Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perang dingin adalah sebuah era dimana terjadi konflik, ketegangan dan kompetisi antara
dunia negara adidaya, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet. Perang tersebut terjadi antara
tahun 1947 – 1991. Awalnya Amerika Serikat dan Uni Soviet dulunya bersekutu melawan
Jerman saat Perang Dunia II. Namun setelah perang berakhir, Amerika Serikat dan Uni
Soviet mengalami perbedaan yang justru menjadi pertentangan antar kedua negara tersebut.
Pertentangan demi pertentangan yang terjadi antar dua negara tersebut menimbulkan
persaingan. Persaingan antar keduanya menyangkut berbagai bidang seperti bidang ekonomi,
politik, koalisi militer, industri, pengembangan teknologi, pertahanan, persenjataan, dan lain-
lain. Dikabarkan bahwa perang dingin ini akan berakhir dengan nuklir namun nyatanya tidak
terjadi. Istilah ‘perang dingin’ itu sendiri diperkenalkan oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman
asal Amerika Serikat pada tahun 1947 untuk menggambarkan ketegangan yang terjadi antara
dua negara adidaya tersebut. Walau disebut perang, belum pernah terjadi konflik terbuka
antara kedua negara yang bertikai.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa penyebab terjadinya Perang Dingin?
2. Negara mana sajakah yang terlibat dalam Perang Dingin?
3. Apa bentuk persaingan antar negara saat Perang Dingin?
4. Apa dampak dari terjadinya Perang Dingin bagi dunia?
5. Bagaimana akhir dari perang dingin?
C. Tujuan
1) Menjelaskan penyebab terjadinya Perang Dingin.
2) Menyebutkan negara-negara yang terlibat dalam Perang Dingin.
3) Menjelaskan bentuk persaingan antar negara sekaligus dampaknya bagi dunia.
4) Menjelaskan bagaimana berakhirnya Perang Dingin.
D. Manfaat
Adapun manfaat penulisannya makalah ini untuk mempermudah pemahaman serta
memperluas wawasan pembaca mengenai sejarah terjadinya perang dingin.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Perang Dingin
Perlu diketahui bahwa perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet
menimbulkan persaingan untuk saling merangkul sekutu sebanyak-banyaknya. Alhasil
kedua negara tersebut membuat blok yang terdiri atas negara-negara yang mendukungnya.
Terbentuklah Blok Barat dengan Amerika Serikat dan Blok Timur dengan Uni Soviet.
NATO atau North Atlantic Treaty Organization (Pakta Atlantik Utara) adalah organisasi
pertahanan militer yang anggotanya terdiri atas negara-negara Blok Barat. NATO dibentuk
pada 4 April 1949 oleh dua belas negara yang menandatangi berdirinya organisasi tersebut.
Dua belas negara pendiri tersebut terdiri dari Amerika, Belanda, Belgia, Britania Raya,
Denmark, Islandia, Italia, Kanada, Luksemburg, Norwegia, Prancis, dan Portugal. Bagi Blok
Barat, NATO adalah bentuk pertahanan bersama. Jadi, bila terjadi penyerangan terhadap
negara anggota NATO, maka itu dianggap sebagai serangan terhadap Blok Barat. Beberapa
dekade kemudian, empat negara tergabung dalam organisasi NATO. Negara tersebut antara
lain Yunani, Turki, Jerman (sebagai Jerman Barat) dan Spanyol
Uni Soviet sebagai komandan Blok Timur tidak ketinggalan untuk membentuk organisasi
baru. Pada tahun 1955, negara-negara Blok Timur mendirikan Pakta Warsawa untuk
menyaingi NATO. Pada kenyataannya konflik militer tidak pernah terjadi antara Blok Barat
melalui NATO dan Blok Timur melalui Pakta Wasarwa. Adapun negara-negara anggota
Blok Timur antara lain Bulgaria, Cekoslovakia, Jerman Timur, Hungaria, Polandia,
Romania, Albania, Mongolia, Kuba, Vietnam dan Korea Utara.
