Perang Dingin
Disusun oleh:
Vina Destha
XII IIS 2
Tahun ajaran
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perang dingin adalah sebuah era dimana terjadi konflik, ketegangan dan kompetisi antara dunia negara
adidaya, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet. Perang tersebut terjadi antara tahun 1947 – 1991.
Awalnya Amerika Serikat dan Uni Soviet dulunya bersekutu melawan Jerman saat Perang Dunia II.
Namun setelah perang berakhir, Amerika Serikat dan Uni Soviet mengalami perbedaan yang justru
menjadi pertentangan antar kedua negara tersebut.
Pertentangan demi pertentangan yang terjadi antar dua negara tersebut menimbulkan persaingan.
Persaingan antar keduanya menyangkut berbagai bidang seperti bidang ekonomi, politik, koalisi militer,
industri, pengembangan teknologi, pertahanan, persenjataan, dan lain-lain. Dikabarkan bahwa perang
dingin ini akan berakhir dengan nuklir namun nyatanya tidak terjadi.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
C. Tujuan
D. Manfaat
Adapun manfaat penulisannya makalah ini untuk mempermudah pemahaman serta memperluas
wawasan pembaca mengenai sejarah terjadinya perang dingin.
BAB II
PEMBAHASAN
Perang dingin merupakan perang yang terjadi tanpa adanya bentrokan fisik, maksudnya pihak yang
berperang saling menggertak satu sama lain dengan memperlihatkan kebolehannya dan kelebihannya
tanpa menyerang satu sama lain.
Menurut Wikipedia Ensiklopedia Bebas, Perang Dingin (bahasa Inggris: Cold War, bahasa Rusia:
холо́ дная война́, kholodnaya voyna, 1947–1991) adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi
konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan
Uni Soviet(beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991.
Istilah “Perang Dingin” ini sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter
Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara Amerika Serikat
dan Uni Soviet.
Setelah perang dunia ke-2 berakhir, Amerika Serikat dan Unisoviet muncul sebagai negara adikuasa.
Amerika serikat muncul dengan ideologi demokratis kapitalis, dan Unisoviet muncul dengan ideologi
komunis. Kedua negara tersebut berusaha mencari pengaruh dan dukungan dari negara-negara yang
baru memerdekakan diri. Mereka bersaing dalam melakukan ekspansi ideologi. Hal ini memicu
terjadinya perang dingin dan berpengaruh kepada negara-negara di luar Eropa.
Perlu diketahui bahwa Amerika dan Unisoviet juga terlibat di dalam Perang Dunia I dan II. Pada perang
Dunia pertama Jerman, Austria, dan Turki membuat negara aliansi dan bekerja sama. Awalnya Amerika
Serikat merupakan negara netral dan tidak memihak siapapun akan tetapi ketika perang kapal selam tak
terbatas, secara tidak sengaja Jerman mengenai kapal Amerika sehingga Amerika yang awalnya netral
akhirnya memihak Inggris, Uni Soviet dan Prancis yang merupakan lawan dari aliansi Jerman. Dengan
turun tangannya Amerika maka akan mempermudah kekalahan Jerman.
Setelah Jerman kalah pihaknya dipaksa menandatangani perjanjian Fersailes yang isinya membuat pihak
Jerman harus membayar kerugian yang dikeluarkan pihak musuh selama perang. Jerman telah kalah,
ditambah lagi harus membayar kerugian musuh. Hal ini menyebabkan Jerman harus pontang-panting
memperbaiki kondisi ekonominya tetapi ketika Adolf Hilter memimpin Jerman, ia melancarkan politik
balas dendam. Inilah cikal bakal penyebab Perang Dunia ke-2. Pada tanggal 1 September 1939 Jerman
menyerang negara Polandia yang merupakan negara yang dilindungi oleh pihak sekutu yang terdiri dari
Inggris, Prancis dan Unisoviet. Pada perang dunia ke-2 yang bertindak sebagai negara sentral adalah
Jerman, Itali, dan Jepang. Selama berlangsungnya perang dunia ke -2, Amerika Serikat merupakan salah
satu negara Sekutu yang memiliki kekuatan militer cukup besar. Dalam pertempuran melawan Jerman
dan Italia, Amrika serikat berhasil memukul mundur dan bahkan memaksa kedua negara tersebut untuk
menyerah kepada sekutu. Selain itu, Jepang juga menyerah dan tunduk di bawah kekuatan sekutu
setelah kota Hirosima dan Nagasaki dijatuhi bom atom pada 9 Agustus 1945. Sementara itu, Unisoviet
juga memiliki peran yang sangat besar dalam kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia II. Berkat
Unisoviet, negara-negara Eropa Timur berhasil direbut oleh pihak sekutu dari tangan Jerman.
