamo Gardo, New Mexico. Bom
atom itu kemudian dipakai untuk menghancurkan kota Hiroshima pada tanggal 8
Agustus 1945 dan kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Akibat pemboman itu
Jepang menyerah dan berakhirlah Perang Dunia II. Bom dalam bentuk apa pun apabila
meledak akan menimbulkan kerugian pada manusia dan alam sekitarnya. Tenaga atom
yang ditimbulkan akan menimbulkan radiasi yang apabila diterima dalam jumlah besar
akan sangat fatal akibatnya. Debu radioaktif dan endapan dari awan yang tertiup angin
dan bertebaran di daratan dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman serta
membinasakan hewan dan manusia. Pada jangka panjang ledakan bom atom akan
mengakibatkan kematian serta kanker pada manusia, sedangkan kerusakan genetis
akan terlihat pada generasi-generasi berikutnya.
2. Perbedaan Ideologi
Paham demokrasi-kapitalis yang dianut oleh Amerika Serikat berbeda bahkan
bertentangan dengan paham sosialis-komunis Uni Soviet. Paham demokrasi-kapitalis
mengagungkan kebebasan individu yang memungkinkan kapitalisme berkembang
dengan subur. Akan tetapi, Amerika Serikat menyadari bahwa kaum buruh tidak boleh
diperlakukan sewenang-wenang seperti di Eropa beberapa abad silam yang dapat
menyuburkan paham sosialis-komunis. Oleh karena itu, kaum buruh diberi jaminan
cukup dan diberi kesempatan bermodal dalam perusahaan, sehingga pemogokan yang
mereka adakan dapat merugikan perusahaan itu sendiri. Uni Soviet yang berpaham
sosialis-komunis berkeyakinan bahwa paham itu dapat lebih mempercepat
kesejahteraan buruh maupun rakyatnya, karena negara-negara yang mengendalikan
perusahaan akan memanfaatkan keuntungannya untuk rakyat. Hal itu dibuktikan
dengan Rencana Lima Tahun. Akan tetapi, caranya yang serba tertutup menyebabkan
negara-negara Barat menyebutnya sebagai “negara di balik tirai besi”.
a. Bidang Politik
Amerika Serikat berusaha menjadikan negara-negara yang sedang berkembang
menjadi negara demokrasi, agar hak-hak asasi manusia dapat dijamin. Di negara-
negara yang sebelumnya kalah perang seperti Jepang dan Jerman kecuali paham
demokrasi, kapitalisme juga dikembangkan. Negara-negara tersebut dapat sehaluan
dengan Amerika Serikat dan merupakan negara pengaruhnya. Uni Soviet dengan
paham sosialis-komunisnya mendengungkan pembangunan negara dengan Rencana
Lima Tahunnya. Caranya tidak dilakukan dengan liberal, tetapi dictator. Negara-negara
yang sehaluan disebut dengan satelit Uni Soviet, karena apa yang diperintahkannya
wajib dilakukan oleh negara-negara satelit tersebut. Penyimpangan seperti yang
dilakukan oleh Polandia dan Hongaria ditindak keras oleh Uni Soviet (1956).
b. Bidang Ekonomi
Sebagai negara kreditor terbesar, Amerika Serikat dapat memberikan pinjaman
atau bantuan ekonomi kepada negara-negara yang sedang berkembang. Negara-
negara Barat yang hancur ekonominya akibat Perang Dunia II dibantu melalui Marshall
Plan. Di samping itu, ada negara yang memperoleh “Grants in Aid” yaitu bantuan
ekonomi dengan kewajiban mengembalikannya berupa dolar atau dengan membeli
barang-barang Amerika Serikat. Untuk negara Asia, Presiden Truman mengeluarkan
“The Points Four Program for the Economic Development in Asia” berupa bantuan
teknik dalam wujud perlengkapan-perlengkapan ekonomis atau bantuan kredit yang
berasal dari sektor swasta di Amerika Serikat yang disalurkan oleh pemerintah kepada
negara-negara yang sedang berkembang.
Pada Konferensi pasca perang di Postdam (Juli 1945), perbedaan yang berlangsung
lama mengenai Eropa Timur, akhirnya muncul kembal lebih jelas, Presiden USA, Harry
S. Truman, memiliki kebijaksanaan berbeda dengan pendahulunya. Dia menginginkan
diselenggarakannya pemilu yang bebas di seluruh negara-negara di Eropa Timur. Stalin
menolak usulan tersebut dengan mengatakan "Sebuah pemerintahan yang dipilih
secara bebas di Eropa Timur akan membentuk pemerintahan anti Uni Soviet dan kami
tidak akan mengizinkannya."
Perbedaan pandangan antara Uni Soviet dan USA dalam Konferensi Posdamtersebut
dianggap sebagai kunci asal mula Perang Dingin. Sikap orang-orang Amerika Serikat
yang dipengaruhi oleh "perang suci" terhadap Hitler dan pandangan politik di Amerika
yang diperngaruhi oleh jutaan pemilih dari negara-negara Eropa Timur, menginginkan
diadakannya pemilu yang bebas di negara-negara yang telah diduduki oleh Uni Soviet.