. B. Penyebab Utama Terjadinya Perang Dingin
1. Perbedaan Paham
Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki paham/
ideologi yang berbeda Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis sedangkan Uni
Soviet berideologi komunis. Paham Liberal-Kapitalis (AS) yang mengagungkan kebebasan
individu yang memungkinkan kapitalisme berkembang dengan subur bertentangan dengan
paham Sosialis-Komunis (US) yang berkeyakinan bahwa paham itu dapat lebih
mempercepat kesejahteraan buruh maupun rakyatnya karena negara-negara yang
mengendalikan perusahaan akan memanfaatkan keuntungannya untuk rakyat.
2. Keinginan untuk Berkuasa.
AS dan US mempunyai keinginan untuk menjadi penguasa di dunia dengan cara-cara
yang baru. AS sebagai negara kreditor besar membantu negara-negara yang sedang
berkembang berupa pinjaman modal untuk pembangunan dengan harapan bahwa rakyat
yang makmur hidupnya dapat menjadi tempat pemasaran hasil industrinya dan dapat
menjauhkan pengaruh sosialis komunis.
Masyarakat miskin merupakan lahan subur bagi paham sosialis komunis. Uni Soviet yang
mulai kuat ekonominya juga tidak mau kalah membantu perjuangan nasional berupa
bantuan senjata atau tenaga ahli. Hal ini dilakukan untuk mempengaruhi negara-negara
tersebut.
3. Berdirinya Pakta Pertahanan.
Guna mengatasi berbagai perbedaan yang ada dan kepentingan untuk dapat berkuasa
maka negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat mendirikan pakta pertahanan yang
dikenal dengan nama NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi
Pertahanan Atlantik Utara. Sementara untuk mengimbangi kekuatan NATO pada tahun
1955 Uni Soviet mendirikan pakta pertahanan yaitu PAKTA WARSAWA. Anggota Pakta
Warsawa yaitu Uni Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria,
Polandia, dan Rumania.
Berdirinya kedua pakta tersebut menyebabkan muncul rasa saling curiga,
ketidakpercayaan, dan kesalahpahaman antara kedua blok baik blok barat maupun blok
timur. Amerika dituduh menjalankan politik imperialis untuk mempengaruhi dunia
sementara Uni Soviet dianggap melakukan perluasan hegemoni atas negara-negara
demokrasi melalui ideologi komunisme.
Keadaan tersebut memicu ketegangan kian memuncak sehingga muncullah persaingan
senjata di antara kedua belah pihak. Masing-masing pihak saling diliputi oleh suasana
Perang Dingin yang bahkan mengarah pada terjadinya Perang Dunia III.
C. Ciri Perang Dingin
Kemunculan perang dua blok ini ditandai dengan persaingan-persaingan kepentingan
yang tajam. Ketegangan yang paling awal pada persaingan ini yang kemudian dikenal
dengan sebutan perang dingin (cold war ), yang dimulai sejak pembagian Jerman menjadi
dua wilayah yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur.
Persaingan dua blok yang saling bertentangan ini mengakibatkan ramainya kegiatan
spionasi dan sistem aliansi di dunia
a. Sistem aliansi
Bentuk aliansi itu adalah sebagai berikut:
 Pembentukan caminform pada tahun 1947. Caminform adalah wadah kerja sama
partai-partai komunis Eropa yang berpusat di Beograd, Yugoslavia.
 Pembentukan NATO tahun 1949
 Perjanjian antara Uni Soviet dan RRC tahun 1950 mengenai kerja sama diantara
kedua negara guna menghadapi agresi Jepang
 Pembentukan pakta ANZUS yaitu pakta pertahanan negara-negara AS, Australia,
Selandia Baru pada tahun 1951
 Pembentukan pakta warsawa pada tahun 1955. Pakta ini merujpakan kerja sama
pertahanan dan keamanan negara –negara komunis.
 Pembentukan SEATO pada tahun 1954
 SEATO adalah kerja sama pertahan antara negara Asia Tenggara dengan pihak barat.