Penguasaan kawasan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Unisoviet memunculkan
perimbangan kekuatan dalam hal ekonomi, politik dan ideologi. Kedua negara adikuasa itupun
melakukan ekspansi ideologi ke negara-negara lain. Berbagai metode pun digunakan, baik dalam bentuk
pemberian bantuan ekonomi, maupun kerja sama militer dan persenjataan. Hal itulah yang dimaksud
perang dingin.
Perlu diketahui bahwa perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet menimbulkan persaingan
untuk saling merangkul sekutu sebanyak-banyaknya. Alhasil kedua negara tersebut membuat blok yang
terdiri atas negara-negara yang mendukungnya. Terbentuklah Blok Barat dengan Amerika Serikat dan
Blok Timur dengan Uni Soviet.
NATO atau North Atlantic Treaty Organization (Pakta Atlantik Utara) adalah organisasi pertahanan
militer yang anggotanya terdiri atas negara-negara Blok Barat. NATO dibentuk pada 4 April 1949 oleh
dua belas negara yang menandatangi berdirinya organisasi tersebut. Dua belas negara pendiri tersebut
terdiri dari Amerika, Belanda, Belgia, Britania Raya, Denmark, Islandia, Italia, Kanada, Luksemburg,
Norwegia, Prancis, dan Portugal. Bagi Blok Barat, NATO adalah bentuk pertahanan bersama. Jadi, bila
terjadi penyerangan terhadap negara anggota NATO, maka itu dianggap sebagai serangan terhadap Blok
Barat. Beberapa dekade kemudian, empat negara tergabung dalam organisasi NATO. Negara tersebut
antara lain Yunani, Turki, Jerman (sebagai Jerman Barat) dan Spanyol
Uni Soviet sebagai komandan Blok Timur tidak ketinggalan untuk membentuk organisasi baru. Pada
tahun 1955, negara-negara Blok Timur mendirikan Pakta Warsawa untuk menyaingi NATO. Pada
kenyataannya konflik militer tidak pernah terjadi antara Blok Barat melalui NATO dan Blok Timur melalui
Pakta Wasarwa. Adapun negara-negara anggota Blok Timur antara lain Bulgaria, Cekoslovakia, Jerman
Timur, Hungaria, Polandia, Romania, Albania, Mongolia, Kuba, Vietnam dan Korea Utara.
1. Perbedaan Paham
Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki paham/ ideologi yang
berbeda Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis sedangkan Uni Soviet berideologi komunis.
Paham Liberal-Kapitalis (AS) yang mengagungkan kebebasan individu yang memungkinkan kapitalisme
berkembang dengan subur bertentangan dengan paham Sosialis-Komunis (US)
AS dan US mempunyai keinginan untuk menjadi penguasa di dunia dengan cara-cara yang baru. AS
sebagai negara kreditor besar membantu negara-negara yang sedang berkembang berupa pinjaman
modal untuk pembangunan dengan harapan bahwa rakyat yang makmur hidupnya dapat menjadi
tempat pemasaran hasil industrinya dan dapat menjauhkan pengaruh sosialis komunis.
Masyarakat miskin merupakan lahan subur bagi paham sosialis komunis. Uni Soviet yang mulai kuat
ekonominya juga tidak mau kalah membantu perjuangan nasional berupa bantuan senjata atau tenaga
ahli. Hal ini dilakukan untuk mempengaruhi negara-negara tersebut.
Guna mengatasi berbagai perbedaan yang ada dan kepentingan untuk dapat berkuasa maka negara-
negara Eropa Barat dan Amerika Serikat mendirikan pakta pertahanan yang dikenal dengan nama NATO
(North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara. Sementara untuk
mengimbangi kekuatan NATO pada tahun 1955 Uni Soviet mendirikan pakta pertahanan yaitu PAKTA
WARSAWA. Anggota Pakta Warsawa yaitu Uni Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur,
Hongaria, Polandia, dan Rumania.