Di pihak lain, Stalin, yang merasakan dan menyaksikan sendiri negerinya hancur akibat
dua serangan raksasa pasukan Nazi Jerman menginginkan keamanan militer yang total
dari Jerman dan sekutu-sekutu potensialnya di Eropa Timur untuk selamanya. Stalin
percaya bahwa hanya negara-negara komunis yang dapat menjadi sekutu sejati bagi
Uni Soviet Oleh karena itu, Stalin khawatir bahwa pemilu yang bebas akan
menghasilkan pemerintahan yang bermusuhan dengan USSR di perbatasan sebelah
barat. Sejak pasukan Stalin menduduki negara-negara timur, Stalin merasa harus
konsisten dengan keyakinannya.
Jawaban USA terhadap konsep keamanan Stalin, yang tampaknya berlebihan, mulai
terlihat. Pada Mei 1945, sebelum diselenggarakan konferensi Postdam, Truman
mengusulkan dihentikannya semua bantuan ke USSR. Pada Oktober 1945, Truman
menyatakan bahwa USA tidak akan mengakui suatu pemerintahan yang didirikan
dengan paksa dan tidak mengabaikan aspirasi politik rakyatnya.
Pada Maret 1946, mantan PM Inggris, Churchill, ketika mengunjungi USA, menyatakan
di depan publik Amerika bahwa "tirai besi" telah digelar diseluruh daratan Eropa dengan
membagi Jerman dan Eropa ke dalam dua kubu yang saling berlawanan. Segera
setelah itu muncul kembali sikap emosional dan sikap mencela orang Amerika terhadap
Stalin serta Uni Soviet. Sikap tersebut kemudian menjadi bagian dari kehidupan politik
Amerika di era Perang Dingin. USA sendiri meresponnya dengan melakukan mobilisasi
di berbagai bidang dengan cepat.
Agen-agen rahasia Stalin diseluruh dunia memanaskan situasi dengan mengungkapkan
pentingnya "perjuangan ideologi melwan imperialisme kapitalis." Partai Komunis besar
dan terorganisasi dengan baik di Italia dan Prancis mengungkapkan rencana Amerika
Serikat untuk mengambil alih Eropa dan dengan agresif menentang pemerintahan
mereka melalui cara-cara kekerasan dan pemogokan. Uni Soviet juga melakukan
tekanan terhadap Iran dan Turki yang terlalu pro Amerika. Perang sipil yang disponsori
USA juga terjadi di Yunani dan Cina. Sejak musim semi 1947, di mata Amerika, Uni
Soviet telah berusaha mengeskpor komunisme dan melakukan kegiatan sebversi ke
negara-negara Eropa Barat.
Untuk menyikapi USSR, Amerika melalui Doktrin Presiden Truman melaksanakan
politik containing atau pengepungan terhadap komunisme di kawasan yang sudah
dikuasai oleh Tentara Merah. Truman meminta kepada Kongres USA untuk
mengirimkan bantuan militer ke Yunani dan Turki. Agar negara-negara Barat tidak jatuh
ke tangan komunis, USA juga menawarkan program bantuan kepada negara-negara
Eropa melalui Marshall Plan.
Stalin menolak program bantuan Marshall Plan bagi semua negara-negara Eropa
Timur. Sebagai jawaban terhadap rencana tersebut, Stalin segera membersihkan
unsur-unsur nonkomunis dalam tubuh pemerintahan Eropa Timur dengan membentuk
sistem Pemerintahan Soviet, satu partai diktator komunis. Pendudukan Cekoslovakia
pada Februari 1948, merupakan jawaban Uni Soviet terhadap sikap USA. Pendudukan
tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap semakin berkembangnya komunisme di
Eropa yang dimulai dari negara-negara Eropa Timur dan Jerman. Ketika Stalin
memblokade semua lalu lintasbarang dab manusia dari zone pendudukan Barat di
Jerman ke Berlin Barat, Sekutu meresponya degan melakukan "jembatan udara",
mendrop bahan makanan dengan pesawat terbang ke Berlin Barat. Selama 324 hari
"jembatan udara" mengangkut berton-ton bahan makanan ke Berlin sebagai bentuk
pelaksanaan politik cotaining.
Pada 4 April 1949, Amerika Serikat berhasil membujuk negara-negara Eropa Barat
untuk menandatangani pendirian suatu pakta pertahanan yang dikenal dengan
nama North Atlantic Treaty Organization(NATO) atau Organisasi Pertahanan Atlantik
Utara. Anggotanya terdiri atas Inggris, Irlandia, Islandia, Norwegia, Denmark, Belgia,
Belanda, Luxemburg, Prancis, Portugal dan Kanada serta Amerika Serikat. Segera
setelah itu pada 1955, Uni Soviet juga mengikat negara-negara satelitnya di Eropa
Timur yang berhaluan komunis dalam Pakta Warsawa. Anggotanya terdiri atas Unis
Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslovakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia dan
Rumania. Dengan adanya pakta petahanan, kedua pemimpin blok militer berlomba-
lomba saling mengembangkan senjata, memata-matai dan mempertahankan
pegaruhnya bersama sekutunya masing-masing yang sengaja ditujukan untuk
menghadapi ancaman NATO.