Anggotanya : AS, Inggris, Prancis, Flilipina, Singapura, dan Selandia Baru

b. Kegiatan spionase
Kegiatan spionase ( mata-mata) juaga tujrut mewarnai percaturan politik selama perang
dingin. Kegiatan ini tercermin dari tindakan-tindakan yang dilaksanakan oleh agen-agen
spionase oleh kedua piihak yaitu antara Uni Soviet dengan Amerika Serikat. KGB adalah
dinas inteligen sipil atau dinas rahasia Uni Soviet sedangakan CIA adalah dinas rahasia
Amerika Serikat yang bertugas untuk mencari keterangan tentang negara-negara asing
tertentu.

Adapun Periode – periode berlangsungnya perang dingin yaitu :

1. Periode 1945-1969
Berakhirnya Perang Dunia II telah mengubah perkembangan politik dunia. Amerika
Serikat dan Uni Soviet sebagai negara pemenang perang muncul menjadi kekuatan raksasa.
Dua negara tersebut memiliki perbedaan ideologi, Amerika Serikat memiliki ideologi
liberal-kapitalis, sedangkan Uni Soviet berideologi sosialis-komunis. Dalam waktu singkat
memang pernah terjadi persahabatan diantara keduanya, namun kemudian muncul
antagonisme diantara mereka. Ada dua karakter pada periode ini, Pertama, adanya
keprihatinan akan ambisi rivalnya yang menimbulkan pesimisme. Kedua, Amerika Serikat
dan Uni Soviet merupakan kekuatan militer yang sangat kuat dan memiliki kemampuan
untuk menghancurkan musuhnya dengan senjata atom. Sehingga dalam periode ini muncul
hal-hal sebagai berikut:
a. Doktrin Pembendungan Bulan Februari 1946, Stalin memberikan pidato yang
berbicara tentang “tak terhindarnya konflik dengan kekuatan kapitalis. Ia mendesak rakyat
Soviet untuk tidak terperdaya dengan berakhirnya perang yang berarti negara bisa santai.
Sebaliknya perlu mengintensifkan usaha memperkuat dan mempertahankan tanah air. Tidak
lama setelah munculnya tulisan George F Kennan, diplomat di Kedubes AS di Uni Soviet,
yang memaparkan tentang kefanatikan Uni Soviet, Presiden Harry S Truman
mendeklarasikan apa yang kemudian disebut Doktrin Truman. Doktrin ini menggarisbawahi
strategi pembendungan politik luar negeri AS sebagai cara untuk menghambat ambisi
ekspansionis Uni Soviet. AS juga merekrut sekutu-sekutunya untuk mewujudkan tujuan itu.
Karena menurut teori domino, jika satu negara jatuh maka akan berjatuhanlah negara-negara
tetangga lainnya.
b. Lingkungan Pengaruh dan Pembentukan Blok Ketidakmampuan sebuah negara
adidaya memelihara ”lingkungan pengaruh” diinterpretasikan sebagai akibat dari program
global negara adidaya yang lain. Misalnya ketika Uni Soviet memasuki Eropa Timur, para
pemimpin AS menilainya sebagai bagian dari usaha Uni Soviet menaklukan dunia. Begitu
pula ketika AS membentuk Pakta ANZUS pada tahun 1951, para pemimpin Uni Soviet
menilainya sebagai bagian dari usaha AS untuk mendominasi dunia.

2. Periode 1969-1979
Hubungan Amerika Serikat-Uni Soviet mengalami perubahan drastis dengan terpilihnya
Richard Nixon sebagai Presiden AS. Didampingi penasehat keamanannya, Henry A.
Kissinger, Richard Nixon menempuh pendekatan baru terhadap Uni Soviet pada tahun
1969. Tidak disangka, ternyata Uni Soviet juga sedang mengambil pendekatan yang sama
terhadap AS. Pendekatan ini lazim disebut détente (peredaan ketegangan). Sebagai sebuah
strategi politik luar negeri, détente merupakan upaya menciptakan ”kepentingan tertentu
dalam kerjasama dan perbatasan, sebuah lingkungan dimana kompetitor dapat menghambat
perbedaan diantara mereka dan akhirnya melangkah dari kompetisi menuju kerjasama”.
