Anda di halaman 1dari 5

Artikel Sejarah Peminatan

Bab III Perang Dingin

Dibuat oleh :
XII IPS 2

SMA Negeri 1 Muntilan


Tahun ajaran 2022/2023
Finda Nuraini
XII-IPS 2/10

Artikel Tentang Perang Dingin

A. Latar Belakang Perang Dingin


Perang Dingin merupakan pertikaian antara kedua blok Barat dan blok Timur. Latar
Belakang terjadinya perang dingin adalah munculnya Amerika Serikat sebagai negara pemenang
perang di pihak Sekutu, munculnya Rusia sebagai negara besar dan berperan membebaskan
Eropa bagian Timur dari tangan Jerman dan membangun perekonomian negara-negara di Eropa
Timur. Faktor-faktor utama yang menyebabkan Perang Dingin :
1. Penyebaran Ideologi
Paham Liberal-Kapitalis yang mengagungkan kebebasan individu yang
memungkinkan kapitalisme berkembang dengan subur, Namun bertentangan dengan
paham Sosialis-Komunis yang berkeyakinan mempercepat kesejahteraan buruh maupun
rakyatnya karena negara-negara yang mengendalikan perusahaan akan memanfaatkan
keuntungannya untuk rakyat.
2. Keinginan untuk berkuasa
Uni Soviet yang mulai kuat ekonominya juga tidak mau kalah membantu perjuangan
nasional berupa bantuan senjata atau tenaga ahli. Hal ini dilakukan untuk mempengaruhi
negara-negara tersebut.
3. Berdirinya pakta pertahanan
Untuk mengimbangi kekuatan NATO pada tahun 1955 Uni Soviet mendirikan pakta
pertahanan yaitu PAKTA WARSAWA. Anggota Pakta Warsawa yaitu Uni Soviet, Albania,
Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.

B. Sejarah atau Perkembangan Perang Dingin


Sejarah Perang Dingin adalah ketegangan yang secara politis tampak saling bermusuhan
karena adanya persaingan kepentingan. Perang Dingin dimulai setelah berakhirnya Perang Dunia
II sejak pembagian Jerman menjadi 2 wilayah, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur. Hingga
akhirnya Amerika menyusun strategi politik Containment Policy yang bertujuan mencegah
berkembangnya pengaruh suatu negara atau suatu sistem politik dari pihak lawan. Selama
berlangsungnya Perang Dingin, situasi dan kondisi dunia diwarnai oleh kegiatan sebagai berikut:
1. Perebutan Hegemoni/kekuasaan
Selama Perang Dingin berlangsung kedua negara adikuasa tidak pernah terlibat
secara langsung dalam suatu konflik (peperangan) secara terbuka. Mereka selalu berada di
belakang negara-negara yang sedang bersengketa. Mereka memberikan bantuan
persenjataan dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat negara-negara yang sedang
bersengketa
2. Sistem Aliansi
Ketika perang dingin memuncak maka setiap negara yang bertentangan berusaha
memperkuat dirinya dengan bergabung dalam satu aliansi. Bentuk sistem aliansi baik yang
dilakukan blok Timur maupun blok Barat adalah Negara yang menjadi anggotanya yaitu
Inggris, Irlandia, Islandia, Norwegia, Denmark, Belgia, Belanda, Luxemburg, Perancis,
Portugal, Kanada, dan Amerika Serikat. Tujuannya untuk membendung komunis mulai dari
Eropa Utara sampai Turki dan Yunani. Dan Pembentukan Pakta ANZUS , yaitu pakta
pertahanan negara-negara Amerika Serikat, Australia,dan Selandia Baru pada tahun 1951,
Pembentukan SEATO pada tahun 1954.
3. Kegiatan Spionase
KGB merupakan dinas intelegen sipil atau dinas rahasia Uni Soviet sedangkan CIA
yang merupakan dinas rahasia Amerika Serikat yang bertugas untuk mencari keterangan
tentang negara-negara asing tertentu. Mereka juga membantu terciptanya berbagai
ketegangan di dunia. Misalnya, CIA turut membantu orang-orang Kuba di perantauan untuk
melakukan serangan ke Kuba tahun 1961 yang disebut Insiden Teluk Babi.
4. Perlombaan Teknologi Persenjataan dan Ruang Angkasa
Perlombaan senjata yang dilakukan kedua negara berupa perlombaan senjata nuklir.
Namun dikhawatirkan akan menyebabkan meletusnya perang nuklir yang dasyat yang dapat
membahayakan kelangsungan hidup umat manusia dan makhluk hidup lainnya di dunia
sebab jangkauan senjata nuklir sangatlah luas bisa menjangkau antarnegara dan
antarbenua. Kedua blok membangun pusat-pusat tombol peluncuran senjata nuklir berbagai
negara yang berada di bawah pengaruhnya. Tetapi Uni Soviet keberatan dan
mengemukakan usul pengurangan senjata secara menyeluruh.