b. Bidang Militer
Karena adanya rasa iri di antara negara- negara yang berseteru, masing-masing
negara mulai meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal ini agar tidak
kalah dengan negara besar. Dengan begitu persaingan senjata semakin maju dan
berkembang pesat. Itu semua memacu tiap negara untuk terus mengembangkan
pertahanan negaranya masing-masing.
c. Bidang Sosial Budaya
Menyebarnya isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara
langsung adanya undang-undang tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat
menyetujui peresmian HAM itu sendiri. Dengan adanya HAM, rakyat semakin percaya
akan adanya demokrasi dan tidak ada lagi penindasan bagi kaum lemah.
d. Luar angkasa
Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan
keruangangkasaan yang kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak
akan tahu bagaimana bentuk tata surya kita. Pada saat itu kedua negara yang
bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa negara
merekalah yang paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki.
Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba
untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa
sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas
dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun dengan adanya perang
dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu pendidikan
keruangangkasaan kita.
e. Teknologi
Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan
militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia
mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek di negara mereka. Pada periode
ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat.
Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau
komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada
wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk
menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan
produksi barang dengan skala yang besar.
2. Dampak Negatif
Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang
Dingin berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir yang lebih
dahsyat dari perang dunia kedua. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi
dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.
a. Bidang Militer
Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua
negara, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya
kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang bersengketa itu.
Saat itu memang sempat beredar kabar bahwa uni soviet sudah meletakkan nuklir-
nuklirnya di kuba dan diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu
Amerika tidak tinggal diam. Amerika kemudian menandatangani terbentuknya NATO.
Ini adalah suatu organisasi pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian
bahwa apabila salah satu negaranya diserang maka dianggap sebagai serangan
terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka pemerintah Uni Soviet menarik
kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.
b. Bidang Politik
Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di
Jerman sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia
kedua negara ini memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu Jerman Barat yang beribukota
di Bonn dan Jerman Timur yang beribukota di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan
karena adanya 2 paham yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut
Jerman Barat dan Komunis yang dianut Jerman Timur.
Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan
yang jauh lebih pesat daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman
timur yang memutuskan untuk hijrah ke Jerman barat. Namun karena saat itu terjadi
perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet merasa tersinggung dengan
adanya orang-orang pindah ke Jerman Barat. Karena itu Uni soviet mendanai dan
mendukung untuk membangun sebuah tembok yang berada di kota berlin yang
menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di tembok ini, uni soviet juga
menyiagakan tentaranya agar menembaki orang-orang yang masih berani untuk
menyeberang. Kemudian tembok ini sangat dikenal orang sebagai simbol bagi perang
dingin.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perang dingin merupakan sebutan dari sebuah periode dimana terjadi konflik,
ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat( dan sekutunya di blok barat)
dengan Uni Soviet( dan sekutunya di blok timur) yang terjadi antara tahun 1947-1991.
Faktor-faktor atau latar belakang penyebabnya perang dingin yaitu adanya perlombaan
senjata antara dua Negara adidaya yaitu saling berlomba menciptakan berbagai senjata
yang mutakhir dan mematikan, misalya Bom. Adanya perang dingin juga disebabkan
karena perbedaan ideologi yang terjadi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dan juga
disebabkan karena perebutan pengaruh anatara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang
menyangkut bidang yang sangat luas, yaitu politik, ekonomi, militer, maupun ruang
angkasa. Amerika Serikat dalam perang dingin mempunyai peran atau suatu kebijakan
salah satunya dengan menerapkan politik global untuk menghalau pengaruh
komunisme yang digalakan Uni Soviet. Bentuk peran AS dalam menghalau komunisme
antara lain diwujudkan dalam konferensi kuba dan perang Vietnam. Namun setelah itu
dua Negara Adikuasa tersebut menyadari bahwa hubungan antar keduanya sangat
panas, oleh karena itu mereka ingin mengurangi ketegangan yang telah ada
sebelumnya. Sehinga sejak 1970-an kondisi Negara di dunia semakin membaik dan
ketegangan dalam perang dingin mulai berkurang. Pengurangan ketegangan kepada
pihak yang bertikai disebut Détente. Dampak dari perang dingin tersebut ada yang
bersifat positif maupun negatif. Dampak positif dari perang tersebut terdapat dalam
berbagai bidang yaitu, ekonomi, social budaya, militer, ruang angkasa dan teknologi.
Sedangkan dampak negatifnya yaitu masyarakat mengalami ketakutan akan terjadinya
perang nuklir yang lebih dahsyat dari perang dunia ke II.
3.2 Saran
Diharapkan para pembaca khususnya para pelajar dapat mengerti dan
memahami akan adanya perang dingin yang terjadi antara dua Negara Adikuasa ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://sejarah-interaktif.blogspot.com/2011/11/penyebab-dan-proses-
awal-terjadinya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dingin
http://novidazingka.blogspot.com/2012/06/perang-dingin.html
http://awanputih43.blogspot.com/2013/05/terjadinya-perang-dingin-
antara-blok.html
LAMPIRAN