Sebagai langkah lebih lanjut, pada 26 Mei 1972 Presiden Richard Nixon dan Leonid
Brezhnev menandatangani Strategic Arms Limitation Treaty I (SALT I) di Moskow. SALT
I berisi kesepakatan untuk membatasi persediaan senjata-senjata nuklir strategis/Defensive
Antiballistic Missile System. SALT I juga berisi kesepakatan untuk membatasi jumlah misil
nuklir yang dimiliki oleh kedua belah pihak, sehingga Uni Soviet hanya diijinkan untuk
memiliki misil maksimal 1600 misil, dan AS hanya diijinkan memiliki 1054 misil.

3. Periode 1979-1985
Setelah 10 tahun dijalankan, tampaknya Uni Soviet tidak kuat lagi untuk menjalani
détente. Akhirnya pada tahun 1979 Uni Soviet pun menduduki Afghanistan yang
sebenarnya mengundang pasukan Uni Soviet masuk kesana untuk membantu mereka. Aksi
semena-mena ini mengundang reaksi keras dari pihak AS, Presiden AS Jimmy Carter
menyatakan, agresi Uni Soviet di Afghanistan mengkonfrontasi dunia dengan tantangan
strategis paling serius sejak Perang Dingin dimulai. Lalu akhirnya muncullah Doktrin Carter
yang menyatakan bahwa AS berkeinginan untuk menggunakan kekuatan militernya di Teluk
Persia. Setelah Reagan mengambil alih jabatan presiden, ia juga melancarkan Doktrin
Reagan yang mendukung pemberontakan anti-komunis di Afghanistan, Angola, dan
Nikaragua. Para pemberontak ini bahkan diberi istilah halus ”pejuang kemerdekaan”
(freedom fighters).
Bahkan AS juga berbicara tentang kemampuan nuklirnya, termasuk ancaman serangan
pertama. Tapi walaupun di periode ini terjadi ketegangan yang memuncak antara AS dan
Uni Soviet, ternyata masih bisa terjadi perjanjian SALT II (Strategic Arms Limitation
Treaty II) pada pertengahan 1979 di Vienna. Pada saat itu Carter dan Brezhnev setuju untuk
membatasi kepemilikan peluncur senjata nuklir maksimal 2400 unit, dan maksimal 1320
unit Multiple Independently Targeted Reentry Vehicle (MIRV) . Dan juga Perjanjian
Pengurangan Senjata-senjata Strategis pada tahun 1982 yang berisi kesepakatan untuk
memusnahkan senjata nuklir yang berdaya jarak menengah. Walaupun sudah banyak
dilakukan perjanjian-perjanjian pembatasan dan/atau pengurangan senjata nuklir, namun
berdasarkan data pada tahun 1983 ternyata Uni Soviet memiliki keunggulan yang cukup
besar dibandingkan dengan Amerika Serikat.

4. Periode 1985-1991
Pada Maret 1985, Gorbachev mulai memimpin Uni Soviet. Perubahan secara besar-
besaran mulai tampak pada masa ini. Sejak berkuasa, Gorbachev berupaya:
a. Memperbaiki kehidupan perekonomian negaranya yang jauh dibawah standar
kehidupan negara-negara maju.
b. Menyadari bahwa kehidupan yang buruk berpengaruh besar terhadap kehidupan
militernya dan dapat memperlemah kedudukannya dalam percaturan politik internasional.
c. Gorbachev tidak ingin menjungkirkan sosialisme, tetapi berupaya memperkuat sendi
sosialisme melalui Glasnot dan Perestroika.
d. Uni Soviet harus bertindak berdasarkan prinsip-prinsip sosialisme.
e. Setiap orang harus menyumbangkan pikirannya menurut kemampuannya dan ia akan
menerima dari negara setara dengan apa yang dibutuhkannya.
f. Hubungan dengan dunia luar sangat diperlukan untuk mencapai tingkat kemajuan dan
kesejahteraan rakyat.
g. Tahun 1987 mengumandangkan politik demokrasi, pembaruan, dan keterbukaan yang
dikenal dengan Politik Glasnot dan Perestroika.