Negara yang berseteru di Perang Dingin terbagi menjadi dua kubu:

1. Negara Blok Komunis


Negara-negara komunis menganut faham Marxisme Leninisme atau yang biasa
disebut Komunisme. Mereka memiliki sistem ekonomi terpimpin yang mana sekua aktifitas
eknomi dikendalikan oleh negara. Negara-negara memiliki bentuk pemerintahan satu partai
yaitu partai Komunis. Negara-negara komunis ini adalah: Uni Soviet, Republik Rakyat China,
Yugoslavia, Vietnam Utara, Korea Utara, Kuba, Jerman Timur, dan negara-negara Eropa
Timur, yaitu Polandia, Cekoslovakia, Hungaria dan Romania.
2. Negara-negara Blok Kapitalis
Negara-negara ini menganut sistem pasar bebas. Pemerintahan negara-negara ini
ada yang berupa demokrasi ada pulanyang berupa diktator militer, namun semuanya sama-
sama anti komunis. Negara-negara kapitalis adalah Amerika Serikat, Inggris, Taiwan, Korea
Selatan, Vietnam Selatan, Jerman Barat, dan negara-negara Eropa Barat yaitu Spanyol,
Perancis, Italia, Portugal dan Yunani.
C. Dampak perang Dingin bagi Dunia
1. Munculnya negara super power yang membuat perekonomian dunia banyak dikuasai oleh
para pemegang modal.
2. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan tumbuh pesat.
3. Negara-negara barat membentuk North Atlantic Treaty Organization tahun 1949 sebagai
suatu organisasi pertahanan.
4. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek di negara
mereka.
D. Dampak Berakhirnya Perang Dingin
1. Kebangkitan Jepang,
2. Terbentuklah tatanan dan nilai baru di dunia yang lebih damai, aman dan sejahtera.
3. Terbentuk hubungan kerjasama utara-selatan dan selatan-selatan.
4. Secara ekonomis mereka memiliki ekonomi yang kuat.

Putri Nur Barokah

XII-IPS 2/28

Artikel Sejarah Peminatan

Perang dingin

A. PERANG DINGIN MASA DULU

Perang Dingin adalah perseteruan Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan
Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet dalam hal ideologi. Blok Barat cenderung beraliran
liberal dan kapitalis sedangkan Blok Timur menganut paham komunis dan sosialis.
Keduanya saling berebut pengaruh terhadap negara lain selama Perang Dingin. Selama
Perang Dingin, persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur terjadi dalam berbagai
aspek seperti ekonomi, teknologi, perlombaan senjata, hingga luar angkasa. Maka,
dimulailah perlombaan senjata nuklir yang membuat dunia khawatir. Sebagai
tanggapan, presiden AS kala itu, Harry Truman, mengumumkan negaranya akan
membuat senjata nuklir yang lebih dahsyat.
B. PERANG DINGIN MASA KINI
Hubungan politik Korea Selatan dan Korea Utara masih menuai keprihatianan
masyarakat internasional, diakibatkan perang dingin yang masih berlanjut, bahkan akan
mengguncang stabilitas keamanan negara. Semenjak terjadinya perang Korea pada
tahun yang meninggalkan jejak dengan pembagian dua Korea, yaitu Korea Utara dan
Korea Selatan. Penyebab terjadinya perang Korea ini didasari oleh dua ideologi yang
bebeda yaitu kapitalis bagi Korea Selatan dan komunis bagi Korea Utara. Korea Utara
dan Korea Selatan Juga belum pernah menandatangani perjanjian perdamaian, maka
secara resmi mereka masih dalam status perang dingin. Sebagai contoh pada bulan
Agustus tahun 2015 ketegangan terjadi karna adanya aksi provokasi di dua wilayah
korea .

C. MASA AKAN DATANG


Ahli Militer dan Analis Politik Satu Suara "Perang Dingin antara Rusia dan AS belum
usai" ujar Jenderal Besar Yury Baluevsky, mantan panglima Angkata Bersenjata Rusia,
dalam sebuah pertemuan para pakar. "Kini, pasukan bersenjata AS dan NATO umumnya
‘diasah’ untuk melawan Rusia" ia menambahkan bahwa kondisi tersebut mencakup
krisis ekonomi besar-besaran dalam Rusia, kekuatan vertikal yang melemah,
pertumbuhan sentimen antipemerintah dan ketidaksepakatan lain di dalam masyarakat,
kemerosotan kemampuan militer Angkatan Bersenjata Rusia, serta hilangnya
penahanan diri pada negara-negara yang memiliki senjata nuklir. "Hubungan antara
Barat dan Rusia berada pada titik terburuk dalam 30 tahun terakhir" ucap Sergei Rogov,
Direktur Institut Studi AS dan Kanada di Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia. "Situasi saat
ini hanyalah kedamaian yang dingin" kata Rogov dalam sebuah pertemuan presidium
Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia. Siap Hadapi Konflik Para wakil Majelis Rusia lebih
yakin terhadap situasi ini. "Memang menyedihkan, tapi kita telah memasuki era Perang
Dingin baru" ujar Leonid Kalashnikov, Wakil Pertama Ketua Komite Hubungan Luar
Negeri Majelis Rusia. Masalah saat ini berakar dari konfrontasi geopolitik, penilaian yang
berlawanan mengenai peran AS di panggung dunia, serta komitmen untuk liberalisme di
AS dan konservatisme di Rusia, bukan dalam hal ekonomi, melainkan dalam hal keluarga
dan agama. Menurut Ryabkov, resolusi yang baru-baru ini digolkan oleh parlemen AS
terkait Rusia telah memberi alasan untuk merasa khawatir.

Anda mungkin juga menyukai