Berdirinya kedua pakta tersebut menyebabkan muncul rasa saling curiga, ketidakpercayaan, dan
kesalahpahaman antara kedua blok baik blok barat maupun blok timur. Amerika dituduh menjalankan
politik imperialis untuk mempengaruhi dunia sementara Uni Soviet dianggap melakukan perluasan
hegemoni atas negara-negara demokrasi melalui ideologi komunisme.
Keadaan tersebut memicu ketegangan kian memuncak sehingga muncullah persaingan senjata di antara
kedua belah pihak. Masing-masing pihak saling diliputi oleh suasana Perang Dingin yang bahkan
mengarah pada terjadinya Perang Dunia III.
Kemunculan perang dua blok ini ditandai dengan persaingan-persaingan kepentingan yang tajam.
Ketegangan yang paling awal pada persaingan ini yang kemudian dikenal dengan sebutan perang dingin
(cold war ), yang dimulai sejak pembagian Jerman menjadi dua wilayah yaitu Jerman Barat dan Jerman
Timur.
Persaingan dua blok yang saling bertentangan ini mengakibatkan ramainya kegiatan spionasi dan sistem
aliansi di dunia
a. Sistem aliansi
b. Kegiatan spionase
Kegiatan spionase ( mata-mata) juaga tujrut mewarnai percaturan politik selama perang dingin. Kegiatan
ini tercermin dari tindakan-tindakan yang dilaksanakan oleh agen-agen spionase oleh kedua piihak yaitu
antara Uni Soviet dengan Amerika Serikat. KGB adalah dinas inteligen sipil atau dinas rahasia Uni Soviet
sedangakan CIA adalah dinas rahasia Amerika Serikat yang bertugas untuk mencari keterangan tentang
negara-negara asing tertentu.
1. Periode 1945-1969
Berakhirnya Perang Dunia II telah mengubah perkembangan politik dunia. Amerika Serikat dan Uni
Soviet sebagai negara pemenang perang muncul menjadi kekuatan raksasa. Dua negara tersebut
memiliki perbedaan ideologi, Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis, sedangkan Uni Soviet
berideologi sosialis-komunis. Dalam waktu singkat memang pernah terjadi persahabatan diantara
keduanya, namun kemudian muncul antagonisme diantara mereka. Ada dua karakter pada periode ini,
Pertama, adanya keprihatinan akan ambisi rivalnya yang menimbulkan pesimisme. Kedua, Amerika
Serikat dan Uni Soviet merupakan kekuatan militer yang sangat kuat dan memiliki kemampuan untuk
menghancurkan musuhnya dengan senjata atom. Sehingga dalam periode ini muncul hal-hal sebagai
berikut:
a. Tidak lama setelah munculnya tulisan George F Kennan, diplomat di Kedubes AS di Uni Soviet, yang
memaparkan tentang kefanatikan Uni Soviet, Presiden Harry S Truman mendeklarasikan apa yang
kemudian disebut Doktrin Truman. Doktrin ini menggarisbawahi strategi pembendungan politik luar
negeri
AS sebagai cara untuk menghambat ambisi ekspansionis Uni Soviet. AS juga merekrut sekutu-sekutunya
untuk mewujudkan tujuan itu. Karena menurut teori domino, jika satu negara jatuh maka akan
berjatuhanlah negara-negara tetangga lainnya.
b. Lingkungan Pengaruh dan Pembentukan Blok Ketidakmampuan sebuah negara adidaya memelihara
”lingkungan pengaruh” diinterpretasikan sebagai akibat dari program global negara adidaya yang lain.
Misalnya ketika Uni Soviet memasuki Eropa Timur, para pemimpin AS menilainya sebagai bagian dari
usaha Uni Soviet menaklukan dunia. Begitu pula ketika AS membentuk Pakta ANZUS pada tahun 1951,
para pemimpin Uni Soviet menilainya sebagai bagian dari usaha AS untuk mendominasi dunia.