D. Berakhirnya Perang Dingin


Pertumbuhan ekonomi Uni Soviet tidak mengalami pertumbuhan sehingga ekonomi Uni
Soviet mengalami kemerosotan yang parah. Sebagai ideologi akhirnya komunisme mulai
mengalami kebangkrutan di berbagai belahan dunia sejak 1970an. Berawal dari upaya Uni
Soviet untuk mengalihkan energi mereka untuk menyelesaikan masalah dalam negeri
mereka. Adapun masalah yang muncul di Uni Soviet antara lain :
 Ketidakpuasan kelas menengah dan kelompok elit pemerintahan komunis sendiri,
 Tekanan kelompok etnis non Rusia
 Korupsi yang timbul di kalangan birokrasi dan partai dalam pemerintahan,
 Dana anggaran belanja yang defisit karena biaya pendudukan pasukan Uni Soviet di
beberapa negara Eropa Timur, ketertinggalan teknologi dan peralatan industri sehingga
kapasitas produksi makanan untuk mencukupi kebutuhan rakyatnya menurun.

Perang Dingin akhirnya berakhir karena:


1. Sampai 1980, 11 % GNP Uni Soviet dibelanjakan untuk kepentingan militer. Uni Soviet
mengalokasikan dana besar-besaran bagi negara yang berada dibawah kekuasaannya agar
negara tersebut tidak lepas dari kendalinya.
2. Tahun 1980, harga minyak jatuh sehingga keadaan ekonomi Uni Soviet yang tidak stabil
benar-benar berhenti. Padahal serbelumnya Uni Soviet sangat tergantung dengan ekspor
minyaknya sementara sejak 1980 minyak tidak mampu membiayai Perang Dingin.
3. Muncul krisis kredibilitas/kepercayaan terhadap sistem komunisme. Dampaknya muncul
pemikiran dari para cendekiawan yang memahami pandangan barat sehingga mendorong
munculnya keinginan seperti warga negara di negara-negara non komunis. Dalam kondisi yang
buruk Mikhail Gorbachev (11 Maret 1985) harus memimpin Uni Soviet dengan tugasnya yaitu
memperbaiki perekonomian Uni Soviet yang semakin buruk. Langkah yang ditempuh adalah
dengan melakukan Reformasi yang terkenal denganPerestroika dan Glasnost. PERESTROIKA
merupakan restrukturisasi (penataan kembali struktur) yang sudah rusak. Tujuannya guna
mengatasi stagnasi untuk akselerasi (penyamaan) kemajuan sosial dan ekonomi. Perestroika
merupakan pengembangan menyeluruh dari demokrasi yang diprakarsai massa. Jadi
Perestroika adalah langkah pembaharuan untuk mempersatukan sosialisme dengan demokrasi
melalui keterbukaan politik atau GLASNOST. Kebijakan ini memberikan dampak yang tidak
terduga sebelumnya yaitu pertentangan sosial di dalam masyarakat muncul. Kelompok yang
bersengketa antara lain sebagai berikut. Kelompok Moderat, yaitu kelompok yang menyetujui
reformasi tetapi menjalankan komunisme yang disempurnakan. Kelompok Konservatif, yaitu
kelompok yang menentang reformasi dan ingin mempertahankan komunisme. Kelompok
Radikal, yaitu kelompok yang mendukung reformasi tetapi ingin meninggalkan komunisme.
4. Pada 19 Agustus 1991, Gennadi Yanayev (pemimpin kelompok konserfatif) melancarkan
kudeta terhadap Gorbachev tetapi upaya ini dapat digagalkan oleh Boris Yeltsin (pemimpin
kelompok Radikal) sehingga Gorbachev dapat diselamatkan dan nama Yeltsin mulai
melambung di pentas politik Uni Soviet.Yeltsin tidak mampu membendung gelora semangat
Perestroika dan Glasnost terbukti dengan banyaknya negara bagian Uni Soviet yang
melepaskan diri dan menjadi negara merdeka sehingga Runtuhlah Uni Soviet.
