Anda di halaman 1dari 9

[ SEJARAH PERANG DINGIN ]

GURU PENGAJAR:
LENNY MANULLANG.S.pd

DISUSUN OLEH :

 MOZA VANNILA
 KEYLA RISKY LUBIS
 HANNY PERMATA SARI
 ARIF FAIRUZ LUBIS
 RIZKY ARWINSYAH P.Q
 SOLEH RAGIL PUTRA

KELAS : X – KEPRAWATAN 3
SMK SWASTA KESEHATAN IMELDA MEDAN
PENGERTIAN
Apa Itu Perang Dingin?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, perang dingin atau adalah istilah
untuk menyebut era ketegangan politik dan militer yang terjadi antara Blok
Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dengan Blok Timur yang dipimpin
oleh Uni Soviet.

Perang dingin muncul sebagai akibat dari perbedaan ideologi yang dianut oleh
dua negara adidaya dunia, yakni Amerika Serikat yang menjadi pemimpin Blok
Barat dengan Uni Soviet yang menjadi pemimpin Blok Timur. Inilah alasan
mengapa perang dingin identik dengan perkembangan ideologi.

Meskipun tidak melibatkan pasukan militer secara langsung seperti pada


Perang Dunia, perang dingin tetap menimbulkan berbagai dampak negatif di
dunia internasional. Kedua pihak ini saling berkompetisi untuk
mengembangkan teknologi, militer, ekonomi, penyebaran ideologi,
propaganda dan sebagainya.

Bahkan, diketahui keduanya terlibat dalam kompetisi pengembangan senjata


nuklir. Kedua belah pihak tidak pernah melancarkan perang nuklir karena tahu
risiko besar yang diakibatkannya. Oleh karena itu, Amerika dan Uni Soviet
sepakat melakukan detente di tahun 1970an.

Uni Soviet bersekutu dengan negara satelit yang berada di Eropa Timur
kemudian membentuk apa yang disebut sebagai Blok Timur. Sementara
Amerika Serikat bersekutu dengan negara-negara di Eropa Barat yang hancur
lebur akibat Perang Dunia II.

Kedua negara adidaya ini memiliki perbedaan dari segi ekonomi, militer, dan
ideologi yang sangat kentara. Baik Amerika Serikat maupun Uni Soviet tidak
pernah terlibat secara langsung di dalam aksi militer meski mereka terus unjuk
gigi kemampuan militer terbarunya.
Latar Belakang Perang Dingin
Agar lebih paham apa itu perang dingin, maka kita harus melihat latar
belakang terjadinya perang ini terlebih dahulu. Perang dingin terbentuk akibat
adanya persaingan ideologi kapitalisme yang diusung Amerika Serikat dengan
ideologi komunisme yang diusung Uni Soviet.

Perang ini berawal ketika sekutu berhasil mengalahkan Nazi Jerman di Perang
Dunia II. Berakhirnya Perang Dunia II ternyata menjadi era baru kemunculan
dua negara adidaya dunia yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Akan tetapi, sejarawan sendiri sebenarnya berbeda pendapat mengenai titik


awal mula terjadinya perang dingin. Beberapa berpendapat perang dingin
sudah dimulai ketika menjelang berakhirnya Perang Dunia I. Meski begitu,
mayoritas sejarawan setuju bahwa perang dingin terjadi ketika Perang Dunia II
berakhir.

Dimulainya perang dingin ditandai dengan mulai merenggangnya hubungan


antara Uni Soviet dan Amerika Serikat. Uni Soviet menjadi negara komunis
semenjak terjadinya Revolusi Bolshevik di Rusia di tahun 1917 bersamaan
dengan ditariknya pasukan Rusia dari Perang Dunia I.

Sebelum memasuki Perang Dunia II, sebenarnya sudah timbul ketegangan


berupa kecurigaan di antara Uni Soviet dan negara-negara Barat yang kapitalis.
Masing-masing negara curiga bahwa mereka menjadi dalang dari kudeta
maupun revolusi di negaranya.
Proses Terjadinya Perang Dingin
Untuk memahami apa itu perang dingin, Sobat Pijar harus melihat proses
hingga terjadinya perang tersebut. Meskipun ketegangan antara pihak Barat
dengan Uni Soviet sudah terjadi sejak Perang Dunia I, namun dimulainya
perang dingin ini secara resmi terlihat ketika Perang Dunia II berakhir.
1. Terbentuknya Blok Timur
Setelah PD II berakhir, sekutu mencari tahu bagaimana pembagian perbatasan
di Eropa. Saat itu, Amerika dan Inggris memiliki pandangan berbeda terhadap
Stalin, pemimpin Uni Soviet saat itu. Amerika memandang Stalin sebagai
sekutu potensial agar tujuan mereka dapat tercapai.