2. Periode 1969-1979
Hubungan Amerika Serikat-Uni Soviet mengalami perubahan drastis dengan terpilihnya Richard Nixon
sebagai Presiden AS. Didampingi penasehat keamanannya, Henry A. Kissinger, Richard Nixon menempuh
pendekatan baru terhadap Uni Soviet pada tahun 1969. Tidak disangka, ternyata Uni Soviet juga sedang
mengambil pendekatan yang sama terhadap AS. Pendekatan ini lazim disebut détente (peredaan
ketegangan). Sebagai sebuah strategi politik luar negeri, détente merupakan upaya menciptakan
”kepentingan tertentu dalam kerjasama dan perbatasan, sebuah lingkungan dimana kompetitor dapat
menghambat perbedaan diantara mereka dan akhirnya melangkah dari kompetisi menuju kerjasama”.
3. Periode 1979-1985
Setelah 10 tahun dijalankan, tampaknya Uni Soviet tidak kuat lagi untuk menjalani détente. Akhirnya
pada tahun 1979 Uni Soviet pun menduduki Afghanistan yang sebenarnya mengundang pasukan Uni
Soviet masuk kesana untuk membantu mereka. Aksi semena-mena ini mengundang reaksi keras dari
pihak AS, Presiden AS Jimmy Carter menyatakan, agresi Uni Soviet di Afghanistan mengkonfrontasi
dunia dengan tantangan strategis paling serius sejak Perang Dingin dimulai. Lalu akhirnya muncullah
Doktrin Carter yang menyatakan bahwa AS berkeinginan untuk menggunakan kekuatan militernya di
Teluk Persia. Setelah Reagan mengambil alih jabatan presiden, ia juga melancarkan Doktrin Reagan yang
mendukung
pemberontakan anti-komunis di Afghanistan, Angola, dan Nikaragua. Para pemberontak ini bahkan
diberi istilah halus ”pejuang kemerdekaan” (freedom fighters).
4. Periode 1985-1991
Pada Maret 1985, Gorbachev mulai memimpin Uni Soviet. Perubahan secara besar-besaran mulai
tampak pada masa ini. Sejak berkuasa, Gorbachev berupaya:
a. Memperbaiki kehidupan perekonomian negaranya yang jauh dibawah standar kehidupan negara-
negara maju.
b. Menyadari bahwa kehidupan yang buruk berpengaruh besar terhadap kehidupan militernya dan
dapat memperlemah kedudukannya dalam percaturan politik internasional.
c. Gorbachev tidak ingin menjungkirkan sosialisme, tetapi berupaya memperkuat sendi sosialisme
melalui Glasnot dan Perestroika.
e. Setiap orang harus menyumbangkan pikirannya menurut kemampuannya dan ia akan menerima
dari negara setara dengan apa yang dibutuhkannya.
f. Hubungan dengan dunia luar sangat diperlukan untuk mencapai tingkat kemajuan dan
kesejahteraan rakyat.
g. Tahun 1987 mengumandangkan politik demokrasi, pembaruan, dan keterbukaan yang dikenal
dengan Politik Glasnot dan Perestroika.
1. Dampak Positif
a. Bidang Ekonomi
b. Bidang Militer
Mengembangkan militer negaranya menjadi lebih unggul
Karena adanya rasa iri antara negara-negara yang berseteru, maka mereka masing-masing mulai
memperkuat persenjataan dan pertahanan mereka. Mereka tidak mau kalah dengan negara
besar. Dengan persaingan seperti ini, akan semakin besar pula potensi yang masing-masing
negara miliki untuk mengembangkan militer negaranya menjadi lebih unggul.
c. Bidang Sosial Budaya
Perlindungan HAM mulai ada
Adanya isu-isu mengenai masalah HAM semakin lama semakin terdengar ke seluruh penjuru
dunia. Mulai saat itu, hukum undang-undang dalam suatu negara mengenai HAM mulai dibuat.
Masyarakat pun dengan kompak menyetujui peraturan mengenai HAM tersebut. Dari sini
masyarakat akan semakin percaya bahwa semua manusia memiliki hak-hak yang harus
terpenuhi dan tidak dengan menindas secara sembarangan.
d.Bidang Astronomi
Ilmu astronomi menjadi semakin baik.