5. Uni Soviet mulai mengurangi kekuatan senjatanya di Eropa Timur seperti pada 1989 Uni
Soviet menarik tentaranya dari Afghanistan. Akhirnya kekuasaan komunis mulai runtuh di
negara-negara Eropa Timur dimana Jerman kembali bersatu.
6. Secara resmi Uni Soviet dibubarkan pada 8 Desember 1991 ditandai dengan penurunan
bendera Uni Soviet dan dikibarkan bendera Rusia. Rusia dan negara-negara bekas Uni Soviet
yang lain mulai muncul sebagai negara yang merdeka.
H. Dampak Berakhirnya Perang Dingin
Runtuhnya kekuatan Uni Soviet di Eropa Timur mengakhiri Perang Dingin. Uni Soviet
merupakan contoh keberhasilan dari ideologi Marxis-Leninis yang diaktualisasikan menjadi
negara. Berakhirnya Perang Dingin memberikan dampak luas bagi perubahan dunia:
1. Terjadinya perubahan di Eropa Timur, Rusia dan Jerman dalam upaya mengakhiri
kekuasaan komunis dan dominasi Uni Soviet di daerah tersebut.
2. Muncul perubahan politik dan ekonomi dunia yang menimbulkan terciptanya hubungan
secara menyeluruh (global) maupun kawasan (regional), yang terlihat dengan:
3. Kebangkitan Jepang, Setelah perekonomian Jepang lumpuh akibat perang dunia II dan
serangan sekutu terhadap kota Jepang maka rakyat Jepang mulai bangkit untuk membangun
kembali ekonomi negara yang hancur tersebut.Dalam perkembangannya Jepang mampu
memanfaatkan segala dukungan dan bantuan Amerika Serikat bahkan akhirnya Jepang
mampu mengambil alih fungsi-fungsi ekonomi global yang disandang Amerika Serikat dan
mampu memberikan bantuan ekonomi bagi negara di kawasan Asia Pasifik. Hingga akhirnya
Jepang mampu mendominasi kedudukan di daerah Asia-Pasifik sebagai pasar impor, penyedia
bantuan luar negeri, dan sumber investasi asing yang dia pertahankan hingga sekarang.
4. berdirinya Group of Seven, (Perancis, Jerman Barat, Jepang, Inggris,Amerika Serikat,
Kanada dan Italia yang bergabung untuk memecahkan masalah ekonomi dunia),
5. berdirinya European Union (bentuk kerja sama ekonomi antara negara Eropa Barat),
6. berdirinya Gerakan Nonblok,
7. berdirinya ASEAN (stabilitas politik regional dan pembangunan ekonomi masing-masing
negara anggota),
8. berdirinya APEC, dan
9. berdirinya OKI.
10. Muncul ketergantungan satu sama lain sehingga terjadi transformasi kekuasaan silih
berganti. Terbentuklah tatanan dan nilai baru di dunia yang lebih damai, aman dan sejahtera.
11. Berakhirnya Perang Dingin mampu mengakhiri semangat sistem hubungan internasional
bipolar (melibatkan 2 blok yaitu blok barat dan timur) dan berubah menjadi sistem multipolar,
yaitu mengalihkan persaingan yang bernuansa militer ke persaingan ekonomi di antara negara-
negara di dunia dan mengubah isu-isu fokus hubungan internasional dari high politics (isu yang
berhubungan dengan politik dan keamanan) menjadi is-isu low politics(seperti isu terorisme,
hak asasi manusi, ekonomi, lingkungan hidup, dsb) yang dianggap sama pentingnya dengan
isu high politics.
12. Terbentuk hubungan kerjasama utara-selatan dan selatan-selatan. Setelah Perang
Dunia II dunia tidak lagi terbagi atas blok barat dan blok timur melainkan kelompok utara dan
kelompok selatan. Istilah utara dan selatan dalam hal ini lebih bernilai ekonomis jika
dibandingkan dengan nilai geografis.
13. Kelompok Utara merupakan kelompok negara industri maju yang memiliki teknologi
canggih serta produksi industri yang selalu meningkat.