Sementara Britania memandang Stalin sebagai ancaman terbesar. Stalin sendiri


terus memperluas kekuasaannya dengan menduduki negara-negara di Eropa
Timur.

Terbentuknya Blok Timur atau Tirai Besi bermula sejak awal Perang Dunia II.
Uni Soviet saat itu mencaplok beberapa negara Eropa Timur seperti Polandia
Timur, Latvia, Estonia, Lithuania, Finlandia, Rumania Timur. Kemudian
ditambah beberapa negara satelit seperti:

Republik Rakyat Polandia

Jerman Timur

Republik Rakyat Romania

Republik Sosialis Cekoslowakia

Republik Rakyat Albania

Republik Rakyat Hungaria

Republik Rakyat Bulgaria


2. Permulaan Perang Dingin (1947-1953)
Tahap pertama perang dingin dimulai pada tahun 1947-1953. Tahap ini terjadi
setelah Doktrin Truman di tahun 1947, dilanjutkan dengan Perang Korea di
tahun 1953. Perang dingin menimbulkan dampak di seluruh dunia dengan
waktu yang berbeda-beda.

Bernard Baruch, seorang penasihat presiden Amerika dari masa Presiden


Woodrow Wilson sampai Presiden Harry S. Truman sekaligus kapitalis
multimiliuner melontarkan istilah "Perang Dingin" pertama kali.

Istilah ini dipakai untuk menyebut hubungan yang semakin dingin dan buruk
antara kedua sekutu pada Perang Dunia II yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat.

3. Awal Terbentuknya NATO dan Radio Free Europe


Merespon kondisi Eropa dan sekitarnya yang mulai terancam dengan
kehadiran Uni Soviet, Amerika Serikat, seperti Kanada, Britania, Perancis dan 8
negara Eropa Barat lainnya, mendirikan North Atlantic Treaty Organization
(NATO) di bulan April 1949 dengan menandatangani Pakta Pertahanan Atlantik
Utara.
NATO didirikan dalam rangka melindungi Eropa secara militer dan politis dari
ancaman agresi Uni Soviet bersama negara komunis yang termasuk di dalam
Pakta Warsawa. Di bulan Agustus, Uni Soviet meledakkan bom atom
pertamanya di Semipalatinsk, RSS Kazakhstan.

Uni Soviet juga menolak untuk ikut ke dalam upaya membangun kembali
Jerman yang ditetapkan oleh sekutu pada tahun 1949. Perancis, AS, dan
Britania kemudian membentuk Jerman Barat di 3 wilayah pendudukannya di
April 1949.

Merespon hal tersebut Uni Soviet kemudian mendirikan Republik Demokratik


Jerman di wilayah Jerman Timur yang menjadi zona pendudukannya. Media
massa yang ada di Blok Timur seperti media televisi, radio dikendalikan oleh
negara untuk melakukan propaganda serangan terhadap sistem kapitalisme.

Sebaliknya Amerika membentuk Radio Free Europe dan memperluas siaran ke


Eropa Timur untuk memberitakan kekacauan akibat sistem komunisme di Blok
Timur.

Akhir Perang Dingin


Lantas, kapan perang dingin berakhir? Perang dingin terjadi selama 44 tahun
sejak 12 Maret 1947 dan berakhir pada 26 Desember 1991. Sebelum berakhir
secara resmi di 26 Desember 1991, sebenarnya ketegangan dari perang dingin
terus berkurang secara bertahap.

Berakhirnya perang dingin ditandai dengan keruntuhan Uni Soviet pada 26


Desember 1991. Runtuhnya Uni Soviet ini menandai akhir perang dingin secara
resmi di dunia sehingga menyisakan Amerika Serikat sebagai satu-satunya
negara adidaya global hingga hari ini.

Namun, sebelum keruntuhan Uni Soviet yang menjadi tanda berakhirnya


perang dingin secara resmi, sebenarnya ada beberapa hal yang mulai
menandai detik-detik berakhirnya perang dingin, sebagai berikut:

1) Jerman Timur dan Jerman Barat Bersatu Kembali

Pada masa perang dingin, Jerman Barat dan Jerman Timur dipisahkan oleh
tembok tinggi yang menandai perbedaan ideologi yang dianut kedua wilayah di
Jerman ini.

Jerman Timur di bawah kekuasaan Uni Soviet menganut ideologi sosialis


komunis sementara Jerman Barat di bawah kekuasaan Amerika Serikat dan
sekutu menganut ideologi kapitalisme.
Namun setelah dipisahkan selama 45 tahun, Jerman Barat dan Jerman Timur
pun disatukan kembali tepat pada tanggal 3 Oktober 1990. Reunifikasi kedua
wilayah di Jerman ini dipengaruhi oleh keruntuhan Uni Soviet yang sudah
mulai melemah.