Perang dingin memberikan pengaruh besar bagi perkembangan ilmu astronomi, terutama
mengenai isi luar angkasa. Amerika dan Uni Soviet bersaing untuk menjadi yang terbaik dalam
mempelajari dan mengkaji ilmu astronomi. Tak dapat dipungkiri jika rasa gengsi membuat
mereka berlomba-lomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Dengan ini tanpa disadari
kedua negara tersebut sedang mengembangkan ilmu astronomi menjadi semakin baik.
e. Bidang Tekhnologi
Perkembangan sains dan teknologi
Pada saat perang dingin, pemerintah menyorot lebih kepada perkembangan sains dan teknologi
karena kedua hal tersebut berkaitan dengan jalannya militer, Karena itu pemerintah tidak
segan-segan memberikan dana lebih untuk kemajuan sains dan teknologi di negaranya. Dari
sinilah muncul para ilmuwan yang berusaha mengkaji dan mengembangan sains dan teknologi
demi kemajuan negaranya.
Tekhnologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil.
Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas
berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi,
militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam
yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.
2. Dampak Negative
a. Bidang Ekonomi
Munculah istilah globalisasi ekonomi di masyarakat
Pada saat itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia
perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya. Sehingga pemilik
modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya terbatas
keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di masyarakat.
b. Bidang Militer
Mengembangkan bom nuklir yang dapat digunakan sewaktu-waktu untuk perang
Adapun dampak merugikan dari bidang ini adalah dengan berkembang pesatnya teknologi
militer, Amerika dan Uni Soviet mengembangkan bom nuklir yang dapat digunakan sewaktu-
waktu untuk perang. Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua
negara, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya
kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu
memang sempat beredar rumor bahwa uni soviet sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba
dan diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu Amerika tidak tinggal diam.
Amerika kemudian menandatangani terbentuknya NATO. Ini adalah suatu organisasi pertahanan
yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa apabila salah satu negaranya diserang maka
dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka pemerintah Uni
Soviet menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.
c. Bidang Politik
Negara Jerman terpisah menjadi dua bagian
Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di Jerman sebagai
batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia kedua negara ini memang
sudah terbagi menjadi 2, yaitu Jerman Baran yang beribukota di Bonn dan Jerman Timur yang
beribukota di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2 paham yang berbeda
berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut jerman barat dan Komunis yang dianut Jerman
Timur.
Usaha meredakan perang dingin Sejak tahun 1970-an berbagai peristiwa yang menyangkut hubungan
antarnegara di dunia mulai membaik dan ketegangan dalam Perang Dingin mulai semakin berkurang.
Pengurangan ketegangan terhadap pihak yang bertikaidisebut Detente. Detente ditandai oleh peristiwa
sebagai berikut :
1. Isu Berlin Barat dapat diselesaikan dalam meja perundingan tahun 1971.
3. Negara barat mulai menjalin hubungan diplomatik dengan RRC pada 1973.
4. Terjadi kesepakatan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dengan ditandatanganinya persetujuan
SALT I (Strategic Arm Limited Task) dan SALT II atau pembatasan persenjataan strategis. SALT I
merupakan perundingan pembatasan persenjataan strategis yang berlangsung di Helsink5.
Presiden Ronald Reagen meningkatkan kemampuan persenjataan balistiknya yang mempengaruhi sikap
Mikhail Gorbachev untuk melakukan persetujuan pembatasan nuklir balistik tahun 1987. Dampak dari
perjanjian ini antara lain Uni Soviet mengurangi kekuatan angkatan perangnya di Eropa Timur dan mulai
memusatkan pembenahan ekonomi serta kehidupan politik dalam negeri yang lebih demokratis.
Usaha – usaha lain yang digunakan untuk meredakan ketegangan antara Amerika serikat dan Uni Soviet
adalah sebagai berikut :
Perang Dingin dan hubungan yang tegang secara terus-menerus menyadarkan Amerika dan UNi Soviet
untuk melakukan penghentian ketegangan antarnegara. Pada kurun waktu tahun 1962-1982 dilakukan
upaya untuk meredakan Perang Dingin dengan mengurangi, membatasi dan memusnahkan senjata
nuklir. Bentuk persetujuan tersebut antara lain sebagai berikut :
a) Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. Isi perjanjian ini adalah kesepakatan untuk tidak menjual senjata
nuklir atau memberikan informasi kepada negara-negara non-nuklir. Perjanjian ini dilakukan pada tahun
1968 antara Uni Soviet, Amerika Serikat dan Inggris.
b) Antara Amerika dan Soviet sepakat untuk mengadakan perundingan. Perundingan tersebut melalui
Strategic Arms Limitation Talks (SALT) atau perundingan pembatasan persenjataan strategis
c) Perjanjian pengurangan senjata-senjata strategis atau Strategic Arms Reduction Treaty (START).
Perjanjian pada tahun 1982 ini berisi kesepakatan untuk memusnahkan senjata nuklir yang berdaya
jarak menengah.Negara-negara lain yang juga mengembangkan nuklir mengikuti jejak negara-negara
adidaya dalam upaya menghindari bahaya perang. Negara-negara tersebut juga khawatir kawasan atau
wilayahnya akan menjadi sasaran dari perang nuklir.
d) Salah satu contoh usaha negara-negara untuk mengamankan wilayahnya agar terbebas dari perang
nuklir dilakukan oleh negara-negara anggota ASEAN. a.
2. Usaha antarnegara
Usaha meredakan perang dingin – Masing-masing negara secara individu (bilateral) ada yang
berinisisatif untuk mengurangi ketegangan dunia. Mereka saling mengunjungi untuk melakukan
pendekatan. Hubungan bilateral yang berhasil mengurangi ketegangan dunia tersebut antara lain
sebagai berikut :
· Pada tahun 1972 Presiden Amerika Serikat Ricard Nixon mengunjungi RRC untuk menjalin hubungan
diplomatik.
· Pada tanggal 3 Oktober 1990 penyatuan Jerman Barat dan Jerman Timur. Silahkan baca lebih lanjut di
artikel sejarah Proses bersatunya Jerman.
· Presiden Soeharto pada tahun 1989 mengunjungi Uni Soviet untuk mempererat hubungan.
Negara-negara baru yang lahir setelah Perang Dunia II tidak ingin memperkeruh suasana dunia dengan
masuk ke salah satu blok baik barat maupun timur. Mereka mendirikan organisasi sendiri yang disebut
dengan gerakan non blok,yang bertujuan untuk meningkatkan solidaritas antar anggota yaitu Negara –
Negara di kawasan Asia dan Afrika, yang berarti tidak memihak Blok Barat maupun Blok Timur dan
bersifat netral.
4. Usaha PBB
Usaha-usaha menjamin adanya keamanan internasional sudah dimulai sejak tahun 1968. Ketika itu
Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi No. 255 yang memuat seruan kepada negara-negara
nuklir untuk membantu negara-negara non-nuklir yang menjadi korban suatu serangan nuklir.
Pertumbuhan ekonomi Uni Soviet tidak mengalami pertumbuhan sehingga ekonomi Uni Soviet
mengalami kemerosotan yang parah. Sebagai ideologi akhirnya komunisme mulai mengalami
kebangkrutan di berbagai belahan dunia sejak 1970an. Berawal dari upaya Uni Soviet untuk
mengalihkan energi mereka untuk menyelesaikan masalah dalam negeri mereka. Adapun masalah yang
muncul di Uni Soviet antara lain :
Runtuhnya kekuatan Uni Soviet di Eropa Timur mengakhiri Perang Dingin. Uni Soviet merupakan contoh
keberhasilan dari ideologi Marxis-Leninis yang diaktualisasikan menjadi negara. Berakhirnya Perang
Dingin memberikan dampak luas bagi perubahan dunia:
1. Terjadinya perubahan di Eropa Timur, Rusia dan Jerman dalam upaya mengakhiri kekuasaan komunis
dan dominasi Uni Soviet di daerah tersebut.
2. Muncul perubahan politik dan ekonomi dunia yang menimbulkan terciptanya hubungan secara
menyeluruh (global) maupun kawasan (regional), yang terlihat dengan:
3. Kebangkitan Jepang, Setelah perekonomian Jepang lumpuh akibat perang dunia II dan serangan
sekutu terhadap kota Jepang maka rakyat Jepang mulai bangkit untuk membangun kembali ekonomi
negara yang hancur tersebut.Dalam perkembangannya Jepang mampu memanfaatkan segala dukungan
dan bantuan Amerika Serikat. Hingga akhirnya Jepang mampu mendominasi kedudukan di daerah Asia-
Pasifik sebagai pasar impor, penyedia bantuan luar negeri, dan sumber investasi asing yang dia
pertahankan hingga sekarang.
4. berdirinya Group of Seven, (Perancis, Jerman Barat, Jepang, Inggris,Amerika Serikat, Kanada dan
Italia yang bergabung untuk memecahkan masalah ekonomi dunia),
5. berdirinya European Union (bentuk kerja sama ekonomi antara negara Eropa Barat),
7. berdirinya ASEAN (stabilitas politik regional dan pembangunan ekonomi masing-masing negara
anggota),
9. berdirinya OKI.
10. Muncul ketergantungan satu sama lain sehingga terjadi transformasi kekuasaan silih berganti.
Terbentuklah tatanan dan nilai baru di dunia yang lebih damai, aman dan sejahtera.
4.Kesenjangan (jurang pemisah) yang semakin lebar dan dalam antara Utara dan Selatan.
1.Sebagian besar merupakan negara-negara penghasil bahan mentah/bahan baku mogas dan non
migas.
2.Penduduknya padat dan menjadi sasaran yang potensial bagi pemasaran hasil-hasil industri negara-
negara maju.
3.Negara-negara selatan merupakan tempat yang tepat bagi negara-negara utara dalam menanamkan
modal.
4.Jumlah negara yang sedang berkembang lebih dari separuh jumlah negara-negara di dunia dan tentu
saja memiliki jumlah penduduk yang lebih banyak.
Negara di Utara harus melaksanakan kebijakan ekonomi dan kebijakan luar negeri yang didasarkan atas
kepentingan jangka panjang yang sehat. Melihat keadaan tersebut maka kedua belah pihak menganggap
penting adanya kerjasama Utara-Selatan dalam rangka perubahan dalam tata hubungan dunia baru
yang lebih adil. Guna menghindari pertentangan yang semakin tajam antara Utara-Selatan maka
diadakan dialog Utara-Selatan yang mulai dipopulerkan sejak dilangsungkan konferensi kerja sama
ekonomi internasional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perang dingin merupakan perang ideologi (tanpa senjata) yang terjadi antara Amerika Serikat (blok
barat) dengan Uni Soviet (blok timur) sebagai akibat dari berakhirnya perang dunia II. Pertikaian maupun
persaingan terjadi dalam berbagai bidang.
Faktor utama yang menyebabkan perang dingin antara lain; adanya perbedaan paham/ideologi antara
Amerika Serikat (Liberal-kapitalis) dan Uni Soviet (Komunis), adanya keinginan untuk berkuasa, serta
berdirinya pakta pertahanan yang mengakibatkan timbulnya rasa saling curiga, ketidakpercayaan, dan
kesalahpahaman antara kedua blok baik blok barat maupun blok timur.
Perang dingin berlangsung selama kurang lebih selama 46 tahun yaitu dari tahun 1945-1991. Selama
kurun waktu tersebut Amerika Serikat maupun Uni Soviet berlomba-lomba menyebarkan pengaruh/
ideologi yang mereka anut ke berbagai negara baik di Eropa maupun Asia. Dalam pelaksanaan perang
Amerika Serikat maupun Uni Soviet selalu berada di belakang negara-negara yang bertikai.
Berakhirnya perang dingin membawa dampak yang luas bagi dunia, diantaranya: muncul perubahan
politik dan ekonomi dunia yang menimbulkan terciptanya hubungan secara menyeluruh (global)
maupun kawasan (regional), dll.
B. Saran
Sebagai siswa, kita wajib mengetahui serta memahami permasalahan yang sebenarnya yang terjadi pada
perang dingin, bagaimana jalannya perang dingin serta dampak yang timbul akibat perang dingin baik
bagi dunia secara universal maupun bagi Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Http://books.google.co.id/books/about/Perang_Dingin.html?Id=Mu8PywAACAAJ&redir_esc=y.
Http://books.google.co.id/books/about/Konflik_dan_perkembangan_kawasan_pasca_P.html?
Hl=id&id=bybtaaaamaaj.
https://adebuay11.wordpress.com/2013/10/22/makalah-perang-dingin/
https://maghfiroherdan.wordpress.com/tag/negara-negara-yang-terlibat-perang-dingin/
http://www.ilmusocial.com/2015/01/dampak-perang-dingin-bagi-dunia.html
http://ben-ni.blogspot.co.id/2008/11/dampak-perang-dingin.html
http://worldisyourlivingplace.blogspot.co.id/2012/07/blok-timur-dan-blok-barat.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Blok_Timur
http://www.amazine.co/39023/bagaimana-perang-dingin-berakhir-ini-5-faktor-pendorongnya/