14. Negara Utara meliputi negara-negara yang berada di belahan bumi bagian utara
meliputi, Kanada, Amerika Serikat, Perancis, inggris, Jerman Barat, Italia, dan Jepang.
15. Secara ekonomis mereka memiliki ekonomi yang kuat. Berdasarkan kekayaan alam,
negara maju tidak memiliki kekayaan alam yang cukup tetapi kekurangan tersebut dapat diatasi
dengan penguasaan teknologi. Jadi mereka sangat unggul dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi tetapi kurang didukung oleh sumber daya alam yang melimpah.
16. Kelompok Selatan merupakan kelompok negara yang sedang berkembang atau negara
miskin. Negara Selatan meliputi negara yang terletak di belahan bumi bagian selatan seoperti
kawasan Asia, afrika, dan Amerika Latin.
17. Secara ekonomis, mereka memiliki ekonomi yang lemah yang mengandalkan hidupnya
pada bidang pertanian.
18. Berdasarkan kekayaan alam, negara selatan memiliki sumber daya alam yang melimpah
namun kurang didukung oleh penguasaan teknologi.
19. Negara utara cenderung memaksakan model pembangunan mereka terhadap negara-
negara Selatan. Pelaksanaan tersebut akan mereka lakukan melalui perundingan dalam
lembaga keuangan internasional, seperti IMF dan Bank Dunia. Rencananya kedua lembaga
keuangan ini untuk menolong semua negara di dunia dalam kegiatan pembangunan tetapi
ternyata dipakai sebagai alat oleh negara-negara di Utara untuk memaksakan model
pembangunan yang menguntungkan negara-negara yang kuat. Program yang mereka
keluarkan adalah Program Penyelesaian Terstruktur atau Structural Adjustment Program
(SAP). Dampak adanya program ini maka akan memaksa :
20. Negara-negara yang mendapat bantuan utang untuk lebih membuka pasar dalam
negeri mereka,
21. Menekankan kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang-barang yang bisa diekspor,
22. Mengurangi subsidi pemerintah terhadap sektor publik. Dengan program ini mampu
membuat rakyat jelata semakin miskin, sebagai contoh Negara Afrika dan Amerika Latin.
23. Kedua kelompok tersebut masing-masing mempunyai potensi dan peran yang penting
dalam perekonomian internasional. Harapannya hubungan utara-selatan ini akan menghasilkan
kemakmuran bagi semua negara di dunia tetapi kenyataannya hanya menciptakan
kemakmuran bagi negara-negara di kawasan Utara dan merugikan negara-negara di kawasan
Selatan.
 Kerugian dan kesengsaraan yang diderita negara selatan antara lain :
1.Penurunan nilai tukar bagi barang-barang yang dihasilkan
2.Kerusakan lingkungan yang semakin memprihatinkan
3.Ketergantungan yang semakin tinggi terhadap negara-negara di kawasan Utara
4.Kesenjangan (jurang pemisah) yang semakin lebar dan dalam antara Utara dan Selatan.
 Sementara itu jika kita lihat negara-negara selatan memiliki kelebihan dan peran penting,
diantaranya :
1.Sebagian besar merupakan negara-negara penghasil bahan mentah/bahan baku mogas
dan non migas.
2.Penduduknya padat dan menjadi sasaran yang potensial bagi pemasaran hasil-hasil
industri negara-negara maju.
3.Negara-negara selatan merupakan tempat yang tepat bagi negara-negara utara dalam
menanamkan modal.
4.Jumlah negara yang sedang berkembang lebih dari separuh jumlah negara-negara di
dunia dan tentu saja memiliki jumlah penduduk yang lebih banyak.