Sebanyak 500 ribu warga Jerman Timur berdemonstrasi di Berlin Timur di


tanggal 4 November 1989. Selanjutnya Polibiro Partai Komunis dan Kabinet
Jerman Timur yang menjadi lembaga paling tinggi di Jerman Timur dibubarkan.

Penjelasan lengkap tentang runtuhnya tembok berlin ini sudah Pijar Belajar
rangkum dalam artikel sebelumnya, lho. Coba simak, ya!

2) Pakta Warsawa Bubar

Pakta Warsawa dibubarkan di tanggal 31 Maret 1991 seiring dengan


pembubaran Uni Soviet. Pakta Warsawa sendiri merupakan aliansi militer yang
terdiri dari negara Blok Timur seperti Jerman Timur, Hongaria, Bulgaria,
Romania, Uni Soviet, Polandia, Cekoslovakia, Albania.

Pakta Warsawa bertujuan untuk mencegah adanya ancaman akibat aliansi


militer NATO yang dipimpin oleh Amerika Serikat.

Lalu, bagaimana eksistensi NATO di dunia setelah perang dingin berakhir?


Setelah perang dingin berakhir ditandai dengan bubarnya Uni Soviet, eksistensi
NATO tetap dipertahankan oleh Amerika Serikat hingga hari ini.

Hanya saja, fungsi NATO setelah perang dingin berakhir adalah sebagai
lembaga kerjasama keamanan dan pertahanan di antara negara Eropa
bersama Amerika Serikat. Pembentukan ulang NATO sebagai organisasi
kooperatif-keamanan bertujuan akan terjalin kerjasama keamanan antar
negara anggota.
Dampak Perang Dingin
Perang ketegangan ideologi dan pengaruh antara Uni Soviet dengan Blok
Timurnya serta Amerika Serikat dengan Blok Barat telah menyebabkan
berbagai dampak yang terasa hingga ke seluruh dunia termasuk Indonesia.

1. Dampak Perang Dingin Bagi Dunia


Perang dingin mengakibatkan dampak secara psikologis, yaitu munculnya
kekhawatiran masyarakat di seluruh dunia akan adanya perang nuklir yang
dilancarkan oleh kedua negara adidaya. Apalagi, kedua negara ini memang
aktif mengembangkan persenjataan nuklir.

Selain itu, kondisi ketegangan kedua kubu ini juga menyebabkan masyarakat di
seluruh dunia dilanda was-was, kekhawatiran hingga kecemasan akan
meletusnya Perang Dunia III. Terlebih bagi negara yang terdampak perang
dingin secara langsung, seperti Kuba, Uni Soviet, Amerika Serikat, Vietnam,
Eropa hingga Korea Selatan. Kekhawatiran ini tidak hanya melanda negara
dimana perang dingin terjadi namun juga negara yang tidak tergabung di
dalam Blok Timur dan Blok Barat.

Lalu, bagi Uni Soviet, perang dingin juga berdampak positif dan negatif, nih.
Dampak positif yang dirasakan meliputi adanya perkembangan teknologi yang
semakin maju di bidang persenjataan. Akan tetapi, perang dingin juga
berdampak besar terhadap ketidakstabilan ekonomi dan politik. Bahkan di
tahun 1980an Uni Soviet mengalami penurunan ekonomi.

2. Dampak Perang Dingin Bagi Indonesia


Selain dampak yang dirasakan oleh seluruh dunia, perang dingin juga
berdampak langsung terhadap Indonesia. Dampak perang dingin di bidang
politik di Indonesia sangat terasa berupa perebutan kekuasaan antara partai
pendukung ideologi komunis dengan partai berhaluan kapitalis demokratis.
Kamu tentu pernah mendengar kejadian gerakan kudeta 30 September yang
dilakukan oleh PKI (G30 SPKI) bukan? Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah
partai yang berusaha mengambil alih kekuasaan di Indonesia dan mengubah
ideologi negara menjadi komunis.

Partai ini sangat condong ke blok Timur yang berhaluan komunis. Oleh karena
itu, PKI sangat membenci kelompok atau organisasi lain yang menganut paham
berseberangan dengan mereka.

Pengaruh perang dingin terhadap ekonomi global diantaranya adalah


diterapkannya ekonomi kapitalis liberal di berbagai negara termasuk Indonesia
terutama semenjak Presiden Soeharto berkuasa.

Anda mungkin juga menyukai