Mengingat keadaan yang semakin tidak baik yang dialami oleh negara-negara Selatan
sendiri. Negara Selatan harus meningkatkan kekuatan politik dan ekonomi mereka. Negara
Utara harus membiarkan negara selatan bebas melaksanakan pembangunan alternatif mereka
tanpa melakukan pembatasan terhadap negara-negara tersebut. Negara di Utara harus
melaksanakan kebijakan ekonomi dan kebijakan luar negeri yang didasarkan atas kepentingan
jangka panjang yang sehat. Melihat keadaan tersebut maka kedua belah pihak menganggap
penting adanya kerjasama Utara-Selatan dalam rangka perubahan dalam tata hubungan dunia
baru yang lebih adil.Hubungan tersebut haruslah merupakan perubahan dari bentuk pemerasan
oleh negara-negara kawasan Utara ke bentuk pembagian keuntungan bersama. Jadi berubah
dari hubungan subordinasi menuju ke bentuk kemitraan. Guna menghindari pertentangan yang
semakin tajam antara Utara-Selatan maka diadakan dialog Utara-Selatan yang mulai
dipopulerkan sejak dilangsungkan konferensi kerja sama ekonomi internasional tingkat menteri
pertama di Paris, Perancis tahun 1975. Tujuan mendasar dari dialog Utara-Selatan adalah
mencari kesepakatan dalam mengubah hubungan antara negara-negara industri kaya (G7)
dengan negara-negara berkembang (G 15). Konferensi Paris diharapkan bisa menghasilkan
perubahan hubungan ke arah persamaan dalam Orde Ekonomi Internasional Baru. Sehingga
negara-negara berkembang menginginkan distribusi kekayaan yang lebih adil dan menuntut
partisipasi yang lebih besar dalam hubungan ekonomi internasional.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perang dingin merupakan perang ideologi (tanpa senjata) yang terjadi antara Amerika
Serikat (blok barat) dengan Uni Soviet (blok timur) sebagai akibat dari berakhirnya perang
dunia II. Pertikaian maupun persaingan terjadi dalam berbagai bidang.
Faktor utama yang menyebabkan perang dingin antara lain; adanya perbedaan
paham/ideologi antara Amerika Serikat (Liberal-kapitalis) dan Uni Soviet (Komunis),
adanya keinginan untuk berkuasa, serta berdirinya pakta pertahanan yang mengakibatkan
timbulnya rasa saling curiga, ketidakpercayaan, dan kesalahpahaman antara kedua blok baik
blok barat maupun blok timur.
Perang dingin berlangsung selama kurang lebih selama 46 tahun yaitu dari tahun 1945-
1991. Selama kurun waktu tersebut Amerika Serikat maupun Uni Soviet berlomba-lomba
menyebarkan pengaruh/ ideologi yang mereka anut ke berbagai negara baik di Eropa
maupun Asia. Dalam pelaksanaan perang Amerika Serikat maupun Uni Soviet selalu berada
di belakang negara-negara yang bertikai.
Berakhirnya perang dingin membawa dampak yang luas bagi dunia, diantaranya: muncul
perubahan politik dan ekonomi dunia yang menimbulkan terciptanya hubungan secara
menyeluruh (global) maupun kawasan (regional), dll.
B. Saran
Sebagai siswa, kita wajib mengetahui serta memahami permasalahan yang sebenarnya
yang terjadi pada perang dingin, bagaimana jalannya perang dingin serta dampak yang
timbul akibat perang dingin baik bagi dunia secara universal maupun bagi Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Http://books.google.co.id/books/about/Perang_Dingin.html?Id=Mu8PywAACAAJ&redir
_esc=y.
Http://books.google.co.id/books/about/Konflik_dan_perkembangan_kawasan_pasca_P.ht
ml?Hl=id&id=bybtaaaamaaj.
https://adebuay11.wordpress.com/2013/10/22/makalah-perang-dingin/
https://maghfiroherdan.wordpress.com/tag/negara-negara-yang-terlibat-perang-dingin/
http://www.ilmusocial.com/2015/01/dampak-perang-dingin-bagi-dunia.html
http://ben-ni.blogspot.co.id/2008/11/dampak-perang-dingin.html
http://worldisyourlivingplace.blogspot.co.id/2012/07/blok-timur-dan-blok-barat.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Blok_Timur
http://www.amazine.co/39023/bagaimana-perang-dingin-berakhir-ini-5-faktor-
pendorongnya/

Anda mungkin juga